Tema: Wahyu 21:5
"Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!"
Pada mulanya Tuhan sudah menciptakan manusia yang sama mulia dengan Dia, Tuhan juga menciptakan taman Eden. Manusia yang sama mulia dengan Tuhan diletakkan di taman Eden, dan berbahagia.
Tetapi sayang, manusia berbuat dosa dan menjadi telanjang, sehingga diusir dari taman Eden ke dalam dunia, dan hidup dalam suasana kutukan, suasana air mata.
Tetapi dalam suasana kutukan itu manusia bukannya bertobat, melainkan terus berbuat dosa sampai puncaknya dosa, yaitu dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan. Mulai dari zaman Nuh (zaman permulaan) sampai zaman akhir manusia terus hidup dalam dosa. Akibatnya adalah manusia harus menerima hukuman. Di zaman Nuh, hukuman air bah membinasakan manusia termasuk anak-anak Tuhan yang berbuat dosa sampai puncaknya dosa. Di akhir zaman, manusia akan menerima hukuman api dari langit sampai binasa selama-lamanya.
Tuhan tidak mau manusia yang diciptakan hanya untuk binasa. Tuhan berusaha dengan menciptakan manusia baru yang sama mulia dengan Dia. Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru, Yerusalem Baru, sehingga manusia baru itu ditempatkan di sana, bahagia untuk selama-lamanya, tidak bisa diganggu gugat lagi.
Prosesnya disebut PEMBAHARUAN.Jadi kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan, sampai puncak pembaharuan, yaitu pembaharuan Yerusalem Baru.
Pembaharuan Yerusalem Baru adalah manusia baru yang sama mulia dengan Yesus, yang bisa hidup di Yerusalem Baru, Kerajaan Sorga untuk selama-lamanya.
Biarlah kita mengalami pembaharuan dalam setiap ibadah pelayanan di gereja kita masing-masing. Juga mengalami pembaharuan dalam fellowship semacam ini. Kalau tidak mengalami pembaharuan dalam ibadah pelayanan atau fellowship, maka semua hanya sia-sia belaka, setelah berkumpul akan cerai-berai dan binasa untuk selamanya.
Setiap ibadah pelayanan atau fellowship kita harus mengalami pembaharuan demi pembaharuan, sampai pembaharuan Yerusalem Baru, kita menjadi sama dengan Tuhan dan ditempatkan di Yerusalem Baru.
Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan kata 'tidak ada lagi' atau 'tidak akan ada lagi', yaitu:- Laut tidak ada lagi.
Wahyu 21:1
21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.
- Maut tidak akan ada lagi.
Wahyu 21:4
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
- Perkabungan tidak ada lagi.
- Ratap tangis tidak ada lagi.
- Dukacita tidak ada lagi.
- Laknat/ kutukan tidak akan ada lagi.
Wahyu 22:3
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
- Malam tidak akan ada lagi.
Wahyu 22:5
22:5 Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka, dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.
ad. 7. Malam tidak akan ada lagi.Yerusalem Baru adalah kota tanpa malam. Ini sudah ditiru di dunia, ada kota yang disebut kota tanpa malam, tetapi masih perlu lampu.
Yohanes 11:1011:10 Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya." Malam tidak ada lagi = tidak boleh ada sandungan, tidak boleh tersandung.Kalau gampang tersandung dan menjadi sandungan = masih gelap, tidak ada terang sama sekali. Baik dalam nikah, dalam penggembalaan, dalam fellowship, tidak boleh ada sandungan, tidak boleh tersandung atau menjadi sandungan.
Kalau masalah jasmani saja masih tersandung (masalah makan, tidur, dll), itu berarti masih hidup dalam gelap.
Kalau ada terang, maka tidak akan pernah tersandung.
Sandungan terbesar bagi hamba Tuhan adalah dalam pelayanan.2 Petrus 1:10-111:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung. 1:11 Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Terutama sebagai hamba Tuhan/ pelayan Tuhan adalah
jangan sampai tersandung dalam panggilan/ pilihan, jangan sampai tersandung dalam ibadah pelayanan.Tersandung dalam panggilan/ pilihan atau tersandung dalam ibadah pelayanan artinya menjadi tidak setia atau meninggalkan ibadah pelayanan karena alasan apapun juga, sehingga tidak bisa masuk atau kehilangan hak masuk Yerusalem Baru (karena tersandung) = binasa untuk selama-lamanya.
