Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Pembicara: Pdp. Youpri Ardiantoro

Salam sejahtera, selamat sore, selamat bersekutu di dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus.

Pada kesempatan sore malam hari ini, kita akan belajar dalam Markus 5: 34.

Markus 5: 34
5:34 Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"

'imanmu telah menyelamatkan engkau', adalah salah satu judul penggembalaan di Ngunut.
Jadi artinya, jika kita memiliki iman, maka kehidupan kita akan selamat. Tetapi jika sebaliknya, kita tidak memiliki imanmaka kita tidak akan selamat.

Bagaimana keadaan dunia di akhir zaman, terutama saat menjelang kedatangan Yesus kedua kali?
Iman menjadi suatu pertanyaan. Masih adakah iman di bumi?

Lukas 18: 8
18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Di akhir zaman, iman merupakan sesuatu yang langka, bahkan dipertanyakan apakah masih ada iman di bumi.
Karena banyak kehidupan yang tidak memiliki iman, maka banyak yang tidak selamat. Sekalipun kehidupan itu adalah Anak Tuhan dan sudah melayani Tuhan tetapi jika tanpa iman, maka juga tidak akan selamat.

Matius 7: 21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22
Pada hari terakhirbanyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuatdemi nama-Mu, dan mengusir setandemi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizatdemi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

'melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga'= memiliki iman.

Jadi, banyak kehidupan yang tidak memiliki iman, sekalipun sudah menjadi Anak Tuhan, melayani Tuhan dan menjadi hamba Tuhan, sehingga pada hari terakhir= pada saat kedatangan Yesus kedua kali, akan banyak orang yang berseru 'Tuhan, Tuhan, saya sudah melakukan banyak mujizat, melakukan ini dan itu', tetapi Tuhan mengatakan, 'Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!'

Memiliki iman = selamat.
Tidak memiliki iman =
pembuat kejahatan.

Darimana datangnya iman?
Roma 10: 17
10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Iman berasal dari mendengar Firman Kristus= Firman dalam urapan Roh Kudus, yaitu Firman yang tertulis dalam Alkitab, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain atau disebut juga Firman yang dibukakan rahasianya.

Awasan!:.Dimanapun kita berada, yang perlu diperhatikan adalah apa yang kita dengar.
Kalau yang kita dengar bukan Firman dalam urapan Roh Kudus, maka tidak akan pernah menjadi iman.
Jika Firman dijelaskan dengan ilmu pengetahuan, tafsiran-tafsiran, logika, kebiasaaan-kebiasaan, maka sekalipun terlihat segar dan menarik tetapi tidak akan pernah menjadi iman.

Awasan bagi hamba-hamba Tuhan:Apa yang kita sampaikan, jika bukan Firman yang diurapi Roh Kudus, maka tidak akan pernah menjadi iman.
Diri sendiri tidak memiliki iman, lalu Firman disampaikan kepada sidang jemaat, maka sidang jemaat juga tidak memiliki iman.

Bagaimana proses Firman pengajaran bisa sampai menjadi iman dalam kehidupan kita?

  • Kita mendengarFirman dengan sungguh-sungguhdan dengan suatu kebutuhan.
    Kalau kita mendengar Firman dengan sungguh-sungguh, maka kita pasti bisa mengerti Firman.

    Bandingkan dengan penaburan benih. Ketika benih jatuh di pinggir jalan, maka dimakan oleh burung-burung = tidak mengerti Firman.

    Kesaksian:
    "Sudah berkali-kali saya katakan. Dulu waktu kami masih di Malang dan belum menjadi pengerja, tetapi sudah tinggal di gereja. Berkali-kali kami selalu ditest oleh Bapak Gembala. Saat makan bersama, kami selalu ditanya, “Tadi apa Firmannya?”
    Kami tidak bisa menjawab, Firmannya sudah hilang sebab cara mendengarnya tidak sungguh-sungguh.
    Tapi kami tidak mau kalah, sebelum makan, kami baca dulu, tadi Firmannya tentang apa. Supaya nanti kalau Om tanya, kami bisa jawab. Ternyata, Om tidak tanya. Tetapi setiap kali tidak siap, maka pasti ditanya.
    "

    Jadi, bukan dari baca atau tidak baca dulu Firman yang sudah disampaikan, tetapi karena cara mendengar Firman yang tidak sungguh-sungguh, sehingga tidak mengerti Firman dan tidak akan mungkin menjadi iman.

