Matius 25: 1, 13ay. 1= Yesus tampil dalam kemuliaan sebagai Mempelai Pria Surga yang akan segera datang kedua kali.
ay. 13= kedatangan Yesus kedua kali tidak dapat diketahui waktunya. Oleh sebab itu, gereja Tuhan harus selalu berjaga-jaga untuk dapat menyongsong kedatangan Yesus kedua kali.
Apa yang harus dijaga/dipersiapkan?Yaitu
pelita yang tetap menyala.
2 hal yang harus diperhatikan supaya pelita tetap menyala:- ay. 6= 'lihatlah Mempelai datang, songsonglah Dia'= harus menerima kabar mempelai(suara Mempelai).
Kabar mempelai ini merupakan cahaya injil.
- memiliki minyak persediaanseperti yang dimiliki oleh 5 dara yang pandai.
Jadi, Firman dan Roh Kudus harus berjalan bersama, tidak bisa dipisahkan.
Kalau hanya cahaya saja, tapi tidak ada minyak persediaan, satu waktu pelita itu akan padam. Dan kalau ada minyak, tapi tidak ada cahaya, maka tidak ada pelitanya juga.
AD. 1 MENERIMA KABAR MEMPELAI2 macam pemberitaan Firman:
- Efesus 1: 13= injil keselamatan= Firman penginjilan= susu untuk anak-anak kecil. Dan ini disebut juga dengan kabar baik (air sejuk bagi orang yang dahaga di padang gurun).
Firman penginjilan adalah Firman yang memberitakan tentang kedatangan Yesus pertama kali ke dunia untuk mati di kayu salib untuk menyelamatkan manusia berdosa.
Prosesnya: - percaya Yesus.
- Bertobat = berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan.
- Baptisan air dan baptisan Roh Kudus (lahir baru lewat air dan Roh). Ini menghasilkan hidup baru, yaitu hidup dalam kebenaran.
Kalau kita bisa memprtahankan kebenaran, berarti kita sudah ada minyak. Meskipun mungkin belum ada minyak persediaan, tapi sudah ada minyaknya.
Saat kita tidak bisa mempertahankan kebenaran, saat itu tidak ada minyak dan pelita itu padam saat Yesus datang kembali.
- 2 Korintus 4: 3-4= cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah wujud Allah= Firman pengajaran= makanan keras. Dan Firman ini yang sering disebut dengan kabar Mempelai.
Firman ini memberitakan kedatangan Yesus sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga untuk menyucikan dan menyempurnakan gereja Tuhan.
Matius 25: 6Hanya kehidupan keras hati yang tidak mau menerima kabar Mempelai, karena ia mempertahankan dosa.
ay. 6= '
waktu tengah malam'=
jaman akhir.
Mengapa kita harus menerima kabar mempelai?Karena cahaya injil ini untuk menerangi gereja Tuhan yang hidup dalam kegelapan dunia(tengah malam).
Di akhir jaman, kita bagaikan hidup di tengah malam. Tidak ada satupun yang bisa menolong dalam keadaan gelap.
HANYA 1 YANG DIBUTUHKAN SAAT GELAP, YAITU CAHAYA.
Itulah cahaya injil kemuliaan.
Dengan menerima cahaya, maka pelita kita tidak akan padam.
3 pengertian rohani tentang kegelapan/pelita yang padam:
- Ayub 18: 5-6= orang fasik, yaitu:
- orang yang perbuatannya jahat dan najis.
- orang yang tidak mau beribadah melayani Tuhan.
- Amsal 11: 9= perkataan yang tidak benar, yang tidak membawa berkat dan malah melemahkan iman, sehingga membuat orang berdosa. Sebab itu, hati-hati dalam berkata-kata, apalagi kalau belum jelas.
- Amsal 20: 20= mengutuki ayah ibunya= menyangkut kehidupan nikah, mulai dengan anak yang tidak taat dengar-dengaran pada orang tua secara jasmani dan rohani, serta orang tua Surga (Firman). Ini sama dengan pelita padam di waktu gelap.
Kolose 3: 21
Sebaliknya, orang tua jangan sampai membuat anak tawar hati. Kalau sudah tawar hati, berarti terangnya sudah padam.
Selain itu, hubungan suami istri juga harus dijaga supaya pelita itu tidak padam.
Kalau pelita padam dan Tuhan datang, maka keluarga itu akan tertinggal!
- Matius 25: 26, 30= hamba yang tidak berguna= hamba yang jahat dan malas.
'malas'= tidak setia dalam ibadah pelayanan.
Jangan sampai kita terhalang dalam ibadah pelayanan. Kalau malas, pelita itu sedang padam!
'jahat'= seperti Yudas yang punya akar kejahatan, yaitu terikat akan uang, sehingga menjadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak orang lain).
Markus 8: 22Keadaan gereja Tuhan yang gelap, itu bagaikan orang buta di Betsaida.
'
betsaida'= rumah ikan.
