Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Tema: Tentang Makanan
Pengkhotbah 12:7
12:7 dan debukembali menjadi tanah seperti semula dan rohkembali kepada Allah yang mengaruniakannya.

Manusia ciptaan Tuhan terdiri dari 2 bagian, yaitu:
  • Bagian jasmani (debu).
  • Bagian rohani (roh).
Baik jasmani maupun rohani, keduanya harus dirawat dan dipelihara supaya tidak sakit dan mati.

Kebutuhan akan pemeliharaan yang terutama adalah tentang makanan.
Apapun yang kita dapatkan secara jasmani, tanpa makanan pasti akan jatuh sakit dan mati.
  • Tubuh jasmani membutuhkan makanan jasmani.
    Makanan jasmani bisa berbeda-beda sesuai dengan kondisi negara masing-masing.

  • Tubuh rohani juga membutuhkan makanan rohani, yakni Firman Tuhan.
    Makanan rohani tidak boleh berbeda di seluruh dunia, sebab Alkitab adalah satu.

Tanpa makanan rohani (Firman Tuhan), keadaan rohani kita akan sakit bahkan mati.
Rohani yang sakit bahkan mati = hidup dalam dosa, berbuat dosa tetapi sudah tidak merasa menyesal bahkan menyalahkan orang lain.

Semakin keras jasmani kita bekerja, semakin banyak makanan jasmani yang dibutuhkan.
Demikian pula, semakin banyak kita melayani di bidang rohani, semakin banyak juga makanan Firman yang kita butuhkan.

Sungguh disayangkan, banyak pelayan Tuhan yang giat melayani, namun ia tidak mau makan secara rohani (tidak mau mendengar Firman).
Akibatnya: banyak hamba Tuhan terkenal di dunia, tetapi akhirnya jatuh.

Mati rohani akan membawa kita masuk neraka.

Oleh sebab itu, kita membutuhkan makanan Firman.
TUJUAN UTAMA kita beribadah dan melayani Tuhanadalah untuk mendengarkan (makan) Firman Tuhan.

Lukas 5:1

5:1. Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Diahendak mendengarkan firman Allah.

Kalau Firman Allah diutamakan dalam ibadah, maka kita sedang mengerumuni Yesus = kita bertemu Yesus.
Di mana ada pembukaan Firman, di situ ada pribadi Tuhan.

Sebaliknya, kalau ibadah tidak mengutamakan Firman, tetapi uang, artis, perkara-perkara jasmani, dsb. = kita tidak bertemu Tuhan, tetapi bertemu artis, dsb.
Ibadah semacam ini adalah kosong (tanpa arti).

Sebab itu,kita harus mengutamakan Firman Tuhan dalam ibadah pelayanan.

ADA 2 MACAM PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN (makanan rohani):

Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan
susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

  1. Firman Allah bagaikan susu = Firman Penginjilan (Injil Keselamatan).
    Efesus 1:13
    1:13 Di dalam Dia kamu juga--karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu--di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu.

    Injil Keselamatan =Firman yang memberitakan kedatangan Yesus pertama kalike dunia, mati di kayu salib untuk menebus dosa kita/untuk menyelamatkan orang berdosa.

    Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak berdosa sehingga darahNya bisa menyelamatkan manusia berdosa.
    Tidak ada kekayaan lain atau pribadi lain yang bisa menyelamatkan manusia, kecuali Yesus.
    Kita harus percaya, tidak boleh ragu-ragu, ataupun bimbang!


    Proses untuk menerima keselamatan dari Yesus
    :
    Kisah Para Rasul 2:36-38, 40
    2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
    2:37. Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
    2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "
    Bertobatlahdan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptisdalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
    2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu
    diselamatkandari angkatan yang jahat ini."

    1. Tahu dengan pasti = iman/percaya kepada Yesus, lewat mendengar Firman Tuhan(Roma 10:17).
    2. Bertobat = mati terhadap dosa(Roma 6:2).
      Sesudah kita percaya Yesus, kita harus bertobat.
      Iman harus disertai dengan pertobatan.

