Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah kita sekalian.
Tema ibadah kunjungan di Tentena, Poso:
Wahyu 19: 919:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'
Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba'= perjamuan kawin Anak Domba adalah pertemuan antara Yesus yang datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Kepala--Raja segala raja--dan Suami--Mempelai Pria Sorga--dengan sidang jemaat, kita semua yang sempurna/tubuh Kristus yang sempurna--mempelai wanita/isteri--di awan-awan yang permai. Sesudah itu kita masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang) (Wahyu 20), dan kerajaan sorga yang kekal (Yerusalem baru) (Wahyu 21-22). Kita duduk bersanding dengan Yesus di takhta sorga selamanya.
'
Berbahagialah mereka yang diundangke perjamuan kawin Anak Domba'=>
mengapaTuhan mengundangkitake perjamuan kawin Anak Domba? Karena perjamuan kawin Anak Domba adalah
pintu masukmenuju Firdaus (kerajaan Seribu Tahun Damai) dan Yerusalem baru.
Jika kita tidak masuk perjamuan kawin Anak Domba--ketinggalan saat Yesus datang kembali kedua kali--kita tidak akan bisa kembali ke Firdaus dan masuk kerajaan sorga yang kekal, berarti binasa untuk selamanya.
Denganapa Tuhan mengundang kitake perjamuan kawin Anak Domba:
- Kabar baik/firman penginjilan/Injil keselamatan untuk memanggil dan menyelamatkan kita manusia berdosa.
Buktinya: percaya Yesus, bertobat, baptis air dan baptis Roh Kudus; kita menerima hidup baru/hidup sorgawi, mulai dengan hidup dalam kebenaran.
- Kabar mempelai--karena nanti terjadi pertemuan mempelai; Kepala dengan tubuh tidak bisa terpisah; Mempelai Pria dengan mempelai wanita tidak bisa terpisah. Kalau anak dengan Bapa atau domba dengan Gembala, bisa terpisah.
Kabar mempelai= firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua, yang sanggup menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna sama mulia seperti Yesus, itulah mempelai wanita sorga yang layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.
Jadi, kita
dibenarkan dulu dan hidup dalam kebenaran,
baru disempurnakanoleh kabar mempelai sehingga layak untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai sampai masuk kerajaan sorga.
Yesus sudah siap untuk mengundang kita; Dia memanggil kita sampai mati di kayu salib untuk menyelamatkan kita, kemudian Dia menyucikan kita dengan pedang. Sekarang tergantung pada kita, bagaimana sikap kita terhadap undangan Tuhan.
Matius 22: 1-14=> perumpamaan tentang perjamuan kawin anak raja; yang menubuatkan tentang perjamuan kawin Anak Domba di awan-awan yang permai.
Matius 22: 1-222:1. Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2. "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Dari ayat 1-14, ada
tiga sikapterhadap undangan:
- Matius 22: 3
22:3. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
Yang pertama: tidak mau datang= menolak undangan.
- Matius 22: 4-8
22:4. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
22:5. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
22:6. dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
22:8. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
Yang kedua: tidak layak untuk datang.
- Matius 22: 9-14
22:9. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
22:10. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
'penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu'= perjamuan kawin tidak boleh kosong.
Yang ketiga: datang tetapi tidak berpakaian pesta.
AD. 3 Datang tetapi tidak berpakaian pestaKarena undangan yang sesungguhnya tidak mau datang, dan tidak layak datang, maka raja mengundang yang seharusnya tidak diundang, yaitu orang-orang di persimpangan jalan.
Yang sesungguhnya diundang adalah bangsa Israel asli, umat pilihan Tuhan. Yang di persimpangan jalan adalah bangsa kafir.
Amsal 8: 1-38:1. Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?
8:2. Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri,
8:3. di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring:
'
hikmat' = hikmat Tuhan.
Hikmatyang diserukan di persimpangan jalan, menunjuk pada berita tentang Yesus yang disalib untuk menyelamatkan kita bangsa kafir--kabar baik;
firman penginjilan.
1 Korintus 1: 23-241:23. tetapi kami memberitakan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang bukan Yahudi suatu kebodohan,
1:24. tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi, maupun orang bukan Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah.
