Salam sejahtera dalam kasih sayangnya Tuhan kita Yesus Kristus. Selamat malam, selamat mendengarkan Firman Tuhan. Biarlah damai sejahtera kasih karunia dan bahagia dari Tuhan senantiasa dilimpahkan di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 1: 4-8(
salam kepada ketujuh jemaat)
Wahyu 1: 7
1:7. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awandan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
=
pemberitahuan tentang kedatangan Yesus kedua kalidalamkemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga.
Jika Yesus datang kembali dalam kemuliaan di awan-awan yang permai, kita akan melihat Dia muka dengan muka dan kita bersama Dia selama-lamanya.
Pada saat kedatangan Yesus, juga ada kehidupan yang meratap.
Langkah-langkah untuk melihat Yesus dalam kemuliaan:
- Yohanes 1: 29
1:29. Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "LihatlahAnak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Langkah perrtama untuk melihat Yesus dalam kemuliaan: 'LihatlahAnak domba Allah, yang menghapus dosa dunia'= melihat Yesus sebagai Juruselamatyang mati dikayu salib untuk menghapus dosa dunia (menyelamatkan kita).
Ini disebut dengan pengalaman kematian.
Dalam Tabernakel, ini menunjuk pada halaman Tabernakel.
Praktik melihat Yesus Anak Domba Allah:
- percaya/iman kepada Yesus (masuk pintu gerbang tabernakel),
- bertobat (mezbah korban bakaran), berhenti berbuat dosa dan kembali pada Tuhan (mati bagi dosa),
- baptisan air (kolam pembasuhan).
Roma 6: 2, 4
6:2. Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Diaoleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang matioleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Baptisan air yang benar: orang yang sudah mati bagi dosa (bertobat), dikuburkan dalam air bersama Yesus dan keluar dari air bersama Yesus (bangkit bersama Yesus) untuk mendapatkan hidup baru, itulah hidup Surgawi (hidup dalam kebenaran= HIDUP BENAR).
- baptisan Roh Kudus (pintu kemah)= kita diurapi dan dipenuhkan Roh Kudus, sehingga kita TULUS HATIseperti merpati.
Yesaya 11: 1-3a
11:1. Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari pangkalnya akan berbuah.
11:2. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN;
11:3a. ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
Baptisan Roh Kudus juga membuat kita TAKUT AKAN TUHAN(menjauhi kejahatan sampai membenci dusta).
Amsal 8: 13
8:13. Takut akan TUHANialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.
'tunggul'= padi yang sudah dipanen dan tinggal jeraminya sedikit= tidak berguna apa-apa, tidak ada harapan dan tidak berdaya.
Tetapi, sekalipun hidup kita seperti tunggul, kalau tulus hati dan takut akan Tuhan, kita bisa bertunas, berbunga dan berbuah.
'bertunas'= hidup oleh kemurahan Tuhan yang tidak bisa dihalangi oleh apapun juga.
'berbunga'= diberkati dan dipelihara oleh Tuhan.
'berbuah'= selamat sampai hidup kekal.
- Yohanes 1: 36-37
1:36. Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "LihatlahAnak domba Allah!"
1:37. Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikutYesus.
Langkah kedua untuk melihat Yesus dalam kemuliaan: 'LihatlahAnak domba Allah!' (tidak ada lagi perkataan Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia seperti di langkah pertama)= melihat Yesus untuk diikuti.
Praktiknya:
- mengikuti Yesus sebagai Gembala(Gembala berjalan di depan dan domba-domba mengikuti dari belakang).
Artinya: kita menjadi kehidupan yang tergembala, selalu berada di kandang penggembalaan (menunjuk pada ruangan suci Tabernakel)= ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok:
- pelita emas= ketekunan dalam Ibadah Raya,
- meja roti sajian= ketekunan dalam Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci,
- mezbah dupa emas= ketekunan dalam Ibadah Doa.
'ketekunan'= sesuatu yang dilakukan terus menerus dan tidak dapat dihalangi oleh apapun.
