Salam sejahtera dalam kasih sayangnya TUHAN kita Yesus Kristus. Selamat mendengarkan firman TUHAN. Biarlah damai sejahtera, kasih karunia, dan bahagia senantiasa dilimpahkan TUHAN di tengah-tengah kita sekalian.
Wahyu 11 masih berkaitan erat dengan Wahyu 10.
Wahyu 10 dalam susunan Tabernakel terkena pada tutup pendamaian dengan tujuh percikan darah--menunjuk pada Yesus sebagai Anak Allah.
Wahyu 11 terkena pada dua kerubium--terbuat dari emas murni, menunjuk pada zat ilahi--:
- Kerub I= Allah Bapa--Tuhan.
- Kerub II= Allah Roh Kudus--Kristus.
Jadi, Wahyu 10 dan 11 menunjuk pada
tutup pendamaian dengan tujuh percikan darah dan dua kerubium, itulah Allah Tritunggal; Allah Bapa, Anak, dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus yang menutupi peti dari tabut perjanjian, artinya Tuhan Yesus Kristus menutupi/menaungi gereja Tuhan; sama dengan
melindungi dan memelihara gereja Tuhan di tengah padang pasir dunia; kesulitan dunia sampai zaman antikris berkuasa di bumi selama 3,5 tahun, bahkan sampai gereja Tuhan sempurna seperti Yesus--gereja Tuhan menjadi tubuh Kristus yang sempurna;
MEMENUHI UKURAN DARI TUHAN--(diterangkan mulai dari
Ibadah Pendalaman Alkitab Surabaya, 11 Desember 2019sampai
Ibadah Raya Surabaya, 15 Desember 2019).
Malam ini kita belajar,
beberapa yang diukur oleh Tuhan.
Wahyu 11: 111:1.Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allahdan mezbahdan mereka yang beribadahdi dalamnya.
(terjemahan Inggris)
11:1. Then I was given a reed like a measuring rod. And the angel stood, saying, "Rise and measure the temple of God, the altar, and those who worshipthere.
'
mereka yang beribadah'= mereka yang menyembah (dalam bahasa inggris).
Jadi jelas mezbah di sini adalah mezbah dupa emas, bukan mezbah korban bakaran. Ini yang diukur oleh Tuhan. Karena itu Ia melindungi dan memelihara kita, supaya kita tidak dihantam oleh setan, sehingga bisa memenuhi ukuran-Nya sampai mencapai kesempurnaan.
Yang diukur oleh Tuhan adalah:
- Bait Suci.
- Mezbah dupa emas dan mereka yang menyembah di dalamnya.
AD. 1: BAIT SUCI1 Korintus 3: 163:16.Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allahdan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Bait Suci adalah kehidupan kita.
Jadi, yang diukur oleh Tuhan adalah kehidupan kita.
Apa ukuran dari kehidupan kita sebagai Bait Suci yang memenuhi ukuran Tuhan?
MENJADI TEMPATNYA ROH KUDUS--'
Roh Allah diam di dalam kamu'.
Syaratsupaya menjadi Bait Suci yang memenuhi ukuran Tuhan--menjadi tempatnya Roh Kudus--:
- Syarat pertama supaya menjadi Bait Suci yang memenuhi ukuran Tuhan: tidak ada roh lain di dalam kita; sama dengan memiliki HATI YANG SUCI/BERSIH.
Kalau ada roh lain, Roh Kudus tidak mau tinggal di dalam kita. Tinggal pilih!
Jadi, YANG DIUKUR DARI KEHIDUPAN KITA ADALAH HATI KITA, bukan otak. Sangat salah kalau hamba Tuhan dipacu untuk menjadi pandai/hebat. Hatinya yang harus dipacu, supaya menjadi tempatnya Roh Kudus, karena Roh Kudus memiliki karunia yang melebihi apapun.
Waspada! Ada tiga macam roh yang lain--ini yang harus dibersihkan--:
- Matius 21: 12
21:12.Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual belidi halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati
Yang pertama: roh jual beli= roh antikris, yaitu ikatan akan uang.
Uangnya tidak salah, tetapi ikatannya yang salah.
Roh jual beli mengikat hati anak-anak Tuhan--menjadi akar di dalam hati--sehingga membuat anak Tuhan menjadi kikir dan serakah. Ini yang tidak boleh.
