Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949

Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Tema: Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi.

Matius 16:6
16:6 Yesus berkata kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap ragi orang Farisi dan Saduki."

Ada 2 pengertian rohani dari ragi, yaitu:

  1. Dosa.
  2. Ajaran-ajaran sesat.

Pagi ini kita mempelajari ragi ajaran sesat.

Matius 16:12
16:12 Ketika itu barulah mereka mengerti bahwa bukan maksud-Nya supaya mereka waspada terhadap ragi roti, melainkan terhadap ajaran orang Farisi dan Saduki.

Matius 22:23-24,26-28
22:23 Pada hari itu datanglah kepada Yesus beberapa orang Saduki, yang berpendapat, bahwa tidak ada kebangkitan. Mereka bertanya kepada-Nya:
22:24 "Guru, Musa mengatakan, bahwa jika seorang mati dengan tiada meninggalkan anak, saudaranya harus kawin dengan isterinya itu dan membangkitkan keturunan bagi saudaranya itu.
22:26 Demikian juga yang kedua dan yang ketiga sampai dengan yang ketujuh.
22:27 Dan akhirnya, sesudah mereka semua, perempuan itupun mati.
22:28 Siapakah di antara ketujuh orang itu yang menjadi suami perempuan itu pada hari kebangkitan? Sebab mereka semua telah beristerikan dia."

Ajaran Saduki mengajarkan bahwa tidak ada kebangkitan orang mati.
Ini memicu 3 hal, yaitu:

  1. Memicu anak-anak Tuhan hidup seperti binatang buas/ liar, beredar-edar untuk mencari kepuasan daging.
    1 Korintus 15:32
    15:32 Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka "marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati".

    Istilah Esau adalah 'berburu daging'. Memang mendapat perkara daging, tetapi akibatnya adalah kehilangan segala-galanya. Esau meraung-raung tetapi tidak bisa lagi memperbaiki kesalahannya.

  2. Memicu untuk berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan.

  3. Memicu nikah hawa nafsu daging/ nikah hujatan/ nikah palsu.
    Artinya sekalipun sudah berada dalam kebangkitan (tubuh rohani), tetapi masih memikirkan perkara yang jasmani.

Pada saat Yesus datang kedua kali (kebangkitan pertama), maka nikah yang jasmani sudah harus mencapai nikah yang rohani, nikah yang sempurna antara Kristus dengan sidang jemaat.

Matius 22:29-30,33
22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah!
22:30 Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.
22:33 Orang banyak yang mendengar itu takjub akan pengajaran-Nya.

Pengajaran yang benar mengarahkan kita pada nikah yang rohani, hidup suci dan sempurna, bukan nikah hawa nafsu daging.

Nikah yang rohani digambarkan sebagai pertemuan Musa dengan tujuh gadis di Midian.

Keluaran 2:15-16
2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.
2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.

Musa dengan tongkat adalah gambaran Yesus dengan salib.
Tujuh gadis Midian adalah gambaran tujuh sidang jemaat bangsa Kafir.
Pertemuan antara Musa dan tujuh gadis (pertemuan mempelai) terjadi di tepi sumur penggembalaan.

Ada 2 macam sumur, yaitu:

  1. Sumur penggembalaan.
    Adalah sumber air kehidupan, yaitu firman pengajaran yang benar/ Kabar Mempelai. Firman penggembalaan ini dipercayakan kepada seorang gembala untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia dan tekun, diulang-ulang, untuk menyucikan dan mendewasakan sidang jemaat sampai sempurna.

    Penggembalaan tidak bisa dipisahkan dengan mempelai, dan sebaliknya.

    Yesus sebagai Mempelai Laki-laki lahir di kandang domba, supaya bisa menggembalakan kita sebagai dombaNya.
    Tujuh gadis Midian menggembalakan kambing domba, artinya bangsa Kafir harus tergembala supaya bisa menjadi mempelai wanita Tuhan.

    Ada 2 kesalahan, yaitu Kabar Baik tidak mau menerima Kabar Mempelai, atau Kabar Mempelai kembali kepada Kabar Baik.
    Kabar Baik/ firman penginjilan adalah penting, tetapi harus ditingkatkan pada Kabar Mempelai.