  • Yakin dan percayapada Firman = Firman ditulis dalam hati, menjadi iman.

Apa bukti kita memiliki iman?
:
Roma 10: 10
10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

  • percayakepada Yesus sebagai satu-satunya Juru Selamat.
    Seringkali kita diperhadapkan, bagaimana kalau menghadapi kesulitan? Bagaimana kalau begini? Apa tidak boleh percaya kepada yang lain?
    Ini bukti, kalau kehidupan itu memiliki iman, maka dia akan percaya hanya kepada Yesus, apapun yang terjadi.

  • Bisa mengaku dosa, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi = bertobat.
  • Lahir barudari air dan Roh Kudus, menghasilkan hidup dalam kebenaran.
    Benar = orang yang beriman = selamat.
    Tidak benar = tidak beriman = tidak selamat.

Di dalam Injil, ada empat kali dituliskan tentang "Imanmu menyelamatkanmu":

  1. Perempuan yang pendarahan dua belas tahun (Markus 5, Matius 9, Lukas 8).
  2. Bartimeus yang buta (Markus 10: 52).
  3. Perempuan berdosa yang mengurapi Yesus.
  4. Orang kusta.
    Malam hari ini kita akan belajar yang ke-empat.

    Tuhan juga mengatakan kepada orang kusta, “Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”

    Lukas 17: 11-19
    17:11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
    17:12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah
    sepuluh orang kustamenemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
    17:13 dan berteriak: "
    Yesus, Guru, kasihanilah kami!"
    17:14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
    17:15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
    17:16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya.
    Orang itu adalah seorang Samaria.
    17:17 Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
    17:18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?"
    17:19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah,
    imanmu telah menyelamatkan engkau."

    Kusta = keadaan tanpa iman.
    Sembuh = kehidupan yang beriman.

    Akibat dari kusta, yaitu kehidupan itu harus terpisah dari sesama(rumah tangga) dan terpisah dari Tuhan. Bahkan kalau dibiarkan akan terpisah dari Tuhan dan binasa selamanya.

    Bagaimana jalan keluar supaya kehidupan ini sembuh?

    Lukas 17: 13
    17:13 dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!"

    Guru= Firman pengajaran.
    Kasihanilah kami= kasih Tuhan.
    Yesus, Guru, kasihanilah kami= kasih Tuhan dalam Firman pengajaran yang benar.

    Bagaimana kasih Tuhan dalam Firman pengajaran yang benar?
    Wahyu 3: 19
    3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegordan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

    Yaitu dimulai saat Firman menyatakan apa yang salah, menegor, menasehatibahkan dalam bentuk hajaran. Kita mendengar Firman serasa dihajar. Ini semua adalah bentuk kasih Tuhandalam Firman pengajaran.
    Kalau kita mau terima, maka hasilnya kita akan sembuh. Tetapi kalau kita tolak, maka kita tidak akan sembuh.

    Jadi, satu-satunya jalan keluaruntuk menghadapi kusta adalah lewat pekerjaan kasih Tuhan dalam firman pengajaran yang benar.

    Pengertian kusta:
    2 Tawarikh 26: 16-19
    26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
    26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
    26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau
    tidak berhak membakar ukupankepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harunyang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan!Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
    26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi
    marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kustapada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.


    1. Pengertian pertama: Pelayanan yang salah tahbisan/pelayanan yang tidak sesuai tahbisan yang benar (firman pengajaran yang benar).
      Seharusnya yang membakar ukupan adalah imam-imam keturunan Harun. Tetapi di sini, Raja Uzia yang membakar ukupan. Menunjuk pada pelayanan yang tidak sesuai dengan tahbisan yang benar/tidak sesuai dengan Firman pengajaran yang benar.

      Mengapa bisa terjadi pelayanan salah tahbisan?:


      • Sebab merasa kuat, merasa diberkati, merasa berhasil, merasa ada segalanya.
        Kalau dikaitkan dengan Miriam, dia merasa dipakai, akibatnya terkena kusta.
        Jadi, kalau kita sudah diberkati Tuhan, sudah dipakai Tuhan, semua lancar dan enak, hati-hati! Jangan sampai salah tahbisan.

      • Saat dalam keadaan terdesak, terhimpit, tidak bisa berbuat apa-apa juga bisa salah tahbisan.

