Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.

Tema ibadah kunjungan di Serui, Papua: Wahyu 1: 3
1:3. Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuatini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

'kata-kata nubuat'= firman nubuat.
Semua kebahagiaan di dunia adalah kebahagiaan semu/sementara, dan banyak berakhir dengan penderitaan, air mata, bahkan kebinasaan.
Ini sama dengan dunia memalsukan kebahagiaan sorga. Di alkitab adalah satu kota tanpa malam--Yerusalem baru--, di dunia juga menciptakan kota tanpa malam--kebahagiaan semu, bahkan berbuat dosa sampai puncaknya dosa.

"Dulu saya ke New York, tambah malam tambah banyak, saya heran. Saya bertanya, baru dikatakan: inilah kota tanpa malam. Itulah dunia."

Oleh sebab itu Tuhan mau memberikan kebahagiaan sorga yang kekal selamanya.
Di dalam kitab Wahyu, ada tujuh kebahagiaan sorga--tujuh menunjuk pada kesempurnaan--; malam ini kita ambil dua:

  1. Wahyu 1: 3
    1:3. Berbahagialah ia yang membacakandan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuatini, dan yang menurutiapa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.

    Yang pertama: awal kebahagiaan.

  2. Wahyu 19: 9
    19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."

    Yang ketujuh: puncak kebahagiaan, yaitu pertemuan antara Yesus sebagai Mempelai Pria Sorga dengan gereja Tuhan yang sempurna--mempelai wanita sorga--di awan-awan yang permai, sesudah itu masuk kerajaan Seribu Tahun Damai--Firdaus yang akan datang (Wahyu 20)-- dan Yerusalem baru selamanya (Wahyu 21-22).

Inilah yang Tuhan sediakan. Dimulai dari membaca, mendengar dan menuruti firman nubuat, sampai puncaknya berbahagia yang diundang pada perjamuan kawin Anak Domba sampai masuk Yerusalem baru selamanya.

Kebahagiaan pertama adalah pintu gerbang atau permulaan kebahagiaan sorga, itulah membaca, mendengar, dan melakukan firman nubuat.
Firman nubuat adalah:

  •  Firman yang mengungkapkan dosa-dosa yang tersembunyi di dalam sidang jemaat; firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua.
  • Firman yang mengungkapkan tentang sesuatu yang belum terjadi tetapi pasti terjadi terutama kedatangan Yesus kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga--kabar mempelai.

Kita sudah menerima penginjilan--kedatangan Yesus pertama kali--, sekarang kalau ingin bahagia harus dilanjutkan pada firman nubuat yang mempersiapkan kita menjadi mempelai wanita sorga.

Saat-saat ibadah semacam ini, apa yang membuat kita bahagia? Ini pertanyaan besar. Senang musiknya, menyanyinya, bagus, tetapi belum tentu kebahagiaan sorga. Kalau kita ibadah dan bahagia hanya karena mendengar musik atau nyanyian, itu belum tentu kebahagiaan sorga, sebab saat keluar dari sini ada lagu dunia, kita juga bahagia. Tetapi kalau kita bahagia saat membaca dan mendengar firman, itu pasti kebahagiaan sorga.

Matius 7: 24
7:24. "Setiap orang yang mendengar perkataan-Kuini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.

'perkataan-Ku'= firman yang dikatakan Yesus ('dari mulut Yesus keluar sebilah pedang tajam bermata dua'); firman yang dibukakan rahasianya yaitu ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam alkitab--firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai.

Kehidupan yang mendengar, membaca, dan melakukan firman nubuat adalah kehidupan yang membangun rumah di atas batu; sama dengan kehidupan dipakai dalam pembangunan rumah rohani/tubuh Kristus yang sempurna.

