1 Samuel 14: 40-45= menunjukan perbuatan-perbuatan dosa sampai pada dosa-dosa yang dianggap kecil.
Seringkali kita malah tertawa-tawa setelah berbuat dosa. Kalau tertawa dalam dosa, maka akan menangis dalam api neraka.
Kalau mau sempurna, dosa yang dianggap kecilpun, harus disucikan juga, seperti Yonatan yang hanya mengambil sedikit saja.
Jadi, urim tumim ini mendorong kita untuk mengaku dosa pada Tuhan dan sesama dengan tuntas (sungguh-sungguh).
Tanda mengaku dosa dengan tuntas:
Mengaku dosa karena sadar, bahwa diri sendirilah yang salah dan menyesal.
Seringkali, kita mengaku dosa, tapi malah menyalahkan orang lain. Ini artinya mengaku dosa, tapi tidak tuntas.
Mengaku dosa apa adanya, tidak ditambahi dan tidak dikurangi.
Seringkali kita menambah dan mengurangi pengakuan dosa, supaya ringan dosanya.
Mau menanggung resiko, apapun bentuknya.
Kalau pengakuan kita tuntas dengan 3 tanda diatas, maka saat kita mengaku dosa, saat itu darah Yesus mengalir.
1 Yohanes 1: 7, 9
Saat kita mengaku dosa sungguh-sungguh, darah Yesus aktif dalam 2 hal:
Dan hasilnya, sehelai rambutpun tidak akan jatuh.
1 Samuel 14: 45
Sehelai rambut tidak jatuh, artinya kita mengalami pemeliharaan Tuhan sekalipun kita tidak berdaya.
Nehemia 7: 64-65= menyucikan tahbisan imam-imam supaya berkenan pada Tuhan, menyenangkan Tuhan.
Kalau tidak ada kesucian, akan ngawur dalam melayani Tuhan.
2 Timotius 2: 20-24
Ada tidaknya urim dan tumim bisa dilihat dari pelayanannya.
2 macam pelayanan:
Kayu dan tanah biasanya terlihat lebih menonjol daripada emas dan perak. Tapi yang kayu dan tanah akan terbakar. Sedangkan emas dan perak akan dipakai untuk pembangunan tubuh Kristus.
Yang harus disucikan disini adalah:
Kalau sudah ada penyucian dari nafsu orang muda, maka kita bisa tampil dalam keadilan/jujur, kesetiaan, kasih dan damai. Inilah penampilan perak dan emas.
Titus 2: 7
Kalau tidak bisa jujur dalam pengajaran, tidak mungkin bisa jujur dalam hal lainnya.
Kalau sudah jujur dalam pengajaran, baru bisa diharapkan untuk jujur dalam segala hal.
Pelayanan tubuh Kristus paling kecil ada dalam nikah.
Maleakhi 3: 1-3
Kalau sudah jadi emas dan perak, hasilnya tetap tahan uji sekalipun dibakar dengan api.
Tahan uji ini sampai pada masa antikris, bahkan sampai Tuhan datang.
Lukas 21: 17-19
= masa pra aniaya antikris (seperti suasana Getsemane) yang harus kita alami.
Ay. 18= sekalipun hanya sehelai rambut, kalau kita mau disucikan, maka kita akan bisa tahan uji dan kita tidak akan terbakar.
Kisah Rasul 5: 1-3= menyucikan hati yang merupakan pusatnya dosa.
Penyucian hati ini terutama dari ikatan akan uang. Sebab, uang ini merupakan ikatan terakhir.
1 Timotius 6: 9-10
Praktik kalau sudah ada ikatan akan uang:
Ikatan akan uang adalah salah satu gelombang yang dasyat yang menenggelamkan anak-anak Tuhan.
Ini sama dengan nasib babel yang juga ditenggelamkan. Dani ini artinya tidak mengalami pengangkatan.
Dan gelombang ini juga menimbulkan pencobaan-pencobaan yang dahsyat.
Rasul Paulus mengalami pekerjaan urim tumim untuk menyucikan dirinya.
Kisah Rasul 20: 33, 35
Rasul Paulus memang butuh emas dan perak, tapi TIDAK ADA KEINGINAN.
Ay. 35= bukti penyucian terhadap harta pada rasul Paulus, yaitu lebih bahagia memberi daripada menerima.
Kapan kita bahagia ketika memberi? Yaitu ketika kita memberi dengan tanda pengorbanan, seperti Yesus. Dan ada harapan bahwa kita bisa memberikan seluruh hidup kita kepada Tuhan.
Ananias dan Safira tidak mau lepas dari harta dan mereka mati.
Kisah Rasul 27: 34
Kalau sudah disucikan, sekalipun ditengah gelombang, tidak akan binasa.
Posisi urim dan tumim ada diatas jantung hati Imam Besar.
Artinya, hidup yang disucikan itu sedang bersandar di dada Tuhan Yesus.Salah satu contohnya adalah rasul Yohanes.
Yohanes 13: 23, 27
'bersandar di sebelah kananNya'= bersandar di dada Yesus (terjemahan lama).
Ay. 27= Yudas salah dalam menerima perjamuan suci.
Kalau benar dalam perjamuan suci, maka kita akan bersandar pada dada Imam Besar dan kita bisa merasakan kasih Tuhan serta mengasihi Tuhan, tidak terpisah (setia).
Jadi, orang yang bersandar pada dada Yesus akan digendong oleh Imam Besar.
Saat tidak ada yang memperhatikan kita, itulah saat bagi kita untuk bersandar di dada Tuhan sampai pada masa tua kita.
Yesaya 46: 3-4
Hasil kalau bersandar pada dada Yesus:
Tuhan yang bertanggung jawab pada mati hidupnya kita.
Tuhan tidak mencari orang hebat. Tuhan mau menggendong kehidupan yang hanya seperti sehelai rambut.
Tuhan memberkati.