Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Tema: "Mempelai datang! Songsonglah Dia!" (Matius 25:6)

Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Kabar mempelai adalah satu-satunya kabar/pengajaran yang dibutuhkan dalam menghadapi keadaan akhir zaman, yakni dalam kegelapan puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan) yang mengakibatkan kerusakan moral, kerusakan nikah dan buah nikah.

Keadaan akhir zaman:
  • Kegelapan dosa.
  • Kesulitan/krisis di segala bidang.
  • Menghadapi kedatangan Yesus kedua kali.

Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

Dalam Amanah Agung, ada 2 macam amanah Yesus:

  1. Firman Penginjilan yang membawa manusia untuk bertobat, lahir baru, dan diselamatkan.

    Matius 28:19

    28:19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

    Firman Penginjilan = Kabar Baik, untuk menyelamatkan manusia berdosa yang bagaikan kehidupan yang kehausan di tengah padang gurun dunia.

  2. Firman Pengajaran (Kabar Mempelai) yang membawa orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Sorga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.

    Matius 28:20

    28:20. dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ibadah I: Kabar Mempelai menerangi hati yang gelap sehingga kita bisa menjadi pelita yang bercahaya, bintang yang bersinar, sampai menjadi bintang timur yang bersinar (mempelai wanita Sorga yang sempurna).

Ibadah II: Kabar Mempelai bagaikan air hujan untuk memandikan/menyucikan kehidupan kita, sampai sempurna seperti Tuhan.
Harus dijaga, Kabar Mempelai sudah cukup untuk menyucikan dan menyempurnakan kehidupan kita, tidak perlu dicampur dengan air lainnya.

Ibadah III sore ini: Kabar Mempelai dalam Tabernakel dilambangkan sebagai Tabut Perjanjian.

Tabut Perjanjian terbagi 2 bagian:

  • Bagian tutup: Terbuat dari emas murni dengan dua kerub di ujung kiri dan kanan.
    Emas murni menunjuk pada zat Ilahi.

    Kerub I = Allah Bapa (Tuhan).
    Tutup Pendamaian dengan 7 percikan darah = Anak Allah (Yesus).
    Kerub II = Allah Roh Kudus (Kristus).

    Jadi, Tutupan Pendamaian adalah Allah Tritunggal dalam pribadi Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga (sebutan terakhir bagi Yesus).

  • Peti Perjanjian: Terbuat dari kayu penaga, namun disalut dengan emas murni di bagian luar dan dalam.
    Kayu bersalut emas menunjuk pada Gereja Tuhan yang sempurna sama seperti Yesus, tidak terlihat lagi kayu/manusia daging.

    Peti Perjanjian/Gereja yang sempurna disebut juga mempelai wanita Sorga (sebutan terakhir bagi Gereja Tuhan).

Tabut Perjanjian = Kabar Mempelai.

I Raja-raja 8:6, 10-11
8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub;
8:10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN,
8:11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.

Di mana ada Kabar Mempelai diberitakan, di situ ada hadirat kemuliaan Tuhan.

Dalam Perjanjian Lama, dituliskan bahwa saat ada hadirat/awan kemuliaan Tuhan, di situ pelayan Tuhan tidak tahan berdiri. Artinya: terjadi perobekan daging, daging dibendung dan tidak bebas lagi mengikuti keinginan ataupun hawa nafsu dan emosinya.

Daging menjadi tenang, sementara jiwa dan roh melonjak-lonjak di hadapan Tuhan. Kesukaan Surga ada di tengah-tengah kita.
Berbeda dengan kesenangan di dunia, daging melonjak-lonjak, sementara jiwa dan roh kering, sehingga seringkali diakhiri dengan pertengkaran, dosa-dosa sampai dengan puncak dosa.


Sikap kita terhadap Tabut Perjanjian (Kabar Mempelai)
:


Yosua 3:3,6

3:3.dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihattabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
3:6. Dan kepada para imam itu Yosua berkata, demikian: "Angkatlahtabut perjanjian dan menyeberanglah di depan bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan bangsa itu.


  1. Melihat Tabut Perjanjian= pandangan kita hanya tertuju pada Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga. Pandangan yang khusus dan sungguh-sungguh, tidak bisa beralih pada yang lain, seperti memperhatikan pelita di tengah kegelapan.
    Kita tidak ingin tahu yang lain karena alasan apapun.

  2. Mengikuti Tabut Perjanjian.
    Kalau pandangan kita sudah tertuju kepada hanya satu Firman Pengajaran benar (sudah yakin benar), tidak sulit untuk mengikutinya. Tinggal mengikuti saja.

    Mengikuti, artinya: segala aspek kehidupan kita harus sesuai dengan Firman Pengajaran benar (Kabar Mempelai), yaitu dalam nikah, studi, pekerjaan, perkataan, sampai seluruh hidup kita.

