Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Tema:
Wahyu 21: 5: "
Aku menjadikan segala sesuatu baru."
Wahyu 21: 521:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian pada awal penciptaan, TUHAN sudah menciptakan langit bumi serta isinya termasuk manusia yang sama mulia dengan TUHAN--satu gambar dengan TUHAN--dan manusia ditempatkan di taman Eden. Semua baik dan semua bahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular--sebenarnya ular sudah ditaklukkan--dan jatuh dalam dosa, sehingga kehilangan kemuliaan Allah; telanjang dan diusir ke dunia, sehingga manusia hidup dalam suasana kutukan, penderitaan dan air mata.
Roma 3: 233: 23. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Di dalam dunia, semua manusia termasuk hamba TUHAN dan pelayan TUHAN berbuat dosa, mulai dengan berkata sia-sia--gosip, dusta, fitnah, menghujat--, berbuat dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan--sehingga tampil seperti anjing dan babi. Kalau di taman Eden, waktu Adam dan Hawa telanjang, mereka malu dan membuat cawat dari daun pohon ara. Tetapi di dalam dunia, sudah tidak tahu malu--anjing dan babi tidak tahu malu. Sudah telanjang, hancur hidupnya, tetapi masih khotbah atau main musik. Ini merosot kehidupannya.
Lebih celaka lagi, Petrus sampai merosot seperti setan, bukan lagi seperti anjing dan babi.
Matius 16: 22-2316: 22. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
16: 23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Yesus memberitakan bahwa Dia akan ke Yerusalem untuk mati disalib, tetapi Petrus menarik Dia. Petrus menggunakan logika, bukan iman. Saat menggunakan logika, ia jatuh--menolak salib, sebab ia takut salib--, sehingga ia jadi segambar dengan setan dan seharusnya dibinasakan selamanya. Tetapi Petrus masih tertolong oleh kokok ayam.
Kokok ayam adalah firman pengajaran yang benar, yang disampaikan berulang-ulang, baru bisa menyadarkan kita. Kalau hanya satu kali, belum sadar. Petrus sadar dan ia tidak binasa.
Kalau ada firman yang diulang, berarti masih ada pertolongan TUHAN kepada kita.
Jangan bosan kalau firman diulang!TUHAN tidak rela manusia yang diciptakan-Nya--apalagi pelayan TUHAN/hamba TUHAN--hanya seperti anjing, babi, dan setan yang dibinasakan. Oleh sebab itu TUHAN mau menciptakan kembali langit dan bumi yang baru; juga manusia baru yang sama mulia dengan TUHAN untuk ditempatkan di Yerusalem baru selamanya.
Prosesnya disebut dengan
PEMBAHARUAN.
Dalam Wahyu 21,
ada 4 macam pembaharuan(diterangkan mulai dari
Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore):
- Wahyu 21: 1= pembaharuan langit dan bumi yang baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013-Kamis Pagi).
- Wahyu 21: 2-3= pembaharuan manusia baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013-Kamis Sore).
- Wahyu 21: 4-8= pembaharuan suasana baru (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014-Selasa Sore).
- Wahyu 21: 9-27= pembaharuan Yerusalem baru sampai kekal.
AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARUWahyu 21: 4-8
21:4. Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6. Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.
21:7. Barangsiapa menang, ia akan memperoleh semuanya ini, dan Aku akan menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anak-Ku.
21:8. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Pembaharuan suasana baru dibagi menjadi 4:
- Wahyu 21: 4= suasana tanpa maut (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 17 November 2015-Selasa Soresampai Ibadah Kunjungan Jakarta II, 18 November 2015-Rabu Pagi). Suasana tanpa maut adalah suasana kasih (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 09 Agustus 2016-Selasa Soresampai Ibadah Kunjungan Jakarta II, 10 Agustus 2016-Rabu Pagi).
- Wahyu 21: 5-6= suasana kepuasan/kebahagiaan sorga (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III, 18 November 2015-Rabu Sore). Ini adalah suasana aliran Roh Kudus (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III, 10 Agustus 2016-Rabu Sore). Kalau tidak ada aliran Roh Kudus, tidak akan pernah puas.
Di ayat ini dituliskan: 'Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cumadari mata air kehidupan' => 'cuma-cuma' bukan berarti murahan, tetapi tidak bisa dibayar oleh apapun.
