Sebab itu, jangan sembarang dalam persekutuan. Tidak ada kebahagiaan di dunia ini yang lebih bahagia dari nikah yang bahagia. Masih didunia, tapi seperti hidup di Surga Dan tidak ada penderitaan yang lebih didunia daripada nikah yang gagal. Hidup di dunia sudah merasa seperti hidup di neraka.
2 Raja-raja 4: 42
= ada pemecahan roti.
Dalam persekutuan perlu ada tepung (firman pengajaran yang benar) untuk mengalahkan maut.
Dan kalau carang itu melekat pada Pokok yang benar, maka cepat atau lambat akan berbuah manis dan ada pemeliharaan sampai kita bisa mengucap syukur (berkelimpahan).
Kalau ada yang sudah tawar, dengan tepung, apa yang sudah tawar bisa menjadi manis.
Buah anggur yang manis, itu akan terus meningkat sampai pada kebahagiaan pesta nikah Anak Domba Allah.
SEBAB ITU, PERHATIKANLAH POKOKNYA!
Dalam persekutuan, HARUS ada arahnya. Dan yang mengarahkan adalah firman pengajaran yang benar. Persekutuan yang tertinggi adalah pesta nikah Anak Domba.
Dulu manusia diciptakan 1 bahasanya. Tapi karena mau ke Surga dengan cara sendiri, maka bahasa manusia jadi banyak. Dan nanti akhir jaman, kita masuk ke Surga lewat penyembahan. Ini menara yang benar. Dan kita kembali lagi pada 1 suara "Haleluya".
Matius 8: 18-19
= bicara tentang pembangungan tubuh Kristus ('aku mau ikut kemana saja Engkau pergi').
Ikut kemana saja Tuhan pergi, itu adalah pengikutan tubuh pada Kepala.
Kalau pengikutan kita hanya seperti anak dan bapa, guru dan murid atau gembala dan domba, itu masih kurang, karena masih bisa terpisah atau terhilang.
Kalau pengikutan Kepala dan tubuh, tidak mungkin berpisah.
Pengikutan kita pada Tuhan seperti orang yang menyebrangi dunia ini (bertolak ke seberang) untuk menuju ke pelabuhan damai sejahtera sampai ke kerajaan Surga yang kekal.
Istilah bertolak ke seberang, itu perlu pengorbanan waktu, tenaga, uang, pikiran dan perasaan.
Hanya 1 yang tidak boleh dikorbankan, yaitu Firman pengajaran yang benar.Kalau ini dikorbankan, itu sama dengan menyalibkan Tuhan untuk kedua kali!
Waktu Israel mau masuk Kanaan, dari 12 pengintai, 10 pengintai menakut-nakuti umat Israel. Inilah racunnya!
JANGAN KORBANKAN FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR!!
Kita harus tegas dalam pengajaran hari-hari ini.
Selain perlu pengorbanan, bertolak ke seberang juga menghadapi tantangan.Tidak mudah untuk masuk dalam persekutuan!
Matius 8: 23-26
Halangan terbesar yang dihadapi adalah angin dan gelombang.
Angin= angin pengajaran palsu.
Gelombang= gelombang masalah, pencobaan di segala bidang, dan gelombang dosa yang memuncak pada dosa makan minum kawin mengawinkan.
Hati-hati! Angin dan gelombang ini menghantam siapa saja. Ini ditiupkan oleh setan dan nabi palsu dengan kuasa maut untuk menenggelamkan perahu kehidupan kita (menggugurkan iman), supaya kita tidak sampai pada pelabuhan damai sejahtera.
Kenapa Tuhan biarkan kalau ada angin dan gelombang?
Karena ini adalah ujian iman bagi kita supaya kita timbul seperti emas, memiliki iman yang murni dan sempurna.
1 Petrus 1: 6-7
Jangan putus asa saat menghadapi ujian! Saat ujian, itu artinya kita sudah dipercaya oleh Tuhan untuk meningkat dalam iman.
Kalau ngomel, hidup itu sudah tenggelam.