  2. Sumur yang bocor.
    Yeremia 2:13
    2:13 Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.

    Kehidupan yang tidak tergembala dengan baik pasti melakukan 2 kali kesalahan, yaitu:
    • Meninggalkan sumur penggembalaan.
    • Lari ke sumur yang bocor/ kering.

    Sumur bocor artinya:
    • Guru-guru palsu dengan ajaran-ajaran palsu.
      2 Petrus 2:17
      2:17 Guru-guru palsu itu adalah seperti mata air yang kering, seperti kabut yang dihalaukan taufan; bagi mereka telah tersedia tempat dalam kegelapan yang paling dahsyat.

      2 Timotius 4:3-4
      4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
      4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.

      Di akhir jaman, banyak anak Tuhan akan berpaling dari ajaran yang benar dan membuka telinga bagi dongeng.

      Ajaran yang benar adalah:
      • Tertulis dalam Alkitab. Saat Yesus dicobai 3 kali, Yesus selalu berkata "Ada tertulis". Dalam ajaran yang benar ada kuasa untuk mengalahkan setan.
      • Firman yang dikatakan Yesus sendiri, yaitu ayat menerangkan ayat dalam Alkitab.

      Kabar Mempelai yang kita yakini diwahyukan pada Ev. van Gessel dan sesuai dengan Alkitab.

      Dongeng adalah sesuatu yang tidak berdasarkan ayat-ayat Alkitab, di situ tidak ada kuasa untuk mengalahkan setan.

      2 Petrus 2:15-16
      2:15 Oleh karena mereka telah meninggalkan jalan yang benar, maka tersesatlah mereka, lalu mengikuti jalan Bileam, anak Beor, yang suka menerima upah untuk perbuatan-perbuatan yang jahat.
      2:16 Tetapi Bileam beroleh peringatan keras untuk kejahatannya, sebab keledai beban yang bisu berbicara dengan suara manusia dan mencegah kebebalan nabi itu.

      Guru palsu salah satunya adalah ajaran Bileam, yaitu beribadah melayani Tuhan hanya untuk mencari perkara jasmani. Perkara jasmani (uang, kedudukan, dll.) hanya membuat anak Tuhan menjadi bebal/ keras hati.
      Bebal artinya sudah tahu ajaran yang salah, tetapi tetap mendengarkan hanya karena mencari perkara jasmani.
      Kalau sudah bebal, nanti yang salah jadi benar, yang benar jadi salah, sehingga menjadi kebenaran diri sendiri.

      Alkitab adalah ukuran yang benar dan adil, supaya kita tidak menjadi bebal.

      1 Samuel 25:10,37
      25:10 Tetapi Nabal menjawab anak buah Daud itu, katanya: "Siapakah Daud? Siapakah anak Isai itu? Pada waktu sekarang ini ada banyak hamba-hamba yang lari dari tuannya.
      25:37 Tetapi pada waktu pagi, ketika sudah hilang mabuk Nabal itu, diceriterakanlah kepadanya oleh isterinya segala perkara itu. Lalu terhentilah jantungnya dalam dada dan ia membatu.

      Kalau tetap bertahan menjadi kehidupan yang bebal, suatu saat hatinya akan membatu, menjadi kering rohani dan mulai hidup dalam dosa sampai kebinasaan selama-lamanya. Kalau rohani membatu, pasti yang jasmani juga akan membatu dan suatu waktu pasti akan habis.

    • Iri hati dan kebencian, bahkan kebencian tanpa alasan (Yusuf dimasukkan ke dalam sumur kosong karena dibenci saudaranya).
      Kalau tetap mempertahankan iri hati dan kebencian, maka akibatnya juga kering rohani.


Fungsi sumur penggembalaan:

  1. Tempat pelarian dari kejaran Firaun/ setan.
    Keluaran 2:15
    2:15 Ketika Firaun mendengar tentang perkara itu, dicarinya ikhtiar untuk membunuh Musa. Tetapi Musa melarikan diri dari hadapan Firaun dan tiba di tanah Midian, lalu ia duduk-duduk di tepi sebuah sumur.

    Setan mengejar hamba Tuhan/ anak Tuhan dengan pencobaan dan masalah sampai yang mustahil, untuk menggugurkan iman anak Tuhan sampai binasa.

