Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Tema:
Markus 13: 29b= '
Waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu'.
13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.
Ini dikaitkan dengan
ayat 26, yaitu waktunya sudah dekat dikaitkan dengan kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan dan kekuasaanNya di awan-awan yang permai.
Markus 13: 2613:26. Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awandengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.Wahyu 19: 6-719:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Yesus datang dalam kemuliaan sebagai
Raja segala raja(ay. 6) dan
Mempelai Pria Surga(ay. 7).
Jadi, kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan
sebagai Raja segala rajadan
Mempelai Pria Surgauntuk mengangkat tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita Surga) ke awan-awan yang permai, sehingga kita bersama dengan Dia dan masuk kerajaan Surga selama-lamanya.
Kesimpulan: waktu yang sudah dekat artinya,
waktu kedatangan Yesuskedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai
sudah dekat(sudah tidak lama lagi).
Inilah yang harus kita perhatikan hari-hari ini. Banyak kegiatan kita di dunia dalam bidang masing-masing, tetapi harus ada perhatian bahwa kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai sudah tidak lama lagi.
Sebab itu, selain aktifitas kita di dunia ini, kita juga
harus mempersiapkan diridalam waktu yang dekat supaya
bisa menyambutkedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan-awan permai, supaya kita bisa bersama-sama dengan Dia selamanya.
Apa yang harus dipersiapkan dalam waktu yang dekat ini?Malam ini, kita bicara di dalam
Wahyu 1: 3.
1:3. Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkankata-kata nubuatini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.Persiapan yang pertama:
kita harus membaca, mendengar dan menuruti kata-kata nubuat(= Firman nubuat).
'
firman nubuat' adalah:
- Firman yang diungkapkan rahasianya, diilhamkan/diwahyukan oleh Tuhan, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab.
Sebab kita yakin, kalau ayat menerangkan ayat, maka sama dengan Firman itu dari Tuhan (wahyu dari Tuhan).
- Firman yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyidi dalam sidang jemaat. Kalau ada dosa, kita tidak bisamenantikan kedatangan Yesus kedua kali.
- Firman yang mengungkapkan segala sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga di awan-awan yang permai.
Kalau kita semua kembali pada Alkitab, kita pasti menjadi satu.
Tetapi, kalau Alkitab ditambah dan dikurangi, itulah yang menimbulkan perpecahan.
Rasul Paulus mengajarkan bahwa ada
dua macam pemberitaan Firman Allah:
- Efesus 1: 13
1:13 Di dalam Dia kamu juga -- karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu-- di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.
Amsal 25: 25
25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baikdari negeri yang jauh.
Injil keselamatan/kabar baik bagaikan seteguk air bagi jiwa yang haus = orang berdosa yang mendapat air dari Surga, sehingga diselamatkan.
Yang pertama: injil keselamatan = kabar baik = Firman penginjilan= susu.
Yaitu, injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib dan menyelamatkan manusia berdosa. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat, sebab Dia adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa yang mau mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Injil keselamatan ini memberitakan Yesus sebagai Juruselamat untuk membawa orang-orang berdosa supaya percaya Yesus, diselamatkan dan diberkati.
Tandanya/proses orang berdosa yang seharusnya dihukum tetapi bisa percaya dan diselamatkan:
- percaya Yesus,
- bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan,
- lahir baru dari air dan Roh, sehingga mendapatkan hidup baru (hidup Surgawi).
Waktu Yesus dibaptis, langit terbuka (= ada hubungan dengan Surga). Kalau kita hanya dilahirkan oleh ibu kita masing-masing, sehebat apapun ibu kita, kita hanya manusia darah daging yang tidak cocok untuk hidup di Surga = binasa.
Hidup surgawi= hidup dalam kebenaran.
Dosa = kutukan dan kebinasaan.
Kebenaran adalah keselamatan dan berkat Tuhan. Orang benar akan diselamatkan dan diberkati oleh Tuhan sampai ke anak cucu.
