Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro

Salam sejahtera, selamat malam, selamat beribadah di dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Kiranya sukacita, damai sejahtera dari TUHAN kita Yesus Kristus senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.

Markus 9: 42-50

9:42. "Barangsiapa menyesatkansalah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.
9:43. Dan jika tanganmu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan tangan kudung dari pada dengan utuh kedua tanganmu dibuang ke dalam neraka, ke dalam api yang tak terpadamkan;
9:44. (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
9:45. Dan jika kakimu menyesatkan engkau, penggallah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam hidup dengan timpang, dari pada dengan utuh kedua kakimu dicampakkan ke dalam neraka;
9:46. (di tempat itu ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam.)
9:47. Dan jika matamu menyesatkan engkau, cungkillah, karena lebih baik engkau masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan bermata satu dari pada dengan bermata dua dicampakkan ke dalam neraka,
9:48. di mana ulat-ulat bangkai tidak mati dan api tidak padam.
9:49. Karena setiap orang akan digarami dengan api.
9:50.
Garammemang baik, tetapi jika garam menjadi hambar, dengan apakah kamu mengasinkannya? Hendaklah kamu selalu mempunyai garam dalam dirimu dan selalu hidup berdamai yang seorang dengan yang lain."

Perikop: “Siapa yang menyesatkan orang; Tentang garam”
Dari perikop ini kita bisa mengambil kesimpulan; kalau kehidupan itu menjadi garam, maka ia tidak tersesat dan tidak menjadi penyesat. Sebaliknya, kalau kehidupan itu tidak menjadi garam atau menjadi garam yang hambar, maka kehidupan itu pasti tersesat dan menjadi penyesat.
Banyak tanda-tanda kedatangan TUHAN kedua kali, tetapi tanda utamanya adalah banyak terjadi penyesatan.

Matius 24: 3-4
24:3. Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mudan tanda kesudahan dunia?"
24:4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

Malam ini, kita belajar tentang penyesatan, supaya kita tidak tersesat dan tidak menjadi penyesat.
Penyesatan adalah hal yang menyebabkan dosa.

Markus 9: 42
9:42 "Barangsiapa menyesatkansalah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernyalalu ia dibuang ke dalam laut.

Akibatkalau menjadi penyesat dan tersesat adalah diikat dengan batu kilangan dan dilemparkan ke dalam laut; binasa selama-lamanya. Sebelum binasa, ia masih mengalami keberatan hidup--hidupnya tidak indah--sampai binasa selama-lamanya.

Apa yang dapat menyesatkan kita anak-anak TUHAN, hamba-hamba TUHAN?
Ada 3 hal yang dapat menyesatkan kita:

  1. Matius 18: 7
    18:7. Celakalah duniadengan segala penyesatannya: memang penyesatan harus ada, tetapi celakalah orang yang mengadakannya.

    Yang pertama: yang bisa menyesatkan kita adalah dunia dengan segala isinya.

    Isi dunia adalah

    • Yohanes 15: 18
      15:18. "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.

      Isi dunia yang pertama: kebenciansampai kebencian tanpa alasan.
      Kehidupan yang tersesat--disesatkan oleh dunia--ada kebencian, baik dengan alasan maupun tanpa alasan.
      Kebencian yang pertama kali memang ada alasannya, tetapi jika dipertahankan terus, maka kebencian ini akan meningkat sampai kebencian tanpa alasan.

      Kalau menyimpan kebencian, inilah tanda bahwa anak TUHAN sudah tersesat oleh dunia. Contohnya: dalam nikah rumah tangga--antara suami isteri, anak dengan orang tua, antar saudara menyimpan kebencian--, dalam penggembalaan--antar sidang jemaat, antara gembala dengan sidang jemaat menyimpan kebencian.

      Jadi jika terjadi satu kebencian, ini sama dengan tersesat. Kalau tersesat, tidak akan pernah sampai pada tujuan akhir dari ibadah pelayanan.

      Kebencian memang ada--dunia penuh dengan kebencian--, lalu bagaimana cara menghadapinya supaya kita tidak tersesat?
      Matius 5: 43-44, 46
      5:43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
      5:44. Tetapi Aku berkata kepadamu:
      Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
      5:46. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?

      Jalan keluarnya: jangan membelas kebencian dengan kebencian, tetapi dengan kebaikan--kasih. Kalau kita membalas kebencian dengan kebencian, berarti kita juga tersesat.

