Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Tema: Wahyu 21:5
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"

Pada mulanya Tuhan sudah menciptakan manusia yang sama mulia dengan Dia, Tuhan juga menciptakan taman Eden. Manusia yang sama mulia dengan Tuhan diletakkan di taman Eden, dan berbahagia.
Tetapi sayang, manusia berbuat dosa dan menjadi telanjang, sehingga diusir dari taman Eden ke dalam dunia, dan hidup dalam suasana kutukan, suasana air mata.

Tetapi dalam suasana kutukan itu manusia bukannya bertobat, melainkan terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Mulai dari zaman Nuh (zaman permulaan) sampai zaman akhir manusia terus hidup dalam dosa. Akibatnya adalah manusia harus menerima hukuman. Di zaman Nuh, hukuman air bah membinasakan manusia termasuk anak-anak Tuhan yang berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Di akhir zaman, manusia akan menerima hukuman api dari langit sampai binasa selama-lamanya.

Tuhan tidak mau manusia yang diciptakan hanya untuk binasa. Tuhan berusaha dengan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia. Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru, Yerusalem Baru, sehingga manusia baru itu ditempatkan di sana, bahagia untuk selama-lamanya, tidak bisa diganggu gugat lagi.

Prosesnya disebut PEMBAHARUAN.
Jadi kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan, sampai puncak pembaharuan, yaitu pembaharuan Yerusalem Baru.
Pembaharuan Yerusalem Baru adalah manusia baru yang sama mulia dengan Yesus, yang bisa hidup di Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya.

Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan kata 'tidak ada lagi' atau 'tidak akan ada lagi', yaitu:
  1. Laut tidak ada lagi.
    Wahyu 21:1
    21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

  2. Maut tidak akan ada lagi.
    Wahyu 21:4
    21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

  3. Perkabungan tidak ada lagi.
  4. Ratap tangis tidak ada lagi.
  5. Dukacita tidak ada lagi.
  6. Laknat/ kutukan tidak akan ada lagi.
    Wahyu 22:3
    22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,

  7. Malam tidak akan ada lagi.
    Wahyu 22:5
    22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
ad. 7. Malam tidak akan ada lagi.
Yerusalem Baru adalah kota tanpa malam, yang diterangi oleh terangnya Tuhan sendiri.

Yohanes 11:10
11:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya."

Malam tidak ada lagi = tidak boleh ada sandungan, tidak boleh tersandung.
Teristimewa tidak boleh tersandung dalam panggilan dan pilihan, seperti Yudas yang harus binasa untuk selama-lamanya. Kita harus tetap beribadah dan melayani Tuhan sampai kedatangan Tuhan kedua kali.

Roma 13:12-14
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Arti kedua malam tidak ada lagi:
Malam tidak ada lagi = tidak ada lagi perbuatan kegelapan.
Kalau kehidupan yang sudah dibaharui mau masuk Yerusalem Baru, maka tidak boleh ada lagi perbuatan kegelapan, yaitu:
  1. Dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan, dosa percabulan.

    1 Korintus 5:11
    5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

    Dosa yang satu level dengan dengan dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan adalah:
    • Kikir.
    • Pemfitnah, membenarkan yang salah atau menyalahkan yang benar.
    • Penipu, termasuk dusta.
    • Penyembahan berhala, jimat-jimat, dukun, ramalan, patung yang disembah, dll.
      Penyembahan berhala yang modern adalah segala sesuatu yang menghalangi kita mengasihi/ mengutamakan Tuhan. Bentuknya bisa apapun juga, bisa istri, pacar, pekerjaan, televisi, dll.

    Kalau ada dosa-dosa ini, maka tidak bisa masuk persekutuan tubuh Kristus, akan terpisah dengan sendirinya ("dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama. ").

  2. Iri hati dan perselisihan.
    Iri hati itu berarti tidak menghargai berkat Tuhan, tidak menghargai pemakaian Tuhan, tidak menghargai kemurahan Tuhan.
    Kalau Tuhan sudah memberkati dan memakai kita, itu adalah kemurahan Tuhan.
    Kehidupan kita hanya bagaikan sebutir pasir, kalau bisa diangkat menjadi imam dan raja, bahkan menjadi mutiara, itu hanya karena kemurahan Tuhan.

    Tidak ada pemberian yang lebih besar daripada kemurahan Tuhan, tetapi tidak ada penghukuman yang lebih besar daripada orang yang menolak kemurahan Tuhan.