Kesaksian:
"Dulu saya mencari keselamatan di kuburan-kuburan. Baik itu kuburan orang sakti atau kuburan nenek moyang, sebab keluarga saya tidak percaya Tuhan. Tetapi lewat injil keselamatan, saya mengerti bahwa hanya Yesuslah satu-satunya Juruselamat, saya bersama keluarga bisa diselamatkan."
Kebenaran ini dimulai dari perkara yang kecil-kecil. Semua harus benar, mulai dari pribadi harus benar, nikah harus benar, sekolah benar, naik sepeda motor harus benar, SIM harus benar, pakai helmpun harus benar.
Bukan cuma di gereja saja kita benar. Di mana-mana kita harus benar. Seumpama kita naik sepeda motor, kemudian diijinkan Tuhan meninggal dunia, kalau kita tidak benar (tidak memakai helm, tidak punya SIM), maka tidak ada jaminan masuk ke Surga.
Kesaksian:
"Seorang sahabat saya, dia pendeta di sini, waktu dia ikut ibadah di Malang, dia mendengar tentang kebenaran. Saya beri contoh yang jelas, 'kalau ada tanda dilarang masuk, ya jangan masuk'. Kalau saudara ingat tentang cerita bom yang meledak di pasar, pendeta ini biasa melewati jalan itu dan melanggar tanda dilarang masuk. Tetapi begitu dia mau masuk, dia ingat pada Firman bahwa harus hidup benar. Maka pendeta ini belok ke jalan lain dan sebentar lagi bom meledak."
Orang yang tidak benar, siapa yang menanggung keselamatannya? Oleh sebab itu kita harus sungguh-sungguh. Firman Penginjilan harus dimantapkan = memantapkan kebenaran.
Yang bekerja dalam pemerintahan, jangan korupsi.
Tetapi, ada ayat mengatakan banyak yang dipanggil, sedikit yang dipilih.
Kalau hanya minum susu, masih belum cukup, karena pertumbuhannya akan abnormal. Jangan hanya puas kalau kita sudah diberkati, sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Sebab itu, harus dimantapkan dan ditingkatkan pada pemberitaan yang kedua.
- 2 Korintus 4: 3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Matius 25: 6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
'Mempelai datang! Songsonglah dia!' = cahaya injil tentang kemuliaan Kristus.
Yang kedua: cahaya injil tentang kemuliaan Kristus = Firman pengajaranbenar yang lebih tajam dari pedang bermata dua = makanan keras (Ibrani 5) = Kabar Mempelai.
Inilah peningkatan dari Kabar Baik menjadi Kabar Mempelai.
Jadi, lebih dulu diinjili, kemudian baru diajar. Kalau tidak ada injil, siapa yang mau diajar? Oleh sebab itu penginjilan dan pengajaran harus bekerja sama.
Firman pengajaran adalah injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk memilih (menyucikan) orang-orang yang sudah selamat/sidang jemaat sampai tidak bercacat-cela, sempurna seperti Yesus. Ini disebut Mempelai Wanita Surga.
Firman pengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua = makanan keras untuk menyucikan kita sampai sempurna/mencapai kedewasaan rohani, yaitu menjadi Mempelai Wanita Surga.
Jadi, injil kemuliaan = Kabar Mempelai berguna untuk
memilihorang-orang yang sudah selamat supaya
disucikansampai menjadi
sempurna seperti Yesus, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Inilah persiapan kita di waktu yang sudah dekat ini.
Firman penginjilan dan pengajaran harus bekerja sama. Injil harus diberitakan untuk
menambah kuantitas, tetapi Kabar Mempelai harus ditampilkan untuk
menambah kualitassampai sempurna, sehingga Injil dan pengajaran akan menciptakan satu Tubuh Kristus yang sempurna.
Kalau
rasul Paulus mengajarkan, maka
Yesus meneladankan dua macam pemberitaan Firman, di mana Ia memberitakan Firman penginjilan dan pengajaran di desa dan kota.
Lukas 8: 1
8:1 Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkelilingdari kota ke kotadan dari desa ke desamemberitakan InjilKerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia.
Lukas 13: 22
13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desasambil mengajardan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
'
meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem'= Firman pengajaran membawa kita ke Yerusalem Baru.
