Simpang Borobudur no 27 Malang
0341-496949
Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah kasih sayang, damai sejahtera dan berkat TUHAN senantiasa dilimpahkan dalam hidup kita sekalian.

Wahyu 5: 5-10
5:5. Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku: "Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itudan membuka ketujuh meterainya."
5:6. Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor
Anak Dombaseperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7. Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
5:8. Ketika Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu, masing-masing memegang satu kecapi dan satu cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan
membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Siapayang layak/dapat membuka gulungan kitab dan ketujuh meterainya--membukakan rahasia firman--? (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 09 Januari 2017)

  1. Ayat 5= Yesus sebagai singa dari suku Yehuda dan tunas Daud yang telah menang (sudah diterangkan mulai dari Ibadah Raya Surabaya, 15 Januari 2017sampai Ibadah Raya Surabaya, 22 Januari 2017).

  2. Ayat 6-10= Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih (diterangkan mulai dari Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 30 Januari 2017).

AD. 2. YESUS SEBAGAI ANAK DOMBA YANG TELAH TERSEMBELIH

Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih artinya Yesus yang sudah mati di kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita--mendamaikan dosa-dosa kita. Ini yang bisa membuka gulungan kitab dengan ketujuh meterainya.

Jadi, pembukaan firman Allah yang dikaitkan dengan Yesus sebagai Anak Domba yang telah tersembelih sanggup mendorong kita untuk mengalami PENEBUSAN DAN PENDAMAIAN dari dosa-dosa.
Ini gunanya mendengar firman. Pembukaan firman harus mendorong kita untuk mengalami penebusan dari dosa-dosa--kelepasan dari dosa-dosa; pendamaian--, bukan malah berbuat dosa. Ini yang benar.

Sudah kita pelajari sampai ayat 9: tentang penyembahan di sorga dengan cawan emas dan kecapi, sampai menghasilkan nyanyian baru. Malam ini kita lanjutkan.
Wahyu 5: 9-10
5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membelimereka bagi Allah dari tiap-tiap sukudan bahasadan kaumdan bangsa.
5:10. Dan Engkau telah membuat mereka menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imam bagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

'membeli'= menebus.
Di sini tentang penebusan. Kita mendengarkan firman, harus mendorong kita untuk mengalami penebusan dari dosa-dosa.

Ayat 9-10= kita ditebus oleh darah Yesus dari tiga hal:

  1. Yang pertama: ditebus dari suku dan bangsa--misalnya kalau mau tahu bangsa Indonesia itu di mana, suku ini ada di mana; letaknya bangsa itu ada di bumi. Ini sama dengan ditebus dari bumi atau dunia dengan segala pengaruhnya.
    Pengaruh dunia adalah kesibukan, kesulitan, kesusahan dan kesukaan--pergaulan yang tidak baik.

    Yakobus 4: 4
    4:4. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

    Ini adalah pengaruh dunia.
    Dunia dengan segala pengaruhnya membuat kita tidak setiadalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Saat kita tidak setia dalam ibadah pelayanan, saat itu kita menjadi sahabat dunia, tetapi jadi musuhnya TUHAN. Dan itu artinya kita sedang lenyap bersama dengan dunia; sedang binasa bersama dunia, sebab dunia ini sedang lenyap.

    Oleh sebab itu perlu ditebus oleh darah Yesus; pembukaan firman mendorong kita mengalami penebusan, bukan hanya ditebus dari dosa, tetapi juga dari dunia.

    Kalau kita ditebus oleh darah Yesusdari dunia dengan segala pengaruhnya, kita akan menjadi kehidupan yang SETIA DAN BERKOBAR-KBOARdalam ibadah pelayanan kepada TUHAN. Kita akan memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara.

    Hanya darah Yesus yang bisa melepaskan kita dari dunia, yang lain tidak dapat--termasuk ijazah tidak bisa--, sebab ikatan dunia itu begitu kuat.

    Setia berkobar-kobar= memperjuangkan ibadah pelayanan kepada TUHAN lebih dari segala perkara apapun di dunia. Kerja yang keras, sekolah yang keras, harus, tetapi mari, kita juga memperjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segala perkara di dunia. Di situ TUHAN memberikan jaminan dobel kepada kita: untuk hidup sekarang sampai hidup kekal.

    1 Timotius 4: 8-10
    4:8. Latihan badani terbatas gunanya, tetapi ibadah itu berguna dalam segala hal, karena mengandung janji, baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang.
    4:9. Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya.
    4:10. Itulah sebabnya kita
    berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.

    'baik untuk hidup ini' = hidup sekarang.

    Perjuangan kita tidak sia-sia. Perjuangan di dunia yang bersifat jasmani, semuanya sia-sia, maksimal hanya sampai liang kubur, tetapi banyak yang sudah pensiun sebelum sampai di liang kubur (maaf). Tetapi di dalam ibadah, ada janji Allah yang dobel: untuk hidup sekarang sampai hidup kekal; perjuangan yang tidak pernah sia-sia.

    Kita datang beribadah malam ini dari manapun, berjuang apapun bentuknya, tidak sia-sia. Ada janji TUHAN utnuk hidup sekarang sampai hidup kekal selamanya.

  2. Wahyu 5: 9
    5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaumdan bangsa.

    Yang kedua: ditebus dari kaum atau keluarga--keluarga daging; family.
    Ini sama dengan ditebus dari daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya.

    Roma 8: 7
    8:7. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya

    'perseteruan terhadap Allah' = musuh Allah.
    Daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya membuat kita titdak taat dengar-dengaran pada firman Allah('tidak takluk kepada hukum Allah'). Ini juga menjadi musuh Allah--melawan TUHAN--, yang akan dibinasakan.

    Sekali lagi, kita tidak bisa dilepaskan dari hawa nafsu daging dengan ijazah, kekayaan dan lain-lain, malah hal-hal itu seringkali memicu kita berbuat dosa--sudah pandai atau kaya, memicu kita berbuat dosa; daging mulai tidak taat; melawan firman TUHAN, mulai sombong. Hanya darah Yesus satu-satunya yang bisa.

    Kalau kita ditebus oleh darah Yesusdari daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, kita akan menjadi kehidupan yang BERPEGANG TEGUH DAN TAAT DENGAR-DENGARAN PADA FIRMAN PENGAJARAN YANG BENAR, apapun resikonya.

