Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat pagi, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Tema:
Mazmur 17: 8b'
sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu'
Tadi malam, kita sudah mendengar kehidupan yang mejadi biji mata Tuhan adalah kehidupan yang masuk dalam persekutuan yang benar (melekat pada Pokok anggur yang benar) dan akan mengalami naungan sayap induk ayam (kasih setia Tuhan yang ajaib).
Ini merupakan doa Daud seorang raja yang hebat.
Dari pembacaan ini, kita dapat
memetik 2 hal yang bisa kita pelajari:
- Manusia atau gereja Tuhan dengan segala kekayaan, kepandaian, kedudukan dan lain-lain, tidak berdaya menghadapi kesulitan di dunia, musuh-musuh yang jahat, dan maut.
- Manusia atau gereja Tuhan mutlak membutuhkan naungan sayap Tuhan.
NAUNGAN TUHAN MERUPAKAN KEBUTUHAN POKOKyang tidak bisa digantikan dengan yang lain.
Ada 3 macam naungan sayap Tuhan:
- Lukas 13: 34
13:34. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
Yang pertama: NAUNGAN SAYAP INDUK AYAM(diterangkan pada Ibadah Persekutuan Semarang I, 26 September 2013)= kasih setia yang ajaib. Ini untuk menaungi biji mata Tuhan. Hari-hari ini, biarlah kita mencari pokok untuk bisa tergembala/ bersekutu dengan benar.
- Mazmur 55: 7-9
55:7. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
55:8. bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
55:9. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."
Yang kedua: NAUNGAN SAYAP MERPATI.
Pagi ini, kita pelajari naungan yang kedua.
Naungan sayap merpati untuk
menghadapi angin ribut dan badai(ay. 9).
Pagi ini, kita akan mempelajari
proses untuk mendapatkan naungan sayap merpati:
- Memiliki hati merpati.
Dalam Tabernakel, terkena pelataran tabernakel.
Matius 10: 16
10:16. "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati
Hati merpatiadalah hati yang tulus(dikuasai oleh Roh Kudus).
Pada kitab Kejadian, hati manusia cenderung jahat dan najis.
Matius 3: 16-17
3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpatiturun ke atas-Nya,
3:17. lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."
Hati yang tulus kita dapatkanlewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Kisah Rasul 19: 1-6
19:1. Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
19:2. Katanya kepada mereka: "Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus."
19:3. Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
19:4. Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Diayang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus."
19:5. Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptisdalam nama Tuhan Yesus.
19:6. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kuduske atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
Langkah-langkahnya:
- Percaya kepada Yesus (iman lewat mendengar Firman Kristus).
Firman Kristus= Firman yang diurapi Roh Kudus (Roma 10: 17).
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada pintu gerbang.
Kita harus mohon urapan Roh Kudus supaya Firman menjadi iman dalam hidup kita.
- Bertobat. Dalam tabernakel, terkena mezbah korban bakaran.
Hati percaya dan mulut mengaku (mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi (berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan)= mati terhadap dosa.
- Baptisan air. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada kolam pembasuhan.
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar: kehidupan yang sudah bertobat, harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar dari air (bangkit) bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru (hidup surgawi).
1 Petrus 3: 20-22
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22. yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorgasesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Hidup baru= pembaharuan dari hati yang cenderung jahat/ najis yang dilahirkan oleh ibu kita, menjadi hati nurani yang baik.
Markus 7: 21-23
7:21. sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahatini timbul dari dalam dan menajiskanorang."
Keinginan jahat= mengarah pada keinginan akan uang yang membuat kita kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas milik Tuhan dan hak sesama).
Keinginan najis= mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Baptisan Roh Kudus. Dalam Tabernakel, terkena pada pintu kemah.
Hati nurani yang baik= hati nurani yang dikuasai Roh Kudus (seperti Roh Kudus yang turun dalam bentuk burung merpati setelah Yesus dibaptis).
Ini hati yang tulus seperti merpati.
Hati-hati!Dalam gereja Tuhan/ bait Allah, justru banyak pedagang merpati(hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tidak tulus).
Kalau kita lihat, dari seluruh dunia, hanya 8 orang yang diselamatkan lewat bahtera Nuh.
