Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.

Tema: Wahyu 21: 5: "Aku menjadikan segala sesuatu baru."

Wahyu 21: 5

21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Sebenarnya, di dalam kitab Kejadian pada awal penciptaan, TUHAN sudah menciptakan langit bumi serta isinya termasuk manusia yang sama mulia dengan TUHAN--satu gambar dengan TUHAN--dan manusia ditempatkan di taman Eden. Semua baik dan semua bahagia pada waktu diciptakan. Tetapi sayang, manusia diperdaya oleh ular/setan sehingga berbuat dosa dan telanjang--kehilangan gambar dan kemuliaan Allah; kebenaran; kesucian; dan kasih Allah. Ini yang terjadi dan manusia diusir ke dunia dan hidup dalam suasana kutukan, yaitu penderitaan, air mata dan lain-lain.

Kejadian 6: 11-12
6:11. Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan.
6:12. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusakdi bumi.

Di dalam dunia, manusia seharusnya sadar dan bertobat, tetapi ternyata manusia menjalankan hidup yang rusak. Artinya: hidup dalam kejahatan, kekerasan, kenajisan--dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan--; sama dengan hidup menuruti hawa nafsu daging. Ini di dalam dunia.
Juga termasuk hamba TUHAN dan pelayan TUHAN. Sama seperti perumpamaan Yesus, yaitu perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah--di Bait Alllah berarti hamba TUHAN/pelayan TUHAN--, sehingga dicap 666--menjadi sama dengan antikris. Bayangkan, ada di bait Allah bukan jadi sama mulia dengan Allah, tetapi jadi sama dengan antikris--anti urapan Roh Kudus; tanpa urapan Roh Kudus; hanya manusia darah daging, seperti binatang buas yang tidak mewarisi kerajaan sorga dan hanya untuk dibinasakan selamanya. Antikris adalah binatang buas dari darat.

TUHAN tidak rela bila manusia yang diciptakan-Nya--apalagi pelayan TUHAN/hamba TUHAN--menjadi sama dengan antikris dan dibinasakan. Oleh sebab itu TUHAN mau menciptakan langit dan bumi yang baru; juga manusia baru yang sama mulia dengan TUHAN untuk ditempatkan di Yerusalem baru selamanya. Jangan sampai kita semua hanya hidup menuruti hawa nafsu daging; kekerasan hati, kejahatan dan kenajisan, sampai tampil seperti binatang buas--tanpa urapan Roh kudus: tubuh, jiwa, dan rohnya daging--tadi dicap 666 oleh antikris; angka 6 menunjuk pada angka daging yang tidak mewarisi kerajaan sorga; binasa selamanya. TUHAN mau menciptakan yang baru.

Prosesnya disebut dengan PEMBAHARUAN.
Dalam Wahyu 21, ada 4 macam pembaharuan(diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Sore):

  1. Wahyu 21: 1= pembaharuan langit dan bumi yang baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi I, 19 April 2012-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Ciawi IV, 28 Februari 2013-Kamis Pagi).

  2. Wahyu 21: 2-3= pembaharuan manusia baru (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Persekutuan Ciawi V, 28 Februari 2013-Kamis Soresampai Ibadah Persekutuan Jakarta V, 10 Oktober 2013-Kamis Sore).

  3. Wahyu 21: 4-8= pembaharuan suasana baru (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 14 Oktober 2014-Selasa Sore).
  4. Wahyu 21: 9-27= pembaharuan Yerusalem baru sampai kekal.

AD 3. PEMBAHARUAN SUASANA BARU

Pembaharuan suasana baru dibagi menjadi 4:

  1. Wahyu 21: 4= suasana tanpa maut (diterangkan mulai dari Ibadah Kunjungan Jakarta I, 17 November 2015-Selasa Soresampai Ibadah Kunjungan Jakarta II, 18 November 2015-Rabu Pagi, ditambah Ibadah Kunjungan Jakarta I, 09 Agustus 2016-Selasa Soresampai Ibadah Kunjungan Jakarta II, 10 Agustus 2016-Rabu Pagi).

  2. Wahyu 21: 5-6= suasana kepuasan/kebahagiaan sorga (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta III, 18 November 2015-Rabu Sore).
  3. Wahyu 21: 7= suasana kemenangan (diterangkan pada Ibadah Kunjungan Jakarta IV, 19 November 2015-Kamis Pagi).
  4. Wahyu 21: 8= suasana kesucian dan kesempurnaan.

AD. 2. Suasana kepuasan/kebahagiaan sorga
Wahyu 21: 5-6
21:5. Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."
21:6. Firman-Nya lagi kepadaku: "Semuanya telah terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata air kehidupan.

Suasana baru yang sama dengan suasana kepuasan sorgaadalah KEPUASAN SEJATI YANG BERASAL DARI AIR KEHIDUPAN ROH KUDUS. Tanpa Roh Kudus, haus semua.

Yohanes 4: 7-10, 15-18
4:7. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."
4:8. Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
4:9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."
4:15. Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya
aku tidak hausdan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16. Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17. Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18. sebab engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."

Ini tentang perempuan Samaria--bangsa kafir--; termasuk perempuan Kanani yang lidahnya menjilat roti.
Tanpa Roh Kudus--air kehidupan sorga--, perempuan Samaria dan perempuan Kanani--bangsa kafir--menjadi haus. Artinya: tidak puas/kering rohani.

