Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita kembali pada tema
Matius 25: 6
25: 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Pada akhir jaman (“
tengah malam”), di mana dosa memuncak sampai dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan, maka satu-satunya suara atau kabar yang dibutuhkan adalah
KABAR MEMPELAI= firman pengajaran mempelai dalam terang Tabernakel= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Kabar Mempelai adalah firman yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kabar mempelai bukan milik satu orang, satu gereja atau satu organisasi, tetapi milik semua orang Kristen di dunia, sebab semuanya tertulis di dalam Alkitab. Alkitab adalah milik kita semua dan itu artinya pengajaran ini adalah milik kita semua. Kita tinggal mau menerima atau tidak!
Kegerakan kabar baik sudah banyak yang menerima, tetapi kita menunggu kegerakan hujan akhir (kegerakan dalam kabar mempelai).
Jangan sampai kita beralih kepada penginjilan lagi.
Kegerakan penginjilan dan doa sudah terjadi setiap hari, tetapi gerakan pengajaran ini sedang ditunggu dan merupakan akhir dari semua kegerakan rohani di dunia ini.
Matius 24: 31
24: 31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyadan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Pada akhir jaman, saat kedatangan Yesus kedua kali,
malaikat akan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyauntuk menyatukan dan menyucikan sidang jemaat dari empat penjuru bumi sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai dengan satu suara sorak sorai "
Haleluya". Ini merupakan satu suara juga dengan surga. Jadi, di bumi dan surga menjadi satu suara “
Haleluya”.
Nanti, kita satu pakaian, satu mahkota dan satu tubuh. Tetapi. tes terakhir apakah kita bisa terangkat atau tidak adalah satu suara “
Haleluya”.
Hati-hati dengan suara ini!Kalau beda suara, 1 dibantai dan 1 selamat.
Kita ingat peristiwa yang menimpa suku Efraim. Karena tidak bisa mengucapkan '
Syibolet' (mereka mengucapkan '
Sibolet',
hanya kurang 1 huruf saja), mereka mati dipenggal dan tidak bisa menyeberang.
Jadi,
sangkakala yang dahsyat bunyinya adalah
Kabar Mempelai= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Kemarin kita belajar bahwa sangkakala juga ditiupkan untuk menyambut tahun Yobel.
Imamat 25: 9-10, 28
25: 9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-manadalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
25: 10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasan di negeri itubagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobel bagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.
25: 28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya.”=
sangkakala yang keras bunyinya ditiup pada tahun Yobel(tahun pembebasan
tanpa syarat/cuma-cuma).
Kalau tanah sudah dijual, tetapi tidak bisa menebusnya, maka tanah dimiliki oleh orang yang membeli sampai tahun Yobel. Pada saat tahun Yobel, semua tanah yang sudah dijual dan belum ditebus harus dikembalikan pada pemiliknya
tanpa syarat/cuma-cuma.
Jadi, Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua mengandung
kuasa penebusan/pembebasan untuk mengembalikan apa yang hilang dari kita.
Perhatikan sangkakala ini!
Kita berdoa supaya apa yang sudah hilang dari hidup kita bisa ditemukan kembali. Kalau ada yang hilang, jangan fokus pada apa yang hilang, tetapi
fokus pada bunyi sangkakalayang mampu dan akan menemukan apa yang sudah hilang.
Kita sering salah. Saat kita kehilangan sesuatu, kita malah fokus di situ, sehingga tidak tertolong.
Kalau kita fokus pada apa yang hilang, justru kita akan putus asa.
Apa yang sudah hilang dari kehidupan manusia?
- pakaian, termasuk gambar dan rupa Tuhan, sehingga manusia telanjang dan berwajah muram, buruk dan seperti setan. Tetapi bisa dikembalikan pada wajah kemuliaan seperti Yesus (sudah diterangkan dalam Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang III, 20 Agustus 2014).
- Kejadian 3: 17-19
3: 17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
3: 18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;
3: 19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.”
Yang kedua: berkat Tuhan(mulai diterangkan dari Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang IV, 21 Agustus 2014 - Pagi).
Akibatnya: manusia hidup dalam kutukan, yaitu letih lesu, beban berat, susah payah, penuh dengan duri-duri, kepedihan dan kesedihan sampai debu kembali menjadi debu (tidak menjadi mempelai) dan binasa selamanya.