Begitu juga sekarang, hanya sedikityang memiliki hati nurani yang tulus seperti merpati.
Akibatnya: menjadikan gereja/ bait Allah seperti pasar (sarang penyamun).
Tanda-tandanya:
- Di pasar mencari yang murah= murahan, tidak ada tahbisan yang benar, siapa saja boleh melayani dan segala sesuatu diperbolehkan.
Contoh: banyak kali orang ke gereja sama penampilannya ke mall.
Ini tanda bahwa hamba Tuhan/ pelayan Tuhan menjual merpati.
- Di pasar ditandai dengan keramaian= kesukaan daging tanpa Firman Allahdan kesukaan daging yang tidak tertib/ teratur.
Kalau tidak mengutamakan Firman, pasti bukan Roh Kudus.
Kalau saat nyanyi bersukacita, tetapi mengantuk saat Firman, itulah kesukaan daging.
Kalau ada urapan Roh Kudus, justru kita berkobar-kobar saat pemberitaan Firman Allah.
- Pasar adalah tempat untuk mencari keuntungan= datang ibadah untuk mencari keuntungan jasmani.
Inilah yang membuat gereja Tuhan menjadi sarang penyamun dan tidak ada naungan sayap Tuhan. Yang ada hanya cambukan Tuhan (hajaran untuk kembali pada bait Allah sesungguhnya).
Kalau cambukan ditolak, yang ada adalah cambuk hukuman Tuhan mulai dari dunia ini sampai hukuman kekal selama-lamanya.
Tetapi, biarlah kita tampil dengan hati tulus. Kalau hamba Tuhan/pelayan Tuhan memiliki hati yang tulus bagaikan merpati, gereja akan ditampilkan sebagai rumah doa(tempat beribadah, melayani dan memuliakan Tuhan serta tempat berdoa).
Saat kita tidak bisa berbuat apa-apa, kita datang ke rumah Tuhan untuk berdoa dan di sanalah kita mengalami naungan dan perlindungan Tuhan. Dan betapa indahnya saat kita mengalami perbaikan dari Tuhan.
Sebab itu, JAGA HATI YANG TULUS.
- Memiliki mata merpati(pandangan merpati).
Kidung Agung 1: 15
1:15. --Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.
Merpati memiliki kekhususan, yaitu pandangan matanya hanya satu arah.
Kalau ia punya jodoh, dibuang kemanapun, ia akan kembali pada pasangannya sendiri sekalipun banyak betina lainnya.
Secara rohani: hanya memandang satu arah pada Yesus (mempelai wanita memandang Mempelai Pria).
Kalau hati tulus, pandangan kita pasti tertuju pada Yesus.
Sebelum tergembala, Musa mencoba melayani 2 orang (orang Mesir berkelahi dengan orang Israel). Tetapi karena belum tulus, ia menoleh kesana kemari untuk lihat orang dan situasi (berharap manusia dan bergantung pada situasi kondisi dunia).
Akibatnya: menjadi munafik(Musa menyembunyikan mayat di pasir) dan berbuat dosa(Musa membunuh= ada kebencian tanpa alasan, memfitnah, dan sebagainya) atau menoleh ke belakang seperti istri Lot(kembali pada dosa dan melihat kebanggaan-kebanggaan).
Jangan sampai kita berbuat dosa lagi dan membanggakan sesuatu. Tetapi tetap memandang Yesus.
Jangan kembali pada kebanggaan-kebanggaan apalagi mencari kebanggaan. Rasul Paulus mengatakan bahwa kebanggaan-kebanggaannya dahulu adalah sampah.
Dosa dan kebanggaan adalah sesuatu yang sulit untuk dihilangkan.
Kalau menoleh ke belakang (tetap mempertahankan dosa dan kebanggaan), akan menjadi tiang garam (tidak berguna).
Ibarni 12: 14
12:14. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Supaya mata bisa memandang Yesus, kita harus hidup dalam kesucian.
Dalam Tabernakel, kesucian menunjuk pada ruangan suci (kangdang penggembalaan= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok):
- Pelita emas= ketekunan dalam Ibadah Raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
Jadi, setiap minggu kita beribadah, karunia kita akan ditambah dan dipermanenkan, termasuk juga dalam ibadah persekutuan (ibadah persekutuan adalah tempat persemaian karunia Roh Kudus yang subur).