Sehebat apapun bangsa kafir, kalau tanpa Roh Kudus, pasti menjadi haus.
Akibatnya:

  1. Perkataannya kering--sia-sia. Ini adalah deteksi apakah rohani kita kering atau tidak. Bahkan kami hamba TUHAN sampai di mimbarpun juga kering--hanya bicara kesalahan orang, apalagi tidak benar. Jemaat juga akan kering kalau gembalanya kering.

    "Ini awasan bagi saya. Bukan saya sombong. Kalau lapar--sebelum menjadi hamba TUHAN--, saya sudah tahu dan sudah merasakan. Lapar setelah jadi hambaTUHAN juga sudah pernah. Tidak apa-apa. Pertama berontak, lalu sadar. Tetapi jangan kering. Kalau kering, mau jadi apa? Tidak bisa apa-apa."

    Perkataan kering= bersungut-sungut, mulai dusta, gosip, fitnah--benar jadi salah, yang salah jadi benar, sampai menghujat TUHAN.
    Menghujat TUHAN= menyalahkan dan menghambat pemberitaan firman pengajaran yang benar dan mendukung, mengagungkan yang salah, hanya karena manusia, uang, atau kedudukan. Ini sudah terang-terangan menghujat TUHAN!

    Istilah untuk bangsa kafir adalah perkataan kering ini sama seperti anjing yang kembali menjilat muntah--perempuan Kanani. Tetapi bersyukur, akhirnya dia menjilat roti. Kalau perkataan kering, tidak akan pernah puas.

  2. Perempuan Samaria ini setiap kali pergi ke sumur di dunia ini, menimba dan minum, lama-lama tidak puas lagi dan menimba air lagi. Terus begitu.
    Jadi, akibat yang kedua: mencari kepuasan semu di dunia--fatamorgana di padang pasir. Kelihatan ada air di sana, datang ke sana, ternyata tidak ada. Berkurang lagi airnya dan tambah haus. Lihat lagi di tempat lain, ternyata juga tidak ada. Itulah kepuasan semu; kelihatannya saja enak, pesta padahal tidak ada kepuasan, tetapi kekeringan.

    Kalau mencari kepuasan semu di dunia; minum air sumur dunia, kita akan jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum--merokok, mabuk, narkoba--, kawin-mengawinkan. Perempuan Samaria ini lima kali kawin cerai dan yang berikutnya bukan suaminya lagi--seks bebas. Ini sama seperti babi yang mandi, kembali lagi ke kubangan.

  3. Yohanes 4: 9
    4:9. Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)

    Kalau perkataannya kering dan perbuatannya najis, akibat yang ketiga adalah Yahudi--Israel--dan Samaria--kafir--tidak bisa bergaul. Artinya: tidak bisa mencapai kesatuan tubuh Kristus.

    Tubuh Kristus mulai dari dalam nikah, penggembalaan, antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna. Tetapi di sini, Israel dan kafir tidak bisa bergaul karena ada kebenaran sendiri yang menimbulkan kepahitan hati, iri hati, kebencian tanpa alasan, sampai dendam, sehingga tidak bisa masuk dalam kesatuan tubuh Kristus yang sempurna; tidak bisa menjadi mempelai wanita TUHAN, berarti ketinggalan saat Yesus datang kedua kali dan binasa selamanya.

    Biarlah kita tingkatkan pergaulan--fellowship--berdasarkan firman pengajaran yang benar--ranting melekat pada pokok anggur yang benar.
    Kita harus berfellowship! Tetapi waspada, ada dua larangan TUHAN untuk berfellowship:

    1. 1 Korintus 5: 11
      5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergauldengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul(1), kikir(2), penyembah berhala(3), pemfitnah(4), pemabuk(5)atau penipu(6); dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

      'makan bersama'= fellowship--makan firman.

      Larangan TUHAN untuk berfellowship yang pertama: tidak boleh bersekutu dengan orang yang mempertahankan enam dosa yang mendarah daging--tidak mau bertobat, bahkan terus menyalahkan orang. Kalau kita makan bersama, kita akan mewarisi dosanya.

      Seperti pokok dan carang. Kalau pokoknya kecut, pasti buahnya juga kecut. Tidak bisa tidak! Dulunya kita suci, bisa jadi cabul juga. Dan banyak terjadi. Dulunya bayar persepuluhan, lalu jadi kikir karena mewarisi dosa-dosa.

      Harus bersekutu, tetapi dalam firman pengajaran yang benar; pokok anggur yang benar. Kalau carang melekat pada pokok anggur yang benar, cepat atau lambat akan berbuah manis. Itu yang kita warisi dari Yesus. Jangan sembarangan!

      Mau menikah, jangan lihat mobilnya. Lama-lama ditabrak oleh mobilnya kalau bertengkar. Jangan! Lihat pokok anggurnya! Mau tergembala, lihat pengajarannya! Mau bersekutu, jangan lihat orangnya, nanti jadi kelompok, tapi lihat pengajarannya, lihat Yesus--tidak akan berkelompok--dan kita akan jadi satu kesatuan.

    2. Roma 16: 17=> peringatan.
      16:17. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

      Larangan TUHAN yang kedua untuk berfellowship: tidak boleh bersekutu dengan orang yang pengajarannya berbeda dengan yang sudah kita terima.