AD. 2: KEHILANGAN BERKAT TUHAN
Maleakhi 2: 1-2
2: 1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam!
2: 2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramudan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.Yesus sudah mati di kayu salib supaya kita bebas dari kutukan, tetapi berkat Tuhan masih bisa hilang.
Tadi pagi kita mendengar bahwa Tuhan tidak rela manusia hidup dalam kutukan. Untuk itu Yesus harus mati terkutuk di kayu salib untuk membebaskan kita bangsa kafir dari kutukan dosa, sehingga kita diangkat menjadi imam-imam yang diberkati dengan berkat Abraham dan dipakai oleh Tuhan untuk kemuliaan Tuhan.
Tetapi disini,
seorang imam bisa kehilangan berkat dan menerima kutukan jika menghina nama Tuhan.
Ini yang harus dijaga!
Praktik menghina nama Tuhan:
- Maleakhi 1: 6-7
1: 6 Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?”
1: 7 Kamu membawa roti cemar ke atas mezbah-Ku, tetapi berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?” Dengan cara menyangka: “Meja TUHAN boleh dihinakan!”
Yang pertama: membawa roti cemar(sudah diterangkan dalam Ibadah Persekutuan di Kartika Graha Malang IV, 21 Agustus 2014 - Pagi).
Artinya: melayani dengan kehidupan cemar (hati, perbuatan, perkataan, nikah dan tahbisan yang cemar).
- Maleakhi 1: 8a
1: 8a Apabila kamu membawa seekor binatang buta untuk dipersembahkan, tidakkah itu jahat?
Yang kedua: membawa binatang yang buta (cacat)= pelayanan yang buta seperti Bartimeus.
AD. 2. pelayanan butaBartimeus adalah seorang yang buta dan duduk di pinggir jalan.
Salah satu ciri pelayanan buta adalah duduk di pinggir jalan.
Seringkali, kita menjadi Kristen jalanan, beredar-edar, tidak tergembala, tidak tertambat pada satu pokok anggur yang benar. Jika keledai (bangsa kafir) tidak tertambat pada satu pokok anggur, maka keledai akan menjadi
keledai jalang(cemar).
Bartimeus duduk di pinggir jalan untuk mencari keuntungan (untuk mendapatkan pemberian dari orang).
Mengapa tidak tergembala?karena kita beribadah melayani hanya untuk mencari perkara jasmani (perkara yang binasa).
Buta berkaitan dengan mata. Mata adalah pelita tubuh.
Jadi,
pelayanan buta sama dengan pelayanan pelita yang padam= pelayanan 5 gadis bodoh yang tidak mempunyai minyak persediaan.
Ada 5 gadis bodoh dan ada 5 gadis yang bijaksana. Jadi tidak semuanya berkenan kepada Tuhan dan tidak semua naik kepada Tuhan.
Semuanya (10 gadis) sudah mendengar kabar mempelai, tetapi 5 gadis pandai terangkat dan 5 gadis bodoh tertinggal. Inilah kenyataannya dan kita harus ekstra hati-hati.
Justru yang berbahaya adalah
bodoh tetapi merasa paling bijaksana.
5 gadis pandai membawa pelita, tetapi juga membawa minyak persediaan, sehingga sulit sekali bergerak. Sedangkan 5 gadis yang bodoh
merasa paling bijaksana dan paling hebatkarena bisa bergerak (tidak perlu membawa minyak persediaan).
Ini yang bahaya, karena merasa paling bijaksana dan paling hebat, bahkan
lebih hebat dari Tuhan. Dan inilah yang membuat terjadinya perpecahan.
Tanda pelayanan 5 gadis bodohatau pelayanan buta:
- tidak taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Jika tidak ada Roh Kudus, daging tidak akan bisa taat.
- mempertahankan sesuatu yang gelap (tidak benar dan tidak suci).
Kalau sudah tidak taat, pasti mempertahankan sesuatu yang bersifat dosa/tidak benar.
Tanpa Roh Kudus, daging tidak akan bisa taat dan cenderung untuk mempertahankan sesuatu yang tidak suci.
Misalnya:
- mulai dari pribadi: memiliki KTP lebih dari satu.