Ada 3 macam sandungan dalam panggilan/ pilihan:- Durhaka = tidak dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar.
Yehezkiel 18:30
18:30. Oleh karena itu Aku akan menghukum kamu masing-masing menurut tindakannya, hai kaum Israel, demikianlah firman Tuhan ALLAH. Bertobatlah dan berpalinglah dari segala durhakamu, supaya itu jangan bagimu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan kamu ke dalam kesalahan.
Kedurhakaan ini bisa menjadi sandungan dalam panggilan/ pilihan.
Musa adalah hamba Tuhan yang luar biasa, tetapi dia bisa tersandung. Musa di akhir pelayanannya saat menghadapi Israel yang kehausan di padang gurun justru memukul gunung batu (padahal Tuhan perintahkan untuk berkata saja). Airnya keluar, ada kuasa, tetapi tidak taat dengar-dengaran pada firman. Tanpa firman, dukun juga bisa menyembuhkan. Kalau di dalam Tuhan, kuasa itu berasal dari taat dengar-dengaran pada firman.
Perbedaan kuasa yang dari Tuhan dan yang bukan adalah arahnya berbeda. Tadinya Musa mengarah ke Kanaan (Yerusalem Baru), tetapi setelah tidak taat arahnya adalah ke kuburan, Musa tidak boleh masuk ke Kanaan.
Di akhir zaman juga akan terjadi, banyak orang berkuasa mengusir setan, tetapi Tuhan berkata 'enyahlah engkau'. Ini yang seringkali tidak disadari di akhir zaman, asal banyak jemaat, asal ada kuasa, tetapi semuanya tidak sesuai dengan firman. Nanti akan mengarah ke kuburan, kebinasaan.
Matius 7:21
7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini, sekalipun menurut manusia hebat, tetapi jika tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar, maka di mata Tuhan adalah seperti pembuat kejahatan, akan diusir oleh Tuhan dan tidak boleh masuk Yerusalem Baru.
Ukurannya adalah TAAT DENGAR-DENGARAN PADA FIRMAN.
- Dosa Babel dan ajaran-ajaran sesat.
Matius 18:6
18:6 "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut.
Wahyu 18:21
18:21 Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Dosa Babel adalah dosa makan-minum (merokok, mabuk, judi, narkoba) dan dosa kawin-mengawinkan (dosa seks dengan berbagai ragam).
Tetapi perempuan Babel ini juga menunjuk pada ajaran-ajaran palsu, yang mengajarkan hanya tentang kemakmuran dan hiburan jasmani.
Nanti sepertiga bintang di langit akan diseret oleh ekor naga (dosa Babel).
Bintang-bintang menunjuk pada kehidupan yang dipakai Tuhan, pelayan Tuhan.
Wahyu 12:4a
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi.
Di ekor naga selain ada bisa, juga ada alat reproduksi, yang menunjuk pada dosa seks.
Tetapi dalam kitab Yesaya, ekor juga menunjuk pada nabi palsu, ajaran palsu.
Ajaran palsu akan mengarahkan kita pada perempuan Babel, mempelai wanita setan yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya.
Ajaran yang benar akan mengarahkan kita ke Yerusalem Baru, kepada pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Kita harus waspada terhadap dosa dan ajaran sesat!
Saya serukan kepada saya sendiri dan hamba-hamba Tuhan: berkaca pada Salomo. Salomo jauh lebih dari kita semua, tapi dia bisa jatuh oleh ekor naga, ajaran sesat.
- Kekayaan, keuangan.
Yehezkiel 7:19
7:19 Perak mereka akan dicampakkan ke luar dan emas mereka akan dianggap cemar. Emas dan peraknya tidak akan dapat menyelamatkan mereka pada hari kemurkaan TUHAN. Mereka tidak akan kenyang karenanya dan perut mereka tidak akan terisi dengannya. Sebab hal itu menjadi batu sandungan, yang menjatuhkan mereka ke dalam kesalahan.
Bukan berarti tidak boleh punya kekayaan, tapi jangan sampai menjadi sandungan.
Emas dan perak kekayaan jasmani ini menjadi sandungan kalau menjadi berhala yang mengikat hati, lebih dari Tuhan.
Praktek kekayaan menjadi berhala:
- Meninggalkan ibadah pelayanan karena mencari uang.
