Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 8: 10-118:10.Lalu malaikat yang ketigameniup sangkakalanya dan jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan ia menimpa sepertiga dari sungai-sungaidan mata-mata air.
8:11.Nama bintang itu ialah Apsintus. Dan sepertiga dari semua air menjadi apsintus, dan banyak orang mati karena air itu, sebab sudah menjadi pahit.
Ini adalah peniupan
SANGKAKALA KETIGA--penghukuman yang ketiga dari Anak Allah atas kehidupan yang menolak bunyi sangkakala (firman pengajaran yang benar)--;
jatuhlah dari langit sebuah bintang besar, menyala-nyala seperti obor, dan sepertiga dari semua airmenjadi apsintus, sehingga banyak yang mati--
KEPAHITAN--(diterangkan mulai dari
Ibadah Raya Surabaya, 02 Desember 2018).
Bintang menunjuk pada imam dan raja--hamba/pelayan Tuhan.
Bintang besar menunjuk pada imam-imam dan raja-raja yang dipakai oleh Tuhan secara khusus dan diurapi Roh Kudus.
Contoh: raja Saul; bintang besar tetapi menjadi iri hati, membenci tanpa alasan, sehingga mengalami kematian rohani (diterangkan pada
Ibadah Doa Surabaya, 07 Desember 2018). Ini yang bahaya.
Mengalami kematian rohani sama dengan kehilangan urapan Roh Kudus, dan mulai memfitnah, mengancam, mengucilkan, sampai membunuh pelayan-pelayan Tuhan yang benar, dan puncaknya adalah menjadi antikris yang menganiaya dan membunuh hamba/pelayan/anak Tuhan secara besar-besaran selama tiga setengah tahun.
Sekarang hati-hati! Kalau banyak memfitnah, mengancam, mengucilkan, bahkan membunuh, nanti akan memuncak yaitu menjadi antikris yang menganiaya dan membunuh anak-anak Tuhan secara besar-besaran selama tiga setengah tahun di bumi.
Yudas Iskariot juga dipakai secara khusus, tetapi ia jatuh, karena ada kepahitan, iri hati, dan kebencian tanpa alasan--yang benar malah dibenci, yang tidak benar malah disanjung dan didukung. Ini yang mengarah pada antikris yang akan menganiaya dan membunuh anak-anak Tuhan secara besar-besaran selama tiga setengah tahun.
Wahyu 13: 16-18, 113:16.Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya,
13:17.dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain dari pada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu atau bilangan namanya.
13:18.Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam.
13:1. Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.
Antikris adalah binatang yang keluar dari dalam laut, dan menguasai manusia daging dengan memberikan cap meterai 666 pada seluruh kehidupan manusia--tubuh, jiwa, dan roh manusia.
Dahi= pikiran--batin.
Tangan= perbuatan--lahir.
Cap 666 artinya:
- Angka enam pertama: tubuhnya daging; hanya mengikuti hawa nafsu daging.
- Angka enam kedua; jiwanya daging; pikirannya daging. Ini yang tidak boleh.
- Angka enam ketiga: rohnya daging.
Kalau manusia dicap 666, ia akan menjadi manusia darah daging
TANPA PIKIRAN DAN PERASAAN--tanpa hati--; sama dengan binatang buas.
Inilah model dari manusia daging termasuk hamba/pelayan Tuhan yang dicap 666.
Anak-anak muda, pelayan Tuhan dicap 666, sehingga tanpa pikiran dan perasaan. Bahaya! Paling tidak mulutnya melawan orang tua.
Praktik tanpa hati:
- Hatinya tanpa kasih, tetapi hanya ada iri hati, dendam, kebencian tanpa alasan, kejahatan, dan kenajisan.
- Perbuatannya jahat semata-mata; perbuatan dosa--jahat dan najis--; seperti binatang yang hanya makan minum dan kawin--mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan.
- Wahyu 13: 5-6
13:5.Dan kepada binatang itu diberikan mulut, yang penuh kesombongan dan hujat; kepadanya diberikan juga kuasa untuk melakukannya empat puluh dua bulan lamanya.
13:6.Lalu ia membuka mulutnya untuk menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nyadan semua mereka yang diam di sorga.
'empat puluh dua bulan lamanya'= tiga setengah tahun zaman antikris.
