Bersamaan dengan doa puasa sesi IIISalam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada
tujuh kali percikan darah di atas tutup pendamaian--menunjuk pada sengsara daging yang dialami oleh Yesus sampai mati di kayu salib untuk:
- Memperdamaikan segala dosa manusia.
- Menyempurnakan kita semua.
Wahyu 10: 1-310:1. Dan aku melihat seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga, berselubungkan awan(1), dan pelangi ada di atas kepalanya(2)dan mukanya sama seperti matahari(3), dan kakinya bagaikan tiang api(4).
10:2. Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka(5). Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi(6),
10:3. dan ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum(7). Dan sesudah ia berseru, ketujuh guruh itu memperdengarkan suaranya.'
seorang malaikat lain yang kuat turun dari sorga'= pribadi Yesus, bintang timur yang gilang-gemilang (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 08 September 2019).
Ayat 1-3=
tujuh percikan darah yang dialami oleh Yesus menghasilkan tujuh sinar kemuliaan: (diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019):
- Berselubungkan awan. Artinya: pribadi yang diurapi oleh Roh Kudus sepenuhnya. (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 September 2019sampai Ibadah Doa Surabaya, 13 September 2019).
- Pelangi ada di atas kepalanya. Ini menunjuk pada Roh kemuliaan. (diterangkan pada Ibadah Raya Surabaya, 15 September 2019).
- Mukanya sama seperti matahari (diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 22 September 2019).
- Kakinya bagaikan tiang api.
- Dalam tangannya ia memegang sebuah gulungan kitab kecil yang terbuka.
- Ia menginjakkan kaki kanannya di atas laut dan kaki kirinya di atas bumi.
- Ia berseru dengan suara nyaring sama seperti singa yang mengaum.
AD. 3: MUKANYA SAMA SEPERTI MATAHARI
Kita sudah mempelajari wajah dilihat dari sisi pancaindera (diterangkan pada
Ibadah Raya Surabaya, 22 September 2019). Kalau pancaindera tidak dipercik darah--tidak ada sinar matahari--, pancaindera akan menjadi sama seperti pancainderanya Hawa yang dirusak oleh setan sampai telanjang, malu, takut, dan diusir dari taman Eden, hancur binasa.
Malam ini kita mempelajari wajah dikaitkan dengan
sinar matahari--wajah Yesus menyinarkan matahari kepada kita semua.
Bagaimana caranya?Yesaya 52: 13-1452:13.Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14.Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia--begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi--
Yesus adalah hamba yang berhasil dan dipermuliakan--memiliki wajah mulia seperti matahari--tetapi rela menjadi buruk di kayu salib untuk:
- Menanggung segala dosa yang membuat wajah kita buruk seperti anjing dan babi, bahkan setan.
- Menyinari kita dengan sinar kemuliaan, sehingga kita menjadi sempurna, sama mulia dengan Dia.
Ada tiga kali matahari terbit untuk kita semua:
- Kejadian 19: 17-24
19:17.Sesudah kedua orang itu menuntun mereka sampai ke luar, berkatalah seorang: "Larilah, selamatkanlah nyawamu; janganlah menoleh ke belakang, dan janganlah berhenti di manapun juga di Lembah Yordan, larilah ke pegunungan, supaya engkau jangan mati lenyap."
19:18.Kata Lot kepada mereka: "Janganlah kiranya demikian, tuanku.
19:19.Sungguhlah hambamu ini telah dikaruniai belas kasihan di hadapanmu, dan tuanku telah berbuat kemurahan besar kepadaku dengan memelihara hidupku, tetapi jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu, sehingga matilah aku.
19:20.Sungguhlah kota yang di sana itu cukup dekatkiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil; izinkanlah kiranya aku lari ke sana. Bukankah kota itu kecil? Jika demikian, nyawaku akan terpelihara."
19:21.Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
19:22.Cepatlah, larilah ke sana, sebab aku tidak dapat berbuat apa-apa, sebelum engkau sampai ke sana." Itulah sebabnya nama kota itu disebut Zoar.
19:23.Matahari telah terbitmenyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24. Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;
Yang pertama: matahari terbit di Zoar. Ini menunjuk pada KASIH MULA-MULA.
Kita sudah selamat--dulu Lot keluar dari Sodom dan Gomora--; tidak dihukum tetapi harus lari ke pegunungan, itulah Yerusalem baru--kesempurnaan; mempelai wanita sorga.
Wahyu 21: 9-10
21:9.Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: "Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba."