    Prosesberpegang teguh pada firman pengajaran dan taat dengar-dengaran:

    • Mulai dari mendengar firman Allah dalam urapan Roh Kudus sehingga kita sungguh-sungguh dalam mendengar firman,
    • sampai mengerti dan
    • percaya/yakin pada firman pengajaran yang benar--firman menjadi iman di dalam hati. Firman menjadi iman di dalam hati sama dengan kita percaya pada Yesus.

      Untuk proses taat, harus ada iman/percaya dulu; harus mendengar firman lebih dulu. Kalau tidak dengar firman, apa yang ditaati? Tidak ada! Dengar firman dulu dalam urapan Roh Kudus, sampai mengerti dan percaya/yakin kepada firman--kita memiliki iman terhadap pribadi Yesus--!

    • Kalau sudah percaya, kita bertobat--firman di dalam hati menjadi rem.
      Bertobat= berhenti berbuat dosa dan kembali pada TUHAN; mati terhadap dosa.

    • Baptisan air.
      Matius 3: 16
      3:16. Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari airdan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

      Baptisan air yang benar adalah kita dibaptis seperti Yesus dibaptis. Jangan salah!
      Kata kuncinya adalah: 'Yesus segera keluar dari air'. Ini baptisan air yang benar. Sejauh mana 'keluar dari air'?

      Roma 6: 4
      6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkanbersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkandari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.

      Keluar dari air artinya keluar dari kuburan air.
      Dari dua ayat ini bisa disimpulkan, baptisan air yang benaradalah orang yang sudah bertobat--mati terhadap dosa--harus dikuburkan dalam air bersama Yesus sehingga bangkit--keluar dari dalam air--bersama Yesus untuk mendapatkan hidup baru--hidup sorgawi; langit terbuka--; yaitu kita mengalami baptisan Roh Kudus; hidup dalam urapan Roh Kudus ('Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya').

      Itulah hidup baru; kita memiliki hati yang baru--hidup dalam urapan Roh Kudus--yaitu hati tulusseperti merpati.

      Yang baptisannya sudah benar, pelaksanaannya benar, baik, sekarang hasilnya, yaitu hati yang tulus seperti merpati. Apa itu artinya?

      Hati yang tulus seperti merpati itu tegas--Roh Kudus itu tegas--: untuk bisa membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar. Hanya orang tulus yang bisa, bukan orang pandai.

      "Kalau dia pandai soal bangunan, dia bisa bedakan tiang yang teguh dan tidak. Dulu kami membangun gereja di satu daerah, kemudian ada insinyur dari Bandung datang. Baru lihat, dia berkata: 'Oh ini lantai berapa?': 'Tiga': 'Oh tidak kuat ini.' Heboh satu gereja. Bisa kalau dengan kepandaian. Ada sebaliknya, waktu datang di Malang, saya baru datang di Malang dan melanjutkan bangunan, ada yang bertanya: 'Pak Wi, ini lantai berapa?'--waktu itu masih dua lantai--: 'Lantai dua': 'Waduh, ini terlalu kuat, sampai empatpun bisa.' Saya tambah lantai, ternyata benar. Sekarang masih sampai tiga lantai. Kepandaian bisa membedakan bangunan, tetapi kalau membedakan pengajaran yang benar dan tidak benar harus dengan ketulusan hati, bukan kepandaian; kalau memakai kepandaian, bisa-bisa dia salah. Tulus (tulus seperti merpati), itu yang bisa, sama seperti bayi bisa membedakan susu. Baru diberi susu ibu, kalau diberi susu lain, dia langsung menolak, tidak ada pakai mencicipi dulu."

      Ketulusan hati ini yang bisa membedakan pengajaran benar dan tidak benar; makanan rohani yang benar dan tidak benar sehingga kita bisa tegas.
      1 Timotius 4: 1
      4:1. Tetapi Roh dengan tegasmengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan

      Kalau sudah tahu mana yang benar dan tidak; bisa membedakan pengajaran yang benar dan yang lain, maka kita bisa tegas untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benardan tegas untuk menolak ajaran yang tidak benar--tidak mau dengar. Kalau bayi, ia tidak mau mencicipi sedikitpun. Ini hati yang tulus.

      Kalau tidak tulus, susah; malah yang salah jadi benar, benar jadi salah. Seperti yang dialami oleh murid-murid waktu menghadapi laut bergelombang dan Yesus berjalan di atas air--Yesus sudah mati dan bangkit dalam tubuh kemuliaan. TUHAN datang dalam kemuliaan dikira hantu. Yesus dalam kemuliaan, sekarang menunjuk pada kabar mempelai; pemberitaan injil dalam cahaya kemuliaan. Kabar mempelai datang dikatakan: palsu, firman tentang Tabernakel datang dikatakan: palsu, Taurat; ajaran tentang neraka malah dikatakan: hebat, padahal hantu yang datang. Ini hati tidak tulus!

      "Perhatikan siswa-siswi Lempin-El "Kristus Ajaib"! Kalau belajar pengajaran Tabernakel dan kabar mempelai, bukan menggunakan otak. Musa harus berpuasa empat puluh hari empat puluh malam untuk dapat dua loh batu. Salah satu tujuannya adalah supaya tidak bisa menggunakan otak. Coba saudara tidak makan tiga hari, ditanya lima kali lima, sudah tidak mau berpikir lagi. Memang begitu, tidak bisa menggunakan otak. Kita yang ada di kabar mempelai bukan berlomba-lomba untuk itu. Cukup dengan hati yang tulus, kita bisa tahu Yesus dalam kemuliaan; bisa membedakan, bisa berpegang teguh pada pengajaran yang benar, dan bisa taat dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar. Bukan saya tidak mau orang pandai, saya doakan (S2, S3), tetapi untuk pengajaran Tabernakel dan mempelai, yang dibutuhkan adalah hati yang tulus ikhlas. Itu hati yang diurapi Roh Kudus. Guru saya alm. mengatakan: Sekarang kita bisa membedakan dari mendengar; saat dia bicara, kita sudah tahu kalau itu ajaran yang tidak benar. Tetapi satu waktu, guru saya katakan--belum jadi kenyataan--: Orangnya lewat saja, tidak usah bicara, kalau urapannya sudah kuat, kita sudah tahu dia pembawa ajaran palsu. Urapan kita belum sampai di sana. Nanti menjelang TUHAN datang, penyucian sudah meningkat, saya percaya, sudah tidak usah tanya lagi dan orang itu tidak usah bicara, kita sudah tahu--pengurapan di dalam kita yang mengajar kita (dalam 1 Yohanes). TUHAN tolong kita."