Kabar mempelai inilah yang disebut dengan Firman nubuat. Yaitu, Firman yang menungkapkan tentang sesuatu yang belum terjadi, tetapi pasti akan terjadi, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai.
Setelah kita diselamatkan, maka kita harus meningkat dalam persiapan yang singkat ini.
Persiapan kitadalam waktu yang singkat ini adalah
membaca,
mendengardan
menuruti Firman nubuat(
firman pengajaran benaryang lebih tajam dari pedang bermata dua= Kabar Mempelai).
Wahyu 22: 7
22:7 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menurutiperkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Wahyu 1: 3dikaitkan dengan
Wahyu 22: 7.
Dalam Wahyu 1: 3, disebutkan '
yang membaca, mendengar dan menuruti', tetapi di sini, tidak ada lagi '
membaca dan mendengar'.
Itulah mengapa persiapan kita harus sungguh-sungguh, sebab, satu waktu
tidak ada kesempatan lagiuntuk membaca dan mendengar Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Oleh sebab itu, kita
HARUSmenggunakan waktu yang sangat dekat ini untuk dua hal:
- harus banyak membacadan mendengarFirman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, terutama pada saat ibadah.
Kalau di rumah mungkin banyak aktifitas kita, sehingga seringkali merasa kurangnya waktu. Tetapi kalau dalam ibadah saja tidak mau membaca dan mendengar, bagaimana di rumah dan kapan lagi waktunya untuk membaca dan mendengar Firman?
Hari-hari ini, dalam ibadah bukan waktunya lagi untuk bergurau atau saling menyalahkan.
Pertanyaan malam ini, apa tujuan ibadah kita? Apa hanya saling bertemu?
Dalam Lukas 5: 1, orang-orang datang mengerumuni Yesus untuk mendengarkan Firman Allah.
Lukas 5: 1
5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Diahendak mendengarkan firman Allah.
Tujuan utamaberibadah kepada Tuhan adalah untuk membaca dan mendengar Firman nubuat = Firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua/Kabar Mempelai.
"Kalau saya menyebutkan Kabar Mempelai, seringkali dikira milik kelompok tertentu. Tidak! Kabar Mempelai adalah milik seluruh gereja, sebab ada di dalam Alkitab. Tinggal diungkap atau tidak.
Kalau Kabar Baik, semua gereja mengungkap. Tetapi Kabar Mempelai, masih belum. Oleh sebab itu, perlu dikabarkan karena waktunya sudah dekat."
Waspada!Ada orang beribadah, tetapi tujuannya lain.
Yohanes 6: 15
6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.
Karena Yesus sudah mengadakan mujizat lima roti dan dua ikan untuk memberi makan lima ribu orang laki-laki (belum termasuk perempuan dan anak-anak) dan masih tersisa dua belas bakul, maka orang-orang berpikir kalau seandainya Yesus menjadi raja, mereka pasti enak.
Banyak hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang mengerumuni Yesus/beribadah melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan perkara jasmani.
Kesaksian:
"Ini koreksi bagi saya terlebih dahulu. Saya diutus Tuhan ke Tentena, saya bayar sendiri. Saya diutus ke Amerika, saya bayar sendiri. Baru-baru ini ke Australia, juga saya bayar sendiri. Saya tidak mau dibayari, supaya tidak ada tujuan lain. Tetapi tujuan utama saya hanya untuk mendengar Firman. Jadi, bukan hanya bapak/ibu saja yang mendengar Firman, saya juga mendengar Firman. Sebab kalau tidak, akan rugi."
Banyak hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan perkara jasman, seperti uang, kedudukan, pujian, hanya untuk bertemu orang. Ini sama dengan menjadikan Yesus sebagai raja dunia, bukan Raja segala raja.
Matius 4: 8-9
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Setan juga berusaha untuk menjadikan Yesus sebagai raja dunia.
Jadi, kesimpulannya, kalau hamba Tuhan, pelayan Tuhan, anak Tuhan datang dalam ibadah pelayanan/dalam fellowship hanya untuk mencari perkara jasmani(= uang, kedudukan, dan lain-lain), ia sama dengan setanyang hendak menjadikan Yesus sebagai raja dunia.