      Pada ayat 46; kalau kita mengasihi orang yang mengasihi kita, ini hanya se-kualitas pemungut cukai. Kalau kita memberi salam kepada orang yang berbuat baik kepada kita, ini hanya se-kualitas orang yang tidak mengenal Allah.

      Malam hari ini, biarlah mata hati kita terbuka, supaya kita tidak menyimpan kebencian dalam bentuk apapun juga.

    • Yakobus 4: 4
      4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

      Isi dunia yang kedua: tidak setia.
      Orang yang tersesat, ia menjadi kehidupan yang tidak setia.

      Malam ini, kita jaga dan periksa bagaimana kesetiaan kita; mulai dari dalam nikah dan ibadah kita.
      Kalau TUHAN mendapati kita dalam keadaan tidak setia, ini sama dengan kehidupan yang disesatkan oleh dunia.

      2 Korintus 11: 2-3
      11:2. Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
      11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari
      kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.

      Kesetiaan yang sejati adalah kesetiaan kita kepada Kristus--kesetiaan pada firman.
      Di sini dikaitkan dengan Hawa: sekian lama Hawa hidup dengan firman. TUHAN berfirman: “semua pohon dalam taman ini, boleh kau makan buahnya dengan bebas, hanya satu yang tidak boleh dimakan.” Selama berpegang pada firman, Hawa terpelihara dan berada dalam Firdaus. Tetapi begitu ia makan satu buah yang dilarang--kehilangan kesetiaannya yang sejati--, ia diusir ke dalam dunia.

      Jadi, ketidaksetiaan dimulai dari tidak setia pada firman; mulai dari menambah dan mengurangi firman; beralih kepada ajaran lain. Kalau tidak setia pada firman, maka dalam hal nikah, ibadah pelayanan dan hal lainnya juga tidak setia, sebab awalnya sudah tersesat.

      Sebab itu, jaga kesetiaan pada firman pengajaran yang benar!Apapun resikonya, pegang teguh satu firman pengajaran yang benar.

    • 1 Yohanes 2: 16
      2:16. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.

      Isi dunia yang ketiga: keangkuhan hidup; yaitu saat manusia tidak percaya dan tidak mempercayakan diri pada firman. Ini saat-saat manusia dalam keadaan paling angkuh.

      Contohnya: firman berkata A, tetapi dia tidak mau dan maunya B atau C.

      Mazmur 40: 5
      40:5. Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan!

      Kalau menaruh kepercayaan kepada TUHAN, berarti kita bukan orang angkuh.

      Kalau angkuh, tidak bisa percaya kepada firman--bimbang terhadap firman. Kalau bimbang, bukan tanpa akibat. Contoh:

      1. begitu Petrus bimbang, akhirnya ia tenggelam.
      2. murid-murid bimbang, akhirnya dihantam angin gelombang.
      3. waktu rasul Paulus berlayar. Banyak orang yang bimbang dan tidak percaya firman--lebih percaya nahkoda dan juru kemudi dari pada perkataan Paulus. Akibatnya dihantam angin badai. Untung masih bisa ditolong.

    Kalau anak TUHAN angkuh--tidak percaya firman--, tidak setia, dan menyimpan kebencian, berarti ia sudah tersesat. Inilah isi dari dunia. Kalau sudah tersesat, hidup itu tidak akan pernah indah dan satu waktu akan dilemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala--di situ ulatnya tidak mati dan apinya tidak akan padam. Semoga malam hari ini kita tidak disesatkan oleh dunia ini.

  2. Matius 16: 23
    16:23. Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia."

    Yang kedua: yang bisa menyesatkan kita adalah daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunyayang menolak salib--menolak kehendak TUHAN.

    Kalau kita melakukan keinginan daging, maka kita tersesat.
    Galatia 5: 19-21
    5:19. Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu,
    5:20. penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
    5:21. kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa
    barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

    bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah”= kalau mempertahankan keinginan daging sekalipun hanya satu, maka ia tidak mendapat bagian dalam kerajaan Allah; tidak masuk kerajaan Allah. Malam hari ini, jangan mau disesatkan oleh daging!

