Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Wahyu 7Dalam susunan Tabernakel, kitab Wahyu 7 terkena pada
buli-buli emas berisi manna--salah satu alat di dalam tabut perjanjian.
Pengertianbuli-buli emas berisi manna:
- Iman yang permanen/sempurna; yang tidak bisa digoyahkan apapun juga.
- Kehidupan yang sudah diubahkan menjadi sempurna seperti Yesus, dan menjadi mempelai wanita sorga. Kita ingat bahwa kita adalah manusia tanah liat.
Wahyu 7: 4-9
7:4.Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5.Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6.dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7.dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8.dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
7:9. Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguhnya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka.
Ayat 4-8= mempelai wanita Tuhan dari bangsa Israel.
Ayat 9= mempelai wanita dari bangsa kafir.
Jadi mempelai wanita sorga terdiri dari bangsa Israel asli dan bangsa kafir; inilah satu tubuh Kristus yang sempurna, yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Kita belajar bagaimana tanah liat bisa menjadi emas.
Sebenarnya manusia adalah buli-buli tanah liat--manusia diciptakan dari tanah liat.
Sehebat apapun manusia pasti retak, rapuh, dan hancur. Artinya:
- Mudah kecewa, putus asa, tetapi juga gampang bangga.
- Mudah jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba), dan kawin mengawinkan (percabulan).
Raja Daud berjalan-jalan di sotoh rumah, tahu-tahu jatuh dalam puncak dosa dengan Batsyeba bahkan membunuh suaminya--kelihatan baik-baik, tahu-tahu jatuh. Kita harus waspada.
- Binasa selamanya dalam api neraka; manusia darah daging tidak mewarisi kerajaan sorga.
Itulah keadaan manusia darah daging (buli-buli tanah liat).
Jalan keluarnya: buli-buli tanah liat
harus diisi manna, supaya bisa berubah menjadi buli-buli emas berisi manna.
Apa itu manna?Mazmur 78: 23-2578:23.Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,
78:24.menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandumdari langit;
78:25.setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Manna= gandum= roti malaikat.
Roti= firman Allah; malaikat= gembala--'
tuliskanlah kepada malaikat sidang jemaat Efesus dan lain-lain'
Roti malaikat=
FIRMAN PENGGEMBALAAN.
'
memberikan kepada mereka gandumdari langit'= firman penggembalaan ini langsung dari langit, artinya
firman penggembalaan merupakan kasih karunia Tuhan kepada seorang gembala, yang tidak bisa dipelajari oleh siapapun, di manapun, tetapi hanya di bawah kaki Tuhan.
Pengertianfirman penggembalaan/manna: firman pengajaran yang benar, yang dipercayakan Tuhan kepada seorang gembala, untuk disampaikan kepada sidang jemaat dengan setia, terus menerus/berkesinambungan, dan diulang-ulang, sebagai makanan rohani bagi sidang jemaat, untuk menumbuhkan/mendewasakan kerohanian sidang jemaat sampai sempurna, sama mulia dengan Yesus--menjadi mempelai wanita Yesus.
Kita memang buli-buli tanah liat yang rapuh, retak, hancur, sampai binasa, tetapi ada jalan keluarnya supaya tidak hancur dan binasa. Harus diisi dengan manna, itulah firman penggembalaan.
Dulu bangsa Israel makan manna di padang gurun selama empat puluh tahun--menunjuk pada empat puluh tahun yobel; sama dengan dua ribu tahun zaman gereja/zaman akhir. Harus makan firman penggembalaan!
Tiga macam kegunaan manna:
- Keluaran 16: 16, 22
16:16.Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:22. Dan pada hari yang keenammereka memungut roti itu dua kali lipatbanyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
Kegunaan manna yang pertama: 'segomer seorang, menurut jumlah jiwa selama lima hari'= manna untuk pemeliharaan sehari-hari.
Jadi jelas hidup kita ini dari firman penggembalaan.
"Karena itu saya selalu berdoa, supaya sidang jemaat mengerti bahwa kita hidup dari firman penggembalaan."
Angka lima--lima hari--menunjuk pada panca indera yang ada di wajah--menunjuk pada hati.
Jadi kebutuhan hidup kita sehari-hariadalah penyucian panca indera; sama dengan penyucian hati/wajah.