    Tetapi jika kita tergembala pada Kabar Mempelai, apapun pencobaan yang menimpa, kita akan bisa duduk-duduk di tepi sumur. Kehidupan yang tidak tergembala bagaikan kehidupan yang lari sana-sini karena belum menemukan sumur.

    Duduk artinya diam dan tenang, percaya dan menyerah sepenuh kepada Tuhan.
    Diam artinya memeriksa diri, kalau ada dosa harus diakui dan jangan berbuat lagi.
    Kalau sudah bisa diam dan tenang, mengulurkan tangan kepada Tuhan, maka Tuhan yang akan turun tangan untuk menyelesaikan semua masalah kita.

  2. Tempat pertemuan mempelai.
    Kejadian 29:9-10
    29:9 Selagi ia berkata-kata dengan mereka, datanglah Rahel dengan kambing domba ayahnya, sebab dialah yang menggembalakannya.
    29:10 Ketika Yakub melihat Rahel, anak Laban saudara ibunya, serta kambing domba Laban, ia datang mendekat, lalu menggulingkan batu itu dari mulut sumur, dan memberi minum kambing domba itu.

    Yakub dan Rahel mewakili bangsa Israel, mereka bertemu di tepi sumur.

    Keluaran 2:16-17
    2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
    2:17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka.

    Musa dan Zipora mewakili bangsa Kafir, mereka juga bertemu di tepi sumur.

    Yohanes 4:6
    4:6  Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.

    Dalam Perjanjian Baru, Yesus juga bertemu dengan perempuan Samaria di tepi sumur. Saat keadaan dunia panas terik (jam dua belas), biar kita mau berada di tepi sumur.
    Perempuan Samaria ini mewakili bangsa Kafir yang najis, tetapi masih diberi kesempatan untuk menjadi mempelai.

    Dalam sistem penggembalaan, siapapun kita, apapun keadaan kita, apapun keadaan nikah kita, maka Tuhan Gembala Agung sedang membentuk kita menjadi mempelaiNya yang sempurna. Dalam firman pengajaran, biar kita sabar menanti waktunya Tuhan.

Kegiatan di sumur penggembalaan:

  1. Menimba air sebanyak-banyaknya = mencari firman penggembalaan sebanyak-banyaknya.
    Keluaran 2:16-17,19
    2:16 Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya.
    2:17 Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka.
    2:19  Jawab mereka: "Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing domba."

    Gembala harus mencari firman penggembalaan sebanyak-banyaknya lewat:
    • Tekun dalam membaca Kitab Suci ditambah doa.
      1 Timotius 4:13
      4:13  Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

      Maka kita akan mendapatkan pengajaran yang benar, yang menjadi makanan dan membangun kerohanian sidang jemaat sampai sempurna.

      1 Timotius 4:15-16
      4:15 Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang.
      4:16 Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.

      Gembala harus mengawasi diri (mempraktekkan firman) dan mengawasi ajaran supaya kemajuan nyata.

    • Tekun dalam persekutuan/ fellowship. Syaratnya adalah satu sumur, satu sumber mata air kehidupan, satu firman pengajaran yang benar.
      Sebab ada air yang tidak bagus yang mengakibatkan keguguran bayi di Yerikho.

    Sidang jemaat juga harus menimba air sebanyak-banyaknya lewat Ibadah Pendalaman Alkitab dan juga lewat persekutuan.

    Mengapa harus menimba air sebanyak-banyaknya?
    • Untuk menghadapi kelaparan rohani yang akan melanda dunia.
      Amos 8:11-13
      8:11 "Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH, "Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
      8:12 Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
      8:13 Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna karena haus;

      Kelaparan rohani mengakibatkan beberapa hal:
      • Kering tangan kanannya [Matius 12:9-11, Lukas 6:6]
        Artinya tidak bisa memberi, tidak bisa menyembah Tuhan, tidak bisa menyerahkan hidup kepada Tuhan.

        Tangan kanan kering berarti tidak ada hubungan dengan Imam Besar di sebelah kanan Allah Bapa.

        Matius 12:11
        12:11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?

        Posisi kehidupan yang kering adalah tenggelam dalam jurang maut.

      • Hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa.
        Amos 8:14
        8:14 mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba! mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."

    • Untuk memandikan.
      Efesus 5:25-27
      5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
      5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
      5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.

  2. Makan.
    Keluaran 2:20
    2:20 Ia berkata kepada anak-anaknya: "Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan."

    Yaitu persekutuan dengan Allah Tritunggal lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah:
    • Pelita Emas --> ketekunan dalam Ibadah Raya --> persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus, sampai menjadi mahkota 12 bintang.
    • Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci --> persekutuan dengan Anak Allah dalam firman dan korban Kristus, sampai menjadi bulan merah di atas kaki.
    • Medzbah Dupa Emas --> ketekunan dalam Ibadah Doa --> persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya sampai menjadi selubung sinar matahari.

    Wahyu 12:1
    12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Wahyu 12:13-14
    12:13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Ketekunan dalam 3 macam ibadah suatu waktu akan menghasilkan keuntungan besar, yaitu dua sayap burung nasar yang besar, yang akan menerbangkan kita ke padang gurun yang jauh dari mata antikris.

    Makan juga berarti persekutuan dengan sesama. Syaratnya:
    • Menghindari ajaran lain yang berbeda dengan pengajaran yang sudah kita terima.
      Roma 16:17
      16:17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

    • Jangan bersekutu dengan kehidupan yang mempertahankan enam dosa sampai mendarah daging.
      1 Korintus 5:11
      5:11  Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

  3. Menikah.
    Keluaran 2:21
    2:21 Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa.

    Wahyu 19:6-7,9
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
    19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

    Yaitu kita masuk Perjamuan Kawin Anak Domba Allah saat kedatangan Yesus kedua kali. Semua yang meninggal dalam Yesus akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, kita yang masih hidup dalam Yesus juga akan diubahkan dalam tubuh kemuliaan. Kita semua menjadi satu tubuh untuk menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dengan satu suara "Haleluya". Kita masuk Pesta Nikah Anak Domba, lanjut masuk Firdaus, sampai masuk Kerajaan Sorga yang kekal.

    Kehidupan yang dipilih adalah Zipora, artinya burung kecil. Yang dibutuhkan dari burung kecil adalah suaranya, yaitu suara penyembahan.
    Penyembahan adalah proses perobekan daging, mengecilkan daging, sampai kita menjadi bayi rohani dalam gendongan tangan Tuhan.

    Keluaran 2:6
    2:6 Ketika dibukanya, dilihatnya bayi itu, dan tampaklah anak itu menangis, sehingga belas kasihanlah ia kepadanya dan berkata: "Tentulah ini bayi orang Ibrani."

    Awal hidup Musa ditandai dengan mengecil menjadi bayi, hanya bisa menangis.
    Di akhir hidupnya, Musa membesar dan memukul gunung batu untuk mendapatkan air, sehingga dia divonis tidak bisa masuk Kanaan.
    Dalam kegagalan, dalam keadaan apapun, biar kita hanya menangis seperti bayi, maka Tuhan pasti akan menolong.

    Tetapi kemudian Musa menangis bersama Yesus di atas gunung penyembahan. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan.

    Yesaya 46:4
    46:4 Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.

    Hasil menangis dalam gendongan Tuhan:
    • Tangan belas kasihan Tuhan sanggup memelihara kita di tengah kemustahilan.
    • Tangan belas kasihan Tuhan memikul segala letih lesu dan beban berat kita, semua jadi enak dan ringan. Ada masa depan yang indah.
    • Tangan belas kasihan Tuhan sanggup untuk menyucikan dan menyempurnakan kita sampai menjadi mempelai wanitaNya, menyambut kedatangan Tuhan kedua kali dengan satu suara "Haleluya".

 

Tuhan memberkati.


Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 08 Mei 2011 (Minggu Pagi)
    ... sampai buah terakhir yaitu kita menjadi kehidupan yang sama sempurna seperti Tuhan dan siap sedia menyambut kedatanganNya kedua kali. Mungkin saat ini kita masih merasa pahit teruskan tergembala buah kecil yang masih pahit akan berkembang menjadi buah yang manis. IBADAH RAYA. Matius - . Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 31 Oktober 2013 (Kamis Sore)
    ... Peta jaman mengungkapkan rencana penyelamatan Tuhan atas umatNya dari abad ke abad jaman ke jaman. Rahasia yang tersembunyi dari turunan ke turunan turun-temurun yaitu pengajaran tabernakel dan mempelai Kabar Mempelai dalam terang tabernakel yang diwahyukan Tuhan kepada Pdt. FG van Gessel Indo-Belanda . Keluaran Di dalam Kemah Pertemuan di depan tabir ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 02 Desember 2015 (Rabu Sore)
    ... mantap dalam kebenaran Kalau tidak kita akan hancur bersama dunia. Petrus Sebab mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar dan telinga-Nya kepada permohonan mereka yang minta tolong tetapi wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat. Jika kita bisa hidup benar di tengah dunia yang sulit hasilnya mata TUHAN memperhatikan kita artinya ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 05 Desember 2011 (Senin Sore)
    ... SEGALA RAJA. Malam ini kita pelajari Yesus bersaksi sebagai Imam Besar dan Raja segala raja. Yesus bersaksi sebagai Imam Besar tetapi ada imam besar yang lain yaitu Kayafas. Kayafas adalah imam besar menurut peraturan Harun menurut taurat . Ibrani . Karena itu andaikata oleh imamat Lewi telah tercapai kesempurnaan--sebab karena imamat itu umat ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 03 Juli 2019 (Rabu Sore)
    ... Yudas Iskariot. Ia sudah diajar yang benar tetapi mempertahankan dosa yaitu mencuri dan berdusta sehingga mengelak dari firman pengajaran yang benar--firman sudah tegas menunjuk dia tetapi dia berkata Bukan aku ya Rabi Doa penyembahan adalah proses perobekan daging dari tabiat munafik sehingga kita bisa sungguh-sungguh dalam firman pengajaran yang benar ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 05 Agustus 2017 (Sabtu Sore)
    ... makanan firman Allah dengan sungguh-sungguh dengan rasa lapar. Ini sama dengan mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar sehingga kita mengalami penyucian hati dan seluruh kehidupan kita. Tetapi orang Farisi dan ahli Taurat hanya memperhatikan perkara luar atau perkara jasmani sehingga tidak mengutamakan firman. Ini berarti tidak mau disucikan ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Januari 2009 (Minggu Pagi)
    ... di bumi. Oleh sebab itu untuk bisa lolos dari badai maut di bumi kita harus bisa melihat atau menerima kemuliaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja sebagai Mempelai Pria Surga. Bagaimana cara gereja Tuhan melihat dan menerima kemuliaan Tuhan sebagai Raja di atas segala raja sebagai Mempelai Pria Surga Mantap ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 30 November 2016 (Rabu Sore)
    ... ditandai dengan bosan mengantuk dan lain-lain. Penyembahannya tidak mencapai ukuran yaitu sampai daging tidak bersuara tirai terobek . Jadi daging masih bersuara ada iri hati kebencian sungut-sungut tidak setia dan lain-lain. Akibatnya masuk dalam aniaya antikris selama tahun. Mengapa orang yang tidak sungguh-sungguh dalam doa penyembahan diizinkan mauk aniaya antikris Ini ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 07 September 2016 (Rabu Malam)
    ... benar dan taat dengar-dengaran. Hati-hati terhadap dusta gosip dan ajaran palsu itu bagaikan gelombang laut yang ingin mengombang-ambingkan kehidupan kita. Harus memandang TUHAN kuat teguh hati tidak mau diombang-ambingkan oleh ajaran yang lain. Tetap hidup benar tidak mau berbuat dosa. Tidak kecewa putus asa dan tinggalkan TUHAN tetapi tetap percaya dan ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 18 April 2018 (Rabu Sore)
    ... angkuh yaitu mengandalkan sesuatu di dunia ini lebih dari Tuhan mengesampingkan Tuhan ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau kuliah bekerja semangat tetapi untuk ibadah biasa-biasa saja. Itulah tabiat bangsa kafir. Bukan tidak boleh punya kepandaian silakan tetapi jangan sampai sombong. Harus ditebus supaya kita bisa mengutamakan Tuhan. Bangsa Amori. Amori artinya pandai bicara ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.