Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayang-Nya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman Tuhan, biarlah damai sejahtera, kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan ditengah-tengah kita sekalian.

Wahyu 1: 13-16 = penampilan pribadi Yesus dalam 4 keadaan yang sebenarnya (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014):

  1. Wahyu 1: 13= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Imam Besar, dengan tanda berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki dan dada-Nya berlilitkan ikat pinggang dari emas (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 03 Februari 2014).

  2. Wahyu 1: 14= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Raja segala Raja, dengan tanda rambut-Nya putih bagaikan bulu yang putih metah dan mata-Nya bagaikan nyala api (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Februari 2014).

  3. Wahyu 1: 15= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Hakim yang adil, dengan tanda kaki-Nya bagaikan tembaga yang berkilau dan suara-Nya bagai desau air bah (mulai diterangkan dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Maret 2014).

  4. Wahyu 1: 16= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga, ini puncak penampilan, Yesus sebagai Kepala dan kita sebagai Tubuh, yang tidak akan terpisah lagi selamanya.

Malam ini, kita masih mempelajari bagian yang ke-3, yaitu YESUS TAMPIL DALAM KEMULIAAN SEBAGAI HAKIM YANG ADIL
Wahyu 1: 15
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.

Tandanya:

  1. kaki-Nya mengkilap bagaikan tembagayang membara dalam perapian (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 17 Maret 2014).
    'tembaga' = penghakiman/penghukuman.
    Dalam kitab Ulangan, kalau tidak taat pada Firman Tuhan maka langit bagaikan tembaga = penghukuman Tuhan.

  2. suara-Nya bagaikan desau air bah (mulai diterangkan dari Ibadah Raya Surabaya, 23 Maret 2013).

AD 2.SuaraNya bagaikan desau air bah
= menunjuk pada Firman Nubuat, artinya:

  • Pembukaan rahasia Firman Allah yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyidalam sidang jemaat.
    Supaya hadirat Tuhan tidak tersembunyi dalam sidang jemaat. Kalau ada dosa tersembunyi, maka hadirat Tuhan tersembunyi.

  • Pembukaan rahasia Firman Allah yang mengungkapkan tentang segala sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti akan terjadidi akhir zaman, terutama tentang kedatangan Yesus kedua kalidi awan-awan permai dan tentang penghukuman Tuhan atas dunia.

Amos 3: 7-8
3:7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi.
3:8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?"

Kalau Firman bagaikan desau air bah/singa yang mengaum, maka kita akan menjadi gentar kepada Tuhan(tidak main-main dengan dosa). Sebab, ini menentukan kita terangkat saat Yesus datang kedua kali atau tertinggal dan binasa bersama dunia.
Jadi, Tuhan tidak berbuat sesuatu sebelummenyatakan keputusan-Nya kepada para nabi/sebelum menyampaikan Firman nubuat = sebelum Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang bagaikan desau air bah= sebelum Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang bagaikan singa yang mengaum.

Kejadian 6: 13-14
6:13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: "Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasanoleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi.
6:14 Buatlah bagimu sebuah bahteradari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.

Pada zaman Nuh, manusia di dunia hidup dalam dosa sampai puncak dosa yaitu:

  • dosa makan-minum: merokok, mabuk, narkoba.
  • dosa kawin-mengawinkan: dosa seks dengan berbagai ragamnya, sampai nikah yang hancur.
  • dosa kekerasan: perkelahian, pertengkaran, pembunuhan.

Akibatnya: Tuhan mau menghukum dunia. Tetapi sebelum Tuhan menghukum dunia, Tuhan lebih dahulu menyampaikan Firman nubuat (suara desau air bah) untuk memperingatkan manusia, sekaligus memberi tempat perlindunganyaitu bahtera Nuh, supaya manusia selamatdari hukuman air bah.
Kalau mau mendengar suara Firman yang bagaikan suara desau air bah, maka tidak perlu mendengar suara air bah yang sesungguhnya (hukuman Tuhan).
Manusia yang mengolok-olok Firman nubuat/tidak mau mendengar suara Tuhan yang bagaikan desau air bah akan mendengarkan suara desau air bah yang sesungguhnya = hukuman Tuhan.