Penyucian panca indera dimulai dari penyucian telinga, yaitu telinga hanya mendengar dan dengar-dengaran pada firman penggembalaan. Jangan dengar suara asing!
Kalau sudah disucikan oleh firman penggembalaan sampai kita menjadi kehidupan yang dengar-dengaran, maka seluruh hidup kita juga disucikan, dan seluruh kebutuhan hidup kita dijamin oleh Tuhansecara berkelimpahan, sampai hidup kekal selamanya.
"Satu gomer kurang lebih tiga koma enam liter. Kalau beras tiga koma enam liter untuk satu orang, itu sudah berkelimpahan."
Secara rohani kita juga dipelihara, yaitu wajah selalu berseri--kalau disucikan, hati akan bahagia. Kalau tidak disucikan, wajah akan muram--seperti Kain--, wajah buruk--anjing dan babi--, bahkan wajah setan--seperti Petrus. Petrus tidak mendengar suara Tuhan tetapi suara daging, saat Tuhan menyampaikan Ia hendak ke Yerusalem untuk disalib. Dan Tuhan berkata kepada Petrus: Enyahlah iblis!Benar-benar tidak bahagia; hatinya kecut karena tidak disucikan.
Hati-hati!Sudah ada pemeliharaan dari Tuhan, tetapi ada manna yang busuk. Hati-hati dengan telinga!
Keluaran 16: 19-20
16:19.Musa berkata kepada mereka: "Seorangpun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."
16:20.Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musadan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.
Ada manna yang busuk dan berulat, yaitu:
- Orang yang memaksakan diri untuk masuk dalam penggembalaan. Dia mengumpulkan manna--mendengar firman penggembalaan--, tetapi tidak taat dengar-dengaran/praktik firman.
Akibatnya: busuk dan berulat; binasa selamanya di neraka; menjadi buli-buli tanah liat yang hancur. Hati-hati!
Contohnya: Yudas Iskariot. Ia digembalakan oleh Yesus sendiri--Gembala yang sempurna--, ia mendengar firman, tetapi tidak taat, sehingga ia menjadi busuk dan berulat.
- Mendengar suara asing, ajaran lain yang tidak senada dengan firman penggembalaan--termasuk gosip, keinginan dan hawa nafsu daging.
Sudah tahu kalau berbeda, tetapi didengar terus. Ini yang bahaya.
Akibatnya: pasti menolak yang benar. Sama seperti Hawa yang mendengar suara Tuhan dan ular, satu waktu ia menolak suara Tuhan dan memilih suara ular.
Karena itu perlu penyucian telinga. Ini yang menentukan nasib hidup kita. Kalau telinga taat dengar-dengaran pada firman--kita mengalami penyucian--, Tuhan yang akan menjamin pemeliharaan hidup jasmani dan rohani kita, sampai hidup kekal. Kalau tidak taat, akan berulat dan busuk.
Menolak firman pengajaran yang benar sama dengan busuk dan berulat; binasa; menjadi buli-buli tanah liat hancur.
Inilah kegunaan yang pertama dari manna yaitu untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Semoga kita bisa mengerti dan mengakui bahwa kita hidup dari firman penggembalaan/kemurahan Tuhan, bukan dari gaji dan lain-lain, itu hanya sarana. Itu yang selalu saya naikkan setiap saya berdoa, dan menerima persepuluhan yang merupakan kepercayaan Tuhan kepada saya.
- Keluaran 16: 22-23
16:22.Dan pada hari yang keenammereka memungut roti itu dua kali lipatbanyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.
16:23.Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."
Hari keenam menunjuk pada enam ribu tahun--zaman akhir menjelang kerajaan Seribu Tahun Damai.
Hari ketujuh/Sabat sama dengan kerajaan Seribu Tahun Damai--satu hari sama dengan seribu tahun. Setelah itu masuk Yerusalem baru selamanya.
Sekarang kita berada di hari keenam--akhir zaman--; menjelang kedatangan Yesus kedua kali.
Kegunaan manna yang kedua: 'hari keenam harus memungut manna dua kali lipat'= manna untuk hari Sabat/perhentian.
Dua gomer dibagi menjadi dua:
- Satu gomer untuk dimakan sekarang--untuk pemeliharaan hidup sehari-hari dan penyucian--seperti manna hari pertama sampai kelima (point 1 di atas).
