Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 4: 34:3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspisdan permata sardis; dan suatu pelangimelingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrudrupanya.Pribadi TUHAN dan takhta sorga menyinarkan sinar kemuliaan dalam bentuk sinar dari batu-batu indah.
Ada
4 macam batu indahdi takhta sorga (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 29 Februari 2016):
- Ayat 3: permata yaspis= menunjuk pada iman (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 06 Maret 2016).
- Ayat 3: permata sardis= menunjuk pada pertobatan (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya,07 Maret 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 09 Maret 2016).
- Ayat 6: batu kristal= menunjuk pada baptisan air (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 13 Maret 2016).
- Ayat 3: batu zamrud = pelangi melingkungi takhta sorga = menunjuk pada baptisan Roh kudus (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 13 Maret 2016sampai Ibadah Doa Surabaya, 23 Maret 2016).
1 Petrus 2: 4-72:4. Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
2:5. Dan biarlah kamu jugadipergunakan sebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
2:6. Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."
2:7. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan."
Batu indah= pribadi Yesus di takhta-Nya. Batu yang indah; batu mahal; batu hidup, tetapi dibuang oleh tukang-tukang bangunan (diterangkan mulai dari
Ibadah Jumat Agung Surabaya, 25 Maret 2016).
Ini menunjuk tentang
Yesus yang disalibkanuntuk melakukan 2 hal (diterangkan pada
Ibadah Jumat Agung Surabaya, 25 Maret 2016):
- Menjadi batu penjuru atau dasardari pembangunan tubuh Kristus (pembangunan rumah rohani).
- Menjadikan batu keras--bangsa kafir yang tenggelam dalam lumpur dosa dan neraka--menjadi batu indah(batu hidup) di takhta sorga, sehingga dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
Lukas 13: 3413:34. Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindumengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkananak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.
'
mengumpulkan' = persekutuan tubuh Kristus.
'
di bawah sayapnya' = naungan.
'
Berkali-kali Aku rindu' =
kesungguhandan
kerinduanhati TUHAN yang mendalam, supaya kita masuk persekutuan tubuh Kristus yang benar, sehingga TUHAN bisa
MENAUNGIkita--seperti anak ayam di bawah kepak sayap induknya--mulai di dalam dunia, sampai duduk di takhta sorga bersama Dia selamanya.
Oleh sebab itu, kita harus
sungguh-sungguhdan
rinduuntuk melayani pembangunan tubuh Kristus--persekutuan tubuh Kristus--yang benar--
berdasarkan firman pengajaran benar--supaya mendapat naungan dari TUHAN mulai sekarang di dunia, sampai di takhta TUHAN selama-lamanya.
Persekutuan tubuh Kristus yang benar yaitu:
- Dimulai dari nikah yang benar, yaitu:
- Harus sesuai firman pengajaran benar,
- setelah itu harus menjaga kebenaran dan kesucian nikah.
Ini nikah yang benar, di mana suami dan isteri menjadi satu sehingga ada naungan TUHAN.
- Lebih membesar lagi: dalam penggembalaan yang benar, yaitu berdasarkan firman pengajaran yang benar--naungan lebih besar lagi.
- Antar penggembalaan/fellowshipyang benar--ada pengajaran yang benar. Naungan lebih besar lagi.
- Sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh yang sempurna; mempelai wanita yang siap menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sampai duduk di takhta sorga bersama TUHAN. Ini adalah naungan yang terbesar.
Siapa yang berhak mendapat naungan TUHAN?:
Mazmur 68: 6-7
68:6. Bapa bagi anak yatimdan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
68:7. Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.
- Janda: putus hubungan dengan suami--kelepasan dari dagingdengan segala keinginan dan hawa nafsunya.
- Orang asing('orang-orang sebatang kara'): putus hubungan dengan dunia--kelepasan dari duniadengan segala pengaruhnya--kesibukan, kesukaan dunia dan sebagainya.
- Anak yatim: putus hubungan dengan dosa; setan; bapa yang lama--kelepasan dari dosa(diterangkan pada Ibadah Paskah Surabaya, 27 Maret 2016).
Kemarin kita sudah belajar tentang anak yatim, artinya putus hubungan dengan dosa; mulai dari dosa dusta, kebencian, dan dosa tidak percaya--seperti Tomas yang tidak percaya kebangkitan TUHAN Yesus.
Malam ini kita belajar tentang
ORANG ASING.
