Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita kembali pada tema
Matius 25: 6
25: 6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Ini adalah satu-satunya suara/ kabar yang dibutuhkan pada tengah malam/ akhir jaman, yaitu
KABAR MEMPELAI. ‘
tengah malam’= puncak kegelapan.
Ada 2 macam pemberitaan firman Allah menurut Rasul Paulus:
- Injil keselamatan= firman penginjilan = susu = Kabar Baik.
Injil keselamatan adalah injil yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kali ke dunia dan mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa, membenarkan dan memberkati.
- Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bertama dua = makanan keras = Kabar Mempelai. Jadi, kabar baik ditingkatkan menjadi kabar mempelai.
Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristusyaituinjil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan orang-orang yang sudah selamat sampai sempurna seperti Yesus dan menjadi mempelai wanita Surga.
Matius 24: 31
24: 31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyadan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.Pada akhir jaman,
malaikat meniup sangkakala yang dahsyat bunyinyauntuk menyatukan dan menyucikan sidang jemaat dari 4 penjuru bumi sampai menjadi sempurna seperti Yesus, menjadi mempelai wanita Surga yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Jadi,
sangkakala yang dahsyat bunyinyasama dengan
Kabar Mempelai, sama dengan firman pengajaran yang lebih tajam dari bermata dua.
Imamat 25: 8-10
25: 8 Selanjutnya engkau harus menghitung tujuh tahun sabat, yakni tujuh kali tujuh tahun; sehingga masa tujuh tahun sabat itu sama dengan empat puluh sembilan tahun.
25: 9 Lalu engkau harus memperdengarkan bunyi sangkakala di mana-manadalam bulan yang ketujuh pada tanggal sepuluh bulan itu; pada hari raya Pendamaian kamu harus memperdengarkan bunyi sangkakala itu di mana-mana di seluruh negerimu.
25: 10 Kamu harus menguduskan tahun yang kelima puluh, dan memaklumkan kebebasandi negeri itu bagi segenap penduduknya. Itu harus menjadi tahun Yobelbagimu, dan kamu harus masing-masing pulang ke tanah miliknya dan kepada kaumnya.Sangkakala yang dahsyat/keras bunyinya ditiup pada tahun Yobel(tahun pembebasan).
Imamat 25: 24-25, 28
25: 24 Di seluruh tanah milikmu haruslah kamu memberi hak menebus tanah.
25: 25 Apabila saudaramu jatuh miskin, sehingga harus menjual sebagian dari miliknya, maka seorang kaumnya yang berhak menebus, yakni kaumnya yang terdekat harus datang dan menebus yang telah dijual saudaranya itu.
25: 28 Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk mengembalikannya kepadanya, maka yang telah dijualnya itu tetap di tangan orang yang membelinya sampai kepada tahun Yobel; dalam tahun Yobel tanah itu akan bebas, dan orang itu boleh pulang ke tanah miliknya.”
Orang yang menjual tanahnya, tanahnya harus ditebus kembali, tidak boleh dijual mutlak, sebab tanah merupakan pusaka dari Tuhan. Jika tidak punya uang untuk menebus kembali, maka pada tahun Yobel dimana sangkakala ditiup dengan dasyat, tanah harus dikembalikan pada pemiliknya
tanpa syarat.
Artinya sekarang: pada tahun Yobel, Tuhan mengembalikan apa yang sudah hilang dari kehidupan kita.
Jadi, Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua mempunyai
kuasa penebusan untuk mengembalikan apa yang hilang dari kita.
Bahkan, sekalipun kita kehilangan orang yang kita kasihi, nanti pada saat bunyi sangkakala terakhir, kita akan mendapatkannya kembali.
Memang sakit bagi daging, tetapi di dalamnya ada kuasa penebusan untuk mengembalikan apa yang sudah hilang dari hidup kita.
Mungkin para gembala ada yang kehilangan domba hari-hari ini, tetapi jika ada sangkakala yang dahsyat bunyinya, maka domba-domba bisa ditemukan kembali.
Apa yang sudah hilang dari manusia?Kejadian 3: 6-7
3: 6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
3: 7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Yaitu:
kehilangan pakaian.
‘
telanjang’ = kehilangan pakaian.
Ini adalah kehilangan yang
pertama/utamadan
menentukankehilangan lainnya.
Tanpa pakaian, semua tidak ada artinya.