Kikir= tidak bisa memberi waktu, tenaga, pikiran, uang dan sebagainya untuk pekerjaan Tuhan dan sesama yang membutuhkan.
Serakah= mencuri milik orang lain terutama milik Tuhan yaitu persepuluhan dan persembahan khusus, termasuk mencuri ibadah pelayanan--waktu untuk ibadah dan menyembah Tuhan dicuri.
Persepuluhan adalah milik Tuhan yang terkecil.
Kalau ada roh antikris tidak akan ada Roh Kudus.
Malam ini biarlah kita disucikansehingga terlepas dari kikir dan serakah, supaya kita lebih bahagia memberi dari pada menerima--menjadi tempatnya Roh Kudus.
- Galatia 4: 9
4:9.Tetapi sekarang sesudah kamu mengenal Allah, atau lebih baik, sesudah kamu dikenal Allah, bagaimanakah kamu berbalik lagi kepada roh-roh duniayang lemah dan miskin dan mau mulai memperhambakan dirilagi kepadanya?
Yang kedua: roh-roh dunia= roh nabi palsuyang membuat tidak setia--memperhambakan diri pada dunia--, sehingga menjadi musuh Allah, tidak bisa memperhambakan diri kepada Allah.
Yakobus 4: 4
4:4.Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan duniaadalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Roh dunia sama dengan dunia dengan segala pengaruhnya yang membuat kita tidak setia dalam ibadah pelayanan; menjadi musuh Tuhan, sehingga tidak memenuhi ukuran dari Tuhan--Bait Allah adalah rumah Allah tetapi menjadi musuhnya Allah.
Mari, jangan memperhambakan diri lagi oleh dunia!
Biar kita disucikansehingga kita menjadi hamba/pelayan Tuhan yang setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Inilah tempatnya Roh Kudus, yang memenuhi ukuran dari Tuhan.
- Markus 7: 21-23
7:21.sebab dari dalam, dari hati orang,timbul segala pikiran jahat, percabulan(1), pencurian(2), pembunuhan(3),
7:22.perzinahan(4), keserakahan(5), kejahatan(6), kelicikan(7), hawa nafsu(8), iri hati(9), hujat(10), kesombongan(11), kebebalan(12).
7:23.Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskanorang."
Yang ketiga: roh jahat, najis, dan pahit= roh Setan.
Ini yang membuat kita bisu dan tuli terhadap firman.
Markus 9: 25
9:25.Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahatitu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!"
Tuli= tidak mau mendengar dan dengar-dengaran pada firman pengajaran yang benar--tidak memiliki dua belas roti yang disusun menjadi dua susun, enam buah sesusun--66; menunjuk pada 66 kitab dalam alkitab (pengajaran yang benar).
Bisu= berkata-kata yang tidak ada nilai rohani; tiap bicara hanya perkataan daging: najis, jahat, dan pahit; tidak ada perkataan yang membuat orang lemah jadi kuat, tetapi justru orang kuat jadi lemah.
Karena itu, hati-hati, jangan mendengar orang bisu dan tuli rohani!
Kalau mendengar tanpa sadar kita akan langsung ketularan.
"Di gereja ada seorang anak yang kita pelihara dan jaga, saya perintahkan: 'Jangan bicara dengan bahasa isyarat! Ajak bicara biar dia normal!' Satu waktu saya sendiri yang kena. Dia bicara (maaf) seperti orang bisu, tanpa sadar saya ikut-ikut dia."
Secara rohani, kalau kita mendengar orang bergosip kita akan ketularan. Jangan merasa kuat!
Akibatnya: mengalami penyakit ayan--gila babi.
Artinya:
- Kerusakan moral. Kalau hati tidak diisi dengan dua belas roti tetapi diisi dua belas roh jahat, najis, dan pahit, sebentar lagi moralnya akan rusak, yaitu mengarah pada dosa makan minum dan kawin mengawinkan, kehancuran nikah dan buah nikah.
- Kehancuran masa depan secara jasmani di dunia dan rohani, sampai binasa selamanya.
Tuhan tolong kita semua.
Kalau hati disucikan dari dua belas roh jahat dan najis, kita akan diisi dengan dua belas roti dan menjadi tempatnya Roh Kudus--firman dan Roh Kudus adalah satu kesatuan. Kita memenuhi ukuran dari Tuhan.
