Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.

Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

Waktu tengah malam adalah keadaan yang paling gelap. Ini menunjuk pada suasana akhir jaman di mana kesulitan dan krisis makin memuncak, sampai kemustahilan. Juga dosa-dosa makin memuncak sampai pada dosa makan-minum (merokok, mabuk, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan aneka ragamnya, kawin campur, kawin cerai). Sampai puncaknya adalah antikris yang berkuasa 3.5 tahun di bumi. Kehidupan yang mau menyembah antikris akan dijamin hidupnya secara daging, tetapi akan binasa untuk selamanya.

Hanya ada satu suara yang dibutuhkan waktu tengah malam, yaitu Kabar Mempelai ("Mempelai datang! Songsonglah dia!").

Sebenarnya ada dua macam pemberitaan firman:
  1. Injil Keselamatan/ firman penginjilan/ Kabar Baik/ susu.
    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Amsal 25:25
    25:25 Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga, demikianlah kabar baik dari negeri yang jauh.

    Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia, mati di kayu salib, untuk memanggil orang-orang berdosa supaya diselamatkan.
    Tetapi hati-hati sebab banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih. Oleh sebab itu, ada pemberitaan firman kedua.

  2. Cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus/ Firman pengajaran/ Kabar Mempelai/ makanan keras.
    2 Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Matius 25:6
    25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!

    Yaitu Injil yang memberitakan tentang kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga, untuk memilih orang-orang yang sudah selamat untuk disucikan sampai sempurna seperti Yesus. Kita menjadi tubuh Kristus yang sempurna, yaitu mempelai wanita Surga. Kita harus mengenal Yesus sebagai Juru Selamat, sebagai Tabib, sebagai Gembala, dll, tetapi harus ditingkatkan sampai mengenal Yesus sebagai Mempelai Pria Surga. Hanya hubungan Mempelai Pria (Kepala) dan mempelai wanita (tubuh) yang tidak terpisahkan selamanya.

Di atas gunung Sinai, Musa menerima dua hal, yaitu Tabernakel dan dua loh batu.

Keluaran 24:12
24:12 TUHAN berfirman kepada Musa: “Naiklah menghadap Aku, ke atas gunung, dan tinggallah di sana, maka Aku akan memberikan kepadamu loh batu, yakni hukum dan perintah, yang telah Kutuliskan untuk diajarkankepada mereka.”

Tabernakel dan dua loh batu secara jasmani sudah hancur, tetapi yang ada adalah dalam arti rohani, yaitu firman pengajaran.
  1. Tabernakel jasmani sudah hancur, dalam arti rohani adalah pengajaran Tabernakel yang sentralnya adalah melakukan kehendak Tuhan.
    Keluaran 25:8,10
    25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
    25:10 “Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya.

    Keluaran 25:8,10 [terjemahan lama]
    25:8 Maka hendaklahmereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.
    25:10 Maka hendaklahdiperbuatnya sebuah peti dari pada kayu penaga, tengah tiga hasta panjangnya dan tengah dua hasta lebarnya dan tengah dua hasta tingginya.

  2. Dua loh batu jasmani sudah hancur, dalam arti rohani adalah pengajaran mempelai yang sentralnya adalah kasih Allah.
Dua pengajaran ini tidak boleh dan tidak bisa dipisahkan. Tabernakel tanpa dua loh batu adalah kosong, tidak ada artinya. Dua loh batu tanpa Tabernakel tidak ada tempatnya. Kasih tanpa pengajaran hanyalah kasih daging atau kasih eros.
Dua pengajaran ini digabung sebagai Kabar Mempelai dalam terang Tabernakel. Inilah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, tajam pertama adalah pengajaran Tabernakel, tajam kedua adalah pengajaran Mempelai. Ini diwahyukan pada Rev. van Gessel di Pacet pada 1935, dan ini sudah bertahan selama 80 tahun.

Keluaran 25:8
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.