      Kita perlu hati yang tulus, bisa membedakan lebih dulu yang benar dan tidak benar. Kalau sudah bisa membedakan, kita bisa yakin untuk berpegang teguh pada pengajaran yang benar dan kita praktikkan--taat dengar-dengaran.

      Mari, baptisan air sungguh-sungguh! Ini menentukan punya hati tulus atau hati tetap cendrung jahat dan najis, seperti pada zaman Nuh--anak-anak TUHAN tidak bisa membedakan mana anak Allah dan anak manusia. Yang dia bedakan hanya cantik atau tidak; kaya atau tidak; gereja besar atau gereja kecil; uang banyak atau sedikit. Hanya itu saja isinya hati yang cenderung jahat dan najis. Hanya pilih-pilih, ternyata yang dipilih anak manusia, akhirnya terjadi kawin campur, kawin cerai. Tidak peduli, karena hati nuraninya tidak tulus; hati nuraninya tidak baik--tidak bisa membedakan pribadi TUHAN atau hantu; sudah campur baur.

      Baptisan air ini menentukan, mau berada di luar bahtera atau ikut Nuh masuk ke bahtera--hanya sedikit yang masuk. TUHAN tolong kita smeua.

    Kalau kita berpegang teguh dan taat pada firman pengajaran yang benar, kita akan mengalami penyucian; kita bisa hidup suci. Kita mengalami penyucian dari dosa-dosa dan puncaknya dosa--dosa makan minum dan kawin mengawinkan (dosa Babel)--, termasuk disucikan dari ajaran-ajaran palsu. Sekarang, bermacam-macam ajaran palsu ini, salah satunya ajaran Babel.

    Ajaran Babel= ajaran palsu yang hanya mengajarkan kemakmuran/berkat dan hiburan jasmani--gereja dibuat jadi entertainment--, tetapi tanpa penyucian/pengajaran yang benar. Jadi bebas, siapa yang khotbah terserah, yang penting orangnya makmur--kaya dan lain-lain. Hati-hati! Main musik, siapa saja, bisa, bukan tahbisan lagi, tetapi profesi--profesional. Bahkan orang di luar TUHAN dipanggil main musik dalam rumah TUHAN, supaya orang tertarik untuk datang. Penyanyi juga jangan-jangan di luar TUHAN, boleh melayani, padahal tidak tahu hidupnya bagaimana. Ini yang sekarang terjadi.

    "Dulu saat saya masih menjadi pengerja dan pernah pimpin pujian, ada seorang yang bersaksi. Itu tahun 90'an. Saya ingat nama dan orangnya sampai hari ini, karena saya kagum. Beliau bersaksi: Saya ke gereja ini, berapa ratus juga, saya bangun gereja. Tapi sekitar dua tahun yang lalu ia ditangkap karena masalah BLBI. Ternyata ia sudah lama lari. Saya ingat betul. Ini bahayanya, khotbahnya saja yang kelihatan hebat, ternyata seperti itu aslinya. Itu kalau hanya kemakmuran dan hiburan, tetapi tanpa penyucian. Betu-betul ngeri! Mau dibawa ke mana sidang jemaat? Orang sudah terheran-heran, padahal ia mencuri. Apalagi saya sebagai hamba TUHAN. Benar-benar mengerikan ajaran palsu ini. Guru saya selalu mengatakan: Kalau gembala berbuat dosa, ia sendiri yang masuk neraka--seperti Yudas Iskariot. Tetapi kalau gembala mengajarkan ajaran palsu, semua masuk neraka. Ini, yang perlu pakai hati, bukan otak, supaya tahu membedakan ajaran benar dan tidak. Ajaran kawin cerai dan lain-lain sudah dianggap biasa--orang kawin cerai berkhotbah, sudah dianggap biasa--, padahal pada zaman Nuh, ini dihukum oleh TUHAN. Bagaimana kalau dalam gereja dikuasai orang-orang seperti itu? Hanya dihukum! Bukan berarti di sini yang bagus, tetapi kita bersusaha untuk melayani TUHAN dengan hati nurani yang tulus, bukan dengan otak."

  3. Wahyu 5: 9
    5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasadan kaum dan bangsa.

    Yang ketiga: ditebus dari bahasa atau lidah.
    Lidah ini yang paling banyak dosa atau kesalahan; lidah yang buasseperti antikris.

    Wahyu 13: 5-6
    13:5. Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulanlamanya.
    13:6. Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan
    kemah kediaman-Nyadan semua mereka yang diam di sorga.

    'empat puluh dua bulan'= tiga setengah tahun zaman antikris.
    'menghujat kemah kediaman-Nya' = Tabernakel dihujat.
    Antikris adalah binatang buas yang keluar dari dalam laut; lidahnya buas. Jangan ikut-ikut!

    Lidah buas adalah lidah yang banyak salah, paling banyak dosa.
    Lidah buas, praktiknya:

    • Berdusta.
    • Menjelekkan orang. Kalau sudah berdusta, pasti menuduh orang. Percayalah! Kalau orang tidak berdusta, ia tidak mau menuduh orang lain. Tetapi kalau berdusta, ia akan menuduh orang lain seperti Yudas. TUHAN katakan: Siapa mencelupkan roti bersama Aku, dialah yang menyerahkan Aku. Yudas menjawab: Bukan aku.--kalau sudah berdusta, pasti menuduh yang lain.

      Karena itu, hati-hati kalau mendengar orang menjelekkan yang lain. Jangan sampai kita terkena kebuasan lidahnya.

      Lidah itu buas; lidah itu racun. Kalau kena terkam binatang buas, kita mati; kalau kena racun, mati juga. Bahaya rohani kita, bisa mati rohani!

    • Bergosip.
    • Fitnah; salah jadi benar dan sebaliknya. Bukan hanya di dunia poliitik, tetapi di dalam rumah TUHAN juga begitu sekarang. Orang benar jadi salah dan sebaliknya. Kembali lagi seperti zaman Yesus.

      Di zaman Nuh dan Lot, orang yang mengajar benar, diolok-olok. Pada zaman Yesus juga terjadi; Yesus benar dianggap penyesat dan salah. Sekarang juga terjadi di dalam rumah TUHAN.