21:10.Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggidan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah.
'jika aku harus lari ke pegunungan, pastilah aku akan tersusul oleh bencana itu'= Lot mengaku bahwa ia tidak mampu menuju kesempurnaan; sekarang kita mengaku tidak mampu menuju kesempurnaan. Tetapi kita bisa menuju Zoar.
'kota yang di sana itu cukup dekatkiranya untuk lari ke sana; kota itu kecil'= Zoar adalah kota yang kecil dan dekat, di mana ada matahari terbit, tidak ada penghukuman api dan belerang.
Dalam Tabernakel, alat yang paling dekat adalah mezbah korban bakaran; kalau pegunungan yang harus kita capai menunjuk pada tabut perjanjian (alat yang paling dalam).
Lot mengaku ia tidak kuat kalau harus lari ke tabut perjanjian--pegunungan--, karena itu ia lari ke kota yang paling dekat, yaitu Zoar--mezbah korban bakaran--, sekarang artinya salib Kristusyang banyak dikecilkan, dianggap batu sandungan dan kebodohan.
1 Korintus 1: 23
1:23.tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungandan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
Sebenarnya, salib Kristus adalah tempat untuk mengaku segala kelemahan dan kekurangan kitasehingga kita tidak dihukum dengan api dan belerang, malah kita merasakan matahari terbit di Zoar; sama dengan kita merasakan kasih mula-mula dari kurban Kristus untuk mengampuni segala dosa dan puncak dosa kita. Kita tidak dihukum dan dibinasakan. Inilah kebesaran dari salib.
Kalau tidak ada matahari, hujan api belerang yang ada--penghukuman.
Salib yang sekarang dikecilkan--bahkan oleh orang kristen--ternyata mampu menahan penghukuman api dan belerang yang akan menghancurkan dunia.
Buktikita menerima kasih mula-mula: BANYAK BERDIAM DIRI, bukan menyalahkan orang.
Berdiam diri= mengoreksi diri lewat ketajaman pedang firman. Jika disadarkan akan dosa-dosa, kita bisa menyesal dan mengakuinya kepada Tuhan dan sesama. Darah Yesus akan mengampuni dan menutupi segala dosa kita, setelah itu jangan berbuat dosa lagi.
Tidak berbuat dosa sama dengan HIDUP DALAM KEBENARAN.
Ini yang penting.
Hari-hari ini jangan menyalahkan orang berdosa, tetapi menyingkir--banyak berdiam diri. Yesus juga menyingkir saat menghadapi ahli Taurat.
Ini sama dengan menyingkir dari antikris.
Semua harus benar--berpegang teguh pada pengajaran yang benar; tidak disesatkan--, dan MENJADI SENJATA KEBENARAN--hamba/pelayan Tuhan yang beribadah melayani Tuhan dengan setia-benar dan setia berkobar-kobar sampai garis akhir (sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali).
Jangan ikut ajaran lain--ajaran yang menentang ajaran yang benar--, tetapi berpegang teguh pada pengajaran yang benar.
Kalau mendengar ajaran lain, tanpa sadar memusuhi yang benar. buktinya ia tidak mau kalau ada yang benar. berarti di mana dia? Benar dengan benar pasti bertemu sesama dan Yesus, benar dengan tidak benar tidak mungkin bertemu, tidak benar dengan tidak benar pasti bertemu tetapi tidak bertemu Yesus.
Ranting yang melekat di pokok (persekutuan antara yang benar dengan yang benar) masih ada jaraknya, tetapi ranting yang sudah jatuh ke bawah; terlepas dari pokok (persekutuan antara yang tidak benar dan tidak benar), kelihatan lebih akrab tetapi hanya untuk dibakar. Hati-hati! Tuhan tolong kita semua.
Jangan terpengaruh orang tua, kakak, mertua, menantu, adik! Pegang pengajaran yang benar. Kalau tidak mau berpegang pada pengajaran yang benar, tinggalkan. Kita tinggal mendoakan, semoga masih ada kesempatan, kalau tidak, habis. Ini sama seperti Lot yang mengajak menantunya, tetapi mereka tidak mau, dan Lot meninggalkan mereka terkena api dan belerang. Bukan Lot yang salah.
Sudah hidup benar dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar, sudah setia-benar dan setia berkobar-kobar, tetapi masih dipisahkan lagi: isteri Lot menoleh ke belakang, tidak mencapai garis akhir, sehingga ia terpisah dengan Lot--tadi sudah terpisah dengan menantu, sekarang terpisah dengan orang yang paling dekat yaitu suami.