Jadi, permulaan kebahagiaan sorga adalah kita harus masuk dalam kegerakan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna/mempelai wanita sorga. Harus!Mulai dari nikah kita layani sesuai dengan firman: suami mengasihi isteri, isteri tunduk pada suami, anak taat pada orang tua. Kemudian dalam penggembalaan: gembala bisa memberi makan sidang jemaat, berdoa, besuk. Juga ada pemain musik dan sebagainya. Kemudian antar penggembalaan, sampai Israel dan kafir menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna (mempelai wanita sorga), yang siap untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai. Kita benar-benar masuk dalam puncak kebahagiaan.
Mulai nikah bahagia, dalam penggembalaan lebih bahagia, dalam antar penggembalaan lebih bahagia lagi, sampai nanti di awan-awan kita paling bahagia (puncak kebahagiaan), dan masuk Yerusalem baru--kebahagiaan kekal selamanya.

Matius 8: 20
8:20. Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."

Kerinduan sekaligus keluhan Yesus adalah Ia tidak ada tempat untuk meletakkan kepala-Nya. Tempat kepala adalah di atas tubuh. Ia merindukan untuk segera terjadi pembangunan tubuh Kristus yang sempurna, untuk menempatkan diri-Nya sebagai kepala.
Jadi, kalau kita aktif dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna kita sedang menempatkan Yesus sebagai Kepala--mulai dari dalam nikah, penggembalaan, sampai nanti di awan-awan. Kalau Yesus yang menjadi kepala, tidak sulit hidup kita. Tidak usah bingung hidup di dunia. Manusia baik, masih terbatas, tetapi Yesus sebagai kepala bisa melakukan apa saja. Layani mulai dari dalam nikah; melayani dalam penggembalaan sebagai apa saja, tempatkan Dia sebagai kepala.

Praktik menempatkan Yesus sebagai Kepala:

  1. Praktik pertamamenempatkan Yesus sebagai kepala: kita harus menyingkirkan serigala dan burung--roh jahat dan najis.
    Artinya: kita harus mengalami penyucian dari roh jahat dan najis.

    Wahyu 18: 2
    18:2. Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahatdan tempat bersembunyi semua roh najisdan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,

    Roh jahat dan najis mengarah pada pembangunan Babel; mempelai wanita setan yang akan dibinasakan selamanya. Ini yang membuat kita sengsara sampai binasa.
    Kita harus mengalami penyucian oleh pedang firman dari roh jahat dan najis.

    Matius 15: 19
    15:19. Karena dari hati timbul segala pikiran jahat(1), pembunuhan(2), perzinahan(3), percabulan(4), pencurian(5), sumpah palsu(6)dan hujat(7).

    Ayat 19 = tujuh roh jahat dan najis yang berada dalam hati manusia.
    'pikiran jahat' = prasangka buruk, termasuk pikiran najis.
    'pembunuhan' = kebencian.
    'sumpah palsu'= termasuk dusta.
    'hujat'= menyalahkan pengajaran yang benar, dan membenarkan yang salah--menghujat Tuhan.

    Kita mengalami penyucian hati dari tujuh keinginan jahat dan najis--tempat berdiamnya roh jahat dan najis ada di dalam hati.
    Kalau disucikan, hati kita akan diisi dengan Roh Allah dengan tujuh manifestasinya, sampai membuat kita takut akan Tuhan.

    Yesaya 11: 1-3
    11:1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
    11:2. Roh TUHAN
    (1)akan ada padanya, roh hikmat(2)dan pengertian(3), roh nasihat(4)dan keperkasaan(5), roh pengenalan(6)dan takut akan TUHAN(7);
    11:3. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN. Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan menurut kata orang.

    'Roh TUHAN' = Roh Kudus itu Roh TUHAN, bukan roh setan atau roh dunia.
    'takut akan Tuhan'= takut berbuat dosa, sampai membenci dosa bahkan dusta.
    Inilah bukti kita menempatkan Yesus sebagai kepala.
    Kalau masih ada dusta, kenajisan, kebencian, berarti serigala dan burung yang menjadi kepala, dan hidup kita akan susah, sengsara, bahkan terlunta-lunta.