    • Menghujat= menghujat TUHAN; menyalahkan firman pengajaran yang benar--TUHAN dianggap hantu. Pengajaran benar dianggap hantu, sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang merugikan: Jangan dengarkan itu, tidak boleh merokok, mau melayani susah. Dianggap hantu; sesuatu yang menakutkan, sesuatu yang merugikan. Nanti ke arah sana: Jangan ke pengajaran! Berat itu, Taurat itu, nanti kita tidak bebas, rugi, dan seterusnya.

      Ini nanti akan terjadi--orang menghujat. Pengajaran benar dianggap salah dan ditolak, malah dihalangi, seperti dialami Yesus--Yesus mau ditangkap terus.

      Sebaliknya, ajaran palsu didukung, dianggap ajaran benar. Ini sangat berbahaya! Ini sudah kategori menghujat, terutama menghujat pengajaran Tabernakel--'menghujat kemah kediaman-Nya'. Hati-hati!

      Pengajaran Tabernakel merupakan Wahyu dari TUHAN yang sungguh-sungguh membawa kita pada kesucian dan kesempurnaan. Jangan dihujat! TUHAN tolong kita semua.

    Kalau sudah berdusta sampai menghujat, ia akan dicap oleh antikris--dicap 666--dan binasa selamanya.

    Tetapi mari, kalau kita ditebus oleh darah Yesusdari lidah yang buas, maka:

    • Kita bisa BERKATA BENAR---sesuai dengan firman--dan BERKATA BAIK--menjadi berkat bagi orang lain. Batasi perkataan kita! Setiap kita bicara, perkataan kita merupakan perkataan yang benar dan baik.
      Jangan merugikan orang lain!

    • Kita bisa BERKATA JUJUR, ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.

Inilah, darah Yesus menebus kita dari tiga hal: suku dan bangsa (dunia)--kita bisa setia berkobar-kobar, sungguh-sungguh perjuangkan ibadah pelayanan--, kaum/daging--pegang teguh pengajaran yang benar dan taat, kita disucikan dari dosa Babel dan ajaran Babel--, dan lidah/bahasa--kita bisa berkata benar, baik dan jujur.

Wahyu 5: 9-10
5:9. Dan mereka menyanyikan suatu nyanyian baru katanya: "Engkau layak menerima gulungan kitab itu dan membuka meterai-meterainya; karena Engkau telah disembelih dan dengan darah-Mu Engkau telah membeli mereka bagi Allah dari tiap-tiap suku dan bahasa dan kaum dan bangsa.
5:10. Dan Engkau telah membuat mereka
menjadi suatu kerajaan, dan menjadi imam-imambagi Allah kita, dan mereka akan memerintah sebagai raja di bumi."

Kalau darah Yesus sudah menebus kita dari tiga hal di atas, kita akan diangkat menjadi imam-imam dan raja-raja--hamba TUHAN, pelayan TUHAN--, yaitu

  • Seorang yang beribadah melayani TUHAN sesuai dengan jabatan pelayanan yang TUHAN percayakan kepadanya.
  • Seorang yang memangku jabatan pelayanan.

Harus ditebus dulu: menjadi orang setia, taatdan berkata benar. Itulah seorang imam--hamba TUHAN. Jangan ngawur! Kasihan sidang jemaat. Imam itu berdiri di antara TUHAN dan sidang jemaat; TUHAN yang menebus, tetapi seorang imam ikut ambil bagian dalam pelayanan pendamaian.

Bayangkan saja kalau imam tidak ditebus--mulai dari saya--, hidupnya sembarangan, bagaimana nasib kita? Malah kita jadi penghalang, seperti imam Eli, Hofni dan Pinehas, akhirnya terjadi ikabot--tidak ada hadirat TUHAN; tidak ada kemuliaan TUHAN. Sungguh-sungguh! Penebusan itu mutlak, supaya kita diangkat menjadi imam dan raja!

Sebenarnya yang layak menjadi imam dan raja hanya orang Israel asli. Kita harus menghargai benar-benar.

"Nanti bulan tiga ada baptisan air, sekaligus penataran calon imam dan para imam. Yang belum melayani, mari berdoa dan dengarkan firman. Yang sudah melayani, mari tingkatkan penebusan sungguh-sungguh; tingkatkan pelayanan kita!"

Keluaran 19: 6
19:6. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imamdan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."

'kerajaan imam' = imam dan raja.
Bangsa kafir tidak boleh dan tidak layak jadi imam dan raja. Secara keturunan, bangsa kafir tidak bisa menjadi imam dan raja.
Tetapi imam dan raja ini dituliskan lagi dalam 1 Petrus 2 untuk bangsa kafir.
1 Petrus 2: 9-10
2:9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
2:10. kamu, yang dahulu
bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.

'imamat yang rajani'= imam dan raja.
'bukan umat Allah'= bangsa kafir.

Di sini TUHAN membuka kesempatan bagi bangsa kafir lewat jalur belas kasih; kemurahan TUHAN, yang seharga darah Yesus yang menebus kita-- Anak Domba harus disembelih--, sehingga bangsa kafir layak menjadi imam dan raja.

Jadi, harga imamat/jabatan pelayanan adalah seharga darah Yesusyang tidak bisa dibeli dan ditukar dengan apapun di dunia. Ini yang harus ditekankan!
Kalau kita sampai melalaikan/meninggalkan jabatan pelayanan, itu sama dengan hutang darah Yesus yang tidak bisa dibayar dengan apapun.

Sebaliknya, kalau kita bertahan untuk tidak menjadi imam dan raja, sementara sudah ditebus, kita juga berhutang darah Yesus. Kita sudah dibeli lalu tidak mau dipakai, itu berarti hutang--kita sudah terlanjur dibayar oleh darah Yesus.

Mari sungguh-sungguh berdoa--bukan dipaksa--, supaya kita bisa jadi imam dan raja. Jabatan apa saja; tim doa dan sebagainya, terserah, TUHAN yang menekankan di hati kita--TUHAN yang memberikan, bukan saya. Kita berdoa saja, jabatan itu dari TUHAN.

Tugas imam dan raja--penebusan ada kaitan dengan imam dan raja--:

  1. 1 Petrus 2: 9
    2:9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:

    Tugas pertamaimam dan raja: bersaksi tentang keubahan hidup--bagaimana TUHAN memanggil kita dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Sederhana saja.
    Artinya: bersaksi bagaimana pekerjaan pembukaan firman mendorong kita untuk mengalami penebusan oleh darah Yesus--terlepas dari dosa--, sehingga bisa hidup benar, hidup suci, bahkan bisa menerima jabatan pelayanan dari TUHAN--sampai menjadi imam dan raja (tadi, pembukaan firman sanggup mendorong kita untuk mengalami penebusan). Ini yang disaksikan.

