Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema:
Markus 2:17b
2:17 ... Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Kita sudah mempelajari mengapa Yesus harus datang ke dunia untuk memanggil orang berdosa. Sekarang kita mempelajari tujuan Yesus datang ke dunia adalah memanggil orang berdosa untuk diselamatkan, supaya orang berdosa tidak terkutuk dan binasa tetapi mendapat hidup kekal selama-lamanya.

Roma 6:23
6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Upah dosa adalah maut, kebinasaan selama-lamanya. Hidup kekal hanya ada di dalam Yesus, sebab Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa sehingga bisa menyelamatkan manusia berdosa lewat korban-Nya di kayu salib, supaya kita mendapatkan hidup kekal selama-lamanya.

Kita mempelajari proses orang berdosa mendapat hidup kekal dalam kerajaan Surga. Kerajaan Surga sudah diperlihatkan oleh Tuhan kepada Musa di atas gunung Sinai [Keluaran 25]. Musa tidak hanya menerima dua loh batu, tetapi Musa juga melihat kerajaan Surga dari atas gunung Sinai dan Tuhan memerintahkan Musa untuk membuat kerajaan Surga di bumi supaya di bumi seperti di Surga. Ini yang disebut Tabernakel, kemah suci, miniatur dari kerajaan Surga. Tabernakel terdiri dari 3 bagian:
  • Halaman = selamat, kebenaran.
  • Ruangan suci = kesucian.
  • Ruangan maha suci = kesempurnaan.

Proses orang berdosa untuk mendapat hidup kekal dalam kerajaan Surga (ditinjau dari Tabernakel):
  1. Kita harus menerima panggilan Tuhan (Markus 2:17b, Yesus memanggil).
    Orang berdosa bisa mendapat hidup kekal jika menerima panggilan Tuhan. Mengapa harus ada panggilan Tuhan? Sebab manusia berdosa, telanjang, terpisah dari Tuhan dan tidak ada kemampuan untuk kembali kepada Tuhan. Buktinya ketika Adam dan Hawa berbuat dosa dan telanjang, saat Tuhan datang ke taman Eden, mereka lari bersembunyi. Manusia berdosa tidak bisa mendekat kepada Tuhan sehingga terpisah selamanya, binasa selama-lamanya di neraka. Oleh sebab itu, Tuhan yang memanggil orang berdosa supaya tidak binasa tetapi mendapat hidup kekal di dalam kerajaan Surga.

    Kejadian 3:9-13
    3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?”
    3:10 Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”
    3:11 Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?”
    3:12 Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”
    3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

    Sebenarnya panggilan Tuhan sudah terjadi di taman Eden. Jika manusia menjawab panggilan Tuhan dengan benar = mengaku dosa dan diampuni, maka manusia tetap di taman Eden. Tetapi sayang, Adam dan Hawa menjawab panggilan Tuhan dengan kebenaran diri sendiri, artinya menutupi dosa/ kesalahan dengan cara menyalahkan orang lain. Ini banyak terjadi dalam nikah/ rumah tangga. Suami yang salah tetapi menyalahkan istri dengan mengatakan istri tidak perhatian. Atau istri yang salah tetapi menyalahkan suami karena tidak mengasihi istri. Maka nikah/ rumah tangga itu akan hancur. Kemudian menyalahkan Tuhan, menyalahkan firman terlalu keras sehingga tidak bisa menerima, dll. Sampai menyalahkan setan, tidak mau bertobat sampai tidak bisa bertobat seperti setan, binasa selama-lamanya.

    Oleh sebab itu, jangan menjawab panggilan Tuhan dengan kebenaran diri sendiri, dan jangan mengoper-oper dosa (menyalahkan orang lain). Kebenaran diri sendiri tidak bisa menyelesaikan dosa, malah tetap telanjang dan diusir dari taman Eden ke dunia.