        Contoh: Raja Saul.
        1 Samuel 13: 6-13
        13:6 Ketika dilihat orang-orang Israel, bahwa mereka terjepit -- sebab rakyat memang terdesak-- maka larilah rakyat bersembunyi di gua, keluk batu, bukit batu, liang batu dan perigi;
        13:7 malah ada orang Ibrani yang menyeberangi arungan sungai Yordan menuju tanah Gad dan Gilead, sedang Saul masih di Gilgal dan seluruh rakyat mengikutinya dengan gemetar.
        13:8 Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
        13:9 Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
        13:10 Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
        13:11 Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
        13:12 maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
        13:13 Kata Samuel kepada Saul: "
        Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.

        Saul berada dalam keadaan terjepit dan tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi bisa salah dalam tahbisan. Seharusnya Samuel yang membakar ukupan, tetapi Saul sendiri yang membakar ukupan karena Samuel tidak datang-datang sampai saat yang ditentukan. Bukannya menjadi baik, tetapi disebutkan perbuatan Saul adalah perbuatan bodoh.
        Akibatnya kerajaannya diambil, sampai Saul binasa selamanya.

        Dimana tempat pelayanan sering salah tahbisan?:

        • Dalam nikah rumah tangga.

          1. Suami: mengasihi isteri dan tidak berlaku kasar terhadap isteri.
            Kalau suami kasar kepada isteri, maka merupakan tahbisan yang salah dan perbuatan bodoh = suami kusta/suami bodoh.

          2. Isteri: tunduk pada suami.
            Sebelum isteri tunduk, maka dia belum berada dalam tahbisan yang benar.

          3. Anak-anak: hormat kepada orang tua.
            Kalau tidak sesuai tahbisan, maka menjadi seperti orang Farisi yaitu memutar-balikkan Firman untuk mencari alasan supaya tidak hormat pada orang tua.

          Jalan keluarnya: tetap berpegang pada firman.

        • Dalam penggembalaan.
          Gembala, tugasnya menyampaikan Firman.
          Imam-imam dan sidang jemaat juga harus berada pada tugas dan jabatannya masing-masing dalam tahbisan yang benar.

          Kita harus setia dalam tugas dan jabatan yang Tuhan percayakan kepada kita.

    2. Pengertian kedua: Dosa kenajisan.

      Imamat 13: 45-46
      13:45 Orang yang sakit kusta harus berpakaian yang cabik-cabik, rambutnya terurai dan lagi ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis!
      13:46 Selama ia kena penyakit itu,
      ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahan itulah tempat kediamannya.

      Dosa kenajisan merupakan pemisah dari Tubuh Kristus, mulai Tubuh Kristus yang terkecil yaitu dalam nikah, lebih membesar lagi yaitu dalam penggembalaan dan antar penggembalaan.

      Ada dua belas keinginan jahat dan najisyang bercokol dalam hati manusia.

      Markus 7: 21-23
      7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
      7:22
      perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati (9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
      7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."


      Kusta = dosa kenajisan yang menguasai hati dan pikiran manusia.

      Dua belas keinginan jahat dan najis yang bercokol dalam hati manusia, yaitu dimulai dari percabulan, pencurian, pembunuhan = kebencian, sampai yang terakhir yaitu bebal= kehidupan yang tidak bisa dinasihati, tidak mau dinasihati, terutama tidak mau dinasihati yang benar/tidak mau dinasihati yang benar oleh Firman= najis.

      Akibat kalau mempertahankan dua belas dosa kenajisan, maka akan terasing.

      Kalau suami mempertahankan keinginan dua belas keinginan jahat dan najis, maka akan terasing dari isteri dan anak-anak. Kalau isteri, maka dia akan terasing dari suami. Kalau gembala, akan terasing dari sidang jemaat. Kalau sidang jemaat, maka pasti terasing juga.

      Jalan keluarnya: kasih Tuhan dalam Firman pengajaran yang benar.
      Yaitu pekerjaan Firman pengajaran yang benar menunjukkan apa yang salah, menegor dan menasihati kita = bagaikan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup menyucikansampai kedalaman hati dan pikiran kita.

      Ibrani 4: 12-13
      4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
      4:13 Dan tidak ada suatu makhluk pun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.