Ini merupakan nubuat, suami isteri juga bisa terpisah: satu terangkat, satu tertinggal. Jangan heran!
Isteri Lot menoleh ke belakang karena masih ada ikatan keduniawian: dosa kenajisan, kejahatan--cinta akan uang yang membuat kikir dan serakah--, kepahitan, dan kemalasan. Satu waktu ini yang akan memisahkan kita. Tuhan bekerja lebih detail lagi.
Kalau lolos dari Sodom dan Gomora, kita bisa lari ke pegunungan; kita akan dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Mari, lari ke pegunungan! Kedatangan Tuhan sudah semakin cepat.
Hasilnya:
- Selamat; tidak dihukum dan dibinasakan.
- Terpeliharasecara berkelimpahan, sampai mengucap syukur dan menjadi berkat bagi orang lain.
Kalau ada Kurban Kristus/tanda salib tidak mungkin minus.
Jangan takut! Jiwa saja terpelihara, apalagi hanya tubuh. Kalau hidup benar--berpegang teguh pada pengajaran yang benar--dan menjadi senjata kebenaran--setia-benar dan setia berkobar sampai garis akhir--Tuhan yang akan memelihara kita.
Mari, akui dosa, koreksi diri, jangan banyak mengoreksi orang tetapi berdiam diri.
- Kejadian 19: 21
19:21.Sahut malaikat itu kepadanya: "Baiklah, dalam hal inipun permintaanmu akan kuterima dengan baik; yakni kota yang telah kau sebut itu tidak akan kutunggangbalikkan.
Hasil ketiga: 'tidak akan kutunggangbalikkan'= diam dan tenang; damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Inilah kasih mula-mula--matahari terbit di Zoar.
- Kejadian 32: 24, 28-32
32:24.Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing.
32:28.Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel, sebab engkau telah bergumulmelawan Allah dan manusia, dan engkau menang."
32:29.Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ.
32:30.Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong!"
32:31.Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan Yakub pincang karena pangkal pahanya.
Yang kedua: matahari terbit di Pniel. Ini menunjuk pada KASIH YANG BERTAMBAH-TAMBAH.
Tadi, kasih mula-mula/salib adalah dasar. Manusia daging tidak ada kasih, tetapi hanya emosi, ambisi, keinginan. Dari mana kita mendapat kasih? Salib--kasih mula-mula.
Setelah itu jangan berhenti, tetapi lanjutkan sampai matahari terbit di Pniel--kasih bertambah-tambah. Kalau berhenti, kasih akan menjadi dingin.
Karena itu nikah diawali dari kasih mula-mula. Dalam nikah jangan sampai kasih menjadi dingin, tetapi kasih harus bertambah-tambah, bukan tambah tawar atau tambah benci. Kalau kasih menjadi dingin, habislah nikah itu.
Bagi anak-anak juga, saat orang tua masih bisa memberi banyak uang, kasihnya berkobar, tetapi saat orang tua sudah pensiun, kasihnya juga berkurang. Jangan! Kasih harus tetap bertambah-tambah.
Di sini, kasih bertambah-tambah dikaitkan dengan pergumulan Yakub. Yakub bergumul sampai matahari terbit. Bagi kita sekarang kita BERGUMUL SAMPAI MENGALAMI KASIH ALLAH YANG BERTAMBAH-TAMBAHbahkan sampai kedatangan Yesus kedua kali--fajar menyingsing.
Jangan sampai kasih mula-mula padam!
Mari bergumul untuk mendapatkan kasih yang bertambah-tambah!
Kalau kita mengalami kasih yang bertambah-tambah, kita akan terdorong untuk bergumul bersama Tuhan lewat MENYEMBAH DIA--gemar memandang wajah-Nya.
Dalam Tabernakel, terkena pada mezbah dupa emas.
kita banyak memandang wajah Tuhan, sehingga:
- Kita tidak akan putus asa, kecewa, dan meninggalkan Tuhan saat menghadapi pergumulan apapun.
Ada apa-apa, lari untuk menyembah Tuhan. Jangan lari dari Tuhan!
- Kita mengalami kemenangan dalam setiap pergumulan, sampai kemenangan terakhir yaitu kita duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga--seperti jemaat Laodikia.
Mari, datang di mezbah korban bakaran! Banyak berdiam diri; terima firman dan koreksi diri. Kalau banyak menghakimi orang, hidup kita akan tunggang balik. Berbuat dosa tetapi tidak mau mengaku dosa saja sudah tunggang balik, apalagi kalau menyalahkan orang lain, bukan hanya tunggang balik tetapi juga menghadapi api dan belerang. Lebih baik datang ke mezbah korban bakaran.