Kalau mau mencari alasan untuk tidak beribadah melayani, setan sudah menyediakan sekeranjang alasan. Kita harus hati-hati!
- Beribadah melayani Tuhan hanya untuk mendapatkan uang, sehingga pelayanan kepada Tuhan menjadi profesi.
Kalau beribadah melayani menjadi profesi, itu sudah keterlaluan!
Kalau bekerja di dunia mendapat gaji, itu benar. Tapi kalau di rumah Tuhan mendapat gaji, itu salah besar!
- Kikir dan serakah.
Kolose 3:5
3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
Kikiradalah tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, perhitungan untuk Tuhan. Ini bukan hanya uang, tetapi juga waktu. Kalau terlalu perhitungan pada Tuhan, nanti kita tidak dihitung oleh Tuhan.
Ada perempuan yang tidak baik seharusnya tidak dihitung oleh Tuhan, tetapi dia tidak perhitungan pada Tuhan. Dia mempersembahkan minyak narwastu seharga 300 dinar (gaji setahun), sampai dirinya dia serahkan pada Tuhan. Akhirnya dia dihitung oleh Tuhan, di manapun Injil diberitakan, perempuan ini masuk di dalamnya.
Kita pelayan Tuhan dihitung oleh Tuhan, kita sudah ditebus oleh Tuhan. Tetapi kalau kita perhitungan pada Tuhan, termasuk perhitungan waktu, maka lama-lama kita tidak dihitung oleh Tuhan.
Yudas adalah pelayan Tuhan, tetapi dia menghitung-hitung untuk Tuhan, menganggap minyak narwastu itu pemborosan untuk Tuhan. Akhirnya Yudas tidak dihitung oleh Tuhan.
Serakahadalah merampas milik Tuhan, yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Yohanes 12:6
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
Yudas tersandung dalam berhala uang dan menjadi pencuri. Ia menjadi pengkhianat (dimulai dari tidak setia) dan menjual Yesus. Dan Yudas menjadi pendusta ('Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin'). Ini karena ikatan akan uang.
Bagi hamba Tuhan harus hati-hati! Perpuluhan dan persembahan khusus adalah milik Tuhan.Kalau hamba Tuhan bisa menerima, itu hanya karena kepercayaan Tuhan dan sidang jemaat. Kalau salah menggunakan, maka tidak akan dipercaya lagi dalam perpuluhan dan persembahan khusus = tidak dipercaya lagi dalam pembukaan firman dan jemaat menjadi mati rohani.
Kisah Rasul 1:16-20
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah--.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Yudas tersandung dalam panggilan dan pilihan karena ikatan akan uang, akibatnya kehilangan jabatan pelayanan = kehilangan hak untuk masuk Yerusalem Baru = kehilangan segala-galanya.
Panggilan dan pilihan = hak penuh untuk masuk Yerusalem Baru.
Biar kita sungguh-sungguh dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, jangan sampai tersandung!
Biar kita berseru bersama-sama, melayani Tuhan adalah pekerjaan terakhirku untuk selama-lamanya!
Bagi hamba Tuhan, menjadi hamba Tuhan sepenuh adalah pekerjaan terakhirku untuk selama-lamanya!
Kisah Rasul 1:21, 24-26
1:21 Jadi harusditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hatisemua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.
Yudas sudah meninggalkan jabatan kerasulan sehingga tinggal 11 orang, tetapi harus ditambah 1 orang supaya genap 12. Tuhan mempertahankan panggilan dan pilihan dengan angka 12. Yudas diganti dengan Matias.
Tuhan menunjuk Matias bukan berdasarkan otak atau kekayaan, tetapi berdasarkan hatinya.
Kalau sama-sama melayani Tuhan, yang membedakan nanti adalah hati.
Ada 2 orang di ladang, satu terangkat, satu tertinggal. Pemisahannya adalah hati yang benar dan tidak benar, tahbisan yang benar dan yang tidak benar.
Mengapa Tuhan mempertahankan angka 12?
- Tuhan tidak membiarkan Kerajaan Sorga kosong.
Kalau seorang meninggalkan jabatan pelayanan maka akan diganti orang lain, dan kalau sudah digantikan orang itu tidak akan pernah kembali untuk melayani Tuhan.
- Angka 12 = angka Yerusalem Baru.
Tuhan mau mempertahankan arah panggilan dan pilihan, yaitu Yerusalem Baru, kota tanpa malam, kota yang terindah, lantainya dari emas.