Dulu, Musa diperintahkan Tuhan untuk membangun Tabernakel secara jasmani, supaya Tuhan diam bersama dengan umatNya. Sekarang, tempat apa yang bisa kita buat untuk menampung pribadi Tuhan?
Yesaya 66:1-2
66:1 Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku?
66:2 Bukankah tangan-Ku yang membuat semuanya ini, sehingga semuanya ini terjadi? demikianlah firman TUHAN. Tetapi kepada orang inilah Aku memandang: kepada orang yang tertindas dan patah semangatnya dan yang gentar kepada firman-Ku.

Ternyata manusia tidak mampu membuat tempat/ kediaman bagi Tuhan. Tuhan sendiri yang membuat tempat supaya Dia bisa berdiam di antara kita.
Prosesnya:
  1. Tuhan menciptakan langit dan bumi.
    Kejadian 1:1-2
    1:1 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
    1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

    Sebelum diciptakan, keadaan bumi adalah tidak berbentuk, campur baur, kosong, gelap gulita. Tetapi sesudah Tuhan menciptakan langit dan bumi, maka bumi menjadi baik. Tetapi sayang, bumi yang baik pun tidak bisa menjadi tempat pribadi Tuhan, hanya sebagai tumpuan kakiNya.

  2. Tuhan menciptakan manusia yang segambar dengan Dia, supaya Dia bisa berdiam di antara kita.
    Kejadian 1:26a
    1:26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, ....

    1 Korintus 3:16
    3:16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?

    Tetapi sayang, manusia jatuh dalam dosa sehingga kehilangan kemuliaan Tuhan dan kehilangan gambar Tuhan, sama dengan telanjang.

    Roma 3:23
    3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Manusia telanjang keadaannya sama dengan bumi sebelum diciptakan, yaitu:
  • Belum berbentuk, campur baur dengan dosa. Manusia telanjang bagaikan anjing dan babi yang tidak tahu malu.
  • Kosong, hampa, tidak pernah puas sebab hanya mengejar kepuasan jasmani bahkan sampai mengorbankan yang rohani.
  • Gelap, yaitu ketakutan, stres, tidak tenang hidupnya.
Bumi yang belum diciptakan tidak bisa ditempati manusia. Demikian juga, manusia berdosa telanjang tidak bisa menjadi tempat kediaman Allah.

Oleh sebab itu, dalam Perjanjian Lama, Tuhan memerintah Musa supaya membangun Tabernakel jasmani, sehingga Tuhan bisa berdiam di antara umatNya.
Sekarang, pengajaran Tabernakel dan Mempelai (Kabar Mempelai) membentuk manusia berdosa telanjang menjadi tempat kediaman Tuhan.

Tabernakel terdiri dari 3 ruangan:
  1. Halaman, menunjuk pada daerah kebenaran.
  2. Ruangan Suci, menunjuk pada daerah kesucian.
  3. Ruangan Maha Suci, menunjuk pada daerah kesempurnaan.

Jadi, Kabar Mempelai membentuk, mengisi, dan memberi terang kepada manusia berdosa atau manusia telanjang. Langkah-langkahnya:
  1. Memberi bentuk kebenaran.
    Kisah Rasul 19:1-6
    19:1 Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid.
    19:2 Katanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia: “Belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.”
    19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: “Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?” Jawab mereka: “Dengan baptisan Yohanes.”
    19:4 Kata Paulus: “Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian dari padanya, yaitu Yesus.”
    19:5 Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
    19:6 Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.


    Prosesnya adalah:
    1. Iman dan percaya kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat lewat mendengar firman Kristus, yaitu firman yang diurapi Roh Kudus. Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada masuk Pintu Gerbang.
      Roma 10:17
      10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

    2. Bertobat, menunjuk pada Mezbah Korban Bakaran.
      Setelah kita mengaku dosa dan mengalami pengampunan dosa, maka harus berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan.

    3. Baptisan air, menunjuk pada Bejana Pembasuhan.
      Kehidupan yang sudah bertobat dan mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sehingga bangkit dari dalam air bersama Yesus dan mendapat hidup baru atau hidup Surgawi.

    4. Baptisan Roh Kudus, menunjuk pada Pintu Kemah.
      Matius 3:16
      3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Baptisan Roh Kudus juga menghasilkan hidup baru.
      Jadi, kita lahir baru dari air dan roh sehingga mendapatkan hidup baru atau hidup Surgawi.