- Wahyu 21: 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV, 19 November 2015-Kamis Pagidan Ibadah Kunjungan Jakarta IV, 11 Agustus 2016-Kamis Pagi).
- Wahyu 21: 8= suasana kesucian dan kesempurnaan TUHAN.
AD. 4. Suasana kesucian dan kesempurnaan TUHANWahyu 21: 821:8. Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Ada delapan dosa yang tidak boleh ada lagi. Kalau disusun:
- Penakut dan tidak percaya= melawan kebenaran TUHAN--halaman Tabernakel.
- Keji, pembunuh--kebencian--, sundal--najis--, tukang sihir, penyembah berhala= melawan kesucian TUHAN--ruangan suci.
- Dusta= melawan kesempurnaan/kemahasucian TUHAN--ruangan maha suci.
Malam ini kita belajar yang pertama:
dosa penakut dan tidak percaya. Ini adalah kekerasan hati, sehingga takut pada 'sesuatu' sampai tidak percaya pada TUHAN--melawan TUHAN. Mungkin takut pada manusia--disuruh dusta--akhirnya ia melawan TUHAN.
Malam ini kita belajar dulu
contoh dan praktik penakut dan tidak percaya:
- Di taman Eden: Adam dan Hawa.
Kejadian 3: 9-13
3: 9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
3:10. Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."
3:11. Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12. Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13. Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."
Adam dan Hawa takutkarena telanjang--berbuat dosa dan bersembunyi. Bersembunyi ini berarti tidak percayaTUHAN bisa mengampuni.
Ini pelajaran bagi kita. Di taman Eden yang hebat--semua ada dan bahagia--, tetapi terjadi ketakutan.
Artinya: harta, kepandaian, kekayaan, kedudukan tidak menjamin kebahagiaan atau ketenangan. Jemaat sudah banyak--kalau hamba TUHAN--, tidak menjamin bisa tenang, jika ada dosa.
Jadi, kebenaran TUHAN yang membuat kita bahagia dan tenang. Mau miskin atau kaya, kita tenang dan bahagia kalau ada kebenaran.
Mereka sudah telanjang, lalu TUHAN berfirman di ayat 11: 'Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?', artinya setiap pemberitaan firman adalah uluran tangan TUHAN untuk menolong. Sekalipun sudah telanjang, malu, gagal, dan lain-lain, kalau masih mau mendengar firman, masih ada pertolongan TUHAN. Jangan takut! Sebaliknya, sekalipun sudah hebat, dahsyat, kalau tidak mau mendengar firman, sebentar lagi akan runtuh dan binasa.
Seharusnya, jika Adam percaya kepada TUHAN, saat ditanya TUHAN, ia akan menjawab: 'Ya, TUHAN.' Ini--mengaku dosa--merupakan jawaban/kata-kata iman, sehingga bisa mendapat pengampunan dosa dari TUHAN dan selamat--'imanmu menyelamatkanmu.'
Tetapi karena Adam keras hati--takut dan tidak percaya--, maka ia menjawab lain--ayat 12--: 'Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."', artinya ia menyalahkan isterinya--kebenaran sendiri.
Kalau takut dan tidak percaya, akan menggunakan kebenaran sendiri.
Kita hamba TUHAN mungkin jatuh dalam dosa, salah mengajar, kalau kita percaya TUHAN, jangan ragu mengaku kepada TUHAN, bereskan. Jangan tambah menyalahkan orang lain--tetap menyembunyikan dosa; keras hati.
Ayat 13:'"Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."'= Hawa juga ditanya--seharusnya: 'saya bodoh, TUHAN. Minta ampun.' Beres semua--, tetapi ia bukannya mengaku, malah menyalahkan ular--setan. Ini juga kebenaran sendiri--takut dan tidak percaya.
Kebenaran diri sendiri artinya menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain--seringkali suami menyalahkan isteri, isteri menyalahkan suami--, dan menyalahkan TUHAN. Hamba TUHAN seringkali menyalahkan TUHAN--tentang perumpamaan talenta--dan pengajaran yang benar. Sampai menyalahkan setan. Kalau sudah menyalahkan setan, sudah tidak bisa bertobat lagi; tetap telanjang, dosanya tetap tersembunyi dan rumah tangga--suami isteri---dalam suasana kutukan dan air mata.
Nomor satu, rumah tangga dijaga, jangan sampai takut dan tidak percaya--keras hati--sehingga tidak mau mengaku dosa.