    Kalau kita takut akan Tuhan, inilah yang bergaul erat dengan Tuhan; kepala dengan tubuh tidak boleh berpisah sedetikpun.
    Mazmur 25: 14
    25:14. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

    'bergaul karib' = bergaul erat; tidak terpisahkan seperti kepala dengan tubuh.

    Malam ini buktikan bahwa kita mengalami kebahagiaan sorga mulai dengan membaca, mendengar, dan melakukan firman; sama dengan dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Mengapa harus ada pembangunan tubuh Kristus? Untuk menempatkan Yesus sebagai kepala, karena Dia tahu, kalau bukan Dia yang menjadi kepala tetapi serigala dan burung sebagai kepala, kita akan hancur. Inilah kerinduan Tuhan!

    Layani nikah dengan baik! Anak-anak taat pada orang tua! Kalau melawan, akan mengarah pada pembangunan Babel. Di penggembalaan dan fellowship, juga layani dengan baik.

    Buktimenempatkan Dia sebagai kepala adalah mengalami penyucian hati dari tujuh keinginan jahat dan najis, sehingga hati diisi Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya sampai kita menjadi kehidupan yang takut akan Tuhan; bergaul erat dengan Tuhan.

    Hasilnya:

    • 'perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka'= mendapatkan pembukaan rahasia firmansehingga kita mengalami kebahagiaan/kepuasan sorga--selalu mengucap syukur kepada Tuhan--, dan tidak perlu lagi mencari kebahagiaan/kepuasan semu di dunia. Kita tidak pernah jatuh dalam dosa dan puncaknya dosa.
      Bahaya kalau tidak mengalami kepuasan dari firman!

    • Kita selalu mendapat pembukaan jalan dari Tuhan--di mana ada pembukaan firman, di situ ada pembukaan jalan dari segala sesuatu--, bahkan masa depan diatur oleh Tuhan. Langkah-langkah hidup kita diatur oleh Tuhan.

    • Mazmur 33: 8-9
      33:8. Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia!
      33:9. Sebab Dia berfirman, maka
      semuanya jadi; Dia memberi perintah, maka semuanya ada.

      Hasil ketiga: kita mengalami kuasa penciptaandari tidak ada menjadi ada; mustahil menjadi tidak mustahil. Pegang ini! Dulu bumi campur baur dan diciptakan oleh firman.

    Singkirkan roh jahat dan najis, supaya kita diisi Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya!

  2. Praktik keduamenempatkan Yesus sebagai kepala: harus memiliki pikiran dan perasaan Yesus.
    Filipi 2: 5-8
    2:5. Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
    2:6. yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
    2:7. melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
    2:8. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
    merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Ini adalah tujuh pikiran dan perasaan Yesus:

    • Ayat 5= penyerahan diri sepenuh.
    • Ayat 6 = tidak mempertahankan apa yang menjadi milik-Nya; tidak mempertahankan reputasi.
    • Mengosongkan diri.
    • Mengambil rupa seorang hamba; menjadi hamba.
    • Menjadi sama dengan manusia.
    • Merendahkan diri.
    • Taatsampai mati di kayu salib. Ini adalah puncaknya.

    Tadi, Roh Kudus dengan tujuh manifestasinya, puncaknya adalah takut akan Tuhan.
    Sekarang puncak tujuh pikiran dan perasaan Yesus adalah taat sampai mati di kayu salib--kita taat sampai daging tidak bersuara lagi.
    Contoh: Abraham taat untuk mempersembahkan anaknya.
    Jadi bukan hanya teori, tetapi ada praktiknya!

    Mari melayani dalam pembangunan tubuh Kristus ada praktiknya, layani mulai dari dalam nikah apa yang Tuhan gerakkan, kemudian dalam penggembalaan, antar penggembalaan. Kita menempatkan Yesus sebagai kepala.

    Praktik sehari-hari: takut akan Tuhan. Kemudian praktik pikiran dan perasaan Yesus; taat sampai daging tidak bersuara.

    Kalau taat sampai daging tak bersuara, hasilnya:

    • Filipi 2: 9-11
      2:9. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
      2:10.
      supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
      2:11. dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!