Orang asing secara rohani artinya: mengalami kelepasan dari dunia dan segala pengaruhnya. Salah satu contohnya adalah
Abraham.
Ibrani 11: 8-10
11:8. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
11:9. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asingdan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu.
11:10. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah. '
tidak mengetahui tempat yang ia tujui' = Abraham percaya karena tidak melihat; kalau Tomas, percaya karena melihat.
'
di suatu tanah asing'= Abraham menjadi orang asing.
'
ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar'= Yerusalem baru.
Ayat 10 => Abraham mau lepas dari dunia dan segala pengaruhnya, karena pengharapannya kepada kota Yerusalem baru; kerajaan sorga yang dijanjikan oleh TUHAN.
Di sini,
Abraham menjadi orang asingdi tanah yang dijanjikan oleh TUHAN.
Tanda orang asing--putus hubungan dengan dunia--adalah
hidup di kemah. Kemah ini mudah dibongkar, artinya tidak terikat pada dunia--
putus hubungan dengan dunia dengan segala pengaruhnya.
Sekarang, kemah menunjuk pada
sistem penggembalaan/kandang penggembalaan.
Tadi disebutkan Abraham tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub ('
ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub'), dan tentu isterinya juga tinggal di kemah.
Kejadian 18: 1, 918:1. Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnyawaktu hari panas terik.
18:9. Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
Abraham (suami) + Sara (isteri) + Ishak (anak) + Yakub (cucu) berada di satu kemah; artinya berada dalam satu penggembalaan.
Jadi, merupakan
kemurahan/anugerah TUHAN yang besarjika satu keluarga--suami, isteri, anak, dan cucu--bisa berada dalam satu penggembalaan yang benar, yang dibina oleh firman pengajaran benar.
Kalau dulu, satu bahtera Nuh; sekarang satu kandang penggembalaan.
Mulai dari suami-isteri dulu, kalau suami-isteri berada dalam satu penggembalaan yang benar, maka ada harapan anak dan cucu juga satu dalam penggembalaan. Jangan terpecah-belah!
Jadi, tergembala jangan melihat orangnya! Tetapi harus melihat pokok/induknya, yaitu Yesus--firman pengajaran yang benar. Kalau hanya melihat figur manusia, artis, uang, kedudukan, dan berkat jasmani, itu semu. Yang benar adalah ada Yesus atau tidak!
Hati-hati!Ada
satu cucu--Esau--yang beredar-edar, tidak tenang di kemah karena
suka berburu daging. Akhirnya ia kehilangan segala-galanya dan mencucurkan air mata selama-lamanya.
"
Bayangkan, suami-isteri sudah satu, anak sudah satu, tetapi masih ada cucu yang menyimpang. Apalagi kalau suami-isteri tidak menjadi satu, tidak tahu bagaimana jadinya. Mari, harus berdoa. Kita harus merindu dan sungguh-sungguh, seperti TUHAN: 'Berkali-kali Aku rindu'. Sebenarnya ini sudah safe; orang tua, anak, dan cucunya sudah satu, tetapi masih ada cucu yang menyimpang."
Mengapa kita harus tergembala; berada di kandang penggembalaah/kemah?
- Alasan yang pertama: sebab kita hidup di padang gurundunia yang panas terik dan tandus.
Yakobus 1: 11
1:11. Karena matahari terbit dengan panasnya yang terikdan melayukan rumput itu, sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya; di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
'melayukan rumput itu'=> makanan manusia adalah padi--jenis rumput-rumputan--sehingga hidupnya seperti rumput. Sehebat apapun kita di dunia, kita hanyalah rumput yang mudah terbakar oleh teriknya matahari; dan segala sesuatu dari dunia--kekayaan, kepandaian, kedudukan--tidak ada yang mampu menaungi kita; tidak ada yang mampu bertahan menghadapi panas teriknya pencobaan yang semakin memuncak sampai nanti antikris berkuasa selama 3,5 tahun di bumi.
- Alasan yang kedua: kalau tergembala, kita mengalami 4 lapis tudung.
Dalam Tabernakel, di dalam ruangan suci ada 4 lapis tudung:
- tiga lapis adalah naungan Allah Tritunggal,
- satu lapis (tudung paling bawah yang terlihat) adalah naungan seorang gembala. Gembala harus kelihatan, sebab yang dilihat adalah gembala.
Jadi, dari sorga ada tiga tudung dari Allah Tritunggal, dan di dalam dunia TUHAN percayakan seorang gembala menjadi tudung lewat memberi makan dan menaikkan doa penyahutan. Ini penting!
