Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari TUHAN senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Kita berada dalam kitab Wahyu 4-5--
tentang kerajaan sorga.
Ada dua orang yang sudah melihat kerajaan sorga dengan jelas--sepenuhnya:
- Nabi Musa.
Keluaran 25-40 = tentang Tabernakel.
Setelah berpuasa 40 hari 40 malam di atas gunung Sinai, Musa melihat kerajaan sorga dan Musa diperintah oleh TUHAN untuk membuat kerajaan sorga di bumi, sesuai dengan yang dilihatnya di atas gunung Sinai. Ini yang disebut Kemah Suci atau Tabernakel.
- Rasul Yohanes.
Dalam pembuangan di pulau Patmos, rasul Yohanes melihat kerajaan sorga sama seperti yang dilihat oleh Musa.
Malam ini kita akan belajar
PERSAMAANantara kerajaan sorga yang dilihat oleh rasul Yohanes di pulau Patmos (Wahyu 4) dan Tabernakel yang dilihat oleh Musa di atas Gunung Sinai (Keluaran 25-40)
- Wahyu 4: 1
4:1. Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorgadan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Persamaan yang pertama: yang dilihat oleh rasul Yohanes: ada sebuah pintu terbuka di sorga; di dalam Tabernakel yang dilihat Musa, ini adalah pintu gerbang Tabernakel.
- Wahyu 4: 2-3
4:2. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhtaitu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Persamaan yang kedua: yang dilihat oleh rasul Yohanes: ada takhta dengan pelangi--sinar kemuliaan/shekinah glory; pada Tabernakel, ada tabut perjanjian dengan sinar kemuliaan/shekinah glory.
- Wahyu 4: 4
4:4. Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Persamaan yang ketiga: yang dilihat oleh rasul Yohanes: ada 24 takhta dengan 24 tua-tua.
Dua puluh empat tua-tua dibagi menjadi 2:
- 12 rasul hujan awal.
- 12 rasul hujan akhir.
Dua belas rasul menunjuk pada pengajaran rasul-rasul.
Yang dilihat Musa dalam Tabernakel adalah meja roti sajian dengan 12 ketul roti.
Dua belas ketul roti, dibagi menjadi 2--masing-masing 6 susun--menunjuk pada firman pengajaran yang benar.
- Wahyu 4: 5
4:5. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyaladi hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Persamaan yang keempat: yang dilihat oleh rasul Yohanes: ada 7 obor yang menyala-nyala; yang dilihat Musa dalam Tabernakel adalah pelita emas dengan 7 lampu.
"Musa pernah melihat kerajaan sorga dengan jelas di atas gunung Sinai, lalu ia diperintahkan oleh TUHAN untuk membuat Tabernakel. Rasul Yohanes melihat kerajaan sorga di pulau Patmos, kemudian ia tuliskan. Jika dibandingkan, sama. Kerajaan sorga itu harus sama. Kalau tidak sama, bagaimana? Dalam kitab Yehezkiel ada juga yang melihat sorga sebagian, sama juga disebutkan ada 4 makhluk. Melihat sorga di zaman apapun, tetap sama. Ini namanya pembukaan firman, bukan penglihatan. Sekarang banyak penglihatan, belajar tentang sorga dan neraka, tetapi berbeda-beda. Yang ini mimpi begini; yang itu mimpi begitu. Kalau dari TUHAN hanya satu, sebab ada ayat-ayat yang mendukung. Kita jangan terkecoh!"
- Wahyu 4: 6
4:6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Persamaan yang kelima: yang dilihat oleh rasul Yohanes: lautan kaca bagaikan kristal.
Wahyu 15: 1-2
15:1. Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
15:2. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itudan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
Di tepi lautan kaca, berdiri orang-orang yang telah mengalahkan antikris--binatang dengan bilangan nama dan patungnya--; mereka bersukacita dan menyanyi.
Yang dilihat Musa pada Tabernakel, lautan kaca adalah bejana pembasuhan, sekarang artinya baptisan air.
"Saudara-saudara yang belum dibaptis, dengarkan firman. Yang sudah dibaptis, juga mendengarkan firman TUHAN supaya dibaharui. Baptisan air adalah pembaharuan; kita terus dibaharui."
