Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Tema:
"Aku menciptakan segala sesuatu baru" (Wahyu 21:5)

Wahyu 21:5
21:5 Ia yang duduk di atas takhta itu berkata: "Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!" Dan firman-Nya: "Tuliskanlah, karena segala perkataan ini adalah tepat dan benar."

Sebenarnya, Tuhan sudah menciptakan segala sesuatu sampai menciptakan manusia yang sama mulia dengan Tuhan, dan manusia ditempatkan di dalam Taman Eden (mengalami kebahagiaan bersama Tuhan).
Namun, manusia berbuat dosa sehingga kehilangan kemuliaan Tuhan dan diusir dari Taman Eden, masuk dalam dunia yang penuh kutukan dan air mata.

Seharusnya, di dalam dunia manusia sadar dan berhenti berbuat dosa.
Tetapi, kenyataannya dosa semakin berkembang. Di dalam dunia, manusia tidak mau berhenti berbuat dosa, manusia justru jatuh-bangun dalam dosa sampai dengan puncak dosa, sehingga menjadi sama seperti anjing dan babi, bahkan menjadi sama seperti setan yang harus dibinasakan selama-lamanya.
Salah satu ciri setan adalah pendusta dan pembunuh (pembenci).

Hal ini terjadi bukan hanya pada manusia pada umumnya, tetapi juga melanda hamba-hamba Tuhan seperti Petrus (Yesus pernah berkata kepada Petrus, "Enyahlah Iblis.").

Itu sebabnya, perlu adanya penciptaan baru.
Tuhan tidak rela kalau manusia yang diciptakanNya harus binasa. Oleh sebab itu, Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru dengan manusia baru yang sama mulia dengan Tuhan untuk ditempatkan di Yerusalam Baru, dan mengalami kemuliaan bersama Tuhan untuk selama-lamanya (tidak dapat digagalkan/dijatuhkan oleh apapun lagi).

Prosesnya: lewat PEMBAHARUAN.

Dalam Wahyu 21, ada 4 macam pembaharuan:
  1. Ayat 1: Pembaharuan langit dan bumi yang baru.
  2. Ayat 2-3:Manusia baru.
  3. Ayat 4-8: Suasana baru, tidak ada lagi air mata, tidak ada dosa, dsb.
  4. Ayat 9-27: Yerusalem baru (puncak pembaharuan).

Ad. 1.
Malam ini, kita pelajari pembaharuan pertama: LANGIT DAN BUMI BARU.

Wahyu 21:1
21:1. Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi.

Jika Tuhan menciptakan langit dan bumi yang baru, artinya langit dan bumi yang lama sudah hancur/musnah.
Sebab itu, kita harus mengalami pembaharuan supaya bisa beralih dari langit dan bumi yang lama kepada langit dan bumi yang baru, yaitu Yerusalem baru, supaya kita tidak hancur bersama dengan dunia.

Apa yang harus dibaharui supaya kita tidak berlalu bersama langit dan bumi yang akan hancur ini?

I Korintus 7:29-32
7:29 Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku seolah-olah mereka tidak beristeri;
7:30 dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;
7:31 pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang akan berlalu.
7:32 Aku ingin, supaya kamu hidup tanpa kekuatiran. Orang yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana Tuhan berkenan kepadanya.

'Waktu telah singkat!' Artinya: sudah waktunya untuk kita beralih kepada langit dan bumi yang baru.
'Seolah-olah mereka tidak beristeri.' Artinya: tidak mau terhalangi oleh apapun.

Ayat 32: yang harus dibaharui adalah hal kekuatiran dan memusatkan perhatian kepada Tuhan.

Malam ini, kita pelajari KEKUATIRAN.

Yang harus dibaharui adalah hati/perasaanagar tidak ada kekuatiran (hidup tanpa kekuatiran).

Lukas 12:29-31
12:29 Jadi, janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.
12:30 Semua itu dicari bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu.
12:31 Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.

Kekuatiran adalah sifat tabiat bangsa kafir yang mendarah daging, meliputi: kekuatiran tentang hidup sehari-hari, masa depan, sampai kematian.