Yang ketiga: perkataannya tidak baik, yaitu:
- Berdusta.
Kedatangan Tuhan kedua kali akan didahului oleh kedatangan antikris. Kalau kita masih berdusta, akan dicap 666. Sudah tidak waktunya lagi untuk berdusta. Tidak boleh berdusta!
- Menjelek-jelekkan/menghakimi orang benar.
yang banyak terjadi hari-hari ini adalah menghakimi orang benar. Celaka! Menghakimi orang berdosa saja tidak boleh, apalagi orang benar--seperti waktu harus memilih antara Yesus dengan Barabas, di situlah binatang buas keluar.
Sudah jelas Yesus tidak berbuat dosa, sedangkan Barabas seorang pembunuh, tetapi tidak peduli. Ini sudah bintang buas--tidak ada hati. Kita harus hati-hati. Demi melampiaskan iri hati dan dendam, Barabas yang dibebaskan.
- Memfitnah orang benar.
- MenghujatAllah dan Tabernakel ('kemah kediaman-Nya')--pengajaran yang benar--dan semua orang kudus.
Yang dijelekkan atau dihujat pasti yang benar karena dia yang salah; hatinya sudah tanpa kasih, bahkan sampai menghujat Tuhan--pengajaran yang benar.
Kalau orang sudah berani mengkritik dan menyalahkan pengajaran yang benar, malah mendukung yang tidak benar, ia sudah sama dengan binatang buas.
Inilah apsintus. Tadinya bintang besar, dipakai Tuhan secara khusus dan diurapi oleh Tuhan, tetapi karena ada iri kepada yang lain, ia menjadi bintang yang gugur; mengalami kematian rohani, dan dicap antikris (menjadi binatang buas)--tanpa hati.
Akibatnya: antikris dan antek-anteknya, itulah hamba/pelayan Tuhan dari antara kita yang menerima cap 666 akan
dibinasakan saat Yesus datang kembali.
2 Tesalonika 2: 7-82:7.Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu telah disingkirkan,
2:8.pada waktu itulah si pendurhaka baru akan menyatakan dirinya, tetapi Tuhan Yesus akan membunuhnyadengan nafas mulut-Nya dan akan memusnahkannya, kalau Ia datang kembali.
Antikris sudah mulai bekerja, tetapi masih ada yang menahan, itulah kita gereja Tuhan yang benar. Kalau gereja yang benar sudah disingkirkan ke padang gurun, pada waktu itulah antikris akan terang-terangan.
Kalau di rumah tangga, penggembalaan, dan fellowshipada satu saja yang benar, masih ada harapan, karena masih ada yang menahan munculnya antikris; penghukuman Tuhan masih ditahan. Tetapi kalau yang menahan ini disingkirkan, binatang buas akan terang-terangan menguasai bumi, dan penghukuman Tuhan juga terang-terangan atas bumi.
Sekali lagi, antikris berasal dari bintang besar, bukan orang jahat. Sungguh-sungguh hari-hari ini!
Bintang besar dipakai secara khusus--ada keistimewaan--; Saul berasal dari suku yang paling kecil tetapi dipakai jadi raja. Sayang, terjadi apsintus sampai menjadi antikris yang akan dibinasakan selamanya.
Tuhan tidak rela jika manusia yang diciptakan-Nya apalagi hamba/pelayan-Nya hanya dicap 666; menjadi binatang buas seperti antikris yang dibinasakan selamanya.
Oleh sebab itu Tuhan harus taat sampai mati di kayu salibuntuk menyatakan kasih-Nya dan menolong manusia termasuk hamba/pelayan Tuhan
lewat dua hal:
- Lukas 23: 33-34
23:33.Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahatitu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
23:34.Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
Dua penjahat adalah gambaran dari antikris; manusia binatang buas; tidak ada hati; tidak ada pikiran dan perasaan; tidak ada kasih, yang penting menguntungkan dirinya. Ini yang bahaya. Kalau gembala hanya mencari keuntungan sendiri--uang, kedudukan dan lain-lain--dengan mengorbankan jemaat, itulah antikris. Dia bukan melayani, tetapi dilayani. Tanda melayani adalah berkorban, kalau dilayani berarti mengorbankan orang lain. Hati-hati! Yudas mengorbankan Yesus orang benar untuk dapat uang--ia bukan melayani tetapi dilayani, dan ia menjadi antikris.
