Pembicara: Pdt. Mikha Sandatoding
Pertama-tama, kami sampaikan salam sejahtera. Biarlah damai sejahtera Tuhan menyertai kita sekalian.
Matius 10: 34-3610:34. "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.
10:35. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan
dari ibu mertuanya,
10:36. dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
Matius 8-10= terkena pada
mezbah korban bakaranyang menunjuk pada Pribadi Yesus yang telah berkorban untuk menebus dan menyelamatkan kita dari segala dosa.
ay. 34-36=
kedatangan Yesus kedua kalibukan lagi membawa damai, tetapi membawa pedang (
pedang penyucian untuk menyucikan kita sampai menyempurnakan kita).
Pada
kedatangan pertama kali, Yesus datang membawa damai (
membawa diriNya sebagai kurban pendamaian).
2 Korintus 5: 195:19. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nyaoleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.
= Tuhan datang sebagai kurban pendamaian untuk mendamaikan kita dengan Dirinya dan mendamaaikan kita dengan sesama.
Dosa yang kita perbuat, itulah yang membuat kita bermusuhan dengan Allah, sehingga manusia makin jauh jaraknya dengan Allah dan tidak ada damai sejahtera.
Langkah-langkah untuk mengalami pendamaian:
- 1 Yohanes 1: 8-9
1:8. Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
1:9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Langkah pertama: mengaku dosa pada Tuhan dan sesamadengan sejujur-jujurnya. Jika sudah diampuni, jangan berbuat dosa lagi.
- Lukas 23: 34
23:34. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Langkah kedua: mengampuni dosa orang laindengan setulus-tulusnya dan tidak mengingat-ingat dosa itu lagi, sebagaimana Yesus sudah mengampuni dan melupakan dosa kita, sehingga kita mengalami damai sejahtera.
Ibrani 8: 12
8:12. Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka."
Selama dosa ditutupi, kita tidak akan pernah mengalami pelayanan Yesus sebagai Imam Besar dan sebagai kurban pendamaian, bahkan sama dengan melawan kurban Tuhan (tidak menghargai kurban Tuhan).
Kalau kita
sudah mengalami pendamaian, yang kita rasakan adalah
suatu kebahaggiaandan
kita disebut sebagai anak-anak Allah(kita mengalami masa depan yang indah).
Matius 5: 95:9. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Kalau sudah mengalami pendamaian dengan Tuhan dan sesama,
kita dipercaya membawa berita pendamaian.
Kedatangan Yesus kedua kaliuntuk membawa pedang, bukan lagi untuk mati sebagai kurban pendamaian, tetapi Ia akan datang untuk menyempurnakan kita lewat penyucian pedang.
Ibrani 4: 124:12. Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedangbermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Proses penyucian: lewat sistem penggembalaan, sebab pedang itu hanya berlaku dalam penggembalaan. Diluar penggembalaan, tidak ada penyucian pedang dan tidak ada penyempurnaan.
Kisah Rasul 2: 422:42. Mereka bertekundalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Matius 10: 3510:35. Sebab Aku datang untuk memisahkanorang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,Yang perlu disucikan: hal-hal yang membuat kita terpisah dengan sesama dan dengan Tuhan sebagai Kepala.
Hal-hal yang perlu disucikan:
- 1 Korintus 3: 3-4
3:3. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihanbukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4. Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Yang pertama: tabiat duniawi= tabiat kedagingan, yaitu:
- iri hati, perselisihan, dengki dan benci.
Kejadian 27: 41
27:41. Esau menaruh dendam kepada Yakub karena berkatyang telah diberikan oleh ayahnya kepadanya, lalu ia berkata kepada dirinya sendiri: "Hari-hari berkabung karena kematian ayahku itu tidak akan lama lagi; pada waktu itulah Yakub, adikku, akan kubunuh."
'kubunuh'= sama dengan membenci.
Kebencian dan iri hati ini disebabkan oleh karena berkat jasmani dan rohani.
Kejadian 37: 1-4
37:1. Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
37:2. Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
37:3. Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indahbagi dia.
37:4. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilahmereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
jubah yang maha indah''= jabatan dari Tuhan.
Kalau kita melayani Tuhan dengan jabatan dari Tuhan, apapun yang kita layani, semuanya mendapatkan upah 1 dinar.
Berkat dari Tuhan diberikan kita sesuai dengan kepercayaan Tuhan.
- 1 Korintus 3: 4
3:4. Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
Yang kedua: kepentingan golongan/kepentingan dri sendiri.
Kalau disucikan, ktia bisa mementingkan kepentingan tubuh Kristus= kepentingan rrohani.
Filipi 2: 20-21
2:20. Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan dia dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu;
2:21. sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan kepentingan Kristus Yesus.