    Daging ini bagaikan ‘musuh dalam selimut’. Manusia diciptakan memang sebagai manusia darah daging. Tetapi kalau kita menuruti keinginan daging, maka kita tersesat. Daging dengan segala keinginan hawa nafsunya:

    • Percabulan= kenajisan, amoral.
    • Kecemaran. Kecemaran bisa juga berarti kenajisan, termasuk maksud-maksud yang tidak murni--memberi tetapi ada maksud di baliknya.
    • Hawa nafsu. Hawa nafsu berarti nafsu yang tidak terkontrol. Kalau nafsu makan tidak terkendali, maka akan sampai kepada dosa makan minum dan seterusnya.
    • Penyembahan berhala= mengasihi yang lain lebih dari TUHAN.
    • Sihir = ilmu gaib, ramalan-ramalan.
    • Perseteruan = ada seteru atau musuh. Kalau kita dimusuhi, terserah saja. Tetapi kalau kita sendiri yang mempunyai musuh, ini berarti menjadi kehidupan yang tersesat oleh daging.

    • Perselisihan. Kalau ada perselisihan karena apa saja--tentang pengajaran dan sebagainya--, selesaikan. Sebab perselisihan bisa memancing persaingan yang tidak sehat: apapun yang dihadapi, yang penting dia kalah dan sudah tidak peduli lagi mana yang benar.

    • Iri hati= perasaan tidak senang; terutama karena kelebihan orang lain.
    • Amarah= sangat marah; marah yang sudah tidak terkontrol; marah dengan emosi yang meledak-ledak. Karena itu, marah dibatasi ‘sampai matahari terbenam’, yaitu marah dengan kasih Allah (matahari) dan tidak boleh berlarut-larut.

    • Kepentingan diri sendiri= egois.
    • Percideraan= perpecahan. Perpecahan juga dikaitkan dengan roh pemecah; timbulnya golongan-golongan.

    • Kedengkian= marah karena iri hati atau benci.
    • Kemabukan dan pesta pora (‘bersuka ria’)= makan minum dan kawin mengawinkan.

    Menghadapi penyesatan dari daging, kita harus menjadi kehidupan yang taat. Satu-satunya yang bisa mengalahkan daging kita adalah Roh Kudus. Tanpa Roh Kudus, daging akan berkuasa.

  3. Yang ketiga: yang bisa menyesatkan kita adalah pengajaran yang bertentangan dengan yang sudah kita terima.
    Roma 16: 17
    16:17. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

    Kolose 3: 16
    3:16. Hendaklah perkataan Kristusdiam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.

    Pengajaran yang benaradalah perkataan Kristus. Banyak yang mengatasnamakan ajaran, tetapi bukan perkataan Kristus.
    Perkataan Kristus adalah:

    • tertulis di dalam Alkitab,
    • diwahyukan oleh TUHAN, yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain di dalam Alkitab. Ayat yang satu merupakan perkataan Kristus, ayat yang lain juga merupakan perkataan Kristus. Jadi kalau ayat menerangkan ayat, berarti sepanjang khotbah merupakan perkataan Kristus sendiri--firman pengajaran yang benar.

    Ajaran yang bertentanganadalah:

    • tidak tertulis dalam Alkitab,
    • tertulis dalam Alkitab, tetapi ayat yang satu tidak menerangkan ayat yang lain, melainkan ditafsirkan, dilogikakan, ilustrasi sampai akhirnya bertentangan dengan Alkitab.
      Contohnya, seperti iblis saat mencobai Yesus.

      Yang pertama, iblis tidak menggunakan ayat. Yang ketiga baru menggunakan ayat: ada tertulis...., tetapi ditafsirkan, dilogikakan, hanya dijasmanikan. Tetapi Yesus melawan iblis juga dengan ayat di dalam Alkitab: ada tertulis.....

    Sikap kitaterhadap ajaran yang bertentangan adalah menjauhi (‘hindari’), bukan memusuhi.

Markus 9: 42

9:42. "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percayaini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut.

Sasaran dari penyesatanadalah orang percaya atau anak kecil yang percaya. Kalau orang yang tidak percaya, itu sudah tersesat, dan tidak perlu lagi disesatkan.

Roma 10: 17
10:17. Jadi, imantimbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

'iman'= percaya.
Orang percaya adalah

  • orang yang mendengar firman Kristus--firman pengajaran yang benar.
    Jadi, orang yang sudah mendengar firman pengajaran benar akan menjadi sasaran dari penyesatan.