- Saul.
Dua kali Saul melawan TUHAN--takut dan tidak percaya--:
- 1 Samuel 13: 6-10, 12-14
13: 6. Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit--sebab rakyat memang terdesak--maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
13:7. malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
13: 8. Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
13: 9. Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
13: 10. Baru sajaia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
13: 12. maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13: 13. Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
13:14. Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."
Dalam keadaan terjepit--kekurangan, kesulitan dan ancaman--hati-hati!
Harinya sudah tujuh hari, tinggal tunggu jamnya. Kalau jamnya sudah, sudah tinggal tunggu menit dan Samuel datang. Jangan tergesa-gesa!
Dalam keadaan terjepit, Saul takutpada musuh, sehingga tidak percayapada TUHAN--melawan TUHAN--karena mengikuti pikiran daging--logika--, yaitu membakar korban yang seharusnya dilakukan oleh Samuel. Ini adalah tahbisan yang salah.
"Kemarin saya sudah katakan: 'Gembala misalnya kaki, mau menjadi penyanyi. Penyanyi--misalnya tangan--mau menjadi kaki. Susah.'"
Membakar korban yang seharusnya dilakukan Samuel, artinya sekarang: menerima tahbisan/pelayanan dan penyembahan yang salahkarena terjepit. Ini bahaya!
Kalau istilah tadi: 'Aku memberanikan diri', itu adalah nekad. Tetapi Samuel katakan: 'Kamu bodoh'; bodoh dan nekad.
Hamba TUHAN yang menerima tahbisan dan penyembahan yang salah, dia adalah hamba TUHAN yang bodoh dan nekad. Sudah tahu salah, tetapi diterima terus karena takut pada sesuatu. Sangat berbahaya!
Akibatnya: justru terjadi kegoncangandalam pelayanan--kerajaan itu bicara tentang tempatnya imam-imam dan raja-raja--; letih lesu dan beban berat--masalah-masalah datang--dalam pelayanan; mulai tidak setia lagi dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Kalau ada tahbisan dan penyembahan palsu, tidak mungkin ia terus bertahan setia. Coba selidiki! Tidak mungkin kuat, pasti goncang!
- Saat diberkatilebih hati-hati!
1 Samuel 15: 13-15, 23-24
15: 13. Ketika Samuel sampai kepada Saul, berkatalah Saul kepadanya: "Diberkatilah kiranya engkau oleh TUHAN; aku telah melaksanakan firman TUHAN."
15:14. Tetapi kata Samuel: "Kalau begitu apakah bunyi kambing domba, yang sampai ke telingaku, dan bunyi lembu-lembu yang kudengar itu?"
15: 15. Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksuduntuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."
15: 23. Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."
15: 24. Berkatalah Saul kepada Samuel: "Aku telah berdosa, sebab telah kulangkahi titah TUHAN dan perkataanmu; tetapi aku takut kepada rakyat, karena itu aku mengabulkan permintaan mereka.
'dengan maksud'= maksud hati.
Padahal perintah TUHAN lewat Samuel: Semua--mau gemuk, kurus, rajanya--harus ditumpas, tetapi Saul memilih-milih dengan maksud dipersembahkan pada TUHAN. Maksudnya memang baik, tetapi tidak sesuai dengan perintah TUHAN. Jangan main-main kalau tidak sesuai dengan perintah TUHAN--hanya sesuai keinginan daging!
Dalam keadaan diberkati, Saul takutpada rakyat--kalau hamba TUHAN takut pada jemaat, apalagi kalau jemaat yang tiap bulan kirim beras ke gereja. Apa yang jadi kelemahannya, tidak berani ngomong--nanti beras tidak dikirim lagi. Jangan! Kalau takut pada manusia, tidak akan percayapada TUHAN karena mengikuti maksud hati--keinginan daging. Hati-hati!
Saul tidak menumpas binatang yang gemuk dan tidak membunuh raja--melawan TUHAN--, sehingga ia kehilangan kerajaan. Seringkali hamba TUHAN diperhadapkan pada jemaat yang minta sesuatu yang salah--seperti memberkati kawin campur--, lalu dituruti karena takut nanti lembu-lembu tidak datang lagi. Ini tantangan. Hati-hati dalam keadaan diberkati! Berkat itu dari TUHAN, bukan dari siapa-siapa. Jangan takut!
Sidang jemaat juga, saat diberkati, jangan takut pada sesuatu dan melawan TUHAN!
