Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Malam ini kita belajar bersama Lempin-El yaitu tentang
meja roti sajian.
Keluaran 25: 23-30=> perintah untuk membuat meja roti sajian.
Keluaran 37: 10-16=> pelaksanaannya.
Jadi pengajaran Tabernakel itu praktis, ada perintah, tinggal dilaksanakan--bukan untuk didiskusikan atau diseminarkan--, sehingga menghasilkan mujizat-mujizat dalam hidup kita. Kalau tidak dilaksanakan akan mendatangkan hukuman-hukuman atas hidup kita.
Meja roti sajian terdiri dari dua bagian besar:
- Meja.
- Roti, yang terdiri dari dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun--66--= 66 buku dalam alkitab= firman pengajaran.
Malam ini kita belajar tentang
MEJA.
Meja adalah manusia yang mendapat kesempatan untuk
diisi dan ditempati oleh firman Allah, antara lain:
- Yang pertama: firman Allah ditulis di hatikita.
Amsal 3: 1
3:1.Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku,
Hati ini untuk memelihara firman.
Amsal 7: 1-3
7:1.Hai anakku, berpeganglah pada perkataanku, dan simpanlah perintahku dalam hatimu.
7:2.Berpeganglah pada perintahku, dan engkau akan hidup; simpanlah ajaranku seperti biji matamu.
7:3.Tambatkanlah semuanya itu pada jarimu, dan tulislah itu pada loh hatimu.
'simpanlah ajaranku seperti biji matamu'= firman pengajaran adalah bagaikan biji mata. Kalau menolak firman pengajaran berarti tidak punya biji mata; sama dengan buta rohani. Kita harus menerima firman pengajaran.
Ibrani 8: 10
8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hatimereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Hati merupakan tempat utama dari firman pengajaran yang benar.
Kalau firman Allah sudah ada di dalam hati, berarti firman sudah menjadi IMAN.
Roma 3: 28
3:28.Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat.
Roma 1: 17
1:17.Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
'manusia dibenarkankarena iman; Orang benar akan hidupoleh iman'= iman di dalam hati berguna untuk membenarkan dan menghidupkan kita--yang mati dalam dosa bisa hidup kembali.
Jadi, iman di hati membuat kita bisa hidup dalam kebenaran.
Tanpa iman/firman, tidak mungkin bisa hidup benar. Jadi orang baik, bisa, tetapi tidak bisa jadi orang benar. Ukuran manusia biasanya 'baik'--baik tetapi tidak benar. tetapi ukuran firman adalah hidup benar lebih dulu.
- Yang kedua: firman Allah ditulis di akal budi/pikiran.
Ibrani 8: 10
8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Firman Allah yang ditulis di akal budi/pikiran disebut dengan PENGERTIAN.
Pengertian berbeda dengan pengetahuan.
Pengertian artinya kita mempelajari arti rohaninya. Tabernakel tidak dipelajari yang jasmaninya, tetapi dalam pengertiannya--ilham/pembukaannya--, itu yang bisa dipraktikkan.
Pengetahuan hanya ditinjau dari segi ilmunya--ilmiah--, tidak bisa menjadi iman; tidak bisa dipraktikkan, malah menjadi kesombongan/kebanggaan, sehingga berdebat, berdiskusi--saling menyalahkan--dan sebagainya.
1 Korintus 8: 1
8:1.Tentang daging persembahan berhala kita tahu: "kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuanyang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
'Kasih'= firman Allah yang dipraktikkan. Ini yang bisa membangun.
Jadi pengertian adalah firman Allah yang bisa menjadi iman; bisa dipraktikkan menjadi kasih, sehingga bisa membangun kerohanian kita sampai kesempurnaan.
Inilah perbedaan antara pengertian dan pengetahuan.
Kita berdoa supaya firman yang kita dengar bisa menjadi pengertian--menjadi iman, kasih yang membangun kerohanian kita, sampai kesempurnaan.
Kalau firman ditulis di hati dan pikiran, hasilnya:
Ibrani 8: 10-12
8:10."Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budimereka dan menuliskannya dalam hatimereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
8:11.Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
8:12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
- Hasil pertama: ayat 11= kita mengenal pribadi Tuhan secara jelas.