Yang pertama: Tuhan menolong lewat pengampunan dosa oleh kurban-Nya di atas kayu salib. Tidak bisa cara lain!
Ada pengampunan dosa, mari manfaatkan seperti seorang penjahat di sebelah Yesus--penjahat satunya tidak memanfaatkan. Nanti jurusannya berbeda: yang satu jadi sama dengan antikris, yang satu lagi jurusannya sama dengan Yesus.
Jika kita mengaku dosa kita kepada Tuhan dan sesama, dosa apapun akan diampuni oleh darah Yesus--sampai penjahat sekalipun bisa diampuni--, sehingga Tuhan melihat kita tidak pernah berbuat dosa itu. Setelah itu jangan berbuat dosa lagi!
Itulah cara Tuhan menyatakan kasih-Nya kepada kita.
Pengampunan tidak semudah itu, karena itu Ia harus taat sampai mati di kayu salib untuk menanggung dosa, sehingga Ia bisa mengampuni dosa manusia. Kalau Ia tidak mati, Ia tidak akan bisa mengampuni dosa manusia. Dosa-dosa seharusnya dihukum, tetapi Yesus yang menanggung hukuman itu lebih dulu, baru Ia bisa mengampuni--Ia harus mati dulu, baru bisa mengampuni dosa manusia. Dia yang menanggung semua sampai mati di kayu salib, dan kita yang menerima pengampunan bahkan diberkati. Hargai!
- Filipi 2: 5-8, 11
2:5.Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6.yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7.melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8.Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Kalau dicap antikris, pikiran dan perasaan sudah hilang dari hidup kita. Karena itu Yesus mati untuk memberikan pikiran dan perasaan-Nya kepada kita. Anak pada orang tua hati-hati. Jangan sampai kita melawan apalagi menghujat orang tua! Itu berarti tidak punya pikiran dan perasaan. Tetap hargai orang tua!
Ayat 11: 'segala lidah mengaku'= kalau diberi pikiran dan perasaan Yesus perkataannya sudah lain. Tadi, kalau dicap antikris, perkataannya hanya dusta, menghujat dan lain-lain.
Ada pikiran dan perasaan dilihat dari lidah. Kalau perkataan suami terlalu kasar terhadap isteri, berarti ia tidak punya pikiran dan perasaan--binatang buas.
Berdusta juga berarti tidak punya pikiran dan perasaan. Tidak boleh lagi!
Yang
kedua: Tuhan menolong lewat memberikan pikiran dan perasaan-Nya kepada kita.
Dulu manusia dibentuk dari tanah liat dan dihembusi oleh Tuhan--diberi akal budi--, tetapi dicap 666 sehingga hilang semua; tidak berakal budi lagi; tidak punya pikiran dan perasaan.
Karena itu Yesus rela taat sampai mati untuk memberikan pikiran dan perasaan-Nya kepada kita.
Ada tujuh pikiran dan perasaan Yesus ada--angka tujuh menunjuk pada kesempurnaan--:
- Penyerahan sepenuh.
- 'tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan'= tidak mempertahankan reputasi-Nya.
- 'mengosongkan diri-Nya sendiri'.
- 'mengambil rupa seorang hamba'.
- 'menjadi sama dengan manusia'.
- 'merendahkan diri-Nya'.
- 'taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib'. Ini adalah puncaknya.
Sementara antikris berusaha untuk memberikan meterai kepada hamba/pelayan Tuhan yang dipakai secara khusus sehingga menjadi binatang buas dan binasa, Tuhan juga berusaha lewat taat sampai mati di kayu salib untuk mengampuni dosa dan
MEMBERIKAN TUJUH PIKIRAN DAN PERASAAN-NYA KEPADA KITA--pikiran dan perasaan yang sempurna.
Sekarang bagaimana sikap kita?
Ada dua sikap kita terhadap pernyataan kasih Yesus di kayu salib--terutama saat kita dalam penderitaan--:
- Lukas 23: 39
23:39.Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"
'menghujat Dia'= cap antikris tidak mau dilepaskan, dosanya tidak mau diampuni sekalipun Yesus sudah berusaha.
