Disiarkan juga secara langsung untuk Ibadah Doa di Surabaya
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Tema: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi.
Matius 16:6
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."
Ada 2 pengertian rohani dari ragi, yaitu:
Matius 16:12
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.
Galatia 5:10
5:9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan.
Ragi ajaran sesat merusak persekutuan tubuh Kristus, dimulai dari yang terkecil yaitu nikah/ rumah tangga.
Salah satu arti dari persekutuan adalah makan bersama. Jadi yang dititikberatkan dalam persekutuan adalah makanan firman Allah (pembukaan firman).
Persekutuan tubuh Kristus yang benar berdasarkan firman pengajaran yang benar.
Nikah yang benar harus berdasarkan pengajaran yang benar. Penggembalaan yang benar harus berdasarkan pengajaran yang benar. Persekutuan tubuh Kristus yang benar harus berdasarkan pengajaran yang benar.
2 Raja-raja 4:38-41
4:38. Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: "Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu."
4:39 Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya.
4:40 Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: "Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!" Dan tidak tahan mereka memakannya.
4:41 Tetapi berkatalah Elisa: "Ambillah tepung!" Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.
Maut/ kebinasaan justru bekerja dalam persekutuan hamba-hamba Tuhan yaitu lewat makanan yang tidak dikenal (makanan asing), sama dengan racun.
Makanan asing yaitu:
Ini harus dihindari. Jangan mendengar ajaran yang berbeda.
Makanan yang tidak sesuai dengan Alkitab.
Yaitu menambah dan mengurangi firman Allah, seperti yang dilakukan oleh Hawa di taman Eden.
Hawa menambah firman dengan kata ‘raba’ dan mengurangi kata ‘bebas’.
Mengubah firman pengajaran yang benar akan menimbulkan perpecahan dan godaan.
Menghadapi makanan asing (racun), dibutuhkan tepung. Tepung menunjuk firman pengajaran yang benar (makanan sehat) yaitu
Jika ada tepung, hasilnya:
Pemeliharaan jasmani secara ajaib, dalam kelimpahan sampai bisa mengucap syukur.
Pemeliharaan secara rohani, ada ketenangan dan damai sejahtera.
Kita mempelajari ragi Farisi.
Markus 10:2-12
10:2 Maka datanglah orang-orang Farisi, dan untuk mencobai Yesus mereka bertanya kepada-Nya: "Apakah seorang suami diperbolehkan menceraikan isterinya?"
10:3 Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Apa perintah Musa kepada kamu?"
10:4 Jawab mereka: "Musa memberi izin untuk menceraikannya dengan membuat surat cerai."
10:5 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Justru karena ketegaran hatimulah maka Musa menuliskan perintah ini untuk kamu.
10:6 Sebab pada awal dunia, Allah menjadikan mereka laki-laki dan perempuan,
10:7 sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya,
10:8 sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu.
10:9 Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia."
10:10 Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu.
10:11 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu.
10:12 Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah."
Ragi Farisi yaitu ajaran yang mengijinkan anak-anak Tuhan untuk kawin cerai, artinya sudah menikah, bercerai, kemudian menikah lagi dengan yang lain. Ini sama dengan perzinahan, yang akan menuju dosa kawin mengawinkan, dosa Babel, yang akan dibinasakan.
Babel adalah nikah yang palsu, nikah hujatan yang menentang nikah yang benar.
Bercerai sama dengan tubuh terpisah dari kepala, sama dengan mati. Jika kawin lagi dengan yang lain, sama dengan kebusukan.
Benihnya kawin cerai yaitu mulai masa pacaran suka gonta-ganti pacar. Pacaran sistim dunia yaitu untuk ekperimen, coba-coba, maka akan menuju Babel.
Jika di dalam Tuhan, tujuan berpacaran adalah untuk menikah. Jangan berpacaran bukan untuk menikah.
Oleh karena itu berpacaran harus mendapat restu dari orang tua dan direstui oleh gembala.
Tujuan menikah adalah untuk menjadi satu daging.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Nikah yang sudah menjadi satu, akan masuk dalam persekutuan yang lebih besar yaitu nikah yang rohani antara Kristus (Mempelai Pria Surga) dengan jemaat (mempelai wanita Surga) untuk masuk pesta nikah Anak Domba.
Wahyu 19:9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Kemudian masuk kerajaan 1000 tahun damai (Firdaus yang akan datang), sampai masuk Yerusalem Baru (kerajaan Surga).
Jadi pintu masuk dan pintu keluar kita dari dunia ini adalah nikah. Kita masuk ke dalam dunia lewat nikah yang jasmani. Namun sudah dihancurkan oleh racun ular (dosa dan ajaran sesat). Pintu keluar kita dari dunia ini adalah nikah yang rohani, pesta nikah Anak Domba. Tuhan sedang mengupayakan untuk merestorasi (memperbaiki, memulihkan) nikah manusia supaya bisa mencapai nikah yang sempurna, lewat kekuatan Kabar Mempelai.
Perjamuan kawin Anak Domba Allah digambarkan sebagai pernikahan raja Salomo dalam kemuliaannya.
Kidung Agung 3:7-11
3:7. Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
3:9 Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon.