      'segala yang ada di langit' = naga
      'yang ada di atas bumi' = nabi palsu
      'yang ada di bawah bumi' = antikris

      Hasil pertama: kita mengalami kuasa nama Yesusuntuk mengalahkan setan tritunggal:

      1. Setan tritunggal adalah sumber masalah. Kalau menang berarti semua masalah diselesaikan.
      2. Setan tritunggal adalah sumber air mata. Kalau menang berarti air mata dihapuskan, kita bahagia, sampai tidak ada setetespun air mata. Kalau masih banyak air mata dan masalah, periksa siapa yang jadi kepala kita? Kalau tidak taat, ular yang menjadi kepalanya.

        Dulu saat di taman Eden Hawa taat pada Tuhan, dan enak hidupnya (mengalami suasana Firdaus). Tetapi saat mengikuti ular, masalah mulai datang: masalah dalam nikah (telanjang)--saling menyalahkan. Tuhan tanya pada Adam, dan Adam menyalahkan isterinya. Begitu tidak taat, ular yang datang--masalah dan air mata datang. Tuhan tolong kita.

        Tetapi saat kita taat, ada kuasa nama Yesus yang mengalahkan setan tritunggal, sehingga semua masalah diselesaikan dan air mata dihapuskan.

    • Wahyu 3: 8
      3:8. Aku tahu segala pekerjaanmu: lihatlah, Aku telah membuka pintu bagimu, yang tidak dapat ditutup oleh seorangpun. Aku tahu bahwa kekuatanmu tidak seberapa, namun engkau menuruti firman-Kudan engkau tidak menyangkal nama-Ku.

      'menuruti firman-Ku'= taat.
      'tidak menyangkal nama-Ku'= setia.
      Kalau taat pasti setia. Kalau tidak taat, tidak akan setia.

      Hasil kedua: kita mengalami kuasa Tuhan yang mampu membuka pintu -pintu bagi kitasekalipun kita tidak berdaya, sampai pintu sorga juga terbuka.

      Biarpun hebat kalau tidak taat, pasti jatuh.
      Biarpun kecil, kalau taat (tetap di rel), pasti pintu terbuka.

      Menempatkan Yesus sebagai kepala adalah kuncinya; takut akan Tuhan; membenci dosa sampai dusta (bergaul erat dengan Tuhan). Kalau ada dosa, Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa bagi kita (terpisah dengan Tuhan seperti ada penghalang kacanya; Tuhan bisa melihat, tetapi tidak bisa menolong kita). Begitu juga kalau tidak taat, pintu sorga tidak akan bisa terbuka.

      Inilah kunci menjadi hamba/pelayan Tuhan, yaitu tempatkan Yesus sebagai kepala. Itu adalah jaminan dalam hidup kita. Yang pertama, takut akan Tuhan, kemudian taat sampai daging tidak bersuara.

  3. Praktik ketigamenempatkan Yesus sebagai kepala: harus menyembah Dia--hubungan terdekat kepala dan tubuh adalah leher; leher menunjuk pada penyembahan.
    Keluaran 28: 2, 6-7, 31-32
    28:2. Haruslah engkau membuat pakaian kudus bagi Harun, abangmu, sebagai perhiasan kemuliaan.
    28:6. Baju efod itu harus dibuat mereka dari emas, kain ungu tua dan kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus yang dipintal benangnya: buatan seorang ahli.
    28:7. Haruslah ada pada baju efod itu dua tutup bahu yang disambung kepadanya, pada kedua ujungnyalah harus baju efod itu disambung.
    28:31. Haruslah kaubuat gamis baju efod dari kain ungu tua seluruhnya.
    28:32.
    Lehernya haruslah di tengah-tengahnya; lehernya itu harus mempunyai pinggir sekelilingnya, buatan tukang tenun, seperti leher baju zirah haruslah lehernya itu, supaya jangan koyak.