  • Keturunan Abraham.
    Galatia 3: 6-7
    3:6. Secara itu jugalah Abraham percaya kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.
    3:7. Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari
    iman, mereka itulah anak-anak Abraham.

    Jadi, sasaran penyesatan adalah keturunan Abraham.

3 macam keturunan abraham
:

  1. Kejadian 13: 16
    13:16. Dan Aku akan menjadikan keturunanmu seperti debu tanahbanyaknya, sehingga, jika seandainya ada yang dapat menghitung debu tanah, keturunanmupun akan dapat dihitung juga.

    Yang pertama: keturunan Abraham seperti debu tanah.

    Bagaimana tanda tersesat dari keturunan Abraham yang seperti debu tanah?
    Kejadian 2: 7
    2:7. ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanahdan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

    Manusia diciptakan dari debu tanah--manusia darah dan daging. Jika manusia tetap bertahan pada manusia darah daging, maka kehidupan itulah yang tersesat. Inilah tanda dari keturunan seperti debu tanah yang tersesat, yaitu tetap mempertahankan manusia darah daging; tidak mengalami pembaharuan. Rasul Paulus mengatakan ‘darah dan daging tidak mewarisi dalam kerajaan Allah.

    Yang harus dibaharui adalah: perkataan.
    Kolose 3: 9
    3:9. Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,

    Tanda manusia baru--mengalami pembaharuan--adalah tidak ada perkataan dusta, kotor, tidak membangun, melemahkan orang lain, dan tidak menjadi berkat bagi orang lain. Kalau perkataan ini masih ada--dusta, fitnah dan sebagainya--, maka ia tetap manusia darah dan daging--tersesat--sekalipun keturunan Abraham.

    Akibattersesat dan tidak mengalami pembaharuan:

    • kehidupan itu berpeluh; letih lesu dan berbeban berat; hidupnya ditandai dengan banyak penderitaan. Kalau dipertahankan terus, tidak kuat dan roboh.

      Kejadian 3: 19
      3:19. dengan berpeluhengkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

      Supaya kuat, biarlah kita mengalami pembaharuan.

    • Hanya menjadi makanan dari ular--dimangsa oleh ular sampai binasa selama-lamanya.
      Kejadian 3: 14

      3:14. Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ularitu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakanseumur hidupmu.

      Jika kita tetap mempertahankan manusia darah daging, tidak ada untungnya. Kalau lidah kita masih berbelak belok, tidak ada untungnya, hanya menambahi berat dan siap dimangsa oleh ular.

    Supaya tidak tersesat, kita harus mengalami pembaharuan:

    • Pembaharuan pertama terjadi saat masuk baptisan air.
      Roma 6: 2, 4, 6
      6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
      6:6. Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.

      ayat 4= dari baptisan air, kita mengalami pembaharuan; dari hidup yang lama, menjadi hidup yang baru.

      Baptisan air yang benar menghasilkan manusia yang baru; dari manusia yang lama menjadi manusia yang baru atau dibaharui menjadi manusia yang baru.

      Syaratbaptisan air adalah mati terhadap dosa (ayat 2).
      Pelaksanaannyaadalah dikuburkan dalam air--diselamkan--dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu TUHAN Yesus Kristus.

      Hasilnya: manusia baru atau hidup baru.

      Kalau masih belum menjadi manusia baru, periksa bagaimana baptisannya! Mungkin karena ikut-ikutan, terpaksa, atau belum mengerti.

      Kalau ikut baptisan tetapi belum mengerti dan belum mati terhadap dosa, maka tidak menghasilkan manusia baru.
      Kalau memang baptisannya sudah benar, kita minta ampun kepada TUHAN, karena kuasa baptisan masih berkuasa sampai sekarang.

      Kalau baptisannya salah (belum diselamkan), maka perlu dibaptis lagi.

    • Kemudian, di dalam penggembalaan--ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok--, kita mengalami pembaharuan oleh firman pengajaran yang benar, Roh Kudus dan kasih Allah, sampai kita menjadi sama dengan Yesus; kita tidak tersesat lagi atau bukan lagi keturunan Abraham seperti debu.

  2. Ibrani 11: 12
    11:12. Itulah sebabnya, maka dari satu orang, malahan orang yang telah mati pucuk, terpancar keturunan besar, seperti bintang di langitdan seperti pasir di tepi laut, yang tidak terhitung banyaknya.