      "Bagi kita lulusan Lempin-El gampang, tinggal buka catatan, sudah tahu apakah pengajarannya beda atau tidak.
      Kalau yang mengajar berbeda, itulah yang memecah belah. Kalau kita mendukung, kita ikut memecah belah, bukan menyatukan tubuh Kristus. Kalau mengajar yang benar, itu tidak memecah belah. Sekalipun hebat, kalau ia tidak bertobat dan malah salahkan orang lain, dia itulah pemecah belah. Termasuk saya harus diperiksa sebagai pembicara tentang dua hal ini: kebenaran dan kesucian hidup--jangan ada enam dosa yang mendarah daging. Coba kalau saya kikir, kemudian datang ke sini berkata: 'Ayo korban!' tetapi saya sendiri tidak berkorban. Kalau saudara bergaul dengan saya, saudara ikut kikir juga. Dan juga ajarannya. TUHAN tolong kita semua.
      "

      Jangan sembarang bergaul!

Inilah akibat dari haus/kering rohani, yaitu tidak bisa menjadi mempelai wanita.

"Kalau saya tanya Lempinel: 'Kita boleh fellowship?': 'Boleh': 'Salah, harus fellowship!'"

Tidak ada yang melarang untuk fellowship,tetapi dengan pokok anggur yang benar.Kalau sudah tidak benar hidupnya dan tidak benar ajarannya, jangan bergaul. Bukan memusuhi, tetapi hindari!Siapa tahu, masih ada pertolongan TUHAN bagi kehidupan yang sudah menyimpang. TUHAN tolong kita semua.

Oleh sebab itu, kita harus menerima Roh Kudus--air kehidupan dari sorga. Inilah suasana baru, yaitu suasana kepuasan sejati dari sorga yang berasal dari air kehidupan dari sorga.

Yohanes 4: 10
4:10. Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."

Pembaptis Roh hanya pribadi Yesus; yang mencurahkan air kehidupan Roh Kudus dari sorga. Dia harus mati ('lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi .....Aku akan mengutus Penghibur kepadamu'), bangkit dan naik ke sorga untuk mencurahkan Roh Kudus dari takhta sorga.

Kami hamba TUHAN hanya menolong. Jangan bergantung pada manusia, sebab pembaptis Roh adalah Yesus. Dia mencurahkan langsung dari sorga. Kalau perjanjian lama, memang masih memakai Tabernakel yang jasmani, jadi semua masih bersifat jasmani. Urapan Roh Kudus masih memakai minyak--dibuat dari minyak zaitun ditambah lima macam rempah-rempah, ditumbuk halus, dijadikan satu, kemudian dipercikkan. Tetapi sejak loteng Yerusalem, sudah langsung dari sorga.

Yohanes 16: 7
16:7. Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Yesus pergi= mati, bangkit dan naik ke sorga. Dia sudah siap dan Dia tawarkan kepada perempuan Samaria, juga kepada kita semua. Tetapi ada prosesnya. Yang benar bisa dapat, yang suci bisa dapat; yang sudah hancur seperti perempuan Samaria dan Kanaan, bisa.

Proses untuk menerima Roh Kudus--air kehidupan dari sorga--:

  1. Yohanes 4: 7
    4:7. Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku minum."

    Proses pertama menerima Roh Kudus: kita harus memberi Yesus minum di kayu salib; kita datang ke kayu salib.

    Yesus haus di kayu salib.
    Yohanes 19: 28-30
    19:28. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"
    19:29. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.
    19:30. Sesudah
    Yesus meminum anggur asamitu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

    Yesus sudah siap mencurahkan Roh Kudus, sekarang bagi kita juga bisa kalau ikuti prosesnya.
    Kita memberi minum Yesus dengan anggur asam bercampur empedu.
    Artinya: mengaku segala dosayang membuat hidup kita pahit getir. Kita mengaku dosa kepada TUHAN (vertikal) dan sesama (horisontal) dengan sejujur-jujurnya dan hancur hati karena dorongan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

  2. Proses kedua menerima Roh Kudus: Yesus meminum anggur asam bercampur empedu dan berseru: 'Sudah selesai'.
    Artinya: Dia menanggung; mengampuni segala dosa-dosa kita dan sudah selesai--jangan berbuat dosa lagi. Dia akan memberi kita minum anggur yang baru. Sungguh tidak seimbang. Semua yang Yesus lakukan itu untuk kepentingan kita--Ia tinggalkan sorga, turun ke dunia, mati di kayu salib--, bukan untuk Dia. Mari, manfaatkan malam ini!

    Bukan kebetulan kalau kita dalam keadaan najis, kotor, jahat, keras, dan sebagainya. Ada kesempatan memberi minum anggur asam kepada Yesus sampai Dia puas: Sudah selesai! Dan jangan berbuat dosa lagi. Maka Dia akan mencurahkan anggur baru--air kehidupan dari takhta sorga--kepada kita semua.

Tadi, proses untuk mendapatkan Roh Kudus.
Sekarang proses aliran Roh Kudus; air kehidupan dari takhta sorga--bagaimana Ia menguasai kita--:

  1. Yehezkiel 47: 3
    47:3. Sedang orang itu pergi ke arah timur dan memegang tali pengukur di tangannya, ia mengukur seribu hasta dan menyuruh aku masuk dalam air itu, maka dalamnya sampai di pergelangan kaki.

    Proses pertama: air kehidupan sampai di pergelangan kaki/mata kaki.
    Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada masuk pintu gerbang.

    Musa melihat kerajaan sorga di gunung Sinai, lalu TUHAN perintahkan Musa membuat kerajaan sorga di bumi, supaya di bumi sama seperti di sorga. Itulah Kemah Suci/Tabernakel. Alatnya sudah hancur, tetapi sekarang dalam arti rohani. Kalau mau hidup dalam suasana sorga, kita ikuti Tabernakel secara rohani.

