Ay. 24= makanan jasmani, yaitu rumput-rumputan.
Jika manusia hanya makan rumput-rumputan saja, maka manusia hanya memiliki hidup seperti rumput yang layu, kering dan binasa untuk selama-lamanya.
Ay. 25= makanan rohani, yaitu Firman Allah yang kekal.
Jika manusia makan Firman Allah yang kekal, maka manusia memiliki hidup kekal untuk selama-lamanya.
Jadi, harus imbang antara makanan jasmani dan makanan rohani.
Tempat perawatan secara rohani, yaitu ibadah. Perawatan yang utama secara rohani adalah makanan Firman Allah.
Jadi, ibadah HARUS menguatamakan Firman Allah.
Lukas 5: 1
Tujuan utama beribadah adalah hendak mendengarkan Firman Tuhan. Kalau kita melakukan ini, maka dalam ibadah, kita sedang mengerumuni Yesus.Dan Yesus ada di tengah-tengah ibadah itu untuk merawat dan memperbaiki hidup kita.
Keluaran 32: 1, 19= ibadah Israel yang tidak mengerumuni Tuhan, tapi mengerumuni Harun.
Ibadah mengerumuni Harun ketika dalam ibadah bukan menonjolkan Firman, tapi hanya menonjolkan perkara-perkara jasmani. Dan akibatnya, terjadi dosa pemberhalaan (kultus individu). Yang disembah bukan lagi Tuhan!
Ay. 19= kalau dosa pemberhalaan dibiarkan, akan dilanjutkan pada dosa babel, masuk dalam pembangunan tubuh babel.
Markus 9: 14
Kalau mengerumuni manusia, disini jatuh dalam masalah-masalah, terutama masalah nikah dan buah nikah.
Ibrani 5: 12= ada 2 macam makanan rohani yang sudah kita dengar pada ibadah I:
Karena ada 2 macam makanan rohani, maka menghasilkan 2 macam pertumbuhan rohani:
Pertumbuhan secara kuantitas (jumlah), ini merupakan hasil pekerjaan dari makanan susu (firman penginjilan).
Injil keselamatan bersifat MEMANGGIL orang-orang berdosa supaya percaya Yesus dan diselamatkan, sehingga jumlahnya bisa bertambah-tambah.
Dalam perjanjian lama, pertumbuhan gereja digambarkan dengan pertumbuhan bangsa Israel.
Keluaran 1: 1-7
Yakub -> 12 anak -> 70 jiwa -> tak terbilang. Ini kuantitas yang bertambah.
Dalam perjanjian baru, digambarkan dengan Yesus -> 12 murid -> 70 murid -> 120 murid -> 3000 orang -> 5000 orang -> tak terbilang.
Jumlah ini penting, kalau kurang, maka tubuh itu cacat.
Tanda orang diselamatkan:
Hasil diselamatkan adalah hidup benar.Kalau belum hidup benar, hidup itu ada di luar pintu gerbang.
Hidup benar, itulah hidup dalam kerajaan Surga dan Tuhan PASTI meberkati kita sampai ke anak cucu.
Mazmur 37: 25-26
Seringkali kita sudah puas setelah diselamatkan.
Hati-hati! Karena banyak yang dipanggil, tapi sedikit yang dipilih.
Jadi, sudah selamat, itu belum selesai, tapi baru PERMULAAN.
Waktu bangsa Israel keluar dari Mesir, laki-laki saja yang diatas 20 tahun ada 603.550 orang, tapi yang sampai di Kanaan, HANYA 2 orang saja (Yusak dan Kaleb). Sebab itu, tidak boleh kita main-main dalam ibadah pelayanan!
Pertumbuhan secara kualitas, ini hasil pekerjaan dari Firman pengajaran.
Firman pengajaran ini memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan dan didewasakan rohaninya sampai sempurna seperti Yesus, itulah mempelai wanita yang tidak bercacat cela.
Kalau jumlah tubuh sudah pas, tapi kualitasnya tidak memenuhi, maka tubuh itu juga cacat.Sebab itu, kuantitas dan kualitas harus sama-sama terpenuhi.
Lukas 6: 13
= Yesus memanggil banyak orang, tapi hanya memilih 12 orang untuk menjadi rasul.
Jadi, gereja yang mengalami pertumbuhan rohani adalah gereja yang dipanggil dan dipilih oleh Tuhan untuk diberi jabatan pelayanan.
Ini artinya adalah gereja yang melayani atau diutus = menjadi imam-imam dan raja-raja.
Tadi, yang sama antara Yesus dan Yakub adalah angka 12 dan 70.
Angka 12 dan 70 = angka pengutusan.
Menjadi imam dan raja, itu penentuan pertumbuhan rohani.