Sikap yang pertama: sikap yang salah, yaitu dalam penderitaan ekonomi, kesehatan, pelayanan, nikah-buah nikah dan lain-lain malah menghujat Yesus yang sudah berkorban--menolak kasih Yesus dari kayu salib; tetap menjadi penjahat, tidak punya pikiran dan perasaan. Ia menjadi sama dengan antikris yang dicap 666; tetap binatang buas yang akan dibinasakan.
"Kami hamba Tuhan, banyak yang keluar dari pelayanan. Banyak yang menghujat Lembaga Pendidikan El-kitab "Kristus Ajaib" karena setelah lulus hanya berjualan mangga. Yang memang berjualan mangga, jangan tersinggung, itu halal, tetapi maksudnya adalah dia sudah menyerahkan hidup kepada Tuhan kok kembali berjualan mangga. Dia sudah menyerahkan hidup kepada Tuhan tetapi terhilang. Bukan salah Lempin-Elnya, tetapi orangnya--yang tetap menjadi hamba Tuhan juga banyak. Dalam penderitaan apapun jangan sampai kita menghujat Tuhan."
Jangan menghujat, paling sedikit jangan mengomel, bersungut-sungut atau menjelek-jelekkan orang, tetapi tetap mengucap syukur dalam penderitaan. Kalau sudah bersungut--kepada manusia dan Tuhan--, nanti akan menghujat Tuhan.
- Lukas 23: 40-43
23:40.Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
23:41.Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."
23:42.Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
23:43.Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
'tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah'= mengaku dosa, supaya diampuni.
Filipi 2: 11
2:11.dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!
Sikap yang kedua: sikap yang benar, yaitu jika kita menerima pikiran dan perasaan Yesus kita akan terdorong untuk:
- Mengaku dosa, jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
- Menyembah Yesussebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Penjahat yang kedua menerima kasih Allah lewat kurban Kristus di kayu salib; di dalam penderitaan ia justru menerima kasih Allah lewat kurban Kristus. Ini yang benar.
Dalam penderitaan karena dosa atau tanpa dosa, terima kasih Allah dari kurban Kristus di atas kayu salib sehingga bisa mendorong kita untuk mengaku dosa--diampuni dan tidak berbuat dosa lagi--, dan menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Wahyu 19: 6-7
19:6.Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya!Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7.Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Dombatelah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
Bagaimana menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga? Dengan seruan: Haleluya.
Inilah kehidupan yang sudah memiliki pikiran dan perasaan Yesus, yaitu bisa mengaku dosa, dan menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Sorga.
Binatang buas tidak bisa mengaku dosa, malah menerkam dan menghakimi terus; kalau tidak menerima pikiran dan perasaan Yesus, kita akan terus menerkam/menghakimi orang lain.
Dan kalau tetap binatang buas, kita tidak akan mau menyembah Raja, tetapi menghujat Raja.
Malam ini, di mana kita berada saat ini? Bintang besar gugur karena apsintus--antikris mau menguasai manusia, memberi cap 666, sampai kita menjadi sama seperti binatang buas--tanpa pikiran dan perasaan; tidak mengaku dosa tetapi hanya menjelek-jelekkan dan menghakimi orang lain; tidak mau menyembah Yesus, tetapi hanya menghujat Tuhan (pengajaran, penyembahan, dan tahbisan yang benar dianggap salah, tetapi yang salah dianggap benar).
Kita bangsa kafir tidak lebih dari penjahat di sebelah Yesus. Tetapi biarlah malam ini kita memberikan sikap yang benar. Tuhan tidak rela kita dicap 666. Karena itu Dia rela mati untuk mengampuni dosa--kita mengaku--, dan memberikan pikiran dan perasaan-Nya supaya kita bisa mengaku dosa dan menyembah Dia sebagai Raja.
Biarlah malam ini kita bisa mengaku dosa apapun keadaan kita. Mungkin menderita karena dosa, sudah tepat untuk mengaku dosa. Kalau menderita karena Yesus, kita tetap mengaku dosa karena banyak kekurangan kita, dan ditambah dengan menyembah Yesus Sang Raja.
Bukti kembali pada pikiran dan perasan Yesusadalah
mulut bisa mengaku dosa dan menyembah Yesus Sang Raja. Jangan setengah-setengah! Cap 666 sudah hilang, dan kita menjadi milik Tuhan.