Misalnya:
- Pendeta yang gerejanya besar tetapi tidak punya pakaian, apa artinya?
- Orang yang kaya, tetapi tidak punya pakaian, apa artinya?
- Orang yang pandai, tetapi tidak punya pakaian, apa artinya?
Sebenarnya, perintah Tuhan tidak sulit, karena dari sekian banyak buah, hanya tidak boleh makan 1 buah saja. Tinggal kita mau atau tidak untuk mempraktikkannya.
Pada saat Adam dan Hawa
tidak taat(makan satu buah yang dilarang Tuhan), maka mereka telanjang= kehilangan pakaian kemuliaan.
Sejak itu, mereka diusir dan
kehilangan Firdaus= kehilangan kebahagiaan, pemeliharaan, perlindungan sampai kehilangan segala-galanya.
Perhatikan pakaian kita, termasuk pakaian pelayanan kita!Seharusnya, manusia di dunia ini sadar, tetapi ternyata semua berbuat dosa.
Roma 3: 23
3: 23 Karena semua orang telah berbuat dosadan telah kehilangan kemuliaan Allah,Kehilangan pakaian (telanjang) dan kehilangan kemuliaan Allahmerupakan
kehilangan yang double. Sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, semua manusia sudah berbuat dosa, sehingga
kehilangan kemuliaan Allah.
Artinya:
- Kehilangan pakaian kemuliaan = telanjang seperti Adam dan Hawa.
- Kehilangan gambar dan rupa dari Allah.
Kejadian 1: 26
1: 26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di lautdan burung-burung di udaradan atas ternakdan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
“Kita” = Allah Tritunggal.
Tuhan menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Allah Tritunggal, sehingga manusia berkuasa atas 3 macam binatang, yaitu:
- Burung di udara. Dalam Kitab Kejadian masih burung di udara, tetapi perkembangan selanjutnya dalam Kitab Wahyu, burung di udara sudah menjadi naga di langit = setandengan roh jahat dan roh najis.
Wahyu 12: 3
12: 3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
- Binatang melata di bumi = binatang buas di darat = nabi palsu.
Wahyu 13: 11
13: 11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari dalam bumidan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga.
“seperti anak domba dan ia berbicara seperti seekor naga” = kepalsuan.
- Ikan di laut. Dalam perkembangannya menjadi binatang buas yang keluar dari laut = antikris.
Wahyu 13: 1, 5-6
13: 1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
13: 5 Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13: 6 Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nyadan semua mereka yang diam di sorga.
“pada kepalanya tertulis nama-nama hujat” = mulut antikris penuh hujat. Antikris diberikan mulut untuk menghujat tabernakel (“kemah kediaman-Nya”) dan orang-orang kudus (“semua mereka yang diam di sorga”).
“empat puluh dua bulan lamanya” = 3,5 tahun.
Sekarang, pengajaran tabernakel dihujat habis-habisan. Kalau pengajaran tentang neraka diterima dimana-mana.
Jadi, pada awal penciptaan, manusia memiliki gambar dan rupa Allah, sehingga berkuasa atas setan tritunggal (mengalahkan setan tritunggal).
Ini merupakan nubuatan dalam Kitab Wahyu.
Tetapi, karena manusia
tidak taatdengar-dengaran dan berbuat dosa, manusia kehilangan gambar dan rupa Allah, sehingga
manusia dikuasai oleh setan tritunggaldan memiliki gambar dan rupa setan tritunggal.
Kalau manusia taat, setan tritunggal akan dikalahkan.
Sebab itu, kita harus hati-hati. Begitu kita tidak taat, kita akan benar-benar ditelanjangi oleh setan.
Apalagi jubah maha indah (jubah pelayanan), jangan sampai dilepas!
Hal ini
terjadi dari jaman ke jaman sebagai berikut:
- Jaman permulaan = jaman Allah Bapa (dari Adam sampai Abraham, kurang lebih 2000 tahun), diwakili oleh Kain.
Kejadian 4: 3-8
4: 3 Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada TUHAN sebagai korban persembahan;
4: 4 Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya; maka TUHAN mengindahkan Habel dan korban persembahannya itu,
4: 5 tetapi Kain dan korban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram.
4: 6 Firman TUHAN kepada Kain: “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram?
4: 7 Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”
4: 8 Kata Kain kepada Habel, adiknya: “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia.
