Matius 24: 36-44Nubuat ke 7
(Ay 36) kedatangan Tuhan tidak ada yang tahu, jadi kita harus berjaga-jaga supaya tidak masuk dalam penghukuman didunia ini tapi bisa terangkat bersama dengan Tuhan untuk selamanya. Bagaimana berjaga-jaga?
(Ay 40) dikaitkan dengan ladang Tuhan.
(Ay 41) dikaitkan dengan Firman pengajaran yang benar, bagiakan perempuan mengilang gandum untuk membuat tepung menjadi roti yang tidak beragi.
Keluaran 29: 2Jadi tahbisan yang benar dikaitkan dengan Firman pengajaran yang benar. Sikap kita terhadap Firman pengajaran yang benar akan menentukan nasib kita nantinya, apakah terangkat atau tertinggal. Contohnya adalah
Maria dan Marta.
Lukas 10: 38-42Dipisahkan disini berdasarkan sikap terhadap pengajaran yang benar.
Marta sibuk melayani Tuhan tapi tidak mendengarkan Firman / perkataan Yesus = melayani tanpa Firman yang benar.
Praktiknya:
- tidak menempatkan Yesus sebagai Kepala, tapi menempatkan dirinya sendiri sebagai kepala (ay. 40). Disini, Marta menyuruh Yesus supaya Maria membantunya.
Kejadian 2: 18
Yang ditolong wanita seharusnya laki-laki. Jadi, Marta ingin jadi laki-laki.
Kalau wanita jadi kepala, maka tidak ada Yesus disana dan yang ada hanya kesusahan saja atau kekuatiran, hidup dalam suasana kutukan.
- disesatkan oleh ajaran Izebel(ajaran yang mengijinkan wanita mengajar dan memerintah laki-laki).
Wahyu 2: 19-20
1 Timotius 2: 11-14
Wanita boleh melayani semua, kecuali 1, yaitu tidak boleh mengajar dan memerintah laki-laki. Tapi justru di akhir jaman, buah ini yang diambil.
2 Petrus 2: 1
Kalau ada ajaran sesat, hasilnya adalah kesesatan, tertinggal saat Yesus datang.
Lukas 10: 39Pelayanan Maria dimulai dengan duduk dibawah kaki Yesus dan mendengar Firman. Artinya: Maria memulai dengan mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar.
Ini sama dengan menempatkan Yesus sebagai Kepala.
Praktiknya adalah:
- Efesus 1: 22-23= Yesus sebagai Raja segala raja.
1 Korintus 15: 25-26
Kalau Yesus tampil sebagai Raja, musuh-musuh diletakkan dibawah kakiNya.
Kalau kita melayani seperti Maria, maka Yesus jadi Kepala dan kita diangkat jadi raja-raja.
Raja-raja= menang atas maut (dosa).
2 dosa yang dekat dengan maut adalah pendusta dan pembunuh.
Yesaya 28: 15
Berdusta= kontrak dengan maut.
1 Yohanes 3: 14-15
Yohanes 8: 44
Dusta dan benci, itulah tabiat dari setan. Kalau kita lepas dari 2 dosa ini, maka kita bisa hidup dalam kebenaran.
Amsal 10: 2
Kebenaran, itulah yang menyelamatkan kita dari maut.
- Efesus 4: 15-16= Yesus sebagai Kepala pelayanan= Yesus sebagai Imam Besar.
Kalau kita ikut ini, maka kita bisa jadi imam-imam.
Imam adalah seorang yang memangku jabatan pelayanan.
Jabatan pelayanan= tempat kita dalam tubuh Kristus.
Kalau kita menempatkan Yesus sebagai Raja dan Imam Besar, maka kita menjadi imam-imam dan raja-raja= hamba kebenaran= senjata kebenaran, bukan asal melayani dan kita dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus. Diluar ini, yang ada adalah tubuh babel dan dipakai sebagai senjata dosa.
Roma 6: 12-14
Hasil kalau dipakai sebagai senjata kebenaran, yaitu kita hidup dibawah kasih karunia Tuhan. Dan Tuhan sanggup memelihara hidup kita ditengah kemustahilan, seperti Nuh hidup ditengah air bah. Dan kasih karunia Tuhan ini juga melindungi kita dari hukuman Allah yang akan datang.
- Efesus5: 25-27, 23= Yesus sebagai Mempelai Pria.
Tugas Mempelai Pria: - ay. 26= menyucikan/memandikan kita dengan air dan Firman sampai 1 waktu kita tak bercacat cela, sama seperti Yesus.
- ay. 25= berkorban sampai berkorban nyawa, mati untuk kita. Inilah kasih yang sempurna.
Zefanya 3: 16-18Hasil kalau Yesus sebagai Kepala, yaitu:
- 'jangan takut'= Tangan kasih Tuhan membuat semua baik dalam hidup kita. Yang tidak baik menjadi baik.
- memberi kekuatan baru supaya tetap setia dan berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
- memberi kemenangan atas segala pencobaan sampai perkara yang mustahil.
- membaharui kita jadi manusia rohani sampai 1 waktu jadi sama dengan Tuhan.
Tuhan memberkati.