Jadi, tanpaFirman pengajaran benar/Firman Nubuat, kita hanya menjadi sama dengan setan, tidak bisa terlepas dari dosa. Oleh sebab itu, kita harus mendengar Firman nubuat supaya disucikan.
Hanya Firman pengajaran yang benar/Firman nubuat yang mampu menjadikan manusia, senajis apapun bisa menjadi seperti Yesus.
Sebab itu, dalam ibadah/fellowship semacam ini, Firman pengajaran benar yang perlu ditampilkan = menampilkan pribadi Yesus, supaya kita betul-betul hidup suci dan kita akan dipagari, tidak terpengaruh oleh apapun di dunia.
Pertanyaan selanjutnya, apakah kita berbahagia saat membaca danmendengar Firmanpengajaran benar yang lebih tajam dari pedang bermata dua? Atau kita mengantuk? Atau bosan? Atau marah?
Kita ingat mengenai perempuan bungkuk 18 tahun di Bait Allah. Kalau angka 18 dipecah = 666.
Artinya: berada di Bait Allah tetapi dicap 666, menjadi sama dengan setan sebab tidak ada pengajaran. Tetapi, begitu ada Yesus yang mengajar, maka dia sembuh. Kalau bungkuk/dicap 666, akan selalu mencari perkara yang di bawah.
Kalau berbahagia saat mendengar Firman pengajaran benar yang keras, maka kita akan mengalami kebahagiaan-kebahagiaan selanjutnya sampai kebahagiaan kekal di Surga.
Kalau mengantuk, bosan, marah dan lain-lain saat mendengar Firman nubuat, ia justru kehilangan kebahagiaan = menutup pintu kebahagiaan, masuk penderitaan yang bertambah-tambah sampai binasa di neraka.
Jadi, mendengar Firman pengajaranadalah pintuuntuk masuk kebahagiaan demi kebahagiaan, sampai kebahagiaan kekal di Surga.
Nasib kita ditentukan dari sepatah kata firman!
Kalau dalam ibadah pelayanan, kita mengalami kebahagiaan di luar Firman pengajaran benar, itu merupakan kebahagiaan semudari dunia, bukan dari Tuhan dan hanya membawa kebinasaan kekal.
Kalau dari Surga, kita berbahagia saat ibadah sampai puncaknya, kita sangat berbahagia saat mendengar firman.
Kita bisa berbahagia, tetapi harus ada Firman.
- Kita sudah harus menggunakan waktu untuk menurutiFirman nubuat = taat dengar-dengaran pada firman pengajaran benar.
Firman pengajaran benar sudah harus menjadi praktik dalam hidup kita= sudah mendarah daging dalam hidup kita, sehingga perkataan dan perbuatan kita, kapan saja, di mana saja dan situasi kondisi apa saja, semuanya sesuai dengan Firman.
Kesaksian:
"Ajaran yang saya terima dari Lempin-El Kristus Ajaib adalah hamba Tuhan tidak boleh hutang. Tidak gampang. Waktu saya baru 3 bulan sekolah Alkitab, saya pulang, tetapi tidak ada air minum dan tidak ada uang. Waktu saya kerja, saya bisa hutang, tetapi sekarang, saya mau praktik Firman, tidak boleh hutang, tidak boleh minta, apalagi mencuri. Kalau Tuhan ijinkan saya mati, ya sudah. Sampai akhirnya Tuhan kirim seseorang. Dia dulu les pada saya dan tidak pernah bayar. Dia minta ampun dan dia bayar ratusan ribu saat itu, padahal saya hanya butuh seribu saja. Waktu saya ke Malang dan membangun gereja, saya disarankan untuk berhutang. Tetapi saya tidak mau, karena Tuhan saya tidak begitu. Saya orang baru dan ditest. Tetapi saya katakan 'iman saya tidak demikian, ada uang 15 rupiah, pakai 15 rupiah'. Ada orang kaya datang dan suruh saya mencicil dari uang yang dia pinjamkan. Tetapi saya tidak mau."