Kain dan Habel sama-sama pelayan Tuhan, tetapi pelayanan Kain tidak diterima.
Sebab itu, kita harus hati-hati, karena pelayanan masih dipisahkan. Jangan asal melayani!
“Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel” = Kain memukul Habel tanpa diketahui sebabnya. Dari yang awalnya baik-baik, tiba-tiba membunuh.
Ini yang juga harus kita waspadai terhadap sesama. Seseorang yang awalnya baik-baik, tahu-tahu bsia membunuh kita.
Ini bukti bahwa Kain memiliki MUKA MURAM.
Praktiknya: Kain membenci Habel= membenci tanpa alasan.
Ini yang harus kita waspadai.
Sekarang, bentuknya adalah bisa membunuh lewat perbuatan (membunuh tubuh), tetapi juga bisa membunuh dengan perkataan. Ini yang berat.
Membunuh lewat perkataan terjadi lewat gosip-gosip yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, memfitnah dan sebagainya.
Kain adalah gambaran dari ANTIKRISyang banyak membunuh pelayan-pelayan Tuhan baik lewat perbuatan atau perkataan.
"Hati-hati terhadap gosip-gosip dan fitnah, sebab ini dipertanggung jawabkan dihadapan Tuhan. Bapak Pendeta Totaijs memberikan gambaran kepada kita, kalau mau menarik perkataan yang salah itu berat. Ini seperti orang membawa bantal yang isinya dari kapuk, naik ke lantai tingkat berapa dan membawa pisau, lalu bantalnya dirobek dan disebarkan dari lantai atas.Lalu pilih kapuknya lagi dan kalau bisa menjadi bantal lagi, itu berarti sudah terselesaikan. Ini berat sekali."
Seringkali, kita sudah ngomong banyak, tetapi setelah diingatkan kalau itu tidak benar, cuma tertawa saja, padahal yang mendengar sudah kering semuanya (benci tanpa alasan). Betapa bertanggung jawabnya kita?
Hati-hati dengan perkataan, karena untuk menarik perkataan yang salah, itu sangat berat.
Wahyu 12: 17
12: 17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannyayang lain, yang menuruti hukum-hukum Allahdan memiliki kesaksian Yesus.
Sasaran antikris adalah hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang memiliki hukum Allah/firman Allah (meja roti sajian) dan kesaksian Yesus/Roh Kudus (pelita emas), tetapi kurang satu alat, yaitu tidak memiliki doa penyembahan(mezbah dupa emas).
Artinya: tidak mau menyembah Tuhan atau penyembahannya belum mencapai ukuran, yaitu sampai daging tidak bersuara lagi.
Daging yang masih bersuara ( masih sering iri hati, benci dan lain-lain) merupakan sasaran antikris. Ini harus diselesaikan dan jangan sampai menjadi sasaran dari antikris.
Daripada mulut digunakan untuk berkata-kata yang tidak baik, biarlah kita menggunakan mulut untuk menyembah Tuhan dengan seruan “Haleluya” sampai daging tidak bersuara lagi. Jika daging sudah tidak bersuara lagi, kita tidak lagi merasakan apa-apa yang daging rasakan (tidak merasa iri, benci, susah), tetapi hanya merasakan kasih Allah yang besar dalam hidup kita sekalipun kita difitnah, sehingga kita bisa berdoa untuk orang-orang yang memusuhi kita supaya bisa diselamatkan dan diberkati oleh Tuhan.
Hati-hati!Kain dan Habel ini kakak adik. Jadi, kebencian tanpa alasan bisa menimpa mulai dalam nikah rumah tangga. Kalau terjadi, kita harus selesaikan lewat berdamai. Kalau orangnya tidak mau, kita biarkan saja.
- Jaman pertengahan = jaman Anak Allah (dari Abraham sampai kedatangan Yesus pertama kali), diwakili oleh Hofni dan Pinehas.
1 Samuel 2: 15-16, 22
2: 15 Bahkan sebelum lemaknya dibakar, bujang imam itu datang, lalu berkata kepada orang yang mempersembahkan korban itu: “Berikanlah daging kepada imam untuk dipanggang, sebab ia tidak mau menerima dari padamu daging yang dimasak, hanya yang mentah saja.”