Orang Yahudi= Israel asli.
Bukan Yahudi= bangsa kafir.
Seharusnya yang diundang hanya Israel asli, tetapi karena tidak mau datang, dan tidak layak datang, maka bangsa kafir mendapat kesempatan.
Roma 11: 2511:25. Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuhdari bangsa-bangsa lain telah masuk.
'
tegar' = keras hati.
'
jumlah yang penuh'= ruangan perjamuan kawin penuh.
'
bangsa-bangsa lain' = bangsa kafir.
Karena sebagian bangsa Israel menolak undangan Tuhan--menolak Yesus sampai hari ini--, terbuka kesempatan dan kemurahan Tuhan bagi bangsa kafir untuk diselamatkan dan bisa masuk perjamuan kawin Anak Domba, sampai jumlahnya penuh--ruangan pesta penuh;
kuantitasmempelai terpenuhi (seperti jari, kalau jumlahnya tidak lima berarti cacat).
Orang di persimpangan jalan tidak jelas hidupnya (tidak ada kepastian hidup), apalagi hidup kekal. Karena itu bangsa kafir jangan bimbang, bahaya, tidak jelas hidup dan tidak jelas masa depannya. Harus sungguh-sungguh kalau ikut Tuhan, satu jalan saja.
Tadi, sudah masuk tetapi tetapi tidak berpakaian pesta. Sayang sekali. Jumlahnya sudah benar, tetapi
kualitasnyakurang (tidak memenuhi kualitas mempelai)--banyak dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba; datang tetapi diusir. Ini nasibnya bangsa kafir.
Matius 22: 12-1422:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
'
Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja'= seharusnya orang ini langsung diusir, tetapi raja masih bertanya; diberi kesempatan, namun orang ini diam saja.
'
Mengapatidak berpakaian pesta?'=
raja menunjukkan dosa-dosa dan kekurangan--untuk penyucian. Ini merupakan kelanjutan dari hikmat--tadi hikmat dari salib untuk memanggil dan menyelamatkan.
Amsal 1: 20-251:20. Hikmat berseru nyaring di jalan-jalan, di lapangan-lapangan ia memperdengarkan suaranya,
1:21. di atas tembok-tembok ia berseru-seru, di depan pintu-pintu gerbang kota ia mengucapkan kata-katanya.
1:22. "Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?
1:23. Berpalinglah kamu kepada teguranku! Sesungguhnya, aku hendak mencurahkan isi hatiku kepadamu dan memberitahukan perkataanku kepadamu.
1:24. Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku,
1:25. bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku,
'
ia memperdengarkan suaranya' = seperti suara raja.
Tadi hikmat yang pertama untuk memanggil orang berdosa (firman penginjilan).
Sekarang
hikmatkedua dalam bentuk tegoran dan nasihat (
firman pengajaran).
2 Timotius 4: 24:2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlahdan nasihatilahdengan segala kesabaran dan pengajaran.
'
nyatakanlah apa yang salah' = menunjuk dosa.
Isi dari firman pengajaran yang benar; kabar mempelai:
- Menunjukkan dosa yang tersembunyi. Mungkin suami, isteri, anak tidak tahu, tetapi Tuhan tahu.
- Menegor supaya berhenti berbuat dosa.
- Menasihati= tuntunan tangan Tuhan (dituntun ke jalan yang benar dan suci), dan memberi jalan keluar dari segala masalah--mujizat.
Banyak orang berkata:
pengajaran tidak ada mujizat, penginjilan banyak mujizat.Salah! Mengapa tidak ada mujizat? Karena masih dalam tegoran, masih berbuat dosa terus, kapan jadi nasihat dan jalan keluar? Kalau mau menerima tegoran dan berhenti, kita akan berjalan di jalan yang lurus, mujizat akan terjadi--Yesus berjalan di jalan yang lurus.
Di dalam nikah rumah tangga, penggembalaan, kalau salah, mari mengaku. Kalau keluar dari penggembalaan, akan binasa jika firman itu benar.
"
Ada jemaat berkata: Sekali lagi gembala bicara tentang rokok, aku keluar. Akhirnya dia pergi selamanya. Dari tahun 1995 sampai hari ini dia masih merokok. Lebih baik berhenti berbuat dosa, sehingga tegoran menjadi nasihat"
Jadi kabar mempelai/firman pengajaran memang keras, tetapi diberi kesempatan.
