Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita kembali didalam tema
Markus 13: 29b= '
Waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu'.
Markus 13: 2913:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.‘
waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu’,
artinya: waktu kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga (kepala/suami) di awan-awan yang permai sudah tidak lama lagi/sudah singkat untuk mengangkat sidang jemaat yang sempurna (tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita) untuk bertemu dengan Dia dan masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba (
Wahyu 19: 9).
Perjamuan kawin anak dombaadalah nikah yang rohani/nikah yang sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.
Wahyu 19: 9
19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian yang memuat nikah jasmani antara Adam dan Hawa yang sudah hancur sampai hari ini. Sampai dengan hari ini, sudah banyak korban nikah yang hancur. Korban perang dunia I-II bisa dihitung, tetapi korban kehancuran nikah tidak bisa dihitung. Mulai istana raja sampai kolong jembatan terjadi kehancuran nikah.
Tetapi bersyukur, Alkitab ditutup dengan perjamuan kawin Anak Domba.
Biarlah kita
menjaga nikah-nikah kita dalam kebenaran, kesucian dan kesatuan sampai sempurna. Itulah pengikutan kita kepada Tuhan. Semoga nikah yang sudah hancur bisa diperbaiki sampai mencapai nikah yang rohani.
Setelah itu, kita masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai = Firdaus yang akan datang (
Wahyu 20). Sebenarnya manusia memang diciptakan dan diletakkan Tuhan di Firdaus, bukan di dunia ini. Dunia ini sebagai tempat pembuangan orang yang berdosa. Tetapi nanti, kita akan kembali ke Firdaus.
Sesudah itu, kita masuk Yerusalem Baru (‘
langit baru, bumi baru’) = kerajaan Surga selama-lamanya (
Wahyu 21-22).
Tuhan segera datang kembali ke dua kali, sebab itu,
kita harus mempersiapkan diri dalam waktu yang sudah dekat iniuntuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan permai, supaya kita bisa bersama Dia selama-lamanya.
Apa yang harus dipersiapkan pada waktu yang sangat singkat ini
- kita harus banyak membaca, mendengar dan menuruti Firman nubuat(diterangkan pada Ibadah Persekutuan I di Tentena-Poso, 23 September 2014).
- menjaga perasaan hati supaya tidak ada ketakutan dan kekuatiran(diterangkan pada Ibadah Persekutuan II di Tentena-Poso, 24 September 2014 - Pagi).
Malam ini kita belajar satu lagi tentang, apa yang harus dipersiapkan dalam waktu yang singkat ini.
1 Korintus 7: 29-34
7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri; 7:30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli; 7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu. 7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya. 7:33 Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, 7:34 dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.‘
orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri’ = ini bukan berarti diceraikan, diabaikan dan sebagainya, tetapi tidak terikat.
ay. 32= yang dipersiapkan adalah
kita tidak boleh ada kekuatiran lagi. Supaya tidak kuatir kita belajar pada burung di udara
(1),bunga bakung di ladang
(2)dan rumput kering
(3)(diterangkan pada
Ibadah Persekutuan II di Tentena-Poso, 24 September 2014 - Pagi).
Ini semua merupakan penggembalaan. Tidak ada kekuatiran kalau kita hidup didalam sistem penggembalaan.
Kita yang duduk, Tuhan lah yang bekerja, itulah hidup di dalam sistem penggembalaan.
Kalau kita berada di dalam kandang penggembalaan (duduk dan tidak jalan kesana kemari), Tuhan sebagai Gembala Agung yang akan bertanggung jawab.
Kita tinggal pilih: kita yang jalan, Tuhan yang duduk atau kita yang duduk, Tuhan yang bekerja!
Malam ini, kita lanjutkan dalam ayat 33-34.
Yang harus kita persiapan dalam waktu yang sudah dekat adalah
perhatian kita harus dipersiapkan, yaitu
kita harus memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan.
Kita tidak boleh terikat oleh perkara-perkara dunia.
Seorang gadis (tidak bersuami), perjaka (tidak beristri), termasuk seorang duda atau janda,
memiliki kesempatan besaruntuk memusatkan perhatian kepada perkara Tuhan.
Tetapi, orang yang sudah bersuami atau beristri,
harus berjuang ekstra kerasuntuk bisa memusatkan perhatiannya kepada Tuhan (tidak boleh terikat satu dengan yang lainnya).