    Yang kedua: keturunan Abraham bagaikan pasir di laut.

    Matius 7: 26
    7:26. Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir

    Keturunan Abraham seperti pasir adalah orang yang sudah percaya Yesus--sudah mendengar firman pengajaran yang benar--, tetapi dalam langkah selanjutnya, ia tidak taat dengar-dengaran--tidak mempraktikkan firman.
    Akibatnya:

    • robohdan hebat kerusakannya.
      Malam ini, setelah dengar firman, langkah selanjutnya adalah praktik firman. Kalau selalu praktik, maka hidup kita akan ringan. Kalau tidak praktik--ditunda terus--, hidup akan makin berat sampai satu waktu putus asa.

      Sebenarnya, firman itu ringan dan mudah, asal kita mau praktik. Contoh: TUHAN memberi perintah kepada Lot: ‘jangan menoleh ke belakang!Apapun bentuknya firman, mari kita praktikkan.

    • Ditolak oleh TUHAN, sekalipun kehidupan itu hebat--sudah ada bangunan.
      Matius 7: 21
      7:21. Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Kuyang di sorga.

      Hanya kehidupan yang taat dengar-dengaran yang bisa masuk kerajaan Sorga. Kalau tidak taat, langsung ditolak oleh TUHAN. Jika kita ditolak pada saat-saat terakhir (‘enyahlah, kamu pembuat kejahatan’), berarti sudah tidak ada kesempatan lagi. Sebab itu, sekaranglah waktunya kita untuk taat dengar-dengaran.

    Jadi, tersesatnya keturunan Abraham yang seperti pasir adalah kalau kehidupan itu tidak taat.

  3. Yang ketiga: keturunan Abaraham bagaikan bintang-bintang(Ibrani 11:12).
    Pengertian bintang:

    • Bintang adalah kehidupan yang dipakai oleh TUHAN untuk menuntun orang kepada kebenaran.

      Daniel 12: 3
      12:3. Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selama-lamanya.


    • Pengertian bintang secara khusus adalah gembala; ‘malaikat sidang jemaat’--di dalam kitab Wahyu I.
      Tetapi, masih bisa disesatkan. Artinya, orang yang sekarang ini dipakai oleh TUHAN, harus ekstra hati-hati, karena masih bisa disesatkan.

      Wahyu 12: 4
      12:4. Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintangdi langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.

      Keturunan Abraham seperti bintang--sudah dipakai oleh TUHAN--masih bisa diseret oleh ekor naga--disesatkan oleh ekor naga dan dicampakkan ke bumi.

      Yesaya 9: 14
      9:14. Tua-tua dan orang yang terpandang, itulah kepala, dan nabi yang mengajarkan dusta, itulah ekor.

      Ekor sama dengan ajaran palsu (ajaran dusta).
      Kualitas bintang ini pilihan--hanya sedikit saja, tetapi sepertiga bintang-bintang disesatkan. Hati-hati! Yang sudah jadi bintang saja bisa disesatkan, apalagi yang belum menjadi bintang. Harus extra hati-hati!

      Kalau sidang jemaat mendengar penyesat, hanya satu orang yang tersesat. Tetapi kalau gembala mengajarkan ajaran palsu, maka seluruh jemaat ikut tersesat. Itulah sebabnya, bintang yang diincar.

      Mungkin malam ini ada yang mengatakan: yang penting saya tidak melakukan dan tidak mengajarkan ajaran yang tidak benar, tetapi kalau kehidupan itu sabar mendengarkan--berfellowship yang salah--, maka ia sama dengan bintang yang diseret.

      2 Korintus 11: 2-4
      11:2. Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
      11:3. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
      11:4. Sebab
      kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari pada yang telah kamu terima.

      Sebab itu, kita harus hati-hati! Kalau mendengar yang tidak benar, harus kita hindari, bukan musuhi orangnya.

      "Kalau di tempat saya, saya katakan dengan berani: 'saya tidak bermusuhan, soal silahturami, tetap, tetapi soal pengajaran, saya tidak mau."

      Kalau sabar saja mendengarkan ajaran yang tidak benar, satu waktu akan kehilangan kesetiaan yang sejati kepada Kristus; memilih ajaran yang tidak benar.