    Contohnya: 'Dulu saya berbuat dosa, dusta dan sebagainya, tetapi setelah mendengar pembukaan firman, saya terdorong untuk terlepas dari dosa, bahkan menjadi imam-imam.' Ini yang disaksikan!

    Seperti perempuan Samaria bersaksi: 'Dia itu Mesias, Dia bisa menunjukkan apa yang aku perbuat; dosa-dosaku--kawin cerai lima kali, kawin mengawinkan.' Boleh juga kalau bersaksi kita mengalami kesembuhan, silahkan, tetapi yang nomor satu adalah bagaimana kita berpindah dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib. Pasti tidak bisa dibantah!

    Kalau sakit menjadi sembuh, bisa dibantah ('berobat ke Singapura, teman saya juga sembuh'). Tetapi kalau bersaksi: dulu saya najis, jahat, korupsi, pemalas, tetapi sekarang bisa berubah. Ini pasti menjadi kesaksian.

    Ini tugas pertama, yaitu bersaksi tentang keubahan hidup.

  2. 1 Petrus 2: 5
    2:5. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.

    Rumah rohani= tubuh Kristus.
    'imamat kudus'= imamat rajani.

    Tugas keduaimam dan raja: kita dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna; persekutuan tubuh Kristus.
    Bersaksi dulu--jadi terang dulu--baru dipakai oleh TUHAN.

    Tubuh ini merupakan persekutuan, tidak semuanya tangan atau kaki. Ada tangan, ada kaki, tetapi menjadi satu; itulah tubuh.

    Syaratpersekutuan tubuh Kristus yang benar:

    • Digambarkan seperti ranting melekat pada pokok anggur yang benar.
      Artinya: harus ada pokok anggur yang benar, itulah pribadi Yesus--firman pengajaran yang benar ('pada mulanya adalah firman--logos'). Firman itu pribadi Allah. Firman itu lahir menjadi manusia, itulah Yesus.
      Ini syarat mutlak, yaitu harus ada pokok anggur yang benar.

      Kalau pokoknya itu manusia, yang ada adalah golongan (di alkitab disebutkan: golongan Apolos, golongan Paulus), bukan persekutuan. Bisa terpecah belah! Kalau pokoknya adalah Yesus, itu persekutuan.

    • Syarat kedua: berdasarkan kebenaran dan kesucian. Kalau pokoknya benar, dan kita melekat pada pokok yang benar, kita pasti menjadi kehidupan yang benar dan suci.

    Inilah syarat persekutuan yang benar, yaitu ada pokok yang benar dan kita hidup dalam kebenaran dan kesucian.
    Kalau satu pokok, ranting-ranting tidak sulit untuk bersekutu--pasti hidup benar dan suci. Kalau benar dengan tidak benar, tidak bisa bersekutu. Yang bisa bersekutu adalah yang benar dengan benar. Tidak benar dengan tidak benar--ranting yang terlepas dari pokok--, bisa jadi satu juga, tetapi itu merupakan persekutuan carang yang kering, yang akan dibakar.

    Mari, melekat pada pokok! Jangan lihat orang, organisasi, uang, tetapi lihat pokoknya!

    Dua hal yang harus dijaga:

    • Roma 16: 17
      16:17. Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!

      Kalau pokoknya sudah salah, semuanya pasti salah.

      Hal pertamayang harus dijaga: waspada terhadap kehidupan yang mengajarkan ajaran lain, yang bertentangan dengan pengajara yang telah kita terima; tidak sesuai dengan firman pengajaran yang benar yang sudah kita terima---yang sudah kita yakini; yang sudah menjadi pengalaman hidup kita.

      "Maaf, bukan saya mendiskreditkan yang lain. Paling gampang kita lulusan Lempin-El, sudah sama-sama diajarkan, kalau ada yang lain, hindarilah! Jelas itu! Artinya: jangan berfellowship!"

      Kalau berfellowshipdengan yang tidak benar, pasti yang benar yang dibuang--seperti Hawa berfellowshipdengan ular, malah yang benar yang dibuang. Tidak mungkin yang tidak benar yang dibuang.
      Ini yang harus kita waspadai!

      Jangan merasa kuat! Kalau sudah tahu, cepat lari! Ini alkitab yang mengatakan, bukan saya. TUHAN tolong kita.

    • 1 Korintus 5: 11
      5:11. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergauldengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

      'yang sekalipun menyebut dirinya saudara' = termasuk saudara seiman, saudara kandung.
      'janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama' = jangan berfellowship.

      Kalau pokoknya tidak benar, hidupnya juga pasti tidak benar--bisa kikir, tidak bayar persepuluhan dan sebagainya.

      Hal keduayang harus dijaga: waspada terhadap orang yang mempertahankan dosa-dosa; enjoydalam dosa; tidak mau terlepas dari dosa. Bahaya, nanti kita mewarisi dosanya juga.

      Contohnya: pembicaranya seorang pemfitnah, di mimbar dia memfitnah terus, nanti kita juga jadi pemfitnah. Dia seorang yang kikir--berbicara soal korban, tetapi dia sendiri tidak pernah korban--, nanti kita kikir semuanya. Nanti kita mengikuti dosa-dosanya. Ini yang bahaya!

      Karena itu, yang paling murni adalah sistem penggembalaan. Kita sudah tahu bagaimana orangnya yang khotbah. Hati-hati dengan persekutuan! Persekutuan mulai dari nikah. Hati-hati kaum muda! Mau menikah berpikir dan berdoa dulu sungguh-sungguh, kalau tidak, hanya untuk menderita.

    Persekutuan tubuh Kristus yang benar:

    • Mulai dari nikah. Mau menikah lihat pokoknya dulu! Hidup benar dan suci atau tidak, kalau tidak, akan menderita seumur hidup; ada pribadi Yesus atau tidak, kalau ada, dia pasti hidup benar dan suci. Kalau calon suami-isteri sama-sama benar dan suci, nikah itu akan menjadi satu kesatuan dan menjadi rumah doa--dua orang sepakat berdoa, doanya dijawab TUHAN--dan Yesus menjadi kepala di rumah tangga itu.

