Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 9: 11-129:11.Dan raja yang memerintah merekaialah malaikat jurang maut; namanya dalam bahasa Ibrani ialah Abadondan dalam bahasa Yunani ialah Apolion.
9:12.Celaka yang pertama sudah lewat. Sekarang akan menyusul dua celaka lagi.
Ayat 11= belalang memiliki raja; roh jahat dan najis ada rajanya--kepala atau komandonya yang disebut dengan Abadon atau Apolion.
Artinya:
dosa-dosa ada yang memberi komando sehingga manusia berbuat dosa dan puncaknya dosa, sampai pada kebinasaan.
Kita harus menempatkan Yesus sebagai kepaladalam hidup kita, supaya Abadon tidak menjadi kepala atas hidup kita. Ini yang penting.
Dalam surat Efesus ada
tiga kali penampilan Yesus sebagai Kepala:
- Efesus 1: 22-23
1:22.Dan segala sesuatu telah diletakkan-Nya di bawah kaki Kristusdan Dia telah diberikan-Nya kepada jemaat sebagai Kepaladari segala yang ada.
1:23.Jemaat yang adalah tubuh-Nya, yaitu kepenuhan Dia, yang memenuhi semua dan segala sesuatu.
Penampilan Yesus sebagai Kepala yang pertama: Yesus sebagai Kepala yang mengalahkan segala musuh sampai maut--dosa-dosa--, itulah Yesus sebagai Raja segala raja.
1 Korintus 15: 25-26
15:25.Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Rajasampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26.Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.
Kalau kita menempatkan Yesus sebagai Raja segala raja, maka kita harus menjadi RAJA-RAJAyang menang bersama Tuhan.
Praktiknya:
- Tidak berbuat dosa dan puncaknya dosayaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan--mulai dari tidak ada dusta dan kebencian; karena setan adalah pendusta dan pembenci.
Kalau ada dusta, kebencian, apalagi sampai puncaknya dosa, berarti kepalanya adalah Abadon.
- Hidup benardalam segala aspek hidup kita: pribadi, nikah, pekerjaan dan sebagainya, termasuk ibadah pelayanan.
- Berpegang teguh pada firman pengajaran yang benar dan mempraktikkannya, sehingga tidak disesatkan oleh ajaran palsu yang membinasakan.
2 Petrus 2: 1
2:1.Sebagaimana nabi-nabi palsudahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasayang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Hati-hati, ajaran palsu itu seperti ragi, hanya butuh sedikit.
'memasukkan pengajaran-pengajaran sesat'= memasukkan sedikit demi sedikit
Nabi palsu dan guru palsu memasukkan ajaran palsu sedikit demi sedikit sampai tidak terasa lagi, padahal sebenarnya ia sudah jauh menyimpang--seperti diracun.
Inilah tugas gembala. Hanya seorang gembala yang diurapi Roh Kudus yang memiliki karunia untuk membedakan/menimbang roh yaitu bisa dengan tegas membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar; tidak boleh tercampur sedikitpun! Kita harus hati-hati!
Ingat cerita tentang labu liar! Dalam kumpulan nabi-nabi--fellowship--ada labu liar yang di dalamnya ada maut. Justru dalam kumpulan nabi-nabi--orang-orang hebat--kita harus hati-hati karena ada labu liar yang mengandung maut. Hanya bisa diatasi dengan tepung, itulah firman pengajaran yang benar--itupun kalau ada kemurahan Tuhan, kalau tidak, tidak akan bisa kembali.
"Guru dan gembala saya selalu mengatakan: kalau sudah kena ajaran palsu seperti Hawa, tidak bisa kembali, susah untuk kembali. Hanya kemurahan Tuhan kalau bisa kembali pada tepung pengajaran yang benar dan bebas dari maut. Karena itu sungguh-sungguh dalam mendengarkan firman. Doakan saya juga, jangan sampai memasukkan sedikitpun ajaran yang tidak benar."
Hati-hati, kalau sudah kena ajaran palsu, dia tidak sadar; dia merasa benar padahal dia menolak yang benar; dia mulai menjauhi pengajaran yang benar sampai menghujat ajaran yang benar--'mereka akan menyangkal Penguasa'.