Tudung sama dengan naungan TUHAN untuk melindungi kita dari panas teriknya matahari--pencobaan di dunia--, bahkan dari murka Allah yang akan datang--penghukuman TUHAN, yaitu api dari langit. Kita tetap dinaungi, sampai duduk di takhta sorga bersama TUHAN selama-lamanya.
Mulai dari seorang gembala harus tergembala; harus kelihatan untuk memberi makan dan menaikkan doa penyahutan bagi sidang jemaat.
Kalau tidak ada gembala--gembala tidak bertanggung jawab, tidak mau memberi makan sidang jemaat--, maka
tiga tudung yang lain tidak akan ada. Oleh sebab itu, gembala harus sungguh-sungguh menaungi sidang jemaat lewat memberi makan dan menaikkan doa penyahutan.
Mari, kita semua masuk dalam kandang penggembalaan!
"
Semua harus rindu dan sungguh-sungguh untuk masuk dalam persekutuan tubuh Kristus yang benar. Mulai dari nikah yang benar, penggembalaan yang benar, fellowship yang benar. Apa saja yang TUHAN gerakkan, mari kerjakan, kita tidak rugi, ada 4 lapis tudung. Mari berjuang untuk keluarga kita yang belum satu. Jangan putus asa! Serahkan semua kepada TUHAN, biar TUHAN yang tolong kita semua."
Kegiatan dalam kemah penggembalaan:
- Kejadian 18: 6-7
18:6. Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik!Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
18:7. Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembuyang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
Kegiatan yang pertama dalam kemah penggembalaan: meremas tiga sukat tepung yang terbaik untuk membuat roti bundar dan mengolah seekor anak lembu.
TIGA SUKAT TEPUNG
Tepung = firman.
Tiga sukat tepung adalah firman pengajaran tentang Allah Tritunggal--ditunjukkan dengan alat tabut perjanjian di dalam Tabernakel--:
- Allah Bapa--TUHAN = kerub I.
- Anak Allah--Yesus = tutup pendamaian dengan 7 kali percikan darah.
- Allah Roh Kudus--Kristus = kerub II.
Artinya, Allah Tritunggal yang nyata dalam pribadi TUHAN Yesus Kristus dalam kemuliaan sebagai mempelai pria sorga.
Tabut perjanjian terdiri dari:
- Tutup tabut--terbuat dari emas murni/zat ilahi: TUHAN Yesus Kristus sebagai mempelai pria sorga--kepala.
- Petinya tabut perjanjian: terbuat dari kayu penaga--daging--yang disalut emas murni, yaitu kehidupan kita, mempelai wanita/gereja TUHAN--tubuh.
Firman pengajaran tentang Allah Tritunggal sama dengan firman tentang Yesus sebagai mempelai pria sorga; disebut juga firman pengajaran mempelai; kabar mempelai.
Ada kabar baik--firman penginjilan--supaya kita percaya Yesus, bertobat, baptis air, diselamatkan, dan diberkati. Itu baik. Sesudah itu, harus dilanjutkan pada kabar mempelai. Untuk duduk di takhta, kita harus menjadi mempelai. Dia, Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga, dan kita mempelai wanita, baru bisa duduk di takhta.
SEEKOR ANAK LEMBU YANG DISEMBELIHartinya perjamuan suci.
Kita tidak perlu lagi membawa binatang untuk disembelih, sebab sudah digenapkan oleh kurban Kristus.
Jadi, kegiatan yang pertama dalam kandang penggembalaan adalah mengambil tiga sukat tepung, meremas roti bundar dan mengolah seekor anak lembu menunjuk pada alat meja roti sajian--KETEKUNAN DALAM IBADAH PENDALAMAN ALKITAB DAN PERJAMUAN SUCI; persekutuan dengan Anak Allah di dalam firman pengajaran yang benar dan kurban Kristus.
Hati-hati! Kalau kita tidak tekun, akan mudah disesatkan.
Matius 13: 33
13:33. Dan Ia menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuandan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukatsampai khamir seluruhnya."
'tepung terigu tiga sukat' = firman pengajaran benar (tadi Abraham juga mengambil tiga sukat tepung). Kalau tidak sungguh-sungguh, akan ada yang memasukkan ragi ke dalam tepung sehingga rusak.
'khamir' = rusak.
