Disertai dengan PENAMATAN LEMPINEL ANGKATAN XXXI
Lukas 23:43.
Tema kebaktian persekutuan tubuh Kristus kali ini adalah
KEMBALI KE FIRDAUS.
Tuhan menciptakan manusia, Adam dan Hawa, sama mulia dengan Tuhan, dan memberikan pakaian kemuliaan, sehingga Adam dan Hawa ditempatkan di Firdaus. Tetapi sayang, Adam dan Hawa berbuat dosa, sehingga kehilangan pakaian kemuliaan dan telanjang, malu dan takut, sehingga diusir dari taman Eden / Firdaus.
Kejadian 3:23-24,setelah manusia diusir dari Firdaus, maka pintu Firdaus dijaga oleh kerub dengan pedang yang menyambar-nyambar, atau pedang penghukuman Tuhan.
Yesus sebagai manusia yang tidak berdosa harus kena pedang penghukuman Allah lewat mati di kayu salib, untuk membuka pintu Firdaus, sehingga manusia bisa kembali ke Firdaus.
Karena Yesus sudah terkena pedang penghukuman, maka manusia tidak perlu lagi kena pedang penghukuman. Tetapi kita harus terkena pedang penyucian, pedang yang menusuk amat dalam (
Ibrani 4:12-13), sampai kedalaman hati dan pikiran.
Pedang penyucian = firman yang lebih tajam dari pedang dari pedang bermata dua = urim dan tumim = firman pengajaran yang benar, yang sanggup menyucikan hidup kita sampai sempurna menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sehingga disebut juga Kabar Mempelai.Jadi,
kembali ke Firdaus adalah lewat pedang penyucian.Kalau tidak, yang ada hanya pedang penghukuman.
Lukas 22:35-38.Tuhan Yesus memberikan bekal pengutusan kepada murid-murid yaitu bekal pedang penyucian, urim dan tumim, Kabar Mempelai.Siang ini, Tuhan juga memberikan bekal pengutusan kepada lulusan Lempinel angkatan 31 berupa pedang penyucian.
Dalam pengutusan, kita tidak bergantung pada sesuatu apapun di dunia ini, tetapi bergantung sepenuh pada pedang penyucian. Dalam pelayanan, kita harus berani menjual jubah (mengorbankan segala sesuatu sampai pada gengsi dll.) untuk bisa mendapat pedang firmang pengajaran yang benar.
Jika kita bergantung pada pedang penyucian, firman pengajaran yang benar, itu sudah cukup(dua pedang sudah cukup). Sudah cukup untuk menjamin kehidupan kita di dunia ini, sampai kembali ke Firdaus.
Sikap terhadap pedang penyucian:Keluaran 32:26-27,menyandang pedang pada pinggang,artinya:- Praktek firman, taat pada firman, menjadi pengalaman hidup.
- Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar, yang sudah menjadi pengalaman hidup.
Hati-hati, Hawa dalam keadaan berkelimpahan di taman Eden, bisa tergoda setan sehingga tidak berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar. Apalagi jika kita dalam keadaan kekurangan, akan banyak tawaran-tawaran, untuk meninggalkan pengajaran yang benar.
Supaya bisa taat dan teguh pada firman pengajaran yang benar, maka
harus memihak Tuhan, jangan memihak manusia manapun juga.Tidak boleh berada di tengah-tengah, itu berarti sudah demam, suam-suam.
Matius 8:14,ibu mertua Petrus menunjuk pada gembala yang memiliki firman pengajaran Mempelai, tetapi memihak Tuhan dan memihak manusia, sehingga sakit demam, suam-suam, tidak yakin lagi pada Kabar Mempelai.
Ibu mertua berarti menunjuk pada kehidupan yang tua. Akan banyak kehidupan yang sudah lama berpegang pada firman pengajaran yang benar tergoda untuk mencampuradukkan firman pengajaran. Apalagi kehidupan yang masih muda, apalagi kehidupan yang baru lulus, harus teguh berpegang pada firman pengajaran yang benar, harus sungguh-sungguh.
Salomo pada masa mudanya memegang erat pedang, sehingga ia berhasil. Mulai dari memecahkan masalah nikah, sampai masalah kerajaan. Tetapi pada masa tuanya, ia mulai memihak Tuhan dan memihak manusia (istrinya).
Hati-hati, jangan sok kuat menghadapi firman pengajaran yang asing!Hawa hanya mendengar satu kali godaan setan sudah jatuh.
1 Raja-raja 3:22-26,28,jika punya pedang, tidak perlu memihak manusia, hanya perlu memihak Tuhan maka masalah akan selesai.
Sebab dalam pedang penyucian ada hikmat dan belas kasihan Tuhan untuk menyelesaikan segala masalah, sampai puncak masalah, yaitu masalah nikah dan buah nikah yang tidak bisa ditanggulangi oleh apapun juga.
1 Raja-raja 11:4,kalau sudah ada kecondongan, pasti akan condong ke arah yang salah, pasti pedangnya yang akan dilepas, tinggal tunggu waktu cepat atau lambat.
Nikah tanpa pengajaran yang benar, penggembalaan tanpa pengajaran yang benar, fellowship tanpa pengajaran yang benar, hanya akan memecah belah tubuh Kristus, bukan membangun tubuh Kristus.
Kalau mau menyandang pedang, taat dan teguh, maka ada hasil yang bisa kita capai, yaitu:- Keluaran 32:28,penyucian yang menghasilkan angka 3000.
Angka 3000 = volume Ruangan Suci (20x10x10) dan volume Ruangan Maha Suci (10x10x10).
Jadi artinya:
- Penyucian yang menghasilkan ketekunan dalam penggembalaan, ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Ketekunan dalam Ibadah Raya -->Pelita Emas.
- Ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci -->Meja Roti Sajian.
- Ketekunan dalam Ibadah Doa -->Medzbah Dupa Emas.
- Penyucian yang menghasilkan kesempurnaan, prosesnya:
- Pedang menyucikan hati dan pikiran yang jahat dan najis (Markus 7:20-22).
Kalau 12 hal yang jahat dan najis ini sudah dibuang dari hati dan pikiran (meja), maka akan Tuhan berikan 12 roti yang disusun menjadi 2 tumpuk, yaitu pembukaan firman.
Pembukaan rahasia firman bukan bergantung pada hati dan pikiran yang jenius, tapi hati dan pikiran yang suci!
- Pedang menyucikan perbuatan-perbuatan dosa.
- Sampai penyucian mulut/lidah, sehingga tidak lagi salah dalam perkataan (Yakobus 3:2), ini berarti sudah sempurna dan tak bercacat cela.
Hakim-hakim 16:23,25,27.
Tapi hati-hati, ada angka 3000 yang negatif. Kalau fellowship tanpa pengajaran yang benar, tetapi hanya diisi dengan hiburan dan kemakmuran, maka itu sama dengan beribadah di kuil Dagon = menyembah berhala dan binasa selamanya.
- Memihak Tuhan, dan Tuhan akan memihak kita
Yesaya 46:3-4,kita berada dalam pelukan Tuhan, artinya:
- Tuhan bertanggung jawab atas hidup kita, Tuhan menjamin hidup kita mulai sekarang sampai masa depan.
- Tuhan memikul segala beban hidup kita, sehingga hidup kita menjadi enak dan ringan, dan Tuhan menyelesaikan segala masalah kita.
- Tuhan menyelamatkan = membawa kita kembali ke Firdaus.
Kalau Tuhan menggendong kita sampai ke pintu Firdaus, tentu pintu-pintu yang lain di dunia juga akan dibukakan oleh Tuhan.
Tuhan memberkati.