Kemudian lari ke mezbah dupa emas, kita bergumul, ada apa-apa lihat wajah Yesus. Tanpa sadar kasih kita akan bertambah-tambah, sampai mencapai kemenangan terakhir yaitu duduk bersanding dengan Dia di takhta sorga.
Waktu itu Yakub sedang berjalan ke Kanaan karena diperintah Tuhan. Bukan enak-enak, tetapi bertemu dengan Esau.
Kita juga, ini merupakan pergumulan hidup untuk dipakai Tuhan dalam kegerakan ke Kanaan--pembangunan tubuh kristus--, dan kembali pada kesempurnaan.
kita harus menghadapi Esau--gambaran dari antikris.
Hati-hati, kalau ada kebencian, itu sudah benih dari antikris--seperti Esau terhadap Yakub Yakub tidak bersalah, karena Esau sendiri yang menjual hak kesulungannya demi sepiring kacang merah. Tetapi setelah itu ia membenci Yakub, orang benar, itulah antikris.
Sekarang banyak membunuh lewat memfitnah dan sebagainya. Jangan ada di gereja Tuhan!
Hubungan suami isteri, anak orang tua, sesama di penggembalaan jangan ada kebencian.
Tutupi dengan kasih! Kita harus waspada.
Kalau kita memandang wajah Yesus, hasilnya:
- Yakub menang atas ketakutan; ketakutan diubahkanmenjadi keberanian percaya kepada Tuhan--menyerah kepada Dia--, dan ditambah dengan kebahagiaan--wajah mulai berseri.
Malam ini kalau kasih bertambah-tambah, ketakutan, kekuatiran, dan kekuatiran akan hilang.
- Nikah dan buah nikah tertolong; menjadi satu kesatuan dan bahagia.
Tadinya sudah dipecah-pecah oleh Yakub karena menghadapi Esau--antikris--, tetapi setelah menang dalam pergumulan, Tuhan yang berperang sehingga nikah dan buah nikah bisa menjadi satu kembali; selamat dan bahagia.
Malam ini, bergumul! Kadang-kadang takut untuk mengaku dosa. Jangan! Harus ada keberanian percaya!
- Kemustahilan menjadi tidak mustahil--Yakub menghadapi Esau merupakan pergumulan hidup dan mati.
- 'Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi Israel'= nama baru; nama mempelai: dari Yakub (pendusta) menjadi Israel (pemenang), sehingga kita bisa masuk Yerusalem baru.
Banyak pergumulan, tetapi semua itu sia-sia kalau tidak mendapat nama baru.
Semua pergumulan kita harus memuncak sampai mendapatkan nama baru.
Kalau kita mendapatkan nama baru berarti semua pergumulan yang lain sudah selesai.
Bergumul untuk mendapatkan nama baru sama dengan bergumul untuk tergembala dengan benar dan baik, yaitu tergembala pada pengajaran yang benar--Pokok anggur yang benar. Nama Tuhan dengan firman Tuhan adalah satu (Mazmur 138).
Yohanes 10: 3=> pasal penggembalaan
10:3.Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanyadan menuntunnya ke luar.
Jangan dengar suara asing, itu yang merusak nama baru, bahkan merusak nama baik.
Suara asing= ajaran lain, gosip, atau suara daging: kepahitan, iri, benci.
"Seorang datang kepada saya: 'Om, doakan supaya saya terlepas dari kepahitan.': 'Bergantung kamu. Tuhan sudah melepaskan dalam setiap pemberitaan firman, selanjutnya bergantung kita, apakah kepahitan mau dihapus atau tidak. Minta kepada Tuhan, minta ampun, dihapus, selesai. Kalau kita sendiri tetap bertahan: Aku marah, tidak akan bisa. Itu berarti tidak mendengar suara Tuhan tetapi suara dagingnya sendiri.' Semua dosa bisa diselesaikan, sampai kita mendapatkan nama baru."
Sebelum mendengar suara asing, Yudas menjadi bendahara--begitu baik dan indah dibanding yang lain. Tetapi setelah ia bersekutu dengan suara asing, ia menjual Yesus. Ia kehilangan keindahan dan nama baik, bahkan ia sendiri hancur dan perutnya pecah.
Jangan main-main dengan suara asing!