    Roma 3:23
    3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

    Di dalam dunia, semua manusia tidak bertobat tetapi tetap berbuat dosa sampai puncak dosa sehingga makin jauh terpisah dari Tuhan, sampai terpisah selamanya dengan Tuhan sehingga binasa selamanya di neraka. Yesus harus datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk memanggil manusia berdosa supaya diselamatkan, bahkan mendapatkan hidup kekal di dalam kerajaan Surga selama-lamanya. Oleh sebab itu manusia berdosa harus menerima panggilan Tuhan.

    Kisah Rasul 2:36-40
    2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”
    2:37Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: “Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?”
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita.”
    2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: “Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini.”

    Sebenarnya panggilan Tuhan hanya untuk bangsa Israel. Namun karena sebagian Israel menolak Yesus, maka bangsa yang masih jauh (= bangsa kafir) mendapat kesempatan untuk dipanggil oleh Tuhan. Bukti manusia berdosa menerima panggilan Tuhan (=masuk halaman kerajaan Surga/ Tabernakel):
    1. [ayat 36] Tahu dengan pasti = iman/ percaya kepada Yesus yang disalibkan sebagai satu-satunya Juru Selamat = masuk pintu gerbang.
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

      Iman yang benar adalah lewat mendengar firman Kristus, bukan melihat. Jika iman karena melihat seperti Tomas, maka tidak bahagia. Berbahagia orang yang tidak melihat namun percaya, berarti orang yang percaya karena melihat pasti tidak bahagia karena tergantung situasi. Jika melihat orang sakit sembuh, melihat yang cocok dengan dagingnya, maka akan bersukacita. Tetapi ketika melihat orang sakit mati, maka akan bersungut-sungut dan menyangkal Tuhan.

      Firman Kristus adalah firman yang diurapi oleh Roh Kudus. Urapan Roh Kudus tidak bisa dibatasi oleh usia, kepandaian, waktu, dll. Contoh: saat Rasul Paulus berkhotbah semalam suntuk, hanya satu orang yang tertidur yaitu Eutikhus.

      Roh Kudus menolong kita sehingga bisa mendengar firman Allah dengan sungguh-sungguh sampai mengerti. Roh Kudus menolong kita untuk percaya/ yakin pada firman Allah sehingga menjadi iman di dalam hati. Kita percaya Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Saat itu hati kita terharu. Ini bedanya mendengar firman dalam urapan Roh Kudus atau karena kepandaian. Yudas Iskariot mendengar firman berdasarkan kepandaian dan pengalaman sehingga hatinya tidak pernah terharu. Dia tidak percaya Yesus, mengkhianati Yesus dan tidak pernah merasa bersalah.

      Jika hati percaya, maka mulut bisa mengaku Yesus = mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Maka kita mengalami pengampunan dosa = masuk pintu gerbang kerajaan Surga.

      Jadi saat mendengar firman merupakan saat yang sangat menentukan karena merupakan kesempatan pintu gerbang Surga terbuka. Jika hati tidak pernah terharu saat mendengar firman, tidak pernah merasa bersalah, tidak pernah mengaku dosa seperti Yudas Iskariot = keluar dari pintu gerbang. Tetapi kalau kita sungguh-sungguh mendengar firman sampai hati terharu, percaya kepada firman (menjadi iman dalam hati), percaya Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat, mulut bisa mengaku dosa, kita mengalami pengampunan dosa, tidak binasa = masuk pintu gerbang kerajaan Surga.

    2. Bertobat = mezbah korban bakaran.
      Dulu bangsa Israel membawa binatang (lembu, kambing/ domba, burung tekukur) sebagai korban pendamaian untuk pengampunan dosa. Sekarang semua korban binatang sudah digenapkan oleh korban Kristus di kayu salib. Bertobat artinya kita datang kepada salib Kristus dan memakukan segala dosa-dosa kita sehingga kita berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.

      Bertobat mulai dari dua hal:
      • Dosa dusta. Setan adalah bapa pendusta. Jika kita berdusta, pasti sama dengan setan. Jika kita jujur, berarti kita kembali kepada Tuhan, kembali pada panggilan Tuhan.
      • Kebencian. Setan adalah bapa pembunuh (= kebencian).

      Jangan berdusta dan jangan membenci, apa pun yang kita hadapi, tetapi kita harus jujur dan saling mengasihi.

