Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Tema ibadah kunjungan di Jayapura:
Wahyu 22: 2022:20. Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
'
Ya, Aku datang segera!'= kesiapan Tuhan Yesus untuk segera datang kembali kedua kali dalam kemuliaan sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga--Kepala--di awan-awan yang permai.
'
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!'= kesiapan gereja Tuhan yang sempurna--tubuh Kristus yang sempurna; mempelai wanita sorga--untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali di awan-awan yang permai, sehingga terjadi pertemuan di awan-awan--di udara--yang permai antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan kita semuanya mempelai wanita sorga untuk masuk dalam perjamuan kawin Anak Domba--nikah yang rohani; nikah yang sempurna (Wahyu 19: 9)--, masuk kerajaan Seribu Tahun Damai (Firdaus yang akan datang), dan Yerusalem baru (kerajaan sorga yang kekal untuk selamanya).
Karena itu nikah jasmani harus diperhatikan. Mulai dari taman Eden nikah jasmani sudah jatuh sampai hari ini. Kalau jatuh, mari diperbaiki. Tuhan sampai mati di kayu salib untuk memperbaiki nikah, kita juga memperbaiki nikah, supaya masuk nikah yang sempurna; nikah yang rohani.
Yesus sudah siap sedia dan sidang jemaat juga sudah siap sedia.
Persiapan gereja Tuhan untuk bisa menyambut kedatangan Yesus kedua kaliadalah kita harus
menerima kasih karunia Tuhan dan hidup di dalam kasih karunianya.
Wahyu 22: 21
22:21 Kasih karuniaTuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.
Yohanes 3: 163:16. Karena begitu besar kasihAllah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakanAnak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
'
kasih; mengaruniakan'= kasih karunia.
Titus 2: 112:11. Karena kasih karuniaAllah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.
Kalau dua ayat ini digabung,
kasih karunia adalah pemberian Tuhan kepada manusia berdosa yang tidak layak lewat kurban Kristus. Dia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal bagi kita yang berdosa; Yesus yang sempurna diserahkan kepada kita sampai mati di kayu salib, sementara kita berdosa. Tidak layak!
Kasih karunia sanggup untuk
menyelamatkanmanusia berdosa; membenarkan manusia berdosa, sehingga tidak dihukum tetapi diberkati oleh Tuhan.
1 Petrus 5: 105:10. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya.
(terjemahan lama)
5:10. Maka Allah, pohon segala anugerah, yang sudah memanggil kamu masuk kemuliaan-Nya yang kekal itu di dalam Kristus, sesudahnya kamu merasai sengsara di dalam sedikit masa, sendiri akan menjadikan kamu sempurnadan tetap dan kuat dan beralas.
Kasih karunia bukan hanya menyelamatkan, tetapi juga
menyempurnakankita untuk menjadi mempelai wanita sorga.
Karena itu persiapan kita untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali adalah menerima kasih karunia dan hidup di dalam kasih karunianya--kita menerima keselamatan sampai kesempurnaan.
Sikap terhadap kasih karunia: jangan menjauhkan diri atau
jangan menolak kasih karunia Tuhan, agar jangan tumbuh akar yang tidak baik.
Ibrani 12: 1512:15. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
Kalau menolak kasih karunia Tuhan--tidak mau dibenarkan, diselamatkan, dan disempurnakan--, akan
tumbuh akar-akar yang negatif di dalam perut hati, yaitu:
- Yesaya 5: 24
5:24. Sebab itu seperti lidah api memakan jerami, dan seperti rumput kering habis lenyap dalam nyala api, demikian akar-akar mereka akan menjadi busuk, dan kuntumnya akan beterbangan seperti abu, oleh karena mereka telah menolak pengajaran TUHAN semesta alam dan menista firman Yang Mahakudus, Allah Israel.
Yang pertama: timbulakar busuk atau akar keringkarena menolak firman pengajaran--kalau kita bisa menerima firman Allah, itu adalah kasih karunia Tuhan.
Ada dua macam pemberitaan firman: firman penginjilan--keselamatan--dan firman pengajaran--penyucian sampai kesempurnaan. Firman penginjilan sering diterima--sudah selamat dan diberkati--, tetapi banyak yang menolak pedang firman atau firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua--tidak mau disucikan dan disempurnakan.
