Matius 24: 31= keadaan ketiga pada waktu kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, yaitu terdengar sangkakala yang dasyat bunyinya untuk menampilkan gereja Tuhan dalam kemuliaan sebagai mempelai wanita diawan-awan yang permai.
Sangkakala yang kuat, itulah firman penggembalaan yang dipercayakan pada seorang gembala.
Sebab itu penting untuk mendengar Firman penggembalaan yang mampu mengubahkan kita sedikit demi sedikit sampai nanti menjadi sempurna, kita lepas dari dunia ini untuk berada di awan-awan yang permai bersama Tuhan.
Imamat 25: 8-10Sangkakala juga ditiup pada waktu tahun yobel. Pada tahun yobel terjadi kebebasan. Segala hal yang sudah dijual, harus kembali pada pemiliknya tanpa syarat apapun.
Jadi, pada tahun Yobel, Tuhan mengembalikan apa yang sudah hilang dari kehidupan kita. Itu artinya,
firman penggembalaan mampu mengembalikan apa yang sudah hilang dari kehidupan kita.
Semakin kita disucikan, semakin banyak yang dikembalikan pada kita.Roma 3: 23= sejak Adam dan Hawa berbuat dosa, semua manusia
kehilangan kemuliaan Allah(sehingga manusia telanjang). Dan kalau sudah telanjang, manusia akan menjadi takut (
kehilangan damai sejahtera). Akibatnya, manusia terpisah dari Tuhan dan ini bisa sampai terpisah untuk selama-lamanya= masuk dalam kebinasaan, tidak bisa masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai, mulai dengan tidak bisa masuk dalam pesta nikah Anak Domba.
Namanya kerajaan 1000 tahun damai, artinya, kalau
tidak punya damai sejahtera, tidak akan bisa masuk ke dalamnya. Dan itu artinya tidak bisa masuk dalam Yerusalem baru, sehingga hanya akan masuk dalam kebinasaan.
1 Yohanes 4: 9-10=
jalan keluar menghadapi hilangnya damai sejahtera, yaitu lewat korban pendamaian= korban Kristus di kayu salib yang mampu memperdamaikan manusia dengan Allah dan manusia dengan sesama.
Dulu, sangkakala juga dibunyikan setiap hari raya pendamaian. Sekarang,
firman penggembalaan ini mendorong kita untuk berdamai. Setiap mendengar Firman penggembalaan, kita bukannya tambah bermusuhan, tapi mendorong kita untuk berdamai dengan Tuhan dan sesama, sehingga
dosa-dosa diselesaikan dan kita mengalami damai sejahtera.
Tidak ada dosa yang dipertahankan. Karena itulah firman penggembalaan itu perlu diulang-ulang, seperti halnya sangkakala yang ditiup terus menerus, tidak mungkin hanya sekali ditiup.
Damai sejahtera, itulah yang harus kita pelihara hari-hari ini!2 Korintus 5: 18-19Kehidupan yang sudah mengalami damai sejahtera, akan
dipercaya pelayanan pendamaian dan berita pendamaian. Artinya,
setiap pelayan Tuhan harus memberitakan pendamaian, itulah berita tentang Kristus.
Rasul Paulus memberitakan Kristus dalam 2 penampilan:
- 1 Korintus 1: 23= berita tentang Kristus yang disalibkan->berita injil= kabar baik.
Amsal 25: 25
Manusia berdosa ini bagaikan di padang pasir yang membutuhkan air yang sejuk. Inilah kabar baik itu.
1 Korintus 1: 24, 18
Berita injil, itu mengandung hikmat dan kuasa Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Banyak orang yang akan mati di padang gurun. Sebab itu kita harus menjadi pelayan Tuhan yang membawa air yang sejuk bagi orang-orang tersebut = memberitakan Yesus yang tersalib DIMANAPUN dia berada.
Praktik memberitakan Yesus yang tersalib: 1 Petrus 4: 1-2->rela menderita daging untuk tidak berbuat dosa, tapi hidup dalam kehendak Tuhan= hidup dalam kebenaran.
- Kolose 1: 27-28= berita tentang Kristus dalam kemuliaan->Yesus dalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Laki-laki Surga= Firman pengajaran mempelai= kabar mempelai.
Setiap pelayan Tuhan juga harus memberitakan hal ini DIMANAPUN dia berada.
Kabar mempelai ini juga mengandung hikmat dan kuasa Allah untuk menyempurnakan kehidupan kita (gereja Tuhan).
Praktik memberitakan Yesus dalam kemuliaan: hidup dalam kesucian.
Kabar mempelai ini disaksikan pada orang-orang yang sudah selamat.
Supaya bisa hidup suci, carang harus melekat pada Pokok Anggur yang benar= tergembala pada firman pengajaran yang benar, tekun dalam 3 macam ibadah.
