Tema: "Mempelai datang! Songsonglah Dia!"(Matius 25:6)
Matius 25:625:6 Waktu tengah malamterdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Tengah malam menunjuk pada saat yang paling gelap = keadaan dunia akhir zaman, yang kembali seperti pada zaman Nuh dan Lot. Manusia, termasuk hamba Tuhan dan anak Tuhan, berbuat dosa dan hidup dalam dosa sampai dengan puncak dosa (dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan).
Akibatnya: terjadi kerusakan moral, kerusakan nikah dan buah nikah di akhir zaman.
Satu-satunya kabar/ berita yang dibutuhkan pada akhir zaman (tengah malam) adalah KABAR MEMPELAI.Yesus memberikan teladan dua macam pemberitaan Firman.
Rasul Paulus juga membagi pemberitaan Firman menjadi dua, yaitu:
- Efesus 1:13
1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Firman Penginjilan= Firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Amsal 25:25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.
Firman Penginjilan = Kabar Baik= susu.
Orang berdosa bagaikan kehidupan yang haus/dahaga di padang gurun dunia. Kalau tidak mendapat air, ia pasti mati dan binasa. Itu sebabnya, dibutuhkan Kabar Baik, bagaikan seteguk air yang mampu menyelamatkan orang yang haus di tengah padang gurun.
Proses keselamatan:
- Percaya/iman kepada Yesus.
- Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.
- Lahir baru dari air dan Roh, menghasilkan hidup baru (hidup Sorgawi), yakni hidup dalam kebenaran.
Hidup benar = selamat dan diberkati.
- II Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Cahaya Injil tentang Kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah = Firman Pengajaranyang lebih tajam dari pedang bermata dua manapun = makanan keras.
Firman Pengajaran = Firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, untuk menyucikan dan menyempurnakan kita semua sampai menjadi mempelai wanita Sorga yang sama sempurna seperti Dia.
Hubungan yang paling dekat antara kita dengan Tuhan adalah hubungan mempelai, sidang jemaat (tubuh, mempelai wanita) dengan Kristus (Kepala, Mempelai Pria) yang tidak terpisahkan lagi. Hubungan anak dengan Bapa, domba dengan Gembala, murid dengan Guru, masih bisa terpisahkan.
Sebab itu, Firman Pengajaran disebut Kabar Mempelai.
Dari Kabar Baik harus ditingkatkan menjadi Kabar Mempelai, dari keselamatan harus ditingkatkan kepada kesempurnaan. Orang yang sudah selamat di padang gurun masih perlu dimandikan/disucikan sampai sempurna dan layak menjadi mempelai wanita Tuhan.
Firman Pengajaran = Firman Nubuatan, mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadi.
Jadi, Kabar Mempelai mempersiapkan Gereja Tuhan sebagai mempelai wanita Sorga yang sempurna, layak menyambut Yesus datang kedua kali, sehingga kita bisa memandang Dia muka dengan muka.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Kita berjumpa dengan Yesus di awan-awan permai untuk masuk dalam Pesta Nikah Anak Domba Allah, dan selanjutnya kita masuk Kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus di bumi), sampai dengan masuk Yerusalem Baru (Kerajaan Sorga yang kekal).
"Lihat, Mempelai datang!" -- Untuk bisa melihat Yesus (Mempelai Pria Sorga) muka dengan muka, maka kita harus melihat dan memperhatikan Kabar Mempelai.
Hanya kehidupan yang keras hati yang tidak bisa menerima Kabar Mempelai.
II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.Pusat perhatian kita sebagai Gereja Tuhan adalah Kabar Mempelai, seperti memperhatikan terang di tengah kegelapan.
Pengertian istilah "melihat/memperhatikan" Kabar Mempelai:
- Mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, dengan suatu kebutuhan, sehingga perhatian kita tidak akan pernah berubah.
Sekalipun Firman diulang-ulang, kalau kita mendengar Firman sebagai kebutuhan, pasti tidak akan pernah bosan.
- Mengerti Firman dengan sungguh-sungguh.
- Percaya/yakin/iman pada Firman.