Inilah praktik Firman. Kalau kita hanya mendengar saja, tetapi tidak melakukan firman, itu sama dengan menipu diri sendiri. Dan ini hal yang paling jahat.
Yakobus 1: 22
1:22 Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firmandan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri.
Terutama hamba Tuhan yang berkhotbah, tetapi tidak praktik = menipu diri sendiri = terlalu jahat.
Proses untuk taat dengar-dengaran pada Firman nubuat:
- Roma 10: 17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Proses pertama; kita membaca dan mendengarfirman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus, sehingga Roh Kudus menolong kita untuk bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguhdan dengan suatu kebutuhan(seperti orang lapar ingin makan roti, bahkan seperti perempuan Kanaan yang berkata 'seperti anjing menjilat roti').
Jadi, mendengar Firman bukan seperti mendengar orang pidato atau kampanye, tetapi jiwa kita sedang lapar dan mencari makan.
Inilah yang membuktikan ada tidaknya Roh Kudus di tengah-tengah kita.
Kalau kita mendengar dengan sungguh-sungguh, berarti ada urapan Roh Kudus.
Tetapi kalau kita kampanye, dongeng, melawak, tidak tertib dan tidak teratur = urakan, bukan urapan, itu daging. Menyanyi saja tidak tertib, apalagi saat mendengar Firman, lebih lagi, yang menyampaikan Firman juga lebih lagi.
- Roh Kudus menolong kita untuk mengerti Firman pengajaran benar, sehingga Firman ditulis di dahi. Tetapi tidak cukup sampai di sini. Kalau hanya sampai di sini, Firman hanya jadi pengetahuan. Sebab itu perlu ditingkatkan lagi.
- Roh Kudus menolong kita untuk percaya/yakin pada Firman pengajaran, sehingga Firman menjadi iman di dalam hati= Firman ditulis di dalam hati.
Kalau kita bisa membaca, mendengar, mengerti sampai yakin pada Firman dan menjadi iman, sudah ada hasilnya, sekalipun belum praktik Firman.
Ibrani 10: 16-17
10:16 sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hatimerekadan menuliskannya dalam akal budimereka,
10:17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosadan kesalahan mereka."
Jadi, mendengar Firman bukan soal lawak-lawak, tetapi soal dosa diampuni atau tidak, selamat atau tidak.
"Sebab itu, panitia yang mengundang saya dan saya sendiri tanggung jawab. Mau dibawa kemana sidang jemaat ini."
Kalau Firman pengajaran yang benar ditulis di dahi dan hati, maka mulut bisa mengaku dosa-dosakepada Tuhan dan sesama, sehingga kita mengalami pengampunan dosa oleh darah Yesus. Kita diselamatkan dan diberkati oleh Tuhan.
Baru sampai disini, dari hati sudah melonjak ke mulut untuk mengaku dosa. Tidak ada gunanya kita menimbun dosa seperti Yudas. Dia tidak pernah terima Firman, bahkan sampai saat akhir, Yudas tidak mau mengakui dosanya, sekalipun Firman sudah menunjuk langsung kepada Yudas.
Akhirnya, Yudas kerasukan setan setelah menerima perjamuan suci
Akibatnya: satu waktu dosa itu diungkap dan tidak ada kesempatan untuk bertobat.
Untuk apa kita beribadah/ber-fellowship kalau hanya menimbun dosa di dalam hati? Satu waktu, dosa itu akan diungkapkan, tetapi sudah terlambat, tidak ada kesempatan untuk diampuni.
Lebih baik malam ini, Firman yang tajam menusuk hati kita, sehingga mulut mengaku dan kita diampuni, diselamatkan dan diberkati oleh Tuhan.
- Roh Kudus menolong kita untuk melakukan Firman pengajaran yang benar= taat dengar-dengaran, sehingga Firman ditulis di tangan.
Ulangan 11: 18
11:18 Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimudan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmudan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
Kalau Firman ditulis di dahi, hati dan tangan, hasilnya lebih luar biasa lagi, yaitu kita mengalami perlindungan dari Tuhan.