Datangnya ombak itu sekonyong-konyong (Matius 8: 24), tidak bisa diduga waktunya.
Untuk menghadapi keadaan demikian, kita harus siap sedia dan memperhatikan 3 hal:
Yesus HARUS SELALU ada dalam perahu kehidupan kita.
Tenggelam atau tidaknya kapal, bergantung pada ada tidaknya Yesus dalam perahu kehidupan kita.
Yesus selalu ada, artinya tekun dan setia dalam ibadah pelayanan. Jangan sampai waktu kita tidak tekun dan setia, ombak itu datang dan pasti mengakibatkan kehancuran.
Wahyu 17: 14
Orang setia itu menang atas musuh, termasuk menang atas angin dan gelombang.
Matius 8: 26= jangan takut atau bimbang.
Wahyu 21: 8
= orang takut dan bimbang tidak bisa masuk dalam kerajaan Surga bahkan masuk dalam lautan api dan belerang (gelombang terbesar).
Siapa yang sering bimbang? Yaitu hamba Tuhan. Contohnya Petrus yang sempat bimbang dan hampir tenggelam.
Matius 14: 30-31
Kalau hamba Tuhan bimbang, domba-dombanya juga pasti ikut bimbang.
Angin pengajaran palsu itu jahat. Petrus yang sudah bisa jalan diatas airpun bisa bimbang.
Markus 9: 22-24
Kalau domba bimbang, maka banyak yang mengalami sakit ayan (masalah yang tidak pernah selesai). Disini bapak yang mengalami kebimbangan.
Yohanes 11: 39-40
= ibu juga mengalami kebimbangan.
Dan kalau bimbang, hanya akan melihat kebusukan.
Kalau kita percaya, kita akan melihat kemuliaan Allah.
Sumber pertolongan kita HANYA Pribadi Yesus.
Matius 8: 24
Proses Tuhan menolong yaitu tidur (= mati dikayu salib). Waktu Lazarus mati, Yesus bilang bahwa Lazarus sedang tidur.
Ini yang harus Tuhan bayar untuk menolong kita.
Ibrani 2: 14-18
Yesus mati dikayu salib untuk:
Kalau Yesus tidak mati, ada jarak antara manusia dengan Tuhan.
Dari pihak kita, kita juga harus tidur. Artinya diam dan tenang.
Markus 4: 39
Yesaya 30: 15
'Diam'= berdiam diri, memeriksa diri.Kalau ditemukan dosa, kita mengaku pada Tuhan dan sesama dan kalau diampuni, jangan berbuat lagi.
Kalau sudah diam, PASTI tidak tenggelam dan PASTI selamat.
Dalam pencobaan, jangan saling menyalahkan.
'Tenang'= menguasai diri supaya tidak berharap orang lain.Tapi berharap HANYA pada Tuhansupaya kita bisa berdoa, mengulurkan tangan kepada Tuhan.
1 Petrus 4: 7
Mengulurkan tangan pada Tuhan, itu sebagai tanda kita tidak berdaya.
Petrus diijinkan tenggelam, karena ia sulit mengulurkan tangan pada Tuhan. Tapi kalau ia tenggelam, otomatis akan mengulurkan tangan ke atas.
Kalau kita diijinkan tenggelam, bukan Tuhan jahat, tapi supaya kita mengulurkan tangan dan berseru supaya Tuhan tolong kita.
Kalau Petrus memilih 11 murid yang lain, ia akan tenggelam.
Kalau kita mengulurkan tangan, Tuhan juga akan mengulurkan Tangan dengan kuasa kebangkitan, kemuliaan dan pengangkatan secara jasmani dan rohani.
Kuasa kebangkitan untuk menolong penyakit ayan (Markus 9: 26-27).
Kuasa kemuliaan untuk menolong yang busuk (Yohanes 11: 40, 44).
Kuasa pengangkatan untuk menolong yang tenggelam seperti Petrus, sampai nanti diangkat ke awan-awan yang permai. Kita masuk di pelabuhan damai sejahtera (kerajaan Sorga).
Tuhan memberkati.