Kita akan membahas sedikit tentang lautan kaca dengan orang-orang yang bersukacita karena telah mengalahkan antikris.
Kita akan melihat tentang sejarah baptisan air:
- 1 Petrus 3: 20-21
3:20. yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Sejarah baptisan air yang pertama: baptisan air sudah ada sejak zaman Nuh, yaitu dalam wujud bahtera Nuh.
Pada waktu itu, hati manusia cenderung jahat, sehingga masuk dalam nikah yang salah, kemudian jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa--dosa makan-minum dan kawin-mengawinkan. Akibatnya, bumi dihukum dengan air bah oleh TUHAN.
Dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba.
Dosa kawin-mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya sampai nikah yang salah. Kaum muda, hati-hati!
Tetapi, TUHAN menyediakan bahtera Nuh untuk keselamatan. Sekarang menunjuk pada baptisan air.
Jadi, baptisan air ini soal hati, yaitu untuk memohonkan hati nurani yang baik.
Lewat baptisan air, kita mengalami pembaharuan dari hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik--taat dengar-dengarankepada TUHAN, gembala, dan orang tua.
Kejadian 6: 5-6
6:5. Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
6:6. maka menyesallah TUHAN, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
Kalau tidak taat, maka akan menimbulkan nikah dan perbuatan-perbuatan yang:
- memalukan/memilukan hati TUHAN;
- memedihkan hati orang tua, seperti Esau yang mengambil isteri dari orang Het--yang dilarang;
- membuat keluh kesah seorang gembala, sehingga doa penyahutannya terhalang.
Akibatnya: tidak mengalami tudung keselamatan; diserang oleh setan sampai hilang keselamatan.
Biarlah lewat baptisan air, kita mengalami pembaharuan hati, yaitu dari hati nurani yang cenderung jahat menjadi hati nurani yang baik; yang taat dengar-dengaran.
Inilah sejarah baptisan air yang pertama.
- 1 Korintus 10: 1-2
10:1. Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
10:2. Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
'telah melintasi laut' = telah melintasi laut Kolsom.
Sejarah baptisan air yang kedua: pada saat bangsa Israel keluar dari Mesir menuju ke Kanaan, satu bangsa sudah dibaptis dengan air saat melewati Laut Kolsom.
'telah dibaptis dalam awan' = menunjuk pada baptisan Roh Kudus.
- Keluaran 30: 17-21
30:17. Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18. "Haruslah engkau membuat bejanadan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.
30:19. Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
30:20. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
30:21. haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harusmenjadi ketetapanbagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."
Perikop: mengenai bejana pembasuhan.
Sejarah baptisan air yang ketiga: zaman Israel/Taurat, baptisan air ditunjukkan oleh alat bejana pembasuhan dalam Tabernakel.
'haruslah' = hendaklah; Musa HARUSmembuat bejana pembasuhan. Artinya: baptisan air adalah suatu ketetapan, keharusan, dan kehendak TUHAN yang harus dilakukan. Kalau tidak dilakukan, akan berdosa--melanggar perintah/kehendak TUHAN. Orang yang menolak baptisan air, sama dengan menolak kehendak TUHAN--berdosa--, sehingga binasa selamanya.
"Bukan menolak kehendak pendeta. Seringkali kami juga salah, jemaat cepat-cepat dibaptis supaya menjadi anggota gereja. Baptisan air ini untuk menjadi anggota tubuh Kristus, bukan anggota gereja. Kalau menjadi anggota gereja, nanti tidak bisa masuk sorga. Tetapi kalau menjadi anggota tubuh Kristus--mempelai wanita sorga--, itu yang bisa masuk sorga."
Keluaran 30: 18
30:18. "Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.
Letakbejana pembasuhan adalah di antara mezbah korban bakaran dan Kemah Pertemuan--pintu kemah. Kemah Pertemuan adalah ruangan suci dan ruangan maha suci.
Mezbah korban bakaran = percaya dan bertobat.
Pintu kemah = kepenuhan Roh Kudus.
Jadi, syaratuntuk masuk baptisan air adalah percaya kepada Yesus dan bertobat. Jika syaratnya sudah benar, maka selanjutnya kehidupan itu akan dipenuhi/diurapi Roh Kudus. Seperti Yesus ketika dibaptis, Ia keluar dari air, lalu Roh Kudus bagaikan burung merpati turun ke atas-Nya.
Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali kepada TUHAN; mati terhadap dosa.
"Yang sudah baptisan, mari periksa, dulu syaratnya bagaimana. Kalau belum benar, berdoa dan minta ampun pada TUHAN supaya diperbaiki."
Roma 6: 4
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisandalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Pelaksanaanbaptisan air yang benar adalah orang yang sudah percaya dan bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus, sesudah itu bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru, yaitu hidup yang dipenuhi/diurapi Roh Kudus--hidup dalam kebenaran.
"Jadi, ini sungguh-sungguh ada di dalam kerajaan sorga. Oleh sebab itu, kita harus bersyukur dengan adanya pengajaran Tabernakel ini, kita tidak ragu. Apa yang kita lakukan di dunia ini--termasuk ibadah--semuanya ada di dalam kerajaan sorga. Kita beradaptasi; kita masih hidup di dunia tetapi bersuasana kerajaan sorga. Satu waktu kita betul-betul masuk kerajaan sorga."
Keluaran 30: 21
30:21. haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi merekauntuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."
'bagi keturunannya turun-temurun'= baptisan air harus dilaksanakan turun-temurun, sampai sekarang bahkan sampai selama-lamanya. Nanti di sorga berupa lautan kaca. Oleh sebab itu, jangan ragu!
Bukan hanya zaman dulu, tetapi sampai selama-lamanya. Tidak bisa diubahkan. Yesus memberikan perintah tentang baptisan air, yang tidak bisa diganggu gugat baik di bumi maupun di sorga.
Matius 28: 18-19
28:18. Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
28:19. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
'kuasa' = kekuatan hukum.
Baptisan air adalah perintah TUHAN yang mempunyai kekuatan hukum baik di bumi maupun di sorga, sehingga tidak dapat diganggu-gugat dan tidak dapat dibatalkan oleh siapapun. Artinya: harus dilakukan; kalau tidak dilakukan, berarti berbuat dosa. Oleh sebab itu, baptisan air merupakan ketetapan turun-temurun sampai sekarang.
Keluaran 30: 19-20
30:19. Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki merekadengan air dari dalamnya.
30:20. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
Dulu, Harun adalah imam besar menurut peraturan Taurat/peraturan Lewi--tidak selama-lamanya, saat Harun mati ia akan digantikan oleh keturunannya.
Sekarang, Yesus adalah Imam Besar menurut peraturan Melkisedek--untuk selama-lamanya; tidak dapat digantikan oleh siapapun.
Anak-anak Harun = imam-imam.
Sekarang, imam-imam adalah pelayan TUHAN/hamba TUHAN yang melayani sesuai dengan jabatan pelayanan masing-masing.
Dulu, sebelum melayani, Harun dan anak-anaknya harus membasuh tangan dan kakinyadi bejana pembasuhan, baru bisa masuk ke Kemah Pertemuan, datang ke mezbah untuk membakar korban, dan melayani.
Artinya sekarang, sebelum melayani--menjadi hamba TUHAN/imam-imam--, kita harus masuk dalam baptisan airterlebih dahulu.
"Ini banyak yang salah. Belum dibaptis tetapi sudah melayani. Dulu, jika tidak membasuh tangan dan kaki lalu melayani, maka akan mati. Sekarang banyak orang yang 'mati', karena gembalanya tidak benar."
Jadi, baptisan air adalah titik sentral dari tahbisan yang benar, termasuk penyembahan yang benar. Yesus sebagai Imam Besar, sudah memberi contoh, Ia dibaptis air terlebih dahulu, baru melayani. Kita imam-imam juga harus masuk baptisan air terlebih dahulu, baru melayani.
Jika tidak dibaptis air terlebih dulu, maka akan mati. Kalau dulu, orangnya benar-benar mati; sekarang artinya mati rohani, mati pelayanannya; sama dengan tidak sampai ke sorga, tetapi binasa.
"Syaratnya, harus baptisan dahulu. Bukan syarat dari saya, tetapi ini syarat dari Alkitab; dari TUHAN. Harus dilakukan turun-temurun sampai selamanya. Jadi, jangan salah! Kalau salah, kasihan jemaat. Cepat-cepat dibaptis, tetapi sebentar lagi mati; malas melayani, tidak setia."