- tidak mau memakai helm saat mengendarai motor dengan banyak alasan. Inilah pelita padam, tidak ada minyak urapan.
Kita belajar hidup benar mulai dari yang kecil-kecil supaya pelita tetap menyala.
Kesaksian:
"Waktu ke luar negeri masih bayar Fiskal satu juta, saya pergi ke Pulau Batam dan mendapat tawaran “kalau ke luar negeri lewat Batam saja, nanti saya buatkan KTP Batam untuk Om, supaya tidak bayar Fiskal 1 juta”, Saya cuma bilang “ masa keselamatan/kebenaran dibeli dengan 1 juta, semuanya sudah dibayar oleh Yesus di Golgota (berjuta-juta), masa kita bayar dengan 1 juta”. Lalu dia bilang ‘Ya Om, maaf” dan saya bilang “jangan menawarkan seperti ini lagi ya, ini tidak benar”."
Kalau sudah tahu tidak benar, tetapi kita mempertahankan bahkan menyalahkan orang lain, maka pelita akan padam.
- tidak setia dan tidak berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan, tetapi hanya kebiasaan belaka, bahkan suatu waktu tinggalkan jabatan pelayanan.
Jadi,
pelayanan didalam rumah Tuhan dengan di dunia, perbedaannya terletak pada urapan Roh Kudus.
Kekuatan pelayanan di dunia adalah kekuatan jasmani (usia, kesehatan, ijasah dan kepandaian). Tetapi semakin lama, kekuatan ini semakin habis.
Tetapi, pelayanan di dalam Tuhan yang bergantung kepada minyak urapan, semakin tua usia kita dan urapan semakin meningkat, justru kita akan semakin berkobar-kobar.
Kesaksian:
"
Saya berterima kasih karena mendapatkan teladan langsung (melihat dengan mata kepala saya sendiri) dari 3 hamba Tuhan:
(1)Bapak Pendeta In Juwono, justru semakin tua, semakin banyak kegiatannya, PPI semakin sering sampai beliau meninggal dunia.
(2)Bapak Pendeta Totaijs, beliau melayani sampai usia 80 tahun lebih. Sampai yang terakhir, beliau buktikan bahwa pelayanan itu bukan karena usia atau sakit penyakit. Biasanya, beliau ke belakang bisa sampai 16 kali sehari, tetapi waktu ibadah terakhir fellowship di Netherland (saya juga ikut waktu itu dan pembicaranya Bapak Pendeta Pong), beliau tidak pernah keluar ke belakang 1 kali pun selama 4 jam ibadah.
(3)Bapak Pendeta Pong Dongalemba, semakin tua, semakin banyak pelayanan. Ini tidak bergantung pada yang jasmani, tetapi tergantung minyak urapan."
Matius 25: 10-12
25: 10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
25: 11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25: 12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Jika tidak memiliki minyak persediaan seperti 5 gadis bodoh, kehidupan itu akan kering dan pelita menjadi padam.
Sudah ada kabar mempelai, tetapi tidak mempunyai minyak urapan, maka nasibnya seperti 5 gadis bodoh. Oleh sebab itu kita perlu berdoa, bukan hanya
kabarnyasaja, tetapi
minyak urapannyajuga.
Akibatdari pelayanan buta(tidak taat, mempertahankan yang tidak benar malah tinggalkan ibadah pelayanan)
:pintu pesta kawin Anak Domba ditutup.
Artinya:
- mengalami pintu yang tertutup di dunia (jalan buntu). Banyak menghadapi jalan buntu baik dalam pelayanan, ekonomi dan sebagainya.
Kalau menghadapi pintu tertutup, kita harus memeriksa diri adakah minyak urapan atau tidak, jangan menyalahkan orang lain.
Minyak persediaan (minyak urapan) merupakan penentupintu terbuka atau tertutup.
- tidak bisa terangkat di awan-awan saat Yesus datang kembali kedua kali = ketinggalan di dunia dan binasa bersama dunia untuk selamanya.
Sebab itu, selain
mendengar Firman pengajaran, kita juga
butuh minyak persediaan. Ini penentunya pintu terbuka atau tidak.
Sekalipun terlihat melayani, tetapi kalau tidak sesuai dengan firman, itulah yang disebut dengan ketidak taatan. Mungkin merasa lebih bijaksana, tetapi tidak sesuai dengan firman.
