Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga dengan sidang jemaat/ tubuh Kristus yang sempurna, mempelai wanita Surga di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk Firdaus (kerajaan 1.000 tahun damai), sampai masuk Yerusalem baru, kerajaan Surga kekal selamanya.
Pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Surga dan sidang jemaat sebagai mempelai wanita Surga adalah pertemuan kasih sempurna/ kasih mempelai = dua loh batu.
Oleh sebab itu, mulai sekarang kita harus meningkatkan kasih kita kepada Tuhan, mulai dari kasih mula-mula (penebusan di kayu salib) sampai kasih sempurna sehingga bertemu Yesus di awan permai, bisa masuk Perjamuan kawin Anak Domba, masuk Firdaus, masuk Yerusalem baru.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Bukti kita mengasihi Tuhan adalah kita taat dengar-dengaran pada firman Allah. Semakin mengasihi, semakin taat, sampai puncaknya yaitu mengasihi Tuhan dengan segenap tubuh, jiwa, roh kita = kasih sempurna, kasih mempelai. Maka kita bisa taat sampai daging tidak bersuara lagi = pintu tirai terobek, kita bisa masuk ruangan maha suci (kesempurnaan), kerajaan 1.000 tahun damai, sampai masuk Yerusalem baru.
Keluaran 20:18-21
20:18 Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.
20:19 Mereka berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati."
20:20 Tetapi Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
20:21 Adapun bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di mana Allah ada.
Suasana saat turunnya dua loh batu (kasih Allah yang sempurna) yaitu kilat sabung-menyabung, guruh mengguntur, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Bagi kita sekarang merupakan wujud pemberitaan firman Allah dalam sidang jemaat, yaitu:
- Kilat sabung-menyabung, artinya firman Allah yang diulang-ulang untuk menerangi/ menyatakan dosa yang tersembunyi dalam sidang jemaat sehingga kita bisa sadar, menyesal, dan mengaku dosa dengan sungguh-sungguh. Maka kita mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus sehingga kita bebas dari hukuman/ maut.
- Guruh mengguntur, artinya firman Allah yang menegor dengan keras supaya kita bertobat, berhenti berbuat dosa, kembali kepada Tuhan untuk hidup benar, hidup suci.
- Sangkakala berbunyi, artinya firman Allah yang menjadi komando bagi sidang jemaat sehingga kita tahu apa yang harus dilakukan. Firman Allah yang merupakan nasihat untuk menunjukkan apa yang harus kita lakukan dan sekaligus menjadi tuntunan Tuhan untuk membawa kita pada jalan keluar dari segala masalah.
2 Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Fiman Allah yang menyatakan dosa (= kilat), menegor (= guruh), dan menasihati (= sangkakala), sama dengan pemberitaan firman pengajaran yang benar dengan kesabaran. Sabar dalam menyampaikan firman dan sabar dalam mengulangi firman supaya menjadi makanan rohani bagi sidang jemaat, sehingga jemaat bisa bertumbuh ke arah kedewasaan rohani.
Jika yang disampaikan dalam penggembalaan atau fellowship adalah firman pengajaran yang benar sehingga nyanyiannya benar, musiknya benar, kesaksiannya benar, hidupnya benar, maka terjadi gunung berasap = suasana urapan Roh Kudus yang membuat kita takut akan Tuhan [ayat 20] sehingga takut untuk berbuat dosa, membenci dosa sampai dusta. Kita bisa merasakan suasana kerajaan Surga [ayat 21], suasana tahta Tuhan, suasana kebahagiaan Surga sekalipun di tengah penderitaan.
Keluaran 20:22
20:22 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah menyaksikan, bahwa Aku berbicara dengan kamu dari langit.
Pemberitaan firman pengajaran yang benar dari langit artinya firman pengajaran yang benar dari Surga, dari Tuhan sendiri. Jika tidak menghargai firman pengajaran benar, sama dengan tidak menghargai Tuhan, menghina Tuhan, tidak bisa masuk Surga. Jika melawan firman pengajaran benar, sama dengan melawan Tuhan. Oleh sebab itu, hati-hati saat mendengar firman. Jika firman pengajaran itu benar, harus kita terima dengan sungguh-sungguh.
Keluaran 20:23
20:23 Janganlah kamu membuat di samping-Ku allah perak, juga allah emas janganlah kamu buat bagimu.
Jika kita memberitakan firman pengajaran benar, melayani Tuhan dalam pengajaran yang benar, maka tujuannya jangan untuk mencari perak dan emas jasmani/ keuntungan jasmani/ mamon, sebab sama dengan menyembah mamon/ berhala = menyembah antikris, menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan.
Sebaliknya, jangan meninggalkan pengajaran benar dan ibadah pelayanan hanya karena mencari perkara dunia (keuangan, kedudukan), sama dengan menyembah berhala/ antikris, menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan.
Yang benar, kita semua harus mengarahkan pemberitaan firman pengajaran dan ibadah pelayanan kita untuk mendapatkan perak dan emas rohani, yaitu:
- Perak = penebusan oleh darah Yesus, kelepasan dari dosa.
- Emas = tabiat illahi yaitu kejujuran. Terutama jujur soal Tuhan (pengajaran yang benar). Jika benar harus didukung, jika salah harus dihindari. Jujur dalam mengaku dosa, jujur dalam segala hal.
Kalau sudah jujur, tulus, maka Tuhan tambahkan tabiat yang lain, yaitu sabar, rendah hati, dll.