    Ada dua ketentuan dari leheryaitu:

    • 'Lehernya haruslah di tengah-tengahnya'= leher harus tepat di tengah-tengah.
      Artinya: keadilan Tuhan--tidak memihak ke kanan atau kiri--, yaitu semua manusia bisa menyembah Tuhan, siapapun kita--bangsa kafir, boleh, seperti penjahat yang disalibkan di sebelah Yesus, bisa menyembah Tuhan--, di manapun--di desa, di kota, di kamar dan sebagainya--, kapanpun--pagi, siang, malam; dua puluh empat jam--, dan situasi apapun--sampai mau matipun bisa menyembah Tuhan.

      Inilah keadilan Tuhan. Jadi tidak ada alasan kita tidak menyembah Tuhan.

      Lewat doa penyembahan--leher--kita bisa sempurna seperti Yesus. Lewat leher, tubuh bisa mengarah kepada kepala.

    • 'seperti leher baju zirah haruslah lehernya itu'= leher harus kuat seperti baju zirah; tidak boleh koyak.
      Artinya:

      1. Dalam doa penyembahan kita mengalami kuasa kebangkitanuntuk mengalahkan semua musuh sampai maut dikalahkan--warna biru laut menunjuk pada kebangkitan.

        1 Korintus 15: 26
        15:26. Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

        Buktimengalahkan maut--dosa--adalah kita bisa hidup benar dan suci.
        Kalau mau hidup benar dan suci kita harus banyak menyembah Tuhan. Kalau tidak menyembah Tuhan, kita akan ditelan maut--berbuat dosa dan puncaknya dosa.

      2. Kita harus tekun dan bergemar--kuat teguh hati--dalam menyembah Tuhan; sama dengan tidak boleh lemah, kendor, lalai, dan berhenti dalam menyembah Dia. Kita tidak boleh menyembah yang lain.

        Kita tidak boleh terpaksa dalam menyembah Tuhan. Kalau terpaksa, nanti akan dipaksa menyembah antikris.
        Menyembah yang lain artinya mengasihi sesuatu lebih dari Tuhan atau mengorbankan Tuhan untuk mendapatkan sesuatu; mengorbankan yang benar untuk dapat sesuatu di dunia; inilah penyembahan berhala.

      Tadi, ada kuasa kebangkitan--menang atas maut; dosa-dosa, sehingga kita hidup benar dan suci--, kemudian tekun dan gemar untuk menyembah--tidak boleh kendor dan tidak boleh menyembah berhala.

      Contohleher (penyembahan) yang tidak koyak adalah Daniel. Dia tetap bertekun dan bertahan untuk menyembah Tuhan sekalipun diancam dengan gua singa. Daniel tetap bertekun menyembah Tuhan (tiga kali sehari menyembah Tuhan).
      Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menghadapi api yang dipanaskan tujuh kali, tetapi mereka berkata: Kami tidak mau menyembah patung sekalipun Tuhan menolong ataupun Tuhan tidak menolong.


    Tempatkan Yesus sebagai kepala. Buang serigala dan burung; membenci dosa dan dusta; sampai takut akan Tuhan. Kita bergaul erat dengan Tuhan. Hasilnya: Dia membuka semuanya, ada pembukaan firman, ada pembukaan jalan, dan ada kuasa penciptaan--tidak ada menjadi ada, tidak ada yang mustahil bagi Dia.

    Kemudian memiliki pikiran dan perasaan Yesus: taat sampai daging tidak bersuara. Hasilnya: ada kunci Daud untuk membuka pintu-pintu.

    Dan terakhir: menyembah Tuhan, jangan sampai koyak.

    Kalau penyembahan koyak--merosot dan lain-lain--akan terjadi kekoyakan yang lain, yaitu:

    • Jala koyak.
      Ini awasan bagi kita. Jangan sampai kendor dalam penyembahan---tidak tekun, malas.
      Lukas 5: 6
      5:6. Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.

      Menangkap banyak ikan, tetapi jalanya koyak, tidak ada artinya.
      Jala koyak, artinya: kemerosotan dalam hidup sehari-hari: pekerjaan, studi dan lain-lain merosot; kalau hamba Tuhan jala pelayanan merosot.