Akibat kekuatiran:
  • Tidak bisa mengutamakan ibadah dan pelayanan kepada Tuhan(tidak setia dalam ibadah-pelayanan), padahal perintah Tuhan adalah 'Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya' (Matius 6:33).

  • Tidak bisa hidup benar.

    Jadi, kekuatiran membuat hidup manusia tidak taat dan tidak benar, sehingga tidak bisa berpindah ke Yerusalem Baru.

  • Amsal 12:25a
    12:25a. Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang,

    Bungkuk rohani= cacat cela secara rohani, tidak bisa sempurna.

    Lukas 13:10-11
    13:10. Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
    13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.


    Yang mengalami bungkuk rohani di sini justru wanita 'yang ada dalam Bait Allah', artinya: hamba/pelayan Tuhan yang TIDAK memiliki Pengajaran benar.

    Sebab itu, dalam gereja Tuhan, kita membutuhkan Firman Pengajaran yang benar. Kalau tidak, kita akan mengalami bungkuk rohani.

Praktik bungkuk rohani:
  1. Lukas 13:15-16
    13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
    13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"

    Tidak puas hidupnya, mengalami kekeringan rohani.
    (Tidak dapat minum = tidak puas.)

    Kekeringan rohani bisa dilihat/dideteksi dari mulut yang kering(perkataannya bersungut-sungut, berdusta dan tidak membawa berkat).

    Kalau kita tidak puas dalam ibadah-pelayanan, pasti juga tidak akan puas dalam nikah, semua tidak puas, sehingga bisa mencari kepuasan-kepuasan di dunia (hanya menonjolkan yang jasmani untuk menutupi kekeringan rohaninya).
    Dan celakanya, seringkali kepuasan dunia dibawa masuk ke dalam gereja Tuhan!

  2. Orang bungkuk tidak bisa menengadah ke langit. Artinya: Tidak bisa memuliakan Tuhan, tetapi justru memilukan Tuhan.

    Tugas pelayan Tuhan yang sebenarnya adalah memuliakan Tuhan.
    Contoh: Pada zaman Nuh, anak-anak Allah mengambil isteri dari antara anak-anak manusia. 'Nikah yang salah' memilukan Tuhan.

  3. Bungkuk '18' tahun juga berarti tidak mengalami pembaharuan hidup, tetap mempertahankan manusia daging dengan 18 sifat tabiat daging.

    II Timotius 3:1-5
    3:1. Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
    3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri (1) dan menjadi hamba uang (2). Mereka akan membual (3) dan menyombongkan diri (4), mereka akan menjadi pemfitnah (5), mereka akan berontak terhadap orang tua (6) dan tidak tahu berterima kasih (7), tidak mempedulikan agama (8),
    3:3 tidak tahu mengasihi (9), tidak mau berdamai (10), suka menjelekkan orang (11), tidak dapat mengekang diri (12), garang (13), tidak suka yang baik (14),
    3:4 suka mengkhianat (15), tidak berpikir panjang (16), berlagak tahu (17), lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah (18).
    3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!

    'Lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah' = melawan Tuhan, tidak taat dan dengar-dengaran.

    Kalau kita mempertahankan 18 tabiat daging, maka akan dicap dengan '666' = menjadi sama dengan antikris yang akan dibinasakan untuk selama-lamanya.

Tuhan menunjukkan jalan keluar dari kekuatiran.

Lukas 12:22-24, 27-28
12:22. Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.
12:23 Sebab hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian.
12:24 Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mempunyai gudang atau lumbung, namun demikian diberi makan oleh Allah. Betapa jauhnya kamu melebihi burung-burung itu!
12:27 Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
12:28 Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah, terlebih lagi kamu, hai orang yang kurang percaya!

'Burung gagak' = gambaran dari bangsa Kafir.
Kekuatiran = tidak percaya (ayat 28).

Supaya tidak kuatir, Tuhan menunjukkan 3 hal kepada kita dan kita harus memperhatikan 3 hal tersebut:
  1. 'Perhatikanlah burung-burung gagak yang tidak menabur dan tidak menuai.'
    Kita lebih dari burung gagak, yaitu kita harus bisa menabur dan menuai secara rohani=menabur benih Firman Allah.