      1 Yohanes 3:9
      3:9 Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah.

      Hidup baru adalah:
      • Tidak berbuat dosa lagi, sama dengan mengalami kelepasan dari dosa, sama dengan hidup dalam kebenaran. Kita berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan menjadi senjata kebenaran, yaitu beribadah melayani Tuhan dengan setia dan benar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau sampai Tuhan datang kedua kali.

      • Tidak dapat berbuat dosa lagi, tidak dapat disesatkan. Kita menjadi benar seperti Yesus benar.
        1 Yohanes 3:7
        3:7 Anak-anakku, janganlah membiarkan seorangpun menyesatkan kamu. Barangsiapa yang berbuat kebenaran adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar;

    Roma 1:17
    1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

    Sesudah ada bentuk kebenaran, Kabar Mempelai akan mengisi hidup kita dengan iman.
    Praktek memiliki kebenaran dan iman adalah tabah, kuat dan teguh hati.

    2 Korintus 5:7-8
    5:7 --sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat--
    5:8 tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.

    Artinya adalah:
    1. Tetap berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar apa pun resikonya.
    2. Tetap hidup benar apa pun resikonya.
    3. Tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan apa pun resikonya.
    4. Tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan menyembah Tuhan apa pun yang dihadapi.

    Contohnya adalah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang tetap menyembah Tuhan entah ditolong atau tidak. Hasilnya adalah Yesus dalam kemuliaan menolong mereka (tiga orang dilemparkan ke perapian, tetapi ada empat orang berjalan-jalan dan yang keempat rupanya seperti anak dewa).

  2. Memberi bentuk kesucian.
    Yohanes 15:3
    15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

    Yang menyucikan kita adalah firman yang merupakan perkataan Yesus sendiri, yaitu firman yang dibukakan rahasianya lewat ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab.

    Matius 15:19
    15:19 Karena dari hati timbul segala (1)pikiran jahat, (2)pembunuhan, (3)perzinahan, (4)percabulan, (5)pencurian, (6)sumpah palsu dan (7)hujat.

    Yang harus disucikan adalah hati yang merupakan gudang dosa:
    1. Pikiran jahat, prasangka buruk, menimbulkan gosip yang tidak baik.
    2. Pembunuhan, yaitu kebencian sampai kebencian tanpa alasan.
    3. Perzinahan.
    4. Percabulan.
    5. Pencurian, terutama mencuri milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Juga ada mencuri firman, yaitu mendengar firman yang disampaikan hamba Tuhan lain tetapi menghujat orangnya.
    6. Sumpah palsu, dusta.
    7. Menghujat Tuhan artinya menolak firman pengajaran yang benar dan mendukung yang salah.

    Jika hati disucikan dari 7 keinginan jahat dan najis oleh pekerjaan Kabar Mempelai, maka hati diisi oleh Roh Kudus dengan 7 manifestasinya.
    Yesaya 11:1-3
    11:1 Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
    11:2 (1)Roh TUHAN akan ada padanya, (2)roh hikmat dan (3)pengertian, (4)roh nasihat dan (5)keperkasaan, (6)roh pengenalan dan (7)takut akan TUHAN;
    11:3 ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

    Sampai puncaknya adalah takut akan Tuhan. Kita bernafas dengan takut akan Tuhan, sehingga membenci dosa dan tetap hidup suci. Jangan sampai takut pada manusia.
    Amsal 8:13
    8:13 Takut akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.

    Kalau sudah ada bentuk kesucian, maka Kabar Mempelai akan mengisi dengan pengharapan dan bisa diharapkan.
    1 Yohanes 3:2-3
    3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
    3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia yang adalah suci.

    Tunggul [Yesaya 11:1] menunjuk kehidupan yang tidak berdaya, tidak berharga, hanya untuk dibakar. Tetapi kalau mau suci dan diurapi Roh Kudus, maka ada pengharapan bahwa tunggul bisa bertunas dan berbuah.

    Sampai pengharapan tertinggi adalah suci seperti Yesus suci.
    1 Petrus 1:15-16
    1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
    1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.