2 Korintus 4: 3-4
4:3. Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup untuk mereka, yang akan binasa,
4:4. yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
'ilah zaman ini'= hati yang keras, yang membuat kita menolak firman pengajaran yang lebih tajam dari pedang bermata dua; kabar mempelai; makanan keras, berarti kita juga menolak penyucian--tetap mempertahankan dosa-dosa.
Akibatnya: timbul akar kering dan akar busuk.
Akar kering= tidak puas. Kalau perut hati diisi dengan dosa-dosa, kita tidak akan mengalami kepuasan sorga--kering--sehingga cenderung untuk mencari kepuasan-kepuasan semu di dunia.
Kalau mencari kepuasan di dunia, akibatnya: jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa. Inilah akar busuk; akar najis; puncaknya dosa yaitu dosa makan minum (merokok, mabuk, dan narkoba), dan kawin mengawinkan.
Kalau kita bisa mendengarkan firman, itulah kasih karunia. Firman penginjilan untuk menyelamatkan dan firman pengajaran untuk menyucikan sampai menyempurnakan. Banyak yang hanya sampai pada firman penginjilan--percaya, bertobat, diselamatkan dan diberkati. Dia tidak sadar kalau menolak firman pengajaran akan menimbulkan hati keras--ilah zaman ini.
Waspada dengan ilah zaman ini yang membuat kita menolak firman pengajaran--menolak penyucian; tetap mempertahankan dosa--, sehingga timbul akar kering--tidak puas--, dan akar busuk--puncak dosa.
Akar kering dan akar busuk--dosa makan minum--akan mengarah kepada Babel, mempelai wanita setan.
- Ibrani 12: 15
12:15. Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahityang menimbulkan kerusuhandan yang mencemarkanbanyak orang.
Yang kedua: tumbuh akar pahit--kepahitan hati--yaitu iri hati, kebencian tanpa alasan, dendam, sakit hati dan lain-lain.
Kalau tidak ada pedang firman, tidak ada yang memutuskan akar-akar ini sehingga akar akan bertumbuh. Akar ini ada di perut hati, tidak kelihatan, tetapi bisa dirasakan.
Akar pahit tidak kelihatan tetapi bisa dirasakan (iri hati, benci tanpa alasan, dendam). Jangan sampai terjadi!
Tadi, akar kering bisa dirasakan yaitu tidak puas (mengomel, bersungut), sehingga mencari kepuasan di dunia, akhirnya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa--akar busuk.
Terima pedang untuk memotong akar-akar yang tidak baik!
Kalau ada akar pahit, akibatnya:
- Menimbulkan kerusuhan--tidak ada damai sejahtera; seperti selalu menghadapi lautan yang bergelombang oleh angin dan badai. Kalau dilanjutkan, akan tenggelam, tidak bisa berbuat apa-apa.
Karena itu harus kita hadapi dengan diam dan tenang. Kalau ada orang memiliki kepahitan hati, kita diam, jangan membela diri tetapi serahkan kepada Tuhan.
- Kecemaran= tidak pernah suci. Kalau dilanjutkan--tidak damai dan tidak suci--, tidak akan bisa melihat Tuhan.
Ibrani 12: 14
12:14. Berusahalah hidup damaidengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan.
Di tengah badai tidak bisa melihat Tuhan, satu waktu akan tenggelam dan hancur. Semuanya merosot sampai tenggelam di lautan api belerang. Tidak main-main! Akar itu tidak kelihatan tetapi bisa kita rasakan. Ini yang harus ditusuk dengan pedang.
- 1 Timotius 6: 10
6:10. Karena akar segala kejahatanialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Yang ketiga: tumbuh akar kejahatan--cinta akan uang--; terikat akan uang; menyembah uang; menyembah antikris.
Praktiknya:
- Meninggalkan ibadah pelayanan hanya untuk mencari uang/kebutuhan jasmani. Bukan tidak boleh mencari kebutuhan jasmani--sekolah, kerja--, tetapi jangan sampai meninggalkan ibadah pelayanan.
- Beribadah melayani hanya untuk mencari berkat jasmani. Orang semacam ini akan disesatkan untuk menyembah antikris.