Kalau tidak sesuai perintah TUHAN, akibatnya: kehilangan kerajaan, artinya meninggalkan jabatan pelayanan. Saat-saat diberkati ini justru banyak yang meninggalkan jabatan pelayanan. Kita harus hati-hati!
Tadi goyah dan goncang, mulai tidak setia karena mempertahankan tahbisan yang salah. Benar-benar hati-hati! Akhirnya tinggalkan ibadah dan jabatan pelayanan yang dipercayakan TUHAN. Banyak terjadi sekarang. Sekarang bahkan sudah dilegalkan dengan seribu satu alasan. Tetapi alasan yang benar adalah karena takut dan tidak percaya saat diberkati maupun terjepit.
Ini berarti kehilangan kerajaan Seribu Tahun Damai--kerajaan imam-imam dan raja-raja--; kehilangan Firdaus--ibadah pelayanan dalam suasana kutukan: letih lesu dan beban berat; keruntuhan sampai kebinasaan.
Hati-hati dalam tahisan! Pertahankan yang benar--tahbisan dan penyembahan yang benar--, dan TUHAN pasti tolong, apapun yang kita hadapi!
- Petrus.
Yohanes 18: 17, 25-27
18:17. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada Petrus: "Bukankah engkau juga murid orang itu?" Jawab Petrus: "Bukan!"
18:25. Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"
18:26. Ia menyangkalnya, katanya: "Bukan." Kata seorang hamba Imam Besar, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"
18:27. Maka Petrus menyangkalnyapula dan ketika itu berkokoklah ayam.
'murid'= menunjuk pada pengajaran.
Petrus takutdan tidak percaya; ia takut menderitasengsara daging bersama TUHAN sehingga ia menyangkal TUHAN tiga kali: menyangkal firman pengajaran yang benardan menyangkal Yesus sebagai sahabatnya--menyangkal kasih.
Ini banyak terjadi, karena tidak mau sengsara daging; mau yang enak bagi daging sehingga tingalkan pengajaran yang benar. Petrus yang senior, hebat--bisa berjalan di atas air, mengalami mujizat-mujizat--, bisa menyangkal firman dan kasih. Apalagi kita yang masih baru dan lain-lain. Harus ekstra hati-hait!
Petrus menyangkal pribadi Yesus--pengajaran yang benar dan kasih--sehingga ia berdusta dan jadi sama seperti setan yang seharusnya binasa selamanya. Tetapi masih tertolong oleh kokok ayam.
Jalan keluar menghadapi dosa penakut dan tidak percaya:
Lukas 22: 41-4422: 41. Kemudian Ia menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batujaraknya, lalu Ia berlutut dan berdoa, kata-Nya:
22: 42. "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawanini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi."
22: 43. Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.
22: 44. Ia sangat ketakutandan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.
Yesus sebagai manusia biasa seperti kita--kecuali tidak berbuat dosa--saat menghadapi salib--cambuk yang berduri, paku--, Ia juga takut. Itu untuk menanggung ketakutan-ketakutan kita. Tetapi Ia hilangkan takutnya dan percaya: '
Bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu.'
'
sepelembar batu'= Yesus menanggung kekerasan hati kita--keras hatinya Adam dan Hawa, Saul keras hati dua kali, dan Petrus juga keras hati. Sudah tahu kalau Yesus bisa membangkitkan orang mati, tetapi baru diancam, ia sudah takut dan tidak percaya--keras hati. Sudah lihat dengan mata kepala sendiri anak perempuan dua belas tahun mati bisa bangkit. Seharusnya ia tahu kalaupun ia mati, ia bisa dibangkitkan. Tetapi karena keras hati, ia tidak berani--belum nyawanya sudah tidak berani, bagaimana kalau menghadapi pra aniaya antikris? Kita sungguh-sungguh hari-hari ini.
"
Maaf, seringkali pedagang berdosa karena uang 500. Takut pembeli tidak mau, kalau ditawar menjawab: Saya sudah rugi. Tetapi tokonya tambah besar."
Kami hamba TUHAN takut dan tidak percaya, jemaat juga. Karena itu jalan keluarnya adalah
Dia tanggung selempar batu--hati yang keras. Sudah dipelihara TUHAN, tetapi masih takut dan tidak percaya. Ini bahaya!