    Roma 8:25
    8:25 Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun.

    Praktek kehidupan yang memiliki kesucian dan pengharapan adalah tekun.

    Kisah Rasul 2:41-43
    2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
    2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
    2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

    Dalam Tabernakel, ada tiga macam ketekunan:
    1. Pelita Emas (jaman Musa) --> ketekunan dalam persekutuan (jaman hujan awal) --> ketekunan dalam Ibadah Raya dan persekutuan yang benar (jaman hujan akhir). Kita mengalami persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia Roh Kudus.
    2. Meja Roti Sajian --> ketekunan dalam pengajaran dan pemecahan roti --> ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita mengalami persekutuan dengan Anak Allah dalam firman pengajaran yang benar dan Perjamuan Suci.
    3. Mezbah Dupa Emas --> ketekunan dalam doa --> ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan. Kita mengalami persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.

    Lewat ketekunan dalam tiga macam ibadah, tubuh jiwa roh kita melekat pada Allah Tritunggal. Kita mengalami damai sejahtera dan cepat lambat pasti akan berbuah manis. Sampai "takkan kekurangan aku". Tuhan sanggup memelihara hidup kita sampai berkelimpahan, sehingga selalu mengucap syukur kepada Tuhan. "Takkan kekurangan aku" juga artinya tidak ada cacat cela, sampai suci seperti Yesus.

  3. Memberi bentuk kesempurnaan.
    Filipi 3:20-21
    3:20 Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat,
    3:21 yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuh-Nya yang mulia, menurut kuasa-Nya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diri-Nya.

    Prosesnya adalah kita harus mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

    Roma 12:2
    12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

    Pembaharuan dimulai dari hati nurani sehingga memiliki hati nurani yang tulus, yaitu bisa membedakan yang benar dengan yang tidak benar, yang kehendak Tuhan dan yang bukan.
    Kalau hati tulus, maka mulut pasti jujur. Jika "ya" katakan "ya", jika "tidak" katakan "tidak".

    Matius 5:43-45,48
    5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.”

    Kalau ada bentuk kesempurnaan, maka akan diisi dengan kasih yang sempurna. Prakteknya adalah mengasihi Tuhan lebih dari semua dan mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi musuh.

Kabar Mempelai memberi bentuk kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan. Kabar Mempelai mengisi dengan iman, pengharapan, dan kasih.
Perjamuan Suci juga memberi bentuk kebenaran, kesucian, dan kesempurnaan. Perjamuan Suci juga mengisi dengan iman, pengharapan, dan kasih.
Pagi ini merupakan uluran tangan Tuhan yang dobel lewat firman dan Perjamuan Suci. Pagi ini ada pribadi Kristus lewat firmanNya dan ada korban Kristus, maka kuasaNya juga adan dan mujizat pasti terjadi.
  1. Mujizat jasmani, yaitu anak yang mati dibangkitkan.
    Markus 5:35-37,41
    5:35 Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?”
    5:36 Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”
    5:37 Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorangpun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus dan Yohanes, saudara Yakobus.

    5:41 Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya: “Talita kum,” yang berarti: “Hai anak, Aku berkata kepadamu, bangunlah!”

    Anak yang mati menunjuk pada kerusakan moral, kehancuran nikah dan buah nikah, dosa sampai puncaknya dosa, kegagalan, dan kemustahilan.
    Pengajaran yang benar dan korban Kristus bagaikan uluran tangan Tuhan sanggup mengadakan mujizat untuk menjadikan semua berhasil dan indah pada waktuNya. Asalkan kita tabah, tekun, tulus dan jujur, maka mujizat pasti terjadi.

  2. Mujizat rohani, yaitu jika Tuhan datang kedua kali, kita akan diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia untuk menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai. Kita memandang Dia muka dengan muka.
    1 Korintus 13:12-13
    13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
    13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.


Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 06 Juni 2013 (Kamis Sore)
    ... udara jalan ular di atas cadas jalan kapal di tengah-tengah laut dan jalan seorang laki-laki dengan seorang gadis. Tabiat Yesus digambarkan hal yaitu Jalan rajawali di udara menunjuk Yesus sebagai Raja. Jalan ular di atas cadas menunjuk Yesus sebagai Manusia. Jalan kapal di tengah-tengah laut menunjuk Yesus sebagai Hamba. Jalan seorang laki-laki dan seorang ...
  • Ibadah Raya Malang, 19 Mei 2013 (Minggu Pagi)
    ... tidak dapat menerima Dia sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Salah satu bentuk penyertaan Tuhan adalah Roh Kudus yang dicurahkan Tuhan untuk menyertai kita selama-lamanya. Roh Kudus membebaskan kita dari daya tarik dunia sehingga kita ...
  • Ibadah Persekutuan di Ambon III, 25 Agustus 2010 (Rabu Sore)
    ... bebas dikurangi artinya gembala menyampaikan Firman tanpa urapan Roh Kudus atau tanpa kebebasan Roh Kudus sehingga terikat oleh waktu peraturan manusia keadaan jemaat dan sebagainya. Kalau gembalanya tuli jemaatnya akan tetap terikat oleh dosa. Kejadian . tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman Allah berfirman Jangan kamu makan ataupun raba ...
  • Ibadah Doa Malang, 07 April 2009 (Selasa Sore)
    ... maka Israel bisa masuk Kanaan. Jadi peperangan melawan Amalek adalah suatu penentuan untuk bisa masuk Kanaan atau tidak. Amalek secara rohani artinya adalah daging dengan segala keinginannya Yakobus - . Keinginan daging ini adalah sumbernya dosa sumbernya pencobaan dan sumbernya maut kebinasaan. Keinginan daging ini memiliki daya pikat dan daya seret yang memikat ...
  • Ibadah Raya Malang, 06 Desember 2015 (Minggu Pagi)
    ... Allah menjadi jalan pendamaian karena iman dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Sebenarnya Tuhan menciptakan manusia sama mulia dengan Tuhan dan ditempatkan di taman Eden. Tetapi sayang Adam dan Hawa berbuat dosa dan telanjang sehingga diusir ke ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Januari 2017 (Minggu Siang)
    ... yaitu suku Lewi yang masih menyandang pedang. Dari dua belas suku Israel hanya satu suku yang menyandang pedang--hanya delapan persen lebih. Bayangkan Dari sekian banyak orang Israel yang sudah menerima firman mujizat dan berkat selama bertahun-tahun di padang gurun bersama dengan TUHAN mendadak hilang semuanya. Hanya satu suku yang menyandang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Februari 2018 (Selasa Sore)
    ... baptisan air kita harus menjadi imam dan raja yang diutus oleh Tuhan. Jika tidak maka akan diutus oleh setan dalam pembangunan Babel. Contoh angin adalah Yesus utusan Tuhan yang pertama. Filipi - Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus yang walaupun dalam ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Mei 2012 (Selasa Sore)
    ... pada saat itu berkokoklah ayam. Maka teringatlah Petrus akan apa yang dikatakan Yesus kepadanya Sebelum ayam berkokok engkau telah menyangkal Aku tiga kali. Lalu ia pergi ke luar dan menangis dengan sedihnya. Mengutuk sama dengan mempertahankan suasana kutukan berada dalam suasana kutukan suasana duri yaitu suasana penderitaan kepedihan air mata ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 05 Oktober 2014 (Minggu Sore)
    ... kita untuk bisa mendengar Firman dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan seperti orang lapar makan roti terlebih seperti anjing menjilat remah-remah roti. Jika hamba Tuhan yang menyampaikan dan sidang jemaat yang mendengarkan firman ada dalam urapan Roh Kudus maka tidak ada kebosanan terhadap firman. Yesus berkata kamu tidak layak sebab roti ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 28 Maret 2020 (Sabtu Sore)
    ... dunia sampai berkelimpahan--kita selalu mengucap syukur. Domba juga dilindungi dan dipelihara secara rohani sampai sempurna seperti Yesus untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai. Kita masuk perjamuan kawin Anak Domba kerajaan Seribu Tahun Damai Firdaus yang akan datang dan Yerusalem baru kandang penggembalaan terakhir kerajaan sorga kekal selamanya. Tadi ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.