Biarlah kita beribadah melayani untuk mencari pribadi Tuhan/firman pengajaran yang benar, jangan yang lainnya.
Pribadi Tuhan adalah sumber dari segala sesuatu.
- Mencari uang dengan cara tidak halal sampai menyimpang dari kebenaran firman. Bahaya!
- Kikir dan serakah.
Kikir= tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Serakah= mencuri milik orang lain, terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus.
Inilah tiga macam akar. Hati-hati!
Akar kering dan akar busuk adalah Babel, mempelai wanita setan. Akar pahit artinya tidak bisa melihat Tuhan sampai tenggelam. Akar kejahatan artinya menyembah antikris.
Contohkehidupan yang memiliki tiga akar ini adalah Yudas Iskariot.
Kisah Rasul 1: 181:18. --Yudasini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelahsehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Yudas Iskariot selalu menolak pedang firman yang disampaikan oleh Yesus untuk menyucikan dia, sampai terakhir Tuhan berkata: '
Orang itu ialah salah seorang dari kamu yang dua belas ini, dia yang mencelupkan roti ke dalam satu pinggan dengan Aku.' Sebenarnya masih ada pertolongan. Kalau Yudas berkata:
Ampuni aku Tuhan,selesai. Tetapi dia selalu menolak dan mengelak: '
Bukan aku.'
Akibatnya: perut hatinya berisi akar busuk, akar kering, akar pahit, dan akar kejahatan.
Kalau Yudas menerima pedang penyucian, perut hatinya akan disucikan dari akar-akar, sehingga dia bisa hidup suci, tetapi karena ia tidak mau disucikan, maka perutnya terbelah dan isi perutnya terburai keluar--semua akar-akar yang tidak baik diketahui orang lain, ia dipermalukan, dan tidak ada pengampunan lagi--kebinasaan untuk selamanya.
Memang sekarang tidak kelihatan, tetapi bisa dirasakan dan
satu waktu isi perut hati ini akan Tuhan buka semua.
2 Korintus 4: 74:7. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
2 Korintus 4: 3-4, bicara tentang pengajaran.
Biarlah malam ini kita menerima kasih karunia dan hidup di dalamnya. Salah satunya yaitu
menerima firman pengajaran.
Sehebat apapun manusia di dunia, kita hanyalah buli-buli tanah liat yang rapuh, hancur, dan binasa; tidak ada kemampuan apa-apa, sekalipun diisi dengan perkara dunia yang hebat: kekayaan, kepandaian, kedudukan.
Oleh sebab itu bejana tanah liat--perut hati--harus diisi dengan firman pengajaran yang benar, yang lebih tajam dari pedang bermata dua--harta sorgawi.
Prosesnya:
- Mendengar firman pengajaran yang benar dengan sungguh-sungguh--dalam urapan Roh Kudus. Jangan dengar yang tidak benar! Kalau mendengar yang benar dan yang tidak benar nanti seperti Hawa yang hancur dan telanjang. Firman pengajaran yang benar ada di Alkitab.
- Mengerti firman pengajaran yang benar.
- Percaya/yakin pada firman; firman Allah berakar dalam hati--menjadi iman di dalam hati. Hati jangan diisi akar yang tidak baik, tetapi iman yang berakar di dalam hati--AKAR IMAN.
- Mempraktikkan firman Tuhan apapun resikonya. Ini sama dengan mengulurkan tangan kepada Tuhan, dan Dia mengulurkan tangan kepada kita.
Hasilnya:
- 2 Korintus 4: 7-9
4:7. Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.
4:8. Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9. kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Hasil pertama: kita mendapatkan kekuatan yang berlimpah-limpah dari Tuhan--kekuatan ekstra--untuk menghadapi segala masalah di dunia ini, sampai masalah yang mustahil, bahkan maut, sehingga kita tidak kecewa, putus asa, dan meninggalkan Tuhan. Kita tidak binasa selamanya.