    3. Baptisan air (= kolam pembasuhan) dan baptisan Roh Kudus (=pintu kemah), sama dengan lahir baru dari air dan Roh.
      Yohanes 3:5-8
      3:5 Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
      3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
      3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
      3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh.”

      Lahir baru dari air dan Roh menjadikan kita seperti angin yaitu:
      • Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang menghampakan diri di hadapan Tuhan, ada tetapi merasa tidak ada. Jangan sebaliknya, tidak ada apa-apa tetapi merasa ada/ hebat = manusia daging. Kalau manusia rohani, ada tetapi merasa tidak ada = merendahkan diri.

      • Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang membawa kesejukan (damai sejahtera) di tempat yang panas. Banyak manusia panas hati karena melihat orang lain diberkati, dll. Jangan menjadi hamba Tuhan yang membawa panas, jangan menjadi tukang adu domba. Kita harus membawa kesejukan di tengah panasnya kedurhakaan sehingga api yang sudah membesar menjadi kecil bahkan tidak ada, semuanya damai sejahtera. Kita dipakai dalam pelayanan pendamaian bersama Yesus.

      • Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. Contoh: Abraham taat saat disuruh mempersembahkan Ishak anaknya.
        1 Petrus 1:22
        1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.

        Jika kita taat pada perintah Tuhan, tidak berbuat dosa, maka kita hidup dalam kesucian dan saling mengasihi. Jika tidak suci, akan membenci seperti setan.

      • Hamba Tuhan seperti angin = hamba Tuhan seperti api.
        Mazmur 104:4
        104:4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,

        Yaitu hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.

        Ibrani 1:7
        1:7 Dan tentang malaikat-malaikat Ia berkata: “Yang membuat malaikat-malaikat-N menjadi badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api.”

        Pelayan Tuhan yang suci seperti angin dan setia berkobar-kobar seperti api sama dengan pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Mata Tuhan sama dengan nyala api.

        Wahyu 1:14
        1:14 Kepala dan rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah, dan mata-Nya bagaikan nyala api.

        Jadi hamba Tuhan yang bagaikan angin dan api (suci, saling mengasihi, setia berkobar-kobar) adalah biji mata Tuhan sendiri. Maka pasti dilindungi dan diselamatkan oleh Tuhan = masuk halaman kerajaan Surga.


  2. Duduk makan bersama Yesus.
    Markus 2:15
    2:15 Kemudian ketika Yesus makan di rumah orang itu, banyak pemungut cukai dan orang berdosa makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya, sebab banyak orang yang mengikuti Dia.

    Ini proses kedua supaya orang berdosa bisa mendapat hidup kekal dalam kerajaan Surga yaitu duduk makan bersama Yesus.

    Markus 6:37,39-40
    6:37 Tetapi jawab-Nya: “Kamu harus memberi mereka makan!” Kata mereka kepada-Nya: “Jadi haruskah kami membeli roti seharga dua ratus dinar untuk memberi mereka makan?”
    6:39 Lalu Ia menyuruh orang-orang itu, supaya semua duduk berkelompok-kelompok di atas rumput hijau.
    6:40 Maka duduklah mereka berkelompok-kelompok, ada yang seratus, ada yang lima puluh orang.

    Artinya duduk makan di atas rumput dengan berkelompok-kelompok 100 dan 50. Angka 100 dan 50 menunjuk ukuran Tabernakel, panjang 100 hasta, lebar 50 hasta. Rumput menunjuk penggembalaan. Jadi duduk di atas rumput berkelompok 100 dan 50 artinya kita harus tergembala dengan benar dan baik, memenuhi sistim kerajaan Surga, mempunyai pola/ teladan kerajaan Surga, di bumi seperti di Surga. Yesus datang ke dunia, lahir di kandang, ini menunjuk sistim kerajaan Surga, yaitu penggembalaan.