Kalau masuk persekutuan yang salah, justru membuat kita kering.
- Meja roti sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman Allah dan perjamuan suci.
- Mezbah dupa emas= ketekunan dalam Ibadah Doa= persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Lewat ketekunan ini, tubuh, jiwa dan roh kita melekat pada Allah Tritunggal, seperti carang melekat pada Pokok anggur yang benar (tidak boleh lepas sedikitpun).
Kalau melekat, tidak ada kesempatan setan untuk masukdan setan tidak bisa menjatuhkan kita.
Saat kita terpisah sedikit saja dengan Allah, saat itulah setan masuk.
Maleakhi 3: 1-3
3:1. Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2. Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logamdan seperti sabun tukang penatu.
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
'siapakah yang dapat tetap berdiri'= memandang Yesus.
Istilah 'melekat' ini untuk suku Lewi (imam-imam).
Dalam kandang penggembalaan, Yesus Imam Besar tampil secara khusus untuk menyucikan hamba-hamba Tuhan/pelayan Tuhan dengan Firman pengajaran berupa:
- Sabun tukang penatu.
Sabun tukang penatu= diulang-ulang untuk membersihkan= Firman pengajaran yang diulang-ulang untuk menyucikan pakaian pelayanan kita dari noda-noda:
- noda malas (tidak setia),
- noda jahat.
Kalau sudah malas, pasti jahat.
Noda jahat: iri hati di kebun anggur, perselisihan dan keinginan akan uang.
- Api pemurni logam= menyucikan karat-karat dosa di dalam hati kita. (keinginan jahat dan najis).
Jadi, dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian lahir batin, mulai dari PENYUCIAN PERHATIAN, yaitu:
- Perhatian pada Firman.
2 Petrus 1: 19
1:19. Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelapsampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Perhatian kita hari-hari ini harus memperhatikan dan tertuju pada Firman nubuat(Firman pengajaran benar, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat lainnya dalam Alkitab).
Kalau bisa memperhatikan Firman (mendengar dan dengar-dengaran), maka akan ada sinar kesaksianyang kita hasilkan, mulai dengan menjadi pelita dalam rumah tangga. Setelah itu, menjadi terang di depan orang sampai bintang timur bersinar di dalam hati (kita menjadi terang dunia seperti Yesus).
- Memperhatikan pelayanan sepenuhnya= setia berkobar-kobar dalam pelayanan sampai garis akhir (sampai meninggal atau sampai Tuhan datang kembali).
Kolose 4: 17
4:17. Dan sampaikanlah kepada Arkhipus: Perhatikanlah, supaya pelayananyang kauterima dalam Tuhan kaujalankan sepenuhnya.
Kalau kita memperhatikan pelayanan sepenuhnya, hak kita terjamin.
Setelah perhatian disucikan, maka mata kita bisa disucikan (PENYUCIAN PANDANGAN).
Ibrani 12: 2-3
12:2. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
12:3. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Kalau pandangan disucikan, kita menjadi kuat teguh hati. Tidak kecewa, putus asa dengan pengajaran dan pelayanan yang kita terima.
Saat-saat kita tidak kuat, pandanglah pada Yesus dan kita akan mendapatkan kekuatan baru (kekuatan extra dari Tuhan yang lebih dari semua), sekalipun secara kedokteran, saat umur bertambah, kekuatan akan berkurang.
Setelah, kita mengalami PENYUCIAN TABIAT.
Maleakhi 3: 3
3:3. Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emasdan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
Tabiat disucikan supaya timbul emas.
'emas'= tabiat taat dengar-dengaran.
Sehebat apapun pelayanan kita, kalau tidak taat, hanya akan mengganggu pekerjaan Tuhan.
Amsal 10: 20a
10:20a. Lidah orang benar seperti perakpilihan
'perak'= lidah yang benar atau jujur. Kejujuran dimulai dengan jujur soal pengajaran dan jujur dalam segala hal, terutama dalam soal dosa.
Kalau tidak jujur dalam soal pengajaran, tidak akan bisa jujur soal dosa dan tidak bisa jujur dalam segala hal.