Waspada!Jika kita tidak tekun dalam pengajaran yang benar--tidak tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--, kita akan mudah disesatkan dan pasti disesatkan--dikhamirkan--oleh ragi perempuan--ajaran-ajaran palsu.
"Oleh sebab itu, ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, penting. Banyak hamba TUHAN yang tidak mau, karena takut kehabisan bahan. Takut jemaat menjadi pandai, lalu tidak mau datang lagi. Salah! Justru ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci ini penting untuk menghadapi penyesatan"
Dalam alkitab, ada dua perempuanyang mengkhamirkan tepung:
- Wahyu 2: 20
2:20. Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajardan menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan persembahan-persembahan berhala.
Perempuan Izebel: ajaran palsu yang mengizinkan perempuan mengajar dan memerintah laki-laki dalam ibadah dan rumah tangga; sama dengan perempuan yang menjadi kepala. Akibatnya Yesus tidak bisa menjadi kepala dalam rumah tangga dan dalam ibadah, tetapi yang menjadi kepala adalah ular.
Seharusnya Yesus yang menjadi kepala dari laki-laki, dan laki-laki menjadi kepala dari wanita.
Yesus tidak menjadi kepala, berarti tidak ada firman pengajaran benar yang bisa menunjuk dosa-dosa. Yang ada hanya dipuji-puji, entah bagaimana hidupnya; yang penting kaya, banyak berkorban, tetapi tidak pernah ditusuk pedang. Ini mengarah kepada kebinasaan.
- Perempuan Babel: ajaran palsu tentang kemakmuran jasmani dan hiburan dunia; tanpa penyucian/tanpa firman pengajaran benar; tidak menyinggung dosa.
Sebaliknya, jika kita tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci--meremas tepung--, akan terjadi roti bundar.
Bundar/bulat = tidak ada pangkal dan ujung= kasih, artinya mengasihi TUHAN lebih dari semua; sama dengan TAAT DENGAR-DENGARANsampai daging tidak bersuara, apapun resiko yang kita hadapi.
Yohanes 14: 15
14:15. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Ibrani 11: 8
11:8. Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Abraham taat meninggalkan negerinya untuk menuju tempat yang tidak ia ketahui; lebih dari itu, Abraham disuruh TUHAN untuk mempersembahkan Ishak. Ini namanya taat dengar-dengaran kepada TUHAN, apapun resikonya.
Kejadian 12: 1
12:1. Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilahdari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Kejadian 24: 1
24:1. Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal.
Karena taat, maka Abraham meninggalkan negerinya, tetapi TUHAN tidak pernah menipu. Abraham diberkati sampai masa tuanya.
Sungguh-sungguh kita bertekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, sampai kita taat dengar-dengaran apapun resikonya.
Hasilnya:
- Yang pertama: Abraham diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain. Kita juga, kalau bisa taat dengar-dengaran sampai daging tidak bersuara, maka kita juga diberkati sampai ke anak cucu dan menjadi berkat bagi orang lain.
"Kita doakan keluarga kita, sekalipun ada di luar negeri, tidak masalah. Satu penggembalaan adalah satu pengajaran yang benar. Kalau ada di dalam kota, mari doakan, supaya sama-sama bisa diberkati sampai ke anak cucu."
- Yohanes 8: 51
8:51. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami mautsampai selama-lamanya."
Hasil kedua: 'tidak akan mengalami maut' artinya kita mengalami hidup kekal.
- Kejadian 18: 8
18:8. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannyadi depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
Kegiatan yang kedua dalam kemah penggembalaan: menghidangkanroti bundar yang sudah matang dan korban binatang yang sudah diolah/sudah matang.
Ini sama dengan korban tahbisan.
Keluaran 29: 1-3
29:1. "Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka, supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantanmuda dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
29:2. roti yang tidak beragi dan roti bundaryang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, dan roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak; dari tepung gandum yang terbaik haruslah kaubuat semuanya itu.
29:3. Kautaruhlah semuanya dalam sebuah bakul dan kaupersembahkanlah semuanya dalam bakul itu, demikian juga lembu jantan dan kedua domba jantan itu.
Dulu, Harun dan anak-anaknya kalau mau ditahbiskan menjadi imam besar dan imam-imam, mereka harus membawa korban binatang--seekor lembu jantan muda dan dua ekor domba domba jantan--dan roti bundar; ini korban tahbisan kalau mau dipakai oleh TUHAN.
Dulu, korban tahbisan untuk pelayanan. Sekarang, menunjuk pada alat pelita emas. Artinya: KETEKUNAN DALAM IBADAH RAYA; persekutuan dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunia-Nya.