Kesimpulan: kalau hati kita disucikan dari roh jual beli, roh dunia, dan roh Setan, hati kita akan diisi dengan dua belas roti--firman pengajaran yang benar--dan menjadi tempatnya Roh Kudus, berarti ada pembukaan firman pengajaran yang benar.
Jadi, pengajaran yang benar tidak bisa diterima di mana-mana, kecuali lewat urapan Roh Kudus; kalau hati suci/bersih, maka Ia yang membukakan firman, ada dua belas roti untuk disajikan.
Sebaliknya, kalau hati tidak bersih--hanya ada roh jahat dan najis--, tidak akan ada roti, tetapi meja hanya penuh dengan muntah (Yesaya 28: 8: Sungguh, segala meja penuh dengan muntah, kotoran, sehingga tidak ada tempat yang bersih lagi.).
- Kejadian 1: 2
1:2.Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Syarat kedua supaya menjadi Bait Suci yang memenuhi ukuran Tuhan: hati harus bagaikan permukaan air laut--titik nol.
Titik nol= KERENDAHAN HATI--Roh Kudus adalah bagaikan air kehidupan yang dicurahkan dari tempat tinggi (sorga) ke tempat yang rendah.
Inilah ukuran Bait Suci, yaitu ukuran hati--tadi hati yang suci, sekarang rendah hati.
Rendah hatiartinya
- Kemampuan untuk mengaku dosakepada Tuhan dan sesama oleh dorongan pedang firman yang menunjuk dosa-dosa yang tersembunyi, jangan karena disudutkan seperti Akhan. Jika diampuni jangan berbuat dosa lagi.
Kalau mengaku karena tersudut, percuma.
Tuhan akan selalu memberikan kesempatan.
Contoh pengakuan dosa: perempuan Samaria--bangsa kafir--yang sudah jatuh dalam puncaknya dosa mau memenuhi ukuran Tuhan--menjadi tempatnya Roh Kudus--, tetapi Tuhan suruh panggil suaminya, dan dia mengaku itu bukan suaminya sekalipun ancamannya dirajam batu. Dia mau mengaku demi memenuhi ukuran Bait Suci--untuk bisa menjadi Bait Suci ada syaratnya yaitu bereskan dulu dosa-dosa; akui semuanya.
Perempuan Samaria juga gambaran dari dosa kepahitan--orang Israel dan Samaria tidak bergaul.
Yohanes 4: 9
4:9.Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
Di sini kepahitan bisa dicairkan, apalagi di dalam rumah tangga, untuk apa ada kepahitan? Buat apa terus bertengkar--tidak bergaul--? Jangan sampai terjadi di rumah tangga!
Suami-istri, anak-orang tua, kakak-adik untuk apa tidak bergaul? Apakah mau jadi pahit? Apakah mau jadi sarang penyamun, sehingga doa tidak dijawab, malah datang penderitaan dan hukuman?
Untuk apa bertengkar hanya supaya kita menang? Menang tapi hancur. Lebih baik mengalah tetapi diberkati Tuhan.
Mengalah di sini artinya sepertinya kalah padahal sebenarnya menang.
Di dalam nikah dan penggembalaan tidak usah bertengkar; tidak usah mengurus orang lain, tetapi yang baik-baik semuanya.
Hati-hati juga dengan dosa kebenaran sendiri seperti Ayub.
Kebenaran sendiri artinya menyalahkan orang lain, orang benar, dan Tuhan/pengajaran yang benar.
Harus diakui!
Akhirnya, Ayub mencabut perkataannya.
Akui dosa dan puncaknya dosa, termasuk dosa kebenaran sendiri! Kita mati terhadap dosa, dan rohani kita akan hidup.
Kalau menghakimi orang lain, kita akan hidup dalam dosa, tetapi rohani mati.
Mari, jangan banyak menghakimi orang lain, tetapi diri sendiri.
- Kemampuan untuk mengampunidosa orang lain dan melupakannya. Kalau sudah bisa mengaku, pasti bisa mengampuni karena ia ingat dosanya sendiri.
- Kemampuan untuk mengaku bahwa kita tidak bisa apa-apa; tidak berharga, tidak berdaya, tidak ada yang dibanggakan, sehingga kita tidak gampang tersinggung tetapi selalu mengucap syukur kepada Tuhan--tidak kecewa atau bangga--, dan menyerah sepenuh kepada Dia.
Inilah tempatnya Roh Kudus.
Kalau merasa berharga, ia akan mudah tersinggung, tersandung, dan menjadi sandungan.