      Mari kita saling mendoakan supaya kita semakin sungguh-sungguh dalam penyembahan sampai berkenan kepada Tuhan.

      "Sudah tinggal satu Minggu untuk Ibadah di Square. Mungkin hari Rabu sudah diadakan doa puasa, di bagi dua: dua session di Malang, di sini satu session. Kemudian Kamis doa semalam suntuk. Sudah tidak ada waktu lagi. Jangan sampai jala koyak. Tuhan tolong kita. Pelayanan jangan sampai merosot, tetapi semakin ditingkatkan sampai berkenan kepada Tuhan; pelayanan yang sempurna kepada Tuhan."

    • Seluruh hidup koyak seperti Yudas Iskariot yang perutnya koyak.
      Kisah Rasul 1: 18
      1:18. --Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.

      Seluruh hidup Yudas koyak, sama dengan kehancuran total, binasa selamanya.
      Hati-hati! Yudas adalah pencuri dan pendusta. Benar-benar mengalami kehancuran sampai kebinasaan.

      Hati-hati kalau mencuri milik Tuhan, awalnya dari sini. Hidupnya akan koyak, gagal total, hancur, dan binasa selamanya.
      Dari pencuri akhirnya jadi pendusta, pendakwa. Tidak boleh ada lagi!

      Kalau sudah mencuri milik Tuhan (persepuluhan dan persembahan khusus), hidupnya sudah gagal total, hancur, sampai binasa. Jangan sampai terjadi! Tuhan tolong kita semua.

    Tuhan tidak rela kalau jala dan hidup kita koyak dan binasa.
    Oleh sebab itu Dia mau menutupi kekoyakan kita.
    Yohanes 19: 32-34
    19:32. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus;
    19:33. tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya,
    19:34. tetapi seorang dari antara prajurit itu
    menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    'menikam lambung-Nya dengan tombak'= lambung Yesus dikoyak.
    Tuhan tidak rela kalau jala bangsa kafir koyak apalagi hidupnya.
    Ia berusaha menutupi kekoyakan bangsa kafir lewat Ia rela lambung-Nya dikoyak--luka kelima--sehingga mengeluarkan darah dan air.

    Yesus disalib bersama dua penjahat. Kalau belum mati, kakinya dipatahkan supaya cepat mati dan mayatnya cepat diturunkan Tetapi sampai pada Yesus, Ia sudah mati (kakinya tidak boleh dipatahkan), dan prajurit menikam lambung-Nya dengan tombak.

    Apa yang sudah koyak malam ini? Pandanglah lambung yang sudah terkoyak! Mungkin hati terkoyak, hidup kita terkoyak oleh dosa, kebusukan dan lain-lain. Masih ada kesempatan kita malam ini. Tugas kita adalah memandang lambung Yesus.
    Zakharia 12: 10-12
    12:10. "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi diaseperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi diadengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
    12:11. Pada waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas Hadad-Rimon di lembah Megido.
    12:12. Negeri itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan tersendiri dan isteri mereka tersendiri;

    Ayat 12: 'tersendiri' = masing-masing tidak bisa ikut orang lain.
    Tuhan rela dikoyak lambung-Nya untuk menolong bangsa kafir. Kekoyakan atau kegagalan apapun malam ini, sikap kita adalah pandang dan ratapi lambung Yesus. Harus sendiri-sendiri (ayat 12)--suami sendiri, isteri sendiri, anak sendiri, orang tua sendiri. Dia seorang diri di kayu salib, kita juga seorang diri, sudah cukup, mari banyak meratapi lambung Yesus. Jangan meratap yang negatif--menyalahkan orang lain!

    Meratapi lambung Yesus yang tertikam tombak dan mengeluarkan darah dan air, artinya:

    • Tanda darah--bertobat--= meratap untuk berhenti berbuat dosa; hancur hati, menangis sungguh-sungguh untuk berhenti berbuat dosa. Itu tugas kita.
      Kekoyakan apa saja: ekonomi, pelayanan, masih ada jalan keluar. Lewat perjamuan suci, kita meratapi lambung yang tertikam. Hancur hati sungguh-sungguh untuk berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan. Dosa apa yang dipertahankan, berhenti!