Lukas 17: 26-27
17:26 Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia:
17:27 mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuhmasuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Keadaan manusia di dunia pada akhir zaman kembali seperti zaman Nuhyaitu hidup dalam dosa sampai puncak dosa (dosa makan-minum dan dosa kawin-mengawinkan, ditambah dosa kekerasan). Bahkan dosa kekerasan juga terjadi di dalam gereja Tuhan, yaitu kebencian tanpa alasan, pertengkaran bahkan sampai pembunuhan (seperti kakak-kakak Yusuf terhadap Yusuf).

2 Petrus 3: 10
3:10 Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Karena keadaan dunia kembali seperti zaman Nuh, maka Tuhan menghukum dunia dengan 3 kali 7 hukuman sampai dunia dihukum dengan api dari langit (air bah secara rohani)yang akan memusnahkan dunia beserta seluruh isinya.

Wahyu 19: 6-7
19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bahdan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

Tuhan memperdengarkan suara-Nya yang bagaikan desau air bah(Firman nubuat yang keras dan menggentarkan orang-orang berdosa) supaya kita tidak dihakimi dan dihukumbersama dunia, tetapi sebaliknya supaya kita bisa menyambut kedatangan Yesuskedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga di awan-awan permai dengan suara penyembahan"Haleluya" dari empat penjuru bumi. Suatu suara yang bagaikan desau air bah.
Jadi, Firman Tuhan/suara Tuhan yang keras bagaikan desau air bahbertujuan supaya kita bisa menghasilkan suara penyembahan bagaikan desau air bah di awan-awan permai.

Bagaimana suara Tuhan yang keras bagaikan desau air bah mempersiapkan kitasupaya tidak terhukum tetapi bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai dengan suara penyembahan bagaikan desau air bah?:

  1. 1 Petrus 3: 20-21
    3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
    3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan-- maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah -- oleh kebangkitan Yesus Kristus,

    Dulu pada zaman Nuh, Firman nubuat/suara bagaikan desau air bah, mendorongNuh sekeluarga (8 orang) untuk masuk bahtera Nuh sehingga selamat dari hukuman air bah.
    Sekarang, Firman nubuat/suara bagaikan desau air bah, mendorongkita untuk masuk bahtera Nuh secara rohani= baptisan air yang benar, supaya kita selamat dari hukuman air bah secara rohaniyaitu api dari langityang membinasakan dunia.

    Matius 3: 7
    3:7 Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis, berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang?

    Kalau kita masuk baptisan air yang benar, kita sama dengan melarikan diri dari hukuman/murka Allahyang akan datang atas dunia (api dari langit) dan kita bebas dari hukuman api neraka selamanya.

    Roma 6: 2
    6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

    Syarat dan pelaksaan baptisan air yang benar: mati terhadap dosa/bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. Kita bertobat lewat Firman yang menunjuk dosa-dosa kita.
    Kita harus bertobat terutama dari 8 dosayang menenggelamkan kita dalam api neraka (lawan dari 8 orang yang masuk dalam bahtera Nuh).

    Wahyu 21: 8
    21:8.Tetapi orang-orang penakut(1), orang-orang yang tidak percaya(2), orang-orang keji(3), orang-orang pembunuh(4), orang-orang sundal(5), tukang-tukang sihir(6), penyembah-penyembah berhala(7)dan semua pendusta (8), mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."


    • penakut = takut pada sesuatu di dunia sampai tidak takut pada Tuhan.
    • Tidak percaya = bimbang,
    • keji = jahat,
    • pembunuh = kebencian,
    • sundal = dosa kenajisan,
    • tukang-tukang sihir = ramalan-ramalan, dukun-dukun,
    • penyembah berhala = jimat-jimat, dll.
    • dusta.

    Roma 6: 4
    6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

    Pelaksanaan baptisan air yang benar: orang yang sudah bertobat/mati terhadap dosa, harus dikuburkanbersama Yesus dalam baptisan air (dari ujung rambut sampai ujung kaki masuk ke dalam air) dan bangkit/keluar dari kuburan airbersama Yesus untuk mendapat hidup yang baru/hidup Surgawiseperti Nuh yaitu:

    Kejadian 6: 9
    6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benardan tidak berceladi antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.


    • 'seorang yang benar' = tidak berbuat dosa sampai puncak dosa.
    • 'tidak bercela' = jujur. Kalau ya katakan "ya", tidak katakan "tidak".
      Kejujuran harus dimulai soal Tuhan, yaitu soal kebenaran Firman. Kalau soal Tuhan kita tidak jujur, kita juga tidak jujur dalam hal yang lain.
      Kalau benar katakan benar, kalau tidak benar katakan tidak benar. Kalau bisa jujur soal Tuhan, maka kita bisa jujur dalam segala hal.