Apa yang harus diperhatikan soal perkara Tuhan? Salah satunya ada di dalam Mazmur 107: 43.
Mazmur 107: 43
107:43 Siapa yang mempunyai hikmat? Biarlah ia berpegang pada semuanya ini, dan memperhatikan segala kemurahan TUHAN.
Memusatkan perhatian pada perkara Tuhan,
artinya:memusatkan perhatian pada kemurahan Tuhan, karena Tuhan memberi kemurahan-Nya kepada kita.
Banyak kali, orang Kristen selalu ingat kemurahan Tuhan, tetapi seringkali belum jadi praktik (masih berupa teori saja).
Firman penginjilan(kabar baik/susu) membawa orang-orang yang berdosa kepada Tuhan. Setelah itu kita mau kemana? Kalau kita minum susu terus bertahun-tabun, maka pertumbuhannya akan abnormal.
Jadi, Firman penginjilan harus ditingkatkan kepada
Firman pengajaran(Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua/kabar mempelai/Firman nubuat). Firman pengajaran merupakan Firman yang praktis.
Artinya: Firmannya langsung bisa dipraktikkan.
Praktik sehari-hari memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan:
- Roma 2: 4-5
2:4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nyadan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
2:5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
‘menganggap sepi’ = kalau menganggap sepi, berarti tidak memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan.
Praktik pertama memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan: bertobat.
Kemurahan Tuhan itu seharga kurban Kristus.
Bertobat adalahberhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan= mati terhadap dosa.
Berbuat dosa itu seperti berjalan ke arah neraka. Kalau bertobat, berarti stop berjalan ke neraka dan kembali kepada Tuhan (kembali ke jalan Surga).
DalamRoma 2: 4, Tuhan menyediakan 3 sarana untuk bertobat:
- sarana kemurahan Tuhan= Tuhan memberikan kita tubuh jasmani (tubuh darah daging), sehingga kita bisa mengalami penebusan dosa, sebab Yesus mati di kayu salib dalam keadaaan tubuh jasmani untuk menebus dosa kita.
Karena Yesus mati dalam tubuh darah daging, maka kita yang punya tubuh darah daging juga bisa ditebus oleh darah Yesus.
Jadi tidak ada alasan untuk tidak bisa bertobat!Selama masih punya tubuh darah daging berarti masih ada kemurahan Tuhan (sekalipun dosa-dosanya banyak dan sebagainya).
Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh, sehingga manusia bisa dan harus bertobat, sebab rohnya harus kembali kepada Tuhan.
Binatang hanya punya tubuh dan jiwa, tidak punya roh yang kembali pada Tuhan. Jadi, binatang bisa bertobat karena punya tubuh darah daging, tetapi tidak perlu bertobat, karena tidak punya roh yang kembali pada Tuhan.
Malaikat hanya punya roh, tidak punya tubuh dan jiwa, sehingga tidak bisa bertobat (tidak bisa ditebus). Begitu malaikat jatuh dalam dosa (seperti Lucifer), dia langsung menjadi setan.
- sarana kesabaran Tuhan= Tuhan belum datang kembali kedua kali untuk menghukum dunia ini dan kita masih diberi panjang umur oleh Tuhan (kita belum meninggal dunia), sehingga masih ada kesempatan bagi kita untuk bertobat.
2 Petrus 3: 9
3:9. Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.
‘Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya’= kalau Yesus belum datang kedua kali, jangan diejek dan jangan menganggap Tuhan lalai.
Tuhan belum datang kedua kali dan kita diberi panjang umur, maksudnya adalahsupaya kita bisa bertobat (kita diberi waktu bertobat).
Jadi, kalau Tuhan memberi kita panjang umursampai sekarang, bukan untuk kita cari gelar, uang dan sebagainya, tetapi tujuan utama hidup kita adalah bertobat.
Biar kita berhasil dan hebat, tetapi kalau belumbertobat, kita belum sampai tujuan hidup. Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini (termasuk dalam pelayanan dan sebagainya) tanpa pertobatan, semuanya hanya sia-sia belaka bahkan menuju kebinasaan.
- sarana kelapangan hati Tuhan= keluasan hati Tuhan.