Sekeras-kerasnya/setajam-tajamnya firman pengajaran, itu merupakan kemurahan Tuhanuntuk menyucikan dan mengubahkan kita sampai sempurna seperti Dia.
Kalau kita ditegor, mari cepat berubah.
"
Ada juga yang tidak marah, tetapi menertawakan, tetapi Tuhan bilang: nanti saat celaka datang, dia yang akan ditertawakan (Amsal 1: 26: 'maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu'). Jangan main-main dengan Tuhan. Kalau kita marah terhadap tegoran, kita selamanya berada dalam dosa. Kalau kita menertawakan tegoran saat celaka datang kita yang akan ditertawakan. Sikap terhadap firman sangat menentukan. Jangan berada di persimpangan jalan! Perhatikan sikap pada firman sungguh-sungguh, ada kepastian untuk jalan hidup kita sampai hidup kekal."
Apapun yang kita hadapi pastikan hanya satu jalan (satu pengajaran), yang mampu menyucikan dan mengubahkan untuk memenuhi kualitas mempelai, layak terpilih masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba sampai masuk Yerusalem baru.
Matius 22: 1222:12. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
'
Diam saja'= menolak kemurahan Tuhan; mempertahankan dosa-dosa; memakai pakaian kebenaran sendiri.
Artinya:
- Tidak mau mengaku dosa. Semoga semua bisa ditusuk sampai perasaan terdalam (ginjal), sampai kita bisa mengaku salah.
- Tidak mau mengampuni orang lain tetapi selalu menuduh orang lain.
Waspada! Kalau 'diam saja',
akibatnya: sudah diikat dan dicampakkan. Apalagi kalau bicara untuk menyalahkan dan menghakimi orang lain (mencemooh, memfitnah, bergosip), sampai menyalahkan dan menghujat Tuhan (menghujat pengajaran benar). Benar-benar gawat. Mari periksa diri kita baik dalam pribadi, nikah, penggembalaan, pekerjaan.
Matius 22: 1322:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kakidan tangannyadan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Diam saja di sini bukan berdiam diri (koreksi diri).
Akibat '
diam saja':
- Mazmur 32: 1-4
32:1. Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2. Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:3. Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4. sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
'Selama aku berdiam diri' = tidak mengaku dosa.
Akibat pertama 'diam saja': kering rohani dan jasmani.
Kering rohani= tidak ada kepuasan dan kebahagiaan sorga, sehingga mencari kepuasan di dunia sampai jatuh dalam dosa-dosa dan puncaknya dosa yaitu dosa makan minum dan kawin mengawinkan, bahkan enjoydalam dosa. Kalau dosa diampuni kita bahagia; mengampuni dosa orang lain juga bahagia (ayat 1).
Enjoydalam dosa artinya tidak merasa bersalah lagi dan mulai menyalahkan orang lain.
Kalau mencari kepuasan di luar, akhirnya tidak berkobar dan enjoylagi dalam perkara rohani/ibadah pelayanan; letih lesu, berbeban berat, susah payah, air mata (hidup dalam kutukan), semangatnya patah--gampang kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan (rohaninya sakit).
Amsal 17: 22
17:22. Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patahmengeringkan tulang.
Kering jasmani= tidak ada jaminan pemeliharaan untuk hidup sehari-hari, masa depan, kesulitan, sampai mengalami kekeringan di zaman antikris yang berkuasa di bumi selama tiga setengah tahun.
Kalau dibiarkan, akan mati rohani, tidak bisa lagi hidup benar (tidak ada kebenaran). Yang benar dia jadikan salah; yang salah dia jadikan benar.
Mazmur 32: 4
32:4. sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
Sumsum= tulang belakang= tulang punggung, yang menentukan tegak atau tidak.
Hati-hati! Kekeringan rohani sering terjadi pada tulang punggung rumah tangga--suami. Kalau suami kering, bisa belok kiri kanan, rumah tangga tidak tegak lagi.
Sebaliknya kalau suami kering, tetapi ada isteri yang tegak/benar, masih bisa tertolong.