Artinya: kita bisa mengaku dosakepada Tuhan dan sesama, sehingga mendapat belas kasih dan pengampunan dari Tuhan (ayat 12: 'Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka'). Kita selamat, tidak dihukum.
Dosa adalah beban terberat dari manusia karena membebani mulai di dunia ini--bersuasana susah payah, letih lesu, beban berat, kutukan--, sampai sampai binasa di neraka selamanya. Kalau lapar atau penyakit, dan harus mati, hanya membebani sampai di kuburan, setelah itu selesai.
Kalau dosa--beban terberat--bisa diselesaikan oleh firman Allah, maka semua masalah di dunia bisa diselesaikan oleh firman Allah.
Hari-hari ini, sediakan meja untuk diisi dengan dua belas roti--firman pengajaran yang benar, yang sesuai dengan alkitab.
Hati-hati! Saat murid-murid menghadapi gelombang, mereka tidak bisa mengenal Yesus dengan jelas--Tuhan dikira hantu.
- Hasil kedua: kalau sudah mengenal pribadi Tuhan dengan jelas, kita akan mengenal diri sendiri, terutama dalam segala kekurangan dan kelemahan, bukan kehebatan, sebab kita hanya debu tanah liat. Ini adalah pengenalan yang paling dalam.
Sehebat apapun kita di dunia, kita hanya debu tanah liat belaka yang tidak bisa apa-apa.
Mazmur 103: 10-14
103:10.Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
103:11.tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
103:12.sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
103:13.Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
103:14.Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
'Setinggi langit di atas bumi'--vertikal--; 'Sejauh timur dari barat'--horizontal--= salib.
Tuhan selalu ingat bahwa kita hanya debu tanah liat, kalau tidak ingat, begitu berbuat dosa, akan langsung dihukum.
Oleh sebab itu Dia selalu berusaha menolong kita lewat salib-Nya.
Seringkali Tuhan ingat kita hanya debu, Dia sudah siapkan salib untuk menolong kita, tetapi kita sombong, ingat bahwa kita emas, tidak pernah salah.
Seharusnya kita harus selalu mengingat dan menyadari bahwa kita hanya debu tanah liat.
Artinya:
- Kita ingat bahwa kita adalah manusia daging yang lemah--bukan berarti terus berbuat dosa--, sehingga selalu membutuhkan Tuhan/firman pengajaran yang benar--membutuhkan salib-Nya. kita tidak bisa menolong diri kita sendiri.
Praktiknya: setia dalam ibadah pelayanan dan menyembah kepada Tuhan, karena kita sangat membutuhkan Tuhan untuk menolong kita; selalu ingin dekat dengan Tuhan.
Kalau sudah tidak setia, akan mulai sombong, tidak butuh Tuhan lagi; beribadah dianggap membuang waktu.
- Kita ingat bahwa kita adalah manusia daging yang berdosa, sehingga
- Kita perlu untuk selalu mengoreksi diri lewat ketajaman pedangfirman. Kita perlu pedang firman. Kalau ditemukan dosa, kita mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama.
- Kita perlu pengampunan dosa oleh salib-Nya. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Manusia berdosa butuh pedang dan salib.
Pedang dan salib tidak bisa dipisahkan. Di dalam ibadah, kalau ada pedang--firman yang keras--, pasti ada salib--sakit bagi daging--, tetapi di baliknya ada pertolongan dan pengampunan dosa. Kalau dosa selesai, masalah juga akan selesai.
- Hasil ketiga: mengenal setan dengan siasat dan tipu dayanya, sehingga kita selalu berjaga-jaga/waspada; tidak lengah; tidak memberi kesempatan kepada setan.
Jadi tidak perlu belajar ilmu-ilmu setan.
Kalau sudah ditulisi firman pengajaran yang benar kita bisa langsung mengenal setan dengan siasat dan tipu daya untuk menjatuhkan manusia.
Ini pentingnya pemberitaan firman pengajaran yang benar. Firman harus sampai ditulis di akal budi--menjadi pengertian--dan di hati--menjadi iman.
Hasilnya: kita mengenal Tuhan dengan jelas, mengenal diri sendiri dengan jelas, dan mengenal setan dengan segala siasat dan tipu daya untuk menjatuhkan kita.