    Tidak boleh ada perselisihan dalam rumah tangga, dalam penggembalaan, antar hamba Tuhan.
    Perselisihan bisa terjadi karena dosa. Kalau penyebabnya dosa, maka penyelesaiannya adalah saling mengaku dan saling mengampuni.
    Perselisihan juga bisa terjadi karena pengajaran. Penyelesaiannya adalah kembali kepada Alkitab.

    Dalam perselisihan jangan memakai kebenaran diri sendiri, tetapi memakai kebenaran yang dari Tuhan.
    Perselisihan akan mengakibatkan perpecahan dalam tubuh Kristus, mulai dari nikah, penggembalaan, dll.
    Kebenaran diri sendiri adalah kebenaran orang berdosa yang diperoleh dengan cara menyalahkan orang lain.

    Demikian juga dalam perselisihan karena pengajaran, jangan memakai kebenaran sendiri atau logika sendiri, tetapi harus kembali ke Alkitab. Kalau memakai kebenaran dari Alkitab, maka kita semua pasti akan bersatu.

    Kalau mempertahankan iri hati dan perselisihan, maka iri hati dan perselisihan ini bukannya berhenti, tapi akan makin berkembang menjadi amarah, egois, fitnah, bisik-bisik, keangkuhan, dan kerusuhan.

    2 Korintus 12:20
    12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

    Daripada ada bisik-bisik, lebih baik diselesaikan satu sama lain.

Roma 13:14
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

Kalau sudah membuang kegelapan, maka kita akan bisa mengenakan/ bersalut/ bersekutu/ bergaul dengan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang.

Di mana kita bisa bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus (Tuhan = Allah Bapa, Yesus = Allah Anak, Kristus = Allah Roh Kudus)?
Yaitu di dalam Ruangan Suci = kandang penggembalaan.

Untuk masuk kandang penggembalaan = tergembala, kita memang harus masuk pintu yang sempit.
Mulai dari gembala harus tergembala. Gembala harus berada di kandang penggembalaan, dan gembala adalah penunggu pintu untuk membawa domba-domba masuk ke dalam kandang penggembalaan. Gembala adalah malaikat sidang jemaat.

Ini ada kaitan dengan pintu Yerusalem Baru yang ada malaikatnya. Kalau pintu penggembalaan tidak ada malaikatnya, maka tidak akan mungkin sampai pintu Yerusalem Baru yang dijaga malaikat.
Gembala harus menunggu di pintu sebagai malaikat.

Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

Dulu Tuhan mengirimkan manna kepada Israel setiap hari.
Gembala disebut malaikat penunggu pintu penggembalaan kalau bisa menyediakan roti malaikat = firman penggembalaan yang berlimpah-limpah.
Kalau mau berlimpah-limpah, maka harus berasal dari langit, jangan dari sumber dunia (buku-buku, dll). Dari langit berarti dari Tuhan.

Dengan firman penggembalaan, gembala akan mengarahkan sidang jemaat ke kandang penggembalaan, dan menunjukkan arah ke pintu gerbang Yerusalem Baru yang juga dijaga malaikat.

Wahyu 21:12,21
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.

Ada 12 pintu dan 12 malaikat, berarti masing-masing gembala harus bertanggung jawab di pintu penggembalaan masing-masing, sampai membawa ke pintu gerbang Yerusalem Baru.
Jadi tugas gembala adalah menjaga pintu penggembalaan, memberikan makanan firman penggembalaan, untuk menuntun sidang jemaat masuk pintu yang sempit, sampai masuk pintu Yerusalem Baru, kota terang.

2 Korintus 11:13-14
11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.
11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang.

Kalau gembala tidak mau memberi makan sidang jemaat, maka itu adalah iblis yang menyamar menjadi malaikat.
Kalau Tuhan sudah mengangkat menjadi gembala, maka pasti akan memberikan karunia untuk bisa memberi makan sidang jemaat.
Gembala yang tidak mau memberi makan sidang jemaat = gembala palsu yang tidak mau masuk pintu.
Tidak mau masuk pintu = loncat tembok = pencuri/ pembunuh = iblis yang menyamar menjadi malaikat terang.

Dalam Ruangan Suci ada 3 macam alat, yaitu:
  1. Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya = bersekutu dengan Allah Roh Kudus.
    Maka kita akan mengalami terang Allah Roh Kudus dengan karunia-karunianya.
    Ini termasuk ketekunan dalam persekutuan/ fellowship yang benar.
    Kalau bertekun dalam Ibadah Raya dan persekutuan yang benar, maka karunia-karunia itu akan bertambah.

    Tetapi kalau masuk dalam fellowship yang tidak benar, nanti akan menjadi semakin busuk.
    Fellowship yang benar adalah di mana saja ada pengajaran yang benar.