Seperti pelajaran dua tiang. Kalau yang satu roboh, yang satu tegak, maka yang roboh masih bisa ditarik.
Kesalahan hamba Tuhan adalah mencari tulang punggung dari orang kaya. Salah! Cari orang benar.
Dalam rumah tangga kalau ada satu tulang punggung yang hidup benar, bisa tegak. Demikian juga dalam penggembalaan.
"Karena itu waktu ke Medan, saya takut dan menangis. Dulu om Pong pertama kali ke Medan untuk menggantikan Om Yo juga menangis. Lalu saya dengar suara: Paling lama tiga bulan atau satu tahun. Ini karena dipikir mencari tulang punggung dari orang kaya. Tidak akan kuat. Tetapi kalau benar, sekalipun kaya, miskin, pandai, bodoh akan tetap tegak di hadapan Tuhan. Inilah yang dicari."
Di dalam rumah tangga dan penggembalaan cari orang benar/tegak.
Biarpun hebat kalau kering rohaninya, tidak ada gunanya. Mari tegak semuanya, mulai dari gembalanya. Kalau gembala tegak, bisa menarik yang miring. Di rumah tangga kalau ada yang miring, jangan ikut-ikut, tetapi tetap tegak untuk menolong. Harus tegas!
- 1 Yohanes 1: 10
1:10. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
'kita tidak ada berbuat dosa'= tidak mengaku dosa.
Akibat kedua 'diam saja': 'firman-Nya tidak ada di dalam kita'= kosong dari firman Allah, Roh Kudus, dan kasih Allah= sekam; hanya kulit luar--berkat-berkat jasmani.
Banyak anak Tuhan, hamba Tuhan seperti sekam, hanya mencari perkara jasmani sampai mengabaikan perkara rohani, bahkan mengorbankan perkara rohani seperti Esau.
Sekam hanya ditiup angin, artinya diombang-ambingkan ajaran palsu--dibimbangkan--, pencobaan, pergaulan yang tidak baik, sampai meninggalkan Tuhan, dan dibakar di neraka selamanya.
Kalau kita diberi kulit/sekam-berkat-berkat jasmani--, boleh bahkan harus, tetapi tujuannya adalah untuk diisi dengan butir-butir padi. Jadi kalau kita diberkati Tuhan--berkat uang, kesehatan dan lain-lain--nomor satu: untuk diisi dengan firman, Roh Kudus dan kasih Allah(ditambah dengan kurban Kristus) terutama dalam ibadah pendalaman alkitab dan perjamuan suci, supaya kita tahan uji untuk mengikut dan melayani Tuhan sampai Dia datang kembali kedua kali. Kalau tidak diisi firman, semua akan sia-sia.
Proses pengisian sekam terutama dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Tubuh dan darah Yesus adalah makanan sejati.
Yohanes 6: 55-56, 54
6:55. Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanandan darah-Ku adalah benar-benar minuman.
6:56 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia.
6:54. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.
Kalau kita makan dan minum perjamuan suci, kita akan menyatu dengan Tuhan ('ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia'), tidak bisa terpisah oleh apapun juga; kita terpelihara oleh firman dan perjamuan suci di zaman sekarang yang sulit ini, sampai zaman antikris berkuasa di bumi tiga setengah tahun, dan kita menerima hidup kekal--gandum masuk ke lumbung Allah. Saat antikris berkuasa kita disingkirkan ke padang gurun dan dipelihara dengan firman dan perjamuan suci.
- Matius 22: 13-14
22:13. Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannyadan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
22:14. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Akibat ketiga 'diam saja': tidak terpilih untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Mulai sekarang bisa dideteksi, akan ketinggalan atau tidak saat Tuhan datang. Sama seperti naik kelas, kalau sekarang nilainya jelek-jelek, pasti tidak naik kelas.
Tandatidak terpilih untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba:
- 'diikat kaki dan tangannya'= tidak setia, tidak mau sampai tidak bisa beribadah melayani Tuhan; dan tidak berdaya--diikat setan.