3:10 Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang (kasih, TL). Hai puteri-puteri Yerusalem,
3:11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Ada 3 hal yang harus dijaga di dalam nikah supaya nikah bisa menuju nikah yang sempurna:
Menjaga kesucian dengan 60 pahlawan iman yang menyandang pedang di pinggang. Pedang menunjuk firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Ibrani 4:12-13
4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
Menyandang pedang artinya berpegang teguh pada satu firman pengajaran yang benar, apapun resiko yang dihadapi, apapun goncangannya.
Keluaran 32:26-28
32:26 maka berdirilah Musa di pintu gerbang perkemahan itu serta berkata: "Siapa yang memihak kepada TUHAN datanglah kepadaku!" Lalu berkumpullah kepadanya seluruh bani Lewi.
32:27 Berkatalah ia kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Baiklah kamu masing-masing mengikatkan pedangnya pada pinggangnya dan berjalanlah kian ke mari melalui perkemahan itu dari pintu gerbang ke pintu gerbang, dan biarlah masing-masing membunuh saudaranya dan temannya dan tetangganya."
32:28 Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu.
Pekerjaan pedang firman menghasilkan angka 3000.
Kisah Rasul 2:41
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
3000 = 2000 (ruangan suci) + 1000 (ruangan maha suci).
Ruangan suci: panjang 20, lebar 10, tinggi 10, volumenya = 20 x 10 x 10 = 2000.
Ruangan maha suci: panjang 10, lebar 10, tinggi 10, volumenya = 10 x 10 x 10 = 1000.
Pekerjaan penyucian oleh pedang firman membawa kita masuk ke ruangan suci (kandang penggembalaan).
Kisah Rasul 2:42
2:42. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Dalam ruangan suci ada 3 macam alat, menunjuk ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
Dalam kandang penggembalaan, kita mengalami penyucian secara intensif (terus-menerus) oleh pekerjaan pedang firman Tuhan, mulai dari penyucian hati yang merupakan gudangnya dosa.
Matius 15:19
15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.
Hati yang jahat dan najis berisi 7 keinginan dosa yang menajiskan hidup kita, menajiskan nikah kita, dan akan menuju Babel, kesempurnaan dalam kenajisan.
Jika hati kita disucikan dari keinginan dosa, maka seluruh hidup kita bisa disucikan sampai kesempurnaan dalam kesucian.
Kesehatan nikah.
Wahyu 2:20-22
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan perempuan itu.
Jangan sampai dilemparkan ke ranjang orang sakit. Nikah tidak sehat, kering rohani, sampai mati rohani.
Kidung Agung 3:8
3:8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam.
Menjaga kesehatan nikah lewat terlatih dalam perang, sama dengan bergumul untuk kesehatan nikah. Bergumul lewat doa satu jam, doa semalam suntuk, doa puasa, dll.
Kesehatan nikah yaitu:
Makanan yang sehat. Hanya ada satu pengajaran yang benar dalam nikah. Sedikit ragi akan menghancurkan nikah dan buah nikah.
Susunan nikah harus sehat.
1 Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Tuhan Yesus adalah kepala laki-laki, laki-laki adalah kepala istri.
Ajaran Izebel yaitu wanita yang menjadi kepala atas laki-laki, maka yang menjadi kepala bukan Yesus tetapi ular, nikah itu akan hancur.
Laki-laki menjadi kepala artinya menjadi aliran bagi istri dan anak-anak, baik secara jasmani maupun rohani. Suami yang memutuskan segala sesuatu dalam nikah berdasarkan pengajaran yang benar.
Istri tunduk kepada suami dalam segala hal.
Anak-anak taat kepada orang tua dan meringankan beban orang tua.
Kalau susunan nikah sehat, maka nikah itu memiliki pelita di atas kaki dian, ada terang untuk mengatasi kegelapan malam, yaitu kegelapan gantang (ekonomi, dosa makan minum) dan tempat tidur (dosa kawin mengawinkan).
Terjadi pembaharuan.
Bergumul sampai terjadi pembaharuan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus. Pembaharuan dalam nikah, mulai dari air menjadi anggur. Pembaharuan mulut, lidah tidak berdusta, hanya berkata benar dan baik, bagaikan anggur yang manis. Kebahagiaan Surga dalam nikah bisa kita nikmati.
Kesatuan nikah.
Kidung Agung 3:9-10
3:9 Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon.
3:10 Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang (kasih, TL). Hai puteri-puteri Yerusalem,
Tandu untuk dipikul dan bergerak maju.
Jika ada kesatuan nikah, maka nikah akan bergerak maju sampai pada perjamuan kawin Anak Domba.
Syaratnya:
Harus ada perak dan emas.
Perak menunjuk penebusan/ kelepasan dari dosa, sampai puncaknya dosa. Prosesnya: saling mengaku dosa dan saling mengampuni.
Tempat duduk berwarna ungu, artinya suami istri mantap untuk menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Yakobus 5:7, 10-11
5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.
5:10 Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
5:11 Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan.
Dalam menanti kedatangan Tuhan, yang diperlukan adalah kesabaran dan ketekunan.
Sabar dalam penderitaan dan sabar menanti waktu Tuhan.
Tekun dalam penggembalaan dan tekun dalam doa.
Interior/ bagian dalamnya dihiasi dengan kasih Allah.
Kita memerlukan kasih Allah sebab posisi kita seperti domba sembelihan.
Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Hasilnya:
Sampai saat Tuhan datang kedua kali, kita disempurnakan sama mulia dengan Tuhan, untuk terangkat di awan-awan yang permai menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Tuhan memberkati.