Sungguh-sungguh!
Jadi, ukuran Bait Suci adalah ukuran hati: hati yang suci, tidak ada roh Setan tritunggal, kemudian rendah hati.
Kalau rendah hati, Roh Kudus yang akan meninggikan kita pada waktunya. Jangan takut!
- Matius 3: 16
3:16.Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpatiturun ke atas-Nya,
Syarat ketiga supaya menjadi Bait Suci yang memenuhi ukuran Tuhan: hati seperti merpati, artinya:
- HATI YANG TULUS/JUJUR(Matius 10: 16: Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.)--ya katakan: ya, tidak katakan: tidak, benar katakan: benar, tidak benar katakan: tidak benar.
Kalau hati tulus kita tidak akan memihak manusia. Kalau memihak manusia, yang salah bisa jadi benar, atau orang benar jadi musuhnya.
kita jujur terutama soal Tuhan/firman pengajaran yang benar. Harus tegas! Ini menentukan nasib kita.
Soal pengajaran, jangan memihak siapapun, tetapi hanya memihak Tuhan.
Kalau pengajaran itu benar, praktikkan, dukung, dan doakan, kalau tidak benar, jangan melawan tetapi menghindar.
"Dalam doa pagi, saya dibukakan soal Saul dan Daud. Daud ini anak buahnya Saul yang ditolong, dan dijadikan menantu. Lalu Saul mau membunuh Daud, dan Daud menghindar, bukan diam saja. Itu gambaran bagi kita. Kalau rohani kita mau dibunuh,kita harus menghindar (tidak berfellowship), sekalipun itu pemimpin kita. Bukan kita sok benar, tetapi yang betul-betul benar. Sekalipun malaikat yang berbicara kalau tidak benar, hindari. Daud tidak salah meninggalkan Saul, pimpinan yang tidak benar--bukan melawan tetapi menghindar. Ini adalah latihan menyingkir dari antikris. Jangan ragu-ragu!
Di dalam perjanjian baru Petrus dan kawan-kawan dilarang mengajar pengajaran yang benar oleh pemimpin agama, dan ia menjawab: 'Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.'--Petrus menghindar; tidak salah. Yang penting harus jujur/tulus.
Dalam berkeluarga, tetap, tetapi soal pengajaran jangan ikut-ikut yang tidak benar. Saul adalah mertua Daud, tetapi ia tidak mau ikut-ikut Saul soal pengajaran."
Kalau kita sudah jujur soal firman pengajaran yang benar--membenarkan firman--, kita akan jujur untuk mengaku dosa, setelah itu jujur dalam keuangan, nikah, dan segala hal.
Di dalam nikah, mari jujur! Kalau suami salah, mengapa takut untuk mengaku pada istri? Apakah rugi? Untuk apa gengsi tetapi hancur? Begitu juga istri terhadap suami, orang tua terhadap anak, atau anak terhadap orang tua. Kalau tidak jujur, akan bertengkar terus dalam nikah dan penggembalaan. Tuhan tolong kita semua.
Kalau hamba Tuhan jujur, tidak sulit untuk menggembalakan; kalau sidang jemaat jujur tidak sulit untuk digembalakan. Itu cirinya. Karena itu ukuran Bait Suci adalah ketulusan.
Kalau kita jujur, Tuhan akan beserta kita (Ibrani 13: 5: Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.")--Roh Kudus turun atas kita.
- HATI DAMAI SEJAHTERA; tidak ada kekuatiran, ketakutan, iri, benci, dendam, dan sesuatu yang belum beres; semua sudah beres; tidak ada yang menuduh, tidak ada yang tertuduh.
Inilah tempatnya Roh Kudus.
Kalau Hati damai, semua akan menjadi enak dan ringan.
Kisah Rasul 1: 4-5
1:4.Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku.
1:5.Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus."
Ini adalah janji pencurahan Roh Kudus di loteng Yerusalem. Harus tinggal di Yerusalem!
Yerusalem artinya kota damai--hati damai--dan kota terang--terang-terangan; hati jujur/tulus. Ini adalah landasan yang kuat untuk menerima kuasa Roh Kudus, dan kita memenuhi ukuran Bait Suci.
Kisah Rasul 2: 1-4
2:1.Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2.Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3.dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4.Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itukepada mereka untuk mengatakannya.