    • 'bergaul dengan Allah' = kita beribadah-melayani Tuhandan menyembah Tuhandengan setia dan benar, setia dan tanggung jawab, dan setia berkobar-kobar.
      Juga menjauhi pergaulan yang tidak benar dan tidak baik.

    Hasilnya: kita bebas dari hukuman yang akan datang yaitu api dari langit dan kita bebas dari hukuman api neraka.

    Jadi, proses yang pertama adalah kita harus masuk dalam baptisan air yang benar= Halaman Tabernakel.

  2. Wahyu 14: 1-5
    14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
    14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bahdan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
    14:3 Mereka menyanyikan suatu
    nyanyian barudi hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorang pun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
    14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang
    mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
    14:5 Dan di dalam mulut mereka
    tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

    Yang kedua: [ayat 4] 'mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi' = Firman nubuat/suara bagaikan desau air bah mendorongkita untuk mengikuti Yesus kemana saja Dia pergi. Artinya:

    • menjadi domba-domba yang tergembaladengan benar dan baik. Mulai dari seorang gembala harus tergembala.
      Tergembala dengan benar dan baik = tekun dalam kandang penggembalaan (Ruangan Suci) = ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok (3 macam alat dalam Ruangan Suci):

      1. Pelita emas: ketekunan dalam Ibadah Raya = persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam karunia-karunia-Nya.
      2. Meja roti sajian: ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci = persekutuan dengan Anak Allah dalam Firman pengajaran dan korban Kristus.
      3. Mezbah dupa emas: ketekunan dalam Ibadah Doa Penyembahan = persekutuan dengan Allah Bapa dalam kasih-Nya.

      Jadi, lewat kandang penggembalaan, tubuh, jiwa dan rohkita melekat pada Allah Tritunggal(tidak ada tempat bagi setan untuk menjamah kita), seperti carang melekat pada pokok anggur yang benar, sehingga kita menjadi tenang. Kalau sudah tenang, cepat atau lambat kita akan berbuah manis.

    • kita masuk pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, yaitu hubungan Kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan. Pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, penggembalaan, kemudian antar-penggembalaan (kebaktian-kebaktian kunjungan).

      Kalau kita masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, hasilnya:

      1. 1 Petrus 2: 21-25
        2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
        2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
        2:23
        Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
        2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
        2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
        kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

        Hasil pertama: kita mengikuti jejak Yesus. Yaitu jejak kematian dan jejak kebangkitan(jejak dengan tanda darah).
        Praktek jejak kematian:

        • tidak berbuat dosa,
        • tidak ada dusta,
        • tidak membalas kejahatan dengan kejahatan tetapi membalas kejahatan dengan kebaikan.

        Praktek jejak kebangkitan, yaitu:

        • hidup dalam kebenaran,
        • ay. 23 = tidak disesatkan oleh ajaran sesat tetapi berpegang teguh pada pengajaran benar.

        1 Petrus 2: 24-25
        2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
        2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah
        kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

        Kalau ada jejak kematian dan kebangkitan, kita akan mengalami kuasa bilur Tuhanuntuk menyembuhkan segala penyakit, menyehatkan jasmani dan rohani kita (nikah sehat, ekonomi sehat), dan Tuhan memelihara tubuh, jiwa, roh kita di tengah kesulitan dunia. Secara jasmani yaitu ekonomi sulit, secara rohani mau hidup benar juga sulit.

        Jadi, pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus/mengikut Yesus dalam jejak kematian dan kebangkitan = nyanyian baruyang bagaikan suara desau air bah. Nyanyian ini tidak bisa dipelajari oleh orang lain (merupakan pengalaman masing-masing pribadi).

      2. Hasil kedua: kita mengalami kuasa penyucianoleh Firman nubuat sampai tidak terdapat dusta / tidak bercela= sempurnaseperti Yesus.

        Wahyu 14: 4-5
        14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
        14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.


    Jadi, proses yang kedua adalah mengikut Yesus = masuk dalam penggembalaandan masuk dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna= Ruangan Suci.

  3. Wahyu 19: 6-7
    19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bahdan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
    19:7 Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.