Kalau sudah
tidak taat, pasti ada yang
tidak benar. Jika ada yang tidak benar, pasti mulai
tidak setia(kobaran-kobaran apinya sudah menurun, minyak sudah tidak ada, tinggal sumbu dan asap saja), sampai
tinggalkan jabatan pelayanandengan banyak alasan (pelita sudah padam).
Jalan keluarnya: supaya tidak mengalami penutupan pintu pesta kawin Anak Domba, maka mulai sekarang
kita harus banyak menutup pintu kamar.
Matius 6: 6
6: 6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintudan berdoalah kepada Bapamuyang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.Menutup pintu kamar=
banyak berdoa dan menyembah Tuhan.
Ini penting. Kabar mempelai merupakan cahaya/api (pelita ada cahayanya), tetapi kalau tidak ada minyak, tidak akan ada artinya dan pelitanya akan padam. Sebab itu, kita perlu banyak berdoa.
Tuhan ajarkan dan teladankan doa 1 jam, doa puasa dan doa semalam suntuk. Inilah jalannya untuk selalu mengisi minyak urapan Roh Kudus sampai melimpah-limpah dan jadi minyak persediaan.
Kesaksian:
"
Saya selalu mengatakan kepada anak saya yang melayani musik (main drum) “kalau tidak menyembah Tuhan, jangan main”. Kalau tanpa Roh Kudus, itu seperti main di alun-alun, tidak di rumah Tuhan. Jadi harus menyembah dulu.
Saya mengajarkan juga kepada Lempin-El Kristus Ajaib, 'kalau kamu mau mengepel, berdoa dulu, nanti hasilnya akan berbeda'. Itulah pelayanan yang berkenan kepada Tuhan dan menyenangkan hati Tuhan."
Sebab itu,
sebelum melayani pekerjaan Tuhan, apapun bentuknya, mulailah dengan menyembah Tuhandan hasilnya akan berbeda.
Berdoa dengan menutup kamar,
artinya:
- hubungan pribadi dengan Tuhan, hubungan hati ke hati, sehingga kita bisa mencurahkan isi hati kita kepada Tuhanyang di surga.
Jangan mencurahkan isi hati pada orang lain, apalagi orang yang tidak mengerti firman penagajaran.
Yang paling berbahaya adalah mencurahkan isi hati soal nikah. Waktu orang Farisi tanya tentang kawin cerai, murid-muridpun tidak mengerti.
Apapun kehilangan kita, curahkan pada Tuhan.
Kesaksian:
"Bapak Pendeta Totaijs Almarhum mengatakan “kalau persoalan nikah harus hati-hati, kita baca Alkitab juga”. Waktu Yesus menerangkan soal kawin cerai (ajaran/ragi farisi) “Siapa menceraikan istrinya, lalu kawin dengan yang lainnya, itu berzinah”. Murid-murid tidak mengerti dan protes “kalau begitu tidak usah kawin saja, terlalu berat”. Setelah diajarkan secara pribadi oleh Tuhan, murid-murid baru mengerti."
Kesaksian:
"Bapak Pendeta In Juwono bilang “nanti nikah akan dipermain-mainkan”. Dan sekarang ini benar-benar terjadi lewat facebook dan sebagainya."
- tidak dipengaruhi oleh perkara dunia/daging/dosa, sehingga kita tidak mengambil jalan keluar sendiri di luar firman Allah, tetapi kita selalu menyerah sepenuh kepada Tuhan(percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan).
Hati-hati dalam mengambil keputusan, terutama hamba Tuhan.
Keputusan hamba Tuhan di dunia ini mengikat sampai di akhirat. Kalau salah, harus bertanggung jawab.
2 Raja-raja 4: 1-7
4: 1 Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: “Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya.”
4: 2 Jawab Elisa kepadanya: “Apakah yang dapat kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.” Berkatalah perempuan itu: “Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.”
4: 3 Lalu berkatalah Elisa: “Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.
4: 4 Kemudian masuklah, tutuplah pintusesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!”
4: 5 Pergilah perempuan itu dari padanya; ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang.
4: 6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi, ” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.
