terjadi kelaparan rohani(kelaparan akan Firman Allah).
Amos 8: 11-12-14
8:11. "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12. Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13. Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;
8:14. mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
ay. 14= tanpa Firman pengajaran yang benar, akan membuat manusia jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa dan TIDAK BANGKIT LAGI. Artinya: tidak ada kemampuan untuk bertobat= binasa untuk selama-lamanya.
Sebab itu, sekotor-kotornya kita, kalau masih bisa mendengar Firman pengajaran yang benar, kita masih tertolong dan masih bisa dibangkitkan.
Hari-hari ini, jangan kita ragu-ragu untuk mendengar Firman pengajaran yang benar!
Mengapa terjadi kelaparan rohani, terutama di rumah Tuhan?:
Amos 8: 5
8:5. dan berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
Penyebab pertama adalah karena terjadi neraca palsu(mengecilkan efa, membesarkan syikal).
Efa= timbangan gandum (Firman).
Syikal= timbangan uang.
Artinya:
anak-anak Tuhan mencari perkara dunia sampai tidak ada kesempatan untuk mencari Firman pengajaran yang benar.
Sudah beribadah, tapi dalam ibadah hanya mencari perkara jasmani, tidak mengutamakan pembukaan Firman.
Amos 8: 6
8:6. supaya kita membeli orang lemah karena uang dan orang yang miskin karena sepasang kasut; dan menjual terigu rosokan?"
Penyebab kedua adalah karena di gereja, yang dijual adalah terigu rosokan.
Artinya: menyampaikan Firman yang bukan dari Tuhan, bukan pembukaan Firman Allah dan bukan makanan rohani, tapi yang disampaikan adalah lawakan, pengetahuan, atau ilustrasi-ilustrasi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Cara mengatasi kelaparan rohani, yaitu HARUS mengumpulkan Firman sebanyak-banyaknya, seperti Yusuf mengumpulkan gandum= mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar lewat penggembalaan dan lewat persekutuan.
Tidak rugi kalau kita mengumpulkan Firman sebanyak-banyaknya! Sebab nanti akan tiba waktunya, dimana orang mencari Firman kemanapun, tapi tidak menemukannya.
Keluaran 16: 16, 22
16:16. Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:22. Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Mengumpullkan Firman ini juga seperti bangsa Israel yang mengumpulkan manna secara dobel pada hari keenam (= akhir jaman).
Mazmur 78: 24-25
78:24. menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25. setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna= roti malaikat.
Manna= Firman.
Malaikat= gembala.
Jadi, manna= Firman penggembalaan.
Manna ini yang harus dobel pada akhir jaman ini. Artinya: mengumpulkan firman lewat penggembalaan dan persekutuan dalam sistem penggembalaan.
Kalau kita mengumpulkan manna secara dobel, hasilnya: kita tidak akan kekurangan, seperti yang diucapkan oleh raja Daud.
Artinya: kita dipelihara secara jasmani dan rohani, sehingga kita tidak masuk dalam kelaparan rohani. Tapi kita masuk dalam kesempurnaan.
Firman pengajaran sudah harus mendarah daging dalam hidup kita.
Kesempatan terbaik supaya Firman pengajaran mendarah dagingadalah dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Perjamuan suci itulah yang mendorong Firman itu untuk bisa mendarah daging dalam kehidupan kita.
Kalau ibadah raya, itu bagaikan kita makan Firman.
Pada ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, Firman itu dipecah-pecah (dicerna) untuk bisa mendarah daging dalam hidup kita.
Pada ibadah doa, Firman itu dibawa ke seluruh tubuh untuk menjadi tabiat kita.
Tabiat Firman, itu adalah tabiat Yesus sebagai Mempelai Pria Surga yang harus jadi tabiat kita sebagai mempelai wanita Surga.
1 Petrus 3: 3-6
3:3. Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4. tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah.
3:5. Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tundukkepada suaminya,
3:6. sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
'perhiasan'= tabiat Ilahi.
Tabiat Ilahi adalah lemah lembut, tenteram (pendiam) dan tunduk (penurut).
Ini yang harus jadi tabiat kita.
Lemah lembut=
kemampuan menerima Firman sekeras apapun.
tidak kasar dalam berbicara.
Pendiam= tidak banyak komentar, banyak berdiam diri.
Penurut= taat dengar-dengaran.
Contoh kehidupan yang tunduk adalah Sarah.
Kejadian 18: 13-15
18:13. Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
18:14. Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
18:15. Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Sarah ini memiliki kekurangan, yaitu mandul dan sudah mati haid.
ay. 15= Sarah tertawa, tapi takut. Ini sama dengan tertawa kecut.
Mungkin keadaan kita seperti Sarah, yaitu tertawa karena terpaksa, padahal keadaannya pahit, karena kita banyak menghadapi pintu yang tertutup.