Lewat ketekunan dalam ibadah raya, Roh Kudus memberikan karunia-karunia sehingga kita bisa melayani Yesus, Mempelai Pria Sorga di ladang anggur--ladang mempelai; pelayanan mempelai.
Melayani TUHAN tidak sembarangan, tetapi harus sungguh-sungguh--bagaikan menghidangkan roti bundar yang matang.
"Harus matang! Kalau setengah matang, orang yang makan akan sakit perut. Kalau mentah, orang tidak akan mau makan."
Supaya matang, maka roti harus melewati pembakaran; artinya kita harus mengalami sengsara daginguntuk membakar apa yang tidak berkenan kepada TUHAN.
Jangan asal melayani! Apa yang tidak berkenan--mulai dari ujung rambut sampai telapak kaki, sampai kedalaman hati--, harus dibakar semua sehingga kita bisa menyenangkan hati TUHAN dan mengenyangkan TUHAN; mengagungkan dan memuliakan TUHAN. Ini tugas kita sebagai hamba TUHAN dan pelayan TUHAN dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus.
"Jangan memilukan dan memalukan TUHAN! Melayani, tetapi masih berupa adonan. Bagaimana mau kasih makan orang lain? Tidak bisa!"
Tadi pada kegiatan pertama di kemah penggembalaan, sikap kita adalah taat apapun resikonya. Sekarang, HARUS DIBAKAR--sengsara daging untuk membakar apa yang tidak berkenan pada TUHAN.
Yesaya 49: 3-4
49:3. Ia berfirman kepadaku: "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku."
49:4. Tetapi aku berkata: "Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHANdan upahku pada Allahku."
"Mungkin ada yang sudah putus asa. Besok ujian/ulangan, tetapi sekarang harus beribadah. Rasanya capek. Ini namanya dibakar; keegoisan kita dibakar. Serahkan pada TUHAN: 'Saya mementingkan TUHAN dahulu.' Bukan berarti konyol tidak usah belajar. Kalau biasanya tidur siang, kali ini siangnya belajar, supaya malam bisa beribadah. Ini dibakar egoisnya. Apa yang tidak berkenan pada TUHAN, bakar, sampai bisa menyenangkan TUHAN! Jangan berpikir itu semua sia-sia! TUHAN tidak pernah menipu kita!"
Urusan kita sebagai hamba TUHAN dan pelayan TUHAN hanyamemuliakan dan mengagungkan TUHAN, sehingga upah kita ada di tangan TUHAN, yaitu upah satu dinar di ladang anggur.
Satu dinar= kemurahan TUHAN.
Nanti saat menghadapi kesulitan sampai antikris, sejuta dollar bahkan seratus juta dollarpun tidak laku; semua sudah dikuasai antikris. Tetapi hanya satu dinar dari TUHAN yang berlaku. Itu yang berguna.
Wahyu 6: 5-6
6:5. Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya.
6:6. Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu."
Satu dinar adalah kemurahan TUHAN yang sanggup memelihara kitamulai dari sekarang di zaman yang sulit, sampai zaman antikris berkuasa, bahkan sampai hidup kekal. Ini jaminan bekerja di ladang anggur.
Mari, semua harus aktif.
Dalam kandang penggembalaan aktif meremas roti dan mengolah lembu. Artinya, kita harus tekun dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, supaya kita tidak disesatkan, tetapi bisa taat dengar-dengaran. Kita sudah diberkati oleh TUHAN dan menerima hidup kekal.
Kemudian, mulai menghidangkan roti yang sudah matang. Harus sungguh-sungguh sampai melewati pembakaran; sampai sengsara daging. Hak dan upah kita ada di dalam tangan TUHAN. 1 dinar ini yang dicari dalam pekerjaan di ladang anggur! Semua harus bekerja di ladang anggur untuk mendapatkan 1 dinar; untuk menembusi masa yang sulit, masa antikris, sampai hidup kekal.