Jika kita tidak berbuat dosa--hidup benar dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar; kita memiliki pagar lenan halus dari kain putih seperti pada halaman Tabernakel--kita akan memiliki pagar kebenaran dan kemurnian. Ini yang memisahkan kita dengan dunia.
Jangan pakai kebenaran sendiri seperti Ayub, kalau pakai kebenaran sendiri kita akan habis-habisan.
Mari, pagari dengan kebenaran dan kemurnian! Di luar itu kita akan bercampur dengan padang gurun dunia yang gelap--cocok dengan dunia. Harus tegas!
Mazmur 5: 13
5:13.Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari diadengan anugerah-Mu seperti perisai.
Kalau hidup benar, hasilnya: Tuhan memagari kita dengan berkat dan anugerah-Nyadi tengah dunia yang terkutuk; sama dengan kita kembali pada suasana Firdaus (suasana kebahagiaan mempelai); bebas dari kutukan. Firdaus adalah tempatnya mempelai, tetapi karena tidak benar--lepas dari pagar--, manusia masuk ke dalam dunia, terkutuk.
Karena itu Tuhan berusaha untuk mengembalikan kita masuk pagar lewat menempatkan Dia sebagai Raja; Dia yang menjadi kepala kita--kalau Abadon yang jadi kepala kita, kita akan masuk kegelapan dosa.
- Efesus 4: 15-16
4:15.tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
4:16.Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Penampilan Yesus sebagai Kepala yang kedua: Yesus adalah kepala dari segala pelayanan, itulah Yesus sebagai Imam Besar.
Kalau menempatkan Yesus sebagai Imam Besar, maka kita harus menjadi IMAM-IMAM.
Imam adalah:
- Seorang yang suci dan diurapi Roh Kudus. Kalau tidak suci, akan kering.
- Seorang yang memangku jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh Kudus.
Efesus 4: 11-12
4:11.Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12.untuk memperlengkapi orang-orang kudusbagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
Kalau suci, kita akan diberikan jabatan pelayanan.
Ayat 11= lima jabatan pokok bisa dijabarkan menjadi pelayanan lainnya.
Karunia Roh Kudus adalah kemampuan ajaib untuk melakukan jabatan pelayanan--lebih dari ijazah, pengalaman, dan kekuatan. Kalau manusia daging, tidak akan mampu.
- Seorang yang beribadah melayani Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan; sama dengan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
2 Timotius 1: 6-7
1:6.Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allahyang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
1:7. Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.
Sesudah menjadi imam dan raja--hamba/pelayan Tuhan--kita harus melayani dengan setia-berkobar, setia-benar, dan setia-baik sampai garis akhir--sampai meninggal dunia atau Yesus datang kembali. Jangan berhenti di tengah jalan!
Kalau tidak setia, bahaya. Tidak setia adalah salah satu sifat pelacur--perempuan Babel.
Hanya ada dua pembangunan: mempelai wanita sorga atau Babel/mempelai wanita setan yang akan dibinasakan (kesempurnaan dalam kejahatan dan kenajisan).
Sudah melayani pembangunan tubuh Kristus, baik, tetapi dibuat tidak setia oleh belalang--nomor satu gembala yang dibuat tidak setia--, sehingga menjadi tidak berguna, dan mengarah pada Babel.
Matius 25: 26, 30
25:26.Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25:30.Dan campakkanlah hamba yang tidak bergunaitu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Waspada! Raja belalang mengejar terus imam dan raja supaya menjadi hamba/pelayan Tuhan yang tidak setia--malas dan jahat.
Malas= tidak setia sehingga mengarah pada Babel. Bahaya!
Jahat=
- Tidak bisa melakukan perbuatan benar dan baik, itulah kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus--seperti Yudas Iskariot.
Kalau sudah tidak setia, pasti jahat--kikir dan serakah.
- Mulai menghakimi dan memfitnah hamba Tuhan yang lain, bahkan menghakimi Tuhan--menyalahkan pengajaran yang benar dan membenarkan yang salah.