Firman penggembalaan, itu yang mampu menyucikan kita secara intensif dan teliti, sampai kita menghasilkan buah-buah Roh, seperti carang yang dibersihkan untuk semakin banyak berbuah. Dan buah ini bisa dicicipi orang lain. Dan dengan jalan ini, itu sama artinya kita sudah bersaksi bagi orang lain.
Galatia 5: 22-23
= kita tampil dengan buah-buah Roh. Buah Roh yang pertama adalah kasih. Kalau tidak ada kasih, tidak ada buah-buah yang lainnya. Dan kasih ini dihasilkan dari kesucian. Hasilnya, kita bisa melayani dengan kasih yang berdasar kesucian. Dan kesucian ini datang dari Firman pengajaran yang benar. Kalau tidak ada pengajaran yang benar, tidak mungkin bisa menghasilkan kesucian. Dan tanpa kesucian dari Firman, semuanya hanyalah daging semata.
Jadi, kita harus mendengar Firman dahulu sampai disucikan. Baru setelah itu bisa menghasilkan buah-buah Roh. Kalau tidak ada kesucian, maka buah-buah yang ada hanyalah buah-buah palsu semata.
Jika kita sebagai pelayan Tuhan dalam kabar mempelai, TETAPI TIDAK HIDUP BENAR DAN SUCI, maka kita sedang memberitakan kabar busuk.
Kabar busuk ini seperti perkataan dari 10 pengintai yang diutus oleh Musa yang membuat orang Israel tidak mau masuk ke Kanaan. Kalau sekarang, kabar busuk itu membuat orang lain tidak mau masuk dalam kabar mempelai.
Bilangan 13: 27-28, 32-33
Ay. 28= suara daging yang bersuara. Akibatnya, bangsa Israel bersungut-sungut dan mereka harus berputar-putar di padang gurun selama 40 tahun.
Malam ini, biarlah kita ada ketegasan dalam Firman pengajaran yang benar, apapun resikonya.
Hasil kalau memberitakan kabar baik dan kabar mempelai (pelayanan yang berkenan):
- 2 Petrus 2: 5= diselamatkan dari air bah->artinya:
- Kasih karunia Tuhan memelihara kitaditengah krisis dunia yang tidak bisa ditanggulangi oleh apapun juga, seperti air bah yang tidak bisa ditanggulangi oleh apapun, bahkan gunung pun juga tertutup.
Nuh jadi pemberita kebenaran, artinya, ditengah-tengah kehidupan yang makan minum dan sex, Nuh tetap hidup benar dengan anak istrinya.
Kalau kita sedang dalam kesulitan, jangan sampai dalam kesulitan itu, justru kita mengeluarkan sikap yang tidak baik.
- Kasih karunia Tuhan melindungi kitadari segala malapetaka dunia ini sampai pada penghukuman Tuhan atas dunia pada hari kiamat.
- Roma 10: 15 (terjemahan lama) = tapak kakinya begitu indah->artinya kasih karunia Tuhan mengatur langkah kaki kita untuk menjadi indah pada waktunya.
Kalau sudah benar dan suci, tapi masih belum indah, kita tinggal tunggu waktunya Tuhan. Tapi selama ada yang tidak benar dan tidak suci, itulah yang membuat hidup kita tidak indah (Pengkhotbah 3: 11).
- Mazmur 68: 12= jadi tentara besar->artinya kehidupan yang dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir(pembangunan tubuh Kristus yang sempurna).
Kisah Rasul 14: 3
Saat-saat kita memberitakan firman pengajaran, saat itu Tuhan menyertai kita dengan kuasa dan mujizat-mujizatNya untuk membuka pintu-pintu yang tertutup dan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mustahil bagi kita.
Mujizat terbesar, itulah keubahan hidup.
Amsal 16: 32a
= keubahan hidup dikaitkan dengan tentara/pahlawan yaitu:- kesabaran, yaitu sabar dalam menunggu waktu Tuhan dan sabar dalam penderitaan.
- Mazmur 103: 20= taat dengar-dengaran.
Kalau kita selalu sabar dan taat, satu waktu kita akan ditampilkan dalam kemuliaan(Kidung Agung 6: 10). Dan pada saat sangkakala yang terakhir, kita akan diubahkan jadi sama mulia dengan Yesus. Dari keempat penjuru bumi, itulah tentara yang besar yang akan jadi mempelai wanita Tuhan (Wahyu 19: 6-7). Sementara dibumi, terjadi seruan yang besar, seruan minta tolong karena ditimpa malapetaka. Dulu hanya 1 Mesir karena kematian anak sulung. Nanti akan terjadi seruan dari 1 dunia karena kiamat, binasa bersama dunia.
Sebab itu, biarlah kita banyak menyembah Tuhan hari-hari ini.
Tuhan memberkati.