Wahyu 21: 5"
Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru"
Dulu, manusia diciptakan sama dengan Tuhan dan ditempatkan di taman Eden. Tapi sayang, manusia berbuat dosa, sehingga kehilangan kemuliaan Allah= telanjang dan diusir dari taman Eden.
Inilah, jadi Tuhan sebenarnya ciptakan semuanya baik. Tapi karena manusia berbuat dosa, maka kemuliaan Allah hilang dari manusia.
Kejadian 6: 11-12
Yang dilakukan manusia setelah ia dirusak dosa, yaitu ia merusak bumiyang diciptakan dengan baik oleh Tuhan.
Selain merusak bumi, manusia juga menjalankan hidup yang rusak dibumi ini= hidup dalam hawa nafsu daging, sehingga menjadi sasaran dari binatang buas (antikris), dengan cap 666, sebab binatang buas itu selalu mencari daging. Dengan demikian, manusia jadi sama dengan antikris dan manusia akan dibinasakan bersama bumi yang rusak ini.
Hati-hati, kalau kita bicara 666, didalamnya juga termasuk anak Tuhan (kisah perempuan bungkuk dalam gereja Tuhan selama 18 tahun). Artinya, anak-anak Tuhan dan hamba Tuhan juga bisa menjadi sasaran dari antikris.
Supaya manusia berdosa tidak menjadi binatang buas yang akan dibinasakan itu, maka Tuhan menciptakan manusia baru. Dan manusia baru ini sama mulia dengan Tuhan, bahkan Tuhan juga akan menciptakan langit dan bumi yang baru untuk kita.
Proses untuk menciptakan manusia baru yang sama dengan Tuhan, untuk ditempatkan di langit dan bumi baru, disebut dengan proses pembaharuan. Dan pembaharuan ini HARUS KITA ALAMI MULAI SEKARANGini sampai puncak pembaharuan, yaitu pembaharuan Yerusalem Baru.
Malam ini, kita akan mempelajari puncak pembaharuan.
Wahyu 21:Â
Pasal 21 dan 22= tentang Yerusalem Baru.
Pembaharuan Yerusalem Baru ditandai dengan kata "tidak akan ada lagi....". Maksudnya adalah segala sesuatu yang lama tidak akan ada lagi.
Ada 7 hal yang "tidak akan ada lagi":
- ay. 1= laut.
- ay. 4= maut.
- ay. 4= perkabungan.
- ay. 4= ratap tangis.
- ay. 4= dukacita.
- ay. 3= laknat/kutukan.
- ay. 5= malam.
AD. 1. LAUT TIDAK ADA LAGI.
Di Yerusalem baru, laut yang bergelombang ini sudah tidak ada lagi, tapi yang ada adalah laut kaca bercampur api.
Pengertian laut yang bergelombangyang tidak boleh ada lagi di Yerusalem baru:
- Yakobus 1: 5-6= hati yang bimbang.
Hati bimbang ini menghadapi angin pengajaran sesat dan angin pencobaan.
Bimbang menghadapi angin pengajaran, artinya adalah tidak tegas untuk berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar dan tidak tegas untuk menolak ajaran lain/ajaran sesat. Hal ini disebabkan karena suara daging.
Memberi kesempatan mendengar ajaran lain saja, itu sudah suatu kebimbangan.
Bilangan 13: 27-28, 32
ay. 27= 'menceritakan'= bersaksi tentang Firman yang sudah diterima. Tapi bahayanya terjadi pada ayat 28, dimana suara daging mulai muncul.
ay. 32= kalau firman yang benar dicampur dengan suara daging, hasilnya adalah KABAR BUSUKyang mengakibatkan Israel mau kembali ke Mesir, tidak mengalami kelepasan.
Yohanes 21: 3
ay. 3= Petrus jelas salah, sebab Tuhan suruh dia jadi penangkap manusia, bukan penjala ikan (suara asing). Tapi saat ia mengatakan ingin menjadi penjala ikan lagi, maka banyak yang ikut dia. Sebab itu, suara daging itu sangat bahaya, karena bisa menipu.
Akibatnya, Petrus tidak menangkap apa-apa dan kembali pada taman Eden dulu (telanjang), sehingga tidak bisa kembali lagi ke taman Eden!
1 Timotius 4: 1
Kalau kita hidup dalam urapan Roh Kudus, maka ada ketegasan untuk berpegang teguh pada Firman pengajaran yang benar, apapun resikonya dan ada ketegasan untuk menolak ajaran yang lain.
Bimbang ini juga saat menghadapi angin pencobaan.
Artinya: bisa tidak berharap pada Tuhan, tapi hanya berharap pada manusia atau berharap yang lain selain dari Tuhan. Dan ini bisa membuat kecewa dan putus asa.
Tapi, apapun yang Tuhan ijinkan terjadi pada kita, biarlah kita HANYA BERHARAP PADA TUHAN, seperti Sadrakh dkk yang tetap teguh berharap pada Tuhan, baik Tuhan menolong ataupun tidak (Daniel 3: 16-18).