2: 16 Apabila orang itu menjawabnya: “Bukankah lemak itu harus dibakar dahulu, kemudian barulah ambil bagimu sesuka hatimu,” maka berkatalah ia kepada orang itu: “Sekarang juga harus kauberikan, kalau tidak, aku akan mengambilnya dengan kekerasan.”
2: 22 Eli telah sangat tua. Apabila didengarnya segala sesuatu yang dilakukan anak-anaknya terhadap semua orang Israel dan bahwa mereka itu tidur dengan perempuan-perempuanyang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan,
Anak-anak Eli (Hofni dan Pinehas) adalah anak yang dursila, ini gambaran dari pelayan Tuhan yang tidak taat dan berbuat dosa.
Hofni dan Pinehas memiliki WAJAH YANG BURUK, seperti anjing dan babi= binatang di darat.
Prakteknya:
- Serakah, yaitu makan daging mentah. Artinya:
- busuk= melayani hanya untuk mencari perkara daging.
- buas =merampas hak orang lain, terutama merampas milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
- “mereka itu tidur dengan perempuan-perempuan“=
- Dosa kawin-mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks (homoseks, lesbian, seks terhadap diri sendiri), nikah yang salah (kawin campur, kawin cerai, sampai seks bebas/kawin mengawinkan).
Ini banyak terjadi di kalangan pelayan-pelayan Tuhan. Dulu sudah terjadi, sekarang merupakan nubuat dari generasi ke generasi, ada wajah-wajah nabi palsu.
- Dosa kawin mengawinkan pasti bersamaan dengan dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba.
- 2 Petrus 2: 17-18, 21-22
2:17. Guru-guru palsuitu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.
2:18. Sebab mereka mengucapkan kata-kata yang congkak dan hampa dan mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru saja melepaskan diri dari mereka yang hidup dalam kesesatan.
2:21. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.
2:22. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."
= Guru palsu(nabi palsu), yaitu:
- Mengajarkan ajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab lewat menambah dan mengurangi Alkitab.
- Mengajarkan pengajaran yang benar, tetapi tidak melakukannya dalam nikah, pelayanan dan hidup sehari-hari.
Inilah bobot Firman yang harus kita tanggung.
Sebagai hamba Tuhan, harus berdoa supaya bisa menanggung bobot firman. Ini seperti memikul meja roti sajian.
Jadi kita menyampaikan firman, harus ada praktik firman dalam kehidupan sehari-hari.
- Mendengar firman pengajaran yang benar, tetapi praktek hidupnya sehari-hari (dalam nikah, pelayanan) tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar.
Jadi, baik pendengar maupun pemberita Firman semacam ini sama dengan memalsukan pengajaran benar= NABI PALSU.
Jika kita mengajarkan atau mendengarkan pengajaran yang tidak sesuai dengan Alkitab (palsu) apapun alasannya, itu termasuk nabi palsu.
“Mereka menjanjikan kemerdekaan kepada orang lain” = ada tahun Yobel (kebebasan), tetapi mereka sendiri tidak bebas.
“Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya” = inilah wajah buruk, yaitu wajah anjing babi = nabi palsu.
Hofni dan Pinehas adalah pelayan-pelayan Tuhan dan merupakan anak-anak hamba Tuhan. Perhatikan anak-anak hamba Tuhan!Jangan sampai berwajah buruk seperti anjing dan babi.
- Jaman akhir = jaman Allah Roh Kudus (dari kedatangan Yesus pertama kali sampai kedatangan Yesus kedua kali, sekitar 2000 tahun). Ini merupakan perpanjangan sabar Tuhan. Diwakili oleh Petrus.
Matius 16: 21-23
16: 21 Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.
16: 22 Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau.”
16: 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”
Petrus merupakan kehidupan yang hebat, bisa berjalan diatas air yang bergelombang, tetapi setelah dikoreksi Petrus memiliki WAJAH SETAN= NAGA DI UDARA(kehilangan pakaian, kehilangan gambar dan rupa Allah).
Saat Yesus bilang “anak manusia akan disiksa, dibunuh, setelah 3 hari bangkit”, maka Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu”= menolak salib. Kalau menolak salib berarti sama seperti setan, sebab setan tidak mau salib.