4: 7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya kepada abdi Allah, dan orang ini berkata: “Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu.”Ayat 1 = suaminya adalah hamba Tuhan yang takut akan Tuhan (dipakai Tuhan). Tetapi sayang, oleh karena kehendak Tuhan, ia meninggal dunia. Sekarang istrinya menjadi janda. Di sinilah
kekuatan ibu-ibu janda hamba Tuhan. Tidak usah berharap jemaat dan sebagainya, tetapi biarlah
Tuhan yang ingat. Jika Tuhan yang ingat, Dia bisa menggerakkan siapapun.
“
tutuplah pintu”, inilah kekuatan kita.
Kalau sudah menutup pintu,
hasilnya:
minyak terus mengalir.
Artinya: Roh Kudus mengurapi, memenuhi dan meluap-luap dalam kehidupan kita untuk menjadi minyak persediaan.
Inilah pelayanan 5 gadis yang bijaksana, sehingga pelita tetap menyala (ada minyak persediaan).
Jika Roh Kudus memenuhi sampai menjadi minyak persediaan, maka
pelita kita tetap menyala, artinya:
- taat dengar-dengaranpada firman pengajaran yang benar apa pun resikonya.
- hidup dalam terang kebenaran dan kesucian= tidak ada yang disembunyikan (tidak ada yang gelap) = tulus dan jujur.
Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".
Jika kita tidak jujur (“Ya, tetapi ... namun..”), berarti pelita mulai padam sampai benar-benar padam. Kalau pelita sudah padam, maka “yang benar jadi salah dan yang salah jadi benar”.
- setia dan berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan pada kita, sampai garis akhir, yaitu sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Yesus kedua kali.
"Murid-murid Lempin-El Kristus Ajaib, teladanilah guru-guru kita. Bapak Pendeta In Juwono dan Bapak Pendeta Pong Dongalemba sebagai contoh nyata, Beliau bukan cuma mengajar, tetapi juga praktik melayani Tuhan sampai garis akhir. Sampai beliau meninggal dunia dan semoga kita sampai Tuhan Yesus datang kembali ke dua kali."
Banyak kebutuhan kita di akhir jaman, seperti janda hamba Tuhan yang harus berhutang dan mau menjual anaknya untuk membayar hutang (krisis jasmani). Tetapi, semua
sudah tercakup dalam minyak persediaandan tidak ada lagi krisis jasmani dan rohani. Dengan pelita yang menyala, kita bisa menembusi kegelapan akhir jaman sampai berjumpa Yesus di awan-awan yang permai.
Kegunaan minyak persediaan:
- Markus 4: 21
4: 21 Lalu Yesus berkata kepada mereka: “Orang membawa pelitabukan supaya ditempatkan di bawah gantangatau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian.
“gantang” = tempat nasi.
Ada gantang dan tempat tidur, ini menunjuk rumah tangga.
Kegunaan minyak persediaan yang pertama: untuk menerangi rumah tanggadari kegelapan/krisis di akhir jaman.
Artinya:
- mampu memberkati rumah tangga di tengah krisis total di akhir jaman sampai jaman antikris berkuasa 3,5 tahun di bumi.
“gantang” = berkat Tuhan bagi kita (ekonomi).
- mampu melindungi rumah tangga dari kegelapan dosa yaitu dosa makan-minum (“gantang”) dan dosa kawin-mengawinkan (‘tempat tidur”).
Kita harus banyak menyembah Tuhan demi rumah tangga kita masing-masing.
Ibu-ibu janda sebagai contoh, tidak ada suami itu berat, tetapi akan menjadi sangat ringan jika ada minyak persediaan.
- 2 Raja-raja 4: 10, 33, 35
4: 10 Baiklah kita membuat sebuah kamar atas yang kecil yang berdinding batu, dan baiklah kita menaruh di sana baginya sebuah tempat tidur, sebuah meja, sebuah kursi dan sebuah kandil, maka apabila ia datang kepada kita, ia boleh masuk ke sana.”
4: 33 Sesudah ia masuk, ditutupnyalah pintu, sehingga ia sendiri dengan anak itu di dalam kamar, kemudian berdoalahia kepada TUHAN.
4: 35 Sesudah itu ia berdiri kembali dan berjalan dalam rumah itu sekali ke sana dan sekali ke sini, kemudian meniarap pulalah ia di atas anak itu. Maka bersinlah anak itu sampai tujuh kali, lalu membuka matanya.