    Praktik tergembala dengan benar dan baik, memenuhi sistim kerajaan Surga:
    1. Berada di dalam kandang penggembalaan.
      Kisah Rasul 2:41-42
      2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
      2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

      Setelah percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus = menambah kuantitas/ jumlah anggota tubuh Kristus, maka sidang jemaat harus lanjut untuk masuk kandang penggembalaan (= ruangan suci) supaya bertumbuh secara kualitas. Di ruangan suci ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
      • Meja roti sajian, dulu menunjuk ketekunan dalam pengajaran rasul dan pemecahan roti, sekarang menunjuk ketekunan dalam kebaktian pendalaman Alkitab dan perjamuan suci, persekutuan dengan Yesus Anak Allah di dalam firman pengajaran dan korban Kristus.
      • Pelita emas, dulu menunjuk ketekunan dalam persekutuan, sekarang menunjuk ketekunan dalam kebaktian umum, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunia Roh Kudus.
      • Mezbah dupa emas, dulu menunjuk ketekunan dalam berdoa, sekarang menunjuk ketekunan dalam kebaktian doa penyembahan, persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya. Kasih Allah bagaikan matahari disinarkan kepada kita dalam doa penyembahan, doa puasa, doa semalam suntuk, seperti yang diajarkan oleh Yesus. Kita akan tetap panas, tidak akan masuk musim dingin rohani, tidak akan durhaka. Kasih itu kekal, kita akan mencapai hidup kekal.

      Mengapa kita harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok? Sebab Allah adalah Tritunggal, setan juga tritunggal, kita juga tritunggal. Dalam penggembalaan, tubuh, jiwa, roh kita melekat kepada Allah Tritunggal sehingga setan tritunggal tidak bisa menjamah kita. Kita tidak diterkam oleh binatang buas, kita aman di dalam pelukan tangan Gembala Agung.

      Jadi anggota tubuh Kristus harus bertumbuh secara jumlah/ kuantitas, merupakan hasil pekerjaan dari firman penginjilan yang membawa kita bisa percaya Yesus, bertobat, baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Tetapi anggota tubuh Kristus juga harus bertumbuh secara kualitas, merupakan hasil pekerjaan dari firman pengajaran, sampai menjadi tubuh Kristus yang sempurna.

      3.000 = 2.000 (volume ruangan suci = 20 x 10 x 10) + 1.000 (volume ruangan maha suci = 10 x 10 x 10). Angka 3.000 bisa menunjuk kuantitas, namun juga menunjuk kualitas, sempurna seperti Yesus.

    2. Makan firman penggembalaan.
      Rumput = firman penggembalaan, yaitu firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, berkesinambungan dan diulang-ulang, menjadi makanan bagi sidang jemaat untuk mendewasakan kerohanian sidang jemaat. Seorang gembala harus lebih dulu setia, maka sidang jemaat bisa setia.

      Markus 16:14
      16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

      Dalam kandang penggembalaan, kita sedang makan bersama Yesus, merupakan kesempatan terbesar bagi Yesus untuk mencela kita = menyucikan kita dari segala cacat cela secara terus-menerus, diulang-ulang sampai sempurna seperti Dia. Jangan mencari firman yang memuji-muji kita, tetapi firman yang bisa menunjukkan dosa-dosa kita. Banyak yang tidak bisa makan firman karena mempertahankan dosa sehingga akhirnya pindah gereja. Sebenarnya, jika firman menunjuk dosa kita dan kita belum bisa lepas dari dosa, jangan keras hati, tetapi kita datang kepada Tuhan, mohon firman Tuhan menolong supaya kita bisa terlepas dari dosa.

      Apa yang harus disucikan dalam kandang penggembalaan? Ketidakpercayaan dan kedegilan/ keras hati [Markus 16:14].

      Keluaran 32:9
      32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: “Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.

      Keras hati = berhala lembu emas. Praktik/ pengertian keras hati:
      • Dosa makan minum dan kawin mengawinkan = sakit secara tubuh/ cacat cela menyangkut tubuh daging.
        Keluaran 32:6
        32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria.