      Jika kita mengaku percaya Yesus namun tetap hidup dalam dosa = keselamatan diragukan, sebab upah dosa adalah maut.

    3. Baptisan air.
      Roma 6:2, 4
      6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.


      Orang mati harus dikubur.
      Sebaliknya, syarat dikubur adalah kehidupan yang sudah mati (bukan kaya, miskin, dsb.).

      Baptisan air yang benar adalah
      :
      • Kita dibaptis seperti Yesus dibaptis.
      • Sesuai dengan Alkitab.
        Jadi, baptisan air di seluruh dunia harus sama sebab Alkitab hanya ada 1.

      Di zaman Nuh, hanya ada 1 bahtera yang selamat.
      Ada banyak macam baptisan yang diciptakan di gereja, namun hanya 1 macam baptisan air yang menyelamatkan, yakni baptisan air seperti Yesus dibaptis dan yang sesuai dengan Alkitab.

      Baptisan air yang benar = kehidupan yang sudah bertobat (mati terhadap dosa) harus dikubur bersama Yesus dalam air, dan sesudah itu bangkit dalam hidup baru, yakni hidup Surgawi.

    4. Baptisan Roh Kudus.
      Waktu Yesus keluar dari air, Roh Kudus seperti burung merpati turun ke atasNya.

      Baptisan air dan Roh Kudus menghasilkan hidup baru = hidup Surgawi.

      Kita dilahirkan oleh ibu masing-masing sebagai manusia darah-daging yang tidak mewarisi Surga (tidak bisa masuk Surga).
      Sebab itu, kita harus mengalami kelahiran baru lewat baptisan air dan baptisan Roh Kudus sehingga kita menerima hidup baru, yakni kehidupan Surgawi yang layak dan bisa masuk Surga.

      Hidup baru = hidup dalam kebenaran(sebab Surga adalah kebenaran).

      Kebenaran = keselamatan = masuk Surga.
      Tidak benar = tidak selamat = tidak masuk Surga.

      Semua harus benar!
      Pribadi kita harus benar, nikah harus benar, pekerjaan harus benar, studi harus benar, semua kartu dan surat-surat harus benar!

    Kita harus memberitakan Firman Penginjilan pada orang-orang berdosa supaya diselamatkan oleh Yesus.
    Hanya Yesus satu-satunya Juru Selamat.

    Mari kita menerima Injil Keselamatan!
    Semua yang tidak benar harus dibuang supaya keselamatan menjadi pasti dalam kita.

  2. Firman Allah bagaikan makanan keras = Firman Pengajaran benar.
    Kalau hanya susu, kita tidak akan bisa bertumbuh.
    Kalau di gereja hanya diberitakan, "Mari kita percaya Yesus, kita akan diberkati," maka keadaan rohani kita hanya seperti anak kecil.

    Setelah sekian lama kita mengikut Yesus, makanan kita harus ditingkatkan.

    II Korintus 4:3-4
    4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
    4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat
    cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.

    Firman Penginjilan adalah untuk orang berdosa, supaya mereka percaya Yesus dan diselamatkan.
    Setelah selamat, kita harus meningkat pada makanan keras = cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, Firman Pengajaran benar.

    Firman Pengajaran =Firman yang memberitakan kedatangan Yesus kedua kalidalam kemuliaan sebagai Raja atas segala raja dan Mempelai Pria Surga, untuk menyucikan dan menyempurnakan sidang jemaat sebagai mempelai wanitaNya.

    Yesus adalah Kepala = suami = Mempelai Pria Surga.
    Kita adalah tubuh = istri = mempelai wanita Surga.

    Mempelai Pria Surga adalah sempurna/mulia.
    Demikian pula, mempelai wanita juga harus sempurna, tidak ada dosa, tidak bercacat cela.

    Kita semua sudah diselamatkan, namun kita masih berdosa dalam perkataan, pikiran, perbuatan.
    Itu sebabnya, sekalipun kita sudah diselamatkan, kita butuh Firman Pengajaran untuk menyucikan kita sampai tidak bercacat cela/sempurna.