Baptisan air ini penting. Mari periksa baptisan kita dulu, bagaimana syaratnya. Kalau salah, minta ampun kepada TUHAN. Bagaimana pelaksanaannya? Kalau tidak benar--tidak dikuburkan--berarti belum dibaptis.
Kalau syarat dan pelaksanannya sudah benar, maka hasilnya adalah hidup benar. Apa yang tidak benar, buang! Sebelum TUHAN datang, masih ada kesempatan.
Baptisan air dalam sekali artinya, bukan hanya sekedar seremonial/lambang. Tetapi penting sekali, sebab menentukan hidup dan mati kita; sampai di sorga atau tidak.
Matius 3: 7-8
3:7. Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?
3:8. Jadi hasilkanlah buah yang sesuai dengan pertobatan.
Baptisan air dikaitkan dengan masa yang akan datang, yaitu baptisan air sanggup melepaskan kita dari murka Allah yang akan datang.
Wahyu 15: 1
15:1. Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan tujuh malapetaka terakhir, karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
Murka Allah yaitu 7 malapetaka--7 bokor--yang dijatuhkan atas dunia selama masa aniaya antikris 3,5 tahun di bumi. Kalau baptisan air kita benar dan hasilnya benar, maka kita akan dilepaskan dari ketujuh malapetaka ini.
Wahyu 16: 8-9
16:8. Dan malaikat yang keempat menumpahkan cawannya ke atas matahari, dan kepadanya diberi kuasa untuk menghanguskan manusia dengan api.
16:9. Dan manusia dihanguskan oleh panas api yang dahsyat, dan mereka menghujat nama Allahyang berkuasa atas malapetaka-malapetaka itu dan mereka tidak bertobatuntuk memuliakan Dia.
Pada saat malapetaka jatuh ke atas bumi, manusia tidak mau bertobat, malah menghujat Allah. Ini yang ngeri!
Sekalipun manusia saat itu sudah sangat tersiksa--dibakar oleh api yang dahsyat--, tetapi mereka tetap tidak mau bertobat, malah menghujat Allah. Sudah tidak bisa lagi; sangat keras.
Oleh sebab itu, sekarang adalah kesempatan untuk bertobat dan masuk baptisan air. Jangan menunggu nanti! Sebab akan semakin keras hati. Banyak orang yang menunda masuk baptisan air. Padahal, sebenarnya ia semakin keras.
Karena itu, kalau TUHAN memberitakan firman, jangan mengeraskan hati!
Ibrani 3: 7-11
3:7. Sebab itu, seperti yang dikatakan Roh Kudus: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
3:8. janganlah keraskan hatimuseperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun,
3:9. di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya.
3:10. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak mengenal jalan-Ku
3:11. sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Perikop: binasa karena murtad.
Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, hati manusia semakin keras. Oleh sebab itu, pada hari ini saat kita mendengar firman, jangan mengeraskan hati! Harus taat dengar-dengaran!
Kalau TUHAN mendorong kita untuk bertobat, maka kita harus bertobat; kalau TUHAN mendorong kita untuk masuk baptisan air, maka kita harus masuk baptisan air. Kalau TUHAN mendorong kita supaya firman menjadi iman, maka harus menjadi iman dalam hati. Jangan menunda-nunda waktu! Kalau menunda-nunda, akan bertambah keras. Nanti jangankan menjadi imam, bertobatpun tidak mau, malah menghujat TUHAN.
"Oleh karena itu, saya tidak mau memanggil seseorang: 'Sini, kamu melayani ya!' Saya menyampaikan firman saja, sesuai dengan urutan dari TUHAN. Karena sekarang urutannya soal baptisan, maka saya adakan baptisan. Kalau urutannya bukan soal baptisan, maka tidak saya adakan. Apa dasarnya, kalau firman bukan soal baptisan, lalu saya adakan baptisan? Bagaimana orang mau masuk baptisan? Siapa yang mendorong? Jangan-jangan ayahnya, ibunya, atau pacarnya. Ini gawat. Kalau firman sudah soal baptisan, lalu diulang-ulang, berarti TUHAN menghendaki ada baptisan air."
Semua diatur oleh firman, oleh sebab itu jangan keras hati!
'Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu' = ikuti apa yang menjadi kehendak TUHAN lewat dorongan firman! Bukan dorongan manusia.
Kalau firman mendorong kita untuk bertobat dari dosa dusta, maka harus berhenti. Jangan ditunda! Sebab hati manusia akan semakin keras, bukan semakin lembut. Menjelang kedatangan Yesus kedua kali, harusnya semakin melembut. Bahkan nanti sampai dihukumpun, malah menantang TUHAN. Mulai sekarang, harus melembut. Ikuti apa yang TUHAN perintahkan pada kita!
Ibrani 3: 12
3:12. Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.
Sesudah kita dibaptis sampai menjadi imam-imam, kita masih tetap harus berhati-hati. Sudah menjadi imam-imam, atau sudah menjadi gembala sekian tahun, tetap harus berhati-hati! Yang harus dijaga adalah jangan kembali murtadkarena ditipu oleh dosa, sehingga menjadi keras hati dan jahat--tidak percaya TUHAN!
"Jadi, sama-sama menjaga. Yang belum dibaptis, dengarkan firman saja. Kalau firman mendorong supaya masuk baptisan air, mari ikuti. Jangan keras! Yang sudah baptisan, didorong menjadi imam, mari ikuti. Yang sudah mengikuti kehendak TUHAN, masih harus dijaga lagi, jangan murtad karena ditipu oleh dosa sehingga menjadi jahat dan tidak percaya TUHAN lagi. Itu akan dibinasakan selamanya."
Tadi, di tepi lautan kaca, ada orang-orang yang bersukacita. Kalau kita masuk baptisan air, maka kita akan bersukacita.
Tadinya bangsa Israel ketakutan karena melihat ke belakang--ada Firaun. Tetapi sesudah TUHAN tolong, mereka dapat berjalan. Ketika sampai di seberang, mereka bersukacita. Itulah baptisan air yang memindahkan kita dari suasana dunia kepada suasana sorga--sukacita.
Keluaran 15: 1
15:1. Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
Di tepi laut Kolsom, Musa menyanyikan nyanyian kemenangan atas Firaun, untuk memuji TUHAN. Jadi, kalau baptisan air kita benar dan hasilnya benar, maka kita menang atas dosa dan bisa hidup benar; kita akan menyanyi/bersukacita. Tidak murtad lagi. Kita terus berjalan--seperti Musa berjalan terus sampai menuju ke Kanaan--, sampai nanti kita tiba di tepi lautan kaca; di takhta sorga. Kita menyanyi lagi di sana.
Tadi menyanyi di tepi laut Kolsom, nanti akan menyanyi di tepi lautan kaca.
Kalau bangsa Israel tidak benar/tidak taat, maka laut Kolsom tidak akan pernah terbelah dan tidak akan pernah melintasi laut Kolsom. Begitu juga kita. Kalau baptisan air kita tidak benar dan hasilnya tidak benar, maka kita tidak akan bisa melintasi lautan kaca; ksita tidak akan pernah sampai ke takhta sorga.
Jadi, baptisan air betul-betul bukan seremonial; bukan tata cara gereja, tetapi menentukan nasib hidup kita sampai di tepi lautan kaca; di tepi takhta sorga.
Wahyu 15: 2-4
15:2. Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
15:3. Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya TUHAN, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!
15:4. Siapakah yang tidak takut, ya TUHAN, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."
'mengalahkan binatang itu dan patungnya dan bilangan namanya' = dulu, di tepi laut Kolsom, bangsa Israel mengalahkan Firaun. Sekarang, kita mengalahkan antikris.
Dulu, di tepi laut Kolsom bangsa Israel menyanyikan nyanyian Musa. Di tepi lautan kaca bercampur api--di takhta sorga--, orang-orang yang menang atas antikris, menyanyikan nyanyian Musa dan nyanyian Anak Domba.
Jadi, baptisan air yang benar sanggup membawa kita sampai ke takhta sorga. Inilah kekuatan baptisan air.
1 Petrus 3: 21-22
3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan--maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baikkepada Allah--oleh kebangkitan Yesus Kristus,
3:22. yang duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat, kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Baptisan air yang benar--hati nurani yang baik--adalah landasan yang kuatuntuk mengorbitkan kita sampai ke takhta sorga. Oleh sebab itu, jika baptisannya benar, maka pelayanannya juga terus meningkat. Tidak akan berhenti, sampai ke takhta sorga. Jangan pandang enteng baptisan air!