Secara jasmani, buta ini berarti orang yang hidup dalam kegelapan. Artinya
mengalami kesulitan untuk hidup sehari-hari dan masa depan, bahkan masalah yang mustahil.
Kalau kita merasa ada masalah/kesulitan yang tidak selesai-selesai, berarti ada kegelapan dalam hidup kita. Dan untuk tahu kegelapan itu, hanya bisa lewat Firman Tuhan.
Secara rohani, buta berarti
hidup dalam kegelapan dosa, sampai pada puncaknya dosa.
Jangan kita menyembunyikan dosa!Kalau dosa tidak diterangi, maka dosa itu akan semakin berkembang (seperti ragi di tempat gelap). Karena itu, kita bersyukur kalau Firman bisa menerangi dosa-dosa kita, sehingga dosa itu bisa direm.
Puncaknya dosa= Babel.
Markus 8: 22-25. Apa yang dibutuhkan oleh orang buta?
Yang dibutuhkan oleh orang buta adalah jamahan Tangan Tuhan lewat ludah.
'
ludah'= sesuatu yang keluar dari mulut Tuhan= pemberitaan Firman Tuhan.
Artinya,
Tuhan menjamah lewat pemberitaan Firman. Jadi, dalam tiap ibadah, kita harus mengutamakan Firman Tuhan, karena itulah yang merupakan jamahan Tangan Tuhan.
Disini,
Tuhan menjamah orang buta ini sebanyak 2 kali. Ini
menunjuk pada 2 macam pemberitaan Firman Tuhan.
Jamahan pertama adalah Firman penginjilan(ay. 23-24).
Hasilnya: orang buta ini bisa melihat, tapi masih belum jelas, masih samar-samar.
Artinya hidupnya sudah selamat/hidup benar, terjadi mujizat dan diberkati oleh Tuhan sampai anak cucu, sehingga bisa menjadi berkat bagi orang lain (
Mazmur 37: 25-26, 21-22).
Tapi jangan puas sampai sini, karena pandangannya belum jelas. Memandang manusia seperti pohon (= perkara daging). Kalau memandang perkara daging, maka hidup itu akan mengarah pada Sodom dan Gomora.
Kejadian 13: 6, 10, 14-17Pandangan daging ini membuat hidup itu belum bisa memandang Tuhan.
Lot memiliki pandangan jasmani dan ia menuju Sodom Gomora yang akhirnya dimusnahkan dengan api.
Tapi Abraham punya pandangan salib dan ia menuju Kanaan.
Memandang orang lain seperti pohon juga berarti suka mengecilkan/meremehkan orang lain karena perkara-perkara jasmani atau suka menyalahkan orang lain. Dan orang semacam ini tidak mungkin bisa memandang Tuhan dan tidak bisa menyambut kedatangan Tuhan kedua kali. Karena itu perlu jamahan yang kedua.
Markus 8: 25Jamahan keduaadalah pekerjaan Firman pengajaran(
Ibrani 4: 12), itulah firman yang lebih tajam dari pedang bermata dua. Dan ini
berguna untuk menyucikan hati kita.
Markus 7: 21-23= mata hati yang buta yang banyak dosa kejahatan dan kenajisan.
Kalau ini disucikan, maka mata kita bisa melihat dengan jelas dan bisa memandang Tuhan.
Matius 5: 8Tingkatan orang buta melihat Tuhan:- melihat diri sendiri dengan segala kekurangan, sehingga selalu bisa hancur hati dan mengaku segala dosa kita. Semakin kita diberkati, semakin kita merasa tidak mampu.
- melihat orang lain yang membutuhkan.
- melihat Tuhanyang dimulai dengan melihat pengajaran yang benar, bisa membedakan yang benar dengan yang tidak benar dan mulai bisa menyembah Tuhan. Ini sama dengan memandang wajah Tuhan yang bersinar bagaikan matahari. Dan kita disinari dengan kasih Allah.
Bilangan 6: 26Hasil mengalami kasih Allah:
hati damai sejahteradi tengah apapun juga.Ini artinya tidak ada lagi ketakutan, kepahitan, perseteruan atau kenajisan.
- Kalau hati damai, hidup kita sudah ada dalam Tangan Tuhan dan dalam rencana Tuhan yang mendatangkan kebaikan(Yeremia 29: 11).
- Roma 16: 20= Tuhan memberikan kemenanganatas setan. Artinya segala masalah akan selesai, bahkan sampai masalah yang mustahil sekalipun.
- 1 Tesalonika 5: 23-24= Tangan Tuhan memelihara hidup kita secara jasmani dan rohani. Kita disucikan dan diubahkan sampai sempurna tidak bercacat cela. Kita menjadi mempelai wanita yang siap menyongsong kedatangan Tuhan di awan-awan, kita bisa memandang Dia muka dengan muka.
Kalau kita tidak damai, maka Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa dalam hidup kita.
Tuhan memberkati.