- Mempraktekkan Firman Kabar Mempelai.
Kita harus sampai praktek Firman supaya menjadi kehidupan yang tahan uji. Mulai dari seorang gembala (pemberita Kabar Mempelai) harus mempraktekkan Firman.
Hasilnya:
II Korintus 4:6
4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.
Terang kemuliaan Kristus bersinar di hati manusia yang gelap.Matius 15:1915:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat (1), pembunuhan (2), perzinahan (3), percabulan (4), pencurian (5), sumpah palsu (6) dan hujat (7).Hati yang gelap = hati yang berisi 7 keinginan jahat dan najis.
Kalau kita mendengar, mengerti, percaya, praktek Kabar Mempelai, maka hati kita disinari oleh Kabar Mempelai (= ditusuk dengan pedang tajam) sehingga hati kita menjadi terang dan terang itu terpancar keluar lewat perbuatan dan perkataan.
Terang kemuliaan akan semakin membesar/meningkat sampai kita sempurna seperti Yesus. Kita menjadi sama terang (sama mulia) seperti Yesus, tidak ada kegelapan lagi sedikitpun (menjadi terang dunia).
Ada 3 peningkatan terang/sinar kemuliaan dalam Kabar Mempelai:- II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahayadi tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Pelita yang bercahaya.
Sebelum menjadi terang dunia, dimulai dari yang kecil, yakni menjadi terang pelita dalam rumah tangga. Kabar Mempelai menampilkan kita menjadi pelita yang menyala dalam rumah tangga. Prakteknya:
- Suami menjadi kepala atas istri.
Artinya:
- Semua aliran jasmani dan rohani adalah dari suami (menjadi tanggung jawab suami).
- Suami memutuskan segala sesuatu dalam rumah tangga berdasarkan Firman Pengajaran yang benar. Ingat! Kalau istri/anak yang mengambil keputusan, maka rumah tangga itu akan hancur. Contoh: Hawa.
- Suami mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar kepadanya.
Suami yang kasar atau bahkan memukul istri = orang yang memukuli tubuhnya sendiri = orang gila di Gadara. Akibatnya, nikah itu bersuasana kuburan.
Ibadah juga bisa bersuasana kuburan (tempat perpanjangan tangan maut) karena tidak benar. Contoh: persekutuan nabi-nabi dengan labu dari sulur-suluran liar (ajaran asing).
- Istri menjadi tubuh, prakteknya: tunduk kepada suami dalam segala hal.
Istri yang tunduk pasti suka menyembah Tuhan.
Istri yang tunduk = tulang rusuk, yang melindungi bagian-bagian tubuh (suami, anak) yang lemah lewat doa penyembahan.
Kalau istri tidak tunduk, suka berbantah dan mengomel, waspada (dituliskan dua kali di Alkitab); Suami lebih suka tinggal di sotoh rumah dan sudah dekat pada kejatuhan seperti Raja Daud.
Amsal 21:9
21:9 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
Amsal 25:24
25:24 Lebih baik tinggal pada sudut sotoh rumah dari pada diam serumah dengan perempuan yang suka bertengkar.
- Anak-anak sebagai anggota tubuh, prakteknya: taat pada orang tua, sehingga pasti bisa meringankan beban orang tua.
Amsal 30:17
30:17 Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali.
Kalau anak tidak taat = matanya dipatuk gagak lembah = berada dalam kegelapan.
Hasilnya:
Terang pelita dalam rumah tangga dapat mengalahkan kegelapan gantang dan tempat tidur. Tuhan membela rumah tangga yang memiliki terang pelita.
Gantang = persoalan ekonomi, dosa makan-minum.
Tempat tidur = dosa kawin-mengawinkan.
- Daniel 12:3
12:3 Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.
Terang bintang yang bercahaya.
Dalam arti khusus, bintang = gembala.
Dalam arti umum, bintang = pelayan-pelayan Tuhan.
Gembala adalah bintang/terang dan malaikat dalam sidang jemaat, artinya seorang gembala menjadi teladan iman bagi sidang jemaat.
Ibrani 13:7-8
13:7 Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka.
13:8 Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.