“kandil” = pelita.
Disini sudah jelas, karena ada pelita (terang) di kamar, maka anak yang mati bisa dibangkitkan.
Kegunaan minyak persediaan yang kedua: Roh Kudus mampu menyelesaikan semua masalahsampai yang mustahil (membangkitkan anak yang mati, terutama mati rohani).
Hari-hari ini banyak anak-anak kita yang mati rohani, yaitu hidup dalam dosa, melawan orang tua dan tidak mau beribadah. Biarlah semua yang mati rohani dibangkitkan oleh Tuhan.
Dalam cerita janda hamba Tuhan tadi, minyak dijual untuk membereskan hutang-hutang. Artinya:Roh Kudus sanggup membereskan hutang-hutang, baik hutang uang maupun hutang dosa.
Kesaksian:
"Dalam pelajaran Lempin-El, hamba Tuhan sepenuh tidak boleh berhutang. Dulu saya diuji tidak makan dan tidak minum, sedangkan warung di depan adalah langganan saya waktu masih bekerja. Saya diuji apakah mau berhutang? Tetapi saya tidak mau berhutang “kalau Tuhan ijinkan saya tidak makan sampai 40 hari, paling sudah mati, ya sudah selesai pelayanan saya”. Akhirnya Tuhan kirimkan secara ajaib dan selesai.
Sesudah itu saya diterjunkan di Malang, bangunan belum selesai, kalau kekuatan manusia “membayar listik 5 juta dalam 3 bulan, belum selesai, padahal sudah dimasukkan dari perpuluhan, sumbangan orang, tetapi tidak selesai”. Lalu saya hitung “kalau bangunan 100 juta, 100 juta dibagi 5 juta, lalu di kali 3 bulan, bisa sampai 5-10 tahun”. Tapi saya tetap tidak mau berhutang sekalipun ditawari oleh toko-toko untuk berhutang. Akhirnya, tokonya yang malah hutang kepada kita (ada uang yang lebih). Inilah kekuatan Roh Kudus."
Seandainya sudah ada hutang, masih ada jalan keluar lewat mengaku dosa dan menyerah sepenuh kepada Tuhan, biar minyak urapan yang menyelesaikan hutang-hutang kita (hutang uang, hutang dosa, semuanya bisa diselesaikan).
Roh Kudus juga membuat anak janda ini bebas, tidak menjadi budak.
Artinya:
- masalah nikah dan buah nikah diselesaikan.
- ada masa depan yang indah, berhasil dan bahagia di dalam Tuhan (“ada kelebihan dari hasil menjual minyak”).
“dijadikan budak belian” = tidak ada masa depan.
Kaum muda yang kuliah memang harus belajar, tetapi di samping usaha kita, Tuhan yang menentukan semua. Lewat kekuatan minyak urapan (berdoa), Tuhan akan jawab doa kita dan semua selesai.
- Matius 25: 1
25: 1 “Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanyadan pergi menyongsong mempelai laki-laki.
Kegunaan minyak persediaan yang ketiga: untuk menyongsong kedatangan Yesus kedua kalidi awan-awan yang permai.
Mazmur 27: 14
27: 14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
= minyak urapan membuat kita kuat dan teguh hatiuntuk menyongsong kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.
Kuat teguh hati artinya:
- tetap berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar dan taat dengar-dengaran apa pun resikonya.
Tadi, Tuhan perintahkan pada Musa untuk menyandang pedang di pinggang.
Di pinggang terdapat buah pinggang (ginjal), ini menunjuk pada perasaan yang terdalam/batin yang sering tertusuk-tusuk. Supaya bisa menyandang pedang, kita harus mengalami penyucian sampai perasaan yang terdalam.
Perintah Tuhan kepada Musa dan diteruskan kepada Israel “bunuhlah, saudaramu”. Inilah perasaan terdalam yang sering tertusuk-tusuk.
Misalnya: harus berpisah dengan orang tua dan anak karena kita mempertahankan pedang.
Di rumah tangga harus ada satu yang kuat dan teguh hati untuk membawa keluarga pada pengajaran yang benar..
Kalau tidak ada yang kuat dan teguh hati, maka pelita akan padam.
- tetap hidup benar apapun resikonya.
- tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan.
- tidak putus asa, kecewa dan tinggalkan Tuhan apapun resiko yang kita hadapi.
- tetap menyembah Tuhan apapun yang kita hadapi. Kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan.
Sebagai contoh kehidupan yang kuat dan teguh hati adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego (orang muda).
Sadrakh, Mesakh, Abednego tetap bertahan (kuat dan teguh hati) dalam pengajaran.
Saat itu diumumkan untuk menyembah patung Nebukadnezar (pengajaran dan penyembahan palsu, hidup tidak benar dan tinggalkan pelayanan).
Mereka ini orang buangan dan ditolong oleh raja (hutang budi), tetapi mereka tidak mau ikut-ikutan yang salah, baik Tuhan menolong mereka ataupun tidak.
“Jika Allah kami yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya raja”
“tetapi seandainya tidak, hendaklah tuanku mengetahui, ya raja, bahwa kami tidak akan memujadewa tuanku, dan tidak akan menyembah patung emasyang tuanku dirikan itu."
Inilah kuat dan teguh hati. Kalau tidak ada Roh Kudus, daging tidak akan bisa.
Kesaksian:
"Saya bilang kepada murid saya, tidak peduli sekalipun saya guru mu “kalau saya mengajarkan ajaran lain, jangan dianggap sebagai guru”. Yang dianggap guru itu waktu mengajarkan yang benar. Itulah pelajaran saya kepada murid saya."
Karena Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap menyembah Tuhan, mereka dilempar kedalam api yang dipanaskan tujuh kali lipat.
Tiga orang yang dilempar kedalam api, tetapi ada empat orang yang kelihatan.
Artinya: Tuhan selalu mengingat kita dan bersama dengan kita. Jika kita mengingat Dia (kuat dan teguh hati), maka Tuhan akan mengingat kita.
Sekalipun orang menyingkirkan kita, Tuhan bersama kita.
Akhirnya, Sadrakh, Mesakh dan Abednego tertolong, mendapat kedudukan tinggi dan menjadi saksi.
Kita harus kuat dan teguh hati saat menghadapi percikan darah, yaitu sengsara daging tanpa dosa. Seolah-olah kita kehilangan semuanyaseperti dialami oleh Sadrakh, Mesakh dan Abednego, tetapi Tuhan beserta kita dan Ia akan mengembalikan semua pada kita ditambah kemuliaan.
Apa yang hilang karena kita korbankan untuk firman pengajaran yang benar akan Tuhan kembalikan berlipat kali ganda, ditambah kemuliaan dari Surga.
Daniel 3: 28
3: 28 Berkatalah Nebukadnezar: “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya, yang telah menaruh percaya kepada-Nya, dan melanggar titah raja, dan yang menyerahkan tubuh mereka, karena mereka tidak mau memuja dan menyembah allah manapun kecuali Allah mereka.
“Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan Abednego!” = menjadi saksi.
Sekarang, jika kuat dan teguh hati, kita akan dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir untuk memberitakan kabar mempelai sampai terjadi kesatuan tubuh Kristus yang sempurna (Israel dengan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna). Kita siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Semua kita miliki, tetapi kalau tidak ada minyak Roh Kudus, semua akan sia-sia.
Sebaliknya, semua kita relakan hilang karena Tuhan, tetapi kalau ada minyak urapan, Tuhan mampu mengembalikan semuanya ditambah dengan kemuliaan dari surga.
Janda-janda hamba Tuhan kalau suami sudah terbukti berjuang dulunya, sekalipun sudah kehilangan suami, Tuhan akan mengembalikan. Sekarang, dikembalikan dalam bentuk minyak urapan Roh Kudus (minyak persediaan) yang bisa menaungi janda-janda hamba Tuhan. Tetapi satu waktu, saat Yesus datang kembali kedua kali, akan dikembalikan sungguh-sungguh di awan-awan yang permai.
Malam ini, kita bertekad semua. Biar kita mengalami percikan darah (kuat teguh hati) dan merasa hilang semua karena Tuhan (pengajaran benar), tidak perlu dihitung dan nanti Tuhan kembalikan berlipat kali ganda ditambah kemuliaan dari Surga.
Kita membutuhkan Roh Kudus malam ini.
Tuhan memberkati.