    Syaratnya:

    Imamat 19:19
    19:19. Kamu harus berpegang kepada ketetapan-Ku. Janganlah kawinkan dua jenis ternak dan janganlah taburi ladangmu dengan dua jenis benih, dan janganlah pakai pakaian yang dibuat dari pada dua jenis bahan.

    • Harus satu jenis benih = hanya satu Pengajaran benar, yaitu yang tertulis dalam Alkitab dan dibukakan rahasianya (ayat menerangkan ayat).

      Seringkali, perasaan kita membuat kita menambah dan mengurangi Firman, sehingga membuat Firman itu berbeda/menyimpang.

    • Ditabur di tanah hati yang baik, yakni hati yang rendah hati dan lemah lembut, sehingga bisa menerima Pengajaran yang benar sekeras apapun, bahkan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.

    Kegiatan menabur dan menuai = Meja Roti Sajian = ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci.

    Jika Tuhan sanggup memelihara kita dengan roti Sorga, maka Tuhan juga sanggup memelihara kita secara jasmani sampai berkelimpahan (kita bisa mengucap syukur).

    Seringkali, kita tidak mau menabur dan menuai karena kita merasa hidup dari uang.
    Seperti saat Yesus memberi makan 5000 orang, Tuhan tidak bertanya soal uangnya, tetapi Yesus bertanya, "Berapa roti ada padamu?"

  2. 'Perhatikanlah bunga bakung, yang tidak memintal dan tidak menenun, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.'
    Kita lebih dari bunga bakung, yaitu kita harus mau masuk kegiatan memintal dan menenun secara rohaniuntuk menghasilkan pakaian rohani yang indah.

    Kegiatan ini terjadi dalam alat Pelita Emas= ketekunan dalam Ibadah Raya, termasuk persekutuan yang benar.

    Dalam Ibadah Raya, Roh Kudus mencurahkan karunia-karunia Roh Kudus, sehingga kita bisa melayani Tuhan sesuai jabatan pelayanan masing-masing.
    Roh Kudus juga mengurapi kita supaya kita setia dan berkobar-kobardalam ibadah dan pelayanan sampai garis akhir(pelita tetap menyala sampai garis akhir).

    Kalau pelita tidak menyala sampai garis akhir, kehidupan itu sama dengan 5 gadis yang bodoh yang tertinggal untuk selama-lamanya.

    Karunia dan jabatan = jubah Yusuf yang maha indah.
    Jadi, lewat ketekunan dalam Ibadah Raya, Roh Kudus sedang memintal dan menenun hidup kita untuk memberikan pakaian yang indah kepada kita. Artinya, semakin hari hidup kita dibuat semakin indah.

  3. 'Jadi, jika rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api demikian didandani Allah,'
    Kita belajar pada rumput yang hari ini ada, tetapi besok sudah menjadi rumput kering dan dilempar dalam api, tetapi punya bunga yang bagus.
    Kita lebih dari rumput kering, yaitu kita harus masuk dalam kegiatan mendadani/menghiasi secara rohani.
    Kegiatan ini kita alami lewat alat Mezbah Dupa Emas= ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan.

    Dalam doa penyembahan, kita merasakan kasih Allah yang membaharui dan menghiasi hidup kita dari manusia fana menjadi manusia kekal seperti Yesus.

Jadi, SUPAYA TIDAK KUATIR, KITA HARUS TEKUN DALAM 3 MACAM IBADAH POKOK= tekun dalam kandang penggembalaan = tergembala pada Firman Pengajaran benar, seperti carang melekat pada pokok.

I Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

(I Petrus 5 adalah pasal tentang penggembalaan.)
Kalau tergembala, kita bisa menyerahkan segala kekuatiran dan ketakutan kita kepada Tuhan.

Lukas 12:32
12:32 Janganlah takut, hai kamu kawanan kecil! Karena Bapamu telah berkenan memberikan kamu Kerajaan itu.

Dalam penggembalaan, kita hidup dalam tangan Gembala Agung. Bukan hanya tidak ada kekuatiran/ketakutan lagi, tetapi kita dibawa sampai masuk dalam Kerajaan Sorga.