"Kalau kita serasa sengsara daging dalam melayani TUHAN, itu sudah benar. Mungkin awal-awal kita mengeluh, tetapi lama kelamaan menjadi senang, itu berarti roti sudah matang. Kalau yang enak-enakan, bahaya, tidak pernah dibakar. Bukan mengenyangkan TUHAN, tetapi membuat sakit perut. Tidak pernah matang. Harus ada salib! Tanpa salib, tidak akan ada kemuliaan. Sekarang ibadah mau dibuat seperti dunia, yang enak-enak saja. Hati-hati! Itu tidak matang. Jangan-jangan masih berupa adonan dan belum berbentuk apa-apa. Kalau kita sudah merasa sengsara, teruskan! Kita sedang dibakar dan satu waktu kita akan merasa enak--sekalipun sengsara--dan mau datang terus, tidak merasa sengsara lagi. Itu berarti sudah matang dan bisa dipersembahkan."
- Kejadian 18: 16-33
Perikop: Doa syafaat Abraham untuk Sodom.
Kegiatan yang ketiga dalam kemah penggembalaan: doa syafaatAbraham untuk Sodom dan Gomora--mezbah dupa emas.
Sekarang menunjuk pada KETEKUNAN DALAM IBADAH DOA PENYEMBAHAN; persekutuan dengan Allah Bapa di dalam kasih-Nya.
Jadi, di kemah ini lengkap. Ada meja roti sajian--ibadah pendalaman alkitab--, pelita emas--kegiatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk melayani dengan sungguh-sungguh sampai matang--, dan mezbah dupa emas--BERDOA.
Inilah kegiatan di kemah dan hidup sebagai orang asing.
Jadi, jangan heran! Memang asing kalau kita cerita seminggu 3 kali ibadah, apalagi kaum muda, ditambah 1 ibadah lagi hari sabtu. Memang asing kedengarannya. Kita jadi orang asing. Dari seluruh gereja di dunia ini, hanya berapa yang menerapkan ini?
Memang harus begitu kalau mau jadi orang asing, yaitu kita harus banyak di rumah TUHAN; banyak di kemah. Kalau banyak di dunia, berarti jadi orang dunia.
Kejadian 18: 23-24, 28-32
18:23. Abraham datang mendekat dan berkata: "Apakah Engkau akan melenyapkan orang benar bersama-sama dengan orang fasik?
18:24. Bagaimana sekiranya ada lima puluh orang benardalam kota itu?(1)Apakah Engkau akan melenyapkan tempat itu dan tidakkah Engkau mengampuninya karena kelima puluh orang benar yang ada di dalamnya itu?
18:28. Sekiranya kurang lima orang dari kelima puluh orang benar itu(2), apakah Engkau akan memusnahkan seluruh kota itu karena yang lima itu?" Firman-Nya: "Aku tidak memusnahkannya, jika Kudapati empat puluh lima di sana."
18:29. Lagi Abraham melanjutkan perkataannya kepada-Nya: "Sekiranya empat puluh(3)didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian karena yang empat puluh itu."
18:30. Katanya: "Janganlah kiranya TUHAN murka, kalau aku berkata sekali lagi. Sekiranya tiga puluh(4)didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan berbuat demikian, jika Kudapati tiga puluh di sana."
18:31. Katanya: "Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada TUHAN. Sekiranya dua puluh(5)didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang dua puluh itu."
18:32. Katanya: "Janganlah kiranya TUHAN murka, kalau aku berkata lagi sekali ini saja. Sekiranya sepuluh(6)didapati di sana?" Firman-Nya: "Aku tidak akan memusnahkannya karena yang sepuluh itu."
Di sini, enam kali Abraham berdoa kepada TUHAN.
Angka 6, sama dengan angka manusia darah daging.
Abraham berdoa sebanyak enam kaliartinya:
- Suatu ketekunan,
- mengaku hanya manusia darah daging yang tidak layak, banyak kelemahan dan kekurangan, yang tidak patut diberkati, tetapi sepatutnya dihukum oleh TUHAN dengan api dan belerang. Memang ini keadaan kita, tetapi lewat doa penyembahan, masih ada kesempatan untuk mengakui keadaan kita.
Lewat doa penyembahan kita bisa memohon kemurahan dan anugerah TUHAN, supaya kita tidak dihukum tetapi selamat.
"Mari, suami, isteri, anak-anak, banyak menaikkan doa penyembahan untuk keluarga. Abraham ini berdoa untuk Lot--keluarganya. Siapa tahu masih ada kemurahan TUHAN. Mungkin cucu atau anak seharusnya dihukum, tetapi kita berdoa memohon kemurahan dan anugerah TUHAN, supaya jangan dihukum, tetapi selamat. Mari, setiap ada kesempatan, kita berdoa menyembah TUHAN. Jangan ragu-ragu!"