    • Tanda air= meratap (hancur hati) untuk bisa lahir baru; mengalami pembaharuan yaitu hidup dalam kebenaran (hidup sorgawi)--hidup dari iman; hidup dari Tuhan. Di sekolah yang lain menyontek, kita tidak; yang lain jual barang palsu tetapi bilang: asli, kita tidak mau.

      Kalau mengaku hidup dari Tuhan bukan berarti tidak kerja, tetapi hidup benar--bekerja yang benar, melayani yang benar. Kita berusaha sekalipun mungkin tidak cukup. Tidak apa-apa, kita hidup dari Tuhan. Jangan bermalas-malasan! Kerja yang sungguh-sungguh, melayani yang sungguh-sungguh!

    Saat kita bisa bertobat dan hidup benar, roh pengasihan (ayat 10)--roh belas kasihan; roh permohonan; roh penyembahan-- akan turun; mendorong kita untuk bisa menyembah Tuhan; berseru dan berserah kepada Tuhan.
    Kita sendiri-sendiri yang meratapi lambung yang tertikam.

    Hasilnya: satu tulang tidak dipatahkan.
    Yohanes 19: 36
    19:36. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan."

    Kalau Yesus saat itu belum mati, kaki-Nya akan dipatahkan, dan lambung-Nya tidak ditikam--kita bangsa kafir akan koyak dan mati semuanya. Untunglah Ia dikoyak lambung-Nya, sehingga tulangnya tidak dipatahkan.

    Satu tulang tidak dipatahkan artinya kita mengalami kuasa kebangkitan Tuhanuntuk:

    • Memulihkanapa yang sudah koyak dan hancur-hancuran.
      Malam ini, mungkin secara rohani kita terus berbuat dosa--dari pikiran, perkataan, pandangan, perbuatan--, Tuhan bisa pulihkan. Pandang lambung yang terkoyak, dan kuasa kebangkitan kita alami.

    • Kuasa kebangkitan sanggup menyelesaikansemua masalah yang mustahil.
    • Kuasa kebangkitan sanggup menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia, untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai dengan bersorak sorai.

      Sekarang kita banyak meratap--mau bertobat, hidup benar--, nanti kita akan bersorak sorai.
      Sebaliknya, sekarang senang-senang, nanti dia akan meratap.

      Wahyu 1: 7
      1:7. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.

      Saat Yesus datang baru meratap, sudah terlambat, dan akan binasa.
      Sekarang kita meratap, satu waktu kita akan bersorak sorai di awan-awan yang permai.

Ada kurban Kristus. Pandang lambung yang terkoyak dan tulang yang tidak dipatahkan! Tuhan tolong kita semua.
Yang sudah berhasil, jangan sombong. Tetap ingat, jangan sampai terkoyak. Sebaliknya, yang koyak jangan putus asa, tetapi berjuang sungguh-sungguh.

Kita seorang diri, Dia juga seorang diri di kayu salib. Jangan putus asa kalau suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu. Ada Yesus seorang diri yang tahu. Kita seorang diri meratap kepada Dia. Yudas saja koyak, apalagi kita bangsa kafir. Berseru dan berserah kepada Dia!

Yakin, tubuh dan darah Yesus sudah dikoyakkan di kayu salib terutama untuk bangsa kafir. Yudas adalah seorang rasul--bangsa Israel asli; bendahara, hebat--, siapa kita bangsa kafir. Biarlah Tuhan tolong kita untuk memulihkan kekoyakan kita. Kita akan menjadi milik-Nya selamanya karena Dia sudah dikoyakkan di kayu salib.