Artinya: Tuhan selalu mengampuni dan melupakan semua jenis dosa, berapa lamapun dosa yang sudah kita perbuat, katakan, pikirkan, asalkan kita mau mengaku dosa dan jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
Kalau manusia, seringkali terbatas untuk mengampuni dosa orang lain (hati manusia sempit).
3 sarana pertobatan ini ada di dalam kayu salib Kristus.
Malam ini, gunakan kesempatan untuk bertobat.
Wahyu 21: 8
21:8 Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta(8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
= permulaan bertobat, yaitu dimulai dengan membuang 8 dosa yang membawa kita tenggelam dalam lautan api dan belerang (neraka selama-lamanya):
- penakut, artinya:
- takut untuk memberitakan kebenaran yang sesungguhnya.
Contoh: Firmannya tentang kawin cerai, lalu di situ ada orang yang menjadi tulang punggung gereja tetapi melakukan kawin cerai. Akhirnya takut memberitakan Firman tentang kawin cerai.
Kita harus meneladani Nuh sebagai pemberita kebenaran.
- takut pada sesuatu di dunia sampai tidak takut pada Tuhan (melawan Tuhan).
Contoh: karena takut dipecat, akhirnya menuruti perintah atasannya untuk korupsi.
Kalau bertobat, dari penakut akan menjadi takut akan Tuhan.
- tidak percaya= bimbang,
- keji= jahat,
- pembunuh= kebencian,
- orang-orang sundal:
- dosa makan minum = merokok, mabuk, narkoba.
- dosa kawin mengawinkan = dosa seks dengan berbagai ragamnya, penyimpangan seks, nikah yang salah.
Itu semuanya harus dibuang dan bertobat.
- tukang-tukang sihir= dukun-dukun, ramalan-ramalan,
- penyembah berhala= jimat-jimat dan sebagainya,
- pendusta= penutup dosa yang paling dekat dengan api neraka.
Kalau kita membuang 8 dosa, ini bagaikan 8 orang masuk bahtera Nuh dan selamat.
Inilah pertobatan yang sungguh-sungguh,yaitu sampai tidak ada dusta.
Yeremia 9: 5
9:5 Yang seorang menipu yang lain, dan tidak seorangpun berkata benar; mereka sudah membiasakan lidahnya untuk berkata dusta; mereka melakukan kesalahan dan malas untuk bertobat.
‘malas untuk bertobat’ = tidak mau bertobat.
Kalau masih ada dusta, sekalipun ia hamba Tuhan, jangankan sempurna menjadi mempelai, bertobatpun juga masih belum.
Dalam Yeremia 9: 5, tanda bertobat adalah tidak ada dusta.
Orang berdusta(selama masih berdusta)= malas bertobat= tidak mau bertobat karena keras hati. Dan inilah yang menimbun murka Allah atas dirinya(Roma 2: 5).
Kalau terus tidak mau bertobat (tetap berdusta),sekalipun firman sudah disampaikan (diberi nasehat), di satu titik, ia tidak akan bisa bertobat lagi dan menjadi sama dengan setan yang akan dibinasakan dalam lautan api belerang.
Tetapi sebaliknya, jika kita terus bertobat, satu waktu, kita tidak bisa berbuat dosa seperti Yesus.
Kita tinggal pilih,mau bertobat atau tidak mau bertobat= kita keras atau melembut!
- Titus 3: 4-5
3:4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembalidan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
‘karena rahmat-Nya’ = kemurahannya.
'pemandian kelahiran kembali'= baptisan air.
Praktik kedua memusatkan perhatian kepada kemurahan Tuhan: kita masuk/mengalami pemandian kelahiran kembali oleh air dan Roh= pembaharuan oleh air dan Roh= baptisan air dan Roh Kudus.
Yohanes 3: 3-5
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemuskepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
‘jika seorang tidak dilahirkan kembali’ = tidak mengalami pemandian kelahiran kembali.
‘ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah’= jangankan masuk kerajaan Allah, melihat kerajaan Allah saja tidak bisa.
ay. 4 = Nikodemus adalah seorang ahli/guru agama, tetapi tidak mengerti tentang kelahiran baru.
Di sini jelas, jika kita hanya dilahirkan oleh ibu kita, maka kita hanya memiliki manusia darah daging yang tidak bisa melihat Surgaapalagi masuk kerajaan Surga.
Melihat Surga= bisa mengutamakan perkara rohani lebih dari perkara jasmani.