Kalau disucikan, kta berani mengorbankan kepentingan sendiri untuk kepentingan tubuh Kristus.
Kalau menolak pedang penyucian, kita akan mengalami pedang antikris dan pedang penghukuman.
Kalau menerima pedang penyucian, kita tidak perlu mengalami pedang antikris dan pedang penghukuman.
- Efesus 2: 13-15
2:13. Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14. Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15. sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
Yang kedua: tabiat taurat(ibadah taurat).
Ibadah taurat= ibadah kebiasaan, tanpa kesetiaan dan keubahan hidup.
Yang bisa menyucikan tabiat ini, hanya Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
Matius 15: 7-9
15:7. Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
15:8. Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
15:9. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
'Percuma mereka beribadah kepada-Ku'= ibadahnya percuma, karena ibadahnya adalah ibadah sistem taurat yang tidak bisa menyambut Tuhan sebagai Kepala.
Kalau disucikan, kita beribadah dengan kesetiaan dan kita diubahkan dari manusia daging menjadi manusia rohani yang bisa mempersembkah persembahan rohani dan berkenan pada Tuhan.
Roma 12: 1-2
12:1. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
2:2. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Kalau disucikan, dari ibadah taurat menjadi ibadah sejati(berkenan kepada Tuhan).
- Amsal 23: 2-4
23:2. Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!
23:3. Jangan ingin akan makanannya yang lezat, itu adalah hidangan yang menipu.
Yang ketiga: tabiat dosa kenajisanyaitu makan minum dan kawin mengawinkan.
Tabiat ini harus disucikan, terutama bagi kita bangsa kafir, sebab bangsa kafir suka jatuh bangun dalam dosa.
Lukas 17: 26-27
17:26. Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27. mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Amsal 23: 4
23:4. Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.
= penyucian tabiat dosa kejahatan.
Dosa kejahatan= kikir dan serakah.
Jika kita sudah diperdamaian dan disucikan,
kita bisa melihat Tuhan.
Ibrani 12: 1412:14. Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpakekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Matius 5: 85:8. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
'
melihat Tuhan'= menyembah Tuhan.
Dalam penyembahan, kita bisa memandang Tuhansebagai:
- Mazmur 123: 1
123:1. Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkanmataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
123:2. Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
Yang pertama: memandang Dia sebagai Imam Besaryang akan tergerak oleh belas kasihNya untuk mengasihani dan menolong kita serta membuka jalan dalam tiap pencobaan.
Ibrani 4: 14-16
4:14. Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
4:15. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.
4:16. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Kalau kita belum ditolong, berarti ada yang belum diperdamaikan.
Segera kita hidup dalam pendamaian dan hidup dalam penyucian, kita akan mengalami pekerjaan Imam Besar yang membuka jalan tepat pada waktunya, sehingga semua menjadi indah pada waktunya.
Pengkhotbah 3: 11
3:11. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Kalau kita belum ditolong Tuhan, biarlah kita terus menyembah Tuhan(seperti hamba memandang tangan tuannya), sampai Ia menolong dan membuka jalan bagi kita (semua jadi indah pada waktunya).
Kalau kita belum ditolong, berarti belum waktunya Tuhan.
- Yesaya 6: 1
6:1. Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihatTuhan duduk di atas takhtayang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci
Yang kedua: memandang Dia sebagai Sang Rajayang memberi kemenanganpada kita sampai kita bisa menang atas segala sesuatu, termasuk masalah, bahkan menang atas mut.
1 Korintus 15: 25-26
15:25. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nyadi bawah kaki-Nya.
15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
- Yesaya 6: 3-5
6:3. Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: "Kudus, kudus, kuduslah TUHAN semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!"
6:4. Maka bergoyanglah alas ambang pintu disebabkan suara orang yang berseru itu dan rumah itupun penuhlah dengan asap.
6:5. Lalu kataku: "Celakalah aku! aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir, dan aku tinggal di tengah-tengah bangsa yang najis bibir, namun mataku telah melihatSang Raja, yakni TUHAN semesta alam."
Yang ketiga: memandang Dia sebagaiMempelai laki-laki Surga dalam kemuliaanNya.
Tuhan memberikan kemuliaanNya kepada kita untuk mengubahkan kitasampai kita menjadi mulia sama seperti Dia.
Dan saat Ia datang kembali, kita akan menyambut kedatangan Dia di awan-awan yang permai dan berakhir di Yerusalem Baru. Kita bersama Dia untuk selama-lamanya.
Kalau ada kedamaian dan kesucian, ada kemuliaan Tuhandinyatakan untuk mengubahkan kita sampai sempurna.
Tuhan memberkati.