    Masuk pintu gerbang, artinya: Roh Kudus mengurapi perjalanan hidup kita sehingga kita memiliki iman yang benar dan teguh--jangan iman yang salah.

    Iman yang benar dan teguh, yaitu:

    • Pengakuan bahwa Yesus adalah satu-satunya juruselamat, tidak ada yang lain. Dengan ini, tidak perlu dan tidak boleh kita belajar (maaf, bukan bicara soal negara, tetapi soal sorga), tidak bisa kita belajar agama lain. Karena kalau belajar agama lain, berarti kita masih membuka peluang untuk mengakui yang lain. Terserah pada masing-masing. Pegang ini! Waktu Israel masuk ke Kanaan, salah satu perintah TUHAN adalah: Kalau nanti kamu masuk ke Kanaan, di sana mereka juga ada ibadah. Tetapi, bukan hanya tidak boleh ikut ibadah, bertanyapun tidak boleh, karena nanti bisa terjerat. Hati-hati!

      "Itu yang tadi saya bilang, dosa yang tidak disadari karena sombong, berkata: Kami bisa, padahal sudah terjerat. Merasa kuat, padahal dia sudah masuk di situ."

      Mari, ada keyakinan yang teguh bahwa Yesus adalah satu-satunya juruselamat!

    • Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar; alkitab; pembukaan rahasia firman, yaitu ayat yang satu merenangkan ayat yang lain dalam alkitab.

      "Saya selalu katakan: sama seperti belajar matematika, rumus harus diterangkan rumus, baru hasilnya benar.Tidak boleh tidak ada rumusnya, itu namanya mencontek."

      Sekarang kita belajar alkitab, ayat menerangkan ayat, itulah pengajaran yang benar. Kalau ayat sudah menulis: Tidak boleh, ya jangan. Apa saja yang tertulis dalam alkitab, ikuti. Tidak boleh diubah-ubah sendiri. Seperti rumus, kalau diubah sendiri, akan jadi mahasiswa abadi. Bukan terlalu pandai, tetapi sudah agak tidak benar. Seringkali kita mau lebih bijaksana dari TUHAN, mau ubah-ubah alkitab. Ayat katakan: Tidak boleh, tetapi kita katakan: Boleh, karena ini lho. Bukan bijaksana lagi, tetapi terlalu bijaksana dan itu bahaya! Sungguh-sungguh, bukan sombong. Tetapi terlalu banyak yang mau lebih bijaksana dari TUHAN. Ini yang membingungkan.

      Mari, lawan dengan Roh Kudus. Kalau melawan dengan logika, kita akan terseret. Tetapi kalau kita melawan dengan Roh Kudus dan iman yang benar dan teguh, kita tidak akan pernah terseret.
      Saat kita bimbang--mendua hati, tidak tegas lagi--terhadap firman pengajaran atau belajar yang lain, tanpa disadari kita sudah keluar dari pintu--kehilangan iman; kehilangan keselamatan. Jangankan sempurna, selamatpun tidak bisa. Hati-hati!

      Pintu gerbang kerajaan sorga hanya untuk masuk mencapai tabut perjanjian. Sekali masuk, jangan pernah keluar dari pintu gerbang!

      Hanya kekuatan Roh Kudus yang mampu membuat kita hanya memandang TUHAN, kalau daging tidak bisa, karena daging selalu dipengaruhi pandangan.

  2. Yehezkiel 47: 4a
    47:4a. Ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku masuk sekali lagi dalam air itu, sekarang sudah sampai di lutut;

    Proses aliran Roh Kudus yang kedua: air sampai di lutut.
    Dalam Tabernakel, ditunjukkan dengan alat mezbah korban bakaran.

    Jadi, begitu masuk pintu gerbang, ada mezbah korban bakaran. Dulu, harus membawa binatang korban untuk disembelih dan dibakar, untuk pengampunan dosa.
    Sekarang tidak perlu lagi, karena sudah digenapkan oleh salib Yesus; kurban Kristus.

    Bagi kita sekarang, artinya Roh Kudus mengurapi lutut kita supaya tidak goyah, artinya kita tetap berdiri teguh di atas salib Kristus--kurban Kristus--; kita menghargai dan meninggikan kurban Kristus. Banyak yang mengukur cara menghargai dan meninggikan kurban Kristus ini dengan perjamuan suci. Belum tentu. Menghargai korban lewat perjamuan suci hanya sewaktu-waktu. Tetapi berdiri teguh di atas salib Yesus itu 24 jam; terus-menerus.
    Artinya sekarang: bertobat--berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN. Tadi sudah mengaku, diampuni, stop dan kembali pada TUHAN; mati terhadap dosa.

    Saat kita berbuat dosa, kita tidak menghargai kurban Kristus. Apalagi kalau kita sudah berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku, kemudian melayani perjamuan suci. Ini sangat menginjak-injak kurban Kristus. Bertobat = menghargai kurban Kristus. Kalau bertobat ditambah perjamuan suci, lebih mantap lagi.

    Hati-hati! Tanpa Roh Kudus, banyak lutut yang goyah.
    Artinya: tidak teguh dalam pengampunan; mulai mengulang dosa; sama dengan lumpuh di tempat tidur, mengarah pada puncak dosa kenajisan. Kalau dosa diulang-ulang, semua lumpuh--nikah, pelayanan, ekonomi--, tidak bisa maju.