Kalau kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, maka yakinlah kalau perjalanan kita ke depan makin hari akan makin indah, sampai menuju kota indah Yerusalem Baru. Kalau kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, bukan kita sedang disiksa.
Jangan ragu-ragu! Kalau kita dipanggil dan dipilih oleh Tuhan, itu adalah suatu kemurahan dan kepercayaan Tuhan yang akan memperindah hidup kita sampai kota terindah Yerusalem Baru.
Wahyu 21:12
21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.
Di pintu gerbang Yerusalem Baru ini ditulisi nama keduabelas suku Israel.
Artinya adalah kesempatan bagi Israel untuk menjadi pelayan Tuhan, sampai masuk Yerusalem Baru, menjadi mempelai wanita.
Wahyu 21:21
21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
Mutiara ini adalah bangsa Kafir.
Dua belas mutiara ini adalah kesempatan bagi bangsa Kafir untuk menjadi imam dan raja, sampai masuk Yerusalem Baru, menjadi mempelai wanita dan masuk Kerajaan Sorga yang kekal.
Jadi setiap kehidupan kita harus menjadi mutiara supaya bisa dipakai oleh Tuhan menjadi imam dan raja, sampai masuk Yerusalem Baru.
Proses pembentukan mutiara secara jasmani:sebutir pasir/ kotoran masuk ke tubuh kerang, melukai kerang, sampai kerang mengeluarkan darah yang akan disusul dengan lapisan mutiara untuk melapisi pasir itu secara terus-menerus sampai menjadi mutiara.
Pasir/ kotoran ini menunjuk pada bangsa Kafir, yang mestinya di dasar laut dan tidak akan pernah muncul ke permukaan laut kalau tidak menjadi mutiara.
Kerang mutiara menunjuk pada pribadi Yesus yang dilukai lambungnya di kayu salib untuk bangsa Kafir.
Efesus 4:8-11
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
Yesus mati di kayu salib = Yesus turun ke bagian bumi paling bawah, ke dasar laut/ alam maut untuk menemukan sebutir pasir/ kotoran bangsa Kafir untuk diangkat menjadi mutiara yang mulia.
Kalau Yesus tidak mati, maka pasir tetap berada di alam maut, hanya menjadi tawanan maut yang akan binasa untuk selama-lamanya.
Proses pembuatan mutiara secara rohani:
- Bangsa Kafir harus menerima luka Yesus yang kelima, yang mengeluarkan darah dan air.
Yohanes 19:33-34
19:33 tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
19:34 tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.
Darahadalah Medzbah Korban Bakaran (dalam Tabernakel), yaitu percaya pada Yesus dan bertobat. Bertobat adalah berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan = mati terhadap dosa. Jangan mengulang-ulangi dosa! Kembali berbuat dosa = terus-menerus mengeluarkan darah dari kerang, sehingga tidak pernah keluar lapisan mutiaranya.
Airadalah Kolam Pembasuhan, yaitu baptisan air. Orang yang sudah mati terhadap dosa harus dikuburkan bersama Yesus di dalam air.
Roma 6:4
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Keluar dari baptisan air, kita akan mendapat hidup yang baru, jenis kehidupan Sorga. Kita dilahirkan oleh ibu jasmani dengan jenis kehidupan dunia, hanya cocok untuk hidup di dunia. Oleh sebab itu kita harus dilahirkan kembali lewat baptisan air.
Jenis kehidupan Sorga adalah hidup dalam kebenaran. Semua harus benar!
Airjuga berarti air Roh Kudus. Kalau sudah hidup benar (Roh Kudus adalah roh kebenaran), maka kita akan diurapi bahkan dipenuhkan oleh Roh Kudus, sehingga bisa berseru 'Ya Abba, Ya Bapa', taat dengar-dengaran.
Roma 8:15
8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa roh seperti yang diajarkan oleh Roh Kudus sendiri.
17 bahasa roh = 17 bahan pembangunan Tabernakel (Keluaran 25).
Setelah berbahasa roh, harus dilanjutkan berbahasa Indonesia 'Ya Abba, Ya Bapa', taat dengar-dengaran.
Kalau sudah taat dengar-dengaran, berarti sudah berubah dari tawanan maut menjadi tawanan Roh Kudus.
Sesudah diangkat, akan diberi pemberian-pemberian, itulah jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.
Taat = suci.