- Satu gomer untuk perhentian/damai sejahtera, supaya semua menjadi enak dan ringan di tengah badai lautan dunia.
Kita sudah belajar dari kitab Wahyu 6, bagaimana penghukuman Tuhan di akhir zaman. Perlu manna yang dobel!
Jadi, pada akhir zaman kita harus melipatgandakanusaha untuk mengumpulkan friman Allah secara dobel. Kalau hanya untuk kebutuhan sehari-hari dan mengalami penyucian, tidak cukup, tidak kuat saat menghadapi goncangan. Karena itu perlu dua gomer, supaya tetap damai saat menghadapi goncangan. Kalau enak dan ringan di tengah badai kita tidak akan pernah meninggalkan ibadah pelayanan dan nikah; kita tidak akan terpisah dari Tuhan.
Kita melipatgandakan usaha lewat:
- Ketekunan dalam tiga macam ibadah pokok--kandang penggembalaan:
- Ibadah raya.
- Ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci.
- Ibadah doa.
- Persekutuan yang benarantar kandang penggembalaan--berdasarkan firman pengajaran yang benar.
Apapun yang Tuhan gerakkan di hati kita dalam ibadah kunjungan: berdoa, ikut serta dan lain-lain, jangan diabaikan, itu cara Tuhan supaya kita bisa memungut manna secara dobel.
- Sampai nanti tiap hari di Bait Allah.
Kegerakan akan semakin membesar. Dari tiga macam ibadah meningkat pada fellowship.
"Sekarang fellowship kita lebih meningkat. Saya juga lebih diyakinkan dengan pemberitaan firman ini. Zaman Pdt. In Juwono, dipakai, zaman Pdt. Pong lebih meningkat, sekarang satu bulan bisa dua kali. Ini peningkatan, berarti kita sudah masuk era akhir zaman. Sampai nanti tiap hari kita di Bait Allah. Jangan heran!"
Kisah Rasul 2: 46
2:46.Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
Frekwensi ibadah kita bukan merosot. Tiga macam ibadah pokok di kandang (sesuai dengan Tabernakel)--namanya pokok berarti ada di kandang, kalau meninggalkan pokok, akan kering--, lalu ditambah ibadah persekutuan, sampai satu waktu setiap hari di Bait Allah karena kebutuhan akan firman, yang memang sudah mendesak di akhir zaman.
Mengapakita harus mengumpulkan firman penggembalaan yang dobel?
- Untuk menghadapi masa kelaparan terutama kelaparan rohani yang akan melanda dunia, yaitu kelaparan akan firman Allah sehingga banyak yang rebah dan tidak bangkit-bangkit lagi (kitab Amos).
Kita tidak masuk dalam kelaparan tetapi berkelimpahan--seperti Yusuf.
Yusuf gambaran dari gereja mempelai; ia sudah siap karena ia mengumpulkan gandum yang dobel.
- Supaya kita mengalami damai sejahtera/ketenangan di tengah kegoncangan darat, laut, dan udara. Kita tidak terpisah dari Tuhan.
- Untuk meningkatkan penyucian karena dosa juga berkembang begitu hebat; melipatgandakan penyucian sampai kita tidak bercacat cela, sama mulia dengan Yesus.
Inilah kegunaan firman penggembalaan yang diulang-ulang, yaitu menyucikan hidup kita, mulai dari telinga. Jangan dengar suara asing; ajaran yang tidak senada dengan firman penggembalaan yang benar, termasuk gosip, suara daging.
Hati-hati dengan suara daging! Suara daging dengan suara Tuhan seringkali rancu. Harus berdoa sungguh-sungguh, jangan sampai mendengar suara asing. Kalau mendengar suara asing, akan busuk dan berulat, baik jasmani maupun rohani. Dengar suara Tuhan/firman penggembalaan yang benar!
"Termasuk penggembalaan di sini juga diperiksa. Kebenaran diukur dari alkitab, bukan saya. Alkitab yang benar, kalau tidak cocok dengan alkitab, biarpun malaikat yang menyampaikan, terkutuklah dia--seperti dituliskan oleh rasul Paulus."
Yang penting adalah kejujuran dalam pengajaran.