Kalau gembala berdoa, ia mati sendiri, tetapi kalau mengajarkan ajaran asing, mati semua. Hati-hati!
Begitu juga dengan kita, kalau kita berdosa, kita mati sendiri, tetapi kalau mendengar suara asing--apalagi memfitnah ke sana ke mari--, berapa banyak orang mati gara-gara kita? Hati-hati! Tuhan tolong kita semua.
'memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya'= harus tahu nama yang lama untuk diberi nama baru. Itu sebabnya nama baru ada kaitan dengan penggembalaan.
Setiap kita mendengar suara Gembala nama kita sedang dipanggil oleh Tuhan untuk dibaharui.
'masing-masing'= firman penggembalaan memanggil kita sesuai dengan nama kita masing-masing.
ini pelajaran bagi kita, pergumulan kita tidak bisa bergantung pada yang lain, tetapi kita bergumul secara pribadi.
Anak-anak hamba Tuhan jangan sampai kurang bergumul karena bergantung pada orang tua!
Kapan nama kita dipanggil?Saat firman penggembalaan menunjuk segala keadaan kita: kegagalan, ekonomi, studi dan lain-lain, terutama dosa-dosa kita. Jika kita mengakui segala dosa dan keadaan kita sehingga kita diampuni dan tidak berbuat lagi, saat itu nama kita ditulis dalam kitab kehidupan--kita mendapatkan nama baru.
Jangan berhenti tergembala dengan benar dan baik sampai nama baru selesai ditulis.
Kita harus tergembala dengan benar dan baik sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali--, dan nama baru kita sudah lengkap tertulis dalam kitab kehidupan. Kita bisa masuk Yerusalem baru, kandang penggembalaan terakhir.
Jangan dengar ajaran lain! Kalau mendengar ajaran lain nama baik saja hancur, apalagi nama baru, tidak akan ada.
Biarlah kita mohon Tuhan dalam setiap ibadah supaya kita selalu mendapatkan panggilan Tuhan; selalu terkena firman, sampai nama baru kita selesai ditulis di dalam kitab kehidupan.
Kalau ada nama baru, semua pergumulan kita selesai.
Suara asing hanya mengacaukan sehingga masalah tidak pernah selesai. Dengar suara Gembala--firman pengajaran yang benar--!
Tadi, matahari terbit di Zoar--kasih mula-mula--sehingga kita bisa hidup benar--berpegang teguh pada pengajaran yang benar--dan menjadi senjata kebenaran. Kita banyak berdiam diri; mengoreksi diri. Kita akan terpelihara dan merasakan ketenangan; damai sejahtera, semua enak dan ringan.
Kemudian matahari terbit di Pniel--kasih yang bertambah-tambah. Kita banyak menyembah Tuhan sampai kasih bertambah-tambah.
- Matius 5: 43-45, 48
5:43.Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44.Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmudan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45.Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:48.Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Yang ketiga: matahari terbit di hati kita masing-masing. Ini menunjuk pada KASIH SEMPURNA.
Kasih sempurna= tanpa pamrih, tidak menuntut apa-apa, tidak ada maksud tertentu, tidak memandang muka, tetapi hanya rela berkorban.
Bagaimanamendapatkan kasih sempurna? Lewat PERCIKAN DARAH; sengsara daging bersama Yesus; sengsara daging tanpa dosa; sengsara daging karena Yesus. Saat itu Roh kemuliaan dicurahkan, dan Roh Kudus mencurahkan kasih sempurna kepada kita, supaya kita bisa BERTAHAN UNTUK MENGHADAPI KEDATANGAN YESUS KEDUA KALI.
Tadi kasih mula-mula untuk menghadapi dosa.
Kasih bertambah-tambah untuk menghadapi pergumulan sampai mendapat nama baru.
Sekarang kasih sempurna untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai.
Bentuk sengsara daging karena Yesus: beribadah, berpuasa, difitnah dan sebagainya.
"Saya baru dengar kesaksian dari seseorang yang punya teman di Malang lalu diajak ke gereja. Saya kira dia tidak datang lagi karena firmannya terlalu panjang. Akhirnya ada sesuatu yang perlu ditolong sehingga saya harus datang ke rumahnya. Saya layani, dia kaget karena dia tidak ke gereja tetapi tetap dilayani. Ketika ditanya kenapa tidak datang, ternyata bukan karena firmannya panjang, dia bisa menerima, tetapi karena dia mendengar pengumuman ibadah hari minggu, selasa, kamis, sabtu: Celaka, kalau anakku masuk di sini kapan belajarnya? Tetapi Tuhan berikan cara, tidak ada yang melayani dia dan saya yang datang ke sana. Sekarang dia semangat sampai hari ini, anak-anaknya yang masih kecil sudah menjadi imam-imam. Inilah sengsara daging untuk Yesus dalam bentuk ibadah pelayanan."