    Saat Yesus datang kedua kali, akan terjadi pertemuan di awan-awan permai antara Yesus (Mempelai Pria Surga) dengan kita semua (mempelai wanitaNya) = pesta kawin Anak Domba Allah.

    Wahyu 19:9
    19:9 Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

    Di dunia ada nikah jasmani, yakni mulai dari Adam dan Hawa di Taman Eden.
    Namun, nikah jasmani sudah dirusak oleh setan dan berlangsung sampai sekarang
    .

    Korban Perang Dunia I bisa dihitung, korban Perang Dunia II bisa dihitung, namun korban dari nikah yang rusak tidak bisa terhitung: mulai dari istana presiden sampai kolong jembatan, banyak nikah dan buah nikah yang hancur/rusak.

    Namun, kita bersyukur,Alkitab ditutup dengan nikah yang rohani dan sempurna.

    Nikah yang hancur bisa menjadi sempurna lewat pekerjaan Firman Pengajaran benar(makanan keras, pedang tajam bermata dua).
    Sebab itu, Firman Pengajaran benar harus ada dalam gereja Tuhan!

    Kehidupan/kaum muda/nikah - yang sudah dirusak oleh setan - akan direstorasi oleh Firman Pengajaran sehingga bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba Allah
    .

    Contoh:
    Salomo di masa mudanya diperhadapkan pada masalah nikah, yakni dua perempuan sundal datang dan saling memperebutkan anak (karena salah satunya mati).

    Apa yang dilakukan oleh Salomo, yang masih muda dan tidak berpengalaman, untuk menghadapi masalah nikah (masalah internasional yang tidak ada pakarnya sampai hari ini)?
    Salomo menyelesaikan masalah nikah dengan "pedang".

    Kita membutuhkan pedang Firman Pengajaran benar untuk memperbaiki kehidupan dan nikah kita sehingga bisa menjadi sempurna dan menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan permai.

    Bagaimana sikap terhadap pedang Firman?
    1. Sikap negatif, contohnya: Herodes.
      Matius 14:3-5
      14:3 Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya.
      14:4 Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: "Tidak halal engkau mengambil Herodias!"
      14:5 Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi.


      Firman Pengajaran benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua, berisi tegoran atas dosa-dosa kita, terutama nikah yang salah(Herodes mengambil istri orang lain).

      Satu suami - satu istri, jangan ada yang lain!
      Sudah banyak terjadi nikah yang salah sejak Zaman Nuh, yakni: nikah antara orang beriman dengan tidak beriman, kawin-cerai, kemudian setelah bercerai menikah lagi, sampai kawin-mengawinkan (termasuk perselingkuhan, seks bebas, dsb.).

      Semua dosa dan nikah yang salah hanya bisa dihentikan oleh pekerjaan pedang Firman!

      Namun, banyak kehidupan yang menolak pedang Firman, seperti Herodes.
      Akibatnya: Herodes membunuh dan memenggal kepala Yohanes Pembaptis.

      Yohanes Pembaptis dipakai Tuhan dalam pertobatan dan baptisan air.
      Memenggal kepala Yohanes Pembaptis = tetap hidup dalam dosa dan akan dibinasakan selamanya.

      Jangan main-main dengan pedang Firman!

      Kalau diterima, Firman akan menyucikan kita.
      Kalau ditolak, akan datang pedang penghukuman.

    2. Sikap positif = menerima Firman, prosesnya:
      • Mendengar Firman dengan baik, sungguh-sungguh, tidak mengantuk.
        (Mengantuk saat pemberitaan Firman adalah pekerjaan roh najis, bukan karena kelelahan tubuh atau yang lainnya!

      • Mengerti Firman.
      • Percaya pada Firman.
      • Taat/mempraktekkan Firman.

      Saat kita taat/praktek Firman = kita mengulurkan tangan (menyerah) pada Tuhan, dan Tuhan mengulurkan tangan anugerahNya kepada kita.

      Kita hidup dalam tangan anugerah Tuhan.