'
ambilah cawan ini dari pada-Ku'= secara logika, benar, karena Dia tidak bersalah. Seharusnya Dia mendapatkan penghargaan karena bisa membangkitkan orang mati, memberi makan lima ribu orang.
'
tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi' = Yesus ketakutan, karena Ia tahu manusia juga dalam ketakutan.
Jalan keluarnya adalah
lewat doa penyembahan, kalau perlu disertai puasa--pemerasan daging. Lewat doa penyembahan, TUHAN menerima lemparan batu--menanggung kekerasan hati--untuk melembutkan hati kita, supaya kita tidak takut dan percaya.
Dalam ketakutannya, Yesus sebagai manusia berdoa menyembah di Getsemani. Ia mengalami perobekan/penyaliban daging dari daging yang takut pada salib. Siapa yang tidak takut malam ini? Semua takut.
"
Saya dulu--tahun 1997 awal--, hanya infeksi tenggorokan saja, sudah takut, mengira mau mati. Sampai telepon mertua saya jam 2 malam. Untung diterima: 'Kenapa?' Saya katakan: 'Seperti mau mati hari ini.' Tetapi beliau katakan: 'Tenang, doa'. Tadinya saya sudah doa sendiri: 'Seperti Hizkia, tambahkan 15 tahun, TUHAN.' Tetapi om Pong katakan: 'Tenang, berdoa.' Besok periksa, ternyata infeksi tenggorkan. Malu saya, gembalanya begini, bagaimana jemaatnya? Sampai TUHAN berikan 2 pelajaran. Yang satunya jemaat. Ada jemaat ditanya pengerja: Bapak sakit, kalau bapak sembuh?: Saya bangga pada Yesus: kalau bapak tidak sembuh?: Saya bangga pada Yesus.' Saya menangis mendengar kesaksian pengerja: 'Saya kalah dengan jemaat.' Waktu ke Belanda, saya bertemu Pdt Totaijs. Lihat keadaannya sakit, saya dan isteri yang menangis, tetapi dia berkata: Tenang...mempelai. Ketakutan melanda semua orang. Waktu bangunan sudah hampir selesai di Malang, dengar berita: Nanti kita ibadah pembukaan saja, karena kita sudah menyumbang dari dulu. Setelah itu kita pergi. Saya diusir dari gereja yang lama tanpa ada kesalahan, tapi om Pong pesan: 'Kalau secara surat, itu kamu yang di sana. Tapi karena diusir, berikan. Tidak usah berebut. Gereja bukan gedungnya, tetapi orangnya. Yang penting gereja yang rohani.' Waktu itu tahun 1995 (masih lajang). Lalu saya tidak enak makan dan lain-lain, om Pong telpon jam 12 malam: 'Pak Wi, kalau nanti jemaat tinggal satu, kamu layani yang bagus ya.' Saya tidak bisa jawab. Saya hanya menangis. Karena itu waktu bu Ani bilang: 'Tidak ada yang datang', saya jawab: 'Satu saja yang datang, saya layani.'"
Karena itu jangan takut, tetapi tetap percaya! Jangan melawan TUHAN! TUHAN tolong kita.
Di taman Getsemani, Yesus menanggung kekerasan hati kita dan sebagai manusia, Dia berdoa dan menyembah untuk mengalami perobekan daging yang takut akan salib, sehingga Ia berkata: '
Bukan kehendak-Ku yang jadi, tetapi kehendak-Mu.'
Inilah
percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Allah Bapa.
Kemarin, Ester:
'
Kalau aku harus mati, biarlah aku mati.'
Yesus percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Allah Bapa=
takut akan TUHAN.
Karena takutnya, banyak kali kita katakan:
Kali ini saja saya berbuat dosa. Kalau mati, mau apa? Jangan berani-berani! Sekarang, berubah dari takut dan tidak percaya menjadi takut akan TUHAN. Kita banyak menyembah, tambah puasa, doa semalam, supaya;
keras hati diubahkan jadi lembut;
takut dan tidak percaya diubahkan menjadi takut akan TUHAN.
Waktu itu Yesus percaya dan mempercayakan diri pada Allah Bapa, dan malaikat datang memberi kekuatan. Bagi kita sekarang,
kalau kita berdoa menyembah TUHAN sampai takut akan TUHAN saat menghadapai apapun, Roh Kudus akan turun atas kita.
Bukti takut akan TUHANadalah urapan Roh Kudus.