Hasilnya: Lot bebas dari hukuman = Lot selamat. TUHAN mau menghukum Sodom dan Gomora, tetapi Abraham tekun berdoa, sehingga Lot bebas dari hukuman.
Kejadian 19: 16-20
19:16. Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu, sebab TUHAN hendak mengasihani dia; lalu kedua orang itu menuntunnya ke luar kota dan melepaskannya di sana.
19:17. Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:18. Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19:19. Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20. Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekat kiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
Sekalipun Lot sudah selamat, tetapi tidak bisa mencapai pegunungan sehingga akan terkejar oleh hukuman api belerang dan mati juga.
Pegunungan sama dengan kota di atas gunung; Yerusalem baru/sorga--mempelai wanita/kesempurnaan.
Wahyu 21: 9-10
21:9. Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10. Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggidan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
Mempelai wanita sama dengan Yerusalem baru.
Ini yang banyak terjadi. Sudah puas diberkati dan selamat tetapi tidak mencapai sorga/kesempurnaan, akhirnya binasa juga. Israel keluar dari Mesir, sudah selamat, tetapi yang masuk Kanaan hanya 2 orang. Yang lain mati semua. Percuma juga.
Begitu juga kita. Kalau kita hanya sampai pada berita penginjilan, kita hanya sampai pada selamat dan diberkati saja, tetapi tidak mencapai kesempurnaan. Akhirnya binasa juga. Oleh sebab itu, perlu firman pengajaran.
Sesudah selamat, kita harus meremas roti--firman pengajaran--sampai menuju kesempurnaan.
Ibrani 11:10
11:10. Sebab ia menanti-nantikan kotayang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah.
Yerusalem baru adalah kota yang dinanti-nantikan oleh Abraham; sekarang dinanti-nantikan oleh kita dan keluarga kita.
Sudah percaya Yesus, bertobat, selamat, melayani, dan diberkati, tetapi masih ada kekuarangan sehingga tidak bisa mencapai kesempurnaan. Oleh sebab itu, disediakan kota yang kecil.
Lot mengaku banyak kelemahan dan kekurangan, sehingga dia tidak mampu mencapai pegunungan/Yerusalem baru.
Dalam Tabernakel, kesempurnaan/mempelai wanita adalah tabut perjanjian--paling dalam. Tetapi ada kota kecil yang selalu dekat dengan kita--dulu dengan Lot--itulah kota Zoar; sekarang menunjuk pada salib Yesus yang selalu dekat dengan kita. Dalam Tabernakel, ditunjukkan oleh alat mezbah korban bakaran.
Selalu dekat artinya: di manapun, dalam situasi apapun, dan kapanpun, kita bisa lari pada salib TUHAN.
Jangan membuang salib! Kalau tidak mau sengsara dalam ibadah, berarti kita membuang salib. Kalau kita mau sengsara, maka salib selalu dekat dengan kita.
Salibartinya:
- Tempat kita bergumul untuk mengakui segala kelemahan rohani kita, kekurangan, dosa-dosa, kegagalan, dan ketidakmampuan kita secara jasmani.
- Tempat kita bergumul untuk bisa lepas dari dosa dan kelemahan-kelemahan.
"Banyak kali kalau ditanya: 'Kenapa kamu berbuat dosa terus-menerus?': 'Ya, karena memang saya manusia darah daging, memang begini, maklum lah ya.' Banyak orang tua yang membela anaknya demikian. Akhirnya anaknya semakin menjadi monster. Tidak dididik, tidak dipukul."
- Tempat Yesus bergumul sampai Ia berseru: 'Sudah selesai!'; sampai menyerahkan nyawa untuk kita semua sehingga Dia bisa menyinarkan matahari--kasih dan kemurahaan Mempelai Pria Sorga--kepada kita. Tadi, saat tiba di Zoar, matahari terbit. Kalau matahari terbit, berarti tidak ada hujan api belerang.
Bergumul untuk kita artinya Ia memperhatikan dan mempedulikan kita apapun keadaan kita.
Kejadian 19: 23-24
19:23. Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24. Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
Tinggal pilih, mau salib atau hujan api belerang!
Kalau mau datang pada salib malam ini, akan ada matahari, apapun keadaan kita--rohani sudah hancur dan rusak; jasmani sudah kacau.
Kalau datang pada dunia, maka hujan api belerang yang datang.
Jika ada sinar matahari kasih dan kemurahan TUHAN, hasilnya:
- Hasil yang pertama: sinar matahari mencairkan apa yang sudah beku sehingga menjadi dama sejahtera; hati yang sudah keras, beku--tanpa kasih--yaitu hati yang najis, kecewa, jahat, putus asa, dan pahit, semuanya menjadi cair malam ini.