Praktik memiliki wajah setan:
- sombong dan egois(menolak salib)= tidak mau sengsara daging/berkorban untuk Tuhan,
- tidak mau mengaku dosasekalipun ia berdosa malah menyalahkan orang lain untuk menutupi dosanya,
- tidak mau mengampuni dosa orang lain(dendam dan sebagainya),
- sampai menyangkal Tuhantiga kali (menyangkal pengajaran yang benar).
Kalau tidak mau berkorban, pasti akan mengorbankan Yesus (pengajaran benar).
Jadi, kehidupan yang kehilangan gambar dan rupa Allah tritunggal akan memiliki gambar dan rupa setan tritunggal (wajah tidak berseri), tidak ada yang lain.
Akibatnya:
Wahyu 19: 20-21
19: 20 Maka tertangkaplah binatang itudan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
19: 21 Dan semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.“
binatang” = antikris.
Ayat 20 = antikris dan nabi palsu ditangkap, dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala oleh belerang.
Wahyu 20: 10
20: 10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.
Ayat 10 = iblis/setan juga dilemparkan kedalam lautan api dan belerang.
Jadi, akibatnya adalah
kehilangan segala-galanya dan binasa bersama setan tritunggal di neraka.
Kita harus memperhatikan wajah kita (hati = wajah), supaya wajah jangan muram seperti Kain, jangan buruk seperti Hofni dan Pinehas dan jangan seperti setan seperti Petrus.
Tetapi, Tuhan tidak rela kalau manusia yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah Tritunggal menjadi sama dengan gambar dan rupa setan tritunggal dan dibinasakan di neraka.
Jalan keluarnya:
- Filipi 2: 8-11
2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10. supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langitdan yang ada di atas bumidan yang ada di bawah bumi,
2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Di langit= naga.
Di atas bumi= nabi palsu.
Di bawah bumi= antikris.
Jalan keluar yang pertama: Yesus harus taat sampai mati di kayu salibuntuk mengalahkan setan tritunggal yang membuat manusia tidak taat dan berbuat dosa, sehingga kita bisa taat dengar-dengaran pada Firman pengajaran benar.
Malam ini, mari kita kembali pada ketaatan pada bunyi sangkakala yang keras! Jangan kita dikuasai oleh setan tritugngal sehingga tidak bisa taat, bosan, kritik dan sebagainya.
Tidak taat merupakan akumulasi dari bosan, mengkritik, menambah dan mengurangi firman.
Contoh: Hawa menambah dan mengurangi Firmanlebih dahulu, setelah itu ia menjadi tidak taat.
Hawa mengurangikata ‘bebas’, padahal Tuhan berfirman “semua pohon di taman boleh kamu makan buahnya dengan bebas”.
Artinya: kita tidak usah bebas dalam mendengarkan firman (firman sedikit saja), tetapi kalaiu menyanyi bebas sampai 2 jam.
Hawa menambakata ‘raba’, padahal Tuhan berfirman “kalau kamu makan, kamu mati”, tetapi Hawa bilang “kalau kamu makan atau raba, kamu mati”.
Seringkali kita menyampaikan firman hanya untuk meraba emosi jemaat (ditambah dengan lawakan dan sebagainya).
Kalau menyampaikan firman pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus, maka hati kita yang dijamah.
Seringkali kita berkata “tidak taat cuma sedikit saja”. Contoh ketidak taatan di Alkitab hanya sedikit saja, seperti Hawa yang tidak taat dengan memakan satu buah yang dilarang Tuhan.
Tidak ada kata tawar menawar soal ketaatan. Istri Lot hanya tidak boleh menoleh, tetapi ia menoleh ke belakang dan jadi tiang garam.
Jangan mencobai Tuhan!
Satu dunia sudah pernah dihukum dan hanya 8 orang yang selamat.
Tuhan sudah rela taat sampai mati supaya kita bisa taat. Tinggal kita mau atau tidak. Kalau kita tidak taat, kita akan benar-benar habis bersama setan tritunggal, karena harganya terlalu mahal untuk dibayar.
Kita harus taat dalam segala hal. Contoh:
- Taat dalam bekerja. Tuhan berkata “apa gunanya kamu memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawa”. Hanya untuk mencari untung Rp 250, tetapi kita tidak taat. Hanya karena Rp 250, kita bisa kehilangan nyawa.
- Dalam pelayanan. Kita mungkin sudah tahu kalau ini melanggar firman, tetapi kita tetap melanjutkan melayani untuk mendapatkan jemaat.