Kalau ada halangan, kita harus bergumul lewat doa, doa puasa dan mendengar Firman Allah supaya tidak terhalang untuk bertekun dalam kandang penggembalaan.
Mengapa kita harus tergembala?
- supaya tidak tersesat dan terhilang oleh gosip atau ajaran-ajaran palsu (suara asing).
Gejala tidak tergembalaadalah kalau kita memberi respon pada gosip-gosip.
- Supaya tidka jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa.
Kalau tidak digembalakan (daging tidak dibendung), daging akan bebas diduduki oleh babel.
Kalau masuk penggembalaan, daging dengan segala keinginan dan hawa nafsunya akan dibatasi.
- supaya mantap dalam keselamatan.
- Yohanes 1: 37-38
1:37. Kedua murid itu mendengar apa yang dikatakannya itu, lalu mereka pergi mengikut Yesus.
1:38. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Ia melihat, bahwa mereka mengikut Dia lalu berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu cari?" Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
= mengikut Yesus sebagai Guru(mengikuti Firman pengajaran benar yang dikaitkan dengan tempat tinggalnya Yesus).
'tempat tinggalnya Yesus'= Tabernakel.
Jadi, mengikut Yesus sebagai Guru= mengikut pengajaran kabar mempelai dalam terang Tabernakel supaya pengikutan kita mengarah pada kerajaan Surga.
Kesimpulan: melihat Anak Domba Allah untuk diikuti= tergembala pada Firman pengajaran yang benarseperti carang melekat pada Pokok Anggur yang benar dan kita pasti mengalami penyucian.
2 Timotius 2: 20-21
2:20. Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emasdan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.
2:21. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.
Kalau kita tergembala pada pengajaran benar, maka tubuh, jiwa dan roh kita disucikan dari dosa-dosa sampai tampil seperti perak dan emas.
'emas'= tabiat Ilahi= SETIA DAN TAATsampai daging tidak bersuara lagi.
Banyak kali, saat kita mau taat dan setia, daging bersuara dari dalam untuk meniadakan kesetiaan dan ketaatan.
Amsal 10: 20
10:20. Lidah orang benar seperti perakpilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit nilainya.
'perak'= perkataan yang benar= JUJUR(ya katakan ya, tidak katakan tidak).
Kejujuran ini terutama soal pengajaran benar. Kalau sudah jujur soal pengajaran benar, kita bisa jujur dalam segala hal sampai tidak salah dalam perkataan (sempurna).
Kalau kita sudah disucikan seperti emas dan perak, kita akan dipakai untuk pekerjaan yang mulia, yaitu dipakai dalam pelayanan pembangunan tubuh Kristus yang sempurna (pelayanan yang disertai dengan kemuliaan/shekina glory).
Kita semua harus tampil sebagai emas dan perak. Maka pelayanan kita akan ditandai dengan kemuliaan. Kalau ada shekina glory, semua masalah akan diselesaikan oleh Tuhan.
Inilah tanggung jawab kita, yaitu agar dalam pelayanan kita ada shekina glory.
Kalau melayani tanpakesucian, pelayanan akan ditandai dengan kegelapan mendung dan masalah-masalah datang.
Kisah Rasul 3: 1-6
3:1. Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2. Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuhsejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekahkepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3. Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4. Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5. Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan peraktidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
'Gerbang Indah'= pintu gerbang bait Allah adalah pintu gerbang indah.
Artinya: kalau kita bisa masuk ibadah, hidup kita akan indah. Tetapi sayang sekali, orang lumpuh ini tidak mau masuk gerbang indah.
Disini, Petrus tidak memiliki emas perak jasmani, tetapi memiliki emas perak rohani. Dan didalam emas perak rohani, ada kuasa Nama Tuhan.
Jika kita mengalami penyucian sampai taat, setia dan jujur, kita mengalami kuasa Nama Yesus untuk menyembuhkan kelumpuhan, terutama lumpuh rohani.