  3. Mengangkat (memikul) Tabut Perjanjian.
    Memikul di bahu, artinya:
    • Kita bertanggung jawab untuk mempraktekkan Kabar Mempelai,
    • Baru kemudian tanggung jawab untuk memberitakan/menyaksikan Kabar Mempelaikepada siapapun juga (mereka yang masih di luar Yesus, maupun mereka yang sudah selamat).

    Kalau Firman dipraktekkan (menjadi pengalaman dalam hidup kita), maka ada cap tanda darah Yesus dalam kehidupan kita, yang tidak bisa diganggu gugat oleh apapun juga, bahkan setan pun tidak bisa menghapusnya.

    Kalau sudah ada cap tanda darah Yesus, kita tidak perlu susah karena kita tinggal menunggu/memetik hasilnya.

Kegunaan Tabut Perjanjian (Kabar Mempelai):
  1. Kabar Mempelai membawa kita pada perhentiandi tengah padang gurun dunia yang tandus, di mana banyak anak Tuhan yang letih lesu dan berbeban berat (kalau dibiarkan akan jatuh dan binasa selamanya).

    Bilangan 10:33-36
    10:33 Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
    10:34 Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan.
    10:35 Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: “Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu.”
    10:36 Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: “Kembalilah, TUHAN, kepada umat Israel yang beribu-ribu laksa ini.”

    Proses untuk mendapat perhentian dari Kabar Mempelai:

    Matius 11:28
    11:28. Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

    Kabar Mempelai menyucikan hati kita dari segala keinginan jahat dan najis yang membuat hati keras, sehingga menjadi rendah hati dan lemah lembut.
    • Rendah hati = kemampuan untuk bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama (tanda salib), kita diampuni dan tidak mengulangi dosa lagi.
    • Lemah lembut = kemampuan untuk mengampuni dosa orang lain dan melupakannya.

    Dosa adalah beban terberat manusia. Selama dosa dipertahankan, kehidupan kita pasti terus letih lesu dan berbeban berat.
    Jangan sampai kita melayani dengan letih lesu dan beban berat, pelayanan tidak akan menjadi berkat bagi sesama.

    Hati yang rendah hati dan lemah lembut = hati yang damai sejahtera, dalam perhentian.
    Hati yang damai sejahtera adalah landasan yang kuat untuk menerima berkat Tuhan, tidak bergantung dari ada atau tidaknya ijazah, modal, dsb.

    Mazmur 132:8
    132:8. Bangunlah, ya TUHAN, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu, Engkau serta tabut kekuatan-Mu!

    Kegunaan hati yang damai sejahtera:

    • Dalam hati yang damai ada kekuatan ekstra untuk mengalahkan segala musuh = menyelesaikan segala masalah, sekalipun sudah mustahil bagi kita.

      Bilangan 10:35

      10:35.Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."

    • Membuat segala sesuatu menjadi enak dan ringan.

      Matius 11:30

      11:30. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

      Kalau nikah dan pelayanan menjadi enak dan ringan, kita tidak akan pernah meninggalkannya.

    Hati damai membuat semua selesai, membuat semua menjadi enak dan ringan.
    Jadi, mengapa kita ragu untuk mempraktekkan dan menyaksikan Kabar Mempelai?

    Yosua 3:1-3
    3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
    3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
    3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--

    Dulu Tabut Perjanjian menolong bangsa Israel untuk menyeberang Sungai Yordan sehingga bisa masuk Kanaan.
    Bagi kita sekarang, perjalanan bangsa Israel tersebut menunjuk pada kegerakan Roh Kudus Hujan Akhir untuk membangun tubuh Kristus yang sempurna.

    Perjalanan Israel:
    • Etape I dipimpin tongkat Musa (Firman Penginjilan).
    • Etape II dipimpin nafiri (Firman Penggembalaan).
    • Etape III dipimpin Tabut Perjanjian (kegerakan Firman Pengajaran benar).

    Kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang diarahkan oleh Kabar Mempelai melalui jalan baru.
    Artinya: Tidak memakai cara-cara dunia, tetapi segala sesuatu harus sesuai dengan pembukaan Firman Pengajaran benar.
    Dalam pembukaan Firman yang benar, pasti ada pembukaan jalan bahkan pintu Sorga terbuka.

    Dalam setiap persekutuan, kalau yang ditampilkan/diutamakan adalah pembukaan Firman Pengajaran benar, maka kita harus yakin bahwa kita sedang masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.

    Dalam setiap langkah hidup kita (mau bersekolah, mau bekerja, mau menikah), kita harus memandang dan mengikuti Firman Pengajaran benar.