"Saya bersyukur mempunyai teladan dari tiga orang: Pdt. Totaijs, Pdt. In Juwono, dan Pdt. Pong. Apa rahasianya, kenapa sampai akhir hidup, pelayanannya meningkat, tidak busuk dan berulat? Hanya memegang satu pedang--alkitab yang benar. Telinganya ini disucikan. Kalau tidak benar, beliau tidak ikut-ikut. Jangankan isinya, sampai salamnyapun tidak ikut-ikut. Ini yang saya pelajari. Tuhan tolong semua."
- Keluaran 16: 32-36
16:32.Musa berkata: "Beginilah perintah TUHAN: Ambillah segomer penuh untuk disimpan turun-temurun, supaya keturunan mereka melihatroti yang Kuberi kamu makan di padang gurun, ketika Aku membawa kamu keluar dari tanah Mesir."
16:33. Sebab itu Musa berkata kepada Harun: "Ambillah sebuah buli-buli, taruhlah manna di dalamnyasegomer penuh, dan tempatkanlah itu di hadapan TUHAN untuk disimpan turun-temurun."
16:34. Seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, demikianlah buli-buli itu ditempatkan Harun di hadapan tabut hukum Allah untuk disimpan.
16:35. Orang Israel makan manna empat puluh tahun lamanya, sampai mereka tiba di tanah yang didiami orang; mereka makan manna sampai tiba di perbatasan tanah Kanaan.
16:36. Adapun segomer ialah sepersepuluhefa.
'melihat'= menjadi kesaksian.
Kegunaan manna yang ketiga: manna disimpan di dalam buli-buli emas. Artinya:
- Kesaksianbahwa dulu bangsa Israel hidup dari manna. Sekarang kesaksian bahwa kita hidup dari iman/firman penggembalaan.
Buktinya: (ayat 36) kita mengembalikan persepuluhan milik Tuhan.
Persepuluhan bukan soal uangnya--Tuhan tidak butuh uang--, tetapi pengakuanbahwa kita hidup dari Tuhan/iman/firman penggembalaan.
Kalau kita tidak mengaku hidup dari Tuhan, akan diserobot oleh setan, berarti kita hidup dari setan, dunia, dan binasa. Kalau hidup dari Tuhan, seperti Dia kekal, kita juga hidup kekal. Pengakuannya itu yang ditekankan oleh Tuhan supaya Ia bisa membela kita sekalipun setan mendakwa kita.
"Hamba Tuhan sering berkata: Kami hidup dari firman pengajaran, padahal persepuluhan saja tidak berani. Bohong!"
Dasarpersepuluhan adalah kebenaran, yaitu sepersepuluh dari berkat yang kita terima.
Kalau gembala tidak hidup dari firman penggembalaan, bagaimana nasib sidang jemaat?
"Banyak hamba Tuhan yang hanya memberikan iuran, bukan persepuluhan. Misalnya dapat berkat satu juta, persepuluhan seharusnya seratus ribu, tetapi dia memberi dua puluh ribu. Jangan!"
Kalau dasarnya benar, Tuhan sanggup menolong kita.
"Saya diyakinkan. Saat saya mengajarkan kita bukan hidup dari gaji dan lain-lain, ada seorang menghina firman: Mana bisa tidak hidup dari gaji? Akhirnya Tuhan izinkan gajinya dipotong sampai nol selama tiga bulan, bahkan mungkin minus. Dia pegawai negeri, gajinya dua digit dalam juta. Baru datang dan mengaku pada saya karena dia menghina firman. Akhirnya dia mengakui tiga bulan hidup dari iman. Setelah mengaku, dia bisa pulih. Jangan main-main! Kalau main-main dengan milik Tuhan, habis, termasuk busuk dan berulat."
- Yang kedua: manna disimpan di dalam buli-buli emas artinya: firman penggembalaan sudah mendarah daging dalam hidup kita; sudah dipraktikkan sehingga kita mengalami kuasa dalam firman penggembalaan, yaitu manna itu putihseperti ketumbar (bulat) dan rasanya manis.
Keluaran 16: 31
16:31.Umat Israel menyebutkan namanya: manna; warnanya putihseperti ketumbardan rasanya seperti rasa kue madu.
- Putih= kuasa penyuciandari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sampai tidak bercacat cela; kita memakai pakaian putih berkilau-kilauan.
Inilah kuasa dari firman penggembalaan yang diulang-ulang.