Hagai 2:8-9
2:8 Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
2:9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
Jika kita memiliki emas dan perak rohani, maka kita tahan uji menghadapi goncangan-goncangan dalam pembangunan tubuh Kristus, sampai kita menjadi mempelai wanita Tuhan, milik Tuhan yang tidak bisa diganggu gugat selama-lamanya.
Keluaran 20:24-26
20:24 Kaubuatlah bagi-Ku mezbah dari tanah dan persembahkanlah di atasnya korban bakaranmu dan korban keselamatanmu, kambing dombamu dan lembu sapimu. Pada setiap tempat yang Kutentukan menjadi tempat peringatan bagi nama-Ku, Aku akan datang kepadamu dan memberkati engkau.
20:25 Tetapi jika engkau membuat bagi-Ku mezbah dari batu, maka jangan engkau mendirikannya dari batu pahat, sebab apabila engkau mengerjakannya dengan beliung, maka engkau melanggar kekudusannya.
20:26 Juga jangan engkau naik tangga ke atas ke mezbah-Ku, supaya auratmu jangan kelihatan di atasnya."
Seharusnya saat Musa turun dengan dua loh batu, maka Israel harus membuat mezbah, bukan membuat lembu emas (berhala). Artinya jika kita menerima firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus = menerima kasih Allah, maka akan mendorong kita untuk menyembah Tuhan.
Ada 3 syarat membuat mezbah (3 syarat untuk menyembah Tuhan):
- [ayat 25] Membuat mezbah dari batu, artinya manusia yang keras hati, kotor, najis, masih boleh datang menyembah Tuhan dengan apa adanya (jangan dibagus-baguskan, jangan memperindah apa yang jelek/ kotor dengan cara sendiri), seperti perempuan berdosa yang mengurapi kaki Yesus.
- [ayat 26] Jangan naik tangga ke atas mezbah, artinya jangan melayani, menyembah Tuhan dengan hati yang sombong, seperti perumpamaan doa orang Farisi dan pemungut cukai. Maka akan keliatan auratnya = dipermalukan, jatuh dalam puncak dosa, yaitu dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Oleh sebab itu jangan sombong, jangan menghakimi orang lain tetapi banyak koreksi diri.
- [ayat 24] Membuat mezbah dari tanah liat, artinya:
- Merendahkan diri serendah-rendahnya, rendah hati, mengaku hanya tanah liat yang tidak layak (banyak dosa, kesalahan, kekurangan), tidak mampu (tidak bisa apa-apa).
- Hanya bergantung pada belas kasih Tuhan.
- Selalu mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal, termasuk dalam penderitaan, kesesakan, kemustahilan.
Maka kita bisa menyembah Tuhan dengan hancur hati.
Roma 8:26
8:26 Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.
Roh Kudus menolong kita menyembah dengan hancur hati = keluhan tak terucapkan. Ini hubungan yang paling dalam dengan Tuhan. Maka Roh Kudus yang berkarya dalam hidup kita.
Hasilnya adalah:
- Roh Kudus menjadi pagar berapi dalam hidup kita.
2 Raja-raja 6:16-18
6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
6:18 Ketika orang-orang Aram itu turun mendatangi dia, berdoalah Elisa kepada TUHAN: "Butakanlah kiranya mata orang-orang ini." Maka dibutakan-Nyalah mata mereka, sesuai dengan doa Elisa.
Secara rohani, Roh Kudus membuat kita hidup suci (dosa-dosa tidak bisa masuk), Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, sehingga kita menjadi biji mata Tuhan sendiri.
Secara jasmani, Roh Kudus mampu melindungi, memelihara kita secara ajaib di tengah kesulitan dunia sampai masa antikris berkuasa di bumi 3,5 tahun. Kita dilindungi sampai sebutir pasir pun tidak boleh masuk, masalah apa pun tidak bisa mengusik sehingga kita tetap damai sejahtera, enak dan ringan.
- Roh Kudus meratakan gunung-gunung.
Zakharia 4:6-9
4:6 Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.
4:7 Siapakah engkau, gunung yang besar? Di depan Zerubabel engkau menjadi tanah rata. Ia akan mengangkat batu utama, sedang orang bersorak: Bagus! Bagus sekali batu itu!"
4:8 Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku, demikian:
4:9 "Tangan Zerubabel telah meletakkan dasar Rumah ini, dan tangannya juga akan menyelesaikannya. Maka kamu akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Roh Kudus meratakan gunung-gunung dosa, puncak dosa, sehingga kita bisa hidup benar, tidak berbuat dosa lagi.
Gunung pencobaan yang tidak pernah selesai, malah bertambah-tambah, Roh Kudus sanggup menyelesaikan.
Roh Kudus memberi karunia-karunia Roh Kudus sehingga kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
- Roh Kudus mencurahkan kasih Allah.
Roma 5:5
5:5 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Sehingga kita kuat teguh hati, tidak kecewa/ putus asa/ tinggalkan Tuhan tetapi tetap menyembah Tuhan, tetap percaya, berharap Tuhan, tetap menanti kedatangan Tuhan kedua kali.
Jika Tuhan datang kembali kedua kali, Roh Kudus akan mengubahkan kita sempurna seperti Dia, menjadi mempelai wanita yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan yang permai, kita masuk Firdaus (kerajaan 1.000 tahun damai), masuk Yerusalem baru kekal selamanya.
Tuhan memberkati.