      Jadi, ketajaman Firman pengajaran yang benar, bisa sampai dalam hati. Kalau bukan Firman pengajaran benar, maka pulang dari gereja tetap berbuat dosa kenajisan, tidak pernah mengalami penyucian.
      Pekerjaan firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, sanggup menusuk sampai kedalaman hati kita untuk memotongdan mengeluarkandua belas keinginan jahat dan najis di dalam hati kita.
      Kalau hati sudah disucikan oleh firman pengajaran benar, maka meja hati kita diisi oleh dua belas ketul roti (=Meja Roti Sajian).

      Hati yang diisi firman = kehidupan yang sudah sembuh dari kusta/kenajisan.

      Bukti hati diisi oleh firman/dua belas ketul roti:

      • Pikiran.
        Yang dipikirkan adalah firman = pikiran dimeterai oleh firman.
        Jadi, setiap kali mau melakukan sesuatu, selalu ingat apakah semuanya sudah sesuai dengan Firman.

      • Tangan.
        Kalau tangan dicap oleh Firman, maka perbuatan-perbuatannya sesuai dengan Firman.
        Kalau hati diisi oleh kebencian, maka perbuatan-perbuatannya adalah perbuatan kebencian.

      • Mulut.
        Kalau hati diisi firman maka yang keluar dari mulut adalah perkataan yang menjadi berkat bagi orang lain dan untuk menyembah Tuhan.

      Saat hati diisi firman, maka terjadi persekutuan= dua belas ketul roti dibagi menjadi dua susun, masing-masing enam ketul roti.

      Kalau dosa dibuangdan hati diisi Firman, maka pasti terjadi persekutuan.

      Di dalam nikah rumah tangga, kalau suami diisi/ada meterai Firman dan isteri diisi/ada meterai Firman, maka pasti menjadi satu.
      Mengapa banyak terjadi kekerasan dalam rumah tangga, perceraian dan percek-cokkan?
      Sebab ada dua hal, yaitu:

      • Suami tidak diisi Firman atau isteri tidak diisi Firman = salah satu tidak diisi Firman.
        Maka tidak akan pernah cocok, sehingga terjadi kekerasan bahkan percek-cokkan dalam rumah tangga.

      • Dua-duanya (suami dan isteri) tidak diisi oleh Firman.
        Maka mempercepatuntuk terjadi yang tidak baik dalam rumah tangga (mudah terjadi percek-cokkan dan pertengkaran).

      Tetapi kalau suami dan isteri sama-sama diisi oleh Firman, maka gampang untuk bersekutu.

      Dalam penggembalaan, kalau dosa dibuang dan masing-masing diisi/dimeterai oleh Firman, juga akan gampang untuk bersatu. Tidak akan ada lagi gap/pemisah antara yang kaya dengan yang miskin, atau warna kulit tertentu. Kalau hati sudah diisi/dimeterai oleh Firman, maka mudah untuk bersekutu.

      Kalau hati sudah diisi Firman, maka hasilnya kita selamat. Sebab antikris tidak ada kesempatanuntuk memeterai kehidupan kita = dahi, tangan dan mulut tidak bisa dimeterai oleh antikris.

      Sebab kalau hati dimeterai oleh antikris, maka perbuatannya adalah perbuatan jahat, perkataannya adalah perkataaan hujat, dan pikirannya tertulis nama-nama hujat= setan tri tunggal.

      Senajis apapun kita, mungkin masih ada salah satu atau bahkan ada dua belas keinginan jahat dan najis dalam hati kita, tetapi kalau Firman masih diberitakan pada malam hari ini, lewat ketajaman Firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua, masih bisa disucikan dan dipotong.
      Sebab tadi dalam kitab Wahyu dikatakan, “Relakanlah hatimu untuk bertobat.”

      Tergantung bagaimana sikap kita, saat Tuhan mau memotong dan menyucikan dosa-dosa kita, kalau kita mempertahankan dosa maka Firman tidak ada dalam hati kita. Tetapi kalau kita tidak menyayangi dosa = mau dipotong/disucikan oleh Firman, maka hati diisi oleh Firman = sembuh = “imanmu menyelamatkan engkau.”

    3. 2 Samuel 3: 29
      3:29 Biarlah itu ditanggung oleh Yoab sendiri dan seluruh kaum keluarganya. Biarlah dalam keturunan Yoab tidak putus-putusnya ada orang yang mengeluarkan lelehan, yang sakit kusta, yang bertongkat, yang tewas oleh pedang atau yang kekurangan makanan."