- Wahyu 5: 9
5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-MuEngkau telah membelimereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
Persamaan yang keenam: yang dilihat oleh rasul Yohanes: darah Anak Domba yang menebus manusia berdosadari segala suku, bangsa dan bahasa; yang dilihat Musa adalah mezbah korban bakaran.
Dulu, bangsa Israel harus membawa binatang korban, lalu disembelih dan dibakar untuk pengampunan dosa. Tetapi sekarang, segala binatang korban sudah digenapkan oleh kurban Kristus di kayu salib--darah Anak Domba.
- Wahyu 4: 6
4:6. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhlukpenuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
Persamaan yang ketujuh: rasul Yohanes melihat di sekeliling takhta sorga ada 4 makhluk; yang dilihat Musa adalah 4 tiang pintu tirai.
Ini adalah 4 orang yang sudah terangkat ke sorga:
- Henokh= makhluk dengan wajah seperti singa.
- Musa--hamba = makhluk dengan wajah seperti lembu.
- Elia--nabi = makhluk dengan wajah seperti manusia.
- TUHAN Yesus= makhluk dengan wajah seperti burung nasar.
Dulu, dalam perjalanan bangsa Israel menuju ke Kanaan, juga ditemukan 4 makhlukini. Bangsa Israel dipimpin oleh 4 sukuyang membawa panji-panji.
Bilangan 10: 14, 18, 22, 25
10:14. Terdahulu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Yehudamenurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Nahason bin Aminadab;
10:18. Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji Rubenmenurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Elizur bin Syedeur;
10:22. Kemudian berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Efraimmenurut pasukan mereka;
10:25. Sebagai barisan penutupsemua laskar itu berangkatlah laskar yang di bawah panji-panji bani Danmenurut pasukan mereka; yang mengepalai laskar itu ialah Ahiezer bin Amisyadai;
- [ayat 14] Panji bani Yehuda = makhluk dengan wajah seperti singa--singa Yehuda.
- [ayat 18] Panji bani Ruben = makhluk dengan wajah seperti lembu--Ruben adalah anak sulung yang menggambarkan kekuatan.
- [ayat 22] Panji bani Efraim = makhluk dengan wajah seperti manusia.
- [ayat 25] Panji bani Dan = makhluk dengan wajah seperti burung nasar.
Penutup barisanadalah suku Dan; makhluk dengan wajah seperti burung nasar. Suku Dan adalah gambaran dari bangsa kafir, kita semuanya. Mengapa demikian?
Buktinya:
- Wahyu 7: 4-8
7:4. Dan aku mendengar jumlah mereka yang dimeteraikan itu: seratus empat puluh empat ribu yang telah dimeteraikan dari semua suku keturunan Israel.
7:5. Dari suku Yehuda dua belas ribu yang dimeteraikan, dari suku Ruben dua belas ribu, dari suku Gad dua belas ribu,
7:6. dari suku Asyer dua belas ribu, dari suku Naftali dua belas ribu, dari suku Manasye dua belas ribu,
7:7. dari suku Simeon dua belas ribu, dari suku Lewi dua belas ribu, dari suku Isakhar dua belas ribu,
7:8. dari suku Zebulon dua belas ribu, dari suku Yusuf dua belas ribu, dari suku Benyamin dua belas ribu.
12 suku Israel yang dimeterai, masing-masing 12.000. Jadi, totalnya adalah 144.000. Ini adalah inti dari mempelai wanita.
Bukti pertama: dari 12 suku Israel, seharusnya ada suku Dan tetapi sudah digantikan oleh suku Manasye--Efraim dan Manasye adalah anak Yusuf. Jadi, suku Dan tidak termasuk lagi dalam 12 suku Israel.
Inilah mengapa suku Dan digambarkan sebagai bangsa kafir--kita semua. Kita bangsa kafir tidak termasuk dalam 12 suku yang dimeteraikan.
- Kejadian 49: 17
49:17. Semoga Dan menjadi seperti ular di jalan, seperti ular beludakdi denai yang memagut tumit kuda, sehingga penunggangnya jatuh ke belakang.