    Yosua 3:1-4
    3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
    3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
    3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
    3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”

    Harus ada jarak 2000 hasta antara bangsa Israel dengan Tabut Perjanjian.
    Dulu, Tabernakel juga dibangun sepenuhnya sesuai petunjuk Tuhan kepada Musa.
    Angka 2000 bisa kita dapatkan pada Ruangan Suci: panjang 20 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta (volume Ruangan Suci = 2000 hasta kubik).

    Dalam Ruangan Suci terdapat 3 macam alat, yakni menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
    • Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya.
    • Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.
    • Mezbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.
    Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok = ketekunan dalam penggembalaan.

    Siapa yang harus tergembala? Mulai dari seorang gembala/pemberita Kabar Mempelai.
    Ukuran keberhasilan pemberitaan Kabar Mempelai adalah mampu membawa kita untuk bertekun dalam penggembalaan (3 macam ibadah pokok), kemudian membawa sidang jemaat juga untuk bisa tekun dalam 3 macam ibadah pokok.

    Tergembala = carang melekat pada pokok anggur yang benar/Firman Pengajaran benar/pribadi Yesus.

    Tidak ada manusia yang bisa menjadi pokok, hanya Yesus yang menjadi pokok.

    Jika carang melekat pada pokok yang benar, maka kita mengalami penyucian secara intensif.
    Apa yang harus disucikan?

    Yosua 3:1-4, 14-16
    3:1 Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim, dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum menyeberang.
    3:2 Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
    3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: “Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya--
    3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu.”
    3:14 Ketika bangsa itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan, para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.
    3:15 Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai--
    3:16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.

    Air yang di hilir mengalir habis ke Laut Asin = dosa masa lalu disucikan dan tidak diulangi lagi.
    Air yang di hulu menjadi bendungan = penyucian dari dosa-dosa yang menjerat di depan, yaitu: 

    • Jerat kejahatan.
      Kita disucikan dari keinginan akan uang, yang membuat kita menjadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas milik orang lain, termasuk milik Tuhan).

      I Timotius 6:9

      6:9 Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.

    • Jerat kenajisan.

      Amsal 7:10,25

      7:10 Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati licik;
      7:25 Janganlah hatimu membelok ke jalan-jalan perempuan itu, dan janganlah menyesatkan dirimu di jalan-jalannya.

    • Jerat dosa/ajaran asing.
      Waspada! Jangan bertanya tentang yang lain. Pegang teguh satu Firman Pengajaran benar!

      Ulangan 12:29-30
      12:29 “Apabila TUHAN, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya,
      12:30 maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu.

    Kalau sudah terjerat, tidak bisa melanjutkan kegerakan ke Kanaan.

  2. Semua dipelihara dan diberkati Tuhan, semua menjadi manis dan indah pada waktunya.

    II Samuel 6:11

    6:11 Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya.

    Karena Obed Edom diberkati, maka menjadi kesaksian sehingga Raja Daud kembali tergairah pada Tabut Perjanjian.

  3. Tabut Perjanjian menampilkan Gereja Tuhan menjadi terang dunia yang sama sempurna dan mulia seperti Yesus, kita bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali untuk masuk Pesta Kawin Anak Domba Allah.

    Wahyu 11:19; 12:1

    11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Prosesnya:

    • Kita harus melalui guruh dan gempa bumi (kegoncangan-kegoncangan di segala bidang).

      Wahyu 11:19

      11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.

      Memang dalam proses ini kita sampai diizinkan merasa ditinggal sendiri.
      Mengapa Tuhan izinkan? Supaya kita tahan uji (seperti emas murni) sampai bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

    • Tuhan izinkan keadaan kita seperti perempuan yang hendak melahirkan dan masih harus menghadapi naga.

      Wahyu 12:2-3
      12:2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
      12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.

      Mengapa Tuhan izinkan? Supaya kita hanya mengeluh dan mengerang kepada Tuhan saja.

    Malam ini, kita mendapat kesempatan untuk menyeru nama Yesus, mengeluh dan mengerang kepadaNya.
    Contoh:

    1. Petrus: mewakili kaum bapak.

      Matius 14:29

      14:29 Kata Yesus: “Datanglah!” Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

      Petrus sudah sempat mengalami mujizat, ia sudah sempat berjalan di atas air = sudah mengalami mujizat dalam kegerakan Kabar Mempelai.
      Namun, naga membuat hati kita bimbang sekalipun sudah sempat mengalami mujizat.

      Dalam keadaan nyaris tenggelam, Petrus menyeru nama Yesus sehingga tertolong. Seandainya Petrus menyeru nama temannya, ia tenggelam dan habis binasa.

    2. Perempuan Kanaan: mewakili kaum ibu.

      Matius 15:25

      15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: “Tuhan, tolonglah aku.”