      Ini perkataan Raja Daud terhadap Yoab, supaya dalam keturunan Yoab selalu ada orang yang sakit kusta.
      Apa penyebabnya?
      Karena Abner yang dibunuh oleh Yoab.

      1 Raja-raja 2: 5-6
      2:5 Dan lagi engkau pun mengetahui apa yang dilakukan kepadaku oleh Yoab, anak Zeruya, apa yang dilakukannya kepada kedua panglima Israel, yakni Abner bin Ner dan Amasa bin Yeter. Ia membunuh mereka dan menumpahkan darah dalam zaman damai seakan-akan ada perang, sehingga sabuk pinggangnya dan kasut kakinya berlumuran darah.
      2:6 Maka bertindaklah dengan bijaksana dan janganlah biarkan yang ubanan itu turun dengan selamat ke dalam dunia orang mati.


      Yoab membunuh Abner bukan saat ada perang, tetapi saat zaman sudah damai.

      Pengertian ketiga: Kusta adalah kehidupan yang keras, kebencian, dendam, sampai tidak bisa mengampuni.

      Yoab tidak bisa mengampuni karena Abner pernah membunuh adik Yoab, sehingga Yoab balas dendam.

      Artinya kehidupan yang tidak mau mengampuni, terus menyimpan dosa orang lain di dalam hati.

      Sebenarnya Abner tidak menyakiti Yoab (Abner membunuh adik Yoab = orang lain berbuat kepada orang lain), tetapi Yoab yang menyimpan dosa Abner. Karena Yoab tidak mau mengampuni Abner dan akibatnya dia tidak dapat turun ke dunia orang mati dengan selamat.

      Petrus pernah bertanya pada Yesus, berapa kali dia harus mengampuni saudaranya.

      Matius 18: 21-22
      18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"
      18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai
      tujuh puluh kali tujuh kali.

      Petrus hanya mampu mengampuni sampai tujuh kali. Tetapi yang benar adalah mengampuni sampai tujuh puluh kali tujuh kali pengampunan= pengampunan yang tidak terbatas pada apa dosanya, tidak terbatas berapa frekuensinya.

      Kehidupan yang tidak kusta, maka bisa mengampuni. Tetapi kalau tidak bisa mengampuni, maka kehidupan itu terkena kusta.

      Mengapa kita harus mengampuni?:

      Matius 6: 14-15
      6:14 Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
      6:15 Tetapi jikalau kamu
      tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."

      Kalau kita mau mengampuni orang lain, maka Tuhan juga mengampuni dosa kita, sehingga kita menjadi kehidupan yang tidak berdosa, sebab semua dosa sudah dibersihkan oleh darah Yesus. Tetapi kalau kita tidak mau mengampuni dosa orang lain, maka Tuhan juga tidak mengampuni dosa kita.

      Jalan keluarnya: tetap pegang teguh Firman.

      Contoh: Yesus.
      Saat Yesus disalibkan, Dia tetap mengampuni orang-orang yang menyakiti Dia. Padahal Yesus sudah diperlakukan dengan keji, keras, Yesus tidak salah tetapi disalibkan. Saat-saat kita tidak kuat, saat harus mengampuni orang lain yang kesekian kalinya dan kita sudah hampir berkata tidak mau mengampuni, ingat Yesus, Dia sudah mengampuni kita.

    4. 2 Raja-raja 5: 27
      5:27 tetapi penyakit kusta Naaman akan melekat kepadamu dan kepada anak cucumu untuk selama-lamanya." Maka keluarlah Gehazi dari depannya dengan kena kusta, putih seperti salju.

      Gehazi terkena kusta, karena cinta akan uang, bahkan sampai berbohong kepada Elisa.

      Pengertian keempat: Kusta = cinta akan uang.

      Bentuknya:

      • menipu,
      • mencuri,
      • mencari uang dengan cara tidak halal,
      • beribadah melayani Tuhan tetapi tujuannya hanya untuk mencari perkara jasmani/mencari uang.