    Kalau tekun dalam Ibadah Raya dan persekutuan yang benar, maka karunia akan makin bertambah, makin mantap, sampai suatu waktu permanen/ sempurna menjadi mahkota 12 bintang.

    Dalam hari raya Israel, Pelita Emas ini sama nilainya dengan Pesta Pentakosta/ Pesta Hulu Hasil.

  2. Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = bersekutu dengan Anak Allah.
    Maka kita akan mengalami terang dari Anak Allah = terang penebusan, lewat terang firman pengajaran dan korban Kristus.
    Kalau ini kita tekuni, maka terang penebusan ini akan menjadi permanen/ sempurna, dan ditampilkan bagai terang bulan.

    Dalam hari raya Israel, Meja Roti Sajian ini sama nilainya dengan Pesta Paskah.

  3. Medzbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = bersekutu dengan Allah Bapa.
    Maka kita akan mengalami terang kasih Allah Bapa.
    Kalau ini kita tekuni, maka terang kasih ini akan menjadi sempurna, dan ditampilkan bagai terang matahari.

    Dalam hari raya Israel,Medzbah Dupa Emas ini sama nilainya dengan Pesta Pondok Daun. Keistimewaan hari raya Pondok Daun ini adalah adalah ada pernikahan. Pernikahan adalah hubungan suami dengan istri. Sekarang secara rohani adalah hubungan Kepala (Yesus sebagai suami) dan tubuh (istri), yaitu leher = doa penyembahan.

Jadi lewat penggembalan/ persekutuan dengan Allah Tritunggal lewat 3 macam ibadah, kita mengalami:
  1. Pesta/ kebahagiaan dan kelimpahan.
    Kalau kita mau masuk kandang, maka cepat atau lambat pasti akan ada suasana pesta/ kebahagiaan.
    Masuk kandang itu memang masuk pintu sempit, tapi di balik itu ada kelimpahan (Yohanes 10).
    Jangan sampai dibalik memberi kelimpahan lebih dulu, nanti jemaat tidak mau masuk pintu sempit, justru beredar-edar.
    Kelimpahan ini jangan diukur dengan punya uang berapa juta. Kelimpahan adalah sampai bisa mengucap syukur kepada Tuhan, karena kita dipelihara oleh kemurahan Tuhan. Berapapun yang kita dapat, kalau itu kemurahan Tuhan, maka pasti akan berlimpah.

    Kalau masuk 3 macam ibadah, kita bukan sedang disiksa, tetapi Tuhan sedang memberikan kebahagiaan kepada kita, cepat atau lambat.

  2. Terang yang semakin meningkat.
    Matius 5:15-16,14
    5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
    5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
    5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

    Terang ini dimulai dari terang di rumah tangga.
    Istri harus tunduk pada suami dalam segala sesuatu. Suami harus mengasihi istri seperti diri sendiri dan tidak berlaku kasar pada istri. Anak harus taat dengar-dengaran pada orang tua.
    Kalau ada terang di rumah tangga, maka kegelapan tidak akan bisa menguasai. Kegelapan gantang (dosa makan minum, persoalan ekonomi) tidak akan bisa menguasai. Demikian juga kegelapan tempat tidur (dosa kawin-mengawinkan) tidak akan bisa masuk dalam rumah tangga.

    Lanjut terang di depan semua orang.
    Yaitu lewat perbuatan-perbuatan baik kepada sesama, tidak merugikan sesama, bahkan bisa membalas kejahatan dengan kebaikan.

    Sampai terang yang tertinggi, yaitu menjadi terang dunia.
    Terang dunia ini adalah terang matahari, bulan, dan bintang, yang merupakan hasil ketekunan dalam 3 macam ibadah.

    Wahyu 12:1
    12:1. Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.

    Perempuan ini adalah gereja Tuhan yang tergembala, bersalut Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Dia menjadi terang dunia, tidak ada kegelapan sedikitpun = tidak bercacat cela.

    Dalam penggembalaan kita bukan sedang diikat, tetapi justru daging itu yang sedang dibendung supaya jangan liar.

    Bukti kalau kita bergaul erat dengan Tuhan/ menerima terang dari Tuhan adalah JUJUR.
    Amsal 3:32
    3:32 karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat.

    Sekalipun terang itu belum sempurna, tetapi akan makin membesar.
    Jujur adalah kalau ya katakan ya, kalau tidak katakan tidak. Itulah terang.
    Kalau masih ada 'iya, tetapi....' itu berarti belum ada terang.