Abadon terus mengejar kita sekalipun kita sudah menang atas dosa. Dia mengejar supaya kita menjadi hamba/pelayan Tuhan yang jahat dan malas--seperti Yudas Iskariot. Yudas jahat, ia seringkali pergi ke tempat ahli-ahli Taurat dan orang Farisi saat Yesus melayani, sampai akhirnya ia mencuri milik sesama, dan menghakimi Tuhan dan sesama--saat perjamuan terakhir, Tuhan berkata: Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku.Tetapi Yudas berkata: Bukan aku, ya Rabi? Berarti ia menyalahkan murid yang lain termasuk mendakwa Yesus--menganggap Yesus berbohong.
Akibatjahat dan malas:
- Tidak berguna, malah merusak tubuh Kristus.
- Mengarah pada pembangunan Babel.
- Dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap. Berarti masa depannya gelap, sampai kebinasaan di neraka selamanya--masuk lobang jurang maut.
Mengapakita harus menjadi imam dan raja yang setia-berkobar, setia-benar, dan setia-baik sampai garis akhir?
1 Petrus 2: 5
2:5.Dan biarlah kamu juga dipergunakansebagai batu hidupuntuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
- Supaya dipakai dalam pembangunan rumah rohani--pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; menjadi mempelai wanita sorga yang sempurna, untuk layak menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai--kita tidak binasa.
- Supaya kita menjadi batu hidup.
Batu hidup artinya hidup dari kemurahan Tuhan sehingga di mana saja, kapan saja, situasi apa saja tetap ada jaminan untuk hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal selamanya.
Kita manusia berdosa apalagi bangsa kafir seharusnya mati--batu keras yang tenggelam dalam dosa dan puncaknya dosa untuk dibinasakan. Tetapi ketika kita diangkat menjadi imam dan raja kita menjadi batu hidup.
Efesus 4: 16
4:16.Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusundan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Batu hidup ini rapih tersusun.
Artinya hidup kita tertata rapih.
Kaum muda, perhatikan! Saat kita melayani dan tidak, lain. Untuk beribadah melayani memang harus tergembala, latihan, disucikan dan sebagainya--namanya sedang disusun; tidak bisa bebas lagi--tetapi hidup itu rapih tersusun dan indah. Kalau melayani Tuhan, selain menjadi batu hidup kita juga menjadi batu indah.
Hidup kita tertata rapih baik secara pribadi, rumah tangga, pekerjaan. Kalau yang rohani tertata rapih, yang jasmani juga pasti tertata rapih, sampai mencapai masa depan yang berhasil dan indah, bahkan yang terindah kita menjadi batu-batu permata yang rapih tersusun di Yerusalem baru.
Sesudah jadi imam dan raja, jangan sampai menjadi tidak setiakarena 'sesuatu' di dunia. Dulu Yudas Iskariot tidak setia karena keinginan akan uang--ia pergi pada tua-tua dan ahli Taurat yang menentang ajaran Yesus padahal seharusnya ia melayani bersama Yesus--, sampai akhirnya meninggalkan ibadah pelayanan. Berarti dari batu hidup kembali menjadi batu keras, bahkan semakin keras, sekeras batu kilangan--paling keras--, dan nasibnya hanya dilemparkan ke dalam laut. Ini yang bahaya!
Sebaliknya, kalau menjadi batu hidup dan batu indah kita akan disusun rapih sampai di Yerusalem baru. Di dunia kita terpelihara, Tuhan mampu berbuat apa saja. Yang penting yang rohani tertata rapih, yang jasmani akan mengikuti, sampai di Yerusalem baru. Tuhan tolong kita semua.
Wahyu 18: 21
18:21.Dan seorang malaikat yang kuat, mengangkat sebuah batu sebesar batu kilangan, lalu melemparkannya ke dalam laut, katanya: "Demikianlah Babel, kota besar itu, akan dilemparkan dengan keras ke bawah, dan ia tidak akan ditemukan lagi.
Batu kilangan hanya ditenggelamkan di dalam lautan dunia--gagal, hancur, jatuh dalam dunia--, masuk pembangunan Babel, sampai masuk lautan api dan belerang--neraka--selamanya.
Tadi, kita menempatkan Yesus sebagai Raja yang menang atas musuh sampai musuh yang terakhir yaitu maut. Mari, kita menempatkan Dia sebagai Kepala, berarti kita menjadi raja-raja.