      Kesaksian:
      "Kami pernah berbincang-bincang dengan seseorang, waktu kami mengadakan kebaktian. Orang itu bilang, “Wah, kita dulu mau mengadakan kebaktian, orangnya belum datang, tapi sudah ditanya berapa dananya. Berani bayar berapa? Kalau tidak, uangnya mau diminta sekarang.”
      Ini pelayanan apa? Pelayanan kusta. Kalau yang melayani terkena kusta, bagaimana yang dilayani? Semuanya pasti terkena kusta.
      "

      Terutama bagi kami hamba-hamba Tuhan, kalau melayani hanya untuk mencari perkara jasmani = kehidupan yang kusta.
      Jalan keluar supaya tidak kusta/benar soal keuangan:

      • bekerja dan mencari uang dengan halal/sesuai dengan peraturan pemerintah.
      • di dalam keuangan/berkat kita, ada milik Tuhanyaitu perpuluhan dan persembahan khusus, juga ada milik sesama.
        Kita harus mengembalikan apa yang menjadi milik Tuhan dan apa yang menjadi milik sesama.

      Dalam Lukas 17, dikaitkan dengan orang kusta, dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan tetapi hanya satu orang yang kembali. Yang sembilan orang adalah orang Israel (punya imam masing-masing), sedangkan yang satu orang ini adalah orang kafir/orang asing, setelah dia disembuhkan dari kustanya, maka dia kembali dan bukan bertemu pada imam-imam, tetapi bertemu dengan Yesus sebagai Imam Besar.
      Artinya kalau kita disembuhkan dari kusta = benar soal keuangan, maka kita akan bertemu dengan Yesus sebagai Imam Besar.

      Hasil jika kita bertemu dengan Yesus sebagai Imam Besar:

      • Ibrani 4: 14-15
        4:14 Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita.
        4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat
        turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

        Hasil pertama: Imam Besar sanggup merasakan kelemahan-kelemahan kita.

        Kita manusia darah daging memang manusia yang lemah. Tetapi kalau dalam pelayanan, kita tidak kusta sehingga bertemu dengan Yesus sebagai Imam Besar, maka Yesus Imam Besar sanggup merasakan kelemahan-kelemahan kita.
        Malam hari ini, biarlah kita akui kepada Tuhan apa yang menjadi kelemahan-kelemahan kita.
        Kita harus yakin, bahwa kelemahan-kelemahan apa yang kita miliki, Yesus sanggup untuk turut merasakan kelemahan kita, sebab dulu Yesus pernah menghadapi pencobaan tetapi Dia tidak berbuat dosa, maka sekarang Dia juga dapat merasakan kelemahan kita, sampai kita tidak berbuat dosa saat menghadapi pencobaan.

      • Ibrani 2:17-18
        2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
        2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.


        Hasil kedua: Imam Besar mendamaikan/mengampuni dosa-dosa kita.
        Kalau kita sudah damai = masalah sudah ditolong. Jadi, saat-saat kita menghadapi masalah, tergantung pada hati kita. Kalau kita merasa damai artinya kita sudah ditolong.

        Tetapi tidak cukup sampai di situ. Seringkali kita merasa saat sudah hancur-hancuran/saat semua sudah lewat, Tuhan baru menolong. Sebenarnya tidak. Tetapi Tuhan menolong kita tepat pada waktunya.

        Ibrani 4: 16
        4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

        Yesus sebagai Imam Besar dapat menolong kita, bukan hanya dapat tetapi juga tepat waktu, sehingga kita tidak kecewa, tidak putus asa.
        Syarat untuk ditolong adalah jangan ada kusta.

      • Hasil ketiga: Yesus menyusuri Galilea dan Samaria.
        Galilea = daerah orang Israel.
        Samaria = daerah orang kafir (bangsa peranakkan).

        Saat Yesus melewati perbatasan ini, ternyata didapati orang yang sakit kusta. Jadi kusta artinya pemisah antara Israel dengan kafir. Tetapi Yesus menyusuri daerah ini untuk menyembuhkan kusta, artinya Yesus mau menyatukanantara Israel dengan kafir.

        Jadi, kusta sembuhdan kita bertemu Imam Besarartinya kita dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurnasampai puncaknya nanti, Israel dan kafir menjadi satu Tubuh yang sempurna.
        Penyatuan dimulai dari dalam nikah, penggembalaan dan antar penggembalaan, kalau tidak ada kusta maka pasti bisa menjadi satu. Sampai antara Israel dengan kafir, kalau tidak kusta maka akan menjadi satu.

      • Hasil keempat: Imam Besar yang kita punya adalah Imam Besar yang kekal.
        Artinya jika pelayanan kita bertemu dengan Yesus Imam Besar, maka pelayanan kita menjadi pelayanan yang kekal, mulai saat kita hidup di dunia sampai garis akhir dan kita dibangkitkan, kita tetap melayani Tuhan di Yerusalem Baru.