Kalau berdusta, kehidupan itu tidak bisa dipegang oleh manusia dan tidak bisa dijamah oleh Tuhan.
Yang bisa memegang hanya setan (ada dalam tangan setan).
Kesimpulan: pandang Firman, pelayanan, dan pandang Tuhan supaya kita kuat teguh hati, tabiat disucikan menjadi taat dan jujur.
2 Timotius 2: 20-21
2:20. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
= emas dan perak dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus(pekerjaan yang mulia).
Inilah hati merpati(tulus, hanya memandang Tuhan, taat dan jujur) yang dicari oleh Tuhan.
- Memiliki sayap merpati.
Dalam tabernakel, terkena pada ruangan maha suci.
Mazmur 68: 14
68:14. Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emasberkilau-kilauan.
Kalau sudah disucikan, tampil sebagai emas dan perak, itulah sayap merpati.
Artinya: jika mengalami penyucian perhatian(memandang Yesus), tabiat(taat) dan mulut(jujur), maka kita mendapatkan sayap merpati.
Mazmur 55: 7-9
55:7. Pikirku: "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,
55:8. bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun. Sela
55:9. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai."
Kegunaan sayap merpati: mencari tempat yang tenang dan mencari perlindungan dari angin ribut dan badai.
Jadi:
naungan sayap merpati=
KETENANGANuntuk menghadapi angin ribut dan gelombang yang mau menengggelamkan hidup kita secara pribadi, nikah, pelayanan dan sebagainya.
'
angin ribut'= ajaran-ajaran palsu yang membimbangkan.
'
gelombang'= pencobaan-pencobaan yang mustahil bagi kita. Jangankan diselesaikan, untuk dipikirkan pun sudah tidak mampu.
Saat itu, yang dibutuhkan adalah ketenangan.
Markus 4: 35-404:35. Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: "Marilah kita bertolak ke seberang."
4:36. Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.
4:37. Lalu mengamuklah taufanyang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.
4:38. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"
4:39. Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.
4:40. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"'
Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam'= naungan sayap merpati, di mana Yesus tidur di tengah angin ribut dan gelombang.
Yesus tidur=
- Yesus mati di kayu salib untuk mengalahkan maut yang berkuasa atas angin dan gelombang.
Jadi, angin gelombang itu ditiupkan oleh setan.
- Teladan ketenangan (ada naungan sayap merpati).
Sesudah itu Yesus bangun dan berkata pada angin gelombang '
diam, tenang!'. Dan angin gelombang menjadi teduh.
Hari-hari ini kita menghadapi angin gelombang yang
menghantam kita sekonyong-konyong.
Dari pihak kita: jika kita memiliki sayap merpati, kita bisa meneladan Yesus, yaitu
diam dan tenang saat menghadapi angin gelombang. Kalau lari sini-sana, justru akan membuat kita cepat tenggelam.
Kesalahan kitaadalah saat menghadapi angin gelombang, kita tidak memandang Tuhan, tetapi malah lari sana-sini.
Tetapi, biarlah pagi ini, kita
diam dan tenang di tengah angin dan gelombang. Kita harus sungguh-sungguh untuk diam dan tenang. Ini sama dengan percikan darah (ruangan maha suci).
Pada tabut perjanjian, ada 2x7 percikan darah:
- di atas tutup pendamaian (Yesus),
- di depan peti (jemaat).
Seringkali,
untuk diam dan tenang, suara dagingkita seperti mengoyak-ngoyak. Saat itu, yang penting adalah kita menyebut '
darah Yesus' supaya bisa tetap diam dan tenang.
Kalau tidak tenang, kita tidak punya sayap merpati dan menggunakan kekuatan sendiri.
Sekarang, gunakanlah sayap merpati.
'
diam'= berdiam diri, memeriksa diri lewat ketajaman Firman Tuhan. Kalau ada dosa, cepat selesaikan dengan mengaku pada Tuhan dan sesama. Kalau diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Kalau sudah memeriksa diri dan tidak ada dosa, jangan membela diri.
'
tenang'= menguasai diri. Tidak berharap siapa pun juga. Apa pun yang terjadi pada hidup kita, jangan berharap pada orang lain,
tetapi hanya berharap pada Yesus.