    Proses ketiga: suara Firman nubuat/suara bagaikan desau air bah membaharuikita dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus sampai tidak salah dalam perkataan, seperti bayi yang hanya menangis. Kalau tidak salah dalam perkataan, berarti hanya menyeru "Haleluya" = Ruangan Maha Suci.

    Yakobus 3: 2
    3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

    Kalau tidak salah dalam perkataan, seluruh kehidupan kita sempurna, sama mulia dengan Yesus dan kita bisa terangkat ke awan-awan permai. Layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan permai dengan suara “Haleluya” bagaikan desau air bah. Kita terlepas dari hukuman atas dunia, sampai hukuman di neraka.

    "Haleluya" adalah penyembahan terhadap Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
    Kalau saat menghadapai kekeringan jasmani dan rohanikita banyak menyembah Yesus Sang Raja dengan "Haleluya" maka Dia akan menurunkan hujanberkat dan Roh Kudus kepada kita. Tetapi, kalau tidak mau menyembah maka tulah yang turun.

    Zakharia 14: 17-18
    14:17 Tetapi bila mereka dari kaum-kaum di bumi tidak datang ke Yerusalem untuk sujud menyembah kepada Raja, TUHAN semesta alam, maka kepada mereka tidak akan turun hujan.
    14:18 Dan jika kaum Mesir tidak datang dan tidak masuk menghadap, maka kepada mereka akan turun tulahyang ditimpakan TUHAN kepada bangsa-bangsa yang tidak datang untuk merayakan hari raya Pondok Daun.

    Hasilnya:
    Yesaya 44: 3
    44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.


    • Hujan Roh Kudus sanggup memberkatidan memeliharakita sampai ke anak cucu di tengah kekeringan dunia, bahkan menjadi berkat bagi orang lain.

    • Kisah Para Rasul 14: 17
      14:17 namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan."

      Hujan Roh Kudus = hujan kebaikan Tuhan, artinya Roh Kudus mampu menjadikan semua baik, berhasil dan indah pada waktu-Nya. Semua merasakan kebahagiaan Surgadi tengah penderitaan di dunia.

    • Yesaya 44: 3-4
      44:3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
      44:4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusadi tepi sungai.

      Hujan Roh Kudus mengadakan mujizatdi tengah-tengah kita, yaitu:

      1. mujizat rohani: mengubahkan kitadari manusia daging menjadi manusia rohani yaitu kuat dan teguh hati.
        Artinya:

        • kita tetap setia dan berkobar-kobarmelayani Tuhan sampai Tuhan Yesus datang kedua kali.

          Pohon gandarusa (pohon semak-semak) = hamba Tuhan/pelayan Tuhan yang hanya hidup untuk kepentingan daging, sehingga sangat lemah dan sangat kering.
          Akibatnya: bisa diseret oleh Babel (gereja palsu, mempelai wanita setan).
          Artinya: berbuat dosa sampai puncaknya dosa, diseret oleh ajaran palsu, kesukaan dunia, pencobaan-pencobaan sehingga pohon gandarusa menjadi tempat untuk menggantungkan kecapi = tidak setiasampai tinggalkanibadah pelayanan.

          Mazmur 137: 1-4
          137:1 Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.
          137:2 Pada pohon-pohon gandarusadi tempat itu kita menggantungkan kecapikita.
          137:3 Sebab di sanalah orang-orang yang menawan kita meminta kepada kita memperdengarkan nyanyian, dan orang-orang yang menyiksa kita meminta nyanyian sukacita: "Nyanyikanlah bagi kami nyanyian dari Sion!"
          137:4 Bagaimanakah kita menyanyikan nyanyian TUHAN di negeri asing?



        • tetap percaya dan berharap/menyembah Tuhan, tidak berharap yang lain sampai Roh Kudus mengadakan mujizat secara jasmani.

      2. mujizat jasmani: ada jalan keluardari segala masalah, yang mustahil menjadi tidak mustahil (laut Kolsom terbelah).

        Keluaran 14: 21
        14:21 Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN menguakkan air laut dengan perantaraan angin timuryang keras, membuat laut itu menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.