Orang yang memiliki firman--mengerti firman dan percaya pada firman--akan selalu berjaga-jaga; tidak lengah. Jangan sampai berkata: Ah, tidak apa-apa; ah hanya begitu.Jangan! Itu orang yang tidak ada firman; tidak ada pertahanan.
Kalau sudah berkata; Oh saya tidak apa-apa,bahaya. Kalau orang tua melihat gelagat anaknya tidak bagus lalu berkata: Nak, hati-hati, ya,lalu dijawab: Saya tidak ada apa-apa.Semakin keras dia berkata: Tidak apa-apa,itu berarti sudah terjadi.
Kita semua juga. Kalau ada yang kurang baik lalu kita ditanya dan kita menjawab: Yang penting saya tidak ada apa-apa.Bahaya! Itu berarti sudah jatuh; sama artinya dengan tidak punya pertahanan, sudah dalam kelengahan; sudah tidak ada firman lagi, tetapi mengandalkan kekuatan sendiri, sudah lupa kalau kita hanya debu--manusia yang lemah dan berdosa.
Kalau berkata: Oh iya, aku harus waspada,itu masih bisa tertolong. Sungguh-sungguh! Jangan sampai pertahanan kita runtuh!
Isi firman di akal budi dan hati, supaya kita selalu berjaga-jaga; tidak akan lengah.
Dalam hal apa saja: hubungan laki-laki dengan wanita, atau sesama jenis, kita harus selalu waspada, harus selalu ingat bahwa kita hanya manusia debu yang lemah dan berdosa. Jangan memberi kesempatan pada setan! Daud hebat, tetapi satu kali pertahanannya runtuh, habis.
Musuh kita adalah 4 'TA' atau 4 'D':
- Dunia= harTA.
Yakobus 4: 4
4:4.Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan duniaadalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kalau diikat oleh harta--cinta akan uang--, akan membuat kita tidak setiadalam ibadah pelayanan. Hati-hati! Bukan tidak boleh bekerja atau cari uang, tetapi untuk ibadah harus lebih keras lagi.
- Daging= takhTA/kedudukan--keinginan daging dengan segala hawa nafsunya--, yang membuat tidak taat.
Roma 8: 7
8:7.Sebab keinginan dagingadalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak taklukkepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Di rumah tangga, kalau isteri mau jadi kepala atas suami, isteri tidak akan taat--seperti Hawa. Di mana saja kalau sudah diikat dengan takhta, di situ kita mulai tidak taat pada Tuhan demi mencapai kedudukan.
Hati-hati, ini jerat setan.
Istilah jerat artinya di mana kita sering lewat, di situ setan memasang jerat.
- Dosa= waniTA= jatuh bahkan enjoydalam dosasampai puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, narkoba) dan kawin mengawinkan (percabulan antara laki-laki dengan perempuan yang bukan suami isteri sah, penyimpangan: laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan, nikah yang salah, sampai kawin mengawinkan).
Kawin mengawinkan= seks bebas, seperti perempuan Samaria lima kali kawin cerai, setelah itu seks bebas--sama dengan binatang buas.
Hati-hati dengan siasat setan untuk menjatuhkan kita, hamba/pelayan Tuhan!
- DusTA.
Kalau sudah ada tiga ikatan di atas, akan mulai berdusta.
Kalau firman ditulis di hati dan pikiran, kita sudah bisa memetik hasilnya.
Karena itu tujuan ibadah yang nomor satu adalah untuk mendengarkan firman.
Ibadah pelayanan adalah untuk perawatan rohani kita. Perawatan yang pertama adalah makan. Karena itu tujuan utama ibadah adalah makan firman. Kalau tidak, mau apa kita?
Seringkali yang rohani ini yang tidak pernah dirawat.
Doakan kami hamba Tuhan untuk bisa menyampaikan firman pengajaran yang benar--makanan yang benar. Celaka kalau hamba Tuhan memberikan racun, kita lama-lama akan mati.
Inilah, firman ditulis di hati dan pikiran sehingga kita jelas mengenal Tuhan, diri sendiri--sadar diri kita lemah dan berdosa; perlu Tuhan, pedang, dan salib--, dan mengenal setan--selalu waspada.