    Malam ini, Roh Kudus bisa membuat kita mempunyai iman yang benar dan teguh--mengaku Yesus sebagai satu-satunya juruselamat. Murid-murid mengaku firman sampai mati syahid. Coba saat belum ada Roh Kudus, Petrus adalah orang yang nomor satu menyangkal TUHAN. Kalau bimbang, itu sudah kering. Kalau goyah, mulai mengulang dosa, saat itu kita kering.

  3. Yehezkiel 47: 4b
    47:4b. kemudian ia mengukur seribu hasta lagi dan menyuruh aku ketiga kalinya masuk ke dalam air itu, sekarang sudah sampai di pinggang.

    Proses aliran Roh Kudus yang ketiga: air sampai di pinggang.
    Pinggang= pinggul. Ini menunjuk pada bejana pembasuhan.

    Karena airnya dari takhta sorga, maka kita dikuasai Roh Kudus sampai dibawa ke takhta. Kita mengalami suasana baru--kepuasan sorga--di tengah dunia yang terkutuk karena manusia hidup rusak di bumi--lingkungan, ibadah rusak semua.

    Bejana pembasuhan, artinya Roh Kudus menolong kita untuk menggenapkan kehendak Bapa, yaitu mulai dengan masuk dalam baptisan air yang benar. Waktu Yesus datang kepada Yohanes Pembaptis, Ia ditolak: Aku tidak layak, seharusnya aku yang dibaptis. Tetapi TUHAN katakan:Lakukan, untuk melakukan kehendak Bapa.

    Kalau tidak ada urapan Roh Kdusu, bukan masuk baptisan, tetapi berbantah-bantah soal baptisan. Tetapi kalau ada Roh Kudus, kita mudah saja untuk digiring oleh Roh Kudus sampai menggenapkan kehendak Bapa masuk dalam baptisan air.

    Roma 6: 4
    6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Matius 3: 16
    3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbukadan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

    Baptisan air yang benar adalah orang yang sudah mati terhadap dosa--bertobat--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus sehingga bangkit--keluar dari air--bersama Yesus untuk menerima hidup yang baru--hidup sorgawi; langit terbuka.

    Ada hubungan yang erat antara keluar dari kuburan air dengan langit terbuka. Selama kita belum keluar dari kuburan air, langit tidak terbuka--belum memiliki jenis kehidupan sorga, tetap dilahirkan dari ibu yang kita kasihi dan hanya menghasilkan kehidupan duniawi yang cocok hidup di dunia. Tetapi lewat baptisan air yang benar--kuburan air--, kita bangkit bersama Yesus--keluar dari air; langit terbuka--dan kita mendapat hidup yang baru, jenis kehidupan sorga.

    Matius 6: 33
    6:33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

    Kalau dilahirkan oleh ibu--manusia darah daging--, kita patut kuatir apa yang dimakan, diminum, bagaimana masa depan kita. Tetapi setelah kita masuk baptisan air, kita berubah, karena kita sudah menjadi manusia sorgawi--yang dipikir adalah perkara sorga. Boleh kerja dan sekolah, tetapi carilah dahulu kerajaan sorga--mendahulukan sorga. Tidak usah bertanya, kita bisa lihat aktifitasnya berat di mana, sorga atau dunia.

    Carilah dahulu kerajaan sorga= mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua; setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Itulah manusia sorgawi. Maunya ada di Bait TUHAN terus. Waktu Yakub tidur dan mimpi, ia katakan: Ini pintu gerbang sorga.Bait Allah adalah pintu gerbang sorga. Kalau ibadah lihat jam terus, kalau masuk sorga, bisa usul sama TUHAN: Jangan lama-lama di sorga, TUHAN. Kalau gembala tidak mau memberi makan jemaat; tidak mau di Bait Allah, nanti di sorga bingung juga: Apa pekerjaanku?

    Mari, semua harus setia dan berkobardalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepada kita.

    Di pinggang/pinggul ada tempat kandungan--lahir baru. Mari berubah! Kalau dulu hanya memikirkan yang jasmani terus, berubah. Lebih celaka kalau hamba TUHAN hanya memikirkan yang jasmani sampai lupa perkara sorga.

    Carilah dahulu kerajaan sorga dan jangan lupa, ada kalimat berikutnya: 'dan kebenarannya'. Di Yesaya, ini seperti memakai ikat pinggang kebenaran dan kesetiaan. Kalau tidak ada kebenarannya, itu sama seperti memakai ikat pinggang hanya setengah. Tidak ada gunanya. Lebih kasihan kalau semakin hebat, tetapi ikat pinggangnya hanya setengah.

    Setia dan benar tidak bisa dipisahkan!Benar tapi tidak ibadah, tidak bisa.
    Yang benar adalah setia dalam ibadah dan hidup dalam kebenaran. Semua harus benar! Jangan ingin melayani TUHAN: Aku ingin melayani TUHAN, dalam nama TUHAN Yesus tutupi mata polisi, aku tidak pakai helm. Salah! Harus benar semua--nikah, keuangan, pelayanan.

    Urusan kita orang sorgawi adalah setia dan benar--beribadah dengan setia dan benar. Urusan makan minum, masa depan adalah urusan TUHAN: Semua akan Kutambahkan kepadamu!Buktikan! Jangan hanya berkata: Amin!

    Kalau kita jalan, TUHAN yang diam. Tetapi kalau kita diam, TUHAN yang bergerak dan semuanya akan ditambahkan TUHAN kepada kita. TUHAN tolong kita semua.
    Tanda tambah adalah tanda salib--kemurahan.
    Artinya: kita hidup dari salib TUHAN--kemurahan TUHAN yang besar, yang tidak pernah habis, tidak pernah minus; salib itu selalu surplus.
    Seperti tadi, lima ribu tambah kemurahan TUHAN atau lima juta tambah kemurahan TUHAN, sama-sama surplus. Tetapi tanpa kemurahan TUHAN, berapapun jumlahnya, akan minus!

