Pembicara: Pdt. Mikha Sanda TodingMatius 5:
pasal 5-7 merupakan 10 hukum perjanjian baru:
- ay. 21-26: hukum damai.
- ay. 27-32: hukum kesucian.
- ay. 33-37: hukum kebenaran.
- ay. 38-48: hukum kemurahan.
Sekarang kita masih berada pada
hukum kemurahan(
Matius 5: 38-48).
ay. 42= kasih karunia Tuhan kalau kita bisa memberi kepada Tuhan dan sesama. Menolak memberi, berarti kita menolak kasih karunia Tuhan, sebab kita memberi bukan karena kita berkelebihan, tapi justru kita memberi dalam keadaan berkekurangan. Dan itu suatu kemurahan Tuhan.
Markus 12: 44, 41-42
Kalau memberi dalam kelebihan, itu tidak diperhitungkan sebagai kasih karunia/kemurahan Tuhan.
Memberi ini juga berarti kita memasukan kehidupan kita di dalam tubuh Kristus(ay. 41-42).
Peti persembahan itu dekat dengan peti perjanjian. Jadi, kalau kita memberi, maka kita memasukan diri dalam tubuh Kristus.
Maleakhi 3: 10
Memberi ini juga berarti membuka pintu Surga. Tidak memberi, sama artinya dengan menutup pintu Surga.
3 macam pemberian(Keluaran 12: 35-36):
- perak.
- emas.
- kain-kain.
Pengertian pemberian ini adalah:
- pemberian secara jasmani, tetapi bernilai rohani, yaitu pemberian kepada Tuhan dalam bentuk perpuluhan dan persembahan khusus, kepada gembala kita, sehingga ada makanan untuk kehidupan kita.
Lukas 12: 43-44
- pemberian kepada sesama dalam bentuk sedekah sesuai dengan gerakan dari Tuhan(Kisah Rasul 10: 4). Dan ini pemberian yang punya nilai rohani, dimana Tuhan mengingat kita.
Mazmur 103: 14
= Tuhan mengingat kita sebagai tanah liat yang perlu di lindungi dan dijaga supaya tidak hancur, dimana kita dipelihara secara luar biasa ditengah-tengah dunia yang semakin hancur.
Pemberian rohani bernilai rohani:
- PERAK(Keluaran 26: 19)= berdiri diatas perak= berdiri diatas korban Tuhan/penebusan.
1 Petrus 1: 18-19
Hidup kita ini ditebus oleh darah Anak Domba Allah, sehingga hidup kita menjadi mahal di hadapan Tuhan. Jadi, hidup yang suka berbuat dosa, itu adalah hidup yang hina di hadapan Tuhan. Kalau kita sudah ditebus, kita akan jadi kehidupan rohani yang dipersembahkan kepada Tuhan yang ada nilai rohaninya, sampai satu waktu, kita tidak lagi bercacat cela.
Wahyu 14: 5
Amsal 10: 20
Lidah yang benar/tidak berdusta, itu juga seperti perak. Kalau sudah mengalami penebusan sampai tidak berdusta, kita akan tegak berdiri seperti papan-papan jenang diatas alas perak. Kalau masih berdusta, hidup itu akan rapuh, sampai satu waktu akan roboh.
Sebab itu, kita harus hati-hati, jangan sampai kita roboh karena dusta.
- EMAS:
- 1 Petrus 1: 6-7= iman yang teruji.
Yakobus 1: 3-4
= emas ini adalah iman yang teruji yang menghasilkan ketekunan, itulah ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok(Kisah Rasul 2: 42).
Ibrani 10: 36, 39
Selain ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok, juga harus ada ketekunan dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kalisebagai Mempelai Pria Surga.
- 1 Petrus 3: 1-5= tabiat Ilahi.
Tabiat Ilahi ini adalah: lemah lembut, tenteram dan tunduk/taat dengar-dengaran.
Proses mendapatkan ini lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
Lemah lembut= ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab.
Tenteram= ketekunan dalam ibadah raya.
Tunduk= ketekunan dalam ibadah doa.
Inilah emas secara rohani yang diberikan Tuhan kepada kehidupan kita.
Kalau hidup kita sudah tekun dalam 3 macam ibadah, tapi tidak ada tabiat Ilahi, tetap kayu, tidak disalut dengan emas, maka itu sama dengan emas yang berkarat.
Yakobus 5: 2-3a
Kalau sudah disalut dengan emas, kita bisa berada di Yerusalem Baru, bersama dengan Tuhan.
Kalau emas dan perak rohani ini ada, maka kita akan menjadi rumah Tuhan atau tahta Tuhan.
1 Korintus 3: 16
Wahyu 22: 1-2
Dengan jadi tahta Allah, kita bisa mengalami aliran-aliran air kehidupan. Ini sama dengan kehidupan yang memiliki kebahagiaan dan kedamaian. Bahkan dari aliran air kehidupan ini, kita alirkan pada orang lain, sehingga dimana air kehidupan ini mengalir, akan menghasilkan kehidupan, bahkan sampai pada lautan mati sekalipun (Yehezkiel 47: 7-8).
Dengan jadi tahta Allah, maka kita tidak akan jadi tahta setan.
Ibrani 4: 16
= kalau jadi tahta Tuhan, maka Tuhan akan menolong segala masalah kita.
Mazmur 11: 4-5
= kalau jadi tahta Tuhan, maka Tuhan akan memperhatikan kehidupan kita. Salah satu bentuk perhatian Tuhan dalam hidup kita adalah lewat percikan darah, supaya kita mengalami keubahan hidup, supaya kita menjadi kehidupan yang tahan uji seperti Ayub.
1 Petrus 4: 12-14
Ayub 23: 10-11
Tahan uji ini untuk menghadapi ekor ular naga (Wahyu 12: 3-4).
Ekor ular naga ini merupakan pengajaran sesat (Yesaya 9: 13-14).
Wahyu 12: 15
= kita diberi kekuatan untuk menghadapi semburan air dari mulut naga(perkataan-perkataan fitnah, ajaran-ajaran palsu, dsb).
Kalau ada tahan uji, maka mata kita akan terus memandang kepada Tuhan, hanya berharap dan berserah pada Tuhah, sehingga nyata pertolongan dan kemurahan Tuhan di dalam kehidupan kita.
Mazmur 26: 2-3
Malam ini kesempatan bagi Tuhan untuk memeriksa kehidupan kita.
Tuhan memberkati.