- Amsal 3: 1-2
3:1.Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimumemelihara perintahku,
3:2.karena panjang umurdan lanjut usiaserta sejahteraakan ditambahkannya kepadamu.
'janganlah engkau melupakan ajaranku'= firman menjadi pengertian; tidak bisa dilupakan, tidak perlu diskusi dan berdebat.
'hatimumemelihara perintahku'= firman ditulis di hati.
Hasil keempat:
- Panjang umursecara jasmani dan rohani--pelayanan dan semuanya mencapai kekekalan, dan bertemu dengan Yang Lanjut Usianya di takhta sorga. Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga.
Daniel 7: 9
7:9.Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Karena itu utamakan firman! Tujuan kita beribadah adalah untuk ditulisi firman di hati dan pikiran.
Hasilnya luar biasa: kita mengenal Tuhan, diri sendiri, dan setan, dan ditambah dengan panjang umur dan sejahtera.
- Sejahtera=
- Damai sejahtera; hidup enak dan ringan= ketenangan.
Kalau ditulisi dosa, setengah mati. Ditulisi dosa sendiri, setengah mati, ditulisi dosa orang lain--iri pada orang lain, benci--, setengah mati. Dosa itu membuat beban. Lebih baik ditulisi firman. Pilih satu satu!
Kalau pikiran dan hati ditulisi firman, dosa tidak ada tempat, sehingga hidup menjadi enak dan ringan.
Kalau tidak mau firman, dosa yang ditulis, sehingga hidup itu menjadi berbeban berat.
- Pemeliharaan Tuhan yang berlimpah--sampai kita selalu mengucap syukur kepada Tuhan--; tidak pernah berkekurangan, tetapi selalu surplus--'sejahteraakan ditambahkannyakepadamu'.
- Yang ketiga: firman ditulis di dalam mulut dan tangan.
Ulangan 30: 11-14
30:11."Sebab perintah ini, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, tidaklah terlalu sukar bagimu dan tidak pula terlalu jauh.
30:12.Tidak di langit tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan naik ke langit untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:13.Juga tidak di seberang laut tempatnya, sehingga engkau berkata: Siapakah yang akan menyeberang ke seberang laut untuk mengambilnya bagi kita dan memperdengarkannya kepada kita, supaya kita melakukannya?
30:14.Tetapi firman ini sangat dekat kepadamu, yakni di dalam mulutmudan di dalam hatimu, untuk dilakukan.
'dilakukan'= di tangan.
Jadi firman ditulis di pikiran, hati--percaya--, kemudian kita PRAKTIKKAN--firman ditulis di mulut dan tangan.
Ulangan 11: 18
11:18.Tetapi kamu harus menaruh perkataanku ini dalam hatimudan dalam jiwamu; kamu harus mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmudan haruslah itu menjadi lambang di dahimu.
'dahimu'= pikiran.
Inilah meja kehidupan kita yang bisa ditulisi firman yaitu pikiran/dahi--mendengar sampai mengerti firman--, hati--percaya--, dan mulut dan tangan--praktik firman.
Firman dituliskan di mulutartinya
- Firman Allah menjadi perkataan hikmat.
Paling sedikit tahu batas kita berbicara dengan siapa, juga apa isi perkataannya. Batasi perkataan kita dengan perkataan yang benar dan baik; menjadi berkat bagi orang lain.
Yang bersekolah kalau ada kesulitan sekalipun sudah belajar, minta hikmat dari Tuhan, kita bisa ditolong.
- Firman Allah menjadi perkataan iman--'Asal kujamah ujung jubah-Nya aku akan sembuh; Yesus, tolong.'--= kita berseru kepada Tuhan.
Kalau tidak praktik firman, tidak akan bisa memiliki perkataan iman.
Firman ditulis di tangan, sehingga kita bisa mengangkat dua tangan kepada Tuhan; berserah dan berseru kepada Tuhan.
Itulah hasil mendengar firman. Tidak mudah untuk berserah dan berseru kepada Tuhan. Salah satu penjahat di sebelah Yesus, sudah mau matipun tidak mau berseru kepada Tuhan karena ia tidak mau ditulisi firman. Kalau kita ditulisi firman kita akan selalu berseru dan berserah kepada Tuhan. Kita berusaha, tetapi tangan Tuhan yang menentukan semuanya.