    Baru bangun gereja sudah hutang sana sini, akan minus, karena sudah tidak ada kemurahan TUHAN. Ada berkat TUHAN, tetapi kurang terus, karena bukan hidup dari salib, tetapi dari uang. Uang hanya sarana, tetapi hidup kita dari kemurahan TUHAN.

    Orang kaya mau membongkar lumbung, tetapi TUHAN katakan: Malam ini engkau mati. Mau apa? Semua dari salib TUHAN.

    "Dulu saya tidak mengerti. Saya di komputer sampai sore. Dulu pekerjaan saya guru, Om Pong tahu. Beliau katakan: 'Lima ribu yang kamu dapat sekarang beda dengan yang dulu ya.' Saya tidak mengerti dan hanya jawab: 'iya, om.' Waktu saya lapar--tidak makan minum--, saya marah. Saya mau lari, mau kerja lagi.Saya tidak mengerti kalau hidup dari kemurahan. Sekarang sangat mengerti."

    Ini urusan kita yaitu setia dan benar.
    Lantai sorga dari emas. Yesus tinggalkan sorga, belum nyawa-Nya, sudah berapa? Dia pasti bisa memelihara hidup kita, bukan hanya secara jasmani tapi sampai hidup kekal. Tidak usah pikir-pikir lagi, yang kita pikirkan adalah setia dan benar.
    Gereja TUHAN lambangnya wanita, ada pinggulnya--lahir baru.

    Di pinggang juga ada buah pinggang--ginjal. Ini adalah perasaan terdalamtempat di mana ajaran palsu bisa bercokol. Kalau hanya hati pikiran, tidak mempan. Tetapi kalau ginjalnya yang ditusuk, baru sadar.

    Wahyu 2: 20, 23-24
    2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
    2:23. Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
    2:24. Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau menanggungkan beban lain kepadamu.

    Selain ada kandungan--lahir baru--, ajarannya juga jangan salah. Kalau setia tapi ajarannya salah, tidak bisa juga. Ajaran = kepala; komando. Kalau komandonya salah, mau ke mana?
    Batin= ginjal (bahasa asli).

    Dalam baptisan air, selain hidup baru--hati pikiran baru--juga ada penyucian ginjal--perasaan terdalam--yaitu menyucikan kita dari ajaran palsu:

    • Ajaran Izebel= ajaran palsu yang mengizinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki--menjadi kepala atas laki-laki--di dalam nikah dan ibadah, sehingga bukan Yesus yang menjadi kepala, tetapi ular. Benar-benar sengsara, tidak ada ketenangan. TUHAN tolong kita semua.

    • Ajaran tentang seluk beluk iblis; mempelajari setan sampai rumahnya setan. Kalau Tabernakel dikatakan kuno atau Taurat. Semoga ginjal kita diraba oleh TUHAN malam ini, supaya sadar ajaran-ajaran palsu.
      Kalau kita belajar setan, itu ada rohnya yang masuk ke kita.

      Kalau belajar Tabernakel, ada Roh kemuliaan TUHAN yang masuk ke dalam diri kita. Kita sungguh-sungguh malam ini.

    Mari, pinggang artinya ada kelahiran baru--kita setia dan benar. Tetapi di pinggang juga ada ginjal--penyucian dari ajaran palsu. Semoga kita pegang teguh ajaran yang benar.

  4. Yehezkiel 47: 5
    47:5. Sekali lagi ia mengukur seribu hasta lagi, sekarang air itu sudah menjadi sungai, di mana aku tidak dapat berjalan lagi, sebab air itu sudah meninggi sehingga orang dapat berenang, suatu sungai yang tidak dapat diseberangi lagi.

    Proses aliran Roh Kudus yang keempat: air sudah menjadi sungai yang deras. Ini adalah pintu kemah Tabernakel untuk masuk ruangan suci.

    Tadi, ada di halaman: pintu gerbang--iman kepada TUHAN--, mezbah korban bakaran--bertobat--, dan bejana pembasuhan--masuk dalam baptisan air. Sekarang masuk pintu kemah--kepenuhan Roh Kudus.

    Artinya: Roh Kudus sudah memenuhi, menguasai dan meluap-luap dalam seluruh kehidupan kita, sehingga:

    • Tidak bisa berjalan lagi.
      Artinya: tidak bisa jalan-jalan lagi; tidak bisa beredar lagi; kita sudah tergembaladi ruangan suci--tergembala pada firman pengajaran yang benar; ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok:

      1. Pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya. Termasuk ibadah persekutuan yang benar. Di sinilah karunia kita bertambah. Ibadah persekutuan adalah tempat persemaian karunia-karunia. Apapun tugas kita, lakukan.

        "Dulu, tugas saya di bagian panggung--mempersiapkan alat-alat--sampai pagi. Itu tugas saya sebagai pengerja. Karena saya tekun, ditambah dengan pimpin pujian sampai hari ini."

        Kita sebagai gembala, kalau datang ke persektuuan yang benar, jemaat akan merasa: Gembalaku sudah beda, lebih mantap lagi dan lebih bisa dimengerti. Yang menyanyi juga bertambah-tambah. Pelita tetap menyala.

        Sebaliknya, sama seperti Yudas yang kehilangan jabatan, lalu mau jadi pembicara, mau jadi apa semua? Semoga ginjal diraba oleh TUHAN. TUHAN tolong kita semua.