Datang pada salib dan biar kita disinari, supaya ada damai sejahtera!
- Hasil yang kedua: untuk menghadapi mendung gelapseperti Sodom-Gomora, yaitu kesulitan, kemustahilan, dosa-dosa sampai puncaknya dosa, nikah yang hancur dan lain-lain.
Kalau ada mendung, lalu ada matahari, maka muncullah pelangi kasih TUHAN untuk menyelesaikan segala masalah kita, sampai yang mustahil tepat pada waktunya.
- Zefanya 3: 16-18a
3:16. Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.
3:17. TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkaudalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai,
3:18a. seperti pada hari pertemuan raya."
'hari pertemuan raya'= hari perkawinan Anak Domba di awan-awan yang permai, tidak ada lagi cacat cela.
Hasil yang ketiga: kasih TUHAN menguatkan tangan yang sudah lemah, supaya tetap setia dan berkobar-kobar dalam:
- beribadah dan melayani TUHAN. Yang sudah lemah, mari kuatkan dan disinari malam ini oleh kasih TUHAN,
- menyembah TUHAN. Apapun yang terjadi, mari, datang pada kaki salib untuk menyembah Dia dan bergumul bersama TUHAN sampai Dia katakan: 'Sudah selesai!'
- Hasil yang keempat: 'pahlawan yang memberi kemenangan'= kasih dan kemurahan TUHAN sanggup memberi kemenangankepada kita atas segala sesuatu.
- Hasil yang kelima: 'Ia membaharui engkau'= kasih dan kemurahan TUHAN mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus, mulai dari pandangan kita.
Dulu, Lot memandang Sodom dan Gomora--pandangan jasmani, yang penting enak bagi daging--, tetapi sekarang memandang kota Zoar--pandangan salib, mau sengsara untuk TUHAN.
Zoar adalah kota kecil--salib seringkali dikecilkan oleh gereja TUHAN.
"Hati-hati, kaum muda! Mau menikah, jangan hanya pandangan daging. Yang penting sekarang enak bagi daging. Itu pandangan Sodom-Gomora. Tidak peduli besok dihukum dengan api dan belerang. Sama halnya dengan ibadah, sekarang mau yang enak bagi daging, tetapi besok sengsara. Tetapi kalau sekarang sengsara/pandangan salib; mau menikah saja sulit, harus yang begini, pilih yang begini. Ya, sekarang harus sengsara tetapi nanti dimuliakan."
Saat Yesus datang kedua kali, kita diubahkan menjadi sempurna dan akan bersorak-sorai di awan-awan permai, duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga selamanya.
Pandangan daging, diawali dengan yang enak bagi daging tetapi resikonya berat.
Pandangan salib, dimulai dengan sengsara bagi daging tetapi nanti bersorak-sorai dan duduk di takhta sorga selamanya.
Apa pergumulan kita? Bawa kepada TUHAN semua pergumulan kita! Dia sedang bergumul untuk kita. Perjamuan suci adalah salib, ada di tengah-tengah kita.
Biarlah kita mohon naungan dari TUHAN hari-hari ini. Matahari menaungi kita semuanya.
Yang mendung, hati yang beku, mari selesaikan. Dalam mendung, biarlah TUHAN sinarkan pelangi.
Yang lemah, mari kuat kembali.
Yang kalah menjadi menang. TUHAN memberi kemenangan, keberhasilan, dan keindahan kepada kita, sampai berubah yaitu pandangan daging menjadi pandangan salib--rela sengsara bagi TUHAN.
Pandangan daging enaknya sebentar, tetapi susah selamanya. Pandangan salib, tidak enaknya sebentar--hanya 3 hari Yesus mati--tetapi senangnya selamanya.
Jangan terbalik!Pilih pandangan salib! Mau pilih sesuatu yang tidak sesuai firman, salibkan semuanya; bakar semua sampai kita berbahagia!
Enam kali Abraham berdoa. Dia sudah hebat, diberkat, dan dipakai, tetapi ia mengakui banyak kekurangan. Lot juga. Ia sudah selamat, sudah hebat, sudah dipegang oleh malaikat, tetapi ia mengaku ia tidak bisa menjadi sempurna. Siapa kita? Biar kita bergumul bersama TUHAN malam ini.
TUHAN memberkati.