- Bulat= kekal= firman penggembalaan memberikan kita hidup kekal, sementara dunia hancur binasa.
1 Yohanes 2: 17
2:17.Dan dunia ini sedang lenyapdengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
- Manis= berpasangan dengan pahit= firman.
Wahyu 10: 10
10:10.Lalu aku mengambil kitab itu dari tangan malaikat itu, dan memakannya: di dalam mulutku ia terasa manisseperti madu, tetapi sesudah aku memakannya, perutku menjadi pahitrasanya.
Manis= kebangkitan.
Pahit= kematian.
Jadi firman penggembalaan mengandung kuasa kematian dan kebangkitan Yesus sehingga terjadi pembaharuan; mati dari hidup lama dan bangkit untuk hidup baru.
Kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Malam ini terjadi kuasa pembaharuan, mulai dari JUJUR DAN TAAT DENGAR-DENGARAN--seperti Yusuf.
Kejadian 37: 2
37:2.Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakankambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
'biasa menggembalakan'= di dalam kandang penggembalaan, ada firman penggembalaan; ada manna yang sudah dipraktikkan (ditaruh dalam buli-buli).
'menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya'= jujur.
Gereja mempelai harus jujur apapun resikonya. Jujur itu manis, kalau tidak jujur, pahit getir.
Mulai dengan jujur soal pengajaran. Kalau benar katakan: benar, praktikkan, dan dukung, kalau tidak benar, hindari, bukan musuhi. Kalau sudah jujur soal pengajaran kita bisa jadi teladan. Kalau tidak jujur, bagaimana bisa jadi teladan? Pengajaran yang benar saja tidak tahu, bagaimana bisa menjadi teladan?
Titus 2: 7
2:7.dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujurdan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Orang jujur itu seperti mercusuar, menjadi panutan bagi orang lain; kapal di tengah gelombang bisa tahu arah.
Jujur dulu soal pengajaran, baru jadi teladan dalam berbuat baik!Kalau tidak jujur dalam pengajaran lalu dikatakan: berbuat baik--tidak benar tetapi baik--, itu pura-pura baik untuk menutupi ketidakbenarannya. Benar dulu, baru baik.
"Di depan toko saya dulu, pencuri mencuri sepuluh tikar, yang delapan diberikan untuk rumah ibadah. Itu namanya pura-pura berbuat baik."
Kalau kita hidup benar, kita akan menjadi teladan dalam berbuat baik. Di rumah tangga, penggembalaan butuh mercusuar; jadi teladan berbuat baik. Orang yang mengerti pengajaran benar harus hidup benar.
Mulai dari jujur soal pengajaran, baru bisa menjadi teladan berbuat baik, sampai membalas kejahatan dengan kebaikan. Itulah orang yang tahu pengajaran. Dia tidak akan membalas dengan kejahatan, apalagi berbuat jahat, dia tidak mau. Itulah orang yang jujur soal pengajaran.
Kalau Yusuf mau, dia bisa membalas kejahatan kakak-kakaknya saat mereka membeli gandum, tetapi ia tidak mau membalas kejahatan dengan kejahatan; ia membalas dengan kebaikan.
Yusuf juga taat apapun resikonya.
Kejadian 37: 13
37:13.Lalu Israel berkata kepada Yusuf: "Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka." Sahut Yusuf: "Ya bapa."
Yusuf dibenci saudaranya, tetapi ia tetap taat pada ayahnya; taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara.
Inilah buli-buli emas. Tadinya kita tanah liat yang hancur, berulat dan busuk. Malam ini, isi dengan firman penggembalaan! Kita mengalami penyucian panca indera, mulai dari telinga. Apa yang kita dengar? Itu menentukan buli-buli pecah atau jadi buli-buli emas. Kalau dengar yang benar kita akan disucikan dan dipelihara, ada damai.
Lalu diisi manna yang dobel: bukan hanya di penggemblaan, tetapi juga fellowshipsampai tiap hari. Jangan malah berkurang, tetap bertambah! Tiga macam ibadah pokok masih ditambah fellowshiptetapi belum cukup sehingga tiap hari di Bait Allah. Jangan dikurangi! Kita tidak akan jatuh dalam kelaparan karena ada manna yang dobel, dan saat menghadapi kegoncangan kita tetap damai.