Wahyu 13: 16-18
13:16 Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangankanannyaatau pada dahinya,
13:17 dan tidak seorang pun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18 Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
ay. 16= kalau dahi dan tangan tidakditandai dengan Firman pengajaran yang benar, maka akan ditandai dengan cap 666 oleh antikris.
Tetapi, kalau hati, dahi dan tangan sudah dicap Firman, maka antikris tidak bisa memberi cap pada kita, kita dilindungi dari cengkeraman antikrisdan disingkirkan ke padang belantara dengan dua sayap burung nasar yang besar.
Orang yang menuruti/mempraktikkan/
taat dengar-dengaranpada Firman pengajaran benar
sampai daging tidak bersuara lagi, itu sama dengan
mengulurkan dua tangan kepada Tuhan(= mengasihi Tuhan lebih dari semua dan hanya berkata '
terserah Kau, Tuhan'). Kalau Yesus, Ia taat sampai mati di kayu salib ('
terserah Kau, Bapa'). Padahal, seharusnya yang mati disalib adalah orang yang terkutuk, sedangkan Yesus adalah orang baik.
Kalau kita mengulurkan tangan pada Tuhan, Ia juga akan mengulurkan dua tangan belas kasih dan kuasaNya kepada kita.
Jangan takut!Kalau kita taat/mengulurkan tangan apapun resikonya (mungkin harus kehilangan pekerjaan, dan lain-lain), tetapi Tuhan akan mengulurkan dua tangan belas kasih dan kuasaNya kepada kita.
Hasilnya:
- Abraham taat saat menerima perintah Tuhan untuk menyembelih Ishak anaknya = taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara. Dan Tuhan tidak membiarkan.
Abraham harus mengorbankan perasaannya. Kalau dia tanya pada orang lain, ia akan dilarang menyembelih anaknya. Inilah kesalahan kita yang sering tidak taat karena pakai perasaan daging.
Karena taat, maka Tuhan tampil sebagai Jehova Jireh. Tuhan sanggup mengadakan apa yang tidak ada, mengembalikan apa yang sudah kita korbankan kepada Dia dan memelihara/memberkati kita sampai anak cucu.
Kesaksian:
"Saya dilatih oleh gembala dan guru saya Bp. Pdt. Pong Dongalemba. Saya disuruh khotbah, tetapi tidak pernah diberi ongkos padahal saya tidak punya penghasilan dan tidak punya sponsor. Sampaipun saat saya menjadi pembicara, saya pernah tidur di emperan SD. Saya dilatih untuk tidak pernah bergantung pada sesuatu di dunia, tetapi hanya bergantung pada dua tangan belas kasih Tuhan. Saya bersaksi, saya tidak pernah minta ataupun berhutang untuk melayani Tuhan. Sebab ada dua tangan yang luar biasa yang sanggup menciptakan yang tidak ada menjadi ada."
Kesaksian:
"Apa ada di antara kita malam hari ini yang harus mengorbankan sesuatu untuk bisa taat? Mungkin mengorbankan pekerjaan untuk menjadi fulltimer? Jangan takut! Saya lari selama sepuluh tahun. Sebab pikiran saya, 'Saya bukan anak hamba Tuhan, jangan-jangan nanti setelah selesai sekolah Alkitab, saya malah jaga toko'. Tetapi akhirnya, toko orang tua saya dihabiskan oleh Tuhan, sebab Tuhan mau buktikan bahwa saya sekolah Alkitab adalah untuk menjadi hamba Tuhan. Dan apa yang sudah dikorbankan tidak hilang, semua Tuhan ganti."
Kalau ada orang tua yang anaknya mau menjadi fulltimer, jangan dihalang-halangi! Tetapi berdoa kepada Tuhan.
- Menghadapi laut Kolsom, Musa harus korban pikiran.
Keluaran 14: 15-16, 21-22
14:15 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:16 Dan engkau, angkatlah tongkatmu dan ulurkanlah tanganmuke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel akan berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering.