Tuhan memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Malang, 14 Juni 2011 (Selasa Sore)
    ... berkhianat. Tidak setia dalam hal nikah. Mulai dari permulaan nikah pacaran. Berpacaran jangan karena keinginan mata kebanggaan trend dll. Tujuan berpacaran adalah untuk menikah. Perjalanan nikah juga harus dijaga. Jangan sampai ada pertengkaran kekerasan perselingkuhan dan perceraian. Tidak setia dalam ibadah pelayanan. Matius Maka jawab tuannya itu Hai kamu hamba yang jahat ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 27 Maret 2014 (Kamis Sore)
    ... dia Kita mengundang dengan Kabar Mempelai. Korintus - Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga maka ia tertutup untuk mereka yang akan binasa yaitu orang-orang yang tidak percaya yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah gambaran Allah. Kabar ...
  • Ibadah Doa Malang, 06 Januari 2022 (Kamis Sore)
    ... dari percikan darah penyucian terakhir yang dibawa masuk ke dalam lumbung kerajaan Sorga. Penuaian anggur di bumi. Wahyu - . Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga juga padanya ada sebilah sabit tajam. . Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah ia berkuasa atas api dan ia ...
  • Ibadah Natal Persekutuan Malang, 24 Desember 2022 (Sabtu Sore)
    ... majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya Di manakah Dia raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Praktik batu sandungan Herodes dan seluruh Yerusalem terkejut mendengar Yesus yang ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 November 2011 (Rabu Sore)
    ... tidak pernah mengalami penyucian dan keubahan hidup bagaikan Bait Allah yang dikuasai roh jual beli roh jengkel iri marah tanpa sebab dengki roh babel roh jahat dan roh najis . Mereka ini yang menentang pembangunan Bait Allah yang rohani pembangunan tubuh Kristus sebab mempertahankan Bait Allah yang jasmani. Yohanes Kepada ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Maret 2013 (Senin Sore)
    ... melayani Tuhan seorang yang dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Seorang imam harus memiliki karakter yang baik potensi yang baik dari Tuhan dan tahbisan yang benar sesuai dengan Firman pengajaran benar . Pada permulaan jaman sudah terjadi pemisahan antara Kain dan Habel antara yang tahbisannya benar dan tidak benar . Pada ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 23 Januari 2021 (Sabtu Sore)
    ... diurapi Roh Kudus. Kebajikan. Dalam Tabernakel menunjuk pada mezbah korban bakaran. Sekarang mezbah korban bakaran menunjuk pada salib Yesus. Perbuatan kebajikan dari Yesus adalah Ia rela mati di kayu salib untuk mengampuni dosa kita. Perbuatan kebajikan kita adalah bertobat berhenti berbuat dosa dan kembali kepada Tuhan--mati terhadap dosa. Proses bertobat mengaku dosa kepada Tuhan ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 24 Maret 2018 (Sabtu Sore)
    ... saya bukan Kristen dari pada menyembah Tuhan lebih baik uang saya tempel di dinding kemudian saya sembah. Sombong sekali. Memang kaya tetapi akhir-akhir saya dengar mereka sudah habis. Terlalu sombong. Jangan sampai kita sombong. Proses menyembah uang Keinginan akan uang termasuk perkara daging yang lain dunia yang tidak terkontrol oleh ...
  • Ibadah Doa Malang, 13 Januari 2015 (Selasa Sore)
    ... kita harus tetap hidup dalam kebenaran. Contohnya Ayub. Ayub - Karena Ia tahu jalan hidupku seandainya Ia menguji aku aku akan timbul seperti emas. Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang. Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya. Hasilnya mendapatkan emas murni sama dengan ...
  • Ibadah Raya Malang, 04 Agustus 2024 (Minggu Pagi)
    ... pembangunannya adalah baptisan air yang benar orang yang percaya Yesus dan bertobat mati terhadap dosa harus dikuburkan dalam air bersama Yesus dan bangkit untuk mendapat hidup baru yaitu memiliki hati nurani yang baik yang taat dengar-dengaran berisi kasih Allah bisa mengasihi Tuhan dan sesama. Jadi nikah harus satu baptisan air ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.