Terakhir, bui-buli tanah liat sudah menjadi buli-buli emas lewat penyucian sampai pakaian menjadi putih berkilau-kilauan--warna putih--, memberi hidup kekal--bulat--, dan manis, itulah pembaharuan menjadi jujur dan taat sampai daging tidak bersuara. Ini sama dengan mengulurkan tangan pada Tuhan; seorang diridatang kepada Yesus di kayu salib.
Untuk jujur dan taat, resikonya besar.
Di kayu salib Yesus taat sampai mati; Ia juga seorang dirimengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya kepada kita.
Mari, seorang bertemu dengan Seorang--secara pribadi--! Jangan ada yang lain! Kalau lima roti dan dua ikan dipecah-pecahkan--mujizat--, susah untuk menjamah Yesus, semua orang berebut. Tetapi saat Yesus disalib, semua lari, kesempatan bagi kita. Dia jujur dan taat sampai mati, kita juga jujur dan taat sampai daging tidak bersuara. Kita bertemu secara pribadi dengan Dia.
Kita memang buli-buli tanah liat yang rapuh, mudah kecewa, putus asa, marah, berbuat dosa dan lain-lain. Mari, mulai isi hidup kita dengan firman pengajaran, sampai bisa jujur dan taat; kita datang seorang diri pada Yesus di kayu salib. Dia akan mengulurkan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya kepada kita untuk melakukan keajaiban-keajaiban besar bagi kita. Jujur dan taat saja, itulah buli-buli emas berisi manna.
Mazmur 136: 1-4
136:1.Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:2.Bersyukurlah kepada Allah segala allah! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:3.Bersyukurlah kepada Tuhan segala tuhan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:4.Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
(terjemahan lama)
136:1. Pujilah akan Tuhan, karena baiklah Ia, karena kemurahan-Nyaitu kekal selama-lamanya.
Hasilnya:
- Mazmur 136: 5-6
136:5.Kepada Dia yang menjadikan langitdengan kebijaksanaan! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
136:6. Kepada Dia yang menghamparkan bumi di atas air! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Hasil pertama: tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup menciptakan langit dan bumi serta isinya= menciptakan dari tidak ada menjadi ada; Dia memelihara kita yang kecil tak berdaya di tengah kesulitan dan kesukaran dunia, sampai zaman antiris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun--masa yang paling sukar--, bahkan sampai hidup kekal.
"Saya sudah mengalami di awal melayani Tuhan. Dari tidak ada nasi, uang, bisa menjadi ada. Saya tidak hutang. Waktu itu jujur mengaku kesalahan, saya menghina sekali panggilan Tuhan. Tetapi akhirnya bisa mengakui dan pasrah pada Tuhan. Biar digaji berapapun saya tetap memilih Tuhan."
Ini sama dengan Tuhan mengangkat kita dari lembah kesukaran. Jangan libatkan orang lain, tetapi hanya seorang diri dengan Dia seorang diri! Dia sanggup mengangkat kita dari lembah kesukaran. Jangan seperti Akhan yang mencuri milik Tuhan, dan ia jatuh di lembah Akhor--artinya lembah kesukaran.
"Banyak lembah kesukaran. Waktu saya datang ke Malang, ada jemaat yang mengalami--saya baru tahu setelah dia kesaksian--, mau membeli nasi saja, tidak bisa. Betul-betul di lembah kesukaran. Beliau orang kaya tetapi ditipu orang. Saya hanya katakan: Datang saja dalam tiga macam ibadah, om, tergembala yang baik, ulurkan tangan. Ternyata Tuhan bisa tolong."
- Mazmur 136: 13
136:13.Kepada Dia yang membelah Laut Teberau menjadi dua belahan; bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Hasil kedua: tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup membelah laut Kolsom.
Artinya:
- Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan; mengangkat kita dari lembah kemustahilan.
Secara jasmani, masalah selesai.
Tetapi Tuhan juga mengangkat kita dari masalah dosadan puncaknya dosa; mengangkat kita dari lembah maut/lembah kelam. Daud jatuh dengan Batsyeba tetapi masih bisa diangkat.
Sudah mustahil untuk selamat dan hidup kekal, tetapi masih ada pengangkatan dari Tuhan. Akhirnya Daud hidup benar dan suci.