Penderitaan, kegagalan, atau kemustahilan apapun, mari mengaku dan menyembah. Itu saja
kunci hidup kita. Serahkan kepada Tuhan!
Hasilnya:
- Yesaya 43: 15-17
43:15.Akulah TUHAN, Yang Mahakudus, Allahmu, Rajamu, yang menciptakan Israel."
43:16. Beginilah firman TUHAN, yang telah membuat jalan melalui laut dan melalui air yang hebat,
43:17. yang telah menyuruh kereta dan kuda keluar untuk berperang, juga tentara dan orang gagah--mereka terbaring, tidak dapat bangkit, sudah mati, sudah padam sebagai sumbu--,
Hasil pertama: buluh terkulai dan sumbu berasap--keadaan Israel dalam penderitaan; di depan menghadapi laut Kolsom, di belakang Firaun, kiri kanan padang gurun; tidak ada harapan--, tetapi kalau bisa mengaku kekurangan dan menyembah Tuhan, Ia akan tampil sebagai Sang Pencipta yang membelah laut Kolsom.
Tuhan menegor Musa karena ia berseru-seru sangat menghadapi laut Kolsom--sama dengan bersungut-sungut. Harus diperbaiki, dan menyembah Tuhan--Musa taat saat diperintahkan Tuhan untuk mengulurkan tangannya.
Membelah laut Kolsom artinya:
- Menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada untuk memelihara hidup kita. Mungkin kita sudah tidak bisa apa-apa lagi, jangan salahkan siapa-siapa, tetapi akui dosa dan kekurangan kepada Tuhan, dan menyembah Tuhan.
- Sang Raja memperhatikan enam kebutuhan pokok kita(Matius 25).
Kita mungkin tidak berdaya dalam ekonomi dan lain-lain, masih ada kesempatan.
- Memberikan jalan keluardari segala masalah; menyelesaikan semua masalah sampai yang mustahil.
- Memberikan masa depan yang berhasil dan indah.
Terima tujuh pikiran dan perasaan Yesus! Buktinya: bisa mengakui dosa, kegagalan, dan bisa menyembah Tuhan--menyerah kepada Tuhan.
"Dalam satu tulisan opa van Gessel, beliau menuliskan: kalau kita menyembah Tuhan, tidak usah minta apa-apa karena Tuhan sudah tahu kebutuhan kita. Inilah penyembahan tingkat tinggi. Nanti daging sudah terobek, sudah tidak ada kemauannya lagi, kita hanya menyembah Tuhan."
Buluh yang terkulai tegak kembali, sumbu yang berasap terang kembali.
- Efesus 5: 25-2
5:25.Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya
5:26.untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27.supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
Hasil kedua: Yesus sebagai Mempelai Pria sorga memandikan kita secara dobelyaitu dengan air dan firman.
Artinya: menyucikan dan mengubahkan kitasecara dobel: lahir dan batin, sampai kita sempurna seperti Dia.
Kalau kita mengaku dan menyembah, kita akan dimandikan.
Tadi jalan dibukakan, kita dipelihara, masalah diselesaikan, dan diberi masa depan--sumbu yang berasap menjadi terang kembali, buluh yang terkulai tegak kembali. Jangan kecewa dan putus asa menghadapi apapun, tetapi tetap percaya dan menyembah Tuhan.
Sekarang Dia menyucikan dan mengubahkan kita secara dobel sampai tidak bercacat cela, mulai dari mulut yaitu tidak berdusta.
Wahyu 14: 5
14:5.Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Kalau berdusta, akan pahit. Apalagi dalam nikah, kalau berdusta, akan pahit.
"Karena itu dalam penataran inikah, saya selalu bertanya: 'Apa yang sudah lakukan? Ayo sampaikan.': 'Oh tidak, om.': 'Kalau tidak mengaku, saya tidak perlu berdoa, tetapi nanti berkat akan menjadi kutuk.' Harus mengaku! Jangan berdusta, supaya jangan pahit. Bukan ancaman, tetapi harus terang-terangan. Kalau jujur bahwa semuanya tetap dalam kebenaran, saya yang berterima kasih karena sudah menjaga kesucian. Kalaupun sudah jatuh, harus ditolong. Tetapi lebih bagus yang baik semua. Jangan berdusta! Kalau di dalam nikah, suami berdusta lalu ketahuan, pahit sekali, bisa terjadi apsintus yang tidak ada obatnya, isteri bisa mati rohani, bahkan mati jasmani karena tertekan. Jangan main-main dengan dusta! Harus terang-terangan, apa adanya."