"Hati-hati! Saya dapat email dari jiwa baru (seorang kaum muda), ternyata dia sudah putus asa. Sebelum mendengar firman, dia melirik pisau dan melihat bagian mana yang akan disayat, dia menghadapi jalan buntu dan mau mati saja. Untunglah bisa mendengar firman, dia menjadi tenang dan dikuatkan sekalipun belum ada jalan. Ini kekuatan yang melimpah. Orang tua jangan lengah kalau melihat anak-anak baik dan penurut. Karena menghadapi sesuatu di dunia--kesulitan-kesulitan--, akhirnya mau bunuh diri. Itu kenyataan. Jangan lengah! Karena itu yang paling bagus adalah bawa anak-anak untuk mendengarkan firman. Orang tua bertanggung jawab (menyekolahkan), baik. Tetapi jangan sampai di situ saja. Harus sampai diisi firman (akar iman dalam hati)."
Jangan ada akar yang tidak baik, tetapi akar iman. Menghadapi masalah apa saja: ekonomi, jodoh, masa depan, nikah dan buah nikah, jangan putus asa. Kalau sudah putus asa, tawar hati, akhirnya pasti meninggalkan Tuhan.
Meninggalkan Tuhan sama dengan bunuh diri. Tuhan tolong.
Biar kita sungguh-sungguh untuk diisi firman pengajaran yang benar, kita tidak akan kecewa, putus asa, meninggalkan Tuhan. Kita tidak binasa--mautpun tidak bisa menghantam kita--, tetapi kita mendapatkan hidup kekal selamanya.
Ini penting! Bawa setiap pribadi dalam keadaan apapun--hebat atau hancur--untuk diisi firman, sebab ada kekuatan melimpah dari Tuhan.
- 1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatankepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Hasil kedua: kita mengalami kuasa penyucian mulai dari dalam hati, yaitu penyucian dari akar-akar yang tidak baik: akar kering dan akar busuk, akar kepahitan, akar kejahatan.
Markus 7: 21-23
7:21. sebab dari dalam, dari hatiorang, timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22. perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
'pikiran jahat' = prasangka buruk.
'pembunuhan'= kebencian.
'keserakahan' = menyembah uang; berhala.
Kalau sudah diisi akar kering, akar busuk--akar najis--, akar pahit, dan akar jahat, kita akan menjadi bebal.
Wujud dari akar-akar yang tidak baik adalah dua belas dosa, sampai jadi orang bebal.
Bebal= tidak bisa dinasihati lagi; akarnya sudah bertumbuh dan berbuah. Seperti Yudas Iskariot, tidak bisa dinasihati lagi dan tidak bisa diubah lagi. Karena itu jangan terlambat! Bawa untuk mendengar firman pengajaran supaya kita disucikan. Kalau sudah bebal, berat sekali, sudah tidak bisa ditegor dan dinasihati; orang semacam ini tidak bisa diubah lagi.
Titus 1: 15-16
1:15. Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
1:16. Mereka mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan mereka, mereka menyangkal Dia. Mereka keji dan durhaka dan tidak sanggup berbuat sesuatu yang baik.
Surat Titus adalah surat tahbisan. Hamba Tuhan, pelayan Tuhan, imam-imam harus hati-hati! Yudas pelayan Tuhan tetapi memiliki akar yang tidak baik.
Bebal= tidak bisa dinasihati dan diubah, termasuk tidak bisa berbuat baik lagi.
Titus 3: 10-11
3:10. Seorang bidatyang sudah satu dua kali kaunasihati, hendaklah engkau jauhi.
3:11. Engkau tahu bahwa orang yang semacam itu benar-benar sesatdan dengan dosanya menghukum dirinya sendiri.
'bidat' = bebal.
'engkau jauhi'= menghindar, jangan berdebat dengan dia.
Orang semacam ini sesat, dan menghukum diri sendiri. Karena itu jangan berdebat dengan orang semacam ini. Sama seperti menghadapi Yudas Iskariot yang mengangkat tumit, jangan ikut-ikut. Biarkan saja!
1 Petrus 1: 22
1:22. Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kalau kita sudah disucikan dari akar-akar yang tidak baik, kita akan memiliki kasih yang tulus ikhlas, yang bisa menyatukan kita, sehingga kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain--tidak merugikan sesama, tetapi hanya berbuat dan berkata baik pada sesama; menjadi berkat bagi sesama--, kemudian mengasihi Tuhan lebih dari semua (mengutamakan Tuhan lebih dari semuanya), sampai kita sempurna--tidak bercacat cela seperti Yesus.