        Waspada, jika persekutuan (mulai nikah, penggembalaan, fellowship) tanpa sistim penggembalaan, tanpa pengajaran yang benar, hanya menuju penyembahan berhala lembu emas, berbuat dosa sampai puncak dosa, masuk pembangunan Babel, gereja palsu yang akan dibinasakan.

      • Firaun keras hati sehingga melarang Israel untuk beribadah melayani, artinya tidak setia, tinggalkan ibadah pelayanan sampai tidak mau beribadah = sakit jiwa.
        Keluaran 7:16
        7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.

      • [Keluaran 7:16b] Tidak percaya dan tidak taat dengar-dengaran pada perintah Tuhan/ firman pengajaran yang benar = sakit roh.

      Dalam penggembalaan, kita sedang disucikan terus menerus dari dosa makan minum (sakit tubuh), dosa tidak beribadah (sakit jiwa), dosa tidak percaya dan tidak taat (sakit roh) = disucikan dari segala cacat cela sehingga kita bisa hidup benar, suci, selalu beribadah kepada Tuhan, percaya dan taat kepada Tuhan. Maka kita akan mendapat hidup kekal selama-lamanya.

      Yohanes 3:36
      3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”

  3. Duduk makan bersama Yesus secara dobel, menunjuk ruangan maha suci, khususnya tabut perjanjian.
    Tabut perjanjian terdiri dari dua bagian:
    1. Tutup pendamaian dengan dua kerub, terbuat dari emas murni (=zat Illahi).
      Kerub pertama = Allah Bapa = Tuhan.
      Tutup dengan 7 percikan darah = Anak Allah = Yesus.
      Kerub kedua = Allah Roh Kudus = Kristus.

      Jadi tutup pendamaian menunjuk Tuhan Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja, Mempelai Pria Surga, Kepala. Pengenalan kita kepada Yesus harus meningkat. Jika kita mengenal Yesus hanya sebagai Tabib, saat sakit kita butuh Yesus, saat sehat kita tidak butuh Yesus. Jika kita hanya mengenal Yesus sebagai Penolong, saat susah kita butuh Yesus, saat bahagia kita tidak butuh Yesus. Tetapi jika kita mengenal Yesus sebagai Kepala, Mempelai Pria Surga, Suami dan kita adalah tubuh, mempelai wanita, maka dalam keadaan apapun kita tetap butuh Yesus, tidak terpisah dari Yesus.

    2. Tabut/ peti dari kayu penaga, menunjuk manusia daging yang rapuh, hitam (= berdosa), bergetah (= tabiat-tabiat di dalam yang sering tidak kelihatan, membuat orang munafik). Tetapi peti disalut dengan emas murni luar dan dalam sehingga tidak kelihatan kayunya lagi, itulah manusia daging yang dibentuk oleh Tuhan sampai menjadi sempurna seperti Yesus, yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali sehingga terjadi pertemuan di awan-awan yang permai antara Yesus sebagai Mempelai Pria/ Kepala dengan kita sebagai mempelai wanita/ tubuh, tidak terpisah selama-lamanya.

    Yohanes 13:23-25
    13:23 Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.
    13:24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: “Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!”
    13:25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: “Tuhan, siapakah itu?”

    Bersandar dekat kepada Yesus menujuk tabut perjanjian, tutup dengan peti tidak boleh bergeser.
    Ini menunjuk perjamuan malam, makan firman dan perjamuan suci.

    Yohanes 21:20-23
    21:20 Ketika Petrus berpaling, ia melihat bahwa murid yang dikasihi Yesus sedang mengikuti mereka, yaitu murid yang pada waktu mereka sedang makan bersama duduk dekat (bersandar di dada, TL) Yesus dan yang berkata: “Tuhan, siapakah dia yang akan menyerahkan Engkau?”
    21:21 Ketika Petrus melihat murid itu, ia berkata kepada Yesus: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?”
    21:22 Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku.”
    21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

    Dua kali disebutkan duduk makan bersama Yesus secara dobel yaitu makan firman pengajaran dan perjamuan suci.
    Kegunaan makan secara dobel yaitu makan firman pengajaran dan perjamuan suci:
    1. Menyucikan kita dari dosa Yudas Iskariot:
      • Pencuri [Yohanes 12:6] = mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Pencuri tidak mungkin bisa dipakai oleh Tuhan.
      • Pengkhianat [Markus 3:19, Lukas 6:16] = tidak setia.
      • Pendusta [Matius 26:25].
      • Pendakwa seperti setan.
      • Pura-pura, munafik. Ketika Yesus ditangkap di taman Getsemani, murid-murid yang lain lari, Yudas justru mencium Yesus. Kita harus menjadi hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang tulus ikhlas, jangan munafik/ pura-pura.