Mengulurkan tangan kepada Tuhan= memohon belas kasih Tuhan; bergantung pada belas kasih-Nya; kita mengenal Tuhan yang berbelas kasih dengan jelas. Dia berbelas kasih untuk mengampuni dosa, dan juga untuk menolong kita. Itulah cirinya Tuhan.
Ibrani 8: 11-12
8:11.Dan mereka tidak akan mengajar lagi sesama warganya, atau sesama saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku.
8:12.Sebab Aku akan menaruh belas kasihanterhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Tuhan berbelas kasih kepada orang berdosa--kalau mengaku akan diampuni--, sekarang Ia berbelas kasih kepada orang yang mengulurkan tangan kepada-Nya.
Mari, banyak berseru dan berserah kepada-Nya. Itu yang menarik belas kasih Tuhan untuk mengulurkan tangan kuasa-Nya kepada kita.
Banyak berseru dan berserah kepada Tuhan adalah bukti firman ditulis di mulut--menjadi perkataan hikmat dan perkataan iman--, dan ditulis di tangan--praktik firman.
Sebenarnya tidak perlu menunggu seperti Petrus yang diizinkan mulai tenggelam, baru mau mengulurkan tangan--mulai tenggelam berarti semua sudah merosot. Mengapa? Karena Petrus tidak pernah mengangkat tangan, buktinya: ia mengulurkan tangan untuk menarik Yesus ke samping saat Yesus bicara soal salib--Petrus tidak mau salib dan firman--, dan juga mengulurkan tangan kepada sesama--memotong telinga Malkus.
Petrus hamba Tuhan hebat, apalagi kita. Karena itu harus sungguh-sungguh dalam ibadah. Tujuan ibadah adalah meja harus diisi dengan firman, mulai dari pikiran--dengar sungguh-sungguh sampai mengerti--, hati, dan mulut dan tangan--praktik firman.
Kalaupun ada yang seperti Petrus, masih boleh mengangkat tangan, tetapi yang paling bagus adalah lewat ditulisi firman. Sadar kalau tidak mampu sampai bisa praktik firman, ada perkataan baik sampai perkataan iman, perbuatan benar dan baik, sampai bisa mengulurkan tangan kepada Tuhan. Ini yang menarik belas kasih Tuhan.
Mau ada suami atau tidak, ada isteri atau tidak, ada anak atau tidak, ada gaji atau tidak, yang penting ada Tuhan yang berbelas kasih kepada kita.
Tadi, waspada pada setan dengan 4'TA'. Jangan bilang: Aku kuat!Jangan! Hindari! Tuhan tolong kita semua. Kita akan diberi panjang umur, hidup enak dan ringan. Benar-benar senang.
Kemudian firman ditulis di mulut--perkataan hikmat dan perkataan iman--, dan ditulis di tangan--perbuatan benar dan baik (perbuatan iman)--, sampai kita mengangkat tangan untuk menarik belas kasih Tuhan, supaya Dia mengulurkan tangan kuasa-Nya--tangan setia dan berbelas kasih-Nya--kepada kita semua.
Hasilnya:
- Matius 14: 14 => memberi makan lima ribu orang
14:14.Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihankepada mereka dan Ia menyembuhkanmereka yang sakit.
Bagaimana memberi makan lima ribu orang laki-laki saja, belum termasuk perempuan dan anak-anak? Tidak penting jumlahnya, tetapi yang penting ada belas kasih Tuhan.
Hasil pertama: tangan belas kasih Tuhan sanggup memeliharakehidupan kita yang tidak berdaya di tengah kesulitan dunia secara berkelimpahan, sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, bahkan sampai hidup kekal di sorga.
Nanti semua akan diblokir pada zaman antikris.
"Seorang telepon: Iya, untuk apa semua harta benda? Nanti juga akan diblokir oleh antikris. Maksudnya bukan untuk foya-foya, tetapi ingat pada Pemberi Berkat, sesama yang membutuhkan, ditabung, dan sisanya untuk dinikmati. Jangan kikir dan serakah, nanti itu semua akan diblokir oleh antikris; yang ada gunanya adalah belas kasih Tuhan, bukan uang, karena belas kasih Tuhan mampu menembusi sampai hidup kekal."
- Hasil kedua: 'Ia menyembuhkanmereka yang sakit'= tangan belas kasih Tuhan mampu menolong kita terutama menyembuhkanpenyakit secara jasmani, ekonomi, nikah-buah nikah, dan penyakit rohani--sakit hati, benci, iri, putus asa dan lain-lain.
Kita merasakan kebahagiaan sorga.
Sekali lagi, tujuan kita beribadah adalah untuk ditulisi firman, sampai kita bisa mengangkat tangan kepada Tuhan dan Dia berbelas kasih kepada kita. Sudah beres!
- Lukas 7: 12-15
7:12.Setelah Ia dekat pintu gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13.Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: "Jangan menangis!"
7:14. Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15. Maka bangunlah orang itu dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
Yang penting kita mau ditulisi firman. jangan mengkritik firman. Dengar firman sampai mengerti, percaya, dan mempraktikkannya.
Kalau firman itu benar jangan dikritik, bahaya, nanti akan ditulisi yang lain.
Hasil ketiga: tangan Tuhan yang setia dan berbelas kasih sanggup membangkitkanorang mati, artinya menyelesaikan semua masalah yang mustahil dan memulihkan nikah dan buah nikah--dari tangisan menjadi ada anggur baru dalam nikah dan buah nikah. Tidak ada yang mustahil.
Tangisan hari-hari ini akan dihapus oleh Tuhan, dan diganti dengan anggur baru dari sorga. Inilah kuasa kebangkitan Tuhan.
- Mazmur 103: 4
103:4.Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setiadan rahmat,
(terjemahan lama)
103:4. Yang menebus jiwamu dari pada kebinasaan serta memakotai engkau dengan kemurahandan beberapa rahmat.
Hasil keempat: tangan setia dan belas kasih Tuhan sanggup memberikan mahkota mempelaibagi kita, artinya menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia. Kita menjadi mempelai wanita Tuhan.
Mahkota ada di kepala, artinya keubahan dimulai dari penundukan--taat sampai daging tidak bersuara. Kita akan mengalami langkah-langkah mujizat baik secara rohani dan jasmani, sampai mujizat terakhir kita sungguh-sungguh menjadi sama mulia dengan Dia dan menerima mahkota mempelai, siap untuk menyambut kedatangan-Nya kembali kedua kali di awan-awan yang permai. Kita bersama dengan Dia selamanya.
Inilah meja roti sajian. Siapkan meja untuk diisi dengan roti, mulai dari pikiran, hati, sampai praktik firman--mulut dan tangan ditulis--sehingga bisa berserah dan berseru kepada Tuhan; hanya; hanya berharap belas kasih Tuhan hari-hari ini.
Perjamuan suci adalah sumber belas kasih Tuhan.
Apapun keadaan kita, serahkan kepada Dia sampai menarik belas kasih-Nya. Kalau suami, isteri, anak, orang tua, kakak adik tidak tahu, kesempatan, hanya Tuhan yang tahu. Kalau mereka tahu, baik, tetapi bukan sampai di situ, karena masih bisa kecewa, tetapi Tuhan tidak pernah mengecewakan kita.
Kita hanya hidup dari belas kasih kemurahan Tuhan. Yang tidak bisa kita lakukan dan pikirkan hanya bisa ditolong oleh tangan belas kasih Tuhan--seperti Ester menerima tongkat emas, dan dalam sekejap hidupnya berubah.
Jangan putus asa kalau roda masih di bawah, asalkan Tuhan berbelas kasih, Ia bisa melesatkan kita ke atas. Kita hanya berkata:
Kok bisa?Orang-orang hanya berkata:
Kok bisa?Semua karena tangan belas kasih Tuhan.
Yang sudah di atas jangan sombong, kalau lepas dari belas kasih Tuhan, habis.
Dia tidak pernah menipu kita, percayalah kepada-Nya! Perjamuan suci adalah uluran tangan belas kasih Tuhan yang mampu melakukan apa saja sampai menyempurnakan kita bersama dengan keluarga kita. Doakan keluarga kita sekalipun menyakiti atau memusuhi kita. Tidak ada yang ketinggalan jika Yesus datang kembali.
Tuhan memberkati.