"Di Tentena saya katakan: Kalau kita menerima kabar mempelai yang benar, berdoa, supaya kita berguna dan berdayasampai garis akhir. Contohnya: Yesus, dan dua gembala saya yang terakhir: Pdt In Juwono dan Pdt Pong, termasuk Pdt Totaijs. Sampai akhir hidupnya tetap berguna dan berdaya. Mohon kepada Tuhan! Jangan tidak berdaya dan berguna."
- 'dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap'=
- Masuk aniaya antikrisdi bumi selama tiga setengah tahun. Banyak yang tidak kuat kemudian menyembah antikris. Secara jasmani bebas, tetapi nanti binasa. Sedikit yang bertahan untuk tetap menyembah Yesus, dia akan disiksa sampai dipancung, tetapi saat Yesus datang dia akan dibangkitkan. Kita harus hati-hati!
- Nerakayang penuh ratap kertak gigi selamanya.
Inilah akibat kalau '
diam saja'. Firman Tuhan menunjuk dosa, menegor, dan menasihati. Kalau sudah sampai nasihat, sudah ada jaminan masa depan, pintu-pintu terbuka, dan ada mujizat. Kalau diam saja, tulang punggung akan kering (ambruk semuanya), kosong seperti sekam (hanya dibakar), kaki tangan diikat (tidak berdaya dan tidak berguna).
Sikap yang benarterhadap kabar mempelai yang menunjukkan dosa-dosa yang tersembunyi:
- Mengakudosa-dosa dengan sejujur-jujurnya kepada Tuhan--vertikal--dan sesama--horizontal, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Mengampunidosa orang lain dan melupakannya.
Ini namanya kita merespon setiap tusukan pedang firman--tidak diam saja. Sekeras-kerasnya firman, itu merupakan kemurahan Tuhan bagi kita.
Amsal 28: 1328:13. Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.
(terjemahan lama)
28:13. Orang yang melindungkan dosanya itu tak boleh beruntung, tetapi orang yang mengaku dan membuangkan dia ia itu mendapat kasihan kelak.
'
tidak akan beruntung' = tidak berhasil; gagal.
Kasih Tuhan adalah bagi bangsa Israel, dan kemurahan--belas kasihan; anugerah; kasih karunia--bagi bangsa kafir.
Kalau kita mengaku dan mengampuni dosa--meninggalkan dosa--,
kita akan disayangi Tuhan--mendapatkan kasih karunia; anugerah; kemurahan Tuhan yang besar.
Kegunaankasih karunia Tuhan yang besar:
- Kejadian 6: 7-8
6:7. Berfirmanlah TUHAN: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."
6:8. Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN.
Karena manusia sudah berbuat dosa (dosa makan minum dan kawin mengawinkan), maka Tuhan menghukum manusia dengan air bah.
'Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN'= hidup dalam kasih karunia, artinya hanya memandang Tuhan dan Dia memandang Nuh.
Dari sekian penduduk di bumi mata Tuhan hanya memandang Nuh karena hanya ia yang memandang Tuhan.
Malam ini pandangan kita kepada apa? Menghadapi air bah rohani (dosa-dosa) tidak akan mampu. Di zaman akhir yang kembali seperti di zaman Nuh mata kita harus memandang Tuhan.
Kegunaan pertama: kita bisa memandang Tuhan dan Dia memandang kita semua sehingga kita mampu menghadapi air bah secara rohani.
Air bah secara rohani:
- Dosa-dosa sampai puncaknya dosa yang menghantam dunia sampai di rumah Tuhan--peristiwa Hofni dan Pinehas. Kita dilindungi sehingga bisa hidup benar dan suci. Kita harus memandang Tuhan.
- Pencobaan-pencobaan, krisis di segala bidang yang mustahil. Kasih karunia Tuhan yang menyelesaikannyabagi kita.
- Hukuman Tuhan: tiga kali tujuh penghukuman, kiamat--lautan api belerang yang memusnahkan dunia--, sampai neraka. Kasih karunia Tuhan memelihara dan melindungikita secara ajaib secara lahir batin (jasmani-rohani), dan kita diselamatkan.
- 2 Samuel 15: 25-26
15:25. Lalu berkatalah raja kepada Zadok: "Bawalah tabut Allah itu kembali ke kota; jika aku mendapat kasih karunia di mata TUHAN, maka Ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya.
15:26. Tetapi jika Ia berfirman, begini: Aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya."