      2. Meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci; persekutuan dengan Anak Alalh di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus.

      3. Mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.

      Pasti terjadi pertumbuhan baik jasmani maupun rohani. Kalau domba bertumbuh jasmaninya; sudah dewasa, ia akan dikawinkan. Setelah itu punya anak domba--kuantitas bertambah. Jangan mengambil dombanya orang. Gembala bukan melahirkan domba, tetapi gembala membawa domba ke kandang.

      Kalau ada pertambahan jumlah, jangan sombong, tetapi justru takut. Ini sudah di kandang atau belum. Kalau belum di kandang, berarti tugas saya belum berhasil.

      "Saya dulu ditanya orang. Dulu saya di kota kecil. Jemaatnya 9 orang. Lalu saya dipindah ke Malang. Di Malang sudah lumayan, tetapi masih 70-80 persen yang masuk kandang. Saya ditanya: 'Sudah berhasil om?': 'Belum': 'Kenapa om?': 'Dulu yang di kandang 90-100%, sekarang belum. Masih 80 persen.'"

      Ini tugas kita, sebab yang dihitung adalah yang di dalam kandang. Yang tidak ada di kandang, masih riskan--belum mantap. Jangan bangga kalau jumlah bertambah. Semua hanya kemurahan TUHAN. Gembala mohon supaya bisa membawa domba ke dalam kandang, supaya ada pertumbuhan rohani ke arah kedewasaan; kesempurnaan dan pertumbuhan jasmani.

      Kalau sudah duduk--tidak jalan lagi--, akan terjadi pemecahan roti--terjadi mujizat-mujizat.

    • Tidak bisa menyeberangi lagi karena airnya deras.

      "Di daerah kami ada sungai yang airnya deras. Kalau kami berenang, bukan melawan arus, tetapi tinggal mengikuti aliran."

      Ini namanya ikuti saja aliran Roh Kudus. Kalau hidup mau enak, jangan melawan. Kalau melawan, akan setengah mati sampai tenggelam.

      Kalau mau ikuti, maka semua enak. Mari, ikuti arus air Roh Kudus.
      Artinya: taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara lagi. TUHAN perintahkan Abraham untuk mempersembahkan anaknya, ikut saja. Yang menyuruh kita yang akan bertanggung jawab atas hidup kita. Kalau manusia daging, bisa-bisa pendetanya disuruh turun.

      Yesus tidak salah dalam perkataan dan perbuatan, tetapi harus disalib, karena Dia ikut aliran dari sorga. Tetapi di balik itu, Allah Bapa bertanggung jawab dan memberikan kemuliaan yang tertinggi.
      Kalau taat, pintu tirai akan terobek, dan tabut perjanjian kelihatan di ruangan maha suci.
      Inilah hasil terakhir, yaitu sampai kita menjadi mempelai wanita sorga.

Jadi, hasilnya--ikuti saja dan kita akan menikmati hasilnya--:

  1. Yehezkiel 47: 8-9
    47:8. Ia berkata kepadaku: "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, dan menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin, air yang mengandung banyak garam dan air itu menjadi tawar,
    47:9. sehingga ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup. Ikan-ikan akan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar dan ke mana saja sungai itu mengalir,
    semuanya di sana hidup.

    'Laut Asin' = Laut Mati memiliki kadar garam yang tinggi, sampai viruspun mati; tidak ada kehidupan, tetapi kalau air Roh Kudus masuk, akan langsung tawar--ikan-ikan bisa hidup.

    Hasil pertama: kuasa Roh Kudus sanggup menghidupkan apa yang sudah mati. Apa saja yang sudah mati, bisa jadi hidup kalau Roh Kudus menyentuh kita. Ini yang terpenting malam ini.

    "Ada jemaat yang diberi modal oleh temannya. Dia bergantung pada modal dan malah merosot. Setelah merosot, temannya ditipu orang sehingga modalnya ditarik, tetapi dia sadar dan datang pada TUHAN. Justru di situ dia diberkati. Sudah tidak ada modal dan jualan barang mati, tidak ada yang laku, tetapi bisa."

    Inilah Roh Kudus yang mampu menghidupkan apa yang sudah mati, baik ibadah pelayanan, rohani--sudah berbuat dosa, bisa hidup benar lagi--, ekonomi dan lain-lain. Mungkin jemaat--ikan-ikan--sudah habis, tetapi malam ini, banyak ikan lagi. Biar Roh Kudus yang menolong kita semua. Betapa indahnya! TUHAN tolong. Kalau kita beredar-edar, uang yang datang, tetapi kalau kita tinggal diam sungguh-sungguh, ikan-ikan yang datang dan kita bahagia. Itu hiburan kita hamba TUHAN.

  2. Yehezkiel 47: 12
    47:12. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak layu dan buahnya tidak habis-habis; tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus itu. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."

    Hasil kedua: ada kuasa kesembuhan.

    Secara jasmani: kalau dokter sudah angkat tangan, Roh Kudus bisa turun tangan. Buktikan!
    Secara rohani: mungkin ada luka di hati karena ulah siapapun dan lain-lain, Roh Kudus sanggup membuat kita damai. Mungkin ada benci, biar malam ini semua damai, semua enak dan ringan.

  3. Wahyu 22: 1
    22:1. Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.

    Hasil ketiga: Roh Kudus sanggup membaharuikita dari manusia daging menjadi manusia rohani. Ini mujizat terbesar. Kembali jernih seperti kristal--jujur dan percaya.