Prakteknya:
- Berpegang teguh pada satu pokok Firman Pengajaran benar.
- Saat dalam pencobaan, tetap berharap pada Tuhan. Contoh: saat dalam kekurangan hamba Tuhan tetap berharap Tuhan, tidak hutang.
- Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Sebagai malaikat, tugas gembala adalah menyediakan makanan rohani bagi sidang jemaat, yakni: roti malaikat = Firman Penggembalaan.
Jika gembala tidak mau memberi makan sidang jemaat, maka ia adalah iblis yang menyamar menjadi malaikat untuk menghancurkan sidang jemaat.
Syarat untuk menjadi bintang yang bercahaya:bijaksana.
Artinya:
- Taat dengar-dengaran pada Firman Pengajaran yang benar, apapun resiko yang kita hadapi.
- Tahu batas dalam pergaulan dimanapun kita berada, yaitu batas kemurnian dan kebenaran, seperti bintang yang tetap berada pada orbitnya.
- Hanya melakukan perbuatan yang benar dan baik, sampai bisa membalas kejahatan dengan kebaikan, sehingga bisa menuntun orang lain kepada kebenaran.
Hasilnya:
Amsal 24:14
24:14 Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang.
Amsal 24:14(terjemahan lama)
24:14 demikianpun hendaklah nyawamu mengecap hikmat barang di mana kaudapati akan dia, maka pada akhir kelak engkau beroleh pahala dan harapmupun tiada akan putus.
Ada masa depan yang indah. Sekalipun kita berada di tengah dunia yang gelap, hidup kita tidak sulit.
- II Petrus 1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Terang bintang timur.
Kabar Mempelai menampilkan kita sebagai bintang timur, yaitu kehidupan yang sama mulia dengan Yesus (Bintang Timur yang gilang-gemilang).
Kerajaan Sorga tidak pernah kosong. Lucifer adalah bintang timur yang gugur dan hancur karena sombong. Namun, Yesus adalah Bintang Timur yang gilang-gemilang.
Wahyu 21:9-11
21:9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
21:11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Mempelai wanita adalah sebutan terakhir bagi Gereja Tuhan, menunjukkan hubungan antara sidang jemaat dengan Kristus yang tidak terpisahkan lagi.
Mempelai wanita Sorga = Yerusalem Baru, kota yang penuh dengan terang permata (terang kemuliaan/keubahan hidup).
Permata Yaspis, artinya: kerinduan yang menyala-nyala.
Kita harus setia dan berkobar-kobar dalam ibadah dan pelayanan kepada Tuhan.
Jernih seperti kristal, artinya: jujur.
- Mulai dengan jujur dalam mengaku Tuhan = jujur dalam hal Firman Pengajaran yang benar.
- Jujur dalam mengaku dosa.
- Percaya kepada Tuhan sepenuhnya, tidak ada curiga/kebimbangan sedikitpun.
Jujur dan percaya kepada Tuhan = mengulurkan dua tangan kita kepada Tuhan. Maka, Tuhan juga mengulurkan dua tanganNya yang berlubang paku.
Hasilnya:
- Ibrani 2:16-17
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Tuhan mengulurkan tangan setia dan belas kasih.
Tuhan tidak pernah menipu kita. Kalau kita setia dan jujur, Ia mengulurkan tangan setia dan belas kasih;
- Untuk menyelesaikan/memperdamaikan dosa kita. Dosa adalah beban terberat dalam hidup manusia. Kalau dosa bisa diselesaikan, maka Tuhan pasti juga mampu menyelesaikan beban-beban kita yang lainnya.
- Untuk menyelesaikan segala masalah/beban kita. Tidak ada yang mustahil bagi Dia.
- I Tesalonika 5:23-24
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Tuhan mengulurkan tangan yang setia dan menggenapi janjiNyauntuk memelihara kita secara jasmani dan rohani.
Terpelihara secara rohani = damai, wajah kita berseri, kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna.
Suatu waktu kita menjadi sempurna sama seperti Dia dan bisa memandang Tuhan muka dengan muka di awan-awan permai dalam kemuliaan.
Tuhan memberkati.