Matius 26: 30-31
26:30. Sesudah menyanyikan nyanyian pujian, pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke Bukit Zaitun.
26:31. Maka berkatalah Yesus kepada mereka: "Malam ini kamu semua akan tergoncang imanmu karena Aku. Sebab ada tertulis: Aku akan membunuh gembaladan kawanan domba itu akan tercerai-berai.
ay. 30-35=
PERINGATAN TUHAN KEPADA PETRUS.
Kita sudah mempelajari peringatan Tuhan juga kepada Yudas (ayat-ayat sebelumnya).
Dan Petruspun juga masih diingatkan Tuhan.
Karena itu,
kita perlu diingatkan terus lewat Firman Tuhan.
ay. 30= Yesus naik ke bukit Zaitun= menggambarkan Yesus mati dikayu salib, bagaikan buah zaitun yang diperas untuk menghasilkan minyak zaitun, yang bertujuan untuk:
- mencurahkan Roh Kudus (ay. 30),
- menjadi Gembala yang baik (ay. 31). dimana Gembala yang baik memberikan nyawa untuk domba-dombaNya.
Jadi,
urapan Roh Kudus bagaikan 2 tangan Gembala yang baik untuk menuntun kita masuk dalam kandang penggembalaan.
Dalam Tabernakel, penggembalaan ditunjukan oleh ruangan suci (
ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok):
- pelita emas= ketekunan dalam ibadah raya= persekutuan dengan Allah Roh Kudus dengan karunia-karunia Roh Kudus,
- meja roti sajian= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci= persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran yang benar dan perjamuan suci,
- mezbah dupa emas= ketekunan dalam ibadah doa.
PENGGEMBALAAN SANGAT PENTING, karena
posisi kita didunia seperti domba ditengah serigala. Artinya: tidak berdaya apa-apa, tidak bisa mengandalkan apa-apa di dunia ini.
SATU-SATUNYA JALAN ADALAH MENJADI DOMBA YANG TERGEMBALA.
Domba yang tergembala= seperti carang MELEKATpada Pokok anggur yang benar= tergembala pada Firman pengajaran yang benar (Pribadi Yesus).
Kalau sudah tergembala pada Firman pengajaran yang benar (carang melekat pada Pokok anggur yang benar),
cepat atau lambat, pasti berbuah manis. Kita mengalami kebahagiaan Surga ditengah dunia yang terkutuk.
SEMUA DITATA RAPI OLEH TUHAN.
ay. 31=
setan mau mengganggu sistem penggembalaan.
Kenyataan yang ada di akhir jaman adalah domba-domba tercerai berai (tidak tergembala). Ini dimulai dari seorang gembala.
Kalau gembala tidak tergembala, maka domba-domba sudah tercerai berai.
Keadaan domba yang tercerai berai= seperti carang kering yang TERLEPASdari Pokok anggur yang benar.
Akibatnya, domba-domba menjadi kering rohani/mati rohani. Kalau dibiarkan, kehidupan itu akan sampai pada kematian kedua (binasa selamanya), seperti carang yang dibakar.
Inilah tujuan setan, yaitu supaya anak-anak Tuhan menjadi carang yang kering.
Malam ini, kita pelajari
3 penyebab kekeringan rohani:
- Matius 13: 5-6, 20-21
13:5. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itupun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
13:6. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi keringkarena tidak berakar.
13:20. Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
13:21. Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
Penyebab kekeringan rohani yang pertama: tanah yang berbatu= hati yang keras= hati yang penuh dengan keinginan dan hawa nafsu daging.
Waktu penaburan, benih Firman diterima dengan keinginan daging, bukan dengan iman.
Buktinya adalah: jika Firman Allah mendatangkan keuntungan/pujian bagi daging, maka Firman Allah diterima dengan perasaan gembira.
Tetapi, jika Firman menunjuk dosa-dosa dan keadaannya, maka diterima dengan perasaan marah, emosi, kecewa, dsb.