Banyak yang menerangkan kalau raja-raja itu kaya, hebat. Tidak! Yesus Raja segala raja tetapi Ia lahir di kandang, kuburan tidak punya.
Raja bukan dilihat dari kaya atau miskin, tetapi menang atas dosa--tidak berbuat dosa mulai dari tidak ada dusta dan kebencian, hidup benar, dan berpegang teguh pada pengajaran yang benar. Pagari hidup ini dengan pagar Tabernakel--lenan halus--, yaitu kebenaran dan kemurnian. Di luar itu, jangan mau, Abadon--raja belalang--sudah menunggu. Harus tegas! Begitu kita mau, kita akan keluar dan bersuasana kutukan. Berat sekali. Kita sudah enak, tetapi karena godaan, kita ikut-ikut sekalipun tahu itu tidak benar/murni, sehingga dari berkat jadi kutukan lagi. Kalau masih bisa kembali lagi ke berkat, masih bersyukur, tetapi kalau tidak bisa kembali, bagaimana?
Mau di manapun juga, pagar kita adalah kebenaran dan kemurnian. Itu saja.
Kemudian, kita menempatkan Yesus sebagai Imam Besar, berarti kita menjadi imam-imam. Yang belum punya jabatan pelayanan, harus menjadi imam lewat prosedur yang benar, jangan sembarangan. Harus hidup suci lebih dulu--ruangan suci--, kemudian ada jabatan pelayanan, baru dipakai Tuhan. Itulah seorang imam--batu hidup.
Sesudah dipakai kita harus setia-berkobar, setia-benar, dan setia-baik. Jangan malas dan jahat! Tuhan tolong kita.
- Efesus 5: 22-27
5:22.Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23.karena suami adalah kepala isterisama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
5:24.Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.
5:25. Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26. untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannyadengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27. supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Penampilan Yesus sebagai Kepala yang ketiga: Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga.
Kalau kita menempatkan Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga, maka kita harus menjadi MEMPELAI WANITA SORGA--tubuh Kristus yang sempurna--; harus terjadi hubungan yang erat antara Kepala dengan tubuh yang tidak bisa dipisahkan.
Praktiknya:
- Hubungan kesucian.
'menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman'= kita harus mengalami penyucian dan pembaharuan secara terus menerus lewat air--baptisan air--dan firman--firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--sampai kita sempurna, sama mulia dengan Yesus.
Apa yang harus disucikan dan dibaharui?Membenci dusta= jujur/tulus.
Efesus 4: 24-25
4:24.dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25.Karena itu buanglah dustadan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Jujur sama dengan takut akan Tuhan.
Amsal 8: 13
8:13.Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku bencikepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
Kalau takut akan Tuhan, hati kita akan mengalami damai sejahtera/ketenteraman--hati mempelai wanita.
Amsal 14: 26
14:26.Dalam takut akan TUHANada ketenteramanyang besar, bahkan ada perlindungan bagi anak-anak-Nya.
Jadi hati jujur/tulus sama dengan hati yang damai. Inilah hati mempelai wanita. Minta kepada Tuhan!
Damai sejahtera artinya kembali seperti hati bayi yaitu tidak merasakan lagi apa-apa yang daging rasakan: kekuatiran, ketakutan, kebencian, kejahatan, kenajisan dan lain-lain, tetapi hanya merasakan belas kasih Tuhan--mempelai wanita hanya membutuhkan belas kasih dari Mempelai Pria Sorga.
Malam ini, tempatkan Yesus sebagai Kepala--Mempelai Pria Sorga--!
Dia Raja--kita menang atas dosa--, Dia Imam Besar--kita melayani sungguh-sungguh--, dan Dia Mempelai Pria Sorga--kita disucikan dan diubahkan sampai tidak ada dusta.
- 'Hai isteri, tunduklahkepada suamimu seperti kepada Tuhan'= hubungan penundukan--leher--= doa penyembahan.
Kalau sudah disucikan dan diubahkan, pasti tunduk--penyembahan sama dengan ketaatan.
Kita hanya seperti bayi yang menangis; mengulurkan tangan kepada Tuhan.