        Sampai jika Yesus datang kedua kali kita diubahkan menjadi sama mulia dengan Dia. Kita terangkat ke awan-awan permai dengan suara “Haleluya” bagaikan desau air bah. Kita bersama Tuhan selamanya.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 30 November 2008 (Minggu Pagi)
    ... percayakan kepada kita. Kisah Rasul kita harus berjuang untuk melayani sampai garis akhir. Garis akhir manusia ada meninggal dunia sampai kedatangan Yesus kedua kali. Korintus ibadah dan pelayanan adalah perlombaan sampai garis akhir sehingga menerima mahkota abadi hak penuh untuk masuk Kerajaan Surga. Dalam perlombaan untuk menerima mahkota abadi itu ...
  • Ibadah Raya Malang, 24 November 2013 (Minggu Pagi)
    ... mendapatkan kebahagiaan Surga yaitu membaca mendengar dan menuruti firman nubuat. Prosesnya Membaca dan mendengarkan firman nubuat dengan sungguh-sungguh yaitu dalam urapan Roh Kudus dan dengan suatu kebutuhan. Hasilnya adalah kita bisa mengerti firman pengajaran yang benar sama dengan firman ditulis di dahi. Selanjutnya kita bisa percaya dan yakin pada firman ...
  • Ibadah Kaum Muda Malang, 14 Februari 2009 (Sabtu Sore)
    ... untuk bisa memuliakan Tuhan. ad. . Seringkali kehidupan rohani kita sebagai anak Tuhan seperti rumah Allah yang rusak atau seperti wanita janda yang tua artinya Penuh dengan kelemahan dan kerut. Kelemahan ini terutama kelemahan iman yaitu Sering putus asa kecewa menghadapi pencobaan-pencobaan sehingga meninggalkan Tuhan. Tidak teguh pada firman pengajaran yang benar seringkali ...
  • Ibadah Doa Malam Surabaya, 21 Juni 2017 (Rabu Malam)
    ... pemerasan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya--seperti Yesus berdoa di taman Getsemani seperti buah zaitun yang diperas sehingga menghasilkan minyak urapan Roh Kudus. Di sinilah kuncinya. Roh Kudus inilah yang memberikan kekuatan ekstra untuk menghadapi kelemahan daging. Banyak kelemahan daging kita karena itu kita harus banyak menyembah Tuhan supaya daging diperas ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 18 Mei 2014 (Minggu Sore)
    ... angin dan gelombang. Ayat pengikutan kita kepada Tuhan bagaikan menyeberang di lautan dunia dan menuju pelabuhan damai sejahtera Yerusalem baru kerajaan surga yang kekal . Pengikutan kita kepada Tuhan harus ditingkatkan sampai tidak terpisah lagi dengan Tuhan yaitu pengikutan anak kepada bapa yang baik kita dipelihara dan sebagainya . Banyak kali ...
  • Ibadah Raya Malang, 27 April 2014 (Minggu Pagi)
    ... nyala api. Sejak Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru Tuhan selalu bekerja dengan nyala api untuk menyucikan hamba Tuhan atau pelayan Tuhan sehingga berkenan kepada Tuhan. Contoh dalam Perjanjian Lama adalah Musa. Musa adalah seorang yang pandai kaya punya kedudukan punya potensi di dunia. Keluaran - Lalu Malaikat TUHAN menampakkan diri ...
  • Ibadah Raya Malang, 29 November 2020 (Minggu Pagi)
    ... naga itu sadar bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu. Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan ...
  • Ibadah Raya Malang, 30 Desember 2018 (Minggu Pagi)
    ... seluruh rumput hijau hangus. Hujan es krisis kasih kasih menjadi dingin. Api menyala kedurhakaan bertambah. Darah mengalir penumpahan darah orang yang tidak bersalah orang benar. Akibatnya adalah terbakar sepertiga dari bumi sepertiga pohon-pohonan rumput-rumput hijau hangus. Rumput hijau menunjuk pada penggembalaan. Rumput hijau hangus terbakar artinya karena krisis kasih kasih ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 31 Oktober 2012 (Rabu Sore)
    ... kepada TUHAN Allahnya dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan. . Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN orang-orang yang tegas . mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya Hai Uzia engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN hanyalah ...
  • Ibadah Doa Malam Session II Malang, 11 Oktober 2011 (Rabu Dini Hari)
    ... menyucikan kita. Penyembahan yang benar harus didorong oleh Firman Pengajaran yang benar dalam urapan Roh Kudus yang sanggup menyucikan kehidupan mulai dari hati. Matius Karena dari hati timbul segala pikiran jahat pembunuhan perzinahan percabulan pencurian sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.