Jadi, Firman yang diterima dengan hati yang keras, tidak bisa berakar dalam hati(tidak menjadi iman) dan tidak dipraktikkan(tidak mendarah daging dalam hidupnya).
Akibatnya, saat matahari datang(pencobaan-pencobaan dan ajaran palsu), benih Firman Allah menjadi kering (ROHANINYA KERING) dan ia murtad (gugur dari iman, bahkan menyangkal Tuhan).
Supaya tidak kering, baiklah kita menerima Firman dengan hati yang taat dengar-dengaran (hati yang penuh dengan kasih Tuhan), itulah hati yang bisa menerima Firman sekeras apapun dan dipraktikkan. Hasilnya:
- kita menjadi kehidupan yang tahan uji,
- segala masalah bisa diselesaikan sampai kita dipermuliakan bersama Tuhan.
- Yohanes 15: 6
15:6. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Penyebab kekeringan rohani yang kedua: carang terlepas dari Pokok anggur yang benar= tidak tergembala.
Artinya:
- beredar-edar, tidak berada di kandang penggembalaan.
1 Petrus 5: 8
5:8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan kelilingsama seperti singayang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Kalau beredar-edar, kehidupan itu akan bertemu dengan singa yang mengeringkan dan mematikan rohaninya.
Kalau gembala yang beredar-edar, gembala memasukan singa ke dalam sidang jemaat. Dan sidang jemaat akan mati rohani.
- arti kedua tidak tergembala: berada di kandang, tetapi tidak bisa makan Firman penggembalaan, selalu mengelak dan menolak Firman penggembalaan seperti Yudas.
Yudas digembalakan oleh Yesus sendiri, tetapi ia selalu menolak firman yang disampaikan oleh Yesus, bahkan mendengarkan dari imam-imam.
Matius 26: 24-25
26:24. Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."
26:25. Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."
ay. 24= Firman sudah jelas menegor Yudas.
ay. 25= 'Bukan aku, ya Rabi?'= Yudas mengelak dari Firman.
Yudas selalu mengelak dari Firman karena mempertahankan dosa yang tersembunyi, yaitu dosa keinginan akan uang. Dia menjadi pencuri milik Tuhan.
Akibatnya, ia menjadi carang kering dan dikumpulkan untuk masuk dalam persekutuan carang kering(persekutuan tanpa Firman pengajaran yang benar).
Karena mempertahankan dosanya, Yudas bersekutu dengan imam-imam. Dan akhirnya, Yudas binasa untuk selama-lamanya, bagaikan carang kering yang dibakar dengan api.
- Hagai 1: 9, 11
1:9. Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
1:11. dan Aku memanggil kekeringandatang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha."
Penyebab kekeringan rohani yang ketiga: bait Allah dibiarkan runtuh, tetapi rumah sendiri dibangun(ay. 9)= egois.
Artinya: mementingkan kepentingan jasmani lebih dari yang rohani, sehingga tidak mau masuk dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Egois= tidak setia bahkan tinggalkan jabatan pelayanan dan karunia-karunia.
Pembangunan tubuh Kristus ditandai dengan jabatan-jabatan pelayanan dan karunia-karunia yang dimiliki masing-masing orang. Kalau tidak setia, maka kehidupan itu akan kering rohani.
Kekeringan ini terjadi atas:
- gandum= Firman Allah. Kalau gandum kering, artinya tidak ada pembukaan Firman lagi= kering dalam ibadah.
Jadi, supaya tidak kering, dalam ibadah harus ada pembukaan Firman.
Kalau ada pembukaan Firman, disitulah adalah sukacita sejati.
- anggur= kebahagiaan dalam nikah. Kalau anggur kering, artinya nikah menjadi kering, bahkan menjadi pahit.
- minyak= urapan Roh Kudus yang berkaitan dengan pelita. Kalau minyak kering, artinya pelayanan menjadi kering, seperti 5 gadis yang bodoh.
- kekeringan atas usaha dan segala sesuatu.
Egois= aktif dalam ibadah pelayanan, tapi HANYA mencari kepentingan jasmani.