- 1 Petrus 1: 23
1:23. Karena kamu telah dilahirkan kembalibukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.
Ayat 22 = tentang penyucian. Pedang firman: tajam pertama untuk memotong yang lama--menyucikan--, dan tajam kedua untuk membaharui.
Hasil ketiga: kita mengalami pembaharuan.
Dilahirkan kembali= pembaharuan. Kita mengalami pembaharuan; keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus--mujizat rohani terjadi.
Apa yang dibaharui malam? Hati menjadi lemah lembut.
Markus 13: 28
13:28. Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembutdan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.
Jangan keras! Hati yang keras--ilah zaman ini--membuat kita menolak pedang firman; tetap mempertahankan dosa sampai muncul akar-akar yang tidak baik di dalam hati
Belajar dari pohon ara, ada tiga macam pembaharuan:
- Pembaharuan dalam nikah rumah tangga. Dulu, daun pohon ara di taman Eden untuk membuat cawat untuk menutupi ketelanjangan Adam dan Hawa. Kalau tidak melembut, hanya akan menutupi ketelanjangan untuk sementara waktu, setelah itu kering, hancur lagi--telanjang lagi.
Daun ara menunjuk pada kebenaran sendiri. Artinya: kebenaran di luar alkitab, selalu menyalahkan orang lain, menutupi dosa dengan cara menyalahkan orang lain sehingga tidak mengalami pengampunan--Tuhan berkata: Jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu
Kebenaran sendiri inilah yang membuat nikah telanjang terus, letih lesu, beban berat, susah payah, air mata, duri-duri. Masuk dalam nikah harus sesuai dengan alkitab, kalau tidak, hanya akan dapat duri-duri. Kalau ada salah, jangan menghakimi, tetapi saling mengaku dan mengampuni.
Melembut dalam nikah artinya kembali pada alkitab(sesuai dengan alkitab) dan datang pada salib Tuhan(saling mengaku dan mengampuni). Yang salah mengaku pada Tuhan dan sesama dan jika diampuni jangan berbuat dosa lagi. Yang benar mengampuni dan melupakannya.
Kalau ini terjadi, rumus nikah akan terjadi--'laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging'--: 1 + 1= 1; satu suami ditambah (ada salib) satu isteri, akan menjadi satu (kesatuan dalam nikah).
Matius 18: 19
18:19. Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Sepakat= satu kesatuan; satu daging; satu hati--nikah menjadi rumah doa; asap dupa harum naik ke hadirat Tuhan, dan selalu ada hadirat Tuhan di dalam nikah kita; ada penanggung jawab utama dalam nikah kita.
Mari melembut malam ini! Kesalahan ada macam-macam--jahat, najis, kasar dan sebagainya--, harus saling mengaku dan mengampuni. Kalau tidak, berat. Kalau ranting tetap keras, tidak akan berbuah manis dalam nikah; akarpun tidak bagus, nikah menjadi kacau. Kalau ada hadirat Tuhan, akan selalu berbuah manis.
- Waktu Yesus lapar dan mau makan buah, pada pohon ara hanya ada daun-daun, sehingga Ia tidak bisa memakan buah pohon ara.
Yang kedua: pembaharuan tahbisan.
Pohon ara berdaun saja= ibadah pelayanan yang tidak memuaskan Tuhan sehingga kita juga tidak dipuaskan, malah terkutuk. Harus diubahkan!
Yohanes 4: 34
4:34. Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Kuialah melakukan kehendak Diayang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.
Malam ini melembut, tahbisan dibaharui yaitu kita bisa memberi makan Yesus lewat melakukan kehendak-Nya--taat dengar-dengaran--dan setia berkobar-kobarsampai garis akhir.
Taat dan setia sama dengan memberi makan Yesus dengan buah pohon ara; memuaskan Tuhan, dan Tuhan akan memuaskan kita--ada kebahagiaan sorga dan urusan makan minum kita adalah urusan Tuhan; Dia yang menjamin di tengah kesulitan dunia. Sungguh-sungguh!
- Pembaharuan karakter.
Ayub suci, tetapi punya karakter kebenaran sendiri.