Setan yang merupakan sumbernya dosa dan ketidaktaatan sudah dikalahkan oleh Yesus, tinggal kita mau taat atau tidak!Biarlah kita semuanya kembali kepada ketaatan (kembali kepada gambar dan rupa Allah Tritunggal).
- Yesaya 52: 13-14
52:13. Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14. Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--
“hamba-Ku” = Yesus.
Ini merupakan cerita hamba Tuhan yang menderita = cerita tentang Yesus yang disalibkan.
'bukan seperti manusia'= seperti anjing dan babi, bahkan seperti setan untuk menolong Petrus.
Jalan keluar yang kedua: Yesus yang berwajah mulia harus menjadi burukuntuk menyinarkan kemuliaanNya kepada kita supaya kita yang berwajah buruk bisa menjadi mulia seperti Dia.
Wajah Yesus menjadi buruk 100%, supaya sinar kemuliaanNya 100% diterima oleh kita semuanya.
Sinar matahari dari wajah Yesus= kemurahan dan kebaikan Tuhan= kemuliaan Tuhan.
Malam ini, kita pandang Dia di kayu salib supaya kita bisa taat kembali dan kita yang berwajah buruk bisa menerima kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Mazmur 84: 12
84: 12 Sebab TUHAN Allah adalah mataharidan perisai; kasih dan kemuliaanIa berikan; Ia tidak menahan kebaikandari orang yang hidup tidak bercela.'
tidak bercela'= jujur.
“
kasih” = kemurahan atau anugerah (dalam Alkitab terjemahan lama).
Hasilnya:
- Hasil pertama: sinar matahari kemurahan dan kebajikan Tuhan mampu mengangkat/memulihkan kita:
- dari kegagalan menjadi berhasil dan indah pada waktuNya.
- dari kejatuhan bisa kembali hidup benar dan suci di hadapan Tuhan.
Raja Daud sudah jatuh dengan Batsyeba, tetapi selama ada matahari, masih ada pengangkatan dari Tuhan.
Kalau sudah jatuh, harus saling mengaku dan mengampuni supaya terjadi pengangkatan.
Kalau tidak bisa mengaku atau mengampuni, biarlah kita melihat matahari.
- kita diangkat sampai ke gunung yang tinggi (gunung Yerusalem Baru).
- Hasil kedua: sinar matahari menjadi perisai bagi kita= melindungi dan memelihara kehidupa kitasampai sehelai rambutpun tidak akan jatuh/hilang.
Kalau ada matahari, apa yang sudah hilang akan dikembalikan dan apa yang belum hilang, tidak akan hilang.
Matius 10: 30
10: 30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.
“terhitung” = tidak jatuh dan tidak akan terhilang (utuh).
Sekalipun hidup kita hanya seperti sehelai rambut yang tidak berharga, tidak berdaya dan tidak diperhatikan orang, tetapi Tuhan sanggup memelihara dan melindungi kehidupan kita.
- Hasil ketiga: sinar matahari adalah kemuliaan Tuhan yang mampu mengubahkan kitadari wajah buruk, muram dan setan menjadi wajah mulia seperti Yesus. Kita kembali pada gambar dan rupa Allah Tritunggal.
Kita menjadi sempurna dan sama mulia dengan Dia untuk menyambut kedatanganNya kedua kali di awan-awan yang permai.
Mazmur 84: 12
84: 12 Sebab TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Keubahan hidup dimulai dengan 'tidak bercela'= jujur/tulus dan percaya mempercayakan diri kepada Tuhan.
Inilah bukti bahwa kita memandang wajah Yesus yang bersinar.
Jika tulus dan percaya, maka wajah akan berseri.
Jujur/tulus = “ya katakan ya, tidak katakan tidak”. Wajah setan = dusta.
Kalau sudah ada kejujuran, berarti sudah ada tanda bahwa kita mulai kembali pada gambar dan rupa Allah Tritunggal.
Kalau wajah kita sudah mulai kembali pada wajah Allah Tritunggal, maka semua yang sudah hilang akan kembali ditemukan.
Jangan melihat yang sudah hilang, tetapi percayalah pada Tuhan dan pandanglah wajah Yesus!
Dan saat Yesus datang, semua akan terangkat bersama Dia, tidak ada yang terhilang dan kita bersama Dia selamanya.
Tuhan memberkati.