      "Perhatikan Kaum Muda! Dulu di zaman Nuh, hanya lihat anak manusia yang cantik-cantik.Sampai Pdt In Juwono bilang kepada calon-calon hamba TUHAN sepenuh: "Kalau mau yang tinggi dan putih, itu tiang listrik." Mungkin karena terlalu marah, hamba TUHAN pilih-pilih seperti zaman Nuh, bukan yang rohani. Jangan! Pilih pokok yang benar, dan hidup benar dan suci, itu jaminan kesatuan dalam nikah, dan menjadi rumah doa."

    • Penggembalaan. Pilih pokok yang benar, kita hidup benar dan suci, pasti jadi satu, tidak mungkin tidak. Kalau pokoknya benar; pengajarannya benar, lalu kita mau ikuti--berpegang teguh dan taat--, pasti kita hidup benar dan suci.

      Sekalipun kita jahat dan najis, tetapi kalau melekat kuat pada pengajaran yang benar--tergembala--, kita bisa hidup benar dan suci, sehingga menjadi satu.

    • Antar penggembalaan; berfellowsip.

      "Setiap bulan ada fellowship. Nanti hari Rabu saya ke Sibolga.Karena tiap bulan saya pelayanan keluar, tadi saya pulang, capek sedikit tidak apa-apa. Sebenarnya tadi kesulitan pesawatnya (tidak ada pesawatnya), Saya sudah tersenyum, karena yang biasa jam 12.20 dari Medan, tidak ada. Padahal kebaktian selesainya jam 10 dan masih harus ke bandara. Yang ada di jam 11.15. Saya senyum-senyum: 'Tidak pulang ini.' Tetapi dalam hati berkata: 'Saya pulang saja.' Akhirnya, mengejar yang di jam 11.15 dan bisa tertolong."

      Fellowshipantar hamba TUHAN, dicontohkan di kitab Keluaran antara Musa dan Harun. Kalau punya pengajaran benar, pasti bertemu, tidak usah bingung. Kalau ajarannya beda, tidak akan pernah ketemu sampai kapanpun.

      Keluaran 4: 27-31
      4:27. Berfirmanlah TUHAN kepada Harun: "Pergilah ke padang gurun menjumpai Musa." Ia pergi dan bertemu dengan dia di gunung Allah, lalu menciumnya.
      4:28. Kemudian Musa memberitahukan kepada Harun segala firman TUHAN yang disuruhkan-Nya kepadanya untuk disampaikan dan segala tanda mujizat yang diperintahkan-Nya kepadanya untuk dibuat.
      4:29. Lalu pergilah Musa beserta Harun dan
      mereka mengumpulkan semua tua-tua Israel.
      4:30. Harun mengucapkan segala firman yang telah diucapkan TUHAN kepada Musa, serta membuat di depan bangsa itu tanda-tanda mujizat itu.
      4:31.
      Lalu percayalah bangsa itu, dan ketika mereka mendengar, bahwa TUHAN telah mengindahkan orang Israel dan telah melihat kesengsaraan mereka, maka berlututlah mereka dan sujud menyembah.

      Ayat 27= Musa sudah diberitahu TUHAN dan Harun juga--ajarannya sama; pembukaan firmannya sama--, tidak usah dipaksa, pasti ketemu. Hamba TUHAN dengan hamba TUHAN pasti ketemu.

      "Setelah Pdt Pong meninggal dunia, banyak hamba TUHAN yang bingung mau ke mana. Tetapi bisa ketemu kalau sama-sama dalam pengajaran yang benar."

      Ayat 29= hamba TUHAN dulu yang berfellowship, setelah itu tua-tua ikut.
      Ayat 31= sidang jemat juga ikut.

      Jadi, fellowshipitu mulai dari hamba TUHAN. Kemudian, tua-tua ikut dan sidang jemaat juga ikut.

      "Di Malang terjadi ledakan jemaat, sampai ratusan yang datang (jemaat dari mana-mana). Kalau dulu yang diundang hamba TUHAN. Sekarang tidak usah diundang, jemaat yang datang. Hamba TUHAN tidak datang, jemaat yang datang banyak. Ini yang heran. Di Medan saya bilang juga supaya jemaat disediakan penginapan, jangan hanya hamba TUHAN. Baru-baru ini sudah mulai, terjadi ledakan-ledakan."

    • Sampai tubuh sempurna, Israel dan kafir menjadi satu tubuh.

    Inilah persekutuan tubuh Kristus.
    Sesudah terjadi persekutuan tubuh Kristus, dilanjutkan dengan persekutuan tubuh dengan kepala--tadi dikatakan: 'sujud menyembah' (ayat 31). Kalau tubuh saja, tanpa kepala, mengerikan.

    Persekutuan tubuh dan kepala sama dengan leher---doa penyembahan; 'sujud menyembah'. Yesus menjadi kepala dalam hidup kita. Dia sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga, kita sujuh menyembah Dia. Ini hubungan yang paling erat.

    Hubungan leher--kepala dengan tubuh--adalah


    • Hubungan kesetiaan. Tidak boleh terlepas sedetikpun. Bisa mati!
      Mari, setia dan tekun dalam menyembah!

      Kalau belum ditolong, lalu berhenti menyembah, itu sama dengan kepala ditaruh. Susah, akan menabrak sana sini. Harus setia!

    • Hubungan kepercayaan--percaya dan mempercayakan diri sepenuhnya pada TUHAN.

    Itulah hubungan penyembahan yaitu hubungan kesetiaan dan percaya.

    "Seperti lagu yang dinyanyikan tadi: bagi yang setia dan percaya, ada mujizat."

    Kita memang tidak melihat langit biru terus, jalan tidak selalu rata, memang ada lembah-lembah: lembah kesulitan-- seperti raja Hizkia turun ke lembah--, lembah maut--Hizkia divonis mati oleh TUHAN dan tidak bisa sembuh lagi. Tetapi mari tetap sujud menyembah kepada Dia.

    Jangan pernah menyerah kalah pada pencobaan, tetapi menyerah pada TUHAN!Percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN.

    Mari kita menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga--Dia sebagai kepala.

    Hasil sujuh menyembah Sang Raja dan Mempelai Pria Sorga:

    • Yesaya 43: 15-17
      43:15. Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
      43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui lautdan melalui air yang hebat,
      43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--,

      'Rajamu, yang menciptakan Israel' = Sang Raja, Mempelai Pria Sorga mempunyai kuasa penciptaan.
      'yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat' = Laut Kolsom terbelah.

      Ayat 17= Firaun pandai-hebat, tetapi ia tidak mau sujud menyembah, akhirnya ia mati konyol.
      Sebaliknya Israel tidak punya apa-apa,tidak bisa apa-apa, seharusnya mati, tetapi mau sujud menyembah, sehingga ada jalan keluar.