Kalau manusia darah daging, tidak bisa melihat Surga, artinya: tidak bisa mengutamakan perkara rohani, bahkan mengabaikan perkara rohani untuk mencari perkara-perkara dunia, sehingga ia benar-benar binasa.
Oleh sebab itu, kita harus dilahirkan kembali oleh Tuhan lewat air dan Roh(baptisan air dan baptisan Roh Kudus), supaya kita memiliki hidup baru (hidup Surgawi). Inilah kehidupan yang bisa melihat Surga. Sikap hidup kita mulai berubahdan mengutamakan perkara rohani lebih dari yang jasmani sampai nanti benar-benar masuk kerajaan Surga yang kekal.
Seperti ibadah persekutuan kita malam ini, kita sudah melihat kerajaan Surga dan kita bahagia.
"Kalau melihat danau di Poso ini saya menjadi senang, apalagi ayah mertua saya orang sini. Beliau sudah pernah berkotbah ke Eropa dan sebagainya. Satu waktu beliau bersaksi ‘danaunya paling bagus di tempat saya’. Setelah saya keliling-keliling, ternyata danau di Poso ini paling bagus. Kalau sekeluarga rekreasi melihat danau, kita menjadi senang, apalagi jika sekeluarga beribadah, bisa melihat surga, pasti jauh lebih senang. Ikut Tuhan itu bukan hanya teori saja, tetapi ada praktiknya dalam kehidupan sehari-hari."
Tadi dalam Yohanes 3: 4, Nikodemus tidak mengerti dan terus memikirkan yang jasmani padahal ia seorang guru agama, sehingga ia tidak mengerti tentang baptisan air dan baptisan Roh Kudus.
Artinya: baptisan air dan Roh Kudus tidak bisa diterima dengan kepandaian manusia, tetapi hanya bisa diterima oleh iman.
Sekalipun kita bodoh, tetapi kalau punya iman, kita bisa menerima Surga.
Iman lebih tinggi dari pengetahuan/logika/kepandaian. Kalau iman bisa menerima baptisan air dan Roh, maka kepandaian juga bisa menerima baptisan air dan Roh Kudus.
Kepandaian tidak bisa merubah air menjadi anggur, tetapi iman bisa merubah air menjadi anggur.
Sebab itu, jangan sombong kalau kita pandai dan memiliki gelar.
"Ada suami istri di Kaum Muda kami, hari ini atau mungkin besok dia tes untuk ujian Doctor di Netherland, saya juga senang sekali. Dia mau masuk Sekolah Alkitab, tetapi saya suruh ‘selesaikan Doctormu dulu, baru setelah itu masuk Lempin-El’ Yang satu Doctor Matematika, sedangkan satunya lagi Doctor Bangunan. Inilah kepandaian juga bisa menerima kalau terlebih dahulu imannya sudah menerima.
Ada juga seorang dosen ditempat kami yang sedang mengambil Profesor. Mohon didoakan juga, sebab dia orang Kristiani, sehingga dipersulit dan mustahil bagi dia. Padahal nilainya bagus terus, tetapi dipersulit. Akhirnya Tuhan mulai membuka jalan. Kepandaian memang baik, tetapi iman itu lebih tinggi dari kepandaian."
Seringkali, kalau kita memakai kepandaian, kita justru tidak masuk Surga, karena kepandaian menutupi iman.
Tetapi, kalau iman ditambah kepandaian, itu sesuatu yang luar biasa. Yang tidak pandai jangan pesimis juga, sekalipun tidak pandai, kalau memiliki iman juga luar biasa.
Jadi, yang menentukan adalah imannya.
Kesaksian:
"Lempine-El Kristus Ajaib ini unik, siswanya ada yang tidak tamat SD, tetapi ada juga Doctor Theologia dari Filipina 2 orang. Yang seorang merupakan murid Bpk Pdt In Juwono, namanya Doctor Nene Ramientos dari Filipina. Beliau ini yang mentahbiskan Presiden Aquino. Beliau juga sebagai Rektor dari Institut Sekolah Alkitab, tetapi Sekolah Alkitab lagi. Padahal gurunya (Bpk Pdt In Juwono) tamatan SMA. Inilah uniknya, dari tidak tamat SD sampai Doctor. Bpk dr Calvin Damanik Spesialis Penyakit Dalam juga salah satu guru kesehatan di Lempin-El Kristus Ajaib. Doakan nanti bulan 10, kita akan buka lagi Lempin-El angkatan yang ke 37. Jadi, semuanya bukan karena kepandaian, melainkan hanya karena iman."