    Terutama kita harus jujur dalam hal pengajaran. Sebab pada mulanya adalah logos = firman pengajaran, inilah yang menjadi kepala/ komando. Kalau tidak jujur dalam pengajaran, maka semua pasti tidak jujur.
    Kalau gembala tidak mengalami terang, maka kasihan jemaat juga akan hidup dalam kegelapan. Kegelapan ditambah kegelapan akan masuk jurang, bukan masuk Yerusalem Baru. Orang buta menuntun orang buta akan jatuh ke lubang yang dalam, salah arah.

    Biar kita belajar untuk 'ya katakan ya, tidak katakan ya' baik dalam pengajaran maupun dalam segala hal. Selebihnya dari 'ya' dan 'tidak' adalah dari si jahat.

    Selanjutnya juga harus jujur dalam nikah. Sebagai suami apakah sudah mengasihi istri? Sebagai istri apakah sudah tunduk? Anak-anak apakah sudah taat?
    Istilah jujur juga berarti mengaku bahwa masih ada kekurangan.

    Kalau kita jujur, ada terang, maka kegelapan pasti tidak akan bisa menjangkau.

  3. Dua sayap burung nasar yang besar.
    Wahyu 12:14
    12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

    Dua sayap burung nasar yang besar ini adalah keuntungan yang besar hidup tergembala.

    Sayap burung nasar ini tidak langsung besar, tetapi ada prosesnya:
    • Kalau terang yang kita miliki semakin besar, maka sayap juga semakin membesar. 
    • Lewat ujian, sengsara tanpa dosa.
      Ulangan 32:11-12
      32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,
      32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

      Tergembala itu adalah bagaikan burung nasar di kandang, hanya menunggu gembala yang memberi makan. Kalau sudah bertumbuh, maka harus mulai digoyang, seperti induk burung nasar melepaskan anak-anaknya sampai bisa terbang sendiri dan sayapnya menjadi besar.

      Dalam penggembalaan, Tuhan ijinkan ujian terjadi supaya sayap burung nasar itu membesar.

    Kegunaan sayap burung nasar:
    • Melindungi dan memelihara kita di tengah kesulitan dunia sekalipun kita bagaikan biji mata (kecil, lemah, tidak berdaya).Tidak ada satu butir pasir pun boleh masuk. Tidak boleh ada satu masalah pun yang menghancurkan kita. Tidak boleh ada satu dosa pun yang menghancurkan.

      Mazmur 17:8
      17:8. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

    • Membawa kita dekat kepada Tuhan.
      Keluaran 19:4
      19:4 Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.

      Sayap burung nasar membawa kita dekat pada Tuhan, sehingga kita bisa diam dan tenang, sekalipun di tengah goncangan badai laut dunia.

      Mazmur 62:2-3
      62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
      62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.

      Diam berarti berdiam diri, mengoreksi diri, dan jika ada kesalahan harus diakui kepada Tuhan dan sesama, dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Kalau tidak ditemukan kesalahan, juga harus tetap berdiam diri.

      Tenang berarti menguasai diri, sehingga kita tidak goyah tetapi berserah kepada Tuhan, bisa berdoa kepada Tuhan.

      Kalau diam dan tenang, maka lautan dunia yang bergelora bisa menjadi teduh. Tuhan akan menyelesaikan segala masalah kita apapun wujudnya, sampai yang mustahil sekalipun.

      Dengan dua sayap burung nasar, kita akan bisa melintasi badai dunia, kita tidak akan terhempas.

    • Menyingkirkan kita ke padang belantara selama 3.5 tahun, jauh dari antikris, dan kita dipelihara oleh Tuhan.
      Wahyu 12:14
      12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

      Makanan burung nasar adalah bangkai, yang menunjuk pada Perjamuan Suci.
      Di penyingkiran 3.5 tahun, kita akan makan Perjamuan Suci setiap hari, dan semua orang akan menjadi fulltimer.

    • Memberi kekuatan baru untuk bisa menantikan kedatangan Tuhan kedua kali, sehingga kita tetap bisa beribadah melayani Tuhan sampai Tuhan datang kedua kali apapun keadaan kita saat ini.
      Yesaya 40:29-31
      40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
      40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
      40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