      Hasil pertama: Raja adalah Sang Pencipta; kalau kita menyembah Yesus Sang Raja, Mempelai Pria, artinya kita mengalami kuasa penciptaan:

      1. Secara rohani: mengubahkankita menjadi ciptaan baru; seperti ciptaan semula; kembali pada gambar dan teladan Allah Tritunggal.
        Yang tadinya seperti binatang buas, sampai lidahnya buas, mau dikembalikan pada ciptaan semula.

        Berubah sama dengan berbuah Roh.
        Galatia 5: 22-23
        5:22. Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
        5:23. kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

        Sembilan buah Roh adalah gambar/tabiat Allah Tritunggal:

        1. 'kasih, sukacita, damai sejahtera' = tabiat/gambar Allah Bapa.
          Kasih= tidak ada kebencian.
          Damai sejahtera = tidak ada kepahitan, iri hati. Kalau ada kepahitan, yang ada gambar binatang buas.

          Sejak manusia berbuat dosa dan telanjang, manusia menjadi seperti binatang buas. Tetapi lewat persekutuan, kita bisa menyembah TUHAN--hubungan kesetiaan dan kepercayaan; percaya dan mempercayakan diri kepada TUHAN--, kita bisa kembali pada gambar dan teladan Allah--tabiat Allah Tritunggal.

        2. 'kesabaran, kemurahan, kebaikan' = tabiat/gambar Anak Allah.
          Kesabaran:

          • Terutama sabar dalam pencobaan. Jangan mengeluh, bersungut-sungut, tetapi tetap mengucap syukur.

          • Sabar dalam menunggu waktu TUHAN. Jangan cari jalan keluar sendiri di luar firman! Jangan mencari jalan di luar firman! Tunggu waktu TUHAN, pasti ada waktu TUHAN. Yang penting setia dan percaya--leher. Kalau kita ragu-ragu, tidak akan bisa.

            Buktinya, peristiwa Laut Kolsom. Jalan TUHAN tidak bisa dipikir. Kita mau cepat-cepat, justru jalan buntu dan binasa. Kalau jalan TUHAN, sekalipun belum ditolong, terus saja, yang penting setia dan percaya. Sekali TUHAN buka jalan, tidak bisa dipikir lagi, kita hanya berkata: Kok bisa. Untung saya. Tidak ada lain! TUHAN tolong kita.

          Kemurahan= dermawan.
          Kebaikan= berbuat baik; sampai membalas kejahatan dengan kebaikan.

        3. 'kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri' = tabiat/gambar Allah Roh Kudus.

        Kita kembali pada gambar Allah Tritunggal; kita menyatu dengan Allah Tritunggal; kita disertai oleh Allah Tritunggal. Ini yang penting. TUHAN tidak janji apa-apa, tetapi Dia mau menyertai.

        Kalau Dia menyertai, kita tidak usah bingung lagi. Kalau manusia yang menyertai, kita masih bingung. Kalau TUHAN yang menyertai, api dipanaskan tujuh kali, ada gua singa, tidak masalah. Jangan pikirkan gua singanya, bisa stress kita. Kalau memikirkan pencobaannya, tidak enjoylagi hidup itu. Tetapi yang penting adalah Allah beserta; kembali pada teladan dan gambar Allah Tritunggal.

      2. Kalau kita sudah kembali pada kuasa penciptaan secara rohani, kuasa penciptaan yang jasmani pasti terjadi juga: membuat jalan di laut= kuasa penciptaan dari tidak ada jadi ada; dari mustahil jadi tidak mustahil; yang gagal, hancur jadi berhasil dan indah; yang mati bisa hidup.

        Setia dan percaya, Dia beserta kita.

    • Efesus 5: 28-30
      5:28. Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.
      5:29. Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi
      mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
      5:30. karena kita adalah anggota tubuh-Nya.


      Hasil kedua: Sang Raja mengasuh dan merawati kita.
      Artinya:

      1. Memberi makan= memelihara kita secara berlimpah--seperti induk ayam menaungi anak ayam. Biar ada banyak jagung, anak ayam susah untuk makan, apalagi kalau tidak ada jagung, mau ke mana?
        Mungkin kita seperti itu, mari kembali pada penebusan--ditebus dari tiga hal--sampai menjadi imam dan raja, masuk persekutuan, bersaksi dan penyembahan. Itu saja tugas kita. Lainnya adalah tugas Sang Raja.

        Dia sanggup memelihara kita dengan berkelimpahan di tengah kesulitan dunia sampai zaman antikris.

      2. Melindungikita.
      3. Memberikan kehangatan dan kebahagiaan sorga; memberikan kasih-Nya supaya kita tidak dingin rohani, tetapi selalu berkobar-kobar dalam perkara rohani.
        Kita mengasihi TUHAN dan sesama, mulai dari rumah tangga.

        Jangan dingin dalam rumah tangga! Kalau sudah dingin terhadap TUHAN dan dalam rumah tangga, mohon supaya TUHAN mendekap kita dan memberikan kehangatan kasih-Nya. TUHAN tolong kita semua

      4. Menyucikan dan mengubahkankita sampai sempurna seperti Dia; tidak salah dalam perkataan (Yakobus 3: 2), hanya menyembah dengan suara: Haleluya untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
        Tubuh Kristus dari empat penjuru bumi bersorak sorai di awan-awan yang permai dengan satu suara: Haleluya, untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali.

        Kita terus menyembah TUHAN; mulai di bumi kita menyembah--setia dan percaya--sampai di awan-awan, sampai di takhta sorga.
        Wahyu 5: 11-13
        5:11. Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa,
        5:12. katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!"
        5:13. Dan aku mendengar
        semua makhluk yang di sorga dan yang di bumidan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"

        Kegerakan penyembahan mulai dari pribadi, membesar lagi di rumah tangga, penggembalaan, fellowship, sampai tubuh Kristus dari empat penjuru bumi di awan-awan yang permai, bahkan sampai di takhta sorga.

Langit tidak selalu biru, jalan tidak selalu rata, tetapi jangan putus asa, masih bisa menyembah TUHAN. Minta penebusan dari suku bangsa, keluarga dan lidah, supaya kita menjadi imam-imam dan raja-raja. Sesudah itu kita bersaksi, bersekutu dan menyembah TUHAN. Itu saja tugas kita. TUHAN Sang Raja akan melakukan semuanya bagi kita. Jangan pernah menyerah kalah, tetapi juga jangan bangga!