Mungkin malam hari ini ada kehidupan yang kusta rohani, tetapi selama Firman masih diberitakan, kasih Tuhan lewat Firman pengajaran benar masih ada, maka masih ada kesempatan dalam hidup kita. Seburuk apapun keadaan kita, Tuhan sanggup menolong kehidupan kita.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Raya Malang, 27 September 2020 (Minggu Pagi)
    ... yang sempurna. Tongkat Harun yang bertunas dan berbuah Roh Kudus yang permanen pengharapan yang sempurna. Dua loh batu kasih yang sempurna. Mempelai wanita Sorga akan disingkirkan ke padang gurun jauh dari mata antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun setelah itu diangkat di awan-awan yang permai untuk bertemu ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Malang Session I, 20 Januari 2009 (Selasa Malam)
    ... bersungut-sungut dan bertengkar. Korintus Kalau sudah menghakimi orang lain dan bersungut-sungut maka yang ditemui adalah malaikat maut bukan bertemu dengan Tuhan binasa untuk selamanya. Ini yang harus kita jaga dalam menghadapi kesulitan di dunia ini. Jangan sampai bersungut dan saling menghakimi. Keluaran Orang yang tidak puas tidak bisa ditolong atau di puaskan ...
  • Ibadah Doa Semalam Suntuk Session I Malang, 17 Mei 2016 (Selasa Malam)
    ... orang fasik antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya. Bahwa sesungguhnya hari itu datang menyala seperti perapian maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu firman TUHAN semesta alam sampai tidak ditinggalkannya ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 April 2022 (Sabtu Sore)
    ... dan mencekik kawannya itu katanya Bayar hutangmu . Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya Hai hamba yang jahat seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. . Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau Hamba yang jahat sama dengan mencekik leher sesama sama dengan ...
  • Ibadah Raya Malang, 26 Desember 2010 (Minggu Pagi)
    ... Aku makan ketika Aku haus kamu tidak memberi Aku minum Lalu merekapun akan menjawab Dia katanya Tuhan bilamanakah kami melihat Engkau lapar atau haus atau sebagai orang asing atau telanjang atau sakit atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau Maka Ia akan menjawab mereka Aku berkata kepadamu sesungguhnya segala ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja, 24 November 2012 (Sabtu Sore)
    ... Penasihat Ajaib Allah yang Perkasa Bapa yang Kekal Raja Damai. Matius Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. Yesus sama dengan putra Allah anak laki-laki. Berumur satu tahun sudah dewasa. Lukas Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya Ia berumur kira-kira tiga puluh ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 01 Agustus 2015 (Sabtu Sore)
    ... pengakuan dan pengenalan secara jasmani terutama mengenal Yesus karena aktivitas dan mujizat secara jasmani. Wahyu - Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya ...
  • Ibadah Doa Malang, 14 Juni 2011 (Selasa Sore)
    ... berkhianat. Tidak setia dalam hal nikah. Mulai dari permulaan nikah pacaran. Berpacaran jangan karena keinginan mata kebanggaan trend dll. Tujuan berpacaran adalah untuk menikah. Perjalanan nikah juga harus dijaga. Jangan sampai ada pertengkaran kekerasan perselingkuhan dan perceraian. Tidak setia dalam ibadah pelayanan. Matius Maka jawab tuannya itu Hai kamu hamba yang jahat ...
  • Ibadah Raya Malang, 16 Oktober 2011 (Minggu Pagi)
    ... anak-anak taatilah orang tuamu dalam segala hal karena itulah yang indah di dalam Tuhan. Hai bapa-bapa janganlah sakiti hati anakmu supaya jangan tawar hatinya. Akibatnya adalah hubungan suami dengan istri orang tua dengan anak sudah tidak baik lagi. Hubungan nikah yang baik sesuai Firman Suami mengasihi istri. Istri tunduk kepada suami dalam ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 November 2018 (Minggu Pagi)
    ... pada suara gembala bunyi sangkakala akan mengalami ketenangan yang semakin memuncak sampai ketenangan setengah jam di Sorga. Wahyu Kehidupan yang menolak bunyi sangkakala firman penggembalaan akan mengalami kegoncangan-kegoncangan yang semakin meningkat sampai kehancuran bahkan sampai kebinasaan selamanya di neraka. Oleh sebab itu mulai sekarang kita harus tergembala dengan benar dan ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.