Yesaya 11: 1-311: 1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11: 2. Roh TUHANakan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11: 3. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.
(terjemahan lama)
11:3.Bahkan, iapun akan bernafas dalam takut akan Tuhandan tiada ia akan menghukumkan seturut pemandangan matanya, dan lagi tiada ia akan memutuskan hukum seturut pendengaran telinganya.
Sungguh-sungguh, ketakutan ini sangat mengganggu.
"
Baru-baru saya mengadakan ibadah persekutuan ini, saya takut kalau bersamaan dengan pendeta senior, siapa yang mau datang karena tanggalnya sama. Bagaimana saya bisa berkhotbah demikian? Tetapi saya dituduh menyamai. Saya takut betul. Tetapi sekarang, mau satu yang datang, saya layani, berarti yang butuh baru satu. Terima saja, tidak ada masalah, itu semua kepercayaan TUHAN. Ini saya ungkapkan, supaya kalau ada yang punya pengalaman seperti saya, bisa diubahkan. Itu adalah takut pada sesuatu sampai meremehkan, melawan TUHAN. TUHAN tolong kita semua."
'
kesenangannya ialah takut akan TUHAN'= bernafas dalam takut akan TUHAN. Inilah orang dalam urapan Roh Kudus, yaitu seperti Yesus. Lucifer hebat, tetapi tidak takut akan TUHAN.
Kelebihan Yesus hanya satu, yaitu takut akan TUHAN. Kita juga. Mau di manapun, kita tetap takut akan TUHAN. Hati-hati! Udara selain ada Oksigen, juga ada roh jahat dan najis.
Saat diancam dan mau melawan, ambil nafas dan tidak usah melawan. Saat mata memandang yang najis, juga ambil nafas dan takut akan TUHAN. Amanlah dunia ini kalau semua bernafas dengan takut akan TUHAN.
"
Kalau dulu, saya salah lagi, saya takut mati. Ada pengerja salah, saya diam, kalau mati bagaimana? Tetapi sekarang, takut akan TUHAN. Sampai kalau saya harus memulangkan pengerja atau siswa, saya minta maaf dulu: 'Ampunilah om ya, sudah saatnya.' Saya takut salah. Ini nasib orang. Bukan dia yang minta maaf, saya yang minta maaf. Inilah takut akan TUHAN--puncak urapan Roh Kudus."
Bukti takut akan TUHAN:
- Amsal 8: 13
8:13. Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Bukti takut akan TUHAN yang pertama: bukan hanya tidak mau berbuat dosa--kalau tidak mau, digoda terus bisa akhirnya mau--, tetapi membenci dosa dan dusta. Itulah urapan Roh Kudus. Kalau membenci, mendekat atau menggodapun tidak bisa.
- Yesaya 11: 4-5
11: 4. Tetapi ia akan menghakimi orang-orang lemah dengan keadilan, dan akan menjatuhkan keputusan terhadap orang-orang yang tertindas di negeri dengan kejujuran; ia akan menghajar bumi dengan perkataannya seperti dengan tongkat, dan dengan nafas mulutnya ia akan membunuh orang fasik.
11: 5. Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Bukti takut akan TUHAN yang kedua: adil dan jujur.
Adil= tidak memihak siapa-siapa, tetapi TUHAN. Mulai di rumah tangga, tidak memihak siapapun, tetapi TUHAN. Di jemaat juga. Kalau memihak, berarti tidak ada urapan; tidak takut akan TUHAN. Keadilan itu hanya memihak TUHAN--pengajaran yang benar. Semua harus sesuai dengan pengajaran yang benar.
Jujur= ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
Inilah orang yang bernafas dengan takut akan TUHAN; selalu dalam urapan Roh kudus, bahkan puncak urapan Roh Kudus.
Kalau sudah demikian, tidak ada lagi ketakutan pada sesuatu, tetapi kita bisa percaya dan menyerah sepenuh pada TUHAN.
Yesaya 11: 111: 1. Suatu tunas akan keluar dari tunggulIsai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
Mungkin hidup kita bagaikan tunggul hari-hari ini.
Tunggul ini ada ceritanya di kitab Keluaran. Waktu Firaun membuat kota perbekalan Pitom dan Raamses, orang Israel diperbudak untuk membuat batu bata dan membakar dengan tunggul gandum. Pertama, tunggul gandum diberi oleh Firaun, tetapi setelah Israel mau keluar dari Mesir--Musa menghadap Firaun--, mereka diperberat. Israel harus membuat batu bata dengan jumlah yang sama dengan sebelumnya, tetapi harus mencari tunggul sendiri.