Kerajaan surga itu soal iman. Itu sebabnya, firman tidak bisa didiskusikan. Firman hanya untuk diterima dengan iman.
Jika kita mengerti dan mengalami baptisan air dan baptisan Roh Kudus, semua itu hanya karena iman dan kemurahan Tuhan.
Efesus 4, judulnya adalah ‘kesatuan jemaat yang berbeda-beda’. Semuanya bisa berbeda (suku, organisasi, model gereja, bahasanya dan sebagainya bisa berbeda-beda), tetapi ada 7 hal yang tidak boleh berbedasupaya kita menjadi satu kesatuan. Berbeda-beda tetapi menjadi satu, sebab ada yang menyatukan.
Efesus 4: 4-6
4:4 satu tubuh(1), dan satu Roh(2), sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan(3)yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu Tuhan(4), satu iman(5), satu baptisan(6),
4:6 satu Allah dan Bapa dari semua(7), Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.
7 hal yang tidak boleh berbeda:
- satu tubuh,
- satu Roh,
- satu pengharapan,
- satu Tuhan,
- satu iman,
- satu baptisan,
- satu Allah dan Bapa.
Perbedaan di dalam rumah Tuhan adalah karunia Tuhan. Tetapi 7 kesatuan harus ada dalam jemaat yang berbeda. Inilah yang akan menyatukan kita menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Salah satunya adalah kesatuan baptisan.
1 tubuh Kristus harus 1 baptisan air. Seperti dulu, hanya 1 bahtera Nuh yang menyelamatkan, sebab kapal lain dibuat dengan kepandaian manusia, tetapi bahtera Nuh dibuat menurut kehendak Tuhan.
BAPTISAN AIR.
Baptisan air yang benaradalah baptisan menurut kehendak Tuhan (Firman Tuhan) dan seperti Yesus dibaptis, kita dibaptis, sebab Yesus adalah kepala dan kita tubuhNya. Kepala dengan tubuh harus satu baptisan.
Matius 3: 15-16
3:15 Lalu Yesusmenjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Sebenarnya, Yesus tidak berdosa, sehingga tidak perlu bertobat dan tidak perlu dibaptis. Tetapi Ia dibaptis untuk menuruti kehendak Bapa dan menjadi teladan baptisan air yang benar.
‘langit terbuka’ = ada hidup baru (hidup surgawi).
ay. 16= baptisan air menentukan Surga terbuka atau tidak(menentukan selamat atau tidak).
Baptisan air bukanlahsekedar peraturan gereja dan sebagainya. Baptisan air ini tidak main-main!Seperti Yohanes tidak main-main saat membaptiskan Yesus.
Waktu Yesus keluar dari air, bersamaan dengan itu langit terbuka. Ini juga diterangkan dalam Roma 6 (ayat diterangkan dengan ayat itulah Firman pengajaran yang benar).
Roma 6: 2, 4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru
ay. 2= syarat masuk baptisan air yang benar, yaitu bertobat (‘mati bagi dosa’), terutama mati terhadap 8 dosa (supaya kita menjadi 8 orang yang masuk dalam bahtera Nuh). Syarat baptisan air bukanlah kaya, miskin, pandai, bodoh dan sebagainya.
Hamba Tuhan membaptis anak Tuhan bukan untuk menjadi anggota gereja, tetapi untuk menjadi anggota tubuh Kristus.
ay. 4= pelaksanaan baptisan air yang benar, yaitu orang yang sudah mati terhadap dosa (bertobat), harus dikuburkan bersama Yesus dalam air di dalam nama Bapa, Anak laki-laki dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus. Setelah itu keluar dari air(bangkit dari air) bersama Yesus, lalu langit terbuka(Matius 3: 16), sehingga mendapatkan hidup baru (hidup Surgawi).
Kalau dulu, Abraham disunat untuk mendapatkan nama Allah. Sekarang, sunat menunjuk pada baptisan air. Dulu, Nuh membuat bahtera, sekarang menunjuk pada baptisan air.
1 Petrus 3: 20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuhtidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Kolose 2: 11-22
2:11 Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang mati.
