Pembicara: Pdt. Mikha Sanda Toding
Matius 6: 9-10
Dalam pasal 5-7, ada 10 hukum perjanjian baru.
Pasal 6: 9-10= keadilan(ay. 1-18).
Keadilan disini dikaitkan dengan doa Bapa kami.
Setiap pribadi yang mengalami penebusan oleh darah Tuhan, maka disebut sebagai anak-anak Tuhan dan dilayakkan untuk menaikkan doa kepada Tuhan.
ay. 10= kerajaan Allah dinyatakan ke dunia seperti di Surga.
Dimana tempat dibumi ini akan dinyatakan seperti tempat di Surga?
Ada 3 tempat dimana Tuhan mau menempatkan kerajaanNya dibumi ini:
Kejadian 1: 26-27= di dalam nikah dan rumah tangga yang sesuai dengan gambar Tuhan.
Kerajaan ini sama dengan kebahagiaan.
Tanda nikah yang dicipatakan sesuai dengan gambar Tuhan adalah (Efesus 5: 22) dimulai dari istri yang tunduk pada suami, sebagaimana ia tunduk kepada Tuhan.
Tunduk, artinya tidak mengajar, memerintah dan melawan kepada suami (1 Timotius 2: 11).
Selama istri menempatkan diri dengan benar, maka selama itu juga istri merupakan gambar Tuhan dan bisa merasakan suasana kerajaan Surga.
Efesus 5: 25, 28-29
Gambar Tuhan pada suami adalah mengasihi istrinya seperti tubuhnya sendiri.
Mengasihi ini artinya adalah tidak kasar dalam perkataan dan perbuatan, serta mengasuh dan merawati istri.
Mengasihi ini juga berarti rela berkorban sebagaimana Yesus telah mengorbankan diriNya (Efesus 5: 1-2).
Efesus 6: 1-3
Gambaran Tuhan pada anak adalah hormat dan tunduk pada orang tua(orang tua secara jasmani dan rohani).
Ibrani 8: 5= dalam ibadah pelayanan yang sesuai dengan gambar tabernakel.
Ibrani 9: 1-4
= alat-alat yang ada di ruangan suci pada jaman Musa.
Kisah Rasul 2: 42
= alat-alat dalam raungan suci digenapkan dalam bentuk 3 macam ketekunan pada jaman rasul-rasul. Dan di jaman kita sekarang, ini merupakan ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok.
3 macam ibadah pokok ada supaya gereja Tuhan bisa mengalami suasana kerajaan Surga di bumi ini. Dan kita bisa mengalami kebahagiaan.
Lewat ibadah ini, kita juga tidak akan goncang.
Ibrani 12: 26-28
Ibadah yang tidak sesuai dengan tabernakel, pasti akan mengalami goncangan, baik jasmani maupun rohani.
Tapi kalau sesuai tabernakel, maka guncangan bisa terjadi, tapi iman kita tidak akan terguncang.
Yohanes 15: 1-3
Lewat penggembalaan, kita mengalami penyuciansecara terus menerus. Dan Tuhan akan tampil sebagai Bapa yang membuat kita berhasil dalam segala hal.
Roma 8: 34
= Tuhan tampil sebagai Pembelabagi kita.
1 Petrus 2: 25
= Tuhan tampil sebagai Pemeliharatubuh, jiwa dan roh kita.
Jadi, dalam ketekunan kita dalam 3 macam ibadah pokok, Tuhan tampil untuk menyucikan, membela dan memelihara tubuh, jiwa dan roh kita.
1 Petrus 5: 8
Kalau tubuh dipelihara, maka tidak bisa dimangsa oleh singa.
2 Korintus 11: 3-4
Jiwa dipelihara, maka kita tidak bisa disesatkan.
Yohanes 10: 28
Roh dipelihara, maka kita tidak akan binasa, tidak sampai masuk ke dalam maut.
Yohanes 15: 1
= kita disucikan oleh Firman yang dibukakan rahasianya.
Yohanes 10: 3-5
Kalau taat dengar-dengaran, maka kita jadi domba, tidak melawan.
Domba itu juga tidak mau mendengar suara asing, hanya 1 Firman pengajaran yang benar(ay. 5).
Menyamakan semua pengajaran, itu adalah permulaan hidup itu disesatkan.
Sebab itu, kita harus tegas dan teguh terhadap 1 Firman pengajaran yang benar.
Galatia 1: 6-7
Contoh kehidupan yang tergembala yang teguh pada Firman pengajaran yang benar.
1 Timotius 4: 1-3
Pengajaran yang benar, itu ada Rohnya. Pengajaran yang sesat, juga ada capnya dan ada roh yang lain. Dan kalau sudah disesatkan, sulit untuk kembali lagi.
1 Petrus 4: 12= dalam penderitaan yang sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kalau kita menderita sesuai dengan kehendak Tuhan, disitu ada kerajaan Surga, ada kebahagiaan yang kita dapatkan.
Biasanya, dalam penderitaan ini banyak terjadi sungut-sungut. Tapi kalau kita mengerti kehendak Tuhan, maka kita percaya bahwa di tempat penderitaan itu, kita menerima kebahagiaan Surga.
Untuk apa kebahagiaan Surga ini?
1 Petrus 4: 16
Yaitu: untuk memuliakan dan menyembah kepada Tuhan.
Kalau kita bisa menyembah kepada Tuhan, hasilnya: (Zefanya 3: 16-18) Tuhan mencurahkan kasihNya untuk:
Filipi 2: 14-15
Cacat cela kita adalah bersungut-sungut ketika menghadapi penderitaan. Dan ini bisa jadi aib yang membuat kita kehilangan segala-galanya. Dan akibatnya, tidak bisa menikmati kerajaan 1000 tahun damai di bumi ini.
Sebab itu, jangan sampai ada noda cacat cela dalam hidup kita hanya karena tidak mau menerima kenyataan dalam hdiup kita.
Yakobus 5: 7-9
Biarlah kita berjaga-jaga dalam hidup kita sampai tidak ada noda cacat cela, supya kita bisa masuk dalam kebahagiaan Surga.
Tuhan memberkati.