1 Petrus 4: 74:7. Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Untuk diam dan tenang di tengah angin gelombang ini memang susah. Tetapi
biarlah kita belajar untuk bisa diam dan tenang.
Dengan diam dan tenang, kita bisa berdoa, mengulurkan tangan pada Tuhan dan menyembah Tuhan.
Inilah yang disebut dengan
SUARA MERPATIyang mau didengar oleh Tuhan.
Kidung Agung 2: 142:14. Merpatikudi celah-celah batu, di persembunyian lereng-lereng gunung, perlihatkanlah wajahmu, perdengarkanlah suaramu! Sebab merdu suaramudan elok wajahmu!"
Suara merpati= suara mempelai.
Saat murid-murid berseru '
Tuhan, tolonglah kami', itulah suara yang ditunggu oleh Tuhan.
Ada 2 suara merpati(penyembahan benar yang didorong oleh pengajaran benar denga suara '
haleluya'):
- Suara merdu= penyembahan dalam suasana kebangkitan dengan hati bersyukur pada Tuhan.
- Suara lirih= penyembahan dengan nada kematian (dengan hati hancur). Inilah yang ditunggu oleh Tuhan pagi ini.
Nahum 2: 7
2:7. Permaisuri dibawa ke luar dan ditelanjangi dan dayang-dayangnya mengerang, mengaduh seperti suara merpatisambil memukul-mukul dada.
Mata merpati= hidup suci.
Sayap merpati= ketenangan.
Setelah tenang, suara merpati dikeluarkan.
Suara merdu dan lirih dari merpati, itulah
nyanyian baru(ada gunung dan lembah).
Wahyu 14: 2-314:2. Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bahdan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
14:3. Mereka menyanyikan suatu nyanyian barudi hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian ituselain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
Wahyu 19: 619:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bahdan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
Nyanyian baru= seruan '
haleluya'.
Mendengar suara merpati, saat itulah Yesus bangun untuk meneduhkan angin dan gelombang.
Siang ini,
kalau kita ada suara merpati(suara penyembahan dengan 'haleluya'), mungkin dalam bentuk erangan atau bersyukur,
itulah yang menggairahkan Tuhan untuk mengulurkan tangan kasihNya kepada kitayang diterpa angin dan gelombang, terutama lewat perjamuan suci.
Hasilnya:
- Roma 8:35-37
8:35. Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36. Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Hasil pertama: kasih Yesus memberikan kekuatan extrasupaya kita tidak terpisah dari Tuhan, tidak kecewa, tidak putus asa, dan tidak tinggalkan Tuhan, tetapi setia berkobar-kobar dalam melayani Tuhan sampai Tuhan datang (kita tetap mengasihi Tuhan sampai garis akhir).
Kalau sudah ada yang goyah, biarlah kita menguatkan hati untuk tetap bersandar di dada Tuhan seperti Yohanes bersandar di dada Tuhan saat perjamuan suci dan mati hidup kita ada di tangan Tuhan.
Saat perjamuan suci, Yudas meninggalkan Tuhan dan mati hidupnya ada dalam tangan antikris.
Saat-saat perjamuan suci adalah saat yang menentukan.
- ay. 36-37= kasih Tuhan membuat kita lebih dari pemenang.
Artinya:
- Sekalipun tidak berdaya, tetapi kita menang atas masalah besar dan mustahil karena kasih Tuhan berperang ganti kita.
- Sekalipun terpuruk, najis dan kotor, tetapi bisa diangkat dan dipulihkan oleh Tuhan sampai duduk di tahta Surga.
- Tangan kasih Tuhan mampu mengubahkan kitadari wajah yang buruk menjadi wajah yang elok (kehidupan yang sempurna seperti Yesus).
Mungkin ada wajah buruk, pucat, dan muram, semuanya akan diubahkan menjadi wajah mulia.
Di atas kayu salib, Yesus rela menjadi lebih buruk dari manusia untuk menanggung segala keburukan kita supaya wajah kita bisa menjadi mulia sama seperti Dia dan kita layak menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Banyak menyembah Tuhan baik suara merdu atau lirih hari-hari ini(diam dan tenang). Dan biar Tuhan tergairah untuk mengulurkan tanganNya kepada kita.
Tuhan memberkati.