      Kalau kita menolak/tidak taat pada Firman = kita mengulurkan tangan pada setan, kita hidup dalam tangan setan = binasa.

      Biarlah kita taat pada Firman dan hidup dalam tangan Tuhan.

      Hasilnya:
      Ibrani 4:12

      4:12 Sebab firman Allah hidupdan kuatdan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

      • Firman Allah kuat = tangan anugerah Tuhan membuat kita kuat, tahan uji, tahan banting,artinya:
        1. Tetap berpegang teguh pada satu Firman Pengajaran benar, tidak diombang-ambingkan oleh ajaran palsu.
        2. Kita tidak mau berbuat dosa, apapun resikonya. (Contoh: Yusuf).
        3. Kita tidak putus asa menghadapi apapun, tetapi selalu mengucap syukur dan berharap kepada Tuhan.

        Kita hanya menyembah Tuhan, apapun resikonya, oleh kekuatan Firman = kekuatan tangan anugerah Tuhan.

        Contoh:
        Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dipaksa untuk menyembah patung (ajaran palsu, dosa, pencobaan).
        Namun, mereka tetap menyembah Tuhan apapun resikonya, sekalipun harus masuk dapur api.

      • Firman Allah hidup = tangan Tuhan mampu memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia, sampai zaman antikris.
        Di zaman antikris hanya kehidupan yang menerima cap "666" yang bisa berjual-beli, tubuhnya hidup namun jiwanya binasa.

        Tangan Tuhan mampu memberi hidup kepada kita.
        Sesulit apapun keadaan kita saat ini, tentu masih lebih sulit bagi Sadrakh, Mesakh, dan Abednego yang berada di tengah api yang dipanaskan 7 kali lipat.
        Kalau dulu Tuhan mampu memberi hidup pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego, sekarang pun Tuhan mampu memberi hidup pada kita.

      • Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua manapun = tangan Tuhan mampu menyucikan kita sampai sempurna.
        Mujizat terbesar adalah keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.

        Efesus 4:21-26

        4:21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan
        menerima pengajaran di dalam Diamenurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
        4:22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
        4:23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
        4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
        4:25 Karena itu
        buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
        4:26 Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa:
        janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu

        Permulaan keubahan:tidak berdusta, tidak emosi dengan meledak-ledak.

        Siapapun kita, bahkan termasuk pendeta, kalau masih berdusta dan emosi dengan meledak-ledak sampai bertengkar = belum disucikan dan diubahkan, tetap manusia daging.

        Contoh:
        Petrus berdusta (menyangkal Yesus) dan emosi dengan meledak-ledak (sampai memotong telinga Malkhus).

        Petrus adalah orang hebat, namun masih berdusta dan emosi dengan meledak-ledak, siapa kita?

        Kita butuh pedang Firman, tangan anugerah Tuhan, untuk menyucikan dan mengubahkan kita terus-menerus sampai sempurna, sehingga kita bisa terangkat di awan-awan permai menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

        Jika mujizat rohani (keubahan hidup, mujizat terbesar) bisa terjadi, apalagi mujizat jasmani.
        Tidak ada yang mustahil bagi tangan Tuhan, tangan Yesus yang berlubang paku sudah teruji dan mengalahkan maut.
        Tidak ada yang mustahil bagi Firman Tuhan.
Kalau makanan rohani kita sama, sekalipun kita berjauhan tempat tinggal, namun saat Yesus datang kedua kali - kita akan menjadi satudan tidak terpisah selamanya.