14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
14:22 Demikianlah orang Israel berjalan dari tengah-tengah laut di tempat kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
Musa dan bangsa Israel menghadapi laut Kolsom di depan, Firaun dan tentarannya di belakang, kiri dan kanan juga tidak bisa lari. Dan hanya satu kata saat itu, yaitu 'mati'.
Tetapi, Tuhan perintahkan Musa untuk mengulurkan tongkatnya.
Jadi, perintah Tuhan sebenarnya gampangkalau kita mengasihi Tuhan lebih dari semua.
Musa mengorbankan pikiran daging untuk bisa taat.
Begitu Musa mengulurkan tangan ke laut, dua tangan Tuhan diulurkan dalam bentuk angin Timur yang bertiup membelah laut.
Artinya: tangan belas kasih dan anugerah Tuhan sanggup memberikan jalan keluardari segala masalah sampai yang mustahil, menyelesaikan segala masalah dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.
Seringkali kita menggunakan logika dan mengecilkan kuasa Tuhan.
Hati-hati! Jangan mengecilkan kuasa Tuhan karena logika kita.
Seringkali, pikiran daging 'mana bisa, tidak semudah membalik telapak tangan'. Tetapi kalau kita taat, kita akan berkata 'kok bisa? Dan lebih mudah dari membalik telapak tangan'.
Kemudian, Israel berangkat ke Kanaan. Ini merupakan kegerakan besar.
Artinya: tangan belas kasih Tuhan sanggup memakai kita dalam kegerakan besar(kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna untuk menuju Kanaan samawi dan tidak bisa dihalangi siapapun). Yang penting, kita korbankan pikiran daging.
Kalau gembala tidak seperti Abraham dan Musa, mau dibawa kemana sidang jemaat.
Suami-suami, mau dibawa kemana keluarga?
- Matius 14: 27-31
14:27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
14:28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
14:29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.
14:30 Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelamlalu berteriak: "Tuhan, tolonglah aku!"
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
Petrus sudah taat untuk berjalan di atas air yang bergelombang. Inilah keadaan gereja Tuhan di akhir zaman, yaitu bagaikan berjalan di atas air yang bergelombang (gelombang pencobaan di segala bidang). Dalam bidang jasmani dan rohani, kita dihantam dengan gelombang-gelombang pencobaan.
Sebenarnya yang dihadapi Petrus lebih berat, sebab ia harus korbankan perasaandan pikirannya.
Inilah yang harus kita korbankan hari-hari ini, yaitu mengorbankan pikiran dan perasaan untuk menghadapi gelombang pencobaan dan dosa sampai puncaknya dosa.
Puncak dosa yaitu:
- dosa makan minum,
- dosa kawin mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya yaitu lesbian, homoseks, seks pada diri sendiri, kawin campur, kawin-cerai sampai seks bebas.
Ini yang menghantam kita hari-hari ini.
Petrus bisa berjalan sebentar, tetapi sayang, tidak berapa lama, ada angin dan ia bimbang.
Artinya: ia bimbang terhadap:
- pribadi Tuhan(pengajaran yang benar) dan
- kuasa Tuhan, sehingga banyak berharap pada orang lain.
Kesaksian:
"Sekali waktu, saya diundang KKR dan saya ditanya proposal untuk dananya. Saya langsung katakan 'tidak jadi'. Apa yang mau dibangun kalau seperti itu? KKR/kebaktian kebangunan rohani, yang dibangun adalah imannya. Sekalipun iman itu hanya seperti biji sesawi, tetapi akan ditumbuhkan oleh Tuhan. Jadi, jangan berharap pada manusia.
Begitu juga waktu saya ke Amerika, saya hanya diutus berdua dengan isteri. Kelemahan saya adalah soal bahasa. Pendeta di sana mengatakan, 'Kalau nanti waktu ditanya di imigrasi, Bapak harus jawab dengan jelas dan tegas'. Bagaimana mau jawab dengan jelas dan tegas, mengertipun saya tidak. Menjelang satu jam sebelum pendaratan di New York, saya hanya berdoa menyembah Tuhan di dalam pesawat, 'tolong saya Tuhan, saya tidak tahu apa-apa'. Saat di imigrasi, ada dua orang turis yang bisa bahasa Inggris malah dimarahi dan ditolak, saya makin kecut, bagaimana dengan saya yang tidak bisa? Begitu giliran saya dan isteri maju, belum ditanya apa-apa, paspor saya sudah distempel. Jangan ragukan kuasa Tuhan, dalam bidang apa saja."