Efesus 4:11
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Biar kita berlomba-lomba untuk menerima tanda darah dan air dari lambung Yesus, inilah kehidupan yang akan dipakai oleh Tuhan.
Sesudah menerima jabatan pelayanan, kita harus tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan! Kita harus berusaha supaya panggilan dan pilihan makin teguh, supaya hak penuh masuk Sorga menjadi milik kita.
- Lapisan mutiara = lapisan penyucian.
Imamat 21:12
21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.
Imam-imam mengalami penyucian di Ruangan Suci = kandang penggembalaan. Di situ ada 3 macam alat yang menunjuk pada ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- Pelita Emas = ketekunan dalam Ibadah Raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia.
Dalam ibadah persekutuan yang benar, adalah tempat persemaian benih karunia Roh Kudus.
- Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman dan korbanNya.
- Medzbah Dupa Emas = ketekunan dalam Ibadah Doa, persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasihNya.
Ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok = persekutuan dengan Allah Tritunggal, seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, tergembala pada firman pengajaran yang benar. Maka kita akan mengalami penyucian secara intensif, sama seperti lapisan mutiara melapisi secara intensif. Kalau berhenti-berhenti, maka tidak akan menjadi mutiara. Kalau beredar-edar, maka tidak bisa menjadi mutiara.
Penyucian secara intensif ini dari:
- Dosa bersungut-sungut.
Matius 20:11-12
20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
Bersungut-sungut ini karena bekerja di gereja dijadikan profesi, dinar dijadikan dolar (tidak terima orang lain mendapat lebih).
Upah di kebun anggur adalah satu dinar, itulah kemurahan Tuhan yang bisa menembusi kelaparan sampai Tuhan datang.
Kalau dinar dijadikan dolar, itu jahat, sebab semua jemaat akan kehilangan dinar, kehilangan kemurahan Tuhan.
Kalau upah di kebun anggur ditafsirkan secara jasmani, maka pasti akan bersungut. Tapi kalau upah satu dinar kemurahan Tuhan, maka kita tidak akan pernah bersungut melainkan mengucap syukur.
Seperti ibu Musa yang dulunya sembunyi-sembunyi untuk menyusui Musa, tetapi kemudian justru dipanggil untuk menyusui Musa. Jangankan dibayar, membayar pun seharusnya kita mengucap syukur!
Jemaat bukan ikan untuk dimakan, tetapi bayi-bayi yang perlu dirawat. Jangan sampai melayani Tuhan dijadikan profesi.
- Iri hati.
Matius 20:15
20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Iri hati pada pemakaian orang lain itu berarti tidak menghargai pemakaian Tuhan. Iri hati pada berkat orang lain berarti menghina berkat Tuhan, menghina kemurahan Tuhan, dan ini sangat berbahaya. Tidak ada pemberian yang lebih besar daripada kemurahan Tuhan, tetapi tidak ada hukuman yang lebih besar daripada orang yang yang menolak/ menghina kemurahan Tuhan.
- Orang sewaan, yaitu orang yang mengaku pelayan Tuhan, tetapi hanya mencari keuntungan yang jasmani.
Jangan sampai tahbisan dijadikan manajemen!
Tahbisan adalah kalau kita berani mengorbankan apapun juga yang jasmani untuk mendapatkan yang rohani.
Manajemen adalah mengorbankan yang rohani, bahkan firman pengajaran yang benar, untuk mendapatkan yang jasmani.
- Dosa Yudas: pencuri, pengkhianat, pendusta.
Ini harus disucikan sampai tidak ada dusta lagi, tidak lagi salah dalam perkataan.
Wahyu 14:5
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kalau pelayan Tuhan keluar dari Ruangan Suci = melanggar kesucian ('Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan'). Cepat atau lambat pasti akan terjadi pelanggaran-pelanggaran kesucian, kalau diteruskan akan sampai jatuh dalam puncaknya dosa.
- Menjadi mutiara, lapisan pemurnian.
Bahasa asli mutiara adalah 'margaretha' = murni.
Lapisan pemurnian ini adalah lewat percikan darah, sengsara tanpa dosa, sengsara bersama Yesus, sengsara karena firman pengajaran yang benar.
2 Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati,tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Sengsara daging tanpa dosa akan menghasilkan pemurnian, keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani yang sama mulia dengan Tuhan.
