Pembicara: Sdr. Yakub
Matius 24: 26-27
= tanda utama kedatangan Tuhan yang ke-2 kali yaitu disertai dengan cahaya.
2 Korintus 4: 3-4
= cahaya itu sama dengan cahaya injil tentang kemuliaan Kristus = Firman Pengajaran = kegerakan hujan akhir, artinya Firman Pengajaran yang menampilkan gereja Tuhan sampai menjadi mulia, bisa menyongsong Tuhan dalam kemuliaan.
Kalau kita merasa kena cahaya, maka kita bisa sadar akan dosa-dosa kita, karena ada terang yang menerangi dosa-dosa kita. Dan karena dosa itu, tidak ada damai dalam hati kita.
Malam ini, kita akan melihat kegerakan Roh Kudus hujan akhir / Firman Pengajaran dalam kaitan dengan Tabut Perjanjian. Dan hanya tabut ini yang mampu memimpin sampai masuk Kanaan.
Yosua 3: 3
'menyeberang sungai Yordan untuk masuk Kanaan'= kegerakkan hujan akhir.
'Kanaan', artinya:
- Kanaan samawi= Yerusalem baru.
- negeri kegerakkan.
Sikap kita terhadap Tabut Perjanjian yaitu:
- melihat tabut perjanjian. Artinya: dalam segala kehidupan, kita hanya memandang tabut / Firman saja. Kalau tidak pernah melihat tabut, ia akan mudah berbuat dosa dan tertarik pada firman yang lain.
- tabut harus diangkat. Artinya: diangkat di bahu= tanggung jawab untuk bisa melakukan Firman.
- mengikuti tabut. Artinya: hanya mengikuti Firman dan melakukan Firman.
Tabut, itu berada dalam ruangan maha suci. Kalau kita hanya memandang tabut saja, maka kita pasti akan sampai pada kesempurnaan.
2 Samuel 6: 3, 6
= sikap yang salah terhadap tabut:
- mengangkat tabut dengan menaikkan pada kereta baru. Artinya: firman hanya untuk mengenakkan daging dengan cara-cara yang baru. Misalnya dalam firman diisi dengan lawakan-lawakan atau dengan sistem yang baru. Dan ini artinya meninggalkan sistem / cara lama yang sudah benar. Dan ini bukan tanpa akibat!
- ay. 6 ->Uza mengulurkan tangan ->tabut dipegang dengan tangan. Artinya: Firman Tuhan yang sudah ada campur tangan manusia, sehingga tidak ada lagi arti rohaninya. Yang benar adalah dalam pemberitaan Firman, hanya boleh ada campur tangan Imam Besar.
Kalau Firman ada campur tangan manusia, maka ia akan menanggung akibatnya, yaitu: - tergelincir ->tidak pada jalur yang lurus lagi, tidak mencapai sasaran = jatuh dan tersesat.
- telanjang, seperti Adam dan Hawa. Dan manusia hidup dalam suasana kutukan.
- Wahyu 22: 18-19->mengalami malapetaka-malapetaka sampai betul-betul tidak bisa masuk kota kudus (Yerusalem Baru).
Seperti cahaya yang cepat, maka kegerakan hujan akhir inipun juga akan berlangsung dengan cepat. Karena itu, kita harus berhati-hati.
Tanda-tanda anak-anak Tuhan yang lari dari kegerakkan hujan akhir / kegerakan tabut ini:
- 1 Samuel 4: 10-12->pakaian terkoyak. Artinya telanjang, dipermalukan. Kalau orang lari dari firman pengajaran, cepat atau lambat, ia akan di permalukan. Entah oleh manusia atau oleh Tuhan sendiri.
Telanjang juga menunjuk pada dosa kenajisan.
Hal ini juga pernah dialami oleh Daud (2 Samuel 11: 1-4).
- 1 Samuel 4: 12->tanah di kepalanya. Artinya pikirannya hanya memikirkan perkara-perkara tanah (perkara-perkara dunia). Dan ini artinya tidak mau menerima pikiran Kristus, sebab pikiran Kristus adalah pikiran salib.
Hal ini juga pernah dialami oleh Petrus (Matius 16: 21-23). Saat Yesus akan ke Yerusalem untuk mati disalib, Petrus langsung menolak hal itu.
Pikiran salib: - mau menderita bersama Tuhan.
- mau berhenti berbuat dosa.
Karena itu, biarlah kita memperhatikan pikiran kita.
Kalau kita hari-hari ini mau bersandar / berpegang pada tabut, ada hasil yang bisa kita nikmati, yaitu:
- 2 Samuel 6: 11->kita mengalami berkat Tuhan sampai kita bisa mengucap syukur pada Tuhan. Dan kita dipelihara mulai dari jaman yang sukar ini sampai pada jaman antikris, kita dipelihara lewat perjamuan suci sampai puncaknya, kita masuk dalam Firdaus.
- Mazmur 132: 8->kita mengalami kekuatan dari Tuhan. Sebab di saat kita lemah, saat itulah kuasa Tuhan bekerja. Mungkin untuk memikul tabut ini memang terasa berat bagi kita. Tapi disitulah Tuhan memberi kita kekuatan, sebab di sana ada campur tangan Imam Besar.
Kekuatan ini untuk menghadapi masalah-masalah, pencobaan-pencobaan, sampai yang terakhir, kita kuat dan teguh hati menghadapi kedatangan Tuhan (Mazmur 27: 14), tidak ada kekecewaan atau keputus asaan.
Tuhan memberkati.