    2. Mengeratkan hubungan kita dengan Tuhan sampai kita bersandar di dada Tuhan, seperti tutup dengan peti tidak bisa bergeser sedikit pun. Jangan ragukan kasih Tuhan apapun yang terjadi. Kalau kita bersandar pada Tuhan, Dia tidak akan pernah tinggalkan kita, Tuhan akan menolong kita sekalian. Bersandar di dada Tuhan artinya kita mengasihi Tuhan lebih dari semua, bergantung sepenuh hanya kepada Tuhan, kuat teguh hati, tidak bergantung yang lain, hidup dalam pelukan tangan Tuhan. Kita bisa menyerahkan segala kekurangan, kelemahan kita. Kita berseru kepada Tuhan seperti bayi yang  menangis.

      Jika kita bersandar kepada Tuhan, hasilnya:
      • Tuhan sanggup melepaskan kita dari jerat dosa.
        Amsal 3:26
        3:26 Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.

        Kita tidak pernah tersandung dan tidak pernah terjatuh dalam dosa-dosa sehingga kita tetap hidup benar dan suci. Kita tidak pernah tersandung/ terjatuh dalam panggilan dan pilihan sehingga kita tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sampai garis akhir, sampai meninggal dunia, sampai Tuhan datang kedua kali, sampai selama-lamanya di Yerusalem baru.

      • Kita lebih dari pemenang sebab Tuhan yang berperang ganti kita.
        2 Tawarikh 14:9-11
        14:9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa.
        14:10 Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa.
        14:11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: “Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!”

        Kita yang lemah, bisa menang atas musuh-musuh yang lebih kuat. Tuhan sanggup menyelesaikan semua masalah yang mustahil.

      • Hidup mati kita ada di dalam tangan Tuhan.
        Yohanes 21:23
        21:23 Maka tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati. Tetapi Yesus tidak mengatakan kepada Petrus, bahwa murid itu tidak akan mati, melainkan: “Jikalau Aku menghendaki supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu.”

        Tuhan sanggup melindungi, memelihara kehidupan kita di tengah kesulitan/ krisis dunia yang bertambah-tambah sampai antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun. Kita disingkirkan ke padang gurun lewat dua sayap burung nasar yang besar, kita dipelihara dengan firman dan perjamuan suci.

        Tuhan sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah. Kaum muda, bersandarlah kepada Tuhan, jangan bersandar kepada yang lain. Hamba Tuhan/ pelayan Tuhan akan dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan tubuh Kristus, asalkan bersandar kepada Tuhan.

        Seluruh aspek kehidupan kita adalah urusan Tuhan. Urusan kita adalah beribadah melayani Tuhan dengan sungguh-sungguh sampai bisa bersandar di dada Tuhan.

        Jika Yesus datang kembali kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan permai, masuk Firdaus (kerajaan 1.000 tahun damai), masuk Yerusalem baru.