Arti tunggul sekarang, kehidupan yang dipakai dalam pembangunan babel--jahat, najis, kasar, keras--, tidak ada harapan sama sekali. Bukan buah gandum, kalau buah gandum itu firman.
Secara jasmani, tunggul juga tidak ada harapan, tidak ada masa depan, hidupnya tidak berarti, tidak berharga dan lain-lain.
Tetapi malam ini,
kalau kita mau takut akan TUHAN--bernafas dalam takut akan TUHAN; diurapi Roh Kudus--, maka Roh Kudus mampu membuat kita
bertunas, berbunga dan berbuah!
Tunggul apa kita malam ini? Secara rohani--dalam pelayanan tidak maju-maju, tidak bisa--dan jasmani.
Jalan keluarnya adalah
banyak menyembah TUHAN sampai takut akan TUHAN dan diurapi Roh Kudus, sehingga tunggul gandum bisa bertunas, berbunga dan berbuah.
- Bertunas= hidup benar dan suci.
Sekalipun sudah najis--dipakai setan--, kalau disentuh Roh Kudus, dia akan bertunas malam ini.
Secara rohani, bisa hidup benar dan suci.
Secara jasmani, apa yang sudah mati dan tidak ada harapan, bisa diberkati oleh TUHAN.
Mazmur 133: 2-3
133: 2. Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
133: 3. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupanuntuk selama-lamanya.
Kalau TUHAN yang perintahkan berkat, tidak ada yang bisa menghalangi.
Mari, pelayanan yang sudah mati, kalau TUHAN perintahkan jemaat, bisa datang. Pelayanan yang sudah mati bisa hidup kembali. TUHAN tolong kita. Sidang jemaat, asal ada urapan, TUHAN akan perintahkan berkat dan tidak bisa dihalangi oleh apapun.
- Berbunga. Bunga itu sangat indah. Artinya Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh Kudus--kemampuan ajaib dari Roh Kudus--sehingga kita bisa melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.
Jangan takut jadi gembala, takut tidak bisa khotbah. Kalau ada Roh kudus, bisa. TUHAN tolong.
"Saya ingat satu cerita yang saya alami. Saya tidak pernah lihat komputer tahun 1991. Tahu-tahu saat saya sudah selesai sekolah alkitab, saya disuruh terima telepon, kemudian disuruh pegang komputer. Orangnya dua hari lagi mau keluar. Saya tidak tahu bagaimana menyalakan. Saya disuruh belajar, diberi lagu zangkoor untuk diketik. Saya tidak tahu apa, tetapi disuruh ketik. Saya ketik dan jadi. Lalu murid sekolah minggu yang sudah sekolah komputer di Surabaya datang bertamu dan tanya saya ketik apa. Saya bilang ketik lagu menggunakan program WordStar. Dia katakan: 'Pembohong, tidak mungkin.' Lari dia. Dia sarjana, tetapi ketika tanya, dia tidak percaya. Inilah karunia Roh Kudus. Kemampuan ajaib lebih dari ijazah, lebih dari apapun. Ini yang harus kita kejar."
Tidak usah takut kalau TUHAN menetapkan kita jadi apa, Dia sudah berikan karunia kepada kita.
Jika kita melayani TUHAN sesuai dengan jabatan dan karunia, kita akan memakai jubah indah seperti Yusuf; kita sedang berbunga indah.
"Kaum muda, kalau kaum muda sungguh-sungguh diurapi--takut akan TUHAN, hidup benar dan suci, dipakai TUHAN--, engkau bagaikan bunga yang sedang berkembang, sangat indah hidupmu. Tetapi kalau tidak takut akan TUHAN--melawan TUHAN, orang tua--, engkau adalah bunga yang layu sebelum berkembang."
Serius! Semua indah kalau kita melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan.
- Berbuah= buah-buah Roh; berubah.
Roh Kudus mengubahkan kita sampai menghasilkan sembilan buah Roh.