‘penanggalan akan tubuh yang berdosa’ = bertobat.
'disunat'= dikuburkan dalam baptisan air.
Karena disunat, Abramdiganti menjadi AbraHam (ditambah huruf 'H'). Ini mendapat nama Allah (Jehova atau Yahwe di dalam Perjanjian Lama).
Sekarang, disunat sama dengan dikuburkan bersama Yesus dalam air (dibaptis dalam air) dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus (Tuhan Yesus Kristus). Ini juga mendapat nama Allah.
Begitu keluar dari air bersama Yesus, langit terbuka, sehingga kita mendapatkan hidup baru itulah hidup surgawi= hidup dalam kebenaran.
Kalau Surga dihitung dari besarnya kekayaan atau besarnya gedung gereja, berarti kecil sekali surganya orang Kristen, sebab orang di luar Yesus jauh lebih kaya dan gedungnya lebih besar lagi.
Mau kaya atau miskin, tidak ada masalah, Yesuspun juga miskin bahkan kuburanpun tidak punya, tetapi Yesus adalah manusia surgawi.
Jadi, ukuran Surga adalah benar atau tidak (hidup dalam kebenaran atau tidak).
Semua aspek kehidupan kita harus benar. Pribadi (KTP), berlalu lintas (SIM, helm), di kantor benar (tidak korupsi), di sekolah benar (tidak menyontek), pelayanan benar, nikah benar dan dimana-mana kita harus benar.
Kalau kita hidup dalam kebenaran, maka langit akan terbuka('carilah dulu kerajaan Surga dan kebenarannya'). Tidak benar sedikit saja, langit akan tertutup.
Contoh: Tuhan perintahkan Musa membuat Tabernakel dengan ukuran yang sama persisdengan kehendak Tuhan (tidak boleh berbeda sedikitpun).
Kalau sudah hidup benar, kita bisa menjadi senjata kebenaran.
Roma 6: 18, 13
6:18 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran.
6:13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
ay. 18= hamba kebenaran.
Setelah kita hidup benar, barulah kita bisa dipakai oleh Tuhan. Kalau masih belum benar, kita tidak akan bisa dipakai.
Banyak pelayanan kita hanya bayangan (ilusi). Sepertinya melayani dan seperti di awan-awan, padahal tidak bergerak karena tidak benar.
Hidup benar= bagaikan peluru.
Senjata kebenaran= bagaikan senjata.
Kalau pembicaranya hidup benar(senjata kebenaran), jemaat yang datang dengan tidak benar akan ditembaki kebenaran dan satu waktu jemaat akan hidup benar juga.
Tetapi, kalau pembicaranya tidakbenar(ajarannya, tahbisan, nikah, keuangan tidak benar), jemaat yang datang dengan hidup benar, ditembaki dengan yang tidak benar dan justru pulang menjadi tidak benar.
Panitia dan pembicara bertanggung jawab dihadapan Tuhan, mau dibawa kemana sidang jemaat?
Kalau melayani Tuhan dengan tujuan untuk bertobat, ini salah besar. Hidup benar (bertobat) dulu, setelah itu baru melayani Tuhan(menjadi pemain musik dan sebagainya).
Kalau hidup kita tidak benar, tetapi kita melayani, ini berarti kita menipu.
Kalau kita menipu jemaat, kita hutang darah yang tidak bisa dibayar sekalipun sampai masuk dalam neraka.
Senjata kebenaran= imam-imam dan raja-raja, yaitu:
- seorang yang benar dan suci,
- seorang yang memangku jabatan pelayanan,
- seorang yang berbadah dan melayani Tuhan.
Sebenarnya, iman dan raja hanya untuk orang Israel asli dan keturunannya. Kalau bangsa kafir bisa menjadi imam dan raja,itu adalah kemurahan Tuhan.
Keluaran 19: 6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
1 Petrus 2: 9-10
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
‘imamat yang rajani’ = imam dan raja.
‘bukan umat Allah’ = bangsa kafir.
Secara jalur keturunan, bangsa kafir tidak bisa menjadi imam dan raja. Tetapi, Tuhan buka lewat jalur kemurahan (belas kasihan) seharga kurban Kristus di kayu salib.
Jadi, harga ibadah pelayanan bangsa kafir adalah seharga darah Yesus.