Pembaharuan adalah dimulai dari hati. Saat sengsara tanpa dosa, kita sedang dibaharui supaya jadi sama mulia dengan Tuhan. Dimulai dengan tidak tawar hati, yaitu tidak putus asa, tidak kecewa menghadapi apapun juga. Kalau masih tawar hati, kecewa, tidak semangat lagi, itu berarti belum dibaharui. Tetapi kalau saat menghadapi apapun juga kita tetap tidak tawar hati, itu berarti sudah mengalami pembaharuan.
Juga tidak bangga dengan segala sesuatu yang Tuhan berikan kepada kita.
Inilah mutiara, kehidupan yang murni hatinya.Tidak tawar hati, tidak putus asa, tidak kecewa saat menghadapi pencobaan/ keberatan apapun. Tetapi juga tidak bangga saat menerima sesuatu dari Tuhan. Yang ada hanya mengaku bahwa kita hidup dari kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Raja Daud mengaku bahwa dalam penggembalaan hidupnya hanya dari kemurahan dan kebaikan Tuhan. Sejak Daud masih menggembalakan domba, dia hidup dari kemurahan dan kebaikan Tuhan. Sampai menjadi raja, dia bukan hidup dari kekayaan, tetapi dari kemurahan dan kebaikan Tuhan. Sampai saat Daud jatuh dengan Betsyeba, dia akan mati kalau hidup dari kerajaan, tetapi karena Daud hidup dari kemurahan dan kebaikan Tuhan maka dia masih ditolong.
Tuhan mencari mutiara, kehidupan yang murni hatinya.
Mazmur 131:1-3
131:1. Nyanyian ziarah Daud. TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
131:2 Sesungguhnya, aku telah menenangkan dan mendiamkan jiwaku; seperti anak yang disapih berbaring dekat ibunya, ya, seperti anak yang disapih jiwaku dalam diriku.
131:3 Berharaplah kepada TUHAN, hai Israel, dari sekarang sampai selama-lamanya!
Pemurnian/ percikan darah adalah bagaikan anak yang disapih dari ibunya, diputus dari sumber-sumber dunia, diputus dari apa yang kita harapkan di dunia.
Yang mempertimbangkan seorang ibu menyapih anak adalah usianya.
Kalau Tuhan mengijinkan kita mengalami percikan darah, itu karena Tuhan menganggap kedewasaan rohani kita sudah cukup waktunya. Saat mengalami percikan darah, bukan kita ditinggalkan Tuhan, tetapi biar kita belajar berharap kepada Tuhan pada kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Saatkita mengalami percikan darah, saat ditinggalkan sendiri dan tidak seorangpun mau tahu, bukan saatnya mengomel, tetapi saatnya datang dengan hati bayi, hati yang murni, menangis dan hanya berharap kemurahan dan kebaikan Tuhan.
2 Samuel 15:24-26
15:24. Dan lihat, juga Zadok ada di sana beserta semua orang Lewi pengangkat tabut perjanjian Allah. Mereka meletakkan tabut Allah itu--juga Abyatar ikut datang--sampai seluruh rakyat dari kota selesai menyeberang.
15:25 Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.
15:26 Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."
Daud bisa berkata 'biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya' sebab Daud mengaku bukan hidup dari kerajaan, tetapi hidup dari kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Secara rohani Daud kehilangan Tabernakel. Hari-hari ini artinya bagi kita bagaikan tidak bisa melihat lagi pengajaran Tabernakel. Tapi ada waktunya nanti Daud melihat lagi Tabernakel itu. Tidak perlu berbantah-bantah, semuanya nanti akan kembali pada pengajaran Tabernakel yang benar, oleh kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Mazmur 136:1-4
136:1. Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2 Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3 Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4 Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Yesus ditinggalkan sendiri sampai mati di kayu salib, sampai ditusuk lambungNya. Dia seorang diri akan melakukan keajaiban-keajaiban besar di tengah-tengah kita. Secara jasmani, mujizat akan terjadi. Secara rohani, kehidupan kita yang najis dan kotor akan diubahkan menjadi mutiara-mutiara, mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.
Saat-saat kita bagaikan ditinggal seorang diri, adalah saat-saat yang pas, sebab Yesus juga ditinggal seorang diri. Kalau kita seperti bayi, hanya menangis mohon kemurahan dan kebaikan Tuhan, di situ Yesus seorang diri akan melakukan keajaiban bagi kita.
Tuhan memberkati.