Salam sejahtera dalam kasih sayang Tuhan kita Yesus Kristus.
Wahyu 19:11
19:11 Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: "Yang Setia dan Yang Benar", Ia menghakimi dan berperang dengan adil.Surga terbuka menunjuk hari kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Imam Besar dan Raja yang setia dan benar, yang menunggangi kuda putih, artinya memimpin kegerakan Roh Kudus hujan akhir, pembangunan tubuh Kristus sempurna yang mempersiapkan gereja Tuhan sebagai mempelai wanita yang sempurna, yang siap terangkat ke Surga bersama Yesus.
Ada 3 sifat Yesus sebagai Imam Besar dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir:
- Yesus sebagai Imam Besar yang setia dan benar.
Kita juga harus menjadi imam dan raja yang setia dan benar seperti teladan Yesus, jika mau terangkat ke Surga bersama Yesus. Maka yang di bumi pun juga pasti akan terangkat.
Ibrani 7:26-28
7:26 Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga,
7:27 yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban.
7:28 Sebab hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi sempurna sampai selama-lamanya.
Saleh = setia dalam ibadah pelayanan.
Benar = tanpa salah, tanpa noda, terpisah dari orang berdosa.
Yesus Imam Besar yang setia dan benar sudah lulus dalam ujian kesetiaan dan kebenaran sampai mati di kayu salib sehingga menjadi Imam Besar yang sempurna selama-lamanya.
Kita harus meneladani Yesus Imam Besar yang setia dan benar, artinya:
- Setia, mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua.
- Hidup benar sebagai manusia baru.
Kolose 3:5-10
3:5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu (1)percabulan, (2)kenajisan, (3)hawa nafsu, (4)nafsu jahat dan juga (5)keserakahan, yang sama dengan (6)penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8 Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu (1)marah, (2)geram, (3)kejahatan, (4)fitnah dan (5)kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling (6)mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
Yaitu menanggalkan dosa-dosa secara lahir dan batin sampai tidak berdusta.
Ibrani 9:27-28
9:27 Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi,
9:28 demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.
Sampai sekarang ini Yesus sebagai Imam Besar masih bekerja untuk membenarkan kita manusia berdosa lewat korban-Nya di kayu salib. Tetapi saat kedatangan-Nya kedua kali, Dia tidak lagi bekerja untuk mengampuni orang berdosa, tetapi untuk imam-imam yang setia dan benar dalam menanti kedatangan-Nya kedua kali untuk menganugerahkan keselamatan penuh/ kesempurnaan kepada kita.
- Yesus sebagai Imam Besar yang setia dan adil.
1 Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Yang bekerja untuk:
- Mengampuni segala beban dosa yang sudah kita lakukan/ katakan/ pikirkan, yang kita akui kepada Tuhan dan sesama. Maka darah Yesus membasuh segala dosa masa lalu sampai tidak ada bekasnya lagi. Tuhan melihat seperti kita tidak pernah berbuat dosa itu. Kita menanggalkan segala beban dosa.
- Menyucikan kita dari segala kejahatan/ dosa = dosa masa sekarang, lewat pemberitaan firman pengajaran yang benar (pedang firman). Sehingga kita tidak mengulangi dosa yang sudah diampuni, tidak berbuat dosa lagi, hidup dalam kebenaran dan kesucian.
- Menyucikan dari jerat dosa yang merintangi, dosa masa depan.
Ibrani 12:1
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Dosa yang belum dilakukan/ dikatakan/ dipikirkan tetapi sudah diletakkan oleh setan supaya kita tersandung dan jatuh.
1 Petrus 2:21-25
2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.
Untuk menghadapi dosa yang menjerat, maka kita harus disucikan lewat percikan darah seperti yang pernah dialami Yesus, sehingga kita bisa mengikuti jejak Yesus dengan tanda darah. Sehingga kita tidak berbuat dosa, tidak menipu, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan. Kita bisa mati terhadap dosa dan hidup dalam kebenaran. Kita tidak tersandung, tidak terjatuh dalam dosa yang menjerat sehingga kita bisa mengikut, melayani Tuhan, Imam Besar, Gembala Agung = bisa tergembala dengan benar dan baik, tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Kita bisa mantap tergembala (duduk di atas rumput) dan menikmati dalam penggembalaan (berbaring diatas rumput).
Hasilnya adalah Yesus sanggup memelihara hidup jasmani kita dalam kelimpahan, sampai mengucap syukur, menjadi berkat bagi orang lain. Juga memelihara hidup kita secara rohani, sehingga damai sejahtera, semua enak dan ringan. Sampai sempurna.
- Yesus sebagai Imam Besar yang setia dan menggenapi janji.
1 Tesalonika 5:23-24
5:23 Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Kisah Para Rasul 1:4-5,8-9
1:4 Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang — demikian kata-Nya —"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5 Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
1:8 Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
1:9 Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Janji Tuhan sebelum terangkat ke Surga yaitu pencurahan Roh Kudus. Sebab Tuhan tahu bahwa sehebat apa pun manusia daging, tanpa Roh Kudus, tidak bisa berbuat apa-apa sampai tidak bisa terangkat ke Surga bersama Yesus.
Tuhan selalu menggenapi janji-Nya, tidak pernah ingkar janji.
Yohanes 16:7
16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Untuk menggenapi janji-Nya, Yesus harus pergi = mati di kayu salib, bangkit, dan naik ke Surga untuk mencurahkan Roh Kudus kepada kita.
Untuk menerima janji Tuhan, maka kita harus berjanji kepada Tuhan yaitu:
- Harus selalu di Yerusalem = kota damai, artinya kita harus berdamai dengan Tuhan dan sesama. Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi. Kita juga mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Maka darah Yesus membasuh segala dosa kita sehingga hati kita damai sejahtera, sama dengan landasan yang kuat untuk menerima pencurahan Roh Kudus. Jaga hati damai, jangan ada iri, benci, jahat, najis, dll.
- Jaga mulut jangan bergosip, berdusta, dll, hanya berdoa menyembah Tuhan.
Kisah Para Rasul 1:14
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
- Jaga pakaian indah = jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 1:24-25
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
Ini sama dengan menjaga kemurahan dan kepercayaan Tuhan. Jangan seperti Yudas Iskariot, sekalipun hebat, kepercayaan Tuhan, tetapi jatuh dan hancur.
Maka terjadi pencurahan Roh Kudus/ hari Pentakosta di tengah kita.
Kisah Para Rasul 2:1
2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
Kegunaan Roh Kudus:
- Roh Kudus sanggup mematikan dosa sampai puncak dosa sehingga kita hidup benar, suci.
Roma 8:13
8:13 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.
- Roh Kudus membuat kita setia berkobar sampai garis akhir.
Roma 12:11
12:11 Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
- Roh Kudus mengubahkan hidup kita dari manusia daging menjadi manusia rohani.
Titus 3:5
3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Jujur dan taat sama dengan menjadi rumah doa. Maka mujizat jasmani juga terjadi. Roh Kudus sanggup mengadakan yang tidak ada menjadi ada, dari tidak ada ikan menjadi ada ikan, untuk memelihara hidup kita di tengah kesulitan dunia. Dari tidak ada anggur menjadi ada anggur, Roh Kudus sanggup memberikan kebahagiaan Surga di tengah penderitaan sehingga bisa mengucap syukur, menjadi saksi Tuhan. Yang mustahil menjadi tidak mustahil, Roh Kudus sanggup menghapus kemustahilan, menyelesaikan semua masalah mustahil. Sampai kita diubahkan menjadi sempurna untuk terangkat ke Surga bersama Yesus selamanya.
Tuhan memberkati.