      Mungkin keadaan kita saat ini bagaikan sayap sudah terkulai karena penyakit, ekonomi, jemaat berkurang. Mungkin keadaan kita letih lesu, beban berat, loyo, putus asa, kecewa. Mungkin kita sudah tersandung dalam dosa sampai dosa kenajisan pun. Biar kita jujur di hadapan Tuhan. Masih ada kekuatan baru dari Tuhan, masih ada pengangkatan dari Tuhan.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 15 September 2009 (Selasa Sore)
    ... kita sudah bisa mengerti firman. Kisah Rasul berdoa dan memberi sedekah kepada sesama juga bernilai rohani hasilnya adalah Tuhan mengingat kita Tuhan memelihara kita Mazmur membela dan melindungi kita. Matius orang muda yang kaya ini diberi kesempatan untuk bisa memberi pada Tuhan dan sesama. Tetapi sayang dia tidak bisa memberi. Tidak bisa ...
  • Ibadah Persekutuan Jakarta III, 10 Agustus 2016 (Rabu Sore)
    ... dengan orang Samaria. . Jawab Yesus kepadanya Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu Berilah Aku minum niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup. . Kata perempuan itu kepada-Nya Tuhan berikanlah aku air itu supaya aku tidak haus dan tidak ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 12 Oktober 2011 (Rabu Sore)
    ... ada pembukaan Firman disana ada antikris. Tidak sungguh-sungguh ini terutama dalam hal tidak sungguh-sungguh untuk menerima pembukaan Firman Allah. tidak sungguh-sungguh untuk menerima Firman pengajaran yang benar Firman penggembalaan. Matius - . Ia menjawab Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini dialah yang akan menyerahkan Aku. . Anak ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 23 Juni 2013 (Minggu Sore)
    ... Roma . Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah Ini adalah kenyataan dimana sejak Adam dan Hawa berbuat dosa maka semua manusia sudah berbuat dosa dan telanjang kehilangan kemuliaan Allah bahkan terpisah dari Tuhan. Jangankan hidup dalam Tangan Tuhan untuk mendekat pada Tuhanpun tidak bisa. Keadaan orang yang ...
  • Ibadah Paskah Kaum Muda Remaja Malang, 30 Maret 2024 (Sabtu Sore)
    ... rumah bangsa Israel sehingga bebas dari maut--kalau ada tanda darah di pintu akan bebas dari maut. Dalam perjanjian baru Paskah artinya Darah Anak Domba Paskah--Yesus--harus disapukan pada ambang atas dan dua tiang sama dengan darah Yesus harus disapukan pada tubuh jiwa dan roh kita. Mengapa demikian Korintus . Tetapi yang kutuliskan kepada ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Februari 2018 (Selasa Sore)
    ... kekayaan dll maka akan menjadi kikir dan serakah berbuat dosa sampai puncaknya dosa sehingga semua menjadi sia-sia binasa selamanya . Saat kita tidak kaya dalam kekurangan itu merupakan kesempatan terbesar bagi kita untuk bergantung sepenuh kepada Tuhan. Jika tidak hidup di dalam tangan Tuhan maka pasti hidup di dalam tangan setan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 13 Desember 2014 (Sabtu Sore)
    ... TUHAN Allahmu kepadamu. Jangan membunuh. Jangan berzinah. Jangan mencuri. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. Jangan mengingini rumah sesamamu jangan mengingini isterinya atau hambanya laki-laki atau hambanya perempuan atau lembunya atau keledainya atau apapun yang dipunyai sesamamu. Yesus tidak bermaksud untuk tidak menghargai orang tua keluarga atau sesama tetapi maksud ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 18 Maret 2010 (Kamis Sore)
    ... . Banyak orang yang percaya Yesus dan selamat tetapi hanya sebagian kecil yang akan selamat sampai masuk Yerusalem Baru. Dosa akhir zaman yang banyak membinasakan sebagian besar anak-anak Tuhan adalah dosa bersungut-sungut kedurhakaan. Mengapa terjadi persungutan kedurhakaan Bilangan - dalam ibadah pelayanan hanya menuntut perkara-perkara daging yaitu kedudukan uang pujian dll. Orang yang ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 01 Juli 2013 (Senin Sore)
    ... . Jadi pelayanan di bumi harus sesuai dengan pola kerajaan surga tabernakel supaya kita bisa mencapai tahta kerajaan surga. Untuk itu jangan sampai kita asal melayani Kemarin kita sudah membahas Petrus Yakobus Yohanes Andreas yang memiliki karunia-karunia khusus. Sudah dibahas dalam Ibadah Raya Surabaya Juni . Salah satunya adalah seperti ...
  • Ibadah Doa Malang, 12 Oktober 2010 (Selasa Sore)
    ... muram. . Firman TUHAN kepada Kain Mengapa hatimu panas dan mukamu muram Apakah mukamu tidak akan berseri jika engkau berbuat baik Tetapi jika engkau tidak berbuat baik dosa sudah mengintip di depan pintu ia sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya. . Kata Kain kepada Habel adiknya Marilah kita ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.