Tidak ada dusta= berkata benar dan baik, menjadi berkat bagi orang lain; jujur--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar, mulai dari soal pengajaran. Soal pengajaran, penyembahan, tahbisan, dan nikah, sampai segala hal harus terang-terangan--Yerusalem baru adalah kota terang. Kalau pengajaran itu benar kita dukung dan praktikkan, kalau tidak benar, kita menyingkir--tidak berfellowship--, bukan memusuhi atau memfitnah. Itu ajaran Tuhan.
Kalau jujur, kita akan menjadi rumah doa, dan mujizat-mujizat jasmani juga akan terjadi; kutukan menjadi suasana Firdaus--'hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus'.
Kalau kita benar-benar mengaku dosa dan menyembah Tuhan, segala letih lesu, susah payah, air mata, pahit getir, kegagalan, kemustahilan--kutukan--, akan diubahkan menjadi Firdaus. Tidak ada lagi air mata, letih lesu, tetapi suasana damai sejahtera/kebahagiaan sorga, dan Tuhan melakukan segala sesuatu untuk kita.
Di Firdaus Adam dan Hawa tidak bekerja. Artinya, kita bekerja hanya usaha, jangan sombong, usaha kita hanya satu tangan, selanjutnya tangan Tuhan yang menentukan; Dia yang melakukan segala sesuatu untuk kebaikan kita. Semua damai, enak dan ringan, dan Tuhan yang melakukan segala sesuatu untuk kebaikan kita.
Sampai kalau Dia datang kembali kita benar-benar disucikan dan diubahkan menjadi sempurna seperti Dia; tidak salah lagi dalam perkataan, tetapi hanya bersorak sorai: Haleluya, untuk menyambut kedatangan Yesus di awan-awan yang permai. kita bersama Dia selamanya.
Setan mau memberikan cap 666 sampai kita tidak punya pikiran dan perasaan seperti binatang buas, tetapi Tuhan tidak rela. Dia rela mati untuk mengampuni dan memberikan pikiran dan perasaan-Nya kepada kita semua, sampai kita bisa mengaku dosa dan menyembah Dia--jujur, dan menjadi rumah doa.
Dalam keadaan menderita, kita tetap mengaku dosa dan menyembah Dia. Dia juga menyucikan dan mengubahkan kita.
Mungkin sampai detik ini banyak air mata, gagal, pahit--dalam kutukan--, Tuhan mau mengembalikan kita ke Firdaus. Tuhan tolong kita semua.
Jangan putus asa sekalipun sudah menjadi buluh yang terkulai dan sumbu yang berasap! Sebut Yesus, sembah Dia Sang Raja!
Suami, isteri, anak, orang tua tidak tahu, tetapi Yesus yang tahu. Bicara pada-Nya, sembah Dia, apapun keadaan kita! Yang sudah berhasil, tetap mengucap syukur dan menyembah Dia! Jangan berharap pada yang lain! Hanya Dia Raja dan Mempelai Pria Sorga yang bertanggung jawab sampai di Bukti Golgota.
Perjamuan suci adalah bukti Dia sudah taat sampai mati di kayu salib, untuk merebut kita dari tangan antikris, dan menjadikan kita rumah doa. Mulut bukan menghujat lagi, tetapi menyembah Dia. Jangan ragu terhadap perhatian dan kasih Tuhan yang besar kepada kita. Dia tidak rela kita menjadi binatang buas dan hidup dalam kutukan. Dia mau memberikan suasana Firdaus sekalipun kita hidup di dunia.
Perjamuan suci adalah uluran tangan Tuhan yang melakukan segala sesuatu untuk kebaikan kita. Suasana Firdaus Dia berikan, sampai kesempurnaan. Yakinlah! Dia melakukan segalanya untuk kebaikan kita. Bukan hanya sampai di dunia, tetapi sampai di awan-awan yang permai saat Dia datang kembali kedua kali. Ingat keluarga kita! Sekalipun mereka menyakiti kita atau seperti binatang buas, doakan terus, sampai mereka juga selamat dan sempurna bersama kita.
Tuhan memberkati.