        Wahyu 3:20-22
        3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
        3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
        3:22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”

        Kita duduk bersanding dengan Yesus di tahta Surga selama-lamanya. Ini janji Tuhan kepada jemaat Laodikia yang keadaannya sudah seperti muntah = kehidupan Kristen/ hamba Tuhan/ pelayan Tuhan yang sudah tidak berarti apa-apa. Tetapi kalau mau makan bersama Tuhan (makan firman dan perjamuan suci), mau bersandar di dada Tuhan untuk menyerahkan segala kekurangan/ kelemahan, maka Tuhan sanggup menjadikan lebih dari pemenang, sempurna seperti Dia untuk layak duduk bersanding dengan Dia di tahta Surga selama-lamanya. Tidak ada alasan untuk berputus asa, masih ada dada Yesus, tempat kita bersandar. Serahkan semua kepada Tuhan, Dia akan menerima kita apa adanya, dan Dia akan mengerjakan hidup kita sampai sempurna.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 16 September 2014 (Selasa Sore)
    ... dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga. Petrus - Karena itu saudara-saudaraku berusahalah sungguh-sungguh supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya ...
  • Ibadah Natal Persekutuan di Kartika Graha Malang, 25 Desember 2016 (Minggu Sore)
    ... Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Banyak beban dan penderitaan manusia di dunia tetapi hanya sampai di liang kubur. Beban terberat manusia adalah dosa sebab membebani mulai di dunia sampai di akhirat. Roma Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Semua yang hebat di ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 19 Juni 2021 (Sabtu Sore)
    ... Ibadah Kaum Muda Remaja Mei . Ayat harus tetap di ladang Tuhan diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Mei . Ingat akan istri Lot diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Juni sampai Ibadah Kaum Muda Remaja Juni . Kita harus rela mengorbankan segala sesuatu bahkan nyawa kita untuk Tuhan seperti ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Surabaya, 25 Mei 2017 (Kamis Siang)
    ... TUHAN yang sempurna bukan yang berdosa--kalau berdosa akan ketinggalan. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna mempelai wanita sorga. Kita terangkat ke awan-awan yang permai masuk perjamuan kawin Anak Domba Wahyu --nikah rohani antara Kristus dengan kita-- kemudian masuk kerajaan Seribu Tahun Damai--Firdaus yang akan datang Wahyu --dan Yerusalem baru kerjaan ...
  • Ibadah Kunjungan di Ciawi I, 16 Januari 2018 (Selasa Pagi)
    ... Itulah rencana Tuhan yang indah lewat tema ini. Tuhan juga mampu membangun yang jasmani. Gedung yang kita pakai ini berasal dari bangunan lama yang dirobohkan. Itu saja hidup tidak usah susah serahkan saja pada Tuhan Jadi Tuhan mampu membangun yang jasmani supaya terjadi pembangunan manusia baru tubuh Kristus yang sempurna ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Agustus 2015 (Rabu Sore)
    ... mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami. Manusia berdosa dan telanjang--kita semua-- HARUS diperdamaikan terlebih dahulu oleh kurban Kristus di kayu salib--korban pendamaian dulu korban lembu jantan muda-- sehingga diampuni dosanya--ditutupi ketelanjangannya--supaya layak dipercaya pelayanan pendamaian--menerima pakaian putih layak ...
  • Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang II, 26 Oktober 2016 (Rabu Pagi)
    ... kedua kali. Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 07 Agustus 2022 (Minggu Siang)
    ... dosa-dosa semakin meningkat Mulai dari dosa kejahatan. Akar segala kejahatan adalah cinta akan uang--mengasihi uang-- sehingga tidak mengasihi Tuhan lagi. Bentuknya Mencari uang dengan cara tidak halal bahkan merugikan orang lain--menipu. Kikir dan serakah. Kikir tidak bisa memberi. Ini adalah dosa yang seringkali tidak disadari. Kekikiran juga diukur oleh Tuhan. Kalau ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2013 (Minggu Sore)
    ... yang paling berat sebab jika lulus dalam tanda kematian jalan kematian kita pasti mampu memikul beban selanjutnya yaitu kebangkitan dan kemuliaan selama-lamanya. Jadi dalam persahabatan nikah rumah tangga pelayanan sesama hamba Tuhan persekutuan yang sejati justru saat dalam masa-masa kesusahan. Petrus - Sebab adalah kasih karunia jika seorang karena sadar ...
  • Ibadah Raya Malang, 23 Mei 2010 (Minggu Pagi)
    ... diiringnya aku ke luar melalui pintu gerbang utara dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur sungguh air itu membual dari sebelah selatan. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.