Kalau ada Gembala Agung, Tuhanlah yang bekerja bagi kita.
Sebab itu, kita harus mantap dalam penggembalaandan biarkanlah tangan Gembala Agung yang bekerja bagi kita dan mujizat-mujizat akan terjadi.
Sekalipun kita hanya kawanan kecil, kalau kita bisa percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Gembala Agung, kita bisa mengalami damai sejahtera.

Hari-hari ini, tugas kita hanya duduk (mantap) dalam penggembalaan.
Hasilnya:
  1. Imamat 21:12
    21:12 Janganlah ia keluar dari tempat kudus, supaya jangan dilanggarnya kekudusan tempat kudus Allahnya, karena minyak urapan Allahnya, yang menandakan bahwa ia telah dikhususkan, ada di atas kepalanya; Akulah TUHAN.

    • Kita dikhususkan oleh Tuhan = disucikan dan diurapi.
      Jangan keluar! Kalau tidak tekun dalam penggembalaan, kita akan kehilangan kesucian dan urapan Roh Kudus.

    • Kita dikhususkan oleh Tuhan = dipakai oleh Tuhan dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus.

      Kisah Rasul 13:1-2, 5

      13:1. Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.

      13:2 Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "KhususkanlahBarnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka."

      13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.


    • Kehidupan yang dikhususkan = tidak boleh digangu gugat (seperti biji mata), sampai kehidupan itu sempurna.

      Imamat 27:28-29
      27:28 Akan tetapi segala yang sudah dikhususkan oleh seseorang bagi TUHAN dari segala miliknya, baik manusia atau hewan, maupun ladang miliknya, tidak boleh dijual dan tidak boleh ditebus, karena segala yang dikhususkan adalah maha kudus bagi TUHAN.

      27:29 Setiap orang yang dikhususkan, yang harus ditumpas di antara manusia, tidak boleh ditebus, pastilah ia dihukum mati.


      Kalau tidak tergembala, kehidupan itu akan dikhususkan untuk ditumpas, karena ia selalu kuatir dan beredar-edar.

  2. Yehezkiel 20:37
    20:37 Aku akan membiarkan kamu lewat dari bawah tongkat gembala-Ku dan memasukkan kamu ke kandang dengan menghitung kamu.

    Kita dihitung oleh Tuhan.
    Tugas gembala adalah memasukan domba ke dalam kandang untuk dikhususkan dan dihitung oleh Tuhan.

    Matius 10:30
    10:30 Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya.

    Kisah Rasul 27:34
    27:34 Karena itu aku menasihati kamu, supaya kamu makan dahulu. Hal itu perlu untuk keselamatanmu. Tidak seorangpun di antara kamu akan kehilangan sehelaipun dari rambut kepalanya."

    Sehelai rambut dihitung oleh Tuhan, sekalipun di tengah badai.
    Sekalipun kehidupan kita seperti sehelai rambut yang tidak berdaya dan tidak diperhatikan bahkan berada ditengah badai, tetapi kita dihitung oleh Gembala Agung.

    Artinya:

    • Kita dipedulikan/dimengerti oleh Tuhan,Tuhan bergumul untuk kita sampai kita menang.
      Jangan sombong kalau ada banyak orang yang memperhatikan kita! Sebaliknya, jangan kecewa kalau tidak ada yang memperhatikan kita!
      Yang penting, TUHAN MEMPERHATIKAN KITA.

    • Tuhan menolong untuk menyelesaikan segala masalah kita.

    • Tuhan memberikan masa depan yang indah kepada kita.

      Amsal 20:29
      20:29. Hiasan orang muda ialah kekuatannya, dan keindahan orang tua ialah uban.

      Kehidupan kita tetap diperhatikan Tuhan sampai 'beruban' (menunjuk pada masa depan).