Ayub 1: 1-3
1:1. Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:2. Ia mendapat tujuh anak laki-laki dan tiga anak perempuan.
1:3. Ia memiliki tujuh ribu ekor kambing domba, tiga ribu ekor unta, lima ratus pasang lembu, lima ratus keledai betina dan budak-budak dalam jumlah yang sangat besar, sehingga orang itu adalah yang terkaya dari semua orang di sebelah timur.
Ayub diberkati, tetapi mempunyai karakter yang tidak baik.
Ayub 32: 1-2
32:1. Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2. Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ayub selalu menghakimi sesama, dan merasa lebih benar dari Tuhan.
Karakter kebenaran sendiri ini seringkali tidak disadari. Karena itu Tuhan izinkan Ayub mengalami ujian habis-habisan sampai dia duduk di debu: mengaku dia hanya debu--karakternya diubahkan dan Ayub dipulihkan dua kali lipat.
Sebenarnya tidak perlu mengalami ujian habis-habisan, tetapi cukup lewat ketajaman pedang firman.
Kebenaran sendiri termasuk juga mengkritik firman--merasa lebih benar dari Tuhan.
"Saya berkata: Kita tidak bergantung gaji. Ada jemaat yang protes: Mana bisa, dan akhirnya Tuhan izinkan dia habis semua. Setelah tiga bulan dia tidak kuat dan menemui saya: 'Gaji dua digit hilang, karena saya mengkritik firman.' Saya bukan mengarang, tetapi dari Tuhan. Dia sadar, dan dipulihkan, selesai."
Ayub 42: 5-6
42:5. Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Ayub mengalami pembaharuan karakter yaitu mengaku hanya debu tanah liat--mengaku tidak mampu, tidak bisa apa-apa, tidak berharga (hanya diinjak-injak), mengaku banyak salah, tidak membela diri. Namanya tanah liat memang diinjak-injak, tetapi kalau diinjak-injak akan lembut, lalu diambil dan jadi bejana kemuliaan. Kalau melawan saat diinjak, bukan tanah liat, tetapi ular.
Nikmati saja saat roda masih di bawah. Tambah melembut, tangan Tuhan akan mengambil kita untuk dibentuk menjadi bejana, dan semua kaget: Kok bisa?Ayub dipulihkan dua kali lipat: jasmani, rohani, dan rumah tangga dipulihkan, dan dia dipakai Tuhan sebagai bejana kemuliaan yang memuliakan nama Tuhan.
Petrus juga punya karakter tidak bagus yaitu bimbang; mendua hati. Harus melembut hari-hari ini! Harus tegas! Jangan bimbang terus!
Petrus bimbang terhadap pribadi Tuhan (firman pengajaran yang benar) dan kuasa Tuhan, sehingga diizinkan mulai tenggelam. Di saat itu untunglah Petrus mengulurkan tangan kepada Tuhan; kembali pada pribadi Tuhan--pegang satu pengajaran yang benar--dan berseru kepada-Nya. Tangan Tuhan diulurkan untuk mengangkat Petrus dari ketenggelaman dan semua jadi teduh, enak dan ringan.
Begitu juga dengan kita. Kita terus disucikan dan diubahkan sampai sempurna, sampai terangkat di awan-awan yang permai untuk menyambut kedatangan Yesus kedua kali. Kita bersama Dia selamanya.
"
Ya, Aku datang segera!"; "
Amin, datanglah, Tuhan Yesus!"
Apa persiapan kita? Hidup dalam kasih karunia. Jangan menolak kasih karunia, sebab bisa timbul akar yang tidak baik! Terima pedang firman, bejana tanah liat harus diisi.
Kita praktikkan firman (mengulurkan tangan kepada Tuhan), dan Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya: ada kekuatan ekstra (tidak kecewa, putus asa, dan binasa), penyucian dan kasih, dan pembaharuan. Melembut malam ini! Nikah, tahbisan, dan karakter dibaharui. Kita hanya mengangkat tangan, berserah dan berseru kepada Tuhan. Dia akan menolong kita.
Karakter yang tidak baik termasuk nikah akan dibaharui semuanya.
Perjamuan suci adalah sumber kasih karunia Tuhan.
Tuhan memberkati.