Imamat 21: 12
Tempat kita sebagai imam dan raja adalah dalam ruangan suci (kandang penggembalaan).
Dalam ruangan suci, ada 3 macam alat. Sekarang, ini menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Kisah Rasul 2: 41-42= 3 ketekunan pada gereja hujan awal.
Tekun dalam penggembalaan, kita seperti carang melekat pada Pokok anggur yang benar. Kalau keluar, maka akan mati rohaninya. Kita semua HARUS tergembala.
Kalau tidak tergembala (beredar-edar), akan bertemu dengan singa yang akan mencabik-cabik dan menelan.
Hasil kalau tergembala:
Yohanes 15: 3= mengalami penyucian oleh Firman yang dikatakan oleh Tuhan (Firman yang dibukakan rahasianya).
Ibrani 4: 12
= penyucikan hati dan pikiran yang merupakan sentralnya kehidupan rohani kita.
Markus 7: 21-23
= isi dari hati dan pikiran yang jahat yang harus disucikan secara terus menerus.
Kalau 12 dosa ini disucikan, maka meja hati pikiran diisi dengan 12 roti (meja roti sajian)= Firman.
Kalau hati pikiran bersih, maka kita senang mendengarkan Firman Tuhan. Kalau hati kotor, tidak mampu mendengar Firman.
Imamat 21: 12= ada minyak urapan.
Makin kita disucikan, makin nyata minyak urapan Roh Kudus. Minyak urapan Roh Kudus ini memberikan karunia Roh Kudus (kemampuan ajaib untuk kita bisa melakukan jabatan pelayanan yang kita terima dari Tuhan).
2 Timotius 1: 6-7
Urapan Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobar dalam karunia jabatan dan pelayanan.
Kalau ada urapan Roh Kudus, maka ibadah pelayanan bisa tertib. Kalau tidak tertib, TIDAK ADA URAPAN ROH KUDUS.
Pelayan Tuhan yang suci, tertib, ada karunia, setia dan berkobar-kobar, itu bagaikan pelayan seperti nyala api.
Ibrani 1: 7
Pelayan seperti nyala api, itulah yang dicari oleh Tuhan.
Pelayan bagai nyala api, itu bukan sekedar dipanggil dan dipilih, tapi DIKHUSUSKAN.Karena kalau hanya sampai dipilih, itu masih bisa disesatkan.
Wahyu 1: 14
Pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Mata Tuhan bagaikan nyala api. Jadi pelayan Tuhan yang seperti nyala api, itu adalah biji mata Tuhan sendiri. Ini yang dikhususkan oleh Tuhan. Jangankan dicopot, di jamahpun tidak bisa. Benar-benar ada dalam perlindungan Tuhan, sampai 1 butir pasirpun tidak boleh masuk.
Daniel 7: 9
= tahta Tuhan dari nyala api.
Pelayan Tuhan yang seperti nyala api, itu adalah tahta Tuhan dibumi.
Jadi, melayani tidak boleh sembarangan. Harus sampai di khususkan.
Kalau kita bagaikan biji mata Tuhan, maka kita menampilkan sorot mata Imam Besar di tengah sidang jemaat.
Kenapa kita harus jadi tahtanya Tuhan?
Wahyu 22: 1
Kita jadi tahta Tuhan, karena dari tahta Tuhan mengalir sungai air kehidupan (kuasa Roh Kudus). Tanpa air kehidupan, tidak ada kepuasan dan bisa mengejar kepuasan dalam dosa.
Yehezkiel 47: 8-9
Kegunaan air kehidupan yang mengalir:
Untuk menghidupkan apa yang sudah mati, apa yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Artinya, Tuhan mampu memelihara kehidupan kita ditengah dunia yang sulit, bahkan mustahil seperti laut mati.
Kalau ada air kehidupan, laut asin (laut mati) bisa menjadi tawar dan mampu memberikan masa depan yang indah.
Yohanes 7: 37-39= memberikan kepuasan/kebahagiaan sejati kepada kita.
Wahyu 22: 1= menyucikan, mengubahkan kehidupan kita sampai kita tampil jernih seperti kristal. Salah satunya adalah jujur.
Amsal 15: 8
Kalau kita jujur, kita menjadi rumah doa. Dan Tuhan akan mengabulkan doa kita.
Kalau keubahan itu dilanjutkan, saat Yesus datang, kita sudah tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3: 2). Kalau lidah sudah sempurna, maka seluruh hidup kita juga akan sempurna. Dan kita bisa menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan.
Tidak salah dalam perkataan, artinya mulut kita hanya menyebut 1 bahasa "Haleluya" (Wahyu 19: 6-7) dan kita kembali pada tahta Tuhan.