Kalau bangsa Israel, harga ibadah pelayanannya seharga hukuman Tuhan atas bangsa Mesir. Bangsa Mesir dihulum 10 kali supaya bangsa Israel bisa keluar dari Mesir dan beribadah kepada Tuhan.
Hargai sungguh-sungguh jabatan dari Tuhan!
2 Korintus 4: 1
4:1. Oleh kemurahan Allahkami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati.
Kalau jabatan pelayanan yang kita terima adalah kemurahan Tuhan yang seharga darah Yesus, kita tidak akan pernah tawar hati, tidak akan pernah mundur sampai garis akhir.
Mundur dengan alasan apapun, itu sebenarnya sudah keluar dari kemurahan Tuhan.
Untuk mencapai garis akhir, Rasul Paulus sampai tidak menghiraukan nyawanya.
Kisah Para Rasul 20: 24
20:24 Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhirdan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.
Garis akhir adalah sampai meninggal dunia atau sampai kedatangan Tuhan yang ke dua kali.
HIDUP BENAR DITAMBAH SENJATA KEBENARAN= ORANG BENAR.
Inilah cita-cita hidup kita.
Cita-cita kita sudah ada semua, tetapi cita-cita tertinggi adalah menjadi orang benar.
Mazmur 37: 25-26
37:25 Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
ay. 25 = pengakuan raja Daud bahwa orang benar diberkatisampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kebenaran inilah yang harus diwariskan kepada anak cucu. Sebab dengan kebenaran, mereka akan diberkati Tuhan dan menjadi berkat sampai hidup kekal.
BAPTISAN ROH KUDUS
Kisah Para Rasul 2: 1-4
2:1. Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
Pencurahan Roh Kudus dimulai dari loteng Yerusalem sampai dengan hari ini.
Memang, dulu dalam Perjanjan Lama (hukum Taurat), ada minyak urapan yang kudus, terbuat dari minyak zaitun dan rempah-rempah untuk mengurapi raja, nabi, imam (minyak dituang di kepala).
Tetapi sekarang ini sudah digenapkan. Sejak di loteng Yerusalem sampai dengan sekarang ini, pencurahan Roh Kudus berasal dari surga.
Yesus mati, bangkit dan naik ke Surga untuk mencurahkan Roh Kudus (‘lebih baik Aku pergi, sebab jika Aku tidak pergi, Roh itu tidak akan dicurahkan’) (Yohanes 16: 7). Yesus pergi = Yesus mati, bangkit dan naik ke surga.
Sebab itu, sekarang tidak lagi memakai minyak.
Minyak urapan dari surga bisa diterima dalam kesucian. Urapan dengan kesucian satu level. Semakin kita disucikan, kita semakin diurapi.
Urapan dengan percikan darah juga satu level. Semakin hebat percikan darah yang kita alami (ujian karena Yesus/sengsara daging karena Yesus), semakin hebat urapan Roh Kudus yang kita terima.
Kalau kita belajar tentang loteng Yerusalem, Yerusalem berarti hati damai sejahtera.
Artinya:urapan Roh Kudus juga dikaitkan dengan hati damai.
Kalau suci,damai dan ditambah percikan darah,disitu benar-benar ada Roh Kemuliaan/Roh Kudus yang dicurahkan.
Dulu, Imam Besar Harun masuk ke Ruangan Maha Suci satu tahun sekali dengan membawa dupa dan darah, lalu dipercikkan dan terjadi sinar kemuliaan (Shekinah Gloory: dalam Keluaran 25, tentang Tabernaekl).
Sekarang, ini menunjuk pada Roh Kemuliaan (Roh Kudus).
Di loteng Yerusalem, Roh Kudus dicurahkan dalam bentuk lidah-lidah api. Murid-murid sangat membutuhkan lidah-lidah api.
Tanpa Roh Kudus, murid-murid (rasul-rasul) tidak bisa apa-apa. Petrus menyangkal Tuhan, Tomas tidak percaya Tuhan dan murid-murid lainnya meninggalkan Tuhan saat diperhadapkan sengsara.
Tanpa Roh Kudus, mereka yang merupakan orang Israel asli saja tetap tidak mampu, apalagi kita bangsa kafir. Tanpa Roh Kudus, kita hanya seperti anjing dan babi (binatang haram).
Anjing= perkataan-perkataannya menjilat muntah= kata-kata sia-sia, kotor, dusta, fitnah.