Galatia 5: 22-23
5: 22. Tetapi buah Roh ialah: kasih(1), sukacita(2), damai sejahtera(3), kesabaran(4), kemurahan(5), kebaikan(6), kesetiaan(7),
5: 23. kelemahlembutan(8), penguasaan diri(9). Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Sembilan buah Roh dibagi menjadi tiga:
- Kasih, sukacita, damai sejahtera= gambar Allah Bapa--TUHAN. Dulu manusia kehilangan gambar Allah, sehingga jadi sama seperti anjing dan babi--Petrus sampai sama seperti setan--, tetapi sekarang mau dikembalikan ke gambar Allah lewat kekuatan Roh Kudus.
- Kesabaran, kemurahan, kebaikan= gambar Anak Allah--Yesus.
- Kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri= gambar Allah Roh Kudus--Kristus.
Jadi, kita dikembalikan pada gambar Allah Tritunggal. Ini bisa kita lihat pada wajah Yesus.
Mari, banyak menyembah supaya kita berbuah--berubah--, dan kembali pada gambar Allah Tritunggal.
Gambar Allah Tritunggal ini pernah ditunjukkan Yesus saat menyembah di atas gunung yang tinggi--wajah yang menyinarkan matahari.
Lewat doa penyembahan, sedikit demi sedikit gambar Allah masuk dalam hidup kita. Wajah yang bercahaya bagaikan matahari kembali menyinari kita.
Bukti kita kembali pada gambar Allah Tritunggal adalah wajah kita berseri-seri.Jangan muram!
Kita pulang dengan wajah berseri. Banyak kali kita diajarkan mimik wajah, bukan aslinya. Ini bukan dari hati. Kalau wajah Allah Tritunggal, dari hati. Tidak usah dibuat-buat; apa adanya. Biarpun dibuat-buat, akan kelihatan.
Wajah muram dan sedih, pandang wajah Yesus! Mungkin belum semuanya, tetapi mulai ada satu/dua buah yang membuat wajah berseri.
Mazmur 34: 6
34: 6. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya, maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu.
Kalau wajah berseri, tidak akan dipermalukan TUHAN, tetapi kita bisa memuliakan TUHAN.
Pandang wajah Yesus malam ini--mungkin sedang susah--, biar Roh Kudus menolong kita untuk bisamemiliki wajah berseri, sehingga kita tidak dipermalukan, tetapi memuliakanTUHAN.
Amsal 15: 13
15: 13. Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat.
Wajah berseri, artinya tidak ada lagi kesedihan, kepahitan, kepedihan, ketakutan, kenajisan, putus asa, kecewa dan lain-lain, tetapi yang ada hanya mengasihi TUHAN dan damai sejahtera. Lupakan semua! Berbuahlah malam ini! Sungguh-sungguhlah malam ini dan mau bertunas--hidup benar--, berbunga--melayani TUHAN---dan berbuah--wajah berseri dan tidak ada lagi ketakutan, tetapi hanya mengasihi TUHAN dan damai.
Kalau sudah ada hati damai, kita bisa menampung angka sembilan--angka sembilan menunjuk pada kasih karunia TUHAN.
Artinya:
- Imam Besar akan datang dengan tangan kasih karunia untuk menyelesaikan dan menolong kitatepat pada waktunya.
Ibrani 4: 14-16
4: 14. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4: 16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Tangan kasih karunia Imam Besar diulurkan untuk menolong kita tepat pada waktunya. Masalah apa saja, bahkan yang sudah mustahil, ada anugerah TUHAN yang besar yang mampu menyelesaikannya dan menjadikan semua indah pada waktunya.
- Pengkhotbah 3: 11
3: 11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Anugerah yang besar dari Imam Besar sanggup menjadikan semua indah dan berhasilpada waktunya.
- 1 Tesalonika 5: 23-24
5: 23. Semoga Allah damai sejahtera menguduskankamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacatpada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5: 24. Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
TUHAN tidak pernah menipu! Tangan kasih karunia sanggup menyempurnakan tubuh, jiwa dan roh kitajadi sama mulia dengan Dia. Kita bersama dia selama-lamanya.
Mari, kasih karunia dibagikan kepada kita semua. Dia setia dan menggenapi janji. Mohon Roh Kudus menjamah kita malam ini biarpun kita sudah tunggul, tidak bisa apa-apa, hancur, najis, gagal. Kalau Roh Kudus menyentuh kita, kita benar-benar bertunas, berbunga dan berbuah. Ada harapan baru. Semua indah dan baik pada waktunya, sampai sempurna seperti Dia.
TUHAN memberkati.