      Pekerjaan naga membuat nikah dan buah nikah najis, hancur dan cerai berai, menghadapi kemustahilan.
      Perempuan Kanaan itu menyeru nama Yesus dan Yesus menolong.

    3. Penjahat yang disalibkan di samping Yesus: mewakili kaum muda.
      Penjahat yang disalib di samping Yesus dalam keadaan tidak ada harapan secara jasmani maupun rohani.
      Asal mau menyeru nama Yesus, Yesus mampu memulihkan dan membawa kita dalam suasana Firdaus.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Persekutuan Malang II, 09 November 2022 (Rabu Pagi)
    ... terang dunia menjadi mempelai wanita Surga. Cahaya dari Kabar Mempelai menerangi kita sedikit demi sedikit sampai menjadi terang dunia tidak ada gelap sedikit pun. Untuk menjadi terang dunia maka kita harus mengalami peningkatan dalam terang. Matius - Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Agustus 2020 (Sabtu Sore)
    ... lima luka Yesus itulah kuasa penebusan. Jadi kehilangan dalam penggembalaan yang seringkali dikecilkan sama dengan kehilangan kuasa penebusan sehingga menjadi domba pelayan Tuhan yang tersesat dalam ajaran palsu kehilangan arah yang benar dalam mengikut Yesus dan mulai jatuh dalam dosa. Kalau sudah jatuh dalam dosa dan tersesat posisinya adalah di luar bahu ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 10 April 2017 (Senin Malam)
    ... itu belum pernah kamu lalui dahulu. . Berkatalah Yosua kepada bangsa itu Kuduskanlah dirimu sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu. Dalam perjanjian lama kegerakan Roh Kudus hujan akhir digambarkan sebagai perjalanan terakhir Yosua untuk masuk ke tanah Kanaan yang dipimpin oleh tabut perjanjian--kabar mempelai. Di ayat ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Desember 2010 (Minggu Sore)
    ... Surgawi yaitu takut akan Tuhan dan lemah lembut. MALAM INI KITA PELAJARI POSISI KIRI posisi kambing karena tidak memiliki hikmat Surgawi bodoh sehingga harus masuk dalam api yang kekal . Amsal . Orang bodoh mencemoohkan korban tebusan tetapi orang jujur saling menunjukkan kebaikan. Salah satu praktik kambing yang bodoh adalah mencemoohkan korban tebusan. Pada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 15 September 2022 (Kamis Sore)
    ... yang akan membawa kita pada kebenaran dan kesucian. Kita pasti hidup terpelihara dalam menghadapi keadaan apapun menghadapi siapapun termasuk antikris yang akan berkuasa sepenuhnya di bumi selama tahun. Kita tidak akan menyembah antikris. Kita tetap menyembah Tuhan. Jadi pada akhir zaman ini saat kita menghadapi kesulitan adalah saat paling tepat untuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 03 September 2019 (Selasa Sore)
    ... turunlah sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. Lagi firman TUHAN kepada Musa Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. Pada saat Israel keluar dari Mesir maka bangsa Israel telah rusak lakunya karena keras hati dan keras kepala. Sehingga mereka menyembah ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 07 Februari 2013 (Kamis Sore)
    ... Jadi apakah menjadi rumah doa atau sarang penyamun ditentukan oleh ajarannya lebih dulu. Kalau orang baik tetapi ajarannya salah pasti akan menjadi rusak. Tetapi kalau ajaran benar maka orang jahat pun masih bisa ditolong. Markus Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho bersama-sama dengan ...
  • Ibadah Paskah Ngunut, 01 April 2011 (Jumat Sore)
    ... DEKAT SEKALI. Dibuktikan dengan kali disebutkan 'Aku datang segera' di dalam Wahyu Wahyu . Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini 'Aku datang segera' dikaitkan dengan Firman nubuat. macam pemberitaan Firman Efesus . Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran yaitu Injil keselamatanmu--di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Oktober 2020 (Sabtu Sore)
    ... ia berbuat zinah dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya ia berbuat zinah. Kita harus setia-benar dan setia-jujur dalam hal nikah sebagai suami istri anak orang tua dan saudara. Setia dan benar artinya nikah harus sesuai dengan kebenaran firman. Setia dan jujur artinya menerima apa adanya dalam nikah sama dengan saling ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Desember 2009 (Minggu Pagi)
    ... melakukan kewajiban utama dalam keluarga Suami melayani istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar kepada istri. Istri tunduk kepada suami dalam segala sesuatu. Anak taat dengar-dengaran kepada orang tua. Jika kita bisa melakukan kewajiban yang utama pasti kewajiban yang lain bisa terpenuhi. Melayani dalam penggembalaan Gembala memberi makanan firman ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.