    Jujur mulai dari soal TUHAN. Kalau soal TUHAN--pengajaran--tidak bisa jujur, jangan bicara jujur soal nikah dan keuangan. Kalau benar, katakan: benar. Kalau: benar, tetapi..., TUHAN dianggap hantu dan ditolak, tetapi hantu datang dipeluk. Mati semua, karena tidak jujur. Sudah biasa: benar,....tetapi.... akhirnya salah pilih, TUHAN dikira hantu dan hantu dikira TUHAN. Tetapi kalau kita tegas memilih yang benar, hantu tidak akan pernah datang dan TUHAN yang datang. Biar orang tinggalkan kita, tapi TUHAN tidak pernah tinggalkan kita.

    Jujur soal TUHAN, baru jujur dalam segala hal.
    Yohanes 11: 38-40, 44
    11:38. Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan batu.
    11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan,
    ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
    11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau
    percayaengkau akan melihat kemuliaan Allah?"
    11:44. Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

    'TUHAN, ia sudah berbau'= Marta tidak jujur, ia mau tutupi. Nanti kalau dibuka bagaimana? Bukan pakai iman, tetapi logika. Seringkali kita menggunakan pikiran/logika, bukan iman. Kalau logika, terbatas. S3, profesor terbatas. Coba profesor sudah usia 90, di majalah anak-anak disebut profesor linglung. Tapi kalau iman, akan bertambah kuat sampai sempurna.

    Jujur dan percaya= 'angkat batu', artinya buka hati yang keras, akui pengajaran yang benar. Selama kita tidak jujur soal pengajaran yang benar, tidak mungkin jujur untuk mengaku dosa; pasti ditutup-tutupi. Mari, malam ini, sungguh-sungguh jujur dan percaya. Buka semua apa yang sudah busuk soal apapun. Mungkin nikah dan buah nikah busuk, sebutkan. Mungkin pelayanan sudah busuk, banyak virus dan bakterinya, banyak ulat dosanya, tetapi Roh Kudus--Roh kemuliaan--sanggup menolong kita.

    Tadi, seperti bayi menangis, jujur dan percaya sama dengan kuat teguh hati. Malam ini kita menangis sampai Roh Kudus membangkitkan Lazarus yang mati. Artinya:

    1. Yang mustahil menjadi tidak mustahil,
    2. bahagia di tengah penderitaan,
    3. masa depan yang berhasil,
    4. sampai sempurna seperti Yesus saat Dia datang kembali--tabut perjanjian kelihatan. Kalau kita sudah tidak jalan-jalan lagi, tetapi ikuti arus sungai--taat, dengar-dengaran--, maka Roh Kudus mulai bekerja.

      Malam ini, rasakan dan mujizat terjadi di tengah kita.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Juni 2013 (Sabtu Sore)
    ... banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorangpun dari mereka yang ditahirkan selain dari pada Naaman orang Siria itu. Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. Mereka bangun lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung tempat kota itu terletak untuk ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 November 2018 (Jumat Sore)
    ... bah dan membinasakan mereka semua. . Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot mereka makan dan minum mereka membeli dan menjual mereka menanam dan membangun. . Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. . Demikianlah halnya ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Februari 2012 (Minggu Sore)
    ... supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi bahwa Ia akan disebut Orang Nazaret. Lukas - . Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya. . Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 02 September 2013 (Senin Sore)
    ... kamu melihat tabut perjanjian TUHAN Allahmu yang diangkat para imam yang memang suku Lewi maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya-- . hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh sebab jalan ...
  • Ibadah Doa Malang, 05 November 2013 (Selasa Sore)
    ... jalan salib. Salah satu bentuknya adalah doa puasa. Praktek jalan salib Sengsara daging untuk setia dan benar. Bisa dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Sengsara daging untuk taat dengar-dengaran. Sengsara daging untuk jujur dan tulus seperti merpati. nbsp nbsp nbsp Hasilnya adalah langit terbuka ada kemuliaan Tuhan. Kejadian - Jadi berangkatlah Israel ...
  • Ibadah Doa Malang, 31 Oktober 2023 (Selasa Sore)
    ... duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. Aku ingin supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. Dalam waktu yang singkat ini kita harus memusatkan perhatian pada perkara Tuhan perkara yang tidak ...
  • Ibadah Doa Puasa Session I Malang, 16 Oktober 2012 (Selasa Pagi)
    ... Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati bahkan sampai mati di kayu salib. Ada tujuh pikiran dan perasaan Yesus sampai puncaknya adalah taat ...
  • Ibadah Kunjungan Singapura III, 15 Mei 2013 (Rabu Sore)
    ... menuruti firman nubuat. Wahyu Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Firman nubuat sama dengan firman pengajaran yang benar yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Ini disebut juga Kabar Mempelai yang memberitakan hal yang ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Oktober 2016 (Minggu Pagi)
    ... dalam suasana takhta Sorga di tengah dunia yang bengkok jahat dan najis. Sehingga suatu waktu kita juga benar-benar terangkat ke takhta Sorga saat kedatangan Yesus kedua kali. Takhta Sorga dikelilingi empat makhluk. Di bumi Yesus dikelilingi empat murid. Matius - - Dan ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea Ia ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Februari 2023 (Minggu Pagi)
    ... yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran saudara-saudara apabila dunia membenci kamu. Gereja Tuhan menghadapi kebencian tanpa alasan tanpa kasih. Ada dua macam kebencian Dunia membenci gereja Tuhan kali sampai tidak ada ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.