Setelah ada hati suci--tidak ada roh yang lain: roh antikris, roh Setan, dan roh nabi palsu--, rendah hati--saling mengaku dan mengampuni--, hati tulus, dan hati damai, Tuhan akan mencurahkan Roh Kudus. Kalau masih belum memenuhi ukuran, mari penuhi ukurannya.
Roh Kudus bagaikan nyala api dicurahkan untuk membakar mulai dari perut hati sampai ke lidah--menyucikan lidah--sehingga bisa berbahasa roh.
Salah satu tanda kepenuhan Roh Kudus adalah berbahasa roh seperti yang diberikan oleh Roh Kudus, bukan diajarkan manusia.
Kalau diajarkan manusia, berarti memalsukan Roh Kudus. Dulu kalau memalsukan minyak urapan, akan mati, sekarang mati rohani--dulu minyak urapan memang dibuat sendiri, tetapi sejak loteng Yerusalem Roh kudus sudah diturunkan langsung dari sorga, bukan dibuat manusia.
Kalau sekarang masih ada yang menjual minyak urapan, itu sama seperti perdukunan.
Persiapkan hati yang suci, rendah hati, hati tulus, dan hati damai--Bait Suci--! Roh Kudus pasti dicurahkan untuk mengurapi, memenuhi, bahkan meluap-luap sampai berbahasa roh, ditambah dengan meluap-luap dalam pembaharuan hidup kita.
Kegunaan api Roh Kudus:
- Zakharia 2: 5
2:5.Dan Aku sendiri, demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapibaginya di sekelilingnya, dan Aku akan menjadi kemuliaandi dalamnya."
Yang pertama: Roh Kudus menjadi tembok berapidi sekeliling kita, supaya kita tidak hancur bersama dunia tetapi sama mulia seperti Tuhan--'Aku akan menjadi kemuliaandi dalamnya'.
Roh Kudus memagari artinya menyucikan; membakar bangsa kafir yang bagaikan anjing dan babi.
Roma 15: 16
15:16.yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudidapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus.
'bangsa-bangsa bukan Yahudi'= bangsa kafir, tadinya seperti anjing dan babi--binatang haram.
Roh Kudus membakar bangsa kafir dari tabiat anjing dan babi:
- Babi yang dimandikan kembali lagi ke kubangan= perbuatan dosa sampai puncaknya dosa; jatuh bangun dalam dosa.
Malam ini biar dibakar oleh Roh Kudus, supaya tidak kembali lagi. Percayalah!
Dosa apapun, mungkin lewat mata, pikiran dan sebagainya, bakar malam ini. Mungkin terikat pada tontonan-tontonan yang tidak baik, minta Roh Kudus, supaya dibakar semua, dan kita tidak kembali pada dosa, tetapi hidup suci--perbuatan suci, baik, benar, dan berkenan pada Tuhan; berbau harum bagi Tuhan, dan menjadi berkat bagi sesama, mulai dari rumah tangga. Sejak masa perkenalan, pacaran, dan tunangan, jangan menyakiti orang lain; jangan memperdaya orang lain!
- Anjing= perkataan sia-sia: dusta, gosip, fitnah, pertengkaran, dan menghujat Tuhan--pengajaran benar jadi salah dan sebaliknya.
Menghujat Tuhan sama dengan menyakiti hati-Nya.
Hati-hati soal pengajaran! Kalau benar, jangan berkata: Tidak benar,kalau tidak benar, jangan berkata: Benar,itu sama dengan menyakiti hati Tuhan karena pengajaran benar adalah pribadi Tuhan.
Biar disucikan oleh Roh Kudus sehingga menjadi perkataan yang benar, suci, dan baik--memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama; berguna bagi sesama; menguatkan sesama dan saling menghiburkan.
Itu yang penting.
Mungkin dalam rumah tangga ada kesalahan/kekurangan, kesulitan, mari kita saling menghiburkan, bukan bertengkar. Sudah sulit lalu bertengkar, lalu mau dapat apa? Di alkitab terjemahan lama dituliskan: Permulaan perkelahian itu seumpama air tiris, sebab itu tinggalkanlah akan perbantahan dahulu dari pada ia menjadi air bahyang bergelora. (Amsal 17: 14)--bertengkar sama dengan mendatangkan air bah, sehingga apa yang ada menjadi habis, yang tidak ada, orangnya yang habis.
- Roma 12: 11
12:11.Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyaladan layanilah Tuhan.