Jangan bimbang pada kuasa Tuhan!Kalau bimbang, kita akan tenggelam dan merosot. Jasmani dan rohani akan merosot sampai binasa selamanya.
Untunglah, pada saat tenggelam, Petrus bisa mengulurkan tangan pada Tuhan.
Sebab itu, jangan salah paham. Kalau kita sudah tenggelam, serahkanlah semua pikiran dan perasaan kita kepada Tuhandan hanya menyeru 'Yesus, tolong!'. Jangan lagi berseru pada teman. Ini yang diharapkan oleh Tuhan dari pria.
Pria, suami, gembala harus mengorbankan pikiran dan perasaan daging untuk bisa menerima pikiran dan perasaan Yesus, yaitu taat sampai mati di kayu salib, kalau kita taat sampai daging tidak bersuara ('terserah Kau, Yesus'). Hanya itu yang ditunggu oleh Tuhan. Dan Tuhan akan mengulurkan tangan untuk mengangkat kita dari ketenggelaman, memulihkan semuanya bahkan memakai kita dalam kegerakan hujan akhir.
Petrus menjadi kuat dalam tangan belas kasih kuasa Tuhan.
Sekarang, Petrus menasihati wanita dan anak muda.
1 Petrus 3: 5-6
3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuankudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tundukkepada suaminya,
3:6 sama seperti Sara taat kepada Abrahamdan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Sara tunduk pada Abraham, bahkan sampai dua kali diberikan kepada laki-laki lain, Sara tetap tunduk.
Wanitadinasihati untuk tunduk pada suamiseperti Sara tunduk pada Abraham. Sara tunduk (mengorbankan pikiran dan perasaan) untuk menolong suaminya.
Sara memiliki kelemahan permanen yaitu mandul dan mati haid = sudah mustahil.
Tetapi karena Sara tunduk, hasilnya: pintu rahim Sara bisa terbuka= pintu di dunia terbuka.
Kalau istri tunduk pada suami, maka pintu-pintu akan terbuka sampai pintu Surga terbuka dan suami dimenangkan.
1 Petrus 5: 5-6
5:5 Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlahdirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Nasihat bagi kaum mudaadalah tidak sombong dengan melawan orang tua, tetapi merendahkan diri.
“Setiap di akhir kebaktian kaum muda, kami selalu mengajak kaum muda untuk mendoakan orang tua mereka, 'kepada orang tua kami, kami belum bisa membalas apa-apa. Tuhan balaskan berkat dan selamatkan mereka'. Termasuk untuk orang tua saya, sekalipun saya sudah berbuat, tapi saya merasa itu belum cukup.”
Tidak jarang kaum muda direndahkan, gagal dan hancur. Kalau ada kaum muda yang gagal, Tuhan mau ulurkan tangan untuk mengangkat kita menjadi berhasil dan indah pada waktu-Nya.
Sampai saat Tuhan datang kembali, baik pria, wanita maupun kaum muda akan diangkat bersama Tuhan di awan-awan yang permai dan bersama dengan Dia selamanya.
Mungkin ada
suamiseperti Abraham dan Musa yang korban perasaan dan pikiran, tetapi ada Jehova Jireh dan laut terbuka.
Kalau rumah tangga ada masalah,
isteritunduklah pada Tuhan dan suami.
Anak mudajuga akan ditinggikan sampai berhasil. Dan saat Tuhan datang, semua akan terangkat ke awan-awan, semua menjadi indah dan bahagia, kita bersama Tuhan selama-lamanya.
Siapa tahu, malam ini adalah waktu pertolongan Tuhan bagi kita, sebab orang yang tenggelam harus ditolong tepat waktu.
Tuhan memberkati.