Matius 24: 36-44= nubuat ke-7.
Tidak ada yang tahu akan kedatangan Tuhan. Karena itu, kita harus selalu
BERJAGA-JAGA!
Cara berjaga-jaga:
- ay. 37-39= masuk ke bahtera Nuh.
- ay. 40= melayani Tuhan.
- ay. 41-42= mengilang gandum.
Malam ini, kita bahas ayat 43-44= berjaga-jaga dikaitkan dengan pencuri yang akan datang. Artinya: berjaga-jaga supaya tidak tidur secara rohani/tidak mati rohani.
Efesus 5: 14Tidur= mati.
Suasana kehidupan yang tidur rohani:
- Efesus 5: 15-17= bodoh dan bebal= tidak mengerti kehendak Tuhan= tidak mengerti Firman= tanpa Firman.
Titus 3: 10-11
Bidak= bebal.
Bebal= tidak bisa ditegor dan dinasihati oleh Firman pengajaran yang keras.
2 Timotius 4: 2
Kalau tidak mau ditegor, hidup itu mempertahankan dosa dan tersesat dalam ajarin lain, sehingga masuk dalam hukuman Tuhan= binasa.
Matius 7: 26
Bodoh= mendengar Firman, tapi tidak praktik Firman.
Akibatnya, Firman pengajaran tidak jadi iman dalam hidupnya dan ia tidak tahan uji saat datang ujian (hujan, angin dan banjir).
Kalau tidak tahan uji, hidup itu akan tinggalkan Tuhandan rumah itu akan rubuh, sehingga hebat rusaknya, tidak bisa diperbaiki lagi= binasa.
- Efesus 5: 18= mabuk= tanpa Roh Kudus= hidup dalam hawa nafsu daging, sebab hanya Roh Kudus yang mampu mengerem daging.
Galatia 5: 19
= perbuatan-perbuatan daging.
- Yohanes 5: 57= lumpuh rohani= tanpa kasih.
Motor penggerak kita adalah kasih. Kalau tidak ada kasih, hidup itu lumpuh.
Praktik lumpuh rohani:
- tidak setia dalam ibadah pelayanan, tidak mengasihi Tuhan lagi.
- selalu berharap orang lain ('tidak ada yang membawa saat kolam berguncang').
- tinggal di tilam= kenajisan lewat segala macam cara.
Kalau lumpuh, akibatnya juga binasa.
Jadi, kalau hidup itu tidur, maka ia tidak siap saat Yesus datang kembali.
JANGAN TIDUR SESAATPUN!Sebab itu, kita harus selalu berjaga-jaga supaya kita ada dalam suasana kebangunan rohani.
Suasana kehidupan yang mengalami kebangunan rohani:
- Efesus 5: 17= bijaksana= berusaha untuk mengerti kehendak Tuhan. Dalam tabernakel, ini menunjuk pada meja roti sajian.
Praktiknya adalah ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Kebangunan rohani, itu dimulaikan dari penggembalaan.
- Efesus 5: 18= tidak mabuk= penuh dengan Roh Kudus.
Dalam tabernakel, ini menunjuk pada pelita emas.
Praktiknya adalah ketekunan dalam ibadah raya.
- Efesus 5: 19= mengucap syukur sampai menyembah Tuhan.
Dalam tabernakel, ini menunjuk pada mezbah dupa emas.
Praktiknya adalah ketekunan dalam ibadah doa.
Jadi, kebangunan rohani ini mulai dari gembala dulu.
Dan kita harus tekun dalam penggembalaan, sebab dalam penggembalaanlah terjadi kebangunan rohani supaya kita bisa melihat kedatangan Tuhan ke-2 kali.
Dalam penggembalaan yang benar, kita mengalami 2 hal:
- kebangunan rohani= kita berjaga-jaga untuk menyambut kedatangan Tuhan dan kita tidak akan ketinggalan.
Kalau dalam penggembalaan sudah diisi, maka bisa terjadi kelimpahan-kelimpahan, itulah ibadah kunjungan. Kalau ditahan kelimpahan itu, maka tempat itu akan pecah.
Ibadah kunjungan, itu untuk menolong orang lain.
Jadi, mulai dari penggembalaan dulu. Jangan samapi keropos dalam penggembalaan.
- Mazmur 23: 4= mengalami kemurahan dan kebajikan Tuhan sepanjang hidup kita= langkah-langkah kemurahan Tuhan.
Setiap langkah kita hanya kemurahan dan kebaikan Tuhan.
Mazmur 136: 1-4Kemurahan dan kebajikan Tuhan dinyatakan lewat kematian Yesus di kayu salib untuk mengadakan keajaiban-keajaiban.
Jadi, langkah kemurahan= langkah keajaiban, baik secara jasmani maupun rohani.
Secara jasmani, untuk menyelesaikan segala masalah sampai masalah yang mustahil sekalipun, sampai memberi masa depan yang indah.
Secara rohani, kita mengalami keubahan hidup.
Efesus 5: 14=
keubahan hidup dimulai dengan kerendahan hati(kemampuan untuk mengaku dosa dan tidak mengulangi lagi).
Keubahan berikutnya adalah takut pada Tuhan dan taat dengar-dengaran.
Dan saat langkah terakhir, kita benar-benar jadi sama dengan Tuhan, jadi hal yang terindah dalam hidup kita, dan kita akan terangkat bersama-sama dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.