Yakobus 1: 7-8
= akibat dari kehidupan yang bimbang, yaitu tidak mendapatkan apa-apa, doa tidak dijawab Tuhan, tidak ada damai sejahtera, sampai akhirnya bagaikan rumah yang roboh yang tidak tahan uji (seperti Petrus yang tenggelam). Kalau dibiarkan, akan tenggelam sampai pada lautan api dan belerang.
- Yesaya 57: 20-21= orang yang fasik dan jahat.
Artinya sekarang adalah tidak boleh ada lagi kefasikan dan kejahatan.
Orang jahat dan fasik menghasilkan 2 hal: - sampah= sesuatu yang tidak berguna, yaitu:
- kehidupan yang menjadi beban bagi orang lain.
- kehidupan yang tidak setia, sampai tinggalkan ibadah pelayanan (Matius 25: 26, 30).
Orang yang jahat, ia pasti malas. Dan orang yang malas, juga pasti jahat.
Kalau jadi sampah, hidup itu akan berada pada ratapan dan kertak gigi sampai masuk dalam lautan api dan belerang.
Matius 25: 21
Kalau kita setia, maka kesetiaan itu akan menutupi segala kelemahan-kelemahan kitadan segala air mata kita dan diganti dengan kebahagiaan.
- lumpur= lumpur dosa (Galatia 5: 19-21).
Lumpur itu juga perkataan dosa yang mengeruhkan suasana. Dan ini membuat nikah itu menjadi kering, sehingga tidak ada Imam Besar.
Sebab itu, dalam persekutuan harus dijaga, supaya jangan ada perkataan yang mengeruhkan suasana.
Yehezkiel 34: 18-19
Kalau ada lumpur, itu akan mengeruhkan firman pengajaran yang benar, sehingga orang lain tidak mau menerima firman pengajaran.
Titus 2: 6-10
= inilah yang Tuhan kehendaki, yaitu supaya kita menghiasi Firman pengajaran(terjemahan lama), kita juga sedang dihiasi secara jasmani dan rohani, sampai satu waktu jadi kenyataan, ada perhiasan mempelai/kemuliaan dalam hidup kita.
Sebab itu, jangan ada lagi sampah dan lumpur ini dalam hidup kita.
- Wahyu 17: 1, 15; Yesaya 17: 12-13= bangsa kafir yang dikuasai oleh Babel.
'bangsa-bangsa', itulah laut yang bergelombang.
Wahyu 18: 2
Babel= tempat kediaman roh jahat dan roh najis. Dan inilah yang harus kita buang dari kehidupan kita.
Roh jahat= keinginan akan uang. Wujudnya adalah kikir (tidak bisa memberi), terutama perpuluhan dan persembahan khusus.
Roh najis= dosa makan minum dan sex.
Keinginan jahat dan najis ini satu paket, tidak bisa dipisahkan. Kalau sudah kikir dan serakah, dibaliknya pasti ada roh najis. Sebab itu, kita harus lepaskan semuanya, supaya kita lepas dari Babel.
Gelombang laut ini menghantam gereja Tuhan. Contohnya adalah Petrus sebagai hamba Tuhan yang dipakai Tuhan. Inilah yang berbahaya.
Matius 14: 24-25, 29-33
Angin dan gelombang itu menghantam kapal anak-anak  Tuhan dan juga Petrus secara pribadi (kehidupan yang dipakai), supaya tenggelam dalam lautan api dan belerang, tidak bisa masuk dalam Yerusalem Baru. Sebab itu, kita harus bertekad bahwa LAUT TIDAK BOLEH ADA LAGI DALAM HIDUP KITA.
ay. 30= kalau sudah bimbang, pasti jahat, pasti sampah dan lumpur dan sampai ke pembangunan Babel yang akan dibinasakan.
Jaga hati malam ini. Jangan sampai kita bimbang!
Tempat yang paling aman untuk menghadapi angin dan gelombang adalah dalam uluran Tangan Tuhan.
Lalu, bagaimana kita bisa mendapatkan uluran Tangan Tuhan?- dalam pemberitaan firman pengajaran yang benar.
Roma 10: 17, 21
Sikap kita adalah harus mengulurkan tangan pada Tuhan! Yaitu dengan mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, sampai percaya dan yakin pada Firman, sampai praktik Firman. Tangan kita bertemu Tangan Tuhan, disanalah bisa terjadi mujizat!
- dalam doa penyembahan kepada Tuhan.
Matius 14: 30
Dalam doa penyembahan, yang pertama kali kita serukan adalah Nama Tuhan/Haleluya dengan iman, bukan dengan sembarangan. Dan itu artinya kita mengaku bahwa Yesuslah penolong kita. Petrus ada 11 temannya. Tapi ia memilih menyeru nama Tuhan, bukan nama teman-temannya. Dan itu artinya, kita hanya berharap bahwa hanya Tuhan saja yang mampu menolong kita.
Dalam doa penyembahan, kita juga mengulurkan tangan pada Tuhan, berserah sepenuh pada Tuhan dan tidak ada kebimbangan sedikitpun. Dan Tuhan mampu mengangkat segala ketenggelaman kita sampai ke Yerusalem Baru.
Tuhan ijinkan kita mengalami ketenggelaman, supaya kita bisa mengulurkan tangan pada Tuhan. Dan kita bisa berada dalam Tangan Tuhan sampai ke Yerusalem Baru.
Tuhan memberkati.