Di balik percikan darah ada shekinah gloryyang memancarkan sinar matahari kemuliaan dan kasih sempurna dari Tuhan. Tenang saja!
Mungkin kita mengalami percikan darah dalam bentuk dicaci maki, yang penting kita koreksi diri.
"Ini pelajaran dari Pdt Pong kepada saya: 'Kalau mendengar sesuatu, periksa diri, kalau benar, minta ampun, kalau tidak benar, diam saja, itulah percikan darah.
Dan pelajaran terakhir--beberapa hari sebelum beliau meninggal dunia--, beliau menelepon saya dan isteri: 'Pak Wi, dengar, papa terkena percikan darah. Papa sudah koreksi diri, ternyata tidak ada salah, ini percikan darah.'"
Praktik kasih sempurna:
- Mengasihi Tuhan lebih dari semua; mengutamakan ibadah pelayanan lebih dari semua; taat dengar-dengaran dan setia kepada Tuhan sampai garis akhir.
- Mengasihi sesama seperti diri sendiri bahkan mengasihi orang yang memusuhi kita; sama dengan memperhatikan dan mempedulikan sesama, bahkan bergumul untuk sesama.
Buktinya:
- Apa yang kita ingin sesama perbuat, kita perbuat lebih dulu.
Matius 7: 12
7:12."Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikianjuga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
Kita berbuat, berpikir, dan berkata terhadap sesama seperti yang kita kehendaki sesama berbuat, berpikir, dan berkata kepada kita. Jangan merugikan orang lain!
- Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi kebaikan.
- Jangan berhutang apa-apa kepada sesama, terutama hutang dosa. Selesaikan! Jangan menambah dosa hari-hari ini. Tuhan akan tolong kita semua.
Kalau hutang uang dan belum bisa bayar, selesaikan dengan baik, jangan marah saat ditagih.
Jangan main-main! Kalau ada yang tidak beres dalam diri kita terhadap sesama, kita akan menghadapi sesuatu yang tidak beres dalam hidup kita: ekonomi dan sebagainya.
Tetapi kalau kita berani membereskan terhadap sesama, semuanya akan beres, karena di kayu salib Yesus sudah berteriak: Sudah selesai!--Tuhan sedang memperhatikan, mempedulikan, dan bergumul untuk kita. Berarti semua masalah beres, sampai kita sempurna saat Tuhan datang kembali. Kita layak menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
Perjamuan suci adalah perhatian Tuhan.
Kalau kita memperhatikan Tuhan dan sesama, tidak mungkin Dia mengabaikan kita, Dia akan bergumul untuk kita semua.
Apa yang berkecamuk di hati, seperti pengalaman Yakub: menghadapi kemustahilan, pergumulan hidup dan mati, tidak bisa ditolong lagi, kalau kita mau mengutamakan Tuhan dan memperhatikan sesama, Dia tidak akan mengabaikan kita tetapi Dia bergumul untuk kita.
Kaum muda, serahkan masa depan dan lain-lain!
Yang sudah berhasil jangan sombong, tetapi tetap bergumul bersama Tuhan; tetap memperhatikan Tuhan dan sesama. Yang masih dalam pergumulan, jangan putus asa, Tuhan tidak akan membiarkan kita.
Apa yang kita takutkan dan kuatirkan hari-hari ini? Serahkan kepada Tuhan sampai hati kita damai!
Jangan berpikir bahwa Tuhan membiarkan kita. Tidak! Sampai terakhir Dia berseru:
Sudah selesai!, baru Dia mati. Dia bertanggung jawab. Yakinlah!
Berusaha untuk hidup benar--berpegang teguh pada pengajaran yang benar--dan menjadi senjata kebenaran!
Berusaha untuk tergembala yang benar dan baik hari-hari ini! Segala pergumulan ditolong Tuhan, sampai nama tertulis dalam kitab kehidupan.
Berusaha untuk mengasihi Tuhan lebih dari sesama dan mengasihi sesama bahkan orang yang memusuhi kita. Tuhan akan berteriak:
Sudah selesai! Jangan ragu-ragu! Dia sanggup melakukan semua sampai menyempurnakan kita.
Tuhan memberkati.