Kita yang sudah jatuh dan hancur secara rohani, kembali hidup benar malam ini! Jangan tunda-tunda waktu!
- Tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup memberikan masa depan yang berhasil dan indah--bangsa Israel bisa berjalan ke depan--; mengangkat dari lembah kegagalan.
Jangan tinggal di lembah-lembah! Yesus sudah turun ke lembah paling dalam yaitu lembah maut. Daud sudah ditolong oleh Tuhan dari lembah maut, berarti lembah yang lain mudah sekali.
Bagi manusia tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi bagi Tuhan lebih mudah dari pada membalikkan telapak tangan. Orang di lembah maut--sudah binasa--bisa ditolong oleh Tuhan, apalagi hanya masalah jasmani, pemeliharaan, masa depan, Dia sangat bisa menolong, Dia seorang diri sangat bisa, tidak usah berharap pada yang lain! Dia seorang diri sudah sangat cukup bagi kita.
- Israel bergerak ke Kanaan= tangan kemurahan dan kebajikan Tuhan sanggup memakai kita dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir/pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; kita diangkat dari lembah tulang kering. Ini adalah tentara besar.
Tetapi kalau tidak mau melayani, akan masuk dalam lembah tulang kering.
"Kalau ingat saat saya mulai dipercaya Tuhan, mustahil. Om Pong panggil saya: 'Pak Wi, siap, ada retreat di Mojokerto, tetapi kamu urutan ketiga.' Kalau om A tidak bisa, masih ada om B, om B tidak bisa, baru saya. Mana bisa? Ternyata dua orang ini tidak bisa semua, jadi saya yang ke Mojokerto. Di situlah saya melayani retreat, akhirnya disuruh melayani di Mojokerto. Mulai dari situ, saya dipanggil ke sana ke mari. Tidak mungkin, saya urutan ketiga, tetapi jadi mungkin. Itu kisah saya melayani. Tetapi saya tidak mau disuruh duduk di depan. Saya duduk tidak menoleh-noleh, cepat khotbah, selesai, pulang. Saya takut karena di sana gereja besar. Akhirnya melayani ibadah kaum muda satu kali, bulan depannya dengan ibadah umum sekalian. Saya izin om Pong, boleh melayani sebulan sekali. Tetapi saya tidak menoleh-noleh di dalam gereja. Tidak berani saya. Itulah kisah pemakaian Tuhan. Tidak ada yang mustahil bagi Dia, kita semua bisa dipakai Tuhan."
Sampai kalau Tuhan datang kembali, mujizat terakhir, kita diubahkan menjadi sempurna seperti Dia, tidak salah dalam perkataan. Hanya bersorak-sorai: Haleluya, untuk menyambut kedatangan-Nya kembali. Kita bersama Dia selamanya.
Inilah buli-buli emas berisi manna.
Di kitab Wahyu, seratus empat puluh empat ribu orang dari bangsa Israel dan sejumlah besar dari bangsa kafir menjadi satu tubuh dengan satu suara; dari segala suku bangsa hanya satu suara:
Haleluyauntuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Mari, di lembah manapun, yang kita butuhkan adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan.
Bisa dipakai Tuhan, itu merupakan kemurahan-Nya, bahkan bisa bernafas saja, itu adalah kemurahan dan kebajikan Tuhan. Jangan tinggalkan Tuhan! Dia Seorang diri sudah cukup.
Lembah apa kita malam ini? Yang sudah di atas gunung jangan sombong, tetapi tetap mohon supaya Tuhan memeluk kita dengan tangan kemurahan dan kebajikan-Nya. Jangan jatuh! Yang berada di lembah jangan putus asa. Tuhan sanggup menolong. Jujur dan taat, kembali pada Tuhan. Datang kepada Dia yang seorang diri di kayu salib! Serahkan semua kegagalan dan kejatuhan!
Perjamuan suci adalah wujud kemurahan dan kebajikan Tuhan. Dia tidak pernah menipu kita. Dia rela dihancurkan, supaya kita tidak hancur, berulat, dan binasa tetapi menjadi buli-buli emas. Kita tidak bangga, tetapi tidak kecewa dan putus asa juga; kita tetap berada di dalam tangan kemurahan Tuhan. Ada kesempatan malam ini untuk Dia menolong kita.
Tuhan memberkati.