Babi= mandi dan kembali lagi ke kubangan= dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Seperti perempuan Samaria tanpa air hidup (tanpa Roh Kudus), sehingga 5 kali kawin cerai ditambah kumpul kebo.
Sebab itu, malam ini kita mohon curahan Roh Kudus.
Kisah Rasul 10: 45
10:45 Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,
Roh Kudus juga merupakan kemurahan Tuhan (kasih karunia Tuhan).
Kegunaan Roh Kudus bagi bangsa kafir:
- Roma 15: 16
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
Anjing dan babi (bangsa kafir) tidak boleh dipersembahkan kepada Allah, tetapi jika sudah disucikan oleh Roh Kudus boleh dipersembahkan kepada Tuhan.
Kegunaan pertama: Roh Kudus bagaikan nyala api untuk menyucikan bangsa kafir dari tabiat anjing dan babi(perkataan dan perbuatan jahat najis).
Kalau babi dimandikan, akan kembali lagi ke kubangan. Kalau sudah dibakar oleh Roh Kudus, maka tidak kembali berbuat dosa lagi (perkataan dan perbuatan najis distop) dan kita menjadi persembahan berbau harum di hadapan Tuhan.
Malam ini ada nyala api Roh Kudus yang membakar kita (menyucikan kita). Ini hanya karena Roh Kudus saja, bukan karena kekuatan dan kepandaian kita.
- Roma 12: 11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Kegunaan kedua: Roh Kudus bagaikan nyala api untuk mendorong kita setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir(kita tidak akan berhenti di tengah jalan).
- 2 Raja-raja 6: 16-17
6:16 Jawabnya: "Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka."
6:17 Lalu berdoalah Elisa: "Ya TUHAN: Bukalah kiranya matanya, supaya ia melihat." Maka TUHAN membuka mata bujang itu, sehingga ia melihat. Tampaklah gunung itu penuh dengan kuda dan kereta berapi sekeliling Elisa.
ay. 16 = Ajudan Elisa takut karena sudah dikelilingi oleh tentara-tentara dengan kuda, tetapi Elisa berkata 'jangan takut'.
‘kuda dan kereta berapi’ = Roh Kudus bagaikan nyala api.
Kegunaan ketiga: api Roh Kudus menjadi pagar batas (memagari) kehidupan kita. Artinya:
- Kita dilindungi dari segala celaka marabahaya, dosa-dosa, puncaknya dosa, sampai melindungi kita dari antikris.
- Di balik tembok pagar Api Roh Kudus tidak ada ketakutan lagi, tetapi yang ada hanyalah keamanan dan sejahtera = Roh Kudus memberi keamanan dan kesejahteraan.
- Roh Kudus memberi kemenanganatas musuh yang hebat = Roh Kudus menyelesaikan segala masalah sampai masalah yang mustahil.
Saat kemampuan kita sudah tidak bisa semuanya, maka tinggal satu yaitu Roh Kuduslah yang akan berperang.
- 2 Raja-raja 2: 11
2:11 Sedang mereka berjalan terus sambil berkata-kata, tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapimemisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai.
Ini dulu sudah pernah terjadi, Elia (termasuk juga Henokh, Musa dan Tuhan Yesus) terangkat naik ke awan-awan. Nanti giliran kita (gereja Tuhan yang sempurna) yang terangkat naik ke awan-awan dengan kuasa Roh Kudus (kereta dan kuda berapi).
Kegunaan keempat: kereta berapi dan kuda berapi bukan hanya mengelilingi, tetapi juga mengangkat kita ke awan-awan untuk bertemu dengan Yesus.
Artinya:Roh Kudus menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi mempelai wanita yang siap diangkat ke awan-awan yang permai dengan sorak sorai 'Haleluya' (satu tubuh dan satu suara ‘Haleluya’).
Tanpa Roh Kudus, rasul-rasul yang hebat tidak akan mampu, apalagi anjing dan babi (bangsa kafir). Kita
MUTLAKmembutuhkan Roh Kudus pada malam hari ini.
Malam hari ini, Roh Kudus akan dicurahkan di tengah-tengah kita.
Mujizat akan terjadi, semua masalah selesai, kita mengalami kemenangan sampai kita sempurna seperti Dia (mujizat yang terakhir).
Tuhan memberkati.