Daud menghadapi anaknya sendiri--Absalom--dan ia kehilangan semuanya, tetapi masih ada kasih karunia Tuhan. Sekarang kita menghadapi kesulitan secara jasmani, ekonomi hancur, secara rohani tabut perjanjian dipegang Absalom--kita dihina soal pengajaran; dicaci maki. Mau apa? Hanya memandang Tuhan dan dipandang Dia; bergantung pada kasih karunia-Nya.
Kegunaan kedua: Tuhan mengulurkan tangan kasih karunia untuk memulihkan yang jasmani dan rohani.
Yang jasmani dipulihkan Tuhan. Secara rohani kita tetap memikul tabut perjanjian artinya kita dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir; pembangunan tubuh Kristus yang sempurna.
Dan Tuhan bisa menjadikan semua baikbagi kita pada waktunya--'biarlah dilakukan-Nya kepadaku apa yang baik di mata-Nya'; semua berhasil dan indahpada waktunya; nikah dan buah nikah juga akan dipulihkan; pemakaian Tuhan akan dipulihkan.
Kaum muda, sungguh-sungguh! Yang menentukan adalah kasih karunia di mata Tuhan--seperti Nuh dan Daud.
Tulis: saya mendapat kasih karunia di mata Tuhan.
- Wahyu 19: 8-9
19:8. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.)
19:9. Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
'dikaruniakan' = kasih karunia.
Kegunaan ketiga: Tuhan mengaruniakan pakaian pesta--pakaian mempelai; pakaian putih berkilau-kilau--kepada kita, untuk masuk perjamuan kawin Anak Domba.
Artinya: kita disucikan dan diubahkansampai sempurna seperti Yesus. Kita layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan permai, kita masuk perjamuan kawin Anak Domba, Firdaus, sampai Yerusalem baru--kerajaan sorga selamanya.
Jangan diam! Apa yang Tuhan tunjukkan, akui. Ada sakit hati, kepahitan, lupakan! Kalau diam, akan kering, menjadi sekam, diikat--tidak berdaya, tidak setia.
Kembali pada kasih karunia Tuhan.
"
Penekanan di hati saya: Nuh dan Daud mendapat kasih karunia di mata Tuhan. Biarlah malam ini kita juga mendapat kasih karunia di mata Tuhan."
Apapun yang kita hadapi, serahkan kepada Tuhan.
Sumber kasih karunia yang besar bagi bangsa kafir adalah perjamuan suci.
Bangsa kafir tidak ada apa-apa, dan berada di persimpangan, tidak ada kepastian, tidak ada yang memperhatikan, tetapi mendapat kasih karunia Tuhan. Kembali pada kasih karunia! Pandang Dia, dan kita akan selalu dipandang oleh Dia, sampai nanti kita memandang Dia muka dengan muka di awan-awan yang permai. Seburuk dan sejatuh apapun kita, Tuhan tolong kita.
Boleh punya ijazah, gaji besar dan lain-lain, tetapi tidak cukup untuk menghadapi keadaan seperti pada zaman Nuh; tidak cukup untuk menyelamatkan nikah dan buah nikah seperti Daud; tidak cukup untuk dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Hanya kasih karunia yang kita butuhkan. Pandang Dia, dan Dia akan memandang kita, sampai nanti kita memandang Dia muka dengan muka di awan-awan yang permai. Serahkan semua pada Dia! Jangan ragu! Ada kepastian di dalam anugerah Tuhan.
Nuh termasuk orang hebat tetapi tidak mampu menghadapi air bah--pencobaan, dosa, kesulitan, hukuman Tuhan--; Daud raja yang hebat tetapi tidak mampu menghadapi guncangan nikah dan buah nikah. Dalam pelayanan kita juga tidak mampu, apalagi menghadapi kedatangan Yesus kedua kali. Serahkan semua kepada Dia, hanya kasih karunia yang mampu. Jangan ragu! Yesus sudah menyerahkan hidup-Nya dalam perjamuan suci, yang mampu melakukan semua sampai menyempurnakan kita.
Yang masih dalam keadaan sulit, hancur, mustahil dan lain-lain, serahkan kepada Tuhan. Semua akan menjadi baik, berhasil, dan indah.
Tuhan memberkati.