Sakit lumpuh, artinya:
- 'harus diusung'= berharap pada orang, uang atau sesuatu didunia sampai tidak berharap Yesus,
- 'meminta sedekah'= tidak bisa memberi= terikat akan uang sehingga menjadi kikir (tidak bisa memberi) dan serakah (merampas hak orang lain dan hak Tuhan).
- 'berada di tempat tidur'= dosa percabulan (makan minum dan kawin mengawinkan) yang mengarah ke babel.
- kehancuran nikah dan buah nikah,
- kemustahilan,
- tidak setia.
Kalau lumpuh, kita tidak bisa masuk pintu gerbang indah dan itu artinya tidak bisa masuk pintu gerbang Surga.
Tetapi, kalau kita mau disucikan dari kelumpuhan, yang mustahil jadi tidak mustahil dan semua akan menjadi indah pada waktuNya (begitu sembuh, orang lumpuh ini masuk pintu gerbang bait Allah).
Kelumpuhan adalah tantangan dalam pembangunan tubuh Kristus.
Kalau emas dan perak muncul, kelumpuhan akan dihancurkan.
- Wahyu 1: 7
1:7. Lihatlah, Ia datang dengan awan-awandan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
Langkah ketiga untuk melihat Yesus dalam kemuliaan: 'Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan'= melihat Yesus yang datang kedua kalidalam kemuliaan sebagai Raja segala raja dan Mempelai Pria Surga (menunjuk pada ruangan maha suci Tabernakel).
Praktiknya: Wahyu 19: 6-7
19:6. Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
= menyembah Yesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Surgadengan penyembahan yang benar.
Tanda penyembahan yang benar=
- didorong oleh Firman pengajaran benar dalam urapan Roh Kudus.
Yohanes 4: 23
4:23. Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
- merupakan pantulan dari penyembahan di Surga dengan kata 'Haleluya'.
Wahyu 19: 1, 3-4
19:1. Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: "Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita,
19:3. Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: "Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya."
19:4. Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: "Amin, Haleluya."
Kalau kita menyembah Dia dnegan 'Haleluya', hasilnya: kita mengalami kemuliaanYesus sebagai Raja dan Mempelai Pria Surga= mengalami keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani seperti Yesus.
Matius 21: 4-5
21:4. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
21:5. "Katakanlah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamudatang kepadamu, Ia lemah lembutdan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda."
Keubahan dimulai dari hati yang keras menjadi LEMAH LEMBUT(melihat Yesus sebagai Raja).
Hati keras=
- tidak percaya pada kemuliaan Tuhanseperti Marta.
Yohanes 11: 39-40
11:39. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
11:40. Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Kalau keras hati, pasti menggunakan logika dan tidak menggunakan iman.
- menyimpan suatu kebusukan, baik kebusukan dalam hati, pekerjaan,pelayanan dan sebagainya.
Apapun kebusukan yang ada, harus diselesaikan.
Tuhan ijinkan kita menghadapi ujian habis-habisan (Lazarus mati dan jadi bangkai) supaya kita melembut malam ini, yaitu hati yang hanya berisi kasih Allah, sehingga kita hanya tersungkur untuk menyembah dan melihat Tuhan dalam kemuliaan.
Yohanes 11: 32
11:32. Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di depan kaki-Nyadan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Tersungkur=
- mengaku bahw akita hanya tanah liat yang banyak kekurangan, kelemahan dan tidak layak di tolong, tetapi layak menerima pencobaan.
- tidak marah pada Tuhan, tetapi mengaku tidak mampu apa-apa dan tidak berharga,
- kita hanya percaya dan mempercayakan diri sepenuh pada Tuhan ('sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati').
Dan saat itulah benar-benar terjadi pertolongan Tuhan (Lazarus dibangkitkan oleh Tuhan).
Secara jasmani kita ditolong dan secara rohani, kita diubahkan untuk layak menyambut kedatanganNya di awan-awan yang permai. Kita layak bersama Dia untuk selama-lamanya.
Tuhan memberkati.