      Wahyu 8: 10-11
      8:10. Lalu malaikat yang ketiga meniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungai dan mata-mata air.
      8:11. Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi
      pahit.

      Sekalipun tidak mendengar dan tidak mengabarkan ajaran sesat--hanya mendengar satu pengajaran yang benar--, tetapi kalau menyimpan kepahitan, bintang juga bisa jatuh.

      Sebab itu, jaga hatikita! Kita yang sudah dipakai, jangan lengah!

Akibatmenjadi penyesat atau tersesat:

  1. leher dikalungi batu kilangan; hidupnya tidak indah, tetapi letih lesu dan berbeban berat, sehingga sering kali kecewa, putus asa.
  2. Dilemparkan ke dalam lautan api yang menyala-nyala.

Jalan keluar
supaya bintang tidak tersesat dan tetap menjadi bintang adalah bintang harus berada di tangan kanan TUHAN; tidak bisa direbut dan disesatkan oleh apapun juga.
Praktiknya:

  1. Filipi 2: 15-16
    2:15. supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia,
    2:16. sambil
    berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus, bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.

    Yang pertama: bintang harus berpegang teguh pada firman kehidupan--satu firman pengajaran yang benar. Kalau tidak berpegang, pasti tersesat, sebab penyesatan ini sangat hebat. Tanda kedatangan TUHAN yang kedua kali adalah penyesatan. Ada 4 kali dituliskan 'penyesatan', kalau tidak hati-hati, kita pasti tersesat.

  2. Wahyu 1: 16
    1:16. Dan di tangan kanan-Nya Ia memegang tujuh bintangdan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.

    tujuh bintang’= tujuh malaikat jemaat dan tujuh sidang jemaat. Untuk tetap berada di dalam tangan kanan TUHAN, maka TUHAN mengawasi ketujuh bintang ini; TUHAN mencari kekurangannya, supaya kekurangan kita diperbaiki; kita merelakan hati dan bertobat.

    Yang kedua: TUHAN memegang tujuh bintang untuk diperiksa kekurangannya.

    Sebab itu, relakan hati untuk diperiksa oleh TUHAN apapun kekurangan kita, supaya kita tidak menjadi bintang yang tersesat dan gugur. Kalau kita mengelak terus atau tidak mau menerima, maka akan menjadi bintang yang tersesat dan gugur.

  3. Tidak jatuh dalam dosa kepahitan.
    3 macam bentuk kepahitan:

    • kepahitan hati.
    • Perkataan pahit.
    • Perbuatan pahit.

    Kalau hatinya sudah pahit, maka perkataan dan perbuatannya juga pahit.
    Yakobus 3: 14

    3:14. Jika kamu menaruh perasaan iri hatidan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!

    Dosa kepahitan hati adalah iri hati--hatinya pahit. Orang iri tidak bisa menghargai berkat dan pemakaian TUHAN. Jika ada kepahitan, ini sudah cukup untuk menjatuhkan manusia.

    Kalau dalam hati sudah pahit, akan muncul menjadi perkataan yang pahit.
    Yakobus 3: 10-11
    3:10. dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.
    3:11. Adakah sumber memancarkan air tawar dan
    air pahitdari mata air yang sama?

    Perkataan pahitadalah perkataan yang memaki atau mengutuk. Sekalipun kelihatannya sudah dipakai TUHAN, tetapi kalau ada perkataan yang pahit, ia jatuh.
    Kita jaga mulai dari hati kita. Jangan sampai ada kepahitan!

    Kalau mulut sudah pahit, perbuatan juga pahit.
    KoLose 3: 19
    3:19. Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasarterhadap dia.

    'berlaku kasar'= bitter (pahit; bahasa inggris).
    Menjadi bintang itu tidak hanya hebat di mimbar, tetapi dalam rumah tangga juga diperiksa. Kalau terjadi kepahitan dalam rumah tangga, maka bintang yang besar akan jatuh.
    Ini diwakili oleh suami-suami, yaitu nikah bisa menjadi pahit kalau suami berlaku kasar pada isteri. Jika Isteri tidak tunduk kepada suami, nikah juga pahit.

Malam hari ini, jangan sampai jadi bintang yang gugur, tetapi biarlah kita semuanya menjadi bintang yang berada di tangan kanan TUHAN. Kita tidak tersesat dan kita bersama TUHAN untuk selama-lamanya.