Terima Firman Penginjilan- mantapkan keselamatan dan hidup benar!
Terima Firman Pengajaran benar - kita disucikan, diubahkan, sampai sempurna dan bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai sebagai mempelai wanitaNya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 16 Maret 2009 (Senin Sore)
    ... Tuhan bisa menerima batang pokok menerima Yesus sebagai teladan dalam kebenaran kesucian dan kesempurnaan . macam dasar gereja Tuhan Efesus - - para rasul dan para nabi Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama itulah Alkitab Firman Pengajaran yang benar. batu penjuru - batu yang dibuang - korban Kristus Petrus . Praktik ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 03 November 2012 (Sabtu Sore)
    ... Yang Diurapi artinya Kita harus bisa menerima kedatangan Yesus pertama kali sebagai Juru Selamat. Buktinya adalah percaya iman kepada Yesus bertobat dan masuk baptisan air dan baptisan Roh Kudus. Kita harus bisa menerima kedatangan Yesus kedua kali sebagai Raja segala raja dulu yang diurapi adalah raja dan Mempelai Pria Sorga. ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 22 Agustus 2020 (Sabtu Sore)
    ... benda jasmani--minyak dan gandum jasmani-- bukan Tuhan--gandum dan minyak sorgawi. Lukas - . Aku tahu apa yang akan aku perbuat supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka. . Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 26 November 2023 (Minggu Siang)
    ... keluar dari Mesir tempat di luar Gosyen--kandang penggembalaan-- hancur semuanya. Hanya Gosyen yang ada jaminan kepastian untuk penyucian pembaharuan dan pembentukan manusia darah daging menjadi mempelai wanita sorga. Wahyu - . Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring seperti bunyi sangkakala . ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 27 April 2018 (Jumat Malam)
    ... harus memindahkan kepadanya hak atas milik pusaka ayahnya. . Dan kepada orang Israel engkau harus berkata Apabila seseorang mati dengan tidak mempunyai anak laki-laki maka haruslah kamu memindahkan hak atas milik pusakanya kepada anaknya yang perempuan. . Apabila ia tidak mempunyai anak perempuan maka haruslah kamu memberikan milik pusakanya itu ...
  • Ibadah Raya Malang, 13 September 2009 (Minggu Pagi)
    ... yang akan berlalu pembaharuan PERHATIAN. Perhatian kita jangan hanya tertuju kepada perkara dunia yang akan berlalu sebab jika demikian akan ikut lenyap bersama dunia. Perhatian kita yang terutama haruslah memperhatikan perkara Tuhan perkara rohani yang tidak akan berlalu perkara yang kekal yaitu Perkataan Tuhan sendiri ayat menerangkan ayat -- firman ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 13 September 2023 (Rabu Sore)
    ... bersukacita. Bagaimana mengundang hadirat Tuhan Doa penyembahan perlu didahului dengan Menyanyikan puji-pujian dengan sungguh-sungguh sehingga mengundang hadirat Tuhan dalam urapan Roh Kudus. Roh Kudus inilah yang memberi kemampuan untuk menghadapi salib. Pemberitaan firman pengajaran yang benar yang menunjuk dosa-dosa sehingga kita bisa sadar menyesal dan mengaku dosa-dosa kepada Tuhan dan sesama. Kita ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 14 Desember 2008 (Minggu Sore)
    ... milik Tuhan. Tapi banyak yang hancur menghadapi goncangan-goncangan. EMAS DAN PERAK artinya Petrus - gereja yang mengalami penebusan oleh darah kelepasan dari dosa oleh darah Yesus. Darah Yesus ini sama dengan darah yang mahal. Jadi orang berdosa itu adalah orang yang hina tak berharga di hadapan Tuhan sekalipun orang itu ...
  • Ibadah Kenaikan Tuhan Malang, 09 Mei 2013 (Kamis Sore)
    ... di mana Dia berada. Sehingga di mana Yesus berada di situ kita berada. Inilah puncak penyertaan penyertaan Kepala atas tubuh. Bapa dengan anak bisa berpisah tabib dengan pasien bisa berpisah tetapi kepala dengan tubuh tidak boleh berpisah. Kepala adalah suami tubuh adalah istri. Jadi penyertaan Kepala atas tubuh sama dengan ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Desember 2018 (Kamis Sore)
    ... akan kami lakukan. Lalu Musapun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN. . Berfirmanlah TUHAN kepada Musa Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal dengan maksud supaya dapat didengar oleh bangsa itu apabila Aku berbicara dengan engkau dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu. Lalu Musa memberitahukan perkataan bangsa ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.