Malam ini, biar ada hubungan kesucian sampai jujur/tulus dan hanya membutuhkan belas kasih Tuhan, dan hubungan penundukan--doa penyembahan. Kita seperti bayi yang menangis kepada Tuhan--mata memandang Dia, mulut menyeru nama-Nya, tangan diangkat kepada-Nya, dan Dia akan mengulurkan tangan belas kasih-Nya kepada kita semua.
Yang penting ada hati tulus dan damai, kita tinggal mengangkat tangan--menangis dan menyembah Tuhan--, dan Dia akan hadir sebagai Imam Besar di tengah-tengah kita.
Hasilnya:
- Roma 16: 20
16:20.Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!
Hati tulus/jujur dan damai adalah landasannya, supaya Tuhan turun di dalam kehidupan kita. Siapkan hati yang jujur/tulus! Kalau tulus/jujur, hati pasti damai, ada apa-apa tinggal kita serahkan kepada Tuhan. Kalau tidak tulus, pasti tidak damai.
Hasil pertama: Yesus yang setia dan menggenapi janji-Nya mengulurkan tangan belas kasih-Nya untuk menghancurkan Iblis:
- Iblis adalah sumber dosa dan puncaknya dosa--kadang kita kalah lewat pikiran, perbuatan dan sebagainya. Berseru kepada Tuhan, supaya iblis dihancurkan sehingga kita bisa hidup benar dan suci.
- Iblis adalah sumber air mata. Iblis dihancurkan berarti air mata dihapuskan dan kita bahagia.
Kalau ada dosa, akan ada air mata, tetapi kalau dosa dihapus, air mata juga akan dihapus.
- Iblis adalah sumber masalah yang mustahil. Iblis dihancurkan berarti masalah sampai masalah yang mustahil diselesaikan.
Kalau ada dosa, akan ada masalah.
- Iblis adalah sumber kegagalan. Iblis dihancurkan berarti hidup menjadi berhasil dan indah pada waktunya.
Yang penting adalah hati yang jujur/tulus dan damai--takut akan Tuhan, tidak takut pada manusia; kita membenci dosa sampai membenci dusta.
Kalau takut pada manusia, tidak akan bisa tulus dan damai.
- 1 Tesalonika 5: 23-24
5:23.Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnyadan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacatpada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.
5:24.Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.
Hasil kedua: tangan Yesus yang setia dan menggenapi janji-Nya sanggup memelihara kitasecara jasmani di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun, dan secara rohani--menyucikan dan mengubahkan sampai sempurna; tidak salah dalam perkataan. Kita sempurna seperti Dia, hanya berseru: Haleluya,untuk menyambut kedatangan-Nya di awan-awan yang permai.
Siapkan hati tulus dan damai seperti bayi! Kemudian tunduk, berserah, dan Dia akan mengulurkan tangan yang setia dan menggenapi janji untuk melakukan segala sesuatu dalam hidup kita.
Perjamuan suci adalah sumber belas kasih Tuhan--tangan setia dan menggenapi janji; Dia setia sampai mati di kayu salib untuk menggenapi janji-Nya kepada kita.
Tempatkan Dia sebagai Kepala: jadi raja--pagari hidup ini dengan kebenaran dan kemurnian--, kemudian jadi imam yang sungguh-sungguh, dan tempatkan Dia sebagai Mempelai. Hati jujur/tulus dan damai, ditambah tunduk--berseru dan berserah kepada Tuhan.
Mungkin suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, kesempatan secara pribadi dengan Tuhan. Berseru dan berserah kepada-Nya! Kalau suami baik, isteri baik, anak baik, puji Tuhan, tetapi jangan terpaku di situ. Tetap Tuhan di atas segalanya; harapan kita hanya kepada Dia. Dia bisa melakukan apa saja, asalkan pagar dan landasan kita benar. serahkan semua kepada Dia! Yakin, Dia setia dan menggenapi janji-Nya.
Hati kita adalah landasannya. Biar kurban Kristus menolong sampai menjadi hati yang jujur/tulus dan damai sejahtera. Semua bergantung pada hati, apapun yang kita hadapi. Kalau sudah jujur/tulus dan damai, kita bisa menerima apa saja dari Tuhan. Biar Dia memberikan hati mempelai kepada kita semua.
Tuhan memberkati.