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 11 Juni 2020 (Kamis Sore)
    ... Lalu naiklah mereka ke langit diselubungi awan disaksikan oleh musuh-musuh mereka. 'mereka menjadi sangat takut' ini awasan bagi kita. Kalau sekarang tertawa saat berbuat dosa malah menyalahkan yang benar nanti akan ketakutan saat Tuhan datang karena akan menangis di neraka. Hati-hati jangan tertawa dalam dosa. Ayat - sama dengan Wahyu Wahyu . ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 20 Maret 2021 (Sabtu Sore)
    ... nyaring . lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Proses kembali kepada Tuhan berseru bersyukur sampai tersungkur menyembah Tuhan sehingga disembuhkan--diampuni dosanya-- dibenarkan lewat kurban Kristus di kayu salib sehingga bisa kembali kepada Tuhan diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja Maret . Lukas - ...
  • Ibadah Raya Malang, 05 April 2009 (Minggu Pagi)
    ... firman penggembalaan kita akan mengalami kuasa penebusan sedikit demi sedikit sehingga kita mengalami sukacita. Sampai saat bunyi sangkakala yang terakhir kita akan mengalami kelepasan terakhir dari dunia untuk bertemu dengan Yesus di awan-awan yang permai. Contoh penebusan dalam Alkitab Dalam kitab Rut ini menunjuk pada penebusan bangsa Kafir ibadah PA April ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2024 (Minggu Siang)
    ... kabar mempelai. Semakin taat kita semakin bahagia. Lewat kedatangan Yesus kedua kali yaitu perjamuan kawin Anak Domba. Perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Sorga dengan sidang jemaat yang sempurna--mempelai wanita--di awan-awan yang permai. Ini adalah nikah ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 April 2023 (Minggu Pagi)
    ... kepada murid-murid-Nya lalu murid-murid-Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki tidak termasuk perempuan dan anak-anak. roti ikan untuk orang. Roti firman Allah. luka Yesus di kayu salib. Ikan ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 08 Desember 2024 (Minggu Siang)
    ... Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini Di sini hanya bisa menuruti--sudah tidak bisa membaca dan mendengarkan firman. Artinya Waktunya segera tiba di mana tidak ada lagi kesempatan untuk membaca dan mendengarkan firman pengajaran yang benar. Sekarang adalah kesempatan untuk membaca dan mendengarkan firman Tuhan. Kita sibuk dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Agustus 2018 (Minggu Pagi)
    ... kenal. Sikap kita adalah mengikuti tuntunan tangan Gembala Agung lewat suara Gembala firman pengajaran benar yang diulang-ulang dan kita harus lari dari suara asing suara-suara yang tidak senada dengan suara Gembala bisa dalam bentuk ajaran palsu gosip-gosip suara daging . Sebab suara asing menyesatkan membelokkan arah pengikutan kita sehingga tidak ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 17 Juni 2015 (Rabu Malam)
    ... dipercayakan oleh TUHAN. Minyak persediaan gadis yang pandai membawa minyak persediaan dan gadis bodoh tidak membawa persediaan. Minyak persediaan sama dengan minyak yang berlimpah meluap-luap dalam Roh Kudus. Minyak persediaan artinya bagi kita sekarang yaitu aktifitas Roh Kudus Yesaya - Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai dan taruk yang akan tumbuh ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 26 September 2018 (Rabu Sore)
    ... yang benar berasal dari mendengar firman Kristus firman Allah yang diurapi Roh Kudus. Kalau kita mendengar firman dalam urapan Roh Kudus maka Kita bisa mengerti firman Allah--firman Allah ditulis di dahi. Roh Kudus yang menolong kita karena Ia adalah Guru. Kita bisa percaya akan firman sehingga menjadi iman di dalam hati--firman ...
  • Ibadah Doa Malang, 11 November 2014 (Selasa Sore)
    ... Tuhan mencela sidang jemaat Efesus karena kehilangan kasih mula-mula. Akibatnya Jatuh ke lubang yang dalam seperti domba yang jatuh ke lubang sama dengan orang yang mati tangan kanannya. Kaki dian diambil dari tempatnya sama dengan hidup dalam kegelapan. Ada macam kegelapan yang akan menimpa gereja Tuhan jika tidak memiliki kaki dian ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.