Yang kedua: api Roh Kudus membuat kita setia berkobar-kobardalam ibadah pelayanan kepada Tuhan sesuai dengan jabatan pelayanan yang Tuhan percayakan sampai garis akhir. Jangan mundur setapakpun!
Selama kita berada di dalam pagar Roh Kudus, kita akan setia berkobar-kobar.
Bekerja, sekolah harus berkobar, tetapi jangan lupa ibadah pelayanan. Jangan mundur, tetapi maju.
Yang sudah berdoa tetapi belum dijawab, ikuti doa pagi; yang sudah ditolong jangan lupa untuk mengucap syukur. Maju semuanya!
Jangan sampai kita dalam kesulitan lalu bermalas-malasan, hidup itu akan tambah sulit.
Tadi, suci, sekarang setia.
Pelayan Tuhan yang suci dan setia sama dengan menjadi biji mata Tuhan. Semua beres!
- Yesaya 60: 18
60:18.Tidak akan ada lagikabar tentang perbuatan kekerasan di negerimu, tentang kebinasaan atau keruntuhan di daerahmu; engkau akan menyebutkan tembokmu "Selamat"dan pintu-pintu gerbangmu "Pujian".
Kalau sudah ada tembok nyala api Roh Kudus,; kalau kita memenuhi ukuran Bait Suci--suci, setia--, tidak akan lagi kekerasan, kebinasaan, keruntuhan, kegagalan.
Kejar kesucian dan kesetiaan, dan kita akan mendapat tembok "Selamat".
Yang ketiga: tembok "Selamat" kita nikmati; tidak ada keluh kesah--'pintu-pintu gerbangmu "Pujian"'.
Sekali lagi, hati kita yang jadi ukuran Bait Allah. Kalau sudah sampai pada tembok pagar api, ada harapan untuk hidup suci dan setia--jadi biji mata Tuhan. Sebentar lagi Tuhan akan pasang tembok "Selamat", penuh pujian kepada Dia untuk memuliakan Dia.
apa yang hancur jadi baik, yang runtuh jadi baik, yang gagal jadi berhasil dan indah, yang mustahil jadi tidak mustahil, sampai kalau Tuhan datang kembali kita diubahkan menjadi sempurna--memenuhi ukuran Tuhan--untuk layak menyambut kedatangan-Nya kedua kali di awan-awan yang permai.
Jangan ukur orang lain, tetapi diri sendiri! Tuhan mengukur pribadi kita. Hati dijamah oleh Tuhan. Ini yang menentukan nasib kita.
Bertobatlah! Hati dibaharui menjadi suci, rendah hati, tulus, dan damai. Itulah tempatnya Roh Kudus. Ada pagar api, setia, tinggal satu langkah lagi, tembok "Selamat" akan jadi milik kita.
Jaminannya adalah perjamuan suci--kurban Kristus.
Jangan ragu-ragu! Dengan adanya kurban Kristus baru ada tembok berapi dan tembok "Selamat".
Biar Roh Kudus--tangan Tuhan--diulurkan di tengah kita apapun keadaan kita saat ini. Roh Kudus adalah dua tangan Tuhan yang diulurkan bagi kita.
Di mana kelemahan hati kita? Serahkan kepada Tuhan!
Tuhan sedang mengukur hati kita. Adakah hati yang suci/bersih, kerendahan hati--bisa mengaku dan mengampuni--, hati tulus, dan hati damai? Serahkan kepada Tuhan, biar Dia menjamah kita.
Yesus yang suci rela berkorban supaya kita memiliki hati yang suci, rendah hati, hati tulus, dan hati damai. Dia menanggung dosa kita supaya kita rendah hati untuk mengaku dosa kita dan mengampuni orang lain.
Perjamuan suci adalah gambaran dari hati yang damai dan tulus. Jangan ada kemunafikan!
Perjamuan suci adalah jaminan Tuhan bagi kita. Hati kita dikerjakan untuk memenuhi ukuran Bait Suci, supaya Dia bisa mencurahkan Roh-Nya malam ini. Ada kesempatan bagi kita malam ini. Mujizat pasti terjadi malam ini, sampai nanti di awan-awan yang permai bersama Tuhan dan keluarga kita masing-masing. kita bersorak-sorai bersama Dia sampai di takhta sorga selamanya. Jangan sampai ada yang ketinggalan! Jangan bertengkar, tetapi saling mengasihi dan mendoakan hari-hari ini!
Tuhan memberkati.