    • Satu helai rambut tidak jatuh, artinya: utuh. Kita diubahkan sampai sempurna dan layak menyambut kedatangan Tuhan kedua kali.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 20 Agustus 2024 (Selasa Sore)
    ... hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. Syaratnya adalah kita harus tinggal di dalam firman pengajaran dan firman pengajaran tinggal di dalam kita. Prosesnya adalah Kita harus mendengar firman dalam urapan Roh Kudus dengan sungguh-sungguh dan dengan suatu kebutuhan. Merenungkan dan mengerti firman. ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 15 Maret 2010 (Senin Sore)
    ... tuan atau sebagai Imam Besar yang setia dan benar. Yesus tampil sebagai Imam Besar untuk mengangkat kita menjadi imam-imam kehidupan yang beribadah dan melayani Tuhan memiliki jabatan pelayanan . Apapun keadaan kita kalau kita bisa menerima penampilan Yesus sebagai Imam Besar maka Dia berkuasa untuk mengangkat kita jadi imam-imam. Proses ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 April 2017 (Sabtu Sore)
    ... Rabi lihatlah pohon ara yang Kaukutuk itu sudah kering. Kehidupan Kristen yang kering bagaikan pohon ara yang kering sampai ke akar-akarnya. Manusia yang kering sampai ke akar-akarnya artinya hatinya kering dan seluruh hidupnya kering. Manusia yang kering sampai ke akar-akarnya bisa dideteksi dari lidahnya yang kering. Yakobus - Demikian juga ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 April 2015 (Selasa Sore)
    ... menghakimi diri sendiri lewat ketajaman pedang firman. Apa yang harus dihakimi Segala perbuatan dosa. Korintus Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini baik ataupun jahat. Segala perkataan dosa perkataan sia-sia. Matius Tetapi Aku berkata ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 21 Januari 2013 (Senin Sore)
    ... tidak bisa diganggu gugat dan dibatalkan oleh apapun. Kalau melakukan perintah Tuhan berarti selamat. Kalau menolak perintah berarti tidak selamat mendapat hukuman dari Tuhan . Roma . Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian supaya sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 14 Maret 2009 (Sabtu Sore)
    ... perkara-perkara jasmani sehingga tidak mengutamakan lagi perkara rohani terutama tidak mau mengutamakan firman. Celakanya di akhir zaman ini ibadah anak-anak Tuhan justru seperti ibadah Taurat yang hanya mementingkan yang jasmani. Timotius - . Di akhir jaman ibadah anak Tuhan kembali kepada ibadah Taurat yaitu beribadah tetapi memungkiri kekuatan ibadah beribadah tetapi ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 15 Mei 2024 (Rabu Sore)
    ... Tetapi karena Yesus sudah mati dengan luka kelima bangsa kafir bisa menjadi mutiara yang bisa masuk pintu gerbang Yerusalem baru. Kalau pintu gerbang sudah terbuka akan ada jalan yang bagaikan kaca bening. Ini menunjuk pada tongkat pengukur dari emas--firman penggembalaan--sanggup untuk meningkatkan iman kita sampai iman yang sempurna. Ini perlunya kita ...
  • Ibadah Kunjungan Batam V, 30 Agustus 2013 (Jumat Sore)
    ... oleh Tuhan. Tandanya Masuk Pintu Gerbang Tabernakel yaitu percaya dan iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat. Bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan. Dalam Tabernakel ini ditunjukkan oleh alat Mezbah Korban Bakaran. Lahir baru dari air dan roh yaitu baptisan air Kolam Pembasuhan dan baptisan Roh Kudus Pintu Kemah . ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Februari 2018 (Selasa Sore)
    ... kekayaan dll maka akan menjadi kikir dan serakah berbuat dosa sampai puncaknya dosa sehingga semua menjadi sia-sia binasa selamanya . Saat kita tidak kaya dalam kekurangan itu merupakan kesempatan terbesar bagi kita untuk bergantung sepenuh kepada Tuhan. Jika tidak hidup di dalam tangan Tuhan maka pasti hidup di dalam tangan setan ...
  • Ibadah Raya Malang, 02 November 2008 (Minggu Pagi)
    ... Tuhan menyelamatkan orang berdosa I Petrus sebab kasih karunia menyempurnakan kehidupan kita. Jadi kasih karunia Tuhan itu menyelamatkan dan menyempurnakan sidang jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Di luar kasih karunia maka kita tidak selamat tidak sempurna tidak bertemu dengan Tuhan dan itu berarti binasa selama-lamanya. I Petrus praktek hidup dalam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.