= Yakub memberkati keduabelas suku Israel.
Bukti kedua: suku Dan seperti keturunan ular beludak--manusia berdosa--, bukan lagi keturunan Abraham. Itulah bangsa kafir.
Suku Dan adalah bangsa kafir yang ikut dalam perjalanan menuju ke Kanaan--kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
Suku Dan adalah gambaran bangsa kafir yang terbuang, tidak mampu, tidak layak, tidak berdaya apa-apa, dan tidak berharga apa-apa di hadapan TUHAN, tetapi diberi kesempatan oleh TUHAN untuk 2 hal:
- Yang pertama: sebagai pelaksanapembangunan Tabernakel--tubuh Kristus yang sempurna.
Keluaran 31: 2-4, 6
31:2. "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda,
31:3. dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan,
31:4. untuk membuat berbagai rancangansupaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga;
31:6. Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuatsegala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu:
'Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda'; 'untuk membuat berbagai rancangan' = bangsa Israel sebagai perencana/perancang.
'Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan'; 'Haruslah mereka membuat' = bangsa kafir sebagai pelaksana.
Jadi, kegerakan hujan akhir/kegerakan kuda putih--pembangunan tubuh Kristus--ada pada bangsa kafir. Sudah diajarkan bahwa tubuh Kristus yaitu nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan, itu adalah bangsa kafir. Sampai nanti Israel dengan kafir menjadi satu tubuh.
"Tadi pagi saya menerangkan kepada Lempin-El, bahwa kegerakan kuda putih adalah dari timur ke barat. Dulu dari barat ke timur. Barat adalah negara-negara barat, lalu kembali ke Samaria, Yudea sampai ke Yerusalem. Kalau Israel menerima Yesus, maka kita sama-sama menuju ke Yerusalem baru."
Inilah bangsa kafir sebagai penutup barisan. Ini merupakan kesempatan terakhir, sebab setelah ini, tidak akan ada lagi kegerakan. Kalau kita digerakkan apa saja oleh TUHAN, mari! Jangan menunda waktu!
- Yang kedua: menantikan kedatangan Yesus kedua kali dengan kuat dan teguh hati.
"Mungkin dalam nikah, kita sudah lemah, mari kuat dan teguh hati. TUHAN sudah mau datang. Mungkin dalam pekerjaan goyah, jangan putus asa tetapi kuat dan teguh hati! Mungkin kesehatan agak merosot, katakan: 'Aku harus kuat, TUHAN sudah mau datang.' Apa saja, kita harus kuat sebab TUHAN mau datang."
Yesaya 40: 29-31
40:29. Dia memberi kekuatan kepada yang lelahdan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31. tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawaliyang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Kekuatan burung nasar ada pada sayapnya. Tetapi mungkin ada sayap yang terkulaiyaitu letih lesu, tersandung, jatuh, putus asa dan lain-lain. Mari, kita kuat lagi malam ini!
Makanan burung nasar hanyalah bangkai--perjamuan suci/kurban Kristus--, supaya kita menjadi kuat lagi.
Kalau dalam pelayanan, dalam menanti kedatangan TUHAN, dalam nikah, dan dalam pekerjaan kita sudah loyo, mari makan perjamuan suci, supaya kita kuat kembali. Kita menjadi kuat dan teguh hati: 'Saya hanya hidup dari TUHAN. TUHAN yang tolong saya, yang menguatkan saya dan menyelesaikan semua sampai sempurna seperti Dia.'
1 Tawarikh 28: 20
28:20. Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah selesai.
Saat Salomo hendak membangun Bait Allah, pesan raja Daud kepada Salomo adalah: 'Kuatkan dan teguhkanlah hatimu.'
TUHAN yang menyelesaikan semua. Di atas kayu salib, Yesus berseru: 'Sudah selesai!', asal kita kuat dan teguh hati; kita percaya dan mempercayakan diri sepenuh kepada TUHAN.
Jangan loyo, tetapi tetap kuat dan teguh hati! TUHAN yang menolong kita semua. Perjamuan suci adalah kekuatan baru bagi kita. Sayap yang terkulai akan dikuatkan kembali oleh TUHAN. Apapun masalah kita, serahkan pada TUHAN!
TUHAN memberkati.