Serahkan semua kepada Dia!
Mungkin suami tidak tahu, isteri tidak tahu, anak tidak tahu, serahkan semua! Mujizat TUHAN ada bagi yang setia dan percaya.

Kaum muda, jalan masih panjang, tetaplah bersama TUHAN!
Tubuh dan darah-Nya adalah jaminan bahwa Dia tidak pernah menipu kita. Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia bertanggung jawab sebagai kepala; mati di Bukit Tengkorak. Jangan ragu! Dia tidak lari dan meninggalkan kita selama kita setia dan percaya.

Jangan pandang apa yang kita hadapi! Tetapi kita hanya memandang TUHAN saja, seperti Daniel menghadapi gua singa hanya memandang Dia; seperti Sadrakh, Mesakh dan Abednego hanya memandang Dia.
Yang sudah jenuh karena belum melihat pertolongan TUHAN, biar Dia kuatkan; yang sudah ditolong, jangan bangga. Semua tetap menyembah TUHAN!

TUHAN memberkati.

Versi Cetak

Transkrip
  • Ibadah Doa Surabaya, 23 Mei 2012 (Rabu Sore)
    ... sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala- Yesus memahkotai mahkota duri di atas Kepala Yesus mengolok-olok KEMULIAAN Yesus sebagai Raja. Matius memberikan sebatang buluh kepada Yesus lalu memukulkannya ke kepala Yesus mengolok-olok KUASA Yesus sebagai Raja. Malam ini kita masih mempelajari yang ketiga. Matius Mereka menganyam sebuah mahkota duri ...
  • Ibadah Doa Malang, 28 Maret 2019 (Kamis Sore)
    ... sifat dari setan . Kebohongan dan kebencian inilah yang mengikat manusia sehingga tidak mengerti firman yang benar dan menolak firman yang benar. Akibatnya adalah kehilangan suasana pesta hidup dalam penderitaan masuk pesta pembantaian sampai binasa selamanya di neraka. Ibadah. Keluaran . Lalu kata mereka Allah orang Ibrani telah menemui kami ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 23 Januari 2017 (Senin Sore)
    ... dunia ini menghasilkan kematian. Sarana pertama dulu rasul Paulus lewat suratnya --surat yang tertulis-- sekarang menunjuk pada alkitab tertulis dalam alkitab sama dengan firman pengajaran yang benar. Isi firman pengajaran yang benar menyatakan apa yang salah kekurangan kesalahan menegor dan menasihati kehidupan kita sehingga saat kita mendengar firman dan terkena firman kita ...
  • Ibadah Doa Malang, 08 Maret 2018 (Kamis Sore)
    ... imam dan raja untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna. Kita dipanggil dan dipilih menjadi imam dan raja untuk masuk kerajaan Sorga yang kekal selamanya. Waspada Yudas Iskariot menjadi pengkhianat. Kenapa Nama Yudas Iskariot disebut paling belakang artinya tidak sungguh-sungguh dalam panggilan dan pilihan Tuhan. Yohanes - . Anak-anakku ...
  • Ibadah Doa Surabaya, 07 September 2011 (Rabu Sore)
    ... Engkau aku takkan menyangkal Engkau. Semua murid yang lainpun berkata demikian juga. ay. Petrus menolak Firman nubuat 'aku sekali-kali tidak' dan 'aku takkan menyangkal Engkau' . Petrus menolak Firman nubuat karena KESOMBONGAN HATI sudah dijelaskan pada Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya September . Kesombongan merasa lebih benar dari yang lain Petrus mengatakan Biarpun mereka ...
  • Ibadah Raya Malang, 22 Januari 2023 (Minggu Pagi)
    ... kautaruh Urim dan Tumim haruslah itu di atas jantung Harun apabila ia masuk menghadap TUHAN dan Harun harus tetap membawa keputusan bagi orang Israel di atas jantungnya di hadapan TUHAN. Tutup dada keputusan di atas jantung Imam Besar artinya segala keputusan untuk sidang jemaat karena kasih kepada sidang jemaat. Babel dunia tanpa ...
  • Ibadah Raya Surabaya, 17 Juli 2022 (Minggu Siang)
    ... supaya pelayan-Nya memenuhi ukuran penyembahan. Orang yang mati syahid pada zaman Antikris akan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan saat Yesus datang kembali untuk menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan permai masuk Firdaus dan Yerusalem baru. Dengan adanya peperangan roh kebencian kita diingatkan mau masuk yang mana Jangan membenci Kalau berbeda silakan ...
  • Ibadah KKR Palangkaraya III, 25 Februari 2009 (Rabu Sore)
    ... kasih persaudaraan supaya tidak mengalami penghukuman Tuhan yang dasyat. Kita sudah belajar proses menerima kasih Allah. Sekarang kita belajar tempat untuk memelihara kasih itu. Lalu dimana tempat memelihara kasih Allah atau kasih persaudaraan Keluaran - - masuk ke rumah rumah tangga nikah. Praktik memelihara kasih Allah dalam rumah tangga Kolose - yaitu istri ...
  • Ibadah Kaum Muda Remaja Malang, 09 September 2023 (Sabtu Sore)
    ... kita dibenci oleh semua orang. Ini berarti kita ditinggal sendiri seperti Yesus ditinggal sendiri di kayu salib diterangkan pada Ibadah Kaum Muda Remaja September . 'tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang' ada jaminan dari Tuhan yaitu sekalipun kita kecil tak berdaya dan tidak berarti apa-apa tetapi kita mendapatkan pembelaan dari ...
  • Ibadah Pendalaman Alkitab Malang, 30 Maret 2023 (Kamis Sore)
    ... rohani mati rohani karena hidup dalam dosa sampai puncak dosa. Kematian kedua lautan api dan belerang. Wahyu - Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua lautan api. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu ia dilemparkan ke dalam ...

Siaran Langsung

Live Streaming GPTKK

Rekaman

Ikuti rekaman ibadah kami

Transkrip

Ringkasarn Firman Tuhan

Kesaksian

Pengalaman hidup bersama Firman Tuhan

Untuk Koneksi Lambat, silakan buka https://id.gptkk.org

Silakan kontak ke info@gptkk.org apabila bapak/ibu/sdr/sdri ada pertanyaan atau ingin berlangganan majalah Manna, dan silakan kirim email ke widjaja_h@yahoo.com apabila ingin konsultasi pribadi dengan bapak gembala.