Tetapi karena Sarah punya perhiasan rohani, maka Tuhan membuka pintu rahim Sarah.
Sebab itu, saat kita menghadapi kemandulan (pintu tertutup), biarlah Firman itu menjadi tabiat dalam hidup kita. Dan TUHAN AKAN MENGHAPUS SEGALA KEMUSTAHILAN.
Dan hasilnya: Sarah bisa tertawa bahagia.
Kejadian 21: 6-7
21:6. Berkatalah Sara: "Allah telah membuat aku tertawa; setiap orang yang mendengarnya akan tertawa karena aku."
21:7. Lagi katanya: "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham: Sara menyusui anak? Namun aku telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."
Kalau Tuhan sudah membuka pintu yang tertutup, maka kitapun juga bisa tertawa bahagia seperti Sarah.
kita sudah menjadi keluarga Allah.
Markus 3: 35
3:35. Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Kalau kita semua menuruti Firman, kita akan menjadi keluarga Allah dan tidak terjadi permusuhan.
Dan ini dimulai dari dalam rumah tangga.
1 Timotius 3: 15
3:15. Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopangdan dasar kebenaran.
Keluarga Allah, itu sama dengan tiang penopang.
Tiang penopang= taat dan setia serta bertanggung jawab.
Kalau tidak setia dan bertanggung jawab, maka tiang itu roboh.
Karena itu, jangan kita asal melayani. Tapi biarlah kita melayani dengan perasaan bahwa kalau kita tidak melayani, maka tiang itu akan roboh.
Kalau tidak jadi tiang penopang, hidup itu akan jadi tiang garam.
Tiang penopang ini juga berarti rela berkorban dan tahan uji.
Jadi, kalau kita menjadi tiang penopang, kita akan menjadi keluarga Allah.
Istri Lot menjadi tiang garam karena ia tidak taat (menoleh ke belakang).
Tiang garam= garam yang diinjak-injak pada jaman antikris.
Contoh tiang penopang adalah Abraham= tiang iman.
Tuhan mau lihat iman kita malam ini. Tuhan tidak lihat besarnya pencobaan yang kita alami.
Praktik Abraham sebagai tiang iman adalah:
taat melakukan perintah Tuhanuntuk tinggalkan negaranya dan keluarganya untuk pergi ketempat yang ia tidak ketahui.
Ibrani 11: 8
11:8. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Karena ketaatannya, maka Tuhan memberkati Abraham.
Kejadian 12: 1-2
12:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
12:2. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkauserta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Saat kita taat pada Firman, Tuhan sedang memberkati kita dan kita menjadi berkat bagi orang lain.
yakin akan janji Tuhan dan tahan uji, sekalipun sudah mustahil. Tapi tetap berpegang pada janji Tuhan.
Ibrani 11: 11-12
11:11. Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatanuntuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
11:12. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.
Roma 4: 19-21
4:19. Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
4:20. Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
4:21. dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Kalau kita tetap yakin pada janji Tuhan, maka Tuhan akan menepati janjiNya pada waktuNya.
rela berkorban apapun untuk Tuhan. Hanya Firman pengajaran yang benar yang tidak boleh dikorbankan.
Ibrani 11: 17
11:17. Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal,
Kalau kita rela berkorban, maka kita akan mengarah pada pembangunan bait Allah Salomo.
Kejadian 22: 2, 12, 14
22:2. Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moriadan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
22:12. Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
22:14. Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."
2 Tawarikh 3: 1
3:1. Salomo mulai mendirikan rumah TUHAN di Yerusalem di gunung Moria, di mana TUHAN menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, di tempat yang ditetapkan Daud, yakni di tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu.
= di gunung Moria, tempat Abraham akan mempersembahkan Ishak, disanalah Salomo membangun bait Allah. Dan disanalah Tuhan akan menyediakan.
Jadi, kalau kita rela berkorban untuk Tuhan, maka Tuhan mampu menyediakan. Dan tidak berhenti sampa sini saja, tapi iman Abraham sampai sempurna. Artinya: iman kita juga sedang disempurnakan oleh Tuhan dan kelemahan kita sedang ditutupi.
Yakobus 2: 21-22
2:21. Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22. Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
Tuhan mau jadikan kita tiang-tiang penopang. Kalau iman kita sempurna, maka hidup kita juga sempurna. Kita menjadi tiang penopang di Yerusalem barudan kita tidak akan keluar lagi dari situ.
Wahyu 3: 12
3:12. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Abraham adalah salah satu tiang penopang di Yerusalem Baru.
Matius 8: 11
8:11. Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,
Lukas 16: 22
16:22. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
Apapun yang kita hadapi, biarlah kita tetap percaya pada Tuhan.
Tuhan memberkati.