Hari-hari ini, biarlah kita tidak menjadi orang yang egois, tetapi benar-benar murni untuk pembangunan tubuh Kristus.
Yohanes 2: 19-212:19. Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali."
2:20. Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?"
2:21. Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.=
Tuhan beralih dari bait Allah jasmani pada bait Allah rohani (pembangunan tubuh Kristus), karena:
- bait Allah jasmani tidak bisa menampung kemuliaan Tuhan, karena di bait Allah jasmani ada roh jual beli, bait Allah menjadi pasar.
Pasar: cari yang murah= murahan= tanpa tahbisan yang benar.
- bait Allah yang jasmani adalah sistem taurat(46 tahun).
46= 4 hukum pada loh batu I dan 6 hukum pada loh batu II.
Karena sistem taurat, bangsa kafir tidak bisa masuk.
Lewat korban Kristus, Ia menggenapkan hukum taurat, sehingga dari sistem taurat menjadi sistem kemurahan(kita bangsa kafir bisa masuk).
Jadi, supaya bisa terjadi pembangunan tubuh Kristus, Yesus harus berkorban nyawa. Sebab itu, untuk bisa melayani pembaungunan tubuh Kristus, kita harus berkorban segala sesuatu,
KECUALI Firman pengajaran yang benar, jangan dikorbankan.
HARGAILAH KORBAN KRISTUS!Yesus sudah mati dikayu salib untuk kita, karena itu
bangsa kafir harus mengalami PEROMBAKANuntuk bisa masuk dalam pembangunan tubuh Kristus.
Matius 15: 24-2815:24. Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25. Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26. Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27. Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjingitu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28. Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.Keadaan bangsa kafir hanya seperti anak yang dirasuk setan (senilai dengan anjing).
PEROMBAKANdisini adalah anjing yang menjilat muntah, menjilat borok dan menjilat darah menjadi kehidupan yang menjilat roti(Firman yang dibukakan rahasianya dan perjamuan suci).
Lidah bangsa kafir seringkali mengeluarkan perkataan sia-sia, dusta (menjilat muntah), menjelek-jelekan orang lain (menjilat borok), dan memfitnah (menjilat darah).
Lidah ini harus diubah menjadi lidah yang menjilat roti, artinya:
- lidah yang mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama(ay. 25). Jika diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
'Tuhan, tolonglah aku'= yang sakit adalah anaknya, tetapi wanita ini berseru 'Tuhan, tolonglah aku'. Artinya, wanita ini mengaku bahwa ia yang bersalah, bukan menyalahkan orang lain.
Yang membuat kita tidak bisa mengaku dosa adalah kebanggaan-kebanggaan. Kalau kebanggaan itu dihancurkan di bawah kaki Tuhan, kita bisa mengaku dosa.
- lidah yang bersaksi dan menyembah Tuhan dengan iman(percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada Tuhan).
Kita terus dibaharui, sampai satu waktu, lidah kita tidak bersalah dalam perkataan, kita menjadi kehidupan yang sempurna sama mulia dengan Yesus.
Yakobus 3: 23
:2. Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.Kalau lidah sudah tidak bersalah, seluruh hidup kita sempurna, kita menjadi mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Tuhan di awan-awan.
Kalau kita menjilat roti (Firman) yang sama, maka kita akan menjadi 1 tubuh yang sempurna dan mengeluarkan 1 suara yang sama.
Wahyu 19: 1, 3-4, 6-719:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya!
19:3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya!
19:4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.ay. 1, 3-4= penyembahan di Surga.
ay. 6= penyembahan di bumi yang sama dengan penyembahan di Surga, apabila kita sama-sama makan Firman yang dari Surga.
Perombakan mulut adalah mujizat rohani.
Kalau mujizat rohani terjadi, maka mujizat jasmani juga terjadi, yang mustahil menjadi tidak mustahil (